Anda di halaman 1dari 5

Inisiasi 3

TEORI PENAWARAN UANG

A. KONSEP PENAWARAN UANG

Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk
melakukanberbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang
dan jasa, pelunasan hutang, investasi dan sebagainya. Penawaran uang merupakan
jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian atau jumlah uang yang beredar
di masyarakat. Bank Indonesia mendefinisikan uang beredar dalam dua bentuk, yaitu
dengan arti sempit dan dalam arti luas.

1. Dalam arti sempit (Narrow Money) atau yang biasa dilambangkan dengan M1

Uang beredar adalah bentuk dari asset yang paling likuid. Adapun pengertian paling
sempit atau yang dikenal dengan narrow money merupakan daya beli yang dapat
langsung digunakan sebagai pembayaran atau dapat diperluas lagi termasuk
didalamnya alat-alat pembayaran yang mendekati uang meliputi deposito berjangka
(time depositsi) dan simpanan tabungan (saving deposits).

Dapat disimbolkan dalam persamaan sebagai berikut:

M1 = C + DD

2. Uang beredar dalam arti luas (Broad Money) / M2

Sesuai dengan konsep sistem moneter Indonesia, uang beredar juga disebut sebagai
likuiditas perekonomian. Suatu asset dikatakan liquid jika asset tersebut dengan mudah
diuangkan tanpa kehilangan risiko rugi.

Dapat disimbolkan dalam persamaan sebagai berikut :

M2 = M1 + Quasy Money + Securities


B. PERKEMBANGAN PENGERTIAN UANG BEREDAR

Dalam perjalanannya, pengertian uang beredar pun turut berkembang sejalan dengan
perkembangan ekonomi dan perkembangan di sektor keuangan dan perbankan. Sektor
keuangan dan perbankan berkembang pesat, keadaan ini ditunjang oleh berkembang
pesatnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya perkembangan tersebut,
berkembang pula produk-produk baru di bidang keuangan dan perbankan, diantaranya
credit cards, debit cards dan internet banking. Dengan adanya berbagai hal tersebut,
pengertian uang beredar pun juga mengalami perubahan. Hal ini dimaksudkan untuk
menampung beraneka ragamnya transaksi keuangan dalam masyarakat.

C. MEKANISME PENCIPTAAN UANG BEREDAR

Berdasarkan pengelompokan perannya, secara umum terdapat tiga pelaku utama dalam
proses penciptaan uang beredar, antara lain : otoritas moneter, bank umum serta
masyarakat atau sektor swasta domestic (Solikin & Suseno, 2002).

1. Penciptaan uang Primer oleh Otoritas Moneter

Sebagai pelaksana fungsi otoritas moneter bank sentral memiliki kewenangan dalam
menciptakan dan mengedarkan uang kartal yang terdiri atas uang kertas dan uang
logam. Akan tetapi dalam prakteknya bank sentral juga menerima simpanan giro yang
berasal bank umum. Uang kartal dan simpanan giro di bank sentral disebut sebagai
uang primer atau uang inti, karena uang ini adalah inti (pokok) atau biang dalam proses
penciptaan uang beredar, yaitu uang kartl, uang giral dan uang kuasi.

Di Indonesia sendiri, uang primer dapat diartikan sebagai kewajiban otoritas moneter
(Bank Indonesia) terhadap sektor swasta domestic dan bank umum, yang berupa uang
kertas dan uang logam yang berada di luar Bank Indonesia serta simpanan giro bank
umum di Bank Indonesia.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Uang Primer

Sisi aktiva (kekayaan) neraca otoritas moneter memuat sumber atau faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi perubahan dari uang primer di antaranya :

a. Aktiva luar negeri bersih (net foreign assets)

b. Aktiva dalam negeri bersih (net domestic assets)

c. Aktiva lainnya bersih (net other item)

3. Penciptaan Oleh Bank Umum

Bank umum mempunyai kedudukan yang khusus dalam sistem moneter Indonesia
dikarenakan bank umum memiliki kewenangan untuk menciptakan uang giral dan uang
kuasi. Penciptaan uang giral dan uang kuasi dapat dilakukan dengan berbagai cara
sebagai berikut :
a. Subtitusi

b. Transformasi

c. Pemberian Kredit

D. TEORI-TEORI PENAWARAN UANG

1. Teori Kuantitas Mengenai Uang (Quantity Teory of Money)

Teori kuantitas uang adalah teori yang menjelaskan adanya hubungan langsung antara
perubahan jumlah uang beredar dengan perubahan harga barang. Hubungan tersebut
dapat dijelaskan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang
beredar.

