BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan
permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar.
Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling
sering terjadi adalah perdangan di pasar.
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari permintaan Uang?
b. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi permintaan?
c. Bagaimana harga pasar dalam permintaan?
C. Tujuan
a. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari permintaan Uang
b. Agar mahasiswa mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi permintaan
c. Agar mahasiswa mengetahui harga pasar dalam permintaan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Permintaan Uang
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan
dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai
tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.
Manajemen Moneter Konvensional Dan Islam
1. Secara Konvensional
Adanya ketidakteraturan dan hubungan antar veriabel dalam perekonomian sering kali
menjadikan kita sulit untuk mengidentifikasi. Alur statu kebijakan moneter mencapai tujuannya.
Ada 2 paradigma dalam memahami mekanisme transmisi moneter:
a) Uang Pasif
Paradigma uang pasif percaya bahwa kesenjangan output merupakan kausal utama dalam
mekanisme transmisi. Dalam paradigma ini suku bunga jangka panjang pendek dan nilai tukar
dijadikan sebagai sasaran antara (intermediak objective) yang pada gilirannya akan
mempengaruhi perkembangan besaran pemerintahan, kesenjangan output dan ekspetasi
inflasi. Dalam paradigma uang pasif ini uang dinyatakan sebagai variable endogen yang mana
otoritas moneter tidak mempunyai kemempuan secara penuh untuk mengatur jumlah uang
beredar.
b) Uang Aktif
Paradigma uang aktif percaya bahwa likuiditas merupakan kausal utama dalam mekanisme
transmisi moneter. Suku bunga dianggap sebagai mekanisme moneter.
Jumlah uang beredar merupakan sarana yang aktif dijadikan oleh pemerintah sebagai
instruyen moneter dalam mengendalikan tingkat inflasi. Sasaran pokok yang ingin dicapai
dari kebijakan dengan paradigma ini adalah terkendalinya tingkat inflasi dengan
menggunakan besaran moneter (jumlah uang beredar) sebagai sasaran operasionalnya.
2. Secara Islam
Dasar pemikiran dari manajemen moneter dalam konsep Islam adalah terciptanya
stabilitas permintaan uang tersebut kepada tujuan yang penting dan produktif.
Dalam teori Keynes telah dikenal bahwa adanya permintaan spekulasi akan uang pada dasarnya
dipengaruhi oleh keberadaan suku bunga (The theory of liquidity preference). Pergerakan suku
bunga merupakan refleksi pergerakan permintaan uang untuk spekulatif. Semakin tinggi
permintaan uang untuk spekulasi, maka semakin rendah tingkat bunga yang berlaku dipasar.
Begitu juga sebaliknya apabila permintaan uang spekulatif menurun, maka suku bunga akan
relatif meningkat. Penghapusan suku bunga dan adanya kewajiban pembayaran pajak atas biaya
produktif yang menganggur, menghilangkan insentif orang untuk memegang uang idle sehingga
mendorong orang untuk melakukan:
Qard (meminjamkan harta lepada orang lain)
Penjualan marginal
Mudharabah
Para pemilik dana akan menginvestasikan dananya pada kegiatan yang memberikan
keuntungan terbesar (actual return), jadi semakin tinggi permintaan uang untuk investasi
disector rill atau kebutuhan akan persediaan dana untuk investasi disector rill atau kebutuhan
akan persediaan dana investasi semakin besar, maka tingkat keuntungan harapan yang akan
diberikan akan relatif menurun. Karena besarnya tingkat actual return ini tidak berfluktuatif
seperti halnya suku bunga maka akan menjadikan permintaan uang akan lebih stabil.
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga
sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu
barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang
ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan
yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan.
Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak
lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya
keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang
diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena
adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan
mengadakan penawaran di pasar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin
sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin
banyak jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada
saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit,
masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja dan Manurung; Uang, perbankan dan ekonmi moneter. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
2004.
Syafi’i Antonio; Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press. Jakarta. 2001