PENAWARAN, DAN
KESEJAHTERAAN PASAR
SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumen merupakan nilai kerelaan seseorang untuk membayar suatu
barang dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan olehnya. Surplus konsumen
merupakan ukuran manfaat (benefit), baik dalam arti uang (monetary gain)
ataupun kesejahteraan (welfare), atau kepuasan (satisfaction), yang diperoleh
seorang sebagai hasil dari membeli dan mengkonsumsi barang atau pelayanan.
a. Besarnya surplus konsumen jika harga pasar Rp. 80 adalah luas area
1 segitiga di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga Rp. 80
yaitu sebesar {(180 – 80) x (10)}/2 = Rp200.
b. Jika harga pasar turun menjadi Rp 60, maka besarnya surplus
konsumen adalah luas area segitiga di bawah kurva permintaan dan
di atas garis harga Rp 60 yaitu sebesar {(120 – 60) x (15)}/2 = Rp 450
3
SURPLUS PRODUSEN
Surplus produsen dapat didefinisikan sebagai ukuran perbedaan antara
jumlah penerimaan total yang sesungguhnya diperoleh produsen dari
memproduksi/menjual barang atau pelayanan di pasar, dan jumlah manfaat
atau keuntungan minimal yang produsen masih bersedia menerima (willing
to accept) dengan memproduksi atau menjual barang tersebut. Kesediaan
untuk menerima keuntungan minimal (willingness to accept) dengan menjual
barang atau pelayanan identik dengan kesediaan untuk menjual/
memproduksi (willingness to sell). Konsep kesediaan untuk menjual pada 11
produsen (ditunjukkan oleh kurva suplai/kurva penyediaan) dapat
dibandingkan dengan konsep kesediaan membayar (willingness to pay) pada
konsumen (ditunjukkan oleh kurva permintaan/demand). Kesediaan
produsen untuk menerima keuntungan minimal (willingness to accept) identik
dengan kesediaannya untuk menjual/memproduksi (willingness to sell).
Cara Menentukan Surplus Produsen Secara Matematika dan Grafik
Contoh : Fungsi penawaran dari suatu produk adalah Ps = 15 + 3 Q dimana P adalah
harga per unit produk dan Q adalah jumlah produk yang di jual.
a. Hitunglah besarnya surplus produsen, jika harga pasarnya adalah Rp 60 per unit!
15
b. Jika harga pasarnya naik dari Rp 60 menjadi Rp75 per unit. Hitunglah surplus
produsen yang baru!
“ Penyelesaian:
Persamaan Ps = 15 + 3Q bila di gambarkan akan menjadi seperti pada gambar di
bawah ini. Jika harga produk Rp 60 maka jumlah yang di minta 15 unit, dan bila
harganya naik Rp 75 maka jumlah yang diminta menjadi 15 unit.
a. Besarnya surplus produsen (PS) jika harga pasar Rp 60 adalah luas area segitiga
atau kurva penawaran dan di bawah garis harga Rp 60 {(60 – 15) x 15}/2 = Rp 337,50.
b. Besarnya surplus produsen (PS) jika harga pasar naik menjadi Rp 75 adalah luas
area segitiga di atas kurva penawaran di bawah garis harga Rp 75 yaitu sebesar {(75 -
15) x 20}/2 = Rp 550.
Pengendalian Harga (Floor Price dan Ceiling Price)
A. Floor Price
Kebijakan harga terendah disebut kebijakan harga minimum (floor price) yaitu
kebijakan harga terendah bagi suatu komoditi yang dijual produsen. Harga
terendah yang dilakukan pemerintah biasanya adalah harga yang pada tingkat
tertentu produsen telah mengalami keuntungan.
a. Berapakah jumlah yang diminta oleh konsumen dan jumlah yang ditawarkan
oleh produsen dipasar?
b. Hitunglah besarnya kelebihan permintaan (excess demand) yang terjadi sipasar!
c. Hitunglah besarnya pada surplus konsumen dan surplus produsen!
d. Hitunglah besarnya perubahan pada kesejahteraan total! e. Hitunglah besarnya
kerugian bobot mati!
Penyelesaian: Syarat keseimbangan pasar, yaitu: Pd = Ps,maka
120-4Q = 30+5Q
-4Q-5Q = 30-120
-9Q = -90
Q = 10
a. Berapakah jumlah yang diminta oleh konsumen dan jumlah yang di tawarkan
oleh produsen di pasar?
b. Hitunglah besarnya kelebihan penawaran (Excess Suply) yang terjadi di pasar!
c. Hitunglah besarnya perubahan pada surplus konsumen dan surplus produsen1
d. Hitunglah besarnya perubahan pada beban pemerintah!
e. Hitunglah besarnya perubahan pada kesejahteraan total!
f. Hitunglah besarnya kerugian bobot mati!
P= F(Q) -5
Thanks!