Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ade Nurhaliza

Kelas : AKT - 2B

NIM : 1904431010

Pilihan Ganda
1. Yang manakah dari yang berikut tidak tergolong dalam konsumsi rumah tangga?
C. Membawa seorang turis makan di restoran.

2. Yang manakah dari berikut tidak termasuk investasi neto?


C. Mengimpor mesin yang canggih dari luar negeri

3.Dari yang dibawah ini, yang manakah termasuk dalam pendapatan nasional?
B. Pajak tak langsung

4. Transaksi yang manakah dari yang berikut nilainya tidak termasuk dalam pendapatan
nasional?
C. Pemerintah membayar gaji dokter-dokter di rumah sakit pemerintah

5. Apabila pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diperoleh
faktor-faktor produksi, nilai yang diperoleh adalah?

6. Yang manakah dari yang berikut tidak termasuk dalam Produk Nasional Bruto Indonesia?
A. Gaji, pekerja indonesia di Saudi Arabia

ESEI
1. Definisikan arti nilai tambah. Dengan contoh angka terangkan bagaimana nilai tambah
diwujudkan dari memproses bahan mentah menjadi barang jadi. Contoh yang diberi harus
paling sedikit meliputi empat kegiatan ekonomi.
Jawab :
Nilai tambah adalah pertambahan nilai yang wujud ke atas sesuatu barang sebagai akibat dari
pemrosesan terhadap barang tersebut.
Nilai Penjualan Nili Tambah
Jenis Kegiatan
(Ribu Rupiah)
1. Mengambil kayu hutan 50 50
2. Mengergaji papan 200 150
3. Membuat prabot 600 400
4. Menjual prabot ke toko 800 200
Nilai penjualan dan nilai
1650 800
tambah
Dengan demikian jumlah nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat kegiatan itu adalah Rp 1.650 ribu.
Pengeluaran konsumen untuk membeli perabot ini adalah Rp 800 ribu juga. Ini berarti dalam perhitingan
menurut cara produk neto, nilai pendapatan nasional yang disumbangkan berbagai kegiatan diatas adalg
sama dengan dalam perhitungan menurut cara pengeluran.

2. Dengan menggunakan cara pengeluaran terangkat bagaimana pendapatan nasional dihitung

Jawab :

Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran:

Y = C+I+G+(X-M)

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = Konsumsi oleh rumah tangga

I  = Investasi oleh perusahaan

G = Pengeluaran pemerintah (konsumsi dan investasi)

X-M = Ekspor neto (nilai ekspor – nilai impor)

3. Pendekatan produksi

Menurut pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung berdasarkan jumlah nilai


barang – barang dan jasa- jasa yang dihasilkan dari masing-masing sektor ekonomi pada periode
tertentu.
Dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi, kemungkinan
dilakukannya kesalahan. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk
yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu
periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang
jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)
Rumus : Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Pendekatan pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan ,pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pendapatan dari masing – masing faktor produksi pada tahun tertentu. Pemilik
faktor produksi tenaga kerja akan memperoleh pendapatan dalam bentuk gaji, pemilik modal
akan mendapatkan bunga dari modal yang dimilikinya,pemilik tanah aka memperoleh sewa ,dan
pemilik keahlian (skill ) akan memperoleh laba.
Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan
laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu
sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus : ( Y = r + w + i + p )
Sehingga, Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi berbeda hasilnya dengan
pendekatan pendapatan, karena metode yang digunakan berbeda, Pendekatan metode produksi neto
(nilai tambah) menghitung nilai tambah dari setiap produksi agar tidak terjadi penjumlahan berganda,
Sedangkan, pendekatan pendapatan menghitung nilai total pendapatan pemilik faktor produksi berupa
gaji, sewa, bunga, dan laba.

4. Secara ringkas terangkan :

i. Empat masalah dalam menghitung pendapatan nasional

a. Masalah Mengumpulkan Data dan Informasi


Tidak semua kegiatan ekonomi di dalam suatu negara dicatatkan dengan baik. Dan apabila
jsntatkan, tidaklah selalu informasi tersebut diperoleh dengan mudah. Di banyak kegiatan ukuran
perusahaan adalah kecil dan dalam sesuatu negara terdapat banyak sekali dalam suatu industri
yang sama. Dalam keadaan seperti itu tidaklah mudah mengetahui nilai produksi yang
diwujudkan oleh berbagai perusahaan dan industri. Pada umumnya produksi yang diperoleh
hanyalah merupakan taksiran yang dibuat oleh Badan Pusat rik dan bukan yang diberikan oleh
setiap perusahaan dalam negara.
b. Masalah Penghitungan Dua Kali
Dalam praktik adakalanya timbul kesulitan dalam menentukan apakah sesuatu barang itu barang
jadi atau barang setengah jadi. Kerumitan ini menyebabkan masalah penghitungan dua kali
mungkin wujud. Kelapa sawit dan karet adalah dipandang sebagai barang jadi apabila diekspor
dan barang setengah jadi apabila diproses di dalam negeri. Maka apabila nilai produksi kelapa
sawit dan karet dihitung dan sesudah itu dihitung pula nilai minyak masak (yang dibuat dari
kelapa sawit) dan nilai sepatu dan barang-barang dari karet yang lain, penghitungan dua kali
telah berlaku.
c. Menentukan Harga Barang-Barang
Masalah ini merupakan satu hal yang rumit. Pada suatu masa tertentu harga adalah berbeda di
antara satu kawasan dengan kawasan yang lain, dan berbeda pula di pasaraya dan di pasar
malam. Di samping itu dalam jangka masa satu tahun harga barang dapat berubah. Karet dan
kelapa sawit, misalnya, harganya berubah setiap hari. Keadaan-keadaan seperti ini menimbulkan
kesulitan dalam menentukan harga yang akan dipilih dalam menghitung sumbangan sesuatu
kegiatan kepada pendapatan nasional. Sebagai contoh, walaupun dengan mudah dapat dihitung
jumlah produksi karet dan kelapa sawit, tetapi adalah sukar untuk menentukan nilai produksi
karet dan kelapa sawit dalam pendapatan nasional oleh karena harga barang-barang itu berubah
setiap hari.
d. Investasi Bruto dan Investasi Neto
Perbedaan antara investasi neto dan investasi bruto adalah depresiasi. Dengan perkataan lain,
untuk menghitung investasi neto, yang perlu dilakukan adalah mengurangi depresiasi dari
investasi bruto. Dalam suatu perusahaan tidak susah untuk menentukan nilai depresiasi, karena
perusahaan sudah mempunyai dasar tertentu mengenai hal itu, dan juga catatan keuangan
perusahaan adalah lengkap. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di sesuatu negara.
ii. Tiga kegunaan data pendapatan nasional
a. Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi
Pendapatan nasional sebagai pengukur prestasi kegiatan ekonomi adalah dengan melihat keadaan
pengangguran dalam perekonomian tersebut. Apabila pengangguran masih tinggi tingkatnya,
keadaan itu berarti pendapatan nasional yang dicapai adalah masih di bawah potensinya yang
maksimum. Keadaan itu berarti kegiatan ekonomi belum mencapai taraf yang menggalakkan.

b. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang Dicapai


Setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kesempatan kerja penuh
dapat dicapai secara terus-menerus. Tetapi keadaan ini sukar dicapai. Pertumbuhan ekonomi
sudah dapat digolongkan "menggalakkan" apabila tingkat yang dicapai mampu mengurangi
tingkat pengangguran. Paling minimum setiap negara harus berusaha agar tingkat pertumbuhan
ekonominya melebihi dari tingkat pertambahan penduduk, agar pendapatan per kapita (atau taraf
kemakmuran masyarakat) dapat ditingkatkan.
c. Memberi Informasi Mengenai Struktur Kegiatan Ekonomi
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara perbelanjaan dapat menunjukkan nilai dan
komposisi perbelanjaan agregat. Dengan menggunakan data ini akan diketahui persentasi
konsumsi rumah tangga, perbelanjaan pemerintah, investasi, ekspor dan impor. Maka dari data
ini dapat diketahui kepentingan relatif dari berbagii jenis perbelanjaan ini kepada pendapatan
nasional. Sebagai contoh: dari data pendapatan nasional Indonesia dapat dilihat bahwa
pengeluaran konsumsi rumah tangga sangat penting peranannya dalam perbelanjaan agregat
Indonesia.
5. Terangkan arti konsep - konsep berikut :

a. Produk Domestik Bruto

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu
tahun.

GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maupun
instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik
tersebut.

b. Produk Nasional Bruto


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh
warga negara tersebut yang dihasilkan dil uar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia
yang menjual pakaian di Malaysia, hasil berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.

GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN

c. Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan
jumlah penduduk negara tersebut.

d. Perhitungan dua kali


Konsep dasar penghitungan dua kali merupakan sebuah cara perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran. Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran dari
berbagai golongan masyarakat keatas, barang – barang jadi dan jasa – jasa yang di produksi dalam
suatu perekonomian negara tersebut.

e. Nilai tambah
Nilai tambah adalah selisih lebih di antara harga jual barang dengan harga beli bahan baku, suku cadang,
bahan penolong serta jasa yang dibutuhkan dalam proses produksi barang tersebut. Nilai Tambah
merupakan pertambahan nilai suatu barang atau komoditas yang sudah melewati proses pengolahan,
pengangkutan atau juga proses penyimpanan yang merupakan tahapan dalam proses produksi.

6. Misalkan anda mempunyai data yang lengkap mengenai berbagai jenis pendapatan dan pengeluaran
dalam suatu negara. Dari nilai Produk Nasional Bruto bagaimana anda dapat memperoleh pendapatan
Disposebel? (atau : bentuk - bentuk pendapatan dan pengeluaran manakah harus ditambah/ dikurangi
dari Produk Nasional Bruto untuk memperoleh pendapatan disposebel)?

Jawab :

Pendapatan Disposable (Pendapatan yang bisa dibelanjakan/DI) didapat dari PI dikurangi pajak
langsung. 

Rumus :

NNP=PNB-penyusutan

NNI=NNP-pajak tidak langsung

PI= NNI + transfer payment - (laba ditahan +pajak perseroan+dana sosial+iuran asuransi+dana pensiun)

DI = PI - pajak langsung

Anda mungkin juga menyukai