Anda di halaman 1dari 20

Pengertian dan Manfaat Asuransi

Pengertian dan Manfaat Asuransi via investigatormarketing.com

Asuransi atau yang sering disebut sebagai pertanggungan di dalam KUHD Pasal
246 dijelaskan sebagai suatu perjanjian atas penanggung yang mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan menerima premi guna memberikan kepadanya ganti
rugi akibat kerusakan atau kehilangan akibat suatu peristiwa yang tidak menentu.
Jadi asuransi dapat kita definisikan sebagai sebuah aktivitas pelimpahan risiko
dari suatu pihak ke pihak lain yang didalamnya terdapat aturan-aturan dan
prinsip-prinsip yang dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Jika dilihat dari sisi ekonomi, maka asuransi dapat dimaknai sebagai aktivitas
pengumpulan dana yang nantinya dapat digunakan untuk memberi ganti rugi
atau menutup kerugian kepada orang yang mengalami peristiwa tersebut.
Asuransi memiliki berbagai macam manfaat dilihat dari fungsinya. Fungsi utama
asuransi adalah sebagai pengalihan risiko.

Selain itu, asuransi juga memiliki fungsi sekunder yaitu untuk memberi
rangsangan terhadap perkembangan ekonomi secara luas, menumbuhkan minat
usaha dan sebagai pengendali kerugian. Fungsi lain dari asuransi, yaitu fungsi
tambahan adalah sebagai sarana invisible earnings maupun investasi.
 Memahami manajemen risiko (risk management) sehingga tujuan dan
fungsi asuransi bisa didapatkan secara jelas.
Khusus untuk manajemen risiko, hal ini penting dan wajib untuk diketahui oleh
perorangan maupun pelaku usaha. Karena tanpa adanya manajemen risiko
mustahil seseorang dapat meminimalisir risiko itu sendiri.

Secara lebih luas risiko didefinisikan sebagai bahaya, akibat atau konsekuensi
yang bisa terjadi yang disebabkan oleh proses yang sedang berlangsung
maupun kejadian tertentu yang akan terjadi di masa mendatang. Risiko adalah
hal yang selalu dihadapi oleh manusia dan sifatnya sangat tidak menentu.

 Contoh risiko usaha adalah kebangkrutan, kehilangan ataupun kerusakan yang


diakibatkan oleh berbagai macam hal seperti kebakaran, bencana alam dan lain
sebagainya hal ini juga berlaku pada asuransi kesehatan, asuransi mobil,
ataupun asuransi perjalanan.

Klasifikasi Risiko dalam Asuransi


Dalam asuransi risiko (risk) diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Risiko Murni (Pure Risk)
Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi pasti
menimbulkan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak akan menimbulkan
kerugian maupun tidak akan menimbulkan keuntungan. Artinya dalam pengertian
risiko murni, maka kerugian pasti terjadi. Contoh dari risiko ini adalah kebakaran,
kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.
2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Kebalikan dari risiko murni, risiko spekulatif masih mengandung dua
kemungkinan jika peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-benar terjadi.
Misalnya ketika berinvestasi saham di bursa efek, maka peristiwa atau proses
investasi tersebut akan menimbulkan risiko spekulatif, yaitu di satu sisi ada
kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada risiko kerugian.

3. Risiko Khusus (Particular Risk)


Risiko khusus adalah suatu risiko yang dampak maupun penyebabnya hanya
mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara kuantitas maupun kualitas.
Contohnya adalah pengangguran ataupun seorang pencuri. Ketika seseorang
mencuri maka risiko yang ditimbulkan hanya mempengaruhi individu tersebut.

4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)


Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan dampak yang
sangat luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau pihak tertentu seperti
bencana alam, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.

