BAB 1
Pilihan ganda
1. (B) Penawaran dengan sendirinya akan menciptakan permintaan
2. (A)
3. (C)
4. (B)
5. (D)
6. (A)
Esei :
1. (a)
Masalah Pertumbuhan Ekonomi, perkekmbangana kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksikan
dalam masyarakay bertambah
MasalahPengangguran, keadaan di mana seseorang yang tergolong
sdalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tapi belum
memperolehnya.
Masalah Inflasi, suatu proses kenaikan harga-harga barang yang berlaku
dalam suatu perekonomian.
(b)
Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Menciptakan kestabilan harga
Mengatasi masalah pengangguran
2.
(a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah Penduduk yang
termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan
lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan
kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
(B) Pendapatan Nasional Potensial adalah tingkat pendapatan nasional yang
akan dicapai apabila tenaga kerja dalam perekonomian sepenuhnya digunakan,
yaitu pendapatan nasional yang akan dicapai pada kesempatan kerja penuh.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pendapatan Nasional yang Sebenarnya
adalah pendapatan nasional yang sebenarnya diwujudkan oleh kegiatan-kegiatan
ekonomi pada masa tersebut. Biasanya pendapatan nasional sebenarnya kurang
dari pendapatan nasional potensial.
(c) Pengeluaran agregat adalah perbelanjaan yang akan dilakukan dalam
perekonomian dalam waktu tertentu. Pengeluaran agregat terdiri dari beberapa
komponen seperti konsumsi citizen, pengeluaran/konsumsi pemerintah, investasi
dalam perusahaan, serta ekspor dan impor.
3. a. Kebijakan Fiskal
Yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran negara. Atau kebijakan pemerintah yang membuat
perubahan dalam bidang per-pajakan (T) dan pengeluaran pemerintah (G)
dengan tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran /permintaan agregat dalam
perekonomian Kebijakan ini diambil untuk menstabilkan ekonomi, memperluas
kesempatan kerja, mempertinggi pertumbuhan ekonomi, dan keadilan dalam
pemerataan pendapatan. Caranya dengan : menambah atau mengurangi PAJAK
dan SUBSIDI.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk MENAMBAH atau
MENGURANGI jumlah uang yang beredar di masyarakat. Pengaturan jumlah uang
yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar.
c. Kebijakan Segi Penawaran
Merupakan kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu langkah pemerintah
yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan kerja. Tujuan ini
dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang
berlebihan. Pemerintah akan melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi
kenaikan produktivitas pekerja. Kebijakan seperti itu akan menghindari
kenaikan biaya produksi yang berlebihan.
4. (a)
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar
pengangguran adalah,keadaan di mana seseorang yang tergolong sdalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tapi belum memperolehnya.
Karena ibu rumah tangga secara sengaja dan sadar memilih untuk tidak bekerja
melainkan menjadi ibu rumah tangga (sukarela)
5.
1.
PNB-
sebenar PNB-
Tahun nya Potensial
1998 148 180
1999 160 175
2000 180 180
2001 182 198
2. (a) Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang
sedang aktif mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang
berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah
tangga dan sebagainya.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan
pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai
permintaan atas tenaga kerja.
pengangguran adalah,keadaan di mana seseorang yang tergolong sdalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tapi belum memperolehnya.
(c) kesempatan kerja penuh tercapai jika tingkat pengangguran berada di <4%
Tahun 2000 :
Tingkat penggangguran = 422,981/12,210,121 x 100% = 3,4%
Tahun 2001
Tingkat penggangguran = 432,855/12580456 x 100% = 3,4%
jadi tahun 2000 dan seterusnya mencapai tingkat kesempatan kerja penuh
karebna tingkat pengangguran berada di bawah 4%
3.
Indeks harga adalah alat yang dijadikan ukuran untuk mengetahui perubahan-
perubahan harga yang dinyatakan dengan angka.
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Tingkat Inflasi adalah inflation rate yaitu tingkat perubahan harga; dua indikasi
utama dalam perhitungan tingkat perubahan inflasi berupa indeks harga
konsumen dan indeks harga produsen yang mengikuti perubahan harga yang
dibayar oleh konsumen dan produsen.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional.
Tingkat inflasi
2001 = 145,8-142/142 x 100% = 2,67%
2002 = 152,8-145,8/145,8 x 100% = 4,8%
2003 = 160,9-152,8/152,9 x 100% = 5,3%
BAB 2
Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. B
4. B
5. B
6. A
ESEI
1. Nilai tambah adalah pertambahan nilai yang wujud ke atas suatu barang
sebagai akibat pemrosesan terhadap barang tersebut atau kesan dari jasa untuk
menjual barang tersebut. Contoh pemotongan kayu dihutan yang akan di jadikan
barang perabot. Perusahaan penebang kayu di hutan menjual kayunya sebesar
Rp. 50.000 kepada perajin papan, kemudin perajin papan menjual papannya
sebesar Rp. 150.000 kepada perajin barang furniture dan selanjutnya perajin
furniture menjual barang furnuturenya sebesar Rp. 500.000 kepada penjual
furniture di toko.kemudian toko perabot menjual ke konsumen sebesar Rp.
