Anda di halaman 1dari 15

TEORI PENAWARAN UANG

*intro, terserah disebutin lg ato idak*

Halo teman-teman

Perkenalkan kami dari kelompok 4 yang beranggotakan :

1. Anggia Marshanda Putri NIM belakang 132


2. Raisa Meutia Shabrina dengan NIM belakang 150
3. Nabilah Maharani dengan NIM belakang 154
4. Rizka Fatya Azilya dengan NIM belakang 155
5. Aditya Yumandhika Pratama NIM belakang 156
6. Siti Najwa Al Mukarroma dengan NIM belakang 161
7. Neva Zhafira dengan NIM belakang 164

Didalam bab I atau pembahasan awal tentunya kita telah mengetahui bagaimana, secara
umum, uang yang beredar itu tercipta. Pada bagian itu sudah ditegaskan bahwa proses
tersebut adalah “proses pasar”, artinya proses pasar merupakan hasil interaksi antara
permintaan dan penawaran. In Chapter I or the initial discussion, of course, we learned how,
in general, money in circulation is created. In that section it was emphasized that the process
is a "market process", meaning that the market process is the result of the interaction
between demand and supply.

Pada minggu kemarin didalam materi “Teori Permintaan Uang” juga sudah dijelaskan apa itu
Teori Permintaan Uang menurut para ahli ekonomi, serta pembahasan bagaimana interaksi
tersebut terjadi diantara para pelaku dalam pasar uang. Last week in the material "Theory of
Money Demand" has also been explained what is the Theory of Money Demand according to
economists, as well as a discussion of how these interactions occur between the actors in the
money market.

Nahh, pada kali ini materi akan lebih banyak membahas secara khusus mengenai teori
penawaran uang agar teman-teman dapat lebih memahami hal tersebut dalam suatu keranka
teori penawaran uang. Well, this time the material will discuss more specifically about the
theory of money supply so that friends can better understand it in a framework of money
supply theory.

Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu penawaran uang. Previously we
must first know what the money supply is

Definisi Penawaran Uang :

Dilansir dari buku Makroekonomi: Pengantar Teori (2006) karya Sadono Sukirno, dijelaskan
bahwa penawaran uang memiliki dua arti, yaitu: Reporting from the book Macroeconomics:
An Introduction to Theory (2006) by Sadono Sukirno, it is explained that money supply has
two meanings, namely:
Arti Secara sempit : Penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang kartal dan uang giral
yang beredar pada suatu waktu tertentu. Singkatnya, penawaran uang adalah jumlah uang
yang beredar. Narrow Meaning: Money supply is defined as the amount of currency and
demand deposits in circulation at any given time. In short, money supply is the amount of
money in circulation.

Arti Secara Luas : Penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang kartal, uang giral, dan
uang kuasi yang beredar pada suatu waktu tertentu. Uang kuasi merupakan uang yang
tersimpan di bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, dan valuta asing. Broad
Meaning: Money supply is defined as the amount of currency, demand deposits, and quasi-
money in circulation at any given time. Quasi-money is money held in banks in the form of
savings, time deposits, and foreign exchange.

Perlu diketahui bahwa ketika membahas penawaran uang, ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu istilah uang dalam peredaran dan uang beredar. Kedua istilah tersebut
memiliki arti yang berbeda. Please note that when discussing money supply, there are two
things that must be considered, namely the terms money in circulation and money in
circulation. Both terms have different meanings.

Uang dalam peredaran merupakan seluruh jumlah uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan
oleh bank sentral, baik itu uang logam maupun uang kertas. Sedangkan uang beredar
merupakan semua jenis uang yang tersedia dalam perekonomian, termasuk di dalamnya
jumlah mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral yang ada di bank-bank
umum. Money in circulation is the entire amount of money that has been issued and
circulated by the central bank, both coins and banknotes. While money in circulation is all
types of money available in the economy, including the amount of currency in circulation
plus demand deposits in commercial banks.

*jembatan dari definisi ke konsep* sebelum membahas materi lebih lanjut, kita harus
mengetahui konsep dari teori penawaran uang itu apa sih?

KONSEP TEORI PENAWARAN UANG/ CONCEPT OF MONEY SUPPLY THEORY

Konsep penawaran uang sangat berkaitan dengan kebijakan moneter yaitu kebijakan
yang bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang yang
beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang (multiplier). Besarnya
uang inti sangat tergantung pada kebijakan-kebijakan yang ditentukan oleh bank sentral.
Pelipat uang, selain dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan ole perilaku agen-
agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestik. The concept of money
supply is closely related to monetary policy, namely policies that aim to regulate the amount
of money in circulation. Changes in the amount of money in circulation is largely influenced
by core money and money multiplier (multiplier). The amount of core money is highly
dependent on the policies set by the central bank. Money multiplier, in addition to being
influenced by the behavior of the central bank is also determined by the behavior of other
economic agents such as commercial banks and the domestic community.

Konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu aset dikatakan likuid jika
aset tersebut dengan mudah diuangkan tapa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari
spektrum likuiditas, uang tunai adalah aset yang paling likuid dengan daya beli penuh. Pada
tingkat spektrum likuiditas moderat terdapat uang kuasi yang secara definitif tidak secara
langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya terdapat aset-aset
fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka
panjang dan sebagainya. The concept of money is closely related to the concept of liquidity.
An asset is said to be liquid if it can be easily cashed in without risk of loss. At one extreme of
the liquidity spectrum, cash is the most liquid asset with full purchasing power. At a
moderate level of the liquidity spectrum is quasi-money which by definition does not directly
function as a medium of exchange. At the other extreme are physical assets that are highly
illiquid as a medium of exchange such as houses, land, long-term bonds and so on.

Selain hal tersebut, penawaran uang juga berhubungan dengan peran bank sentral
sebagai otoritas moneter. Penawaran uang merupakan salah satu usaha bank sentral untuk
menjamin kelancaran sirkulasi jumlah uang beredar di masyarakat agar lebih efisien. Karena
seperti yang kita ketahui, bahwa bank sentral selaku otoritas moneter memiliki wewenang
untuk mencetak uang sebagai alat pembayaran yang sah. In addition to this, money supply is
also related to the role of the central bank as a monetary authority. Money supply is one of
the central bank's efforts to ensure the smooth circulation of money supply in the community
to be more efficient. Because as we know, the central bank as the monetary authority has the
authority to print money as legal tender.

*langsung masuk ke materi*

Penawaran uang bersifat fluktuatif (naik-turun). Hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa
faktor yang memengaruhi naik turunnya penawaran uang. Dalam buku Ekonomi Moneter
(2014) karya Jimmy Hasoloan, dijelaskan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang,
yaitu: Money supply is fluctuating (up and down). This can happen because there are several
factors that influence the rise and fall of money supply. In the book Monetary Economics
(2014) by Jimmy Hasoloan, the factors that affect money supply are explained, namely:

 Kebijakan Bank Sentral/Central Bank Policy


Adapun beberapa kebijakan bank sentral yang berpengaruh terhadap penawarang
uang, yaitu kebijakan operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, kebijakan cadangan
kas, kebijakan kredit selektif dan longgar, serta kebijakan mencetak uang baru.
There are several central bank policies that affect the money supply, namely the open
market operations policy, discount policy, cash reserve policy, selective and loose
credit policy, and the policy of printing new money.
 Tingkat pendapatan masyarakat/The Level’s of People Income
Pada dasarnya, semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan semakin banyak
uang yang dimiliki oleh masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar juga semakin
tinggi, berlaku juga sebaliknya. Agar hal tersebut bisa terpenuhi, maka pemerintah
harus menambah jumlah uang yang beredar.
Basically, the higher the income of the community, the more money the community
will have so that the amount of money in circulation is also higher, and vice versa. In
order for this to be fulfilled, the government must increase the amount of money in
circulation.
 Selera masyarakat / Public Appetite
Apabila selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat, maka akan
mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa. Apabila permintaan barang dan
jasa meningkat, maka harga juga akan meningkat. Ketika harga barang dan jasa
meningkat, maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar, agar
masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut.
If people's appetite for goods and services increases, it will encourage an increase in
demand for goods and services. If the demand for goods and services increases, then
prices will also increase. When the price of goods and services increases, the
government must increase the amount of money in circulation, so that people can pay
for the increase.
 Peningkatan produksi barang dan jasa/ Increased production of goods and services
Apabila peningkatan produksi barang dan jasa tidak diimbangi dengan penambahan
jumlah uang yang beredar, maka akan menyebabkan deflasi. Agar deflasi tidak
terjadi, maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar.
If the increase in production of goods and services is not matched by an increase in
the amount of money in circulation, it will cause deflation. To prevent deflation, the
government must increase the amount of money in circulation.