5. Risiko Individu (Individual Risk)


Risiko individu adalah berbagai macam kemungkinan yang terjadi di kehidupan
sehari-hari yang dapat mempengaruhi kapasitas finansial seseorang, harta
kekayaanya maupun risiko tanggung-jawab. Individual risk dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok yaitu personal risk, property risk dan liability
risk. Dalam personal risk sering kali dikaitkan dengan pengaruh suatu hal atau
kemungkinan-kemungkinan yang secara langsung akan berdampak pada
individu tertentu, seperti finansial seseorang. Contoh risiko pribadi adalah cacat
fisik, kehilangan pekerjaan, meninggal dunia dan lain sebagainya.
6. Risiko Harta (property risk)
Merupakan kerugian yang terkait dengan kepemilikan suatu benda akibat
kehilangan, pencurian ataupun kerusakan. Risiko harta dapat dikategorikan lagi
menjadi dua jenis yaitu kerugian secara langsung (direct losses) dan kerugian tak
langsung (consequential).
7. Risiko Tanggung-Gugat (liability risk)
Merupakan risiko tanggung-jawab yang harus kita berikan kepada pihak lain.
Dengan kata lain, risiko ini untuk menanggung kerugian orang lain akibat ulah
atau hal yang kita sebabkan. Misalnya, dalam peristiwa kecelakaan, ketika Anda
menabrak orang lain maka ini disebut dengan risiko tanggung-gugat (liability
risk).
Apa Saja Jenis Risiko?
Bagaimana Cara Manajemen
Risiko yang Baik Bagi
Perusahaan?
Manajemen Risiko di perusahaan merupakan hal yang pastinya umum terdengar.
Tidak ada kemenangan tanpa kekalahan. Tidak ada keberhasilan tanpa
keberanian mengambil risiko. Pada kenyataannya tidak ada perusahaan yang
kebal akan risiko, akan tetapi perusahaan harus mencoba untuk menghadapi
risiko. Risiko merupakan kekuatan untuk menjadikan usaha perusahaan lebih
besar dan lebih produktif dalam mempromosikan barang atau jasa yang hendak
dipasarkannya. Ketakutan yang berlebihan akan menghadapi risiko akan
menyebabkan usaha perusahaan statis dan berakhir pada kehancuran bisnis itu
sendiri. Risiko bukan untuk ditakuti, akan tetapi dilawan.

Ingatkah Anda pada konsep high risk high return? Jadi untuk bisnis yang


memiliki potensi keuntungan yang tinggi pasti akan memiliki potensi yang tinggi
pula akan risiko. Sekarang keputusan Anda untuk memilih keuntungan yang
tinggi dengan tingkat risiko tinggi atau keuntungan rendah dengan tingkat risiko
yang rendah.

Berikut Contoh Jenis-jenis Risiko yang


Mungkin Anda Temui:
Risiko Reputasi
Reputasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Ketika
suatu reputasi jatuh, maka kehancuran suatu perusahaan sudah melanda
didepan mata. Contoh: Adanya suatu kasus penemuan di sebuah restoran X yang
mana ada indikasi penggunaan zat tertentu yang dilarang. Jika restoran X
memiliki cabang yang banyak, maka “kecacatan di restoran X” biasanya
digeneralisir oleh masyarakat. Hal ini akan merusak nama baik semua restoran
cabang X.

Hal yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan risiko reputasi:

1. Mengakui bahaya
2. Mengevaluasi dampak dari risiko
3. Mengalokasikan sumber daya yang luas untuk pengendalian kerusakan
4. Mencoba mengambil kembali reputasi perusahaan dan kepercayaan klien
dengan berbagai strategi
5. Melakukan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjut dimasa
mendatang

2. Risiko Pasar
Risiko pasar biasanya berkaitan dengan perubahan harga pasar yang bisa
merugikan suatu perusahaan. Misalkan adanya penurunan harga saham yang
berakibat penurunan nilai pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini akan
merugikan perusahaan karena harga saham bergerak pada arah yang tidak
menguntungkan.

3. Risiko Kredit
Risiko ini sering terjadi pada perusahaan yang melakukan skema penjualan
secara kredit. Risiko ini juga bisa menimpa perusahaan yang bergerak dalam
bidang lembaga keuangan. Risiko ini merupakan bahaya kuno yang dikarenakan
ketidakmampuan untuk mengekstrak perjanjian (pinjam meminjam) dalam
mitra bisnis. Perusahaan harus bisa melakukan manajemen utang dengan baik.
Termasuk harus mengetahui tingkat kesehatan perusahaan yang akan menjadi
mitra bisnisnya. Sehingga nantinya bisa diidentifikasi apakah perusahaan
tersebut memiliki kemampuan untuk membayar utangnya.
4. Risiko Operasional
Risiko yang terjadi karena kurang berfungsinya suatu proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem atau adanya problem eksternal. Risiko ini akan
menimbulkan kerugian yang dapat berdampak akan hilangnya potensi
keuntungan.

