Di Susun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah berjudul “Pengaruh Pajak dan Subsidi terhadap Keseimbangan
Pasar” ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika
Ekonomi”. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat
bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada
pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam
bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan
minyak kelapa.
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas keseimbangan.
Artinya, permintaan akan selalu berinteraksi dengan penawaran sehingga membentuk
harga dan kuantitas keseimbangan. Jadi, harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk
di saat permintaan dan penawaran menemui suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di
perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran yang disebut titik
keseimbangan. Kuantitas keseimbangan merupakan jumlah suatu barang atau jasa yang
terbentuk saat terjadi harga keseimbangan.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar
terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama
persis dengan jumlah yang ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah :
1. Bagaimana menentukan keseimbangan pasar?
2. Apa pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar ?
3. Apa pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini berdasarkan rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Dapat menentukan keseimbangan pasar
2. Mengetahui pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
3. Mengetahui pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan
tersebut, yaitu
2
Permintaan dan Penawaran Pensil Warna
P (harga) Qd (jumlah yang Qs (jumlah yang
dalam rupiah diminta) dalam unit ditawarkan) dalam unit
1000 75 30
2000 70 40
3000 70 50
4000 60 60
5000 55 70
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp4.000,- jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga
sebesar Rp4.000,- dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 unit
Tabel di atas tidak memperlihatkan secara langsung berapa harga dan jumlah
keseimbangan. Oleh karena itu, kita harus mencarinya dengan membuat kurva
permintaan dan kurva penawarannya. Dari perpotongan kurva permintaan dan
penawaran (Gambar 5.9), kita memperoleh harga keseimbangan sebesar Rp3.250,- dan
jumlah keseimbangan sebesar 425 unit.
3
3. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah
keseimbangan apabila data yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi
penawaran. Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut,
kita menggunakan rumus syarat keseimbangan berikut:
Contoh :
1. Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran Qs = 4P – 50. Tentukanlah
berapa harga jumlah dan keseimbangan!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang pertama).
4
Diperoleh P (harga) keseimbangan = 18. Untuk mencari Q (jumlah) keseimbangan
kita harus memasukkan P keseimbangan (18) ke salah satu fungsi di atas. Bisa dimasukkan
ke fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 18 Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Maka didapat Q (jumlah) keseimbangan sebesar 22.
Contoh :
2. Diketahui fungsi permintaan Pd = –2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps = Q + 60.
Tentukanlah harga dan jumlah keseimbangannya!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang kedua)
Contoh :
3. Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran 4Ps = Q + 40. Tentukan
berapa harga dan jumlah keseimbangan.
5
Jawab:
Berdasarkan bentuk kedua fungsi itu maka kita menggunakan syarat
keseimbangan, Qd = Qs. Dengan demikian, fungsi penawaran 4Ps = Q + 40 harus diubah
menjadi bentuk Q = f(P).
4P = Q + 40
–Q = –4P + 40 (dikalikan –1)
Q = 4P –40
Jadi sekarang 4P = Q + 40 sudah berubah menjadi Q = 4P –40
Langkah selanjutnya:
6
Oleh karena adanya subsidi, tingkat harga yang berlaku di pasar lebih rendah. Hal
ini disebabkan sebagian dari biaya-biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang
tersebut ditanggung pemerintah yaitu sebesar subsidi.
Dengan adanya subsidi penawaran, fungsi penawaran akan turun atau bergeser ke
bawah , sedangkan fungsi permintaan tetap. Dengan adanya subsidi sebesar s, tingkat harga
yang ditawarkan oleh si penjual (penawar) akan turun sebesar s untuk setiap
tingkat/jumlah/kuantitas yang ditawarkan.
Pengaruh subsidi sebesar s, jika x adalah variabel kuantitas, sedangkan p adalah
variabel harga dan s adalah subsidi per unit kuantitas,fungsinpenawaran akan bergeser
kebawah sebesar s untuk setiap tingkat jumlah/kuantitas yang ditawarkan. Dalam bentuk
fungsi penawaran sebelum subsidi adalah p = f(x), maka fungsi penawaran sesudah subsidi
adalah p = f(x) – s.
Dalam bentuk umum yang lain, fungsi penawaran yaitu x = f(p), maka fungsi
penawaran sesudah subsidi dapat dipecahkan dengan menggunakan p dalam bentuk yang
mudah. Berdasarkan bentuk fungsi penawaran terdahulu, didapatkan p1 = f(x) – s dan bila
diolah, diperoleh p1 + s = 0, Dengan mensubtitusikan kedalam bentuk fungsi x = f(p), maka
fungsi penawaran sesudah subsidi yaitu S1 : x1 = f (p1 + s). jadi , jika fungsi penawaran
sebelum subsidi adalah S : x = f (p), fungsi penawaran sesudah subsidi adalah
S1 : x1 = f (p1 + s).
