Anda di halaman 1dari 2

Mengapa money multiplier diperlukan?

Dan sebutkan faktor yang mempengaruhinya

Angka pengganda uang (money multiplier) adalah bagian dari proses penciptaan uang
oleh bank umum. Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu, angka pengganda
uang merupakan bagian dari proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran
uang (Nilawati, 2000:162).
Menurut Parkin (1993:768), angka pengganda uang itu merupakan rasio antara perubahan
jumlah uang beredar dan perubahan uang primer, yang juga disebut monetary base. Uang primer
adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan bank. Jika monetary base naik, maka uang kartal
dan cadangan bank juga naik. Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan
pinjaman dan tambahan uang yang beredar.
Angka pengganda uang adalah bagian dari proses pasar melalui penyesuaian antara
permintaan dan penawaran uang (berbagai faktor yaitu perilaku masyarakat dalam memegang
uang, perilaku Pengelolaan dana Nilawati, 2000). Angka pengganda uang merupakan rasio
antara perubahan jumlah uang beredar dan perubahan uang primer atau uang inti yang juga
disebut monetary base. Money Multiplier dipengaruhi perbankan dan perilaku kebijakan otoritas
moneter dalam usaha mengendalikan jumlah uang beredar.
Dalam fluktuasi angka pelipat ganda uang dipengaruhi oleh tiga determinan angka pelipat
ganda uang antara lain:
 Currency ratio (c)
Tinggi rendahnya currency ratio dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam memilih
uang kartal atau uang giral. Dalam hal ini, banyak juga faktor yang mempengaruhi
perilaku tersebut, misalnya saja kenyamanan dan keamanan dalam menggunakan uang
kartal atau uang giral.
 Time and Saving Deposit Ratio (t)
Time and saving deposit ratio adalah rasio dari tabungan dan deposito (uang kuasi) atau
uang giral. Besar kecilnya nilai time and saving deposit ratio ini dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat dalam memegang uang giral ataupun uang kuasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut adalah biaya relatif (opportunity cost),
pendapatan masyarakat, serta inovasi atau kemajuan layanan dari sektor perbankan.
 Reserve Ratio (r)
Dalam pelaksanaan operasional kegiatan bank, jumlah uang tunai yang dicadangkan
terbagi atas dua komponen, yaitu komponen dengan jumlah uang tetap dan komponen
lain yang berupa kelebihan dari jumlah uang tetap. Komponen pertama yang tentunya
dapat diperkirakan jumlahnya dikenal sebagai cadangan resmi (legal reserve). Sementara
itu, komponen kedua adalah kelebihan cadangan (excess reserve). Dengan demikian,
reserve ratio dapat dibagi menjadi dua komponen juga, yaitu rasio cadangan resmi
terhadap simpanan masyarakat (legal reserve ratio) yang dipengaruhi oleh ketentuan
otoritas moneter dan rasio kelebihan cadangan terhadap simpanan masyarakat (excess
reserve ratio) yang dipengaruhi oleh keperluan bank akan likuiditas jangka pendek.adalah
rasio cadangan bank atas total simpanan yang terdiri atas uang giral dan uang kuasi.
Reserve ratio dapat dikelompokkan menjadi dua komponen, yaitu rasio cadangan resmi
atas simpanan masyarakat (legal reserve ratio) yang dapat dipengaruhi oleh berbagai
ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas moneter dan rasio kelebihan cadangan atas
simpanan masyarakat (excess reserve ratio) yang dapat dipengaruhi oleh berbagai
keperluan yang dibutuhkan perbankan akan likuiditas dalam jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai