Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGARUH PAJAK & SUBSIDI


TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Di Susun Oleh :

ANANDA FIOLETA DENGAH (17 504 160)


MARDINO MALOKI (17 504 079)
MUTAZOLA DEMIA MEDICA (17 504 084)
MOH FICLY SULEMANA (17 504 072)
SARA NESA SINAGA (17 504 005)
ZUBAIR HUSAIN (17 504 096)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah berjudul “Pengaruh Pajak dan Subsidi terhadap Keseimbangan
Pasar” ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika
Ekonomi”. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat
bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan.

Tondano 20 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................1

C. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Menentukan Keadaan Keseimbangan ..........................................................2

B. Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar .......................................6

C. Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar ..........................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada
pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam
bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan
minyak kelapa.
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas keseimbangan.
Artinya, permintaan akan selalu berinteraksi dengan penawaran sehingga membentuk
harga dan kuantitas keseimbangan. Jadi, harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk
di saat permintaan dan penawaran menemui suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di
perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran yang disebut titik
keseimbangan. Kuantitas keseimbangan merupakan jumlah suatu barang atau jasa yang
terbentuk saat terjadi harga keseimbangan.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar
terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama
persis dengan jumlah yang ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah :
1. Bagaimana menentukan keseimbangan pasar?
2. Apa pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar ?
3. Apa pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar ?

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini berdasarkan rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Dapat menentukan keseimbangan pasar
2. Mengetahui pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
3. Mengetahui pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menentukan Keadaan Keseimbangan


Harga keseimbangan (equilibrium price) atau harga pasar (market price) merupakan
harga yang terbentuk sebagai akibat adanya penyesuaian antara permintaan dan penawaran
pasar. Harga keseimbangan tercapai apabila jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Keseimbangan pasar merupakan suatu keadaan dimana pada suatu tingkat harga
tertentu, keinginan pembeli untuk mendapatkan barang sama dengan keinginan penjual
dalam menawarkan barangnya.(Sukirno, 2010)
Pasar berada dalam keadaan keseimbangan atau keseimbangan pasar (market
equilibrium) akan tercapai jika jumlah output yang diminta sama dengan yang ditawarkan
(Rosyidi, 2011).
Pasar suatu macam barang dikatakan dalam keadaan seimbang (equilibrium)
apabila jumlah yang diminta pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, yakni pada
perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar
ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium
quantity) (Dumairy, 2012).

Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan
tersebut, yaitu

1. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Tabel


Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan, di sini kita harus menyusun
tabel yang berisi P (harga), Qd (jumlah yang diminta), dan Qs (jumlah yang
ditawarkan). Melalui tabel tersebut, kita akan bisa melihat pada harga berapa Qd
(jumlah yang diminta) sama dengan Qs (jumlah yang ditawarkan). Itulah harga dan
jumlah keseimbangan yang kita cari. Berikut ini sebuah tabel yang sudah disusun nanti
dari data-data yang ada. Tugas kita sekarang menentukan berapa harga dan jumlah
keseimbangannya.

2
Permintaan dan Penawaran Pensil Warna
P (harga) Qd (jumlah yang Qs (jumlah yang
dalam rupiah diminta) dalam unit ditawarkan) dalam unit
1000 75 30
2000 70 40
3000 70 50
4000 60 60
5000 55 70
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp4.000,- jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga
sebesar Rp4.000,- dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 unit

2. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Kurva


Adakalanya kita mendapatkan tabel yang tidak memperlihatkan secara langsung
adanya harga dan jumlah keseimbangan, seperti tabel berikut.

Tabel Permintaan dan Penawaran Es Krim


P (harga) Qd (jumlah yang Qs (jumlah yang
dalam rupiah diminta) dalam ton ditawarkan) dalam ton
2000 600 300
2500 550 350
3000 480 410
3500 400 480
4000 200 540

Tabel di atas tidak memperlihatkan secara langsung berapa harga dan jumlah
keseimbangan. Oleh karena itu, kita harus mencarinya dengan membuat kurva
permintaan dan kurva penawarannya. Dari perpotongan kurva permintaan dan
penawaran (Gambar 5.9), kita memperoleh harga keseimbangan sebesar Rp3.250,- dan
jumlah keseimbangan sebesar 425 unit.