Beberapa contoh di atas adalah jenis risiko yang mungkin Anda temui, namun
pada kenyataannya masih terdapat banyak risiko lainnya. Lalu pertanyaannya,
siapakah yang harus bertanggungjawab terhadap risiko-risiko yang ada? Apakah
setiap risiko yang terjadi merupakan tanggung jawab manajemen
paling atas di perusahaan?

Perusahaan besar memiliki fungsi yang disebut Chief Risk Officer (CRO) yang


mengelola manajemen risiko perusahaan. Dalam bidang keuangan perusahaan
besar biasanya ada pula seorang Chief Financial Officer (CFO) yang mengelola
risiko keuangan. Pada skala menengah terdapat juga risk manager. Pada skala
kecil biasanya tidak ada pejabat resmi yang mengelolan. Risiko ini biasanya
dikelola oleh pegawai yang bertugas menangani akuntansi dan pembukuan
perusahaan.

Terlepas siapapun yang mengelola risiko, sudah menjadi tanggungjawab semua


bagian dalam perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko pada tingkat
yang paling minimal. Ingat bahwa risiko nantinya tidak satu dua orang yang
menanggungnya. Pada akhirnya semua orang dalam perusahaan akan terkena
dampak akan risiko yang ditanggung perusahaan.

Apa saja risiko yang harus dikelola oleh perusahaan? Pengelolaan risiko


tidak hanya satu bagian saja. Akan tetapi seluruh bagian. Risiko reputasi, pasar,
kredit dan operasional harus ditindaklanjuti dengan baik. Bukan satu-satu, akan
tetapi menyeluruh.

Kapan Risiko Seharusnya Dikelola?


Pengelolaan risiko seharusnya terintegrasi dalam setiap pengambilan keputusan,
penentuan implementasi strategi, serta pengelolaan kinerja setiap elemen
perusahaan. Risiko bukan dikelola sekali dua kali dalam setiap minggu, bulan,
kuartal, semesteran bahkan tahunan. Ingat bahwa risiko akan berpotensi datang
sepanjang waktu. Jadi pengelolaan risiko harus dilakukan setiap waktu.

Terkadang manajemen resiko hanyalah sebatas standar kepatuhan. Selayaknya


tidak disikapi seperti itu. Jika perusahaan mengelola risiko dengan baik maka
dipastikan kinerja yang dilakukan bisa optimal. Kemungkinan risiko-risiko yang
sewaktu-waktu muncul bisa dicegah oleh perusahaan.

Bagaimana Cara Mengelolan Risiko?

Laporan hasil penelitian pada eksekutif yang diselnggarakan oleh KPMG yang
terakhir menunjukan, “dua-per-tiga dewan direksi perusahaan responden, tidak
mampu mendayagunakan informasi risiko yang diperoleh untuk meningkatkan
kinerja strategi bisnis mereka”.

COSO ERM Framework menyediakan kerangka umum dan arah yang jelas


untuk menerapkan manajemen risiko diperusahaan. Kerangka ini mengharuskan
perusahaan untuk memeriksa portofolio risiko mereka secara lengkap dengan
mempertimbangkan bagaimana risiko-risiko individu saling berhubungan. Dan
juga bagaimana perusahaan melakukan pendekatan untuk memitigasi risiko
dengan cara yang konsisten dengan strategi jangka panjang untuk risiko secara
keseluruhan.

Lalu, bagaimana manajemen risiko


seharusnya dikelola?
ISO 31000 (2009) Global mengenai Manajemen Risiko yang menyebutkan:

1. Manajemen risiko menciptakan dan melindungi nilai (value).


2. Manajemen risiko merpakan bagian tidak terpisahkan dari setiap proses
yang ada dalam perusahaan (organisasi).
3. Manajemen risiko adalah bagian dari setiap proses pengambilan-
keputusan.
4. Manajemen risiko mengatasi ketidakpastian secara ekplisit.
5. Manajemen risiko berdasarkan pada informasi terbaik.
6. Manajemen risiko adalah dinamis, iterative, dan responsif terhadap
perubahan.