700.000, untuk menghitung nilai tambahny sbb: Penebang kayu = Rp. 50.000
Perngrajin papan Rp. 150.000 - Rp. 50000 = Rp. 100.000 nilai Pembuat
barang furniture Rp. 500.000 - Rp.150.000 = Rp. 350.000 tambah Toko
furniture Rp .
700.000 - Rp. 500.000 = Rp. 200.000
2. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini
dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku
kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai
ekspor dikurangi impor (X − M).
Y = C + I + G + (X – M)
3.
o) Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi.
Menurut metode ini pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapangan usaha pada suatu negara
selama satu tahun.
Cara menghitungnya adalah dengan mengalikan jumlah seluruh barang dan jasa
yang diproduksi dalam satu tahun dengan harga satuannya masing-masing.
Jadi, apabila dalam satu tahun ada seratus barang dan jasa, maka seratus
barang dan jasa tersebut harus dikalikan dengan harga satuannya masing-
masing, kemudian dijumlahkan.
Yang perlu diingat dalam hal ini adalah jangan sampai melakukan penghitungan
berulang (multiple counting) terhadap suatu jenis barang dan jasa.
Oleh karena itu, yang harus dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) dari
barang dan jasa, bukan nilai akhirnya.
Artinya, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa,
bunga, dan keuntungan yang diterima para pemilik faktor produksi.
W = Wage (upah atau gaji) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor
produksi tenaga kerja
r = Rent (sewa) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi tanah,
gedung, dan harta tetap lainnya
i = Interest (bunga) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor
produksi modal
5.
a) Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
oleh masyarakat dalam waktu satu tahun, termasuk barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri. Jika Anda ingin menentukan
besarnya PDB Indonesia, berarti harus menghitung jumlah barang dan jasa akhir
yang diproduksi oleh seluruh warga negara, tetapi tidak mengikutsertakan nilai
barang dan jasa atau pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara Indonesia
di luar negeri.
b) Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
setiap warga negara dalam jangka waktu satu tahun, termasuk nilai barang dan
jasa warga negara tersebut yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri
c) Pendapatan per kapita adalah tingkat rata-rata pendapatan penduduk suatu
negara pada periode tertentu yang diperoleh dengan membagi jumlah
pendapatan nasional (biasanya dalam PDB) dengan jumlah penduduk di negara
tersebut.
d) penghitungan dua kali : penghitungan dua atau beberapa kali yang mungkin
dilakukan dalam menentukan sumbangan nilai sesuatu barang ke dalam nilai
pendapatan nasional
e) nilai tambah adalah alah satu parameter ekonomi yang menggambarkan
selisih antara nilai produksi (output) dan biaya antara (biaya yang habis dipakai
selama proses produksi) dari suatu produk, baik barang maupun jasa.
DI = PI – Pajak langsung
Pajak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak setelah muncul
atau terbit Surat Pemberitahuan/SPT Pajak atau Kohir yang dikenakan berulang-
ulang kali dalam jangka waktu tertentu. Contoh dari pajak langsung adalah pajak
penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penerangan jalan,
pajak kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
Kuantitatif
1.
2.
Bab 3
Pilihan ganda
1, D
2. D
3. A
4. D
5. B
6. A
7. C
8. C
Esei
2. Maksud dari perenyataan tersebut adalah bahwa barang dan jasa yang di
produksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
Kaum Klasik berpendapat bahwa dalam perekonomian tidak akan timbul masalah
kekurangan permintaan agregat, semua barang yang di hasilkan oleh
perekonomian pasti akan di beli oleh masyarakat. Substansi hukum Say adalah
memperkuat keyakinan bahwa pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya
yang efisien lewat proses pertukaran (exchange economics).
3.
(a)Penentu Tabungan
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung
kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Makin besar
jumlah pendapatannya yang diterima oleh suatu rumah tangga, makin besar
pula jumlah tabungan yang akan dilakukan olehnya. Apabila jumlah pendapatan
rumah tangga itu tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan yang
cukup besar dalam suku bunga tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti
keatas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga itu. Ini berarti,
menurut pendapat Keynes, jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga-dan
bukan suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang akan
dilakukan oleh rumah tangga.
Teori Klasik :
4.
Secara garis besarnya pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan
kepada dua aspek. Di satu pihak buku tersebut mengemukakan beberapa kritik
ke atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang
menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian. Kritik-kritik tersebut
menunjukan kelemahan-kelemahan dari pandangan yang menjadi landasan
kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa penggunaan tenaga kerja
penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai.
Di pihak lain buku tersebut menerangkan pula faktor utama yang akan
menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat
pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa,
adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
suatu negara. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa dalam system pasar
bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalau tercipta dan diperlukan
usaha dan kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
5. (a)
Golongan Monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan
karirnya di universitas Chicago.
Kuantitatif
1.
2.