3
3. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah
keseimbangan apabila data yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi
penawaran. Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut,
kita menggunakan rumus syarat keseimbangan berikut:

Qd=Qs atau Pd=Ps


Dimana : Qd = jumlah yang diminta
Pd = harga yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Ps = harga yang ditawarkan

Contoh :
1. Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran Qs = 4P – 50. Tentukanlah
berapa harga jumlah dan keseimbangan!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang pertama).

4
Diperoleh P (harga) keseimbangan = 18. Untuk mencari Q (jumlah) keseimbangan
kita harus memasukkan P keseimbangan (18) ke salah satu fungsi di atas. Bisa dimasukkan
ke fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 18 Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Maka didapat Q (jumlah) keseimbangan sebesar 22.

Contoh :
2. Diketahui fungsi permintaan Pd = –2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps = Q + 60.
Tentukanlah harga dan jumlah keseimbangannya!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang kedua)

Diperoleh Q keseimbangan = 30. Untuk mencari P (harga) keseimbangan, kita


harus memasukan Q keseimbangan = 30 ke fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
Q = 30 P = Q + 60
P = 30 – 60 = 90
Maka diperoleh P (harga) keseimbangan sebesar 90.

Contoh :
3. Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran 4Ps = Q + 40. Tentukan
berapa harga dan jumlah keseimbangan.

5
Jawab:
Berdasarkan bentuk kedua fungsi itu maka kita menggunakan syarat
keseimbangan, Qd = Qs. Dengan demikian, fungsi penawaran 4Ps = Q + 40 harus diubah
menjadi bentuk Q = f(P).
4P = Q + 40
–Q = –4P + 40 (dikalikan –1)
Q = 4P –40
Jadi sekarang 4P = Q + 40 sudah berubah menjadi Q = 4P –40
Langkah selanjutnya:

Diperoleh P (harga) keseimbangan sebesar 16. Untuk mencari jumlah (Q)


keseimbangan kita harus memasukkan P = 16 ke fungsi permintaan atau ke fungsi
penawaran.
P = 16 Q = 40 – P
Q = 40–16 = 24
Maka diperoleh Q (jumlah) keseimbangan sebesar 24.

B. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen / supplier


terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya . Dengan demikian , harga yang
berlaku di pasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga yang lebih rendah
dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar. Besarnya subsidi yang diberikan
biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan. Notasi besarnya
subsidi untuk tiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan. Notasi besarnya subsidi
untuk tiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan dinyatakan dengan s.

6
Oleh karena adanya subsidi, tingkat harga yang berlaku di pasar lebih rendah. Hal
ini disebabkan sebagian dari biaya-biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang
tersebut ditanggung pemerintah yaitu sebesar subsidi.
Dengan adanya subsidi penawaran, fungsi penawaran akan turun atau bergeser ke
bawah , sedangkan fungsi permintaan tetap. Dengan adanya subsidi sebesar s, tingkat harga
yang ditawarkan oleh si penjual (penawar) akan turun sebesar s untuk setiap
tingkat/jumlah/kuantitas yang ditawarkan.
Pengaruh subsidi sebesar s, jika x adalah variabel kuantitas, sedangkan p adalah
variabel harga dan s adalah subsidi per unit kuantitas,fungsinpenawaran akan bergeser
kebawah sebesar s untuk setiap tingkat jumlah/kuantitas yang ditawarkan. Dalam bentuk
fungsi penawaran sebelum subsidi adalah p = f(x), maka fungsi penawaran sesudah subsidi
adalah p = f(x) – s.
Dalam bentuk umum yang lain, fungsi penawaran yaitu x = f(p), maka fungsi
penawaran sesudah subsidi dapat dipecahkan dengan menggunakan p dalam bentuk yang
mudah. Berdasarkan bentuk fungsi penawaran terdahulu, didapatkan p1 = f(x) – s dan bila
diolah, diperoleh p1 + s = 0, Dengan mensubtitusikan kedalam bentuk fungsi x = f(p), maka
fungsi penawaran sesudah subsidi yaitu S1 : x1 = f (p1 + s). jadi , jika fungsi penawaran
sebelum subsidi adalah S : x = f (p), fungsi penawaran sesudah subsidi adalah
S1 : x1 = f (p1 + s).
Contoh :
1. Jika fungsi permintaan akan suatu komoditas adalah Qd = 12 – 2P sedangkan besarnya
fungsi penawaran Qs = - 4 + 2P. Dan subsidi yang diberikan pemerintah adalah sebesar
Rp 2 setiap unit barang yang di produksi. Tentukan :
a) Berapakah jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi
b) Berapakah jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi
c) Berapakah subsidi yang diberikan oleh pemerintah
d) Berapakah bagian dari subsidi untuk konsumen
e) Berapakah bagian subsidi untuk produsen