Seperti yang dikatakan oleh COSO bahwa “manajemen risiko membantu


perusahaan untuk mencapai apa yang ingin dicapai”.  Walaupun kita tidak
bertanggungjawab secara langsung akan manajemen risiko, sangat perlu kita
melakukan refleksi diri:

1. Apakah program manajemen risiko kita sudah cukup dewasa? Sudahkah


manajemen risiko menjadi bagian dari setiap proses pengambilan-keputusan
pada semua level di dalam perusahaan?
2. Sudahkan kita siap mengatasi setiap keadaan sulit (kritis) sekaligus
mengambil peluang dibalik keadaan sulit itu?
3. Seberaap sering kita terkaget-kaget ketika seharusnya tidak?
4. Apakah para pimpinan dan eksekutif sudah memperoleh informasi (terkait
risiko) yang cukup untuk dimasukkan ke dalam strategi bisnis mereka ke
depan?
5. Langkah apa yang akan kita ambil? Persisnya apa dan kapan
dilaksanakan?

Pengertian Risiko Beserta Jenis, Sumber, Dan Contohnya Terlengkap - Risiko merupakan
suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya terukur secara
kuantitatif. Risiko juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika
terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Risiko
berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya
cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti “uncertain” dapat
berakibat menguntungkan atau merugikan.
Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan mengandung risiko.
Kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga
dikaitkan dengan besarnya pengembalian yang akan diterima oleh pengambil risiko.
Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya dapat diperhitungkan bahwa pengembalian
yang diterima juga akan lebih besar.

Jenis-Jenis Risiko
Menurut Hanafi “2006:6”, terdapat dua jenis risiko secara umum yaitu:
Risiko Murni “Pure Risk”
Risiko murni adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain hanya
ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu
risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak
menimbulkan kerugian namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya
hanya ada dua macam: rugi atau break event, contohnya adalah pencurian, kecelakaan
atau kebakaran.

Risiko Spekulasi “Speculative Risk”


Risiko spekulasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan yaitu
peluang mengalami kerugian finansial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya
ada tiga macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah investasi saham di bursa
efek, membeli undian dan sebagainya.
Sedangkan menurut Jorion “1997” terdapat beberapa tiga jenis risiko pada suatu
perusahaan yaitu:
Risiko Bisnis “Business Risk”
Risiko bisnis adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan atas kualitas dan keunggulan
pada beberapa produk pasar yang dimiliki oleh perusahaan. Risiko seperti ini hadir karena
adanya ketidakpastian dari aktivitas-aktivitas bisnis seperti inovasi teknologi serta desain
produk dan pemasaran.
Risiko Strategi “Strategic Risk”
Risiko strategi muncul karena adanya perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi
atau politik. Risiko strategi sangat sulit untuk dihitung karena berhubungan dengan hal-hal
makro di luar perusahaan, seperti kebijakan ekonomi, iklim politik dan lain-lain.
Risiko Keuangan “Financial Risk”
Risiko finansial merupakan risiko yang timbul sebagai akibat adanya pergerakan pada pasar
finansial yang tidak dapat diperkirakan. Risiko ini berkaitan dengan kerugian yang mungkin
dihadapi dalam pasar finansial, seperti kerugian akibat pergerakan tingkat suku bunga atau
adanya kegagalan “defaults” dalam obligasi finansial.

Berdasarkan kecenderungan peluang terjadinya risiko “likehood” dan konsekuensi yang


diakibatkan “consequences”, risiko dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:

 Unacceptable Risk adalah risiko yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan atau bila
mungkin ditransfer kepada pihak lain.
 Undesirable Risk adalah risiko yang memerlukan penanganan/mitigasi risiko sampai pada
tingkat yang dapat diterima.
 Acceptable Risk adalah risiko yang dapat diterima karena tidak mempunyai dampak yang
besar dan masih dalam batas yang dapat diterima.
 Negligible Risk adalah risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Sumber-Sumber Risiko
Menurut Godfrey “1996” terdapat sumber-sumber risiko yang perlu diketahui dan
diidentifikasi sebagai langkah awal penanganan risiko sebagai berikut:

