“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan”.
Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri
atas.
Menurut Haryati (2007), kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi
antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva penawaran merupakan garis
pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Pada tingkat harga yang
ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau menawarkan lebih
banyak. Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual
tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut
dengan kesediaan minimum penjual menerima harga (willingness to accept).
Kurva Penawaran
Kurva permintaan dapat bergeser dari kanan ke kiri atau sebaliknya seperti ditunjukkan oleh kurva di
atas. Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain selain harga
barang itu sendiri. Seperti pendapatan konsumen, selera konsumen, jumlah penduduk, dan faktor
lainnya seperti yang sudah dijelaskan padabagian sebelumnya.
Kurva permintaan bergeser ke kanan jika terdapat faktor-faktor yang menyebabkan permintaan
bertambah.dan bergeser ke kiri jika terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan permintaan barang
tersebut berkurang.
Dengan asumsi harga Sepatu Rp8.000, maka peningkatan pendapatan konsumen akan menggeser kurva
permintaan ke kanan (D ke Dl). Dengan demikian, pada harga yang tetap, jumlah Sepatu yang diminta
bertambah menjadi 600. Ketika pendapatan konsumen menurun, maka yang terjadi sebaliknya, yaitu
kurva permintaan bergeser ke kiri (D ke D2), jumlah Sepatu yang diminta berkurang menjadi 200 pada
tingkat harga yang sama.
Pergerakan di sepanjang kurva penawaran terjadi ketika harga barang itu sendiri mengalami perubahan.
Perhatikan gambar kurva di atas, garis SS adala kurva penawaran Sepatu. Pada mulanya harga Sepatu
Rp6.000 dan jumlah barang yang ditawarkan 600 unit. Kemudian jika harga Sepatu naik menjadi Rp
10.000, akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan bertambah menjadi 1.000 unit. Dari
perubahan harga tersebut, terlihat penawaran bergerak berubah dari titik a ke titik b. Kurva di atas
menunjukkan kenaikan harga Sepatu menyebabkan jumlah Sepatu yang ditawarkan produsen
meningkat.
d. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva Penawaran dapat bergeser dari kanan ke lari dan sebaliknya seperti ditunjukkan oleh kurva di atas.
Pergeseran kurva Penawaran disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain selain harga barang
itu sendiri. Seperti biaya prodnksi, teknologi, harga barang lain, dan faktor lainnya seperti yang sudah
dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Kurva Penawaran bergeser ke kanan jika terdapat faktor-faktor yang menyebabkan Penawaran
bertambah, dan bergeser ke kiri jika terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan Penawaran barang
tersebut berkurang.
Dengan asumsi harga Sepatu Rp6.000, maka penurunan biaya produksi misalnya, akan menggeser kurva
Penawaran ke kanan (S ke SI). Dengan demikian, pada harga yang tetap, jumlah barang yang ditawarkan
bertambah menjadi 800. Ketika biaya produksi nailc, maka yang terjadi sebaliknya, yaitu kurva
Penawaran bergeser ke kiri (S ke S2), jumlah Sepatu yang ditawarkan berkurang menjadi 400 pada
tingkat harga yang sarna.
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah kajian matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang
yang diminta dengan harga yang untuk suatu barang atau jasa. Karena fungsi ini mengikuti hukum
permintaan dimana permintaan berbanding terbalik dengan harga, yaitu semakin meningkat harga maka
permintaan menurun, dan jika harga menurun maka permintaan meningkat, maka gradien permintaan
bernilai negatif.
b. Rumus Permintaan
2. Fungsi Penawaran
Fungsi Penawaran adalah kajian matematis yang menunjukkan hubungan antara kuantitas atau jumlah
penawaran dengan harga barang yang ditawarkan oleh produsen. Karena fungsi ini mengikuti hukum
penawaran dimana penawaran berbanding lurus dengan harga, yaitu semakin meningkat harga maka
permintaan juga meningkat, dan demikian pula sebaliknya, maka gradien penawaran selalu bernilai
positif.
a. Bentuk Fungsi Penawaran
Rumus Penawaran
Keseimbangan harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan
kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar.
Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10 - 0,6Pd
dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.
Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi
keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah
dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen,
yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di
pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser
ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan
penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran
yang lebih tinggi (cateris paribus), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi.
Contoh:
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh
produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q =6
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh terhadap
pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga
proposional.
Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih
rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi
lebih banyak.
Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang
lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P = a + bQ,
maka sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih
rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.
Contoh:
Jawab:
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran
berubah dan kurvanya turun.
P = 1.5 + 0.5 Q Q = -3 + 2 P
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3 P
P=6
Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9
Barang Spekulasi adalah barang yang diharapkan konsumen suatu hari nanti harganya akan mengalami
kenaikan sehingga kenaikan harga yang terjadi di masa sekarang diikuti dengan kenaikan permintaan.
Contoh Barang Spekulasi adalah emas, perak, dan saham. Semakin tinggi harga emas maka permintaan
emas justru akan semakin naik.
Barang Presitse adalah barang mahal yang meningkat prestise atau keududukan seseorang. Contohnya
mobil mewah.
Barang Inferior adalah barang yang permintaannya turun atau ditinggalkan konsumen seiring dengan
meningkatnya pendapatan konsumen. Contohnya adalah pakaian berkualitas rendah. Pada saat
pendapatan konsumen rendah permintaan konsumen akan pakaian berkualitas rendah tinggi, akan
tetapi ketika pendapatan konsumen naik maka konsumen akan beralih ke pakain berkualits bagus dan
meinggalkan pakaian berkualitas rendah.
Barang Giffen sering kali disamakan dengan barang inferior tetapi sesungguhnya ada perbedaannya.
Barang Giffen sudah jelas termasuk Barang Inferior akan tetapi tidak semua Barang Inferior adalah
Barang Giffen. Kasus Barang Giffen pertama kali ditemukan oleh Sir Robert Giffen yang berasal dari
Irlandia pada kasus komoditas kentang di sana. Barang Giffen adalah barang yang permintaannya naik
karena harganya naik, begitu juga sebaliknya barang yang permintaannya turun karena harganya turun