Anda di halaman 1dari 9

Makalah Permintaan dan Penawaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan


penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan
penawaran sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua
kata tersebut masih sangat minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya
saja.

Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang 
sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan
permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar.
Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling
sering terjadi adalah perdangan di pasar.

Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan


penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu,sedangkan penawaran  adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang
erat satu sama lain  untuk mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor
saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat bagaimana
permintaan dan penawaran membentun harga pasar.

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari permintaan Uang?
b. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi permintaan?
c. Bagaimana harga pasar dalam permintaan?
C.  Tujuan
a.       Agar mahasiswa mengetahui definisi dari permintaan Uang
b.      Agar mahasiswa mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi permintaan
c.       Agar mahasiswa mengetahui harga pasar dalam permintaan

 
BAB II

PEMBAHASAN

I. Permintaan Uang
 Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Teori Permintaan Uang Klasik


Teori permintaan uang klasik, tercerminkan dalam teori kuantitas uang. Padanya teori ini
diperuntukan untuk menerangkan peranan uang dalam perekonomian. Dalam teori kuantitas
uang ini Irving Fisher mengasumsikan bahwa keberadaan uang pada hakikatnya adalah Flow
Concept.
Teori Permintaan Uang Keyness
Penjabaran Keynes tentang individual choise Marshall-Pigou adalah keinginan seseorang
untuk mengatur uang atau asetnya yang dipengauhi oleh tiga hal:
- Money demand for transactions
- Money demand for precautionary
- Money demand for speculation
Bagi Keynes, money demand for transactions ditentukan oleh tingkat pendapatan; Money
demand for precautionary ditentukan oleh tingkat pendapatan; Money demand for speculation
ditentukan oleh tingkat suku bunga.
 Teori Permintaan Uang Dalam Islam
Menurut Mazhab Iqtishaduna
Permintaan uang hanya ditunjukan untuk dua tujuan pokok, yaitu transaksi dan berjaga-
jaga atau investasi.
Menurut Madzhab Mainstream
Menurut madzhab ini permintaan uang juga dikategorikan menjadi dalam dua hal yakni
permintaan uang untuk transaksi dan permintaaan uang untuk berjaga-jaga. Landasan filosofis
dari teori dasar ini adalah, bahwa Islam mengarahkan sumber-sumber daya yang ada untuk
alokasi secara maksimum dan efisien. Pelarangan penimbunan uang merupakan ‘kejahatan’
penggunaan  yang harus diperangi. Pengenaan pajakaterhadap asetproduktif yang menganggur
merupakan strategi utama yang digunakan oleh madzhab ini.
Menurut Mazhab Alternatif
Permintaan uang menurut madzhab ini, sangat erat kaitannya dengan konsep endogenous
uang dalam Islam. Teori endogenous dalam Islam secara sederhana dapat diartikan sebagai
keberadaan uang pada hakikatnya adalah representasi dari volume transaksi yang ada dalam
sektor riil. Teori inilah yang kemudian menjembatani dan tidak mendikotomikan antara
pertumbuhan uang di sektor moneter dan pertumbuhan nilai tambah uang di sektor riil.
 Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang
yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang
yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga
ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan
harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.

Kurva permintaan  adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan
dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai
tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.  
 Manajemen Moneter Konvensional Dan Islam
1. Secara Konvensional
Adanya ketidakteraturan dan hubungan antar veriabel dalam perekonomian sering kali
menjadikan kita sulit untuk mengidentifikasi. Alur statu kebijakan moneter mencapai tujuannya.
Ada 2 paradigma dalam memahami mekanisme transmisi moneter:
a) Uang Pasif
Paradigma uang pasif percaya bahwa kesenjangan output merupakan kausal utama dalam
mekanisme transmisi. Dalam paradigma ini suku bunga jangka panjang pendek dan nilai tukar
dijadikan sebagai sasaran antara (intermediak objective) yang pada gilirannya akan
mempengaruhi perkembangan besaran pemerintahan, kesenjangan output dan ekspetasi
inflasi. Dalam paradigma uang pasif ini uang dinyatakan sebagai variable endogen yang mana
otoritas moneter tidak mempunyai kemempuan secara penuh untuk mengatur jumlah uang
beredar.
b) Uang Aktif
Paradigma uang aktif percaya bahwa likuiditas merupakan kausal utama dalam mekanisme
transmisi moneter. Suku bunga dianggap sebagai mekanisme moneter.
Jumlah uang beredar merupakan sarana yang aktif dijadikan oleh pemerintah sebagai
instruyen moneter dalam mengendalikan tingkat inflasi. Sasaran pokok yang ingin dicapai
dari kebijakan dengan paradigma ini adalah terkendalinya tingkat inflasi dengan
menggunakan besaran moneter (jumlah uang beredar) sebagai sasaran operasionalnya.
2. Secara Islam
Dasar pemikiran dari manajemen moneter dalam konsep Islam adalah terciptanya
stabilitas permintaan uang tersebut kepada tujuan yang penting dan produktif.
Dalam teori Keynes telah dikenal bahwa adanya permintaan spekulasi akan uang pada dasarnya
dipengaruhi oleh keberadaan suku bunga (The theory of liquidity preference). Pergerakan suku
bunga merupakan refleksi pergerakan permintaan uang untuk spekulatif. Semakin tinggi
permintaan uang untuk spekulasi, maka semakin rendah tingkat bunga yang berlaku dipasar.
Begitu juga sebaliknya apabila permintaan uang spekulatif menurun, maka suku bunga akan
relatif meningkat. Penghapusan suku bunga dan adanya kewajiban pembayaran pajak atas biaya
produktif yang menganggur, menghilangkan insentif orang untuk memegang uang idle sehingga
mendorong orang untuk melakukan:
 Qard (meminjamkan harta lepada orang lain)
 Penjualan marginal
 Mudharabah
Para pemilik dana akan menginvestasikan dananya pada kegiatan yang memberikan
keuntungan terbesar (actual return), jadi semakin tinggi permintaan uang untuk investasi
disector rill atau kebutuhan akan persediaan dana untuk investasi disector rill atau kebutuhan
akan persediaan dana investasi semakin besar, maka tingkat keuntungan harapan yang akan
diberikan akan relatif menurun. Karena besarnya tingkat actual return ini tidak berfluktuatif
seperti halnya suku bunga maka akan menjadikan permintaan uang akan lebih stabil.

II. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan


- Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun
mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
- Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis Pengganti dan Pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin
akan turun permintaannya.
- Pendapatan atau Penghasilan Konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia
inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian
barang yang dibelinya agar jarang beli.
- Perkiraan Harga di Masa Depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli
ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
- Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat
laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu,
kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
III. Harga Pasar
 Pengertian Harga

Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga
sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu
barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang
ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan
yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan.

Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak
lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya
keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang
diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena
adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan
mengadakan penawaran di pasar.

1.      Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang


terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan
kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Untuk menentukan keadaan
keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi
tabel permintaan dan penawaran.

Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan


dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat
pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan
persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
 Dampak Uang pada Sisi Permintaan: Money Illusion dan Pola Konsumsi (Materi
Intermediate)
Dalam ekonomi makro Islami, perbedaan pada sisi permintaan terasa dampak
dimasukkannya unsur uang pada teori optimalisasi, khususnya pada budget line (minimumkan
budget line untuk mencapai tingkat utilitas tertentu, atau maksimalkan tingkat utilitas dengan
budget line tertentu). Efek akhir perubahan budget line (net effect) merupakan kombinasi dari
efek subtitusi (subtitution effect) dan efek perubahan pendapatan (income effect) efek subtitusi
terjadi akibat perubahan harga relatif (relative price) ini akan mengubah kemiringan (slope)
budget line, sehingga titik singgung dengan kurva utilitas juga berubah. Sedangkan efek
pendapatan terjadi akibat pergeseran budget line secara paralel.
Efek subtitusi (subtitution effect) dan efek perubahan pendapatan (income effect) akan berbeda
untuk tiap jenis barang: normal goods, inferior goods, dan giffen goods. Berikut adalah uraian
efek subtitusi dan efek pendapatan dari masing-masing jenis barang:
1. Normal Goods
Normal goods adalah jenis barang yang apabila pendapatan bertambah, maka jumlah barang
yang dikonsumsi juga bertambah.
2. Inferior goods
Inferior goods adalah kebalikan dari normal goods di mana jumlah barang yang dikonsumsi
akan berkurang bila pendapatan bertambah.
3. Giffen Goods
Giffen goods adalah inferior goods yang efek pendapatannya lebih besar daripada efek
subtitusi.
1. Permintaan Dalam Ekonomi Islam
Dalam pandangan Islam sebenarnya Islam telah mengatur segenap perilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam perilaku konsumsi Islam terlah mengaturnya lewat
Alqur’an dan  Hadist supaya manusia dijauhkan sifat-sifat yang hina karena perilaku
konsumsinya. Seorang muslim berkonsumsi didasarkan atas pertimbangan:
 Manusia tidak kuasa sepenuhnya mengatur detail permasalahan ekinomi masyarakat atau
negara.
 Dalam konsep Islam kebutuhan yang membentuk pola konsumsi seorang muslim, dan dalam
memenuhi kebutuhan seorang muslim tidak akan melakukan konsumsi secara berlebih-
lebihan.
 Perilaku konsumsi seorang muslim diatur perannya sebagai makhluk sosial. Maka ada sikap
menghormati dan menghargai.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan seorang muslim dapat diilustrasikan dalm bentuk
nilai guna, yaitu nilai guna total (total utility) dan nilai guna marginal (marginal utility). Nilai
guna total adalah jumlah kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi sejumlah barang
tertentu, nilai guna marginal pertambahan atau pengurangan kepuasan akibat dari pertambahan
atau pengurangan penggunaan suatu unit barang.
Hal yang ada diatas mengenai perilaku konsultan akan membentuk permintaan seorang
muslim terhadap suatu barang. Dalam mengkonsumsi barang telah ada batasan-batasan yang
ditentukan dalam konsep ekonomi Islam.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin
sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin
banyak jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada
saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit,
masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.

B.     Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak


memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat
masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti contohnya daging
sapi,cabai dan kebutuhan lainnya.Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya
kecurangan dalam pendistribusian barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang
dapat mengakibatkan kenaikan harga.

DAFTAR PUSTAKA

T. Gilarso SJ ; Pengantar ilmu Ekonomi Mikro. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.  2003

Rahardja dan Manurung; Uang,  perbankan dan ekonmi moneter. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
2004.

N. Gregory Mankiw; Principle of Microeconomics. jilid 1. edisi terjemahan. Erlangga. Jakarta.


1998.

Syafi’i Antonio; Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press. Jakarta. 2001

Anda mungkin juga menyukai