2. Teori Sisa Tunai (Cash Balance Teory)

Teori ini mengemukakan bahwa perubahan dalam uang beredar akan menimbulkan
perubahan yang sama lajunya atas harga. Teori ini menentukan jumlah uang yang
diperlukan oleh masyarakat.

E. PERKEMBANGAN TEORI PENAWARAN UANG

Seacara runtutan waktu perkembangan teori penawaran uang dapat dijelaskan sebagai
berikut (Boediono, 2000).

1. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank

Teori-teori lama tentang jumlah uang beredar sangat sederhana dan menggap seakan
akan perbankan tidak ada. Teori yang sederhana adalah gambaran dari sistem standar
emas, yang salah satunya memiliki fungsi sebagai alat pembayaran. Dalam
perekonomian tertutup seperti ini yang menggunakan emas sebagai alat pembayaran
amak penawaran uang akan bertambah apbila orang memproduksi emas.

2. Teori Penwaran uang Modern

Dalam perekonomiam modern, sumber dari terciptanya uang beredar adalah otoritas
moneter (pemerintah dan bank sentral) serta lembaga keuangan. Otoritas moneter
adalah pemasok dari uang inti dan uang primer sedangkan lembaga keuangan
(perbankan)adalah pemasok uang sekunder masyarakat.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN UANG

1. Tingkat Bunga

Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Tingginya tingkat bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang
pada gilirannya menyebabkan dunia usaha menjadi lesu. Tingkat suku bunga menurun
maka jumlah uang yang beredar meningkat, begitu juga sebaliknya.
2. Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi yang meningkat mengakibatkan jumlah uang yang beredar meningkat,
begitu juga sebaliknya.

3. Pendapatan Nasional

Bila pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah


uang yang beredar.

4. Nilai Tukar Rupiah

Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang
beredar.

DETERMINASI PENAWARAN UANG

A. MONEY MULTIPLIER (PELIPAT UANG)

Proses pelipatan uang (money multiplieri) merupakan sebuah proses penyesuaian


antara permintaan dan penawaran uang, proses ini juga dikenal sebagai proses pasar.
Proses ini mungkin dapat terjadi dikarenakan adanya lembaga perbankan yang tidak
harus menjamin sepenuhnya uang giral yang diciptakan dengan uang tunai. Naik atau
turunnya angka pelipat ganda uang sangatlah dipengaruhi oleh tiga determinasi angka
pelipat uangyaitu, currency ratio, time and saving deposit ratio, dan reserve ratio.

B. DETERMINASI ANGKA PELIPAT UANG

Berikut ini akan dijelaskan lebih mendetail terkait dengan ketiga determinasi faktor
angka pelipat ganda uang.

1. Currency Ratio (c)

Tinggi atau rendahnya currency ratio pada umumnya berkaitan dengan perilaku
masyarakat dalam menentukan pilihan diantara memegang uang kartal maupun uang
giral. Beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat tersebut,
diantaranya adalah :

a. Biaya penggunaan uang kartal

b. Kenyamanan dan keamanan

2. Time and Saving Deposit Ratio (t)

Besar kecilnya nilai time deposit ratioi pada umumnya dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat dalam memilih antara memegang uang giral ataupun uang kuasi.
Faktorfaltor yang mempengaruhi diantaranya adalah:

a. Biaya relative (opportunity cost)


b. Pendapatan masyarakat

c. Kemajuan layanan sektor perbankan

3. Reserve Ratio (r)

Komponen dari reserve ratio dapat dikelompokan menjadi dua komponen yaitu rasio
cadangan resmi atas simpanan masyarakat (legal reserve ratio) yang dpat dipengaruhi
oleh berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas moneter dan rasio
kelebihan cadangan atas simpanan masyarakat (excess reserve ratio) yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai keperluan yang dibutuhkan perbankan akan likuiditas dalam
jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai