Anda di halaman 1dari 25

BAB 3

Permintaan, Penawaran dan Equilibrium Pasar

Permintaan

Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu.
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan
tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut
berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:


1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
2. Harga barang lain yang terkait
Faktor ini akan berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait yang
keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).

33
3. Tingkat pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita mencerminkan daya beli masyarakat. Makin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4. Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup
suatu masyarakat.
5. Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan
kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
6. Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli
barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat
ini guna menghemat belanja di masa depan.
7. Distribusi pendapatan.
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi
pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum
melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong
orang untuk membeli banyak daripada biasanya.

Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan “Hubungan
antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding
terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan
menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai “Suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta

34
para pembeli”. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke
kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah
yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

Bentuk kurva permintaan di atas memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas
ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah jeruk yang diminta bertambah atau
sebaliknya (ceteris paribus). Perlu disadari, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua
istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta. Apakah
perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah
keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C +
D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada
hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta
adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A,

35
menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan
demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.

Teori Permintaan
Teori permintaan adalah perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila
permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga
relatif akan turun.”

Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan, adalah sebagai berikut:


1. Faktor harga barang yang diminta (barang itu sendiri).
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi
makin tinggi atau makin menurun.
2. Faktor bukan harga
Kurva permintaan akan bergerak kekanan. Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku
apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Pergerakan
kekanan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para
pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu
akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.

Pergeseran Kurva Permintaan


Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva
ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan masyarakat terhadap
jeruk. Pada contoh di atas menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta
masyarakat akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti
pendapatan memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan masyarakat
mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat.
Namun ketika pendapatan masyarakat mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta
akan turun. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini dan bentuk kurva yang ada.

36
q
Keterangan :
D   = Permintaan jeruk pada saat pendapatan awal.
D1 = Permintaan jeruk pada saat pendapatan meningkat.
D2 = Permintaan jeruk pada saat pendapatan menurun.

37
Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D
ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan
menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan.
Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan
pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat
mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.

Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang
yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan adalah suatu
kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. Fungsi
permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan
akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan
akan barang tersebut meningkat. Jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta
memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu
negatif.

Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
Qd = a - bPd    atau  Pd = -1/b ( -a + Qd)
Dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negative
b          = ∆Qd / ∆Pd
Pd        = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd       = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P  ≥  0, Q ≥  0, serta dPd / dQ < 0
untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan pembahasan
tentang fungsi permintaan.
Contoh soal.
Pada saat harga Jeruk Rp5.000 per Kg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak  1000 Kg, tetapi
pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp7.000 per Kg permintaan akan jeruk menurun
menjadi  600 Kg,  buatlah fungsi permntaannya ?

38
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000      Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000      Q2 = 600 Kg
Untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua
titik, yakni :
y - y1           x - x1
------    =    --------
y2 - y1        x2 - x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1           Q - Q1
-------    =    --------
P2 - P1         Q2 - Q1
mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
    P    -   5.000                     Q - 1000
----------------------- = ----------------
   7.000 -  5.000                   600 - 1000

           P - 5.000                 Q - 1000


----------------------- = ----------------
             2.000                        -400
 P - 5.000 (-400)    = 2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P
Jadi pada contoh soal diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P

39
Teori Penawaran

Teori Penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah gambaran atas hubungan-hubungan antara aspek-
aspek yang ada dalam pasar. Hubungan-hubungan tersebut terdiri dari para calon pembeli dan
penjual akan suatu barang. Modal penawaran digunakan untuk menentukan harga dan kualitas
barang yang akan dijual di pasara. Variabel jumlah barang dan tingkat harga dalam konsep
penawaran ini menunjukkan adanya saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Variabel harga
merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, biasa disebut
sebagai variabel bebas, atau independent variable.
Sedangkan variabel jumlah barang dan jasa merupakan variabel yang dipengaruhi oleh tingkat
harga, biasa disebut variabel terikat atau dependent variable.

Pengertian Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada berbagai tingkat
harga selama satu periode waktu tertentu.
Menurut Hanafie (2010), dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti
jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam
jangka waktu tertentu, ceteris paribus.
Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau dijual pada berbagai tingkat harga atau
berapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah
dari suatu barang.

40
Seperti dalam permintaan menurut ekonomi mikro dijelaskan bahwa penawaran juga dapat
digolongkan menjadi penawaran perorangan dan penawaran pasar.
Penawaran perorangan ialah penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dalam menawarkan
berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.
Penawaran pasar ialah keseluruhan penawaran yang didapat dari penjumlahan penawaran
perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.

Hukum Penawaran
Hukum penawaran pada hakikatnya juga merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa :
"Hubungan antara barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut dimana hubungan
berbanding terbalik yaitu: ketika harga meningkat atau naik, maka jumlah barang yang
tawarkan akan Meningkat dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang
yang ditawarkan akan menurun".
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan
oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah
barang tersebut yang ditawarkan”.
Dari hukum penawaran sangat jelas bahwa harga dan jumlah penawaran berkorelasi positif. Jadi
barang dan jasa yang ditawarkan pada suatu waktu tertentu akan sangat tergantung pada tingkat
harganya. Pada kondisi dimana faktor-faktor lain tidak berubah. Jika barang dan jasa naik, maka
penjual cenderung menjual barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak. Sebaliknya, jika
barang dan jasa harganya turun, maka penjual cenderung menurunkan jumlah barang dan jasa
yang ditawarkannya.
Transaksi di pasar tidak terwujud bila hanya ada permintaan dari pihak pembeli saja. Permintaan
dapat terwujud apabila ada barang-barang dan jasa yang disediakan penjual (penawaran).
Dengan demikian, bila ada permintaan dan penawaran terjadilah transaksi di pasar.

Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai “Suatu kurva yang menunjukkan hubungan
diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. Contoh
penawaran dari daftar penawaran jeruk seorang pedagang buah di pasar. Bu Emon adalah

41
pedagang buah jeruk di pasar Banyuasri adapun data jumlah jeruk yang ingin dijual Bu Emon
pada berbagai tingkat harga tertentu dan pada waktu tertentu,

Tujuan utama Bu Emon sebagai penjual adalah ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh
karena itu jika Bu Emon menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00, dengan jumlah jeruk yang
ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan
adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Bu Emon
akan menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Adapun kurva penawaran jeruk
Ibu Emon sebagai berikut :

42
Perhatikan kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva
penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus
dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran


Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan
menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-
faktor yang memengaruhi penawaran:
1.      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hu kum penawaran.
2.      Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang
lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat
menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih
banyak menjual teh.
3.      Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya
lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba
perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan mengakibatkan
berkurangnya penawaran barang.
4.      Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya
untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong,
dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barangbarang
diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam
jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau merugi. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.
5.      Teknologi produksi

43
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan
biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang
banyak.
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
“Kamu Manis” sebesar Rp4.000,00 dengan harga jualnya sebesar Rp7.500,00/ kg. Namun
dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya
produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan “Kamu Manis” dapat memproduksi gula pasir
lebih banyak. Hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi
menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi
semakin murah, dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi.
6.      Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.
7.      Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba bukan memaksimumkan hasil produksinya.
Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara
maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungan maksimum (ingat kembali mengenai materi optimisasi).
8.      Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan
keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningkatkan
penawaran. Kebijakan pemerintah lainnya adalah pajak terhadap suatu produk, hal ini akan
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika harga suatu barang tersebut menjadi
tinggi karena pengenaan pajak, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran
juga akan berkurang.
9. Perkiraan harga di masa yang akan datang
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat

44
tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya
pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif
tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut
tidak laku.

Pergeseran Kurva Penawaran


Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami
pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor
harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.
Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun,
ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang.
Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan
harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di
masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut
ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah
kenaikan harga.

Berdasarkan tabel penawaran di atas dapat dibuat kurva penawaran sebagai berikut.

45
Keterangan :
S = Jumlah penawaran sebelum kenaikan harga
S1 = Jumlah penawaran setelah kenaikan harga
Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva
penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan
bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan
mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.

Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan
jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen
untuk menganalisa kemungkinan banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum
penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap
tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang
menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. Jadi dalam fungsi penawaran antara
harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien
(b) dari fungsi penawaran selalu positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana :

46
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps = adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs = adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
Contoh soal. Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko “Murah Amed” hanya mampu
menjual durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko “Murah
Amed” mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. Dari kasus tersebut buatlah
fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000     Q1 = 100 buah
P2 = 4.000     Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear:
 P - P1        Q - Q1
--------   =  ---------
P2 - P1      Q2 - Q1

P  - 3.000         Q – 100
--------------  = -------------
4.000 - 3.000      200 - 100

P - 3.000           Q - 100
--------------   =  -------------
1.000                 100

(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)


100P - 300.000   = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )

47
Q = -200 + 0.1P
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd

Keseimbangan Permintaan Dan Penawaran

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga equilibrium adalah harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Dengan kata lain harga
keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin
menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan
penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab
permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi
harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah
permintaan menurun.

48
Perubahan Keseimbangan Pasar
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi permintaan dan atau
penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali
ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi
untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke
titik awal.

49
50
Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga
merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar. Perhatikan contoh
soal dibawah ini: Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi
permintaan Qd = 10 - 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, jadi
10 - 0,6Pd   = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 0 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.

51
Pengendalian Harga
Pada perjalanan perekonomian dan praktik pasar di suatu negara perlu dilakukannya intervensi
untuk mengendalikan harga khususnya pada barang-barang pokok yang diperlukan masyarakat.
Pengendalian harga bertujuan untuk melindungi kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli
atau produsen dan konsumen. Umumnya terdapat dua cara untuk mengendalikan harga yang
biasa dilakukan pemerintah. Pengendalian harga tersebut yaitu :
 Harga Dasar/Terendah (Price Floor)
 Harga Tertinggi/Maksimum (Price Ceiling)
Penetapan kedua harga di atas memiliki maksud tersendiri disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut.

Harga Dasar (Price Floor)


Penetapan harga dasar adalah batas maksimal harga terendah barang yang boleh dijual oleh
produsen.  Kebijakan ini diambil oleh pemerintah apabila terdapat barang yang memiliki harga
jual terlalu rendah. Rendahnya harga jual tersebut akan merugikan produsen atau penjual. Dalam
rangka membantu atau mengurangi nilai kerugian produsen maka pemerintah menetapkan harga
dasar suatu barang. Walaupun harga dasar atau harga terendah akan tetapi pada praktiknya harga

52
tersebut masih di atas harga terendah yang terbentuk di pasaran. Apabila disajikan dalam bentuk
kurva maka sebagai berikut :

Apabila telah tercapai harga keseimbangan dengan harga jual yang rendah maka pemerintah
akan menetapkan harga dasar (Price Floor). Penetapan kebijakan ini akan membuat konsumen
mengurangi permintaanya pada titik “Qd”. Adapun pada Price Floor penjual akan mencoba
memanfaatkan kondisi dengan menawarkan atau menambah jumlah yang dijual pada titik “Qs”.
Pada kondisi penambahan penawaran pasti akan menimbulkan kelebihan pada penawaran atau
surplus. Jika ada surplus maka pemerintah berperan dengan membeli kelebihan tersebut dan
disimpan untuk dijual di masa yang akan datang. Atau pada kondisi tersebut maka produsen akan
dapat melakukan “ekspor” di luar pemenuhan kebutuhan konsumen domestik. Contoh dari kasus
ini adalah pada komoditas beras ketika panen raya. Saat panen tentu saja harga beras`akan anjlok
oleh karenanya pemerintah melakukan intervensi. Kelebihan penawaran dapat disimpan melalui
mekanisme dari BULOG dan juga untuk kebutuhan ekspor.

