Anda di halaman 1dari 17

Mekanisme Transmisi

kebijakan moneter

Kelompok 1:
Tiara utari
Nurul fhadilah
Rendry dwijaya
Suci manda junita
Reski nendito
Sepri ningsi
Sri gema dirga putri
Ahmad safei
Rahayu utari
Sri rahma yenny
PENDAHULUAN

Mekanisme Transmisi kebijakan


moneter
TUJUAN AKHIR :
-STABILITAS
KEBIJAKAN
MONETER ? HARGA
(INFLASI)
-
PERTUMBUHAN
EKONOMI
MEKANISME TRANSMISI DAN
KEBIJAKAN MONETER

Pemetaan
MTKM

Bagaimana kebijakan moneter dapat memengaruhi


ekonomi riil disamping pengaruhnya terhadap harga

Melalui mekanisme transmisi seperti apa pengaruh


kebijakan moneter terhadap perekonomian tersebut terjadi.
Teori MTKM
Quantity Theory of pada mulanya mengacu
Money (Fisher, pada peranan uang dalam
1911) perekonomian

saluran mekanisme saluran moneter langsung (direct monetary


transmisi kebijakan channel)
moneter
saluran suku bunga (interest rate channel)

saluran nilai tukar (exchange rate channel)

saluran harga aset (asset price channel)

saluran kredit (credit channel)

saluran neraca keuangan (balance sheet


channel)

saluran ekspektasi (expectation channel)


Peta Mekanisme Transmisi
Moneter
Pentingnya Transmisi Bagi
Kebijakan Moneter
Pemahaman yang utuh dan mendalam
mengenai MTKM sangatlah penting,
baik ditinjau dari sisi praktik perumusan
kebijakan moneter oleh bank sentral
maupun dari sisi pemahaman dan
pengembangan teori ekonomi moneter
dalam dunia akademis.
Bank sentral

pemetaan MTKM memudahkan perumusan kebijakan moneter, baik dalam


penetapan sasaran operasional (suku bunga kebijakan dan operasi moneter),
sasaran antara (suku bunga, uang beredar, kredit, nilai tukar, harga aset dan
ekspektasi), serta efektivitas pencapaian sasaran akhir ( inflasi dan
pertumbuhan ekonomi)

Dunia
akademika

MTKM merupakan topik yang menarik untuk studi empiris maupun teoritis
terkait perdebatan antara ilmu ekonomi moneter sesuai pandangan
monetaris, kredit, bahkan ketidaksempurnaan atau friksi keuangan
Kebijakan suku bunga dan Operasi
moneter

Kebijakan suku bunga


Kebijakan suku bunga yang ditetapkan
bank sentral akan berpengaruh terhadap
perkembangan suku bunga jangka pendek
si pasar uang antarbank serta ekspektasi
para pelaku ekonomi mengenai prakiraan
makroekonomi dan arah suku bunga
kebijakan moneter bank sentral kedepan.
Interaksi antara suku bunga kebijakan
moneter dan suku bunga perbankan
Transmisi dari suku bunga bank sentral (rCB) ke suku bunga
1 PUAB (rp) dapatditunjukkan dengan fungsi: rp = f(rCB,
faktor lain)

Transmisi dari suku bunga PUAB (rp) ke suku bunga


2 deposito (rD) dapat ditunjukkan dengan fungsi: rD = g(rp,
faktor lain)

Transmisi dari suku bunga deposito (rD) ke suku bunga


3 kredit (rk) dapat ditunjukkan dengan fungsi: rk = h(rD,
faktor lain)
Bentuk fungsi turunan (reduced-form equation) untuk meneliti
transmisi suku bunga bank sentral (rCB) ke suku bunga kredit
berbentuk sebagi berikut:

rk = α + j rCB,t-j + j Zj-t + εt

• Dimana Z = kondisi internal perbankan seperti


komposisi deposito, likuiditas (Loan-to-Deposit
Ratio, LDR), permodalan (Capital Adequancy
ratio, CAR), kredit macet ( Non-Performing Loans,
NPL) dan sebagainya, dan εt = kejutan acak dalam
persamaan ekonometri.
Operasi Moneter
Operasi moneter bank sentral
dilakukan untuk memengaruhi kondisi
likuiditas dan karenanya suku bunga
di pasar uang antar bank agar sejalan
dengan suku bunga kebijakan moneter
yang telah ditetapkan.
Sementara, kondisi likuiditas di monitor di pasar uang antar
bank, prakiraan uang primer dilakukan melalui persamaan
neraca bank sentral sebagai berikut:

∆B = ∆NFA + ∆NCG + ∆NCP - ∆NOI ±


∆OPT

Di mana ∆B = perubahan uang primer, ∆NFA = perubahan


cadangan devisa bersih (net foreign asset), ∆NCG =N
perubahan rekening pemerintah di abnk sentral (net claims to
government), ∆NCP + perubahan pinjaman bank sentral ke
sector swasta (net claims to private sector), dan ∆NOI =
perubahan pos-pos lainnya (net other items). Dalam persamaan
di atas besarnya operasi moneter mingguan (∆OPT) merupakan
perbedaan antara perkiraan posisi uang primer dengan tingkat
yang sejalan dengan kebijakan suku bunga kebijakan moneter
yang telah ditetapkan.
Dalam memprakirakan uang primer, bank sentral
mempertimbangkan kecukupan jumlah uang beredar
dalam perekonomian dengan 2 prosedur
Jumlah uang beredar (M1 dan M2)
diprakirakan secara tahunan sesuai
kebutuhan riil perekonomian
berdasarkan target inflasi yang
ditetapkan, prediksi pertumbuhan
ekonomi, dan estimasi income
velocity dalam ekonomi

Dengan prakiraan jumlah uang


beredar tersebut dan estimasi angka
pengganda uang (money multiplier),
pertumbuhan dan posisi uang primer
dapat diperkirakan baik secara
tahunan, kuartal, bulanan, maupun
mingguan
Intervensi Valuta Asing
Nilai tukar berpengaruh terhadap
perdagangan dan investasi luar
negeri, seperti ekspor, impor,
penanaman modal asing, pertofolio
investasi, dan utang luar negeri.
Studi empiris atas sasaran intervensi valuta asing dapat
dilakukan dengan persamaan berikut

INTt = α0 + α1∆st-1 + α2 (st-1 – st-1) +


α3VOLt-1 + α4INTt-1 + εt

Dimana : INT = intervensi valuta asing, ∆s = perubahan


nilai tukar (apresiasi atau depresiasi), (s-s*) = deviasi
nilai tukar dari fundamental, dan VOL = volatilitas
nilai tukar.
Sejumlah studi juga dapat dilakukan untuk mengukur efektivitas
kebijakan suku bunga dan intervensi valuta asing dalam
stabilisasi nilai tukar. Contoh model yang dapat diestimasi
sebagai berikut:

∆st = β0 + β1 (rt – r1) + β2 Ƿt + β3 + εt

Dimana : ∆s = perubahan nilai tukar, (r-r*) = perubahan


suku bunga dalam dan luar negeri, Ƿ = premi risiko, dan
INT = intervensi valuta asing. Dalam kaitan ini,
koefisien β3 mengukur efektivitas intervensi valuta
asing terhadap stabilitas nilai tukar.
Thank You....

Anda mungkin juga menyukai