 Politik “Political” Contohnya: Kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik, perubahan


ideologi, peraturan, kekacauan “perang, terorisme, kerusuhan”.
 Lingkungan “Evironmental” contohnya: pencemaran, kebisingan, perizinan, opini publik,
kebijakan internal/perusahaan, perundangan yang berkaitan dengan lingkungan, dampak lingkungan.
 Perencanaan “Planning” contohnya: persyaratan perizinan, kebijakan dan praktik, tata guna
lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik.
 Pemasaran “market” contohnya: permintaan “perkiraan”, persaingan, keusangan, kepuasan
pelanggan, mode.
 Ekonomi “economic” contohnya: kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, nilai
tukar.
 Keuangan “financial” contohnya: kebangkrutan, keuntungan, asuransi, risk share.
 Alami “natural” contohnya: kondisi tanah di luar dugaan, cuaca, gempa, kebakaran dan
ledakan, temuan situs arkeologi.
 Proyek “Project” contohnya: definisi, strategi pengadaan, persyaratan ujuk kerja, standar,
kepemimpinan, organisasi “kedewasaan, komitmen, kompetensi dan pengalaman”, perencanaan dan
pengendalian kualitas, rencana kerja, tenaga kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya.
 Teknis “Technic” contohnya: kelengkapan desain, efisiensi operasional, keandalan.
 Manusia “Human” contohnya: kesalahan, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, kemampuan
berkomunikasi, budaya, bekerja dalam kondisi gelap atau malam hari.
 Kriminal “Criminal” contohnya: kurang aman, perusakan, pencurian, penipuan, korupsi.
 Keselamatan “Safety” contohnya: peraturan “kesehatan dan keselamatan kerja”, zat
berbahaya, bertabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan.

KARAKTERISTIK , MACAM, DAN CARA MENGATASI RESIKO BERWIRAUSAHA


Karakteristik resiko
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Penyebab kegagalan usaha


Ada beberapa penyebab gagalnya usaha (bisnis):
• Perencanaan yang kurang matang
• Kurangnya modal
• Bakat yang tidak cocok
• Kurang pengalaman
• Lemahnya pemasaran
• Tidak mempunyai semangat berwirausaha
• Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

Macam-macam resiko

• Kegagalan dalam produksi


• Barang produksi tidak laku
• Tempat penjualan yang tidak strategi
• Pencarian pegawai yang kurang prefesional dalam bidangnya
• Kurang bisa memasarkan produk
• Persaingan global
• Bencana alam
• Kurang diterima usahanya oleh masyarakat
• Kurangnya dana
• Pemasaran produk yang salah
• Pelayanan yang tidak memuaskan
• Penetapan harga yang tinggi

Menurut sifat, dibedakan :

• Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

• Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi
pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

• Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita
cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

Cara Mengatasi Resiko Usaha


Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.

1. Sebelum memulai usaha,


Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan
muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi
sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya
saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.

2. Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki,
Jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan
memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal
pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul
di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini
dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.

3. Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda.


Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang
bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu
dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.

4. Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda
ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko
besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.

5. Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung
kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk
mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa
Anda atasi dengan baik.

6. Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko.
Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak
bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring
dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha
seperti itu, karena resikonya cukup besar.

7. Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.


Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan
memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.

Industri intako merupakann salah satu industri yang bergerakdibidang pe,buatantas dan koper

Pengertian Resiko Usaha, Jenis Jenis dan Contohnya


By Sandy MakrufPosted on
Pengertian resiko usaha, jenis jenis dan contohnya – Memulai sebuah usaha/bisnis
sangat mungkin berhubungan dengan resiko usaha. Jadi meskipun seorang pebisnis
mempunyai manajemen dan strategi bisnis yang baik,  tidak menjadi jaminan seseorang
terhindar dari sebuah risiko usaha.

Risiko usaha menurut Abbas Salim terjadi karena adanya ketidakpastian, diantaranya
ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian yang disebabkan oleh alam dan ketidakpastian yang
disebabkan perilaku manusia.

Daftar Isi [hide]
 1 Pengertian Resiko Usaha
o 1.1 Jenis-jenis Resiko Usaha
 1.1.1 Resiko Perusahaan
 1.1.2 Resiko Keuangan
 1.1.3 Resiko Permodalan
 1.1.4 Resiko Pasar
 1.1.5 Resiko Operasional
o 1.2 Macam-Macam Resiko Usaha
 1.2.1 Macam-macam Resiko Usaha menurut Sifatnya
 1.2.2 Menurut dapat dan Tidak Dapat Dialihkan.
 1.2.3 Menurut sumbernya
o 1.3 Faktor-Faktor Penyebab Resiko Usaha
o 1.4 Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko
o 1.5 Menejemen Resiko
o 1.6 Share this:

Pengertian Resiko Usaha


Pengertian resiko adalah berupa kejadian, informasi, kerugian atau pekerjaan yang bisa
terjadi akibat keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu bagaimana cara untuk menghindari resiko, atau meminimalisir dampak negatif dari
resiko ?

