Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Amin Mubarak

NIM : 2110312310048
Kelas : Manajemen B
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Dr. Nuril Huda, SE, MM

KUANTITATIF
1. Dalam perokonomian dua sektor fungsi konsumsi adalah C = 10 + 0.8Y dan fungsi
tabungan adalah S = -10 + 0.2Y. Seterusnya dimisalkan jumlah investasi yang akan
dilakukan pengusaha adalah 30 (triliun rupiah). Berdasarkan pemisalan – pemisalan di atas
lengkapkan tabel berikut. (Angka – angka dalam triliun rupiah).
Pendapatan Konsumsi Tabungan Investasi Pengeluaran
Nasional Rumah Tangga Rumah Tangga Perusahaan Agregat
0 10 -10 30 40
50 50 0 30 80
100 90 10 30 120
150 130 20 30 160
200 170 30 30 200
250 210 40 30 240
300 250 50 30 280
350 290 60 30 320
400 330 70 30 360

Selanjutnya jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut :


a. Apakah yang terjadi apabila sektor perusahaan menghasilkan 150 triliun rupiah?
 Yang terjadi jika sektor perusahaan 150 triliun rupiah maka pengeluaran agregat
akan lebih besar daripada pendapatan nasional, sehingga keadaan ini akan
mendorong pengusaha untuk menambah produksinya. Kelebihan permintaan
agregat ini menyebabkan kegiatan ekonomi mengalami ekspansi (meningkat).
Maka konsumsi akan lebih tinggih Y > C.
b. Apakah yang terjadi apabila sektor perusahaan menghasilkan 350 triliun rupiah?
 Yang terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 350 triliun rupiah maka
pengeluaran agregat menjadi lebih kecil daripada pendapatan nasional. Ini berarti
banyak diantara barang-barang yang diproduksikan perusahaan tidak terjual
sehingga akan mendorong perusahaan untuk mengurangi kegiatan mereka dan
sebagai akibatnya tingkat kegiatan ekonomi menurun. Maka konsumsi akan naik
dan tabungan pun ikut naik Y > C.
c. Berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan?
 Y=C+I
Y= 10 + 0,8Y + 30
Y + 0,8Y = 10 +30
0,2Y = 40 Y
= 200
d. Lukiskan keadaan keseimbangan perekonomian tersebut.

2. Dalam suatu perekonomian dimisalkan hubungan di antara perdapatan nasional dan


konsumsi rumah tangga adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. (Angka
dalam triliun rupiah).

Pendapatan Nasional Konsumsi Rumah Tangga Tabungan Rumah Tangga


0 225 …
200 375 …
400 500 …
600 600 …
800 675 …
1000 725 …

a. Hitunglah tabungan pada berbagai tingkat tabungan.

Pendapatan Nasional Konsumsi Rumah Tangga Tabungan Rumah Tangga


0 225 -225
200 375 -175
400 500 -100
600 600 0
800 675 275
1000 725 275

b. Hitung MPC, MPS, APC, dan APS pada berbagai tangkat pendapatan nasional.
Pendapatan Konsumsi Tabungan MPC MPS APC APS
Nasional Rumah Tangga Rumah Tangga
0 225 -225
200 375 -175 0,75 0,25 1,875 -0,875
400 500 -100 0,625 0,375 1,25 -0,25
600 600 0 0,5 0,5 1 0
800 675 275 0,375 0,625 0,84375 0,15625
1.000 725 275 0,25 0,75 0,725 0,275

c. Secara algebra menyatakan persamaan fungsi konsumsi dan tabungan.


 Dalam persamaan algebra, persamaan pengeluaran agregat AE = C+I, dimana
C= Konsumsi, I= Investasi, dan AE = Pengeluaran Agregat. Persamaan yang
lain yaitu Y = C+S, dimana S= Tabungan dan Y= Pendapatan Nasional, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa AE = Y dimana C+I = C+S. Misal :
𝑌1 = 200 𝐶1
= 375
𝑆1 = -175
𝑌2 = 400 𝐶2
= 500
𝑆2 = -100

APC =

MPC= b=
a= (APC - MPC) Y
a= (1,875 – 0,625) 200
triliun a= 1,25 × 200 triliun
a= 250 triliun
Jadi, C= a + bY
C= 250 triliun + 0,625Y
Berdasarkan fungsi konsumsi diatas, maka fungsi tabungan dapat ditentukan
sebagai berikut.
S = -a + (1 – b)Y
S = -250 triliun + (1 – 0,625)Y
S = -250 triliun + 0,375Y
Adapun besarnya 0,375 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus MPS
berikut.
MPS=
d. Apabila investasi adalah I = 400, tentukan pendapatan nasional pada keseimbangan.
Lukiskan keadaan keseimbangan tersebut. Gunakan kedua pendekatan.
Y=C+I
= 250 + 0,625y + 400
= 650 + 0,625y
Y= = 1733,33 triliun

Anda mungkin juga menyukai