Anda di halaman 1dari 7

ELASTISITAS PERMINTAAN

Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan
penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-
faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya? Elastisitas
merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang
ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.

A. Pengertian Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan adalah Suatu alat atau konsep yang digunakan untuk
mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang
dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. Pengetahuan akan konsep
elastisitas ini sangat penting bagi produsen sebagai pedoman untuk tindakan yang akan
ia lakukan yang berkaitan dengan konsumen, misalnya menaikkan harga..
Hal ini penting dipahami produsen karena sangat berkaitan dengan berapakah
perolehan penjualan (pendapatan) yang akan ia peroleh. Jika dengan menaikkan harga,
permintaan konsumen menurun dalam jumlah kecil, kenaikkan harga akan menutupi biaya
produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Tetapi jika dengan menaikkan
harga, permintaan konsumen menurun dalam jumlah yang sangat besar, maka produsen akan
menderita kerugian. Dengan demikian, produsen akan berfikir ulang jika ingin menaikkan
harga produknya sepuluh persen, dua puluh persen, atau seterusnya.

B. Elastisitas Harga Permintaan :


Elastisitas harga permintaan adalah Derajat kepekaan atau respon jumlah
permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan
perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta
dengan
19
prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai
elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

a) Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan
permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut.Angka yang
mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang
diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed. Adapun rumusnya
sebagai berikut:

Atau

Ed = x Atau Ed =

Keterangan :
Ed : Elastisitas permintaan (Elasticity of demand)

Qo : Jumlah barang yang diminta sebelum perubahan


Q1 : Jumlah barang yang diminta sesudah ada perubahan
Po : Harga barang sebelum perubahan
P1 : Harga seletah perubahan
∆Q : Selisih perubahan barang yang diminta
∆P : Selisih perubahan harga barang
Contoh :
Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp
800.000,00 maka permintaan meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka
elastisitasnya adalah ……..
Diketahui :

20
Po: (Hrg brg Seblm Prubhn) Rp 1.000.000,- Qo: (Jmlh brg yg diminta Sblm prubhn) 20 unit
P1:(Hrg brg Stlh Prubhn) Rp 800.000,- Q1: (Jlmh brg yg diminta Stlh prubhn) 40 unit
Dijawab:
Ed = x

= x = = 5 (Termasuk Permintaan Elastis)

atau
Ed =

= x 100 % = 100%

= x 100 % = 20%

maka = = 5 (Termasuk Permintaan Elastis)

Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka


negative sebagai tanda adanya hubungan negative antara perubahan harga dengan
permintaan.

b) Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain
dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X
berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas
silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus
berikut:

Es =

Es : Elastisitas Silang (Cross Elasticity)


Qx : Jumlah barang x yang diminta
Qy : Jumlah barang y yang diminta
Px : Harga barang x
Py : Harga barang Y

21
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan
kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase
perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga
dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah
negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan
permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda
elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan
mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya

c) Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian
dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas
pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut

Ey =

Ey : Elastisitas Pendapatan
∆Q : Selisih perubahan barang yang diminta
∆Y : Selisih perubahan pendapatan
Q : Jumlah barang
Y : Jumlah pendapatan
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya
jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan
barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah
suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh
negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.

22
2.Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
a) Permintaan tidak elastis sempurna
Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal.
Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan,
kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak
elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia
tetap terbatas).

b) Permintaan tidak elastis


Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1"<" lebih kecil. Prosentase perubahan
kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak
elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai
makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya,
namun cenderung tindakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika
harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan
harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).

c) Permintaan uniter elastis


Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter
tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai
pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk
yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.

d) Permintaan elastis
Permintaan elastis : elastisitas > 1">" lebih besar . Prosentase perubahan kuantitas
permintaan
> prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari
substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika
harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.

e) Permintaan elastis sempurna


Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu
harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
23

Anda mungkin juga menyukai