Contoh :
1. Jika fungsi permintaan akan suatu komoditas adalah Qd = 12 – 2P sedangkan besarnya
fungsi penawaran Qs = - 4 + 2P. Dan subsidi yang diberikan pemerintah adalah sebesar
Rp 2 setiap unit barang yang di produksi. Tentukan :
a) Berapakah jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi
b) Berapakah jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi
c) Berapakah subsidi yang diberikan oleh pemerintah
d) Berapakah bagian dari subsidi untuk konsumen
e) Berapakah bagian subsidi untuk produsen
Jawab :
1. Dik : Qd = 12 – 2P dan Qs = - 4 + 2P serta Rp.2/unit barang yang di produksi
a) jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi
𝑄𝑑 = 𝑄𝑠 Q = −4 + 2p
12 − 2𝑃 = −4 + 2𝑃 𝑄 = −4 + 2.4
−2𝑝 − 2𝑝 = −4 − 12 𝑄 = −4 + 8
4𝑝 = 16 𝑄=4
𝑃=4
7
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah P. Q adalah 4 dan 4
b) jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi
𝑄𝑠 = −4 + 2𝑃 𝑄𝑑 = 𝑄𝑠 𝑄𝑑 = 12 − 2𝑃
(−4 − 𝑄𝑠) 12 − 2𝑃 = 2𝑃 𝑄𝑑 = 12 − 2.3
−𝑃 =
2 12 = 2𝑝 + 2𝑃 𝑄𝑑 = 12 − 6
𝑃 = 2 + 0,5𝑄𝑠 – s 12 = 4𝑃 𝑄𝑑 = 6
𝑃 = (2 − 2) + 0,5𝑄𝑠 3=𝑃
𝑃 = 0,5𝑄𝑠
8
Contoh :
1. Jika fungsi permintaan akan beras dan fungsi penawaran akan beras yang diberikan
sebagai berikut : Pd = 12- Q dan Ps = 2 + Q sedangkan pemerintah mengenakan
pajak sebesar Rp. 4 setiap kg beras yang diproduksi. Tentukan:
a) Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak
b) Nilai keseimbangan pasar setelah pajak
c) Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
d) Besarnya pajak yang ditanggung oleh produsen
e) Besarnnya pajak yang ditanggung oleh konsumen
jawab:
a) Dari soal yang telah dijelaskan dan diketahui
Pd = 12- Q
Ps = 2 + Q t =4
maka nilai keseimbangan sebelum pajak adalah
Pd = Ps
12 – Q = 2 + Q
- 2Q = -10
Q =5
Maka Pd = 12 - Q Ps = 2 +Q
= 12- 5 = 7 =2+5=7
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum pajak adalah P adalah 7 dan Q adalah 5
b) Nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah
Pd = 12 – Q
Ps = 2 + Q
Pst = 2 + Q + t maka Pst = 2 + Q + 4 Maka Pst = 6 + Q
Rumus keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak adalah Pd = Pst
12 - Q = 6 + Qt
-2 Q = 6 -12
Q=3
Maka Pd = 12 – Q Pst = 6 + Qt
= 12 – 3 = 9 =6+3=9
9
Jadi nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah P, Q adalah 9 dan 3
c) Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
T = pajak x Q pada keseimbangan pasar setelah pajak
= 4 x 3 = 12
d) Besarnya pajak yang diterima oleh produsen
T produsen = T Pemerintah – T konsumen
= 12 – 6 = 6
e) Besarnya pajak yang diterima oleh konsumen
T = (Pt –Pe) x Qt
=(9–7)X3=6
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori keseimbangan pasar dikenal dalam ilmu ekonomi. Yaitu deskripsi hubungan
antar pelaku pasar yang berguna untuk menentukan harga dan kuantitas persediaan di
pasar. Dalam suatu persaingan pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai
penyeimbang antara kuantitas yang dibutuhkan konsumen (permintaan) dan kuantitas
yang tersedia di pasar (penawaran).
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen / supplier
terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya . Dengan demikian, harga yang
berlaku di pasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga yang lebih rendah
dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar Oleh karena adanya subsidi,
tingkat harga yang berlaku di pasar lebih rendah. Hal ini disebabkan sebagian dari biaya-
biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang tersebut ditanggung pemerintah yaitu
sebesar subsidi
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan
untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak
akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber
dana pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak adalah P = F (Q). Dan fungsi
penawaran setelah dikenakan pajak t perunit adalah P = F (Q) + t. Maka keseimbangan
pasarnya adalah dengan memecahkan fungsi persamaan penawaran sebelum dan
setelah dikenakan pajak. Total pajak yang diterima oleh permerintah adalah T
11
pemerintah = Pajak x Q pada keseimbangan setelah pajak. Pajak yang ditanggung
oleh konsumen adalah (Pt-Pe) x Qt. Sedangkan pajak yang ditanggung oleh produsen
adalah total pajak yang diterima oleh pemerintah – pajak yang ditanggung oleh
konsumen.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy, 2012. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE,
Dumairy. 1997. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
Dani Iskandar, dkk, 2016, Matematika Ekonomi dan Bisnis,Mitra Wacana Media, Jakarta.
Muhammad Djafar Saidi, 2007, Pembaharuan Hukum Pajak, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Max Hendrian Sahuleka. Keseimbangan Pasar. Eramax learning & Training center : 2012.
13