Jawab :
1. Dik : Qd = 12 – 2P dan Qs = - 4 + 2P serta Rp.2/unit barang yang di produksi
a) jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi
𝑄𝑑 = 𝑄𝑠 Q = −4 + 2p
12 − 2𝑃 = −4 + 2𝑃 𝑄 = −4 + 2.4
−2𝑝 − 2𝑝 = −4 − 12 𝑄 = −4 + 8
4𝑝 = 16 𝑄=4
𝑃=4
7
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah P. Q adalah 4 dan 4
b) jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi

𝑄𝑠 = −4 + 2𝑃 𝑄𝑑 = 𝑄𝑠 𝑄𝑑 = 12 − 2𝑃
(−4 − 𝑄𝑠) 12 − 2𝑃 = 2𝑃 𝑄𝑑 = 12 − 2.3
−𝑃 =
2 12 = 2𝑝 + 2𝑃 𝑄𝑑 = 12 − 6
𝑃 = 2 + 0,5𝑄𝑠 – s 12 = 4𝑃 𝑄𝑑 = 6
𝑃 = (2 − 2) + 0,5𝑄𝑠 3=𝑃
𝑃 = 0,5𝑄𝑠

Jadi nilai keseimbangan pasar setelah subsidi adalah P. Q adalah 3 dan 6


c) Subsidi yang diberikan oleh pemerintah
SG = s x Qs
SG= 2 x 6 = 12

d) Bagian dari subsidi untuk konsumen


SK = (Pd- Ps ) x Qs
SK = ( 4 -3 ) x 6
SK = 6

e) Bagian dari subsidi untuk Produsen


SP = {s – ( Pd – Ps )} x Qs
SP = {2 – ( 4 – 3 )} x 6
SP = 1 x 6 = 6

C. Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar


Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang
ditawarkan. Sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran. Sedangkan pada fungsi
permintaan tidak mengalami perubahan sama sekali.

Fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak adalah P = F(Q). Dan fungsi


penawaran setelah dikenakan pajak t perunit adalah P = F(Q) + t. Maka keseimbangan
pasarnya adalah dengan memecahkan fungsi persamaan penawaran sebelumdan setelah
dikenakan pajak. Total pajak yang diterima oleh permerintah adalah T pemerintah =
Pajak x Q pada keseimbangan setelah pajak. Pajak yang ditanggung oleh konsumen
adalah (Pt-Pe) x Qt. Sedangkan pajak yang ditanggung oleh produsen adalah total pajak
yang diterima oleh pemerintah – pajak yang ditanggung oleh konsumen.

8
Contoh :

1. Jika fungsi permintaan akan beras dan fungsi penawaran akan beras yang diberikan
sebagai berikut : Pd = 12- Q dan Ps = 2 + Q sedangkan pemerintah mengenakan
pajak sebesar Rp. 4 setiap kg beras yang diproduksi. Tentukan:
a) Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak
b) Nilai keseimbangan pasar setelah pajak
c) Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
d) Besarnya pajak yang ditanggung oleh produsen
e) Besarnnya pajak yang ditanggung oleh konsumen

