Pengaruh pajak terhadap

keseimbangan pasar
Pajak merupakan pendapatan nagara dari iuran penduduk yang
sudah bersatatus wajib pajak, digunakan untuk opersional
penyelenggarakan pemerintaahan kegeraan.

Pajak dipungut dari beberapa sektor dan wilayah, ada pajak

Pusat dan Pajak Daerah yang terdiri dari berbagai jenis pajak
seperti : PPh, PPN, PBB, Pajak Hiburan, Pajak Restoran /
Rumah Makan, Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak hotel dan lain
sebagainya.
Dalam transaksi penjualan juga terdapat pengenaan pajak, yaitu
pajak penjualan (PPN). Pajak penjualan ini dibayar oleh produsen
namun biaya pajaknya dikenakan kepada konsumen. Biasanya
ditambahkan langsung ke pembayaran konsumen.

Dikarenakan pembayaran pajak ditambahkan pada harga jual

maka akan mengakibatkan adanya pengaruh terhadap
permintaan barang, dan juga akan berpengaruh terhadap
keseimbangan pasar.
Karena adanya penambahan pajak pada harga jual, maka yang
mengalami perubahan adalah pada fungsi penawaran

Fungsi penawaran Fungsi penawaran

sebelum ditambah pajak : Sesudah ditambah pajak :

Q = mP + k Q = mP + k + t
 P
S’’

S’

Pe2 E’’
Pe1
P2 E’
A
P1
D
Qe2 Qe1
Q

Penerimaan pajak total T pemerintah ditunjukkan oleh luas

jajaran genjang P1AE’’P2 (diarsir abu abu)
Contoh Soal :

Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh Pd = 15 – Q dan

fungsi penawarannya Ps = 0,5Q + 3. Terhadap produk tersebut
dikenakan pajak oleh pemerintah sebesar Rp. 3 per unit.
Diminta :
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah kena pajak ?
b. Berapa besar penerimaan pajak total pemerintah ?
c. Berapa pajak yang ditanggung oleh konsumen dan produsen
d. Gambarkan dalam satu diagram
Penyelesaian :

a. Diketahui : Fungsi Permintaan : Pd = 15 – Q

Fungsi Penawaran : Ps = 0,5Q + 3

Sayarat keseimbangan : Ps = Pd
0,5Q + 3 = 15 – Q
0,5Q + Q = 15 – 3
1,5Q = 12
Q =8
Q = 8 ---> P = 15 - Q
P = 15 – 8
P= 7

Jadi keseimbangan pasarnya adalah : E ( 8 , 7)

b. Keseimbangan pasar sesudah dikenakan pajak
Diketahui : Fungsi Penawaran : Ps ‘ = 0,5Q + 3 + 3
Ps ‘ = 0,5Q + 6
Sayarat keseimbangan : Ps = Pd
0,5Q + 6 = 15 – Q
0,5Q + Q = 15 – 6
1,5Q = 9
Qt = 6
Q = 6 ---> P = 15 - Q
P = 15 – 6
Pt = 9

Jadi keseimbangan pasar sesudah kena pajak adalah : Et’ ( 6 , 9)

c. Penerimaan pajak totla ooleh pemerintah adalah
T = ( t )( Qt)
= (3) (6)
= 18
d. Beban pajak yang ditanggung konsumen :
Tk = (Pt – P) (Qt)
Tk = (9 – 7) (6)
= 12
e. Beban pajak yang ditanggung produsen :
Tp = T – Tk
Tp = 18 – 12
= 6
Soal diatas jika diketahui fugsi permintaan dan fungsi
penawarannya dalam bentuk P = f (Q)

Namun jika yang diketahui fungsi permintaan dan

fungsi penawarannya dalam bentuk Q=f(P)
adalah
Fungsi penawaran sesudah kena pajak
Qs = f(P-t) + k
Contoh soal :
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh Qd = -P + 30 dan
fungsi penawarannya Qs = 2P – 12. Terhadap produk tersebut
dikenakan pajak oleh pemerintah sebesar Rp. 9,- per unit
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah kena pajak ?
b. Berapa besar penerimaan pajak total pemerintah ?
c. Berapa pajak yang ditanggung oleh konsumen dan produsen
d. Gambarkan dalam satu diagram
Penyelesaian soal :
Diketahui Fungsi permintaan : Qd = -P + 30
Fungsi penawaran : Qs = 2P – 12

a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak

Qs = Qd
2P – 12 = -P + 30
P + 2P = 30 + 12
3P = 42
P = 14
P = 14 ----- Q = 2P – 12
Q = 2(14) – 12
Q = 28 – 12
Q = 16
Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak E( 16 , 14)
Diketahui Fungsi permintaan : Qd = -P + 30
Fungsi penawaran : Qs = 2P – 12

Fungsi penawaran sesudah kena pajak : Qs = 2(P-t) – 12

Qs = 2(P-9) -12
Qs = 2P – 18 – 12
Qs’ = 2P - 30

a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak

Qs’ = Qd
2P – 30 = -P + 30
P + 2P = 30 + 30
3P = 60
P = 20
 P = 20 ----- Q = 2P – 30
Q = 2(20) – 30
Q = 40 – 30
Q = 10
Jadi keseimbangan pasar sesudah kena pajak E’( 10 , 20)

c. Penerimaan pajak total oleh pemerintah adalah

T = ( t )( Qt)
= (9) (10)
= 90
d. Beban pajak yang ditanggung konsumen :
Tk = (Pt – P) (Qt)
Tk = (20 – 14) (10)
= 60
e. Beban pajak yang ditanggung produsen :
Tp = T – Tk
Tp = 90 – 60
= 30