Rahasianya adalah ada pada di diri anda, mengapa begitu ?


Sebab kunci untuk mengetahui seberapa besar resiko yang kita akan hadapi adalah
seberapa sempurna seseorang/anda mendapatkan informasi. Sebab informasi yang
sempurna akan menghasilkan keputusan yang akurat dan anda bisa mengetahui seberapa
besar risikonya.

Baca juga:

1. 13 Ciri-Ciri Kewirausahaan Serta Tujuannya


2. 3 Jenis Strategi Pemasaran dan Contoh “Lengkap”
3. 10 Strategi Pemasaran Produk

Jenis-jenis Resiko Usaha


Jenis risiko yang sering dihadapi dalam dunia usaha atau dunia kewirausahaan diantaranya
seperti:

1. Resiko Perusahaan
Risiko Perusahaan adalah risiko yang terjadi dan berdampak terhadap kelangsungan hidup
perusahaan atau saham-saham yang ada di perusahaan.

2. Resiko Keuangan
Risiko Keuangan adalah risiko yang pada umumnya akan berdampak kepada kerugian
aspek keuangan perusahaan.

3. Resiko Permodalan
Risiko permodalan adalah Resiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan
keuangan, yang akan membuat modal usaha Mengalami penurunan secara signifikan.

4. Resiko Pasar
Resiko pasar adalah Resiko yang timbul akibat persaingan usaha gaya hidup pelanggan,
perubahan pola persaingan, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk.

5. Resiko Operasional
Risiko operasional adalah resiko yang timbul akibat penyimpangan hasil prediksi. Hal ini
bisa terjadi karena kurang sempurnanya penerapan keputusan, SDM, teknologi, perubahan
sistem inovasi dan mutu.

Macam-Macam Resiko Usaha


Resiko usaha bisa diklasifikasikan menjadi 2, yaitu menurut sifat dan

Macam-macam Resiko Usaha menurut Sifatnya


1. Risiko murni adalah risiko yang pasti menimbulkan kerugian. Contohnya seperti
musibah.
2. Resiko spekulatif adalah Resiko yang dapat timbul karena disengajakan oleh yang
bersangkutan agar mendapat keuntungan, Contohnya perkreditan.
3. Resiko fundamental adalah resiko yang tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang
atau orang lain
4. Resiko khusus adalah resiko yang timbul karena bersumber pada peristiwa tunggal
atau Mandiri sehingga sangat mudah diketahui penyebabnya. Contoh : pesawat
jatuh dan kapal tenggelam
5. Resiko Dinamis : resiko yang disebabkan oleh kemajuan tekhnologi.

Menurut dapat dan Tidak Dapat Dialihkan.


1. Resiko yang dapat dialihkan. Contoh : Asuransi
2. Resiko yang tidak dapat dialihkan. Contoh : Terkena Tilang

Menurut sumbernya
1. Resiko internal : Dalam Perusahaan. Contoh : Rusaknya Mesin
2. Resiko Eksternal : Luar Perusahaan. Contoh : Padam Listrik.

Faktor-Faktor Penyebab Resiko Usaha


Faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya resiko usaha diantaranya seperti

1. Perubahan, meliputi :

 Lingkungan
 Sosial dan ekonomi
 Persaingan

2. Kesalahan strategi dan pemasaran.

3. Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan diluar rencana.

4. Persiapan yang kurang matang.

5. Kelengkapan pribadi atau penanggungjawab.

Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko


Seseorang atau wirausaha bisa diklasifikasikan menjadi 4 Berdasarkan cara pandangnya
menghadapi resiko usaha, diantaranya adalah:

1. Risk Avoider adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung
menghindari resiko.
2. Risk Calculator adalah orang yang berani dalam mengambil keputusan ketika
menghadapi resko, dengan catatan tingkat kerugian dari resiko masih dapat dihitung.
3. Risk Taker adalah orang yang berani menanggung resiko orang ini biasanya
spekulatif dalam mengambil keputusan dengan cara mengukur resiko secara intuitif
saja.
4. Risk Manager adalah orang yang berani mengambil keputusan dengan cara
perhitungan tingkat resiko dan ketidakpastian. Seseorang ini biasanya
mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis
Menejemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, serta perlindungan harta benda
keuntungan badan usaha atau perorangan dan hak milik atas kemungkinan timbulnya
kerugian karena adanya resiko.