*jembatan setelah pembahasan faktor ke teori*

TEORI PENAWARAN UANG, berikut merupakan beberapa teori penawaran uang :

PENAWARAN UANG TANPA BANK/ UNBANKED MONEY DEALS

Terciptanya uang beredar


akibat dari proses
permintaan dan
penawaran pasar. Dalam
teori penawaran uang tanpa
bank menganggap
bahwa bank tidak ada atau
bank tidak punya pengaruh
dalam peredaran
uang.
Terciptanya uang beredar
akibat dari proses
permintaan dan
penawaran pasar. Dalam
teori penawaran uang tanpa
bank menganggap
bahwa bank tidak ada atau
bank tidak punya pengaruh
dalam peredaran
uang.
Terciptanya uang beredar akibat dari proses permintaan dan penawaran pasar. Dalam
teori penawaran uang tapa bank menganggap bahwa bank tidak ada atau bank tidak punya
pengaruh dalam peredaran uang. The creation of money supply as a result of the process of
market demand and supply. In the theory of money supply without banks assume that banks
do not exist or banks have no influence in the circulation of money.

Teori in menggambarkan sistem pembayaran dengan emas, dimana emas adalah satu -
satunya alat pembayaran. Naik tau turunnya jumlah uang beredar tergantung pada
ketersediaan emas di masyarakat. Jumlah uang beredar akan turun apabila emas dikirim ke
luar negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran, yaitu nilai impor barang lebih besar
dibanding nilai ekspor barang, maka dari itu emas akan berkurang. Sedangkan jumlah uang
beredar akan naik apablia surplus neraca pembayaran, bertambahnya produsen emas dan
ditemukannya tambang emas baru, maka persediaan emas akan bertambah. Sistem
pembayaran emas berjalan sesuai keadaan pasar atau dapat dikatakan otomatis. Penawaran
emas akan menyesuaikan dengan permintaan emas di pasar sehingga secara otomatis akan
mencapai kestabilannya. Pihak bank, bank sentral atau pun pemerintah tidak dapat ikut
campur. Kebijakan moneter juga tidak berpengaruh terhadap sistem pembayaran emas. This
theory describes the payment system with gold, where gold is the only means of payment. The
increase or decrease in the money supply depends on the availability of gold in the
community. The money supply will decrease if gold is sent abroad to cover the balance of
payments deficit, that is, the value of imported goods is greater than the value of exported
goods, therefore gold will decrease. While the money supply will increase if the balance of
payments surplus, the increase in gold producers and the discovery of new gold mines, then
the supply of gold will increase. The gold payment system runs according to market
conditions or can be said to be automatic. The supply of gold will adjust to the demand for
gold in the market so that it will automatically reach its stability. The bank, central bank or
government cannot interfere. Monetary policy also has no effect on the gold payment system.

Para ekonom klasik belum terbebas dari gambaran kerja sistem pembayaran emas ini.
Sampai saat jaman Keynes, dimana sistem standar emas sudah ditinggalkan, teori penawaran
uang belum berkembang dan masih sederhana. Classical economists have not been free from
this description of the workings of the gold payment system. Until the time of Keynes, when
the gold standard system had been abandoned, the theory of money supply was undeveloped
and simple.

Sebagai contoh lain diterapkan dua logam (emas dan perak) sebagai alat pembayaran
dengan sistem yang sama seperti yang telah dijelaskan. As another example, two metals (gold
and silver) are used as a means of payment with the same system as described.

Gresham dengan Gresham's Law menyatakan bahwa uang (logam) yang dinilai terlalu tinggi
dibanding dengan biaya produksi (marginal) nya cenderung menggeser uang (logam) lainnya
sebagai alat pembayaran (bad money drives out good money). Gresham with Gresham's Law
states that money (metal) that is valued too high compared to its (marginal) production costs
tends to shift other money (metal) as a means of payment (bad money drives out good
money).

Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan ciri


penawaran uang tanpa bank, antara lain : Based on the explanation that has been explained
previously, it can be concluded that the characteristics of money supply without banks,
among others:

a. Jumlah emas tidak menentu (naik atau turun) The amount of gold is uncertain (up or
down)
b. Jumlah emas turn jika defisit neraca pembayaran, produksi emas untuk hal lain
(contohnya emas) The amount of gold turns if the balance of payments deficit, gold
production for other things (for example gold)
c. Jumlah emas naik jika surplus neraca pembayaran, produsen emas bertambah,
ditemukannya tambang emas baru The amount of gold rises if the balance of
payments surplus, gold producers increase, new gold mines are discovered
d. Ditentukan oleh pasar Determined by the market
e. Teori penawaran uang belum berkembang Money supply theory has not yet been
developed

Hingga di zaman Keynes pun (pada saat itu sistem standar emas sudah ditinggálkan), teori
penawaran uang mash belum berkembang dan masih dalam bentuk sederhana. Teori
penawaran uang modern dikembangkan oleh ekonom-ekonom setelah Keynes. Even in
Keynes' time (by which time the gold standard system had been abandoned), the theory of
money supply was still undeveloped and in a simple form. Modern money supply theory was
developed by economists after Keynes.

TEORI PENAWARAN UANG MODERN/ MODERN MONEY SUPPLY THEORY

Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi mempunyai peranan
moneter yang penting seperti dahulu dalam sistem standar emas. Dalam sistem standar kertas,
sumber dari terciptanya uang beredar adalah Otoritas Moneter (Pemerintah dan bank sentral)
dan Lembaga Keuangan. Otoritas Moneter merupakan supplier uang inti atau uang “primer”,
sedangkan Lembaga Keuangan (Perbankan) merupakan supplier uang “sekunder” bagi
masyarakat. In the modern economy, gold producers no longer have an important monetary
role as they used to in the gold standard system. In the paper standard system, the sources of
money supply are the Monetary Authority (Government and central bank) and Financial
Institutions. The Monetary Authority is the core or "primary" money supplier, while the
Financial Institutions (Banks) are the "secondary" money supplier to the public.
Pasar uang itu sendiri terdiri dari dua sub pasar yaitu sub pasar uang primer dan sub
pasar uang sekunder. Meskipun masing-masing mempunyai permintaan dan penawarannya,
namun kedua sub tersebut sangat erat berhubungan satu sama lain. Sub pasar uang primer
bersifat lebih fundamental karena uang sekunder (giral) hanya bisa tumbuh apabila ada uang
primer. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya uang sekunder (giral) “diciptakan” oleh
bank berdasarkan atas uang primer yang dipegang bank (cadangan bank). Tanpa ada uang
primer tersebut tidak akan bisa diciptakannya uang sekunder. The money market itself
consists of two sub-markets, namely the primary money sub-market and the secondary money
sub-market. Although each has its demand and supply, but both sub is very closely related to
each other. Primary money sub-market is more fundamental because secondary money
(chiral) can only grow if there is primary money. As we know, secondary money (demand
deposits) is "created" by banks based on primary money held by banks (bank reserves).
Without the primary money, secondary money cannot be created.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa proses terciptanya uang beredar merupakan


proses pasar, artinya hasil interaksi antara permintaan dan penawaran dan bukan sekedar
pencetakan uang atau suatu keputusan pemerintah semata. Apabila suatu waktu permintaan
akan uang inti tidak sesuai dengan penawaran uang inti maka para pelaku dalam pasar uang
masing akan melakukan penyesuaian berupa tindakan-tindakan di sub pasar uang inti
sehingga akhirnya terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. It has previously
been explained that the process of creating money supply is a market process, meaning that it
is the result of the interaction between demand and supply and not just money printing or a
government decision. If at any time the demand for core money does not match the supply of
core money then the actors in the money market will make adjustments in the form of actions
in the core money sub-market so that eventually there is a balance between demand and
supply.

Jika posisi keseimbangan belum tercapai maka akan terus terjadi proses penyesuaian
berupa tindakan-tindakan oleh para pelaku pasar uang. Tindakan-tindakan tersebut berupa
usaha dari para pelaku pasar untuk mengubah struktur atau komposisi dari kekayaan yang ia
pegang menuju ke arah struktur dan komposisi yang ia inginkan. Tindakan tersebut akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran uang dan akan berhenti dilakukan apabila semua
pelaku dalam pasar uang telah puas dengan struktur dan komposisi neraca (kekayaan) yang
mereka punya. Proses penyesuaian komposisi neraca dinamakan proses penyesuaian
portofolio atau portfolio adjustment. If the equilibrium position has not been reached, there
will continue to be a process of adjustment in the form of actions by money market
participants. These actions are in the form of attempts by market participants to change the
structure or composition of the wealth they hold towards the structure and composition they
want. Such actions will affect the demand and supply of money and will stop when all players
in the money market are satisfied with the structure and composition of their balance sheets
(wealth). The process of adjusting the composition of the balance sheet is called portfolio
adjustment.

Contohnya, seandainya pasar uang pada mulanya pada posisi equilibrium, artinya
permintan dan penawaran di kedua sub-pasarya seimbang dan para pelaku pasar uang cukup
"puas" dengan struktur portofolionya sehingga tidak ada minat untuk melakukan penyesuaian
apa pun. Kemudian anggap terjadi penambahan penawaran uang inti dari Otoritas Moneter
kepada masyarakat, misalnya karena Pemerintah tiba-tiba menaikkan pembelian atau
pembelanjaan barang atau karena ada kenaikan gaji pegawai negeri. Pada putaran pertama,
tambahan uang inti tersebut akan diterima oleh masyarakat dalam bentuk tambahan uang
tunai (kartal) vang mereka pegang. Ini mengganggu equilibrium yang semula sudah dicapai.
Masyarakat akan merasa terlalu banyak memeegang uang tunai. Katakanlah bahwa tindakan
penyesuaian mereka adalah menyimpan kelebihan uang tunai tersebut pada rekening giro
mereka di bank. Ini selanjutnya berarti bahwa cadangan bank meniadi lebih besar daripada
sebelumnya. Bank merasa kelebihan cadangan (uang tumai), dan kemudian mereka mungkin
akan menanamkan kelebihan cadangan tersebut untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia
(SBI). Seperti kita ketahui, SBI ini adalah "surat hutang" Bank Indonesia yang memberikan
bunga tertentu dengan masa jatuh tempo tertentu pula. Dalam transaksi tersebut, bank
menerima SBI dan Bank Indonesia menerima uang tunai. Dalam contoh ini bisa kita
simpulkan bahwa tambahan inti uang yang berasal dari pemerintah (Otoritas Moneter),
kembali pada dan Bank Indonesia meskipun tidak seluruhnya. Jadi sebagian kembali lagi ke
sumbernya (suppliernya), yaitu Otoritas Moneter. Dalam proses tersebut uang kartal yang
dipegang masyarakat tetap, tetapi uang giralnya (saldo rekening giro) bertambah. For
example, suppose that the money market is initially in equilibrium, meaning that demand and
supply in both sub-markets are balanced and money market participants are "satisfied" with
their portfolio structure so there is no interest in making any adjustments. Then suppose there
is an additional supply of core money from the Monetary Authority to the public, for example
because the Government suddenly increases purchases or spending on goods or because
there is an increase in salaries for civil servants. In the first round, the additional core money
will be received by the public in the form of additional cash (card) that they hold. This
disturbs the equilibrium that was initially achieved. People will feel that they are holding too
much cash. Let's say that their adjustment measure is to deposit the excess cash in their
current accounts at banks. This in turn means that the bank's reserves become larger than
before. Banks feel that they have excess reserves (cash), and then they might invest the excess
reserves to buy Bank Indonesia Certificates (SBI). As we know, these SBIs are Bank
Indonesia "debt securities" that pay a certain interest rate with a certain maturity period. In
such transactions, banks receive SBIs and Bank Indonesia receives cash. In this example, we
can conclude that the additional core money that comes from the government (Monetary
Authority), goes back to Bank Indonesia even though it is not the core money.

PELIPAT UANG ATAU MONEY MULTIPLIER

Proses pelipatan uang atau money multiplier adalah proses pasar (penyesuaian antara
permintaan dan penawaran). Dan proses pelipatan itu dimungkinkan karena adanya lembaga
yang disebut bank, yang tidak harus menjamin secara penuh uang giral yang diciptakannya
dengan uang tunai. Seandainya cash ratio yang dipegang bank adalah 100% maka proses
pelipatan tidak akan terjadi meskipun proses “penyesuaian portofolio” tetap bisa terjadi. The
process of money multiplier is a market process (adjustment between demand and supply).
And the multiplier process is possible because of the existence of an institution called a bank,
which does not have to fully guarantee the chiral money it creates with cash. If the cash ratio
held by banks was 100%, the multiplier process would not occur, although the process of
"portfolio adjustment" could still occur.

Proses Pelipatan Uang dalam Aljabar

Terdapat beberapa komponen didalam proses pelipatan uang yaitu : There are several
components in the process of folding money, namely:

- Uang Inti (B)/ Core Money (B)


- Sebagian Uang Kartal yang dipegang oleh masyarakat (C)/ Part of the Cartal Money
held by the public (C)
- Sebagian Uang Cadangan Bank (R). Some Bank Reserve Money (R).

B = C + R ..................................................(1)

Atas dasar cadangan bank (R), bank menciptakan uang giral berupa giro yang dimiliki oleh
masyarakat umum yang disimpan pada bank. Saldo ini dapat kita sebut sebagai DD. On the
basis of bank reserves (R), banks create demand deposits in the form of current accounts held
by the general public deposited with banks. We can refer to this balance as DD

Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) adalah seluruh uang kartal (uang inti yang
dipegang masyarakat) plus seluruh saldo rekening koran (giro) pada bank. Money supply in
the narrow sense (M1) is all currency (core money held by the public) plus all current
account balances with banks.

M1 = C + DD ..................................................(2)

Dari persamaan diatas dapat kita tunjukkan persamaan sebagai berikut: From the above
equation, we can show the following equation:

1
M 1= B ..................................................(3)
c+ r (1−c )

Persamaan ini menunjukkan bagaimana uang inti “dilipatkan” menjadi uang beredar (M1)
1
sedangkan adalah koefisien pelipat uang atau money multiplier. This equation
c+ r (1−c)
1
shows how core money is "multiplied" into broad money (M1), while is the
c+ r (1−c)
money multiplier coefficient

Nilai koefisien pelipat uang tergantung pada nilai C dan R, semakin kecil nilai dari
kedua rasio tersebut semakin besar nilai koefisien pelipat uang. Jika nilai C (uang kartal)
rendah menunjukkan bahwa masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank.
Selanjutnya jika nilai R (sebagian uang cadangan bank) yang rendah berarti lebih banyak
uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. The value of
the money folding coefficient depends on the value of C and R, the smaller the value of these
two ratios, the greater the value of the money folding coefficient. If the value of C (cash) is
low, it shows that people prefer to keep their cash in the bank. Furthermore, if the value of R
(bank reserves) is low, it means that more demand deposits can be created from each rupiah
of core money held by the bank.

Faktor faktor yang mempengaruhi nilai uang kartal (C) : Factors affecting the value of
currency (C) :

• Keuntungan, salah satu keuntungan penting dari pemegangan uang kartal adalah
likuiditasnya yang sangat tinggi. Karena dapat digunakan untuk hampir segala macam
transaksi dan bisa dipergunakan tanpa ada risiko penolakan. One important advantage
of holding currency is its high liquidity. It can be used for almost any transaction and
can be used without any risk of rejection.
• Kekayaan atau Tingkat Penghasilan, masayarakat yang lebih kaya atau tinggi tingkat
penghasilannya cenderung untuk mempunyai nilai uang kartal yang lebih kecil.
Wealth or Income Levels, people who are richer or have higher income levels tend to
hold smaller amounts of cash.
• Perbedaan Kebiasaan, contohnya tingkat pendapatan rata-rata serta tersedianya
fasilitas perbankan seperti kota dan desa maka nilai uang kartal di kota lebih di
harapkan. Differences in habits, for example the average income level and the
availability of banking facilities such as cities and villages, the value of banknotes in
cities is more expected.
• Meluasnya sistem pembayaran baru seperti credit cards cendrung akan menurunkan
nilai uang kartal. The proliferation of new payment systems such as credit cards tends
to lower the value of banknotes.
• Nilai uang kartal dipengaruhi oleh musim. misalnya dalam musim panen uang kartal
bisa naik karena membesarnya aliran uang tunai kepedesaan. The value of banknotes
is influenced by seasonality, e.g. during the harvest season banknotes may rise due to
the increased flow of cash into the countryside.

