I.
Pendahuluan
Setiap orang, rumah tangga, perusahaan [individu dan atau
organisasi] dalam setiap kegiatannya selalu mengandung risiko
[risk bearing].
The future is unknown
Sumber risiko:
Alam
Perilaku manusia
Kerusakan properti
Dll.
Tingkat kerusakan yang diderita akibat munculnya risiko
bervariasi tergantung pada intensitas terjadinya risiko.
Risiko merupakan suatu variasi kemungkinan kejadian yang akan
terjadi pada waktu yang akan datang. Makin besar risiko makin
sulit untuk meramalkan kejadian yang akan datang. Oleh karena
pengaruh buruknya, maka orang selalu mencari cara untuk
mengelolanya.
Karena setiap orang tidak tahu apa yg akan terjadi dimasa yad
dengan pasti, maka setiap orang selalu berupaya untuk
mengantisipasinya, sehingga setiap orang pada dasarnya adalah
manajer risiko untuk dirinya sendiri.
Manajemen risiko bukan sinonim dari asuransi (pertanggungan).
Manajemen risiko mencakup semua risiko (all risk) yang
dihadapi dalam bisnis. Dalam bukunya, Arthur, william Jr &
Richard M Heins, mengemukakan mengenai pengertian
manajemen risiko:
II.
Pengertian Dasar
Tidak ada definisi risiko yang berlaku secara umum, seperti yang
dikemukakan oleh Vaughn & Elliot:
Up to the present time, they have not been able to agree on
definition that can be used in each field.
Beberapa definisi risiko:
1. Risk is the chance of loss.
2. Risk is the probability of loss
3. Risk is the uncertainty
4. Risk is the dispersion of actual from expected result.
5. Risk is the probability of any outcomes different from the one
expected.
If only one outcomes is possible, the variation and hence the risk
is zero (0). The greater the variation, the greater the risk.
2. Hazard
Hazard (bahaya) suatu keadaan yang dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya suatu peril (bencana) atau chance of
loss (kesempatan terjadinya kerugian) dari suatu bencana
tertentu.
Tipe-tipe Hazard:
2.1. Physical hazard
Karakteristik suatu objek yang dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya suatu peril.
Misalnya: kebakaran di suatu bengkel---peril; tapi sebuah
galon plastik berisi bensin di bengkel penyebab makin
maraknya api yang memperbesar kerugian.
2.2. Moral hazard
Suatu kejadian pada seseorang yang berkaitan dengan
sikap mental (mental attitude) serta kebiasaan buruk (bad
habit) yang dapat memperbesar terjadinya suatu peril.
2.3. Legal Hazard
Legal hazard adalah karakteristik suatu subjek yang
seringkali memanfaatkan belum adanya peraturan yang
bertujuan untuk melindungi masyarakat.
Hubungan antar Hazard, peril dan losses :
Puntung rokok
( Hazard )
Kebakaran
( Peril )
Kerugian
( losses ).
P e n g e r t i a n
a.
mencakup
usaha
untuk
melakukan
identifikasi terhadap risiko
b.
menemukan metoda yang paling baik
dalam menangani risiko.
2.
Perbedaan
antara
manajemen
risiko
dan
Asuransi.
a. persamaannya:
kedua-duanya
merupakan
kegiatan
manajemen yang berkaitan dengan upaya
penanggulan risiko murni yang dihadapi
oleh perusahaan.
b. perbedannya:
Manajemen Risiko:
a.menemukan
dan
menganalisis
risiko
umum
b.hanya
memberikan
penilaian
terhadap
teknik
penanggulan
risiko
c.adanya kerjasama dengan
sejumlah individu dan
bagian
dari
perusahaan.
d.mempunyai pengaruh yang
lebih luas terhadap
operasi perusahaan.
Asuransi:
a.salah satu cara untuk
menanggulangi risiko
murni
b.menangani seluruh proses
pengalihan risiko
pengaruh
yang
3.
4.
5.
6.
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
1.
Pengertian
Suatu proses dengan mana suatu perusahaan secara sistematis dan
terus-menerus mengidentifikasi, property, liability dan personnel
exposures sebelum terjadinya peril.
Pokok-pokok pekerjaan seorang manajer risiko:
a. membuat daftar (check-list) semua kerugian yang dapat
menimpa semua bisnis.
b.Dengan pendekatan yang sistematis mencari
kerugian-kerugian potensial yang dapat
menimpa perusahaannya.
2.
3.
b.
c.
4.
misalnya:
batalnya
kontrak
penjualan, karena perusahaan tidak
berproduksi sementara waktu.
Kerugian berupa Kewajiban pihak lain
(Liability losses or exposures).
Kerugian Personil (Personnel Losses)
KERUGIAN POTENSIAL
1. Pengertian
Identifikasi risiko . Daftar mengenai kerugian potensial
jenis, bagaimana proses terjadinya .. sebagai dasar dalam
menentukkan kebijakan mengenai pengendalian risiko.
Ada 3(tiga) kelompok kerugian potensial:
a. kerugian atas harta (property losses)
b. kerugian berupa kewajiban kepada fihak ketiga (liability losses)
c. kerugian personil (personal losses)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kemungkinan 1:
Terbakarnya gudang A dan
tidak terbakarnya gudang B:
(1/20) x (1-1/40) =.. 39/800
Kemungkinan 2:
Tidak terbakarnya gudang A dan
Terbakarnya gudang B:
(1-1/20) x (1/40) = . 19/800
Kemungkinan 3:
Tidak terbakarnya baik gudang A
Dan gudang B:
(1-1/20) x (1-1/40) = .. 741/800
Kemungkinan 4:
Terbakarnya gudang A dan gudang B:
(1/20) x (1/40) = . 1/800
Jumlah probabilitas dari = 800/800
P(1;2;3;4) = 100%
c.2. compound event bersyarat (conditional compound
event)
compound event bersyarat adalah dua peristiwa atau
lebih, dimana terjadinya peristiwa yang satu akan
mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain.
P (A dan B) = P(A) x P(B/A)
P (A B) = P(A) x P(B/A)
P (B dan A) = P(B) x P(A/B)
P (B A) = P(B) x P(A/B)
Dimana P (A dan B) notasi untuk probabilitas
bersyarat yang terjadi peristiwa B sesudah terjadinya
peristiwa A, sedangkan P (B dan A) memiliki arti
sebaliknya.
20
Kemungkinan 1:
Terkontaminasinya makanan dan
terjadinya gejala mual
(1/40) x (1/3) =... 1/120
Kemungkinan 2:
Terkontaminasinya makanan dan
Tidak terjadinya gejala mual
(1/40) x (1-1/3) = 2/120
Kemungkinan 3:
Tidak terkontaminasinya makanan dan
terjadinya gejala mual
(1-1/40)x(1/3) = 39/120
Kemungkinan 4:
Tidak terkontaminasinya makanan dan
Tidak terjadinya gejala mual
(1-1/40)*(1-1/3) =78/120
Jumlah probabilitas dari = 120/120
P(1;2;3;4) = 100%
21
PENANGGULANGAN RISIKO
22
Engineering program
Human relation program
Ada 10 (sepuluh) strategi yang direkomendasikan oleh DR.
William Haddon, dalam rangka mencegah musibah yang
akan terjadi:
1. mencegah lahirnya hazard pada kesempatan pertama
2.mengurangi jumlah atau besarnya hazard
3. mencegah keluarnya hazard jika hazard terbentuk atau
kalau hazard memang sudah ada sebelumnya.
4. mengubah kecepatan atau kekuatan keluarnya hazard
dari sumbernya.
5. memisahkan
objek
dari
sumber
yg
dapat
mengahancurkannya.
6. memisahkan hazard dari objek yang harus dilindungi
7. mengubah kualitas dasar yg relevan dari hazard
8. menjadikan objek lebih tahan terhadap yg akan
merusaknya.
9. melakukan tindakan kontra untuk menahan bertambah
parahnya suatu kerusakan.
10.menstabilkan, mereparasi dan merehabilitasi objek yg
terkena peril.
1.3. Pemisahan
Memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi risiko
yang
sama,
yakni
dengan
menambah
banyaknyaIndependent
exposure
unit,
sehingga
probabilitas kerugian dapat diperkecil. Maksudnya untuk
mengurangi jumlah kerugian akibat suatu peril. Perusahaan
yg memiliki banyak truck, dilakukan splitting pooling
trucks.
1.4. melakukan kombinansi atau pooling
menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali
perusahaan yg bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian
HAND OUT MANAJEMEN RISIKO
23
24
25