Anda di halaman 1dari 17

AMPLIKASI TUEUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI

1. Pengantar
Dalam bab ini akandi bahas mengenai amplikasi (penerapan) turunan suatu fungsi
dengan satu variable bebas dalam ekonomi yaitu terbatas pada elastisitas, fungsi
marginal antara lain penerimaan margianal, biaya marginal, konsumsi dan tabung
marginal ; juga dibahas masalah optimisasi yaitu memaksimumkan laba, penerimaan
atau penjualan, dan meminimumkan biaya-biaya (biaya total dan biaya rata-rata).
Tujuan bab ini. setelah mempelajari bab ini peserta didik (mahasiswa) diharapkan
mampu menerapkan turunan atau hitungan diferensial dalam ekonomi.

2. Elastisitas
Elastisitas y terhadap x dari fungsi y = f(x) adalah perbandingan antara perubahan
relative dalam variable terikat y terhadap perubahan relative dalam variable bebas x.
yang dapat dinyatakan sebagai berikut :