Faktor faktor yang mempengaruhi nilai sebagian uang cadangan bank (R) : Factors affecting
the value of some bank reserves (R):

• Besarnya reserve requirement atau cash ratio yang diwajibkan oleh bank sentral. Ini
menentukan nilai minimum dari sebagian uang cadangan bank. The amount of reserve
requirement or cash ratio required by the central bank. This determines the minimum
value of some bank reserves.
• Bank memegang cadangan uang yang lebih tinggi daripada cadangan uang minimum,
dengan tujuan untuk berjaga-jaga apabila ada kebutuhan mendadak seperti beberapa
nasabah besar yang tiba-tiba nenarik cek. Kelebihan cadangan diatas cadangan
minimum yang diwajibkan oleh bank sentral disebut excess reserve. Banks hold
higher reserves than the minimum, just in case there is a sudden need such as a large
customer suddenly drawing a check. Excess reserves above the minimum reserves
required by the central bank are called excess reserves.

Rumus Pelipat Uang dalam Arti Luas (M2) / Money Multiplier Formula in the Broadest Sense
(M2)

Kita ingat bahwa M2=M1+deposito berjangka dan saldo tabungan pada bank (TD), dan dapat
ditemukan hubungan antara M2 dan uang inti (B) adalah: Recall that M2=M1+term deposits
and savings balances with banks (TD), and we can find that the relationship between M2 and
core money (B) is :

l+t
M 2= B ..................................................(4)
c+ r 1 ( 1−c )+ r 2 t

Dimana : Where is

t = TD/M1

r 1 = ratio antara cadangan bank untuk “menjamin” DD dengan DD (= R1/DD) ratio between
bank reserves to "guarantee" DD and DD

r 2 = ratio antara cadangan bank untuk “menjamin” TD dengan DD (= R2/TD) ratio between
bank reserves to "guarantee" TD and DD

c = C/M1

IMPLIKASI KEBIJAKSANAAN/POLICY IMPLICATION

Dari apa yang sudah kita bicarakan sebelumnya bisa kita simpulkan bahwa pemerintah (atau
Otoritas Moneter) bisa mempengaruhi perkembangan uang beredar dengan dua cara yaitu:
From what we have discussed earlier, we can conclude that the government (or Monetary
Authority) can influence the development of the money supply in two ways:

a. Mempengaruhi koefsien pelipat uang/ Influencing the money multiplier coefficient


Berikut merupakan impikasi kebijaksanaan yang digunakan untuk mempengaruhi
koefisien pelipat uang : The following are the policy implications used to influence the
money folding coefficient:
- Menurunkan Uang Kartal/ Decrease Cartal Money
 Menawarkan bunga yang menarik bagi rekening giro, deposito berjangka
dan tabungan Offer attractive interest rates for current accounts, time
deposits and savings accounts
 Membuka cabang cabang baru atau memperluas kegiatan perbankan di
pedesaan Opening new branches or expanding banking activities in rural
areas
 Memperluas penggunaan credits cards dll Expanding the use of credit
cards etc.
 Mempercepat urbanisasi Accelerate urbanization

- Menurunkan Sebagian Uang Cadangan Bank/Lowering Bank Reserve


Requirement
 Menurunkan reserve requirement untuk rekening giro Lower reserve
requirement for current accounts
 Mempermudah pinjaman dari Bank Sentral kepada bank-bank apabila
bank lain memerlukan dana kebutuhan darurat Facilitate lending from the
Central Bank to banks if other banks need emergency funds
 Mengembangkan pasar uang antar bank, sehingga bank yang kekurangan
dana bisa dengan mudah memperoleh dana dari bank yang kelebihan dana
Develop the interbank money market, so that banks that lack funds can
easily obtain funds from banks that have excess funds