Harga Tertinggi (Price Ceiling)


Penetapan harga tertinggi atau price ceiling ini merupakan penetapan harga jual maksimum yang
dapat ditawarkan produsen akan suatu barang. Pemerintah mencanangkan kebijakan harga
tertinggi ini pada harga jual suatu barang agar tetap dapat dijangkau konsumen. Penetapan harga
tertinggi ini menjadi standar bagi produsen/penjual jika akan menawarkan barangnya.

53
Produsen/penjual boleh menjual di bawah harga tertinggi namun tidak boleh ditawarkan di atas
itu. Tujuan pemerintah dalam penetapan harga tertinggi adalah untuk melindungi konsumen
khususnya konsumen dengan daya beli yang kurang/minim. Meski demikian kebijakan ini tidak
berpengaruh jika struktur pasar adalah pasar oligopoly atau pasar monopoli. Jika disajikan dalam
bentuk kurva maka akan sebagai berikut :

Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar


Pada saat harga keseimbangan berlaku maka konsumen kesulitan untuk membelinya. Oleh
karena itu pemerintah mencoba menetapkan Price Ceiling. Kebijakan ini menyebabkan
konsumen atau pembeli menambah jumlah permintaannya “Qd”. Adapun produsen akan
menurunkan penawarannya pada titik “Qs”. Selisih tersebut disebut “Shortage” yang diartikan
sebagai kelangkaan barang. Langkah yang biasa ditempuh jika terjadi kelangkaan barang seperti
ini ialah dengan melakukan Import atau mendorong produksi dari barang tersebut. Upaya ini
dilakukan untuk menjaga ketersediaan barang. Contoh penetapan kebijakan ini adalah pada kasus
harga sembilan bahan pokok yang melambung tinggi. Penetapan Price Ceiling bertujuan agar
masyarakat tetap dapat membeli sembako agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan.
Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan.

54
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik.
Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut
kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum
pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum
pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ +
t. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (ceteris paribus), titik keseimbangan akan bergeser
menjadi lebih tinggi.
Contoh: Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3
perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula
jumlah keseimbangan sesudah pajak?
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q


Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q  = 15 – P
Q = 15 – 9
Q  = 6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6

55
Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh
terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat
spesifik dan juga proposional. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan
yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi dan
jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak. Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva
penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada
sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan
menjadi P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus,
maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.
Contoh: Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan
penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1.5 terhadap barang yang
diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi.
Jawab:
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan
penawaran berubah dan kurvanya turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0.5 Q – 1.5
P = 1.5 + 0.5 Q Q = -3 + 2 P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3 P
P=6
Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9

Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9

56
Daftar Pustaka

Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi.


Jakarta:FEUI
http://rendy-ramon.blogspot.com/2010/03/hukum-permintaan-dan-penawaran.html
http://ekonomi-ucy.blogspot.com/2009/12/permintaan-dan-penawaran.html
http://www.dokterbudi.com/?s=teori+penawaran
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi.
Jakarta:FEUI
http://poppy-ekonomi.blogspot.com/2008/11/harga-keseimbangan_04.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan
Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga,
Cetatakan Ke 26, Jakarta.
http://artonang.blogspot.co.id/2016/05/ilmu-ekonomi.html
http://artonang.blogspot.co.id/2018/05/pengertian-penawaran-supplay.html
http://artonang.blogspot.co.id/2018/05/hukum-penawaran-legal-of-supplay.html
Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Soediyono R., Pengantar Ekonomi Mikro; Perilaku Harga dan Konsumen, seri diktat kuliah,
Penerbit Gunadarma, 1993,
http://artonang.blogspot.co.id/2018/05/kurva-penawaran-dan-pergeseran-kurva.html
http://artonang.blogspot.co.id/2018/05/faktor-yang-mempengaruhi-penawaran.html
Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000.
Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999.

57

Anda mungkin juga menyukai