jawab:
a) Dari soal yang telah dijelaskan dan diketahui
Pd = 12- Q
Ps = 2 + Q t =4
maka nilai keseimbangan sebelum pajak adalah
Pd = Ps
12 – Q = 2 + Q
- 2Q = -10
Q =5
Maka Pd = 12 - Q Ps = 2 +Q
= 12- 5 = 7 =2+5=7
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum pajak adalah P adalah 7 dan Q adalah 5
b) Nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah
Pd = 12 – Q
Ps = 2 + Q
Pst = 2 + Q + t maka Pst = 2 + Q + 4 Maka Pst = 6 + Q
Rumus keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak adalah Pd = Pst
12 - Q = 6 + Qt
-2 Q = 6 -12
Q=3
Maka Pd = 12 – Q Pst = 6 + Qt
= 12 – 3 = 9 =6+3=9

9
Jadi nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah P, Q adalah 9 dan 3
c) Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
T = pajak x Q pada keseimbangan pasar setelah pajak
= 4 x 3 = 12
d) Besarnya pajak yang diterima oleh produsen
T produsen = T Pemerintah – T konsumen
= 12 – 6 = 6
e) Besarnya pajak yang diterima oleh konsumen
T = (Pt –Pe) x Qt
=(9–7)X3=6

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Teori keseimbangan pasar dikenal dalam ilmu ekonomi. Yaitu deskripsi hubungan
antar pelaku pasar yang berguna untuk menentukan harga dan kuantitas persediaan di
pasar. Dalam suatu persaingan pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai
penyeimbang antara kuantitas yang dibutuhkan konsumen (permintaan) dan kuantitas
yang tersedia di pasar (penawaran).
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen / supplier
terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya . Dengan demikian, harga yang
berlaku di pasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga yang lebih rendah
dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar Oleh karena adanya subsidi,
tingkat harga yang berlaku di pasar lebih rendah. Hal ini disebabkan sebagian dari biaya-
biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang tersebut ditanggung pemerintah yaitu
sebesar subsidi

Pengaruh subsidi sebesar s, jika x adalah variabel kuantitas, sedangkan p adalah


variabel harga dan s adalah subsidi per unit kuantitas, fungsi penawaran akan bergeser
kebawah sebesar s untuk setiap tingkat jumlah/kuantitas yang ditawarkan. Dalam bentuk
fungsi penawaran sebelum subsidi adalah p = f(x), maka fungsi penawaran sesudah subsidi
adalah p = f(x) – s Subsidi untuk konsumen adalah Sk = (Pd- Ps ) x Qs. Subsidi yang
diberikan oleh pemerintah adalah SG = s x Qs. Dan subsidi untuk produsen adalah
SP = s – ( Pd – Ps ) x Qs.

Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan
untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak
akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber
dana pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak adalah P = F (Q). Dan fungsi
penawaran setelah dikenakan pajak t perunit adalah P = F (Q) + t. Maka keseimbangan
pasarnya adalah dengan memecahkan fungsi persamaan penawaran sebelum dan
setelah dikenakan pajak. Total pajak yang diterima oleh permerintah adalah T

11
pemerintah = Pajak x Q pada keseimbangan setelah pajak. Pajak yang ditanggung
oleh konsumen adalah (Pt-Pe) x Qt. Sedangkan pajak yang ditanggung oleh produsen
adalah total pajak yang diterima oleh pemerintah – pajak yang ditanggung oleh
konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy, 2012. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE,
Dumairy. 1997. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
Dani Iskandar, dkk, 2016, Matematika Ekonomi dan Bisnis,Mitra Wacana Media, Jakarta.

Muhammad Djafar Saidi, 2007, Pembaharuan Hukum Pajak, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Max Hendrian Sahuleka. Keseimbangan Pasar. Eramax learning & Training center : 2012.

Ratna Intanningrum. Market Equilibrium. 2012.


Rosyidi, suherman, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan
Makro, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Sari, Kartika, dkk, Detik-Detik Ujian Nasional Ekonomi, Klaten: Intan Pariwara, 2013
Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010.
Utomo, Joko, Matematika Ekonomi Dan Bisnis, Kudus: BPFE-UMK, 2014.

13

Anda mungkin juga menyukai