- Meningkatkan Saldo Tabungan/ Increase Savings Balance


 Menawarkan bunga yang menarik bagi deposito berjangka dan simpanan
tabungan. Offering attractive interest rates for time deposits and savings
deposits
 Memberikan kemudahan-kemudahan perpajakan bagi pemegang deposito
berjangka/tabungan. Provide taxation facilities for time/savings deposit
holders
 Mempromosikan deposito berjangka di daerah pedesaan, sehingga menarik
orang-orang uang biasanya menyimpan kekayaan dalam bentuk
ternak,tanah,emas dan sebagainya. Promote time deposits in rural areas,
thereby attracting people who usually store their wealth in the form of
livestock, land, gold, etc.
 Mengendalikan inflasi serendah mungkin, sehingga opportunity cost bagi
pemegang deposito berjangka dan tabungan adalah minimal. Control
inflation as low as possible, so that the opportunity cost for time and
savings deposit holders is minimal

Dengan jalan mempengaruhi perkembangan uang inti. Inti uang dapat tecipta karena
beberapa hal yaitu : By influencing the development of core money. Core money can be
created due to several things, namely:

1. Melalui percetakan uang baru, peristiwa ini mungkin dimulai dengan adanya defisit
dalam anggaran belanja pemerintah yang tidak bisa ditutup dengan cara lain seperti
pinjaman dari luar atau dalam negeri. Through the printing of new money, this event may
begin with a deficit in the government budget that cannot be covered by other means
such as foreign or domestic loans.
2. Melalui pemberian pinjaman oleh bank sentral kepada bank-bank atau lembaga lain di
masyarakat, seperti kredit likuiditas dan kredit langsung. Through lending by the central
bank to banks or other institutions in the community, such as liquidity credit and direct
credit.
3. Melalui transaksi luar negeri, seperti kegiatan ekspor dan impor yang dilaksanakan oleh
perusahaan swasta. Through foreign transactions, such as export and import activities
carried out by private companies

Ketiga sumber perubahan uang inti tersebut bisa dinyatakan dalam persamaan berikut : The
three sources of change in core money can be expressed in the following equation:

B = CG + CB + NFA..................................................(5)

Dimana : Where is :

- CG : Saldo rekening Pemerintah pada Bank Sentral Government account balance with
the Central Bank
- CB : Saldo rekening giro masyarakat dan lembaga keuangan pada Bank Sentral Balance
of current accounts of the public and financial institutions at the Central Bank
- NFA : Net Foeign Assets atau Aktiva Luar Negeri Netto dari Bank Sentral Net Foeign
Assets or Net Foreign Assets of the Central Bank

Apabila uang baru dicetak maka CG (Saldo rekening Pemerintah pada Bank Sentral)
meningkat. Apabila kredit likuiditas dan kredit langsung Bank Sentral meningkat, maka CB
(Saldo rekening giro masyarakat dan lembaga keuangan pada Bank Sentral) meningkat.
Apabila terjadi Surplus neraca pembayaran (atau kenaikan cadangan devisa) maka NFA juga
ikut meningkat. If new money is printed, the CG (Government account balance at the Central
Bank) increases. If the liquidity credit and direct credit of the Central Bank increase, the CB
(Balance of current accounts of the public and financial institutions at the Central Bank)
increases. If there is a balance of payments surplus (or an increase in foreign exchange
reserves) then the NFA also increases.

*kesimpulan terserah pake ato idak*

KESIMPULAN/CONCLUSION

Dapat kita simpulkan bahwa ada banyak cara untuk mempengaruhi uang beredar, langkah
atau cara mana uang cocok bergantung kepada keadaan uang kita hadapi. Tetapi biasanya
kombinasi dari beberapa atau semua cara tersebut sering dipakai dalam kenyataan. We can
conclude that there are many ways to influence the money supply, which measure or method
is suitable depends on the money situation we face. But usually a combination of some or all
of these methods is often used in reality.
References
Kompas Cyber Media. (2020, November 30). Penawaran Uang: Definisi Dan Faktornya.
Retrieved from https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/30/170842469/penawaran-
uang-definisi-dan-faktornya?page=all

Anda mungkin juga menyukai