Manfaat manajemen risiko yang dapat kita peroleh diantaranya:

 Dapat menangani masalah-masalah dengan mengambil keputusan secara tepat.


 Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam keadaan.
 Dapat meningkatkan pendekatan sistematis dan Logika, untuk membuat sebuah
keputusan
 Memudahkan estimasi biaya.
 Memberikan pendapat dan intuisi yang baik dan benar dalam pembuatan keputusan
yang dihasilkan.
 Memembantu para pembuat keputusan untuk menetapkan beberapa banyak informasi
yang ia butuhkan.
 Membantu dalam menyediakan pedoman untuk penyelesaian masalah
 Membantu untuk analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternative.

BERBURU TAS DAN DOMPET DI


SENTRA TAS TANGGULANGIN
Hikmah | | Sidoarjo | 1 Comment
Suka mengkoleksi tas dan dompet kulit? Gak harus belanja keluar negeri loh buat dapetin koleksi tas
dan dompet kulit. Karena di dalam negeri sendiri ada sentra kerajinan tas dan dompet yang
kualitasnya gak kalah dengan produk luar negeri.
Lokasinya di Sidoarjo, tepatnya di kawasan Kludan dan Keden, Tanggulangin. Selain terkenal dengan
bandeng dan kupangnya, Sidoarjo juga terkenal dengan sentra kerajinan tas dan dompetnya . Bahkan
sejak tahun 70-an, Tanggulangin telah terkenal dengan sentra tas dan kopernya.

Tanggulangin bisa menjadi alternatif wisata belanja bagi anda seusai berlibur dari Malang, Pasuruan,
ataupun Surabaya. Lokasinya yang berada diantara jalan raya yang menghubungkan Surabaya-
Malang dan Surabaya-Mojokerto, membuat beberapa wisatawan “mampir” usai pergi liburan. Apalagi
jelang liburan sekolah dan tahun ajaran baru, sentra kerajinan tas dan dompet Tanggulangin ramai
dikunjungi pembeli.
Di sentra tas Tanggulangin, anda tidak hanya menemukan tas
sekolah saja, namun anda juga bisa menemukan berbagai tas untuk wanita ataupun pria, baik itu tas
kerja ataupun tas buat hangout.
Koper dengan beragam ukuran juga tersedia di siniAda pula ikat pinggang, tas olahraga, jaket dan
sepatu yang semuanya terbuat dari kulit sintetis dan kulit alami.

Namun yang lebih banyak digunakan adalah kulit sintetis karena harganya jauh lebih murah
dibandingkan kulit alami. Untuk mencapai masa yang seperti ini, perjalanan panjang ditempuh sentra
tas Tanggulangin.

Perkembangan sentra kerajinan tas dan dompet Tanggulangin diawali pada tahun 60-an dimana
sebagian besar masyarakat Kedensari menjadi tenaga lepas perusahan koper di Surabaya.

Kemudian ada beberapa orang, salah satunya adalah Alm. H. Abd. Rochman, yang mencoba membuat
usaha koper sendiri dengan bahan karton tebal berlapiskan kulit sapi sederhana yang dilekatkan
dengan lem kanji. Kemudian di tahun 70-an, banyak pengusaha koper di Surabaya yang umumnya
beretnis Tionghoa, yang memesan koper di Tanggulangin.

Banyak pula pengusaha dari Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta yang juga memesan koper
dan tas buatan Tanggulangin hingga mulai banyak hotel di Sidoarjo yang bermunculan. Dari
sinilah kemudian lahir tenaga terampil baru yang akhirnya mendirikan koperasi usaha di tahun 1975.

Meski sempat bubar, namun koperasi ini berhasil bangkit


lagi dengan nama Koperasi Industri Tas dan Koper atau yang lebih dikenal dengan nama INTAKO
yang menjadi awal sentra kerajinan tas dan koper di Tanggulangin.
Melalui koperasi ini pula sebanyak 250 showroom berjejer di sepanjang jalan Desa Kedensari hingga
menuju showroom INTAKO.
Tahun 2000 menjadi puncak kejayaan INTAKO. Krisis moneter seolah tak menjadi halangan bagi
pengusaha tas dan koper Tanggulangin berjaya.

Namun, seiring dengan pergantian rezim dan kenaikan harga BBM, menyebabkan pasar tas dan koper
pun turut lesu. Apalagi dengan keluarnya Lumpur Lapindo yang memutus akses jalan tol Porong-
Gempol yang semakin membuat lesu industri tas Tanggulangin. Banyak showroom yang akhirnya
gulung tikar dan menjadi bangunan yang tak berpenghuni.

Kini, meski pasar tas dan dompet kulit kembali


menggeliat namun barang-barang yang dijual tidak lagi murni produk Tanggulangin.
Banyak produksi Cina yang mulai masuk dan menjadi halangan bagi pengerajin asli Tanggulangin.
Namun bukan berarti anda tidak bisa menjumpai produk asli Tanggulangin.

Karena masih ada sejumlah pengerajin yang bertahan dan tetap menjual tas produksi mereka sendiri.
Bahkan beberapa pengerajin lepas juga mengerjakan tas produk luar negeri.

Jadi kalau anda beli di luar negeri, jangan bangga dulu karena bisa jadi tas, sepatu, atau dompet yang
anda beli justru sebenarnya hasil kreasi bangsa sendiri yang jika anda beli di sini harganya jauh lebih
murah.

Untuk menghindari barang tiruan, anda bisa membeli di


showroom-showroom asli Tanggulangin. Biasanya mereka masih menggunakan nama pemilik
sebagai nama toko.
Ada pula yang di dalam showroomnya menunjukkan proses produksinya. Untuk langkah aman, anda
bisa langsung membeli di showroom INTAKO yang berada di Wates, Kedensari. Areanya cukup luas
dengan tempat parkir yang memadai.

Anda tidak perlu khawatir dengan produk INTAKO karena kuliatas produk INTAKO cukup bersaing.
Mereka bahkan menerapkan Hak Kekayaan Intelektual pada Quality Control mereka.

Dengan kualitas produk yang mereka miliki, pasar INTAKO tidak hanya di dalam negeri tapi juga
telah mencapai luar negeri, seperti Italia, Amerika, dan Arab Saudi. Selain di Wates, ada pula di Pasar
Wisata yang lokasinya tak jauh dari INTAKO. Jadi tunggu apalagi, jangan lupa mampir ke
Tanggulangin dan borong semua tas dan dompetnya. Harga murah, kualitas cukup bersaing.

Tas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tas juga merupakan kode untuk negara bagian Tasmania, Australia

Tas anyaman

Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa bepergian. Materi untuk membuat tas
antara lain adalah kertas, plastik, kulit, kain, dan lain-lain. Biasanya digunakan untuk
membawa pakaian, buku, dan lain-lain. Tas yang dapat digendong di punggung
disebut ransel, sedangkan tas yang besar untuk memuat pakaian disebut koper (dari bahasa
Belanda koffer).Ada pula tas yang hanya berbentuk kotak yang biasanya dipergunakan oleh
kaum wanita untuk membawa peralatan kecantikannya, biasanya disebut dengan tas
kecantikan atau beauty case .
Sekarang tas menjadi salah satu industri yang sangat menggiurkan. Rata-rata
penduduk di dunia ini, menghabiskan sebagian dari uangnya untuk membelanjakan
tas. Oleh karena itu, para pengusaha sangat tertarik untuk mengembangkan bisnisnya
di industri tas ini. Sekarang ada tas yang terbuat dari batik.Modelnya tidak kalah menarik
dari tas-tas lainnya.Selain itu, tas ini memeliki corak yang menarik yang dapat menarik
perhatian para konsumen.
Daftar isi
  [sembunyikan] 

 1Jenis
o 1.1Berdasarkan pengguna
o 1.2Berdasarkan bentuk dan ukuran
o 1.3Berdasarkan bahan

Jenis[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan pengguna[sunting | sunting sumber]

 Tas wanita
 Tas pria
 Tas anak-anak
Berdasarkan bentuk dan ukuran[sunting | sunting sumber]

 Tas selempang
 Ransel
 Tas pesta
 Beauty case
 Tas laptop
 Tas hobo
 Koper
Berdasarkan bahan[sunting | sunting sumber]

 Tas kertas
 Tas plastik
 Tas rajut
 Tas spunbound
 Tas berbahan slami
 Tas daur ulang
Artikel bertopik  pakaian  ini
  ad

Anda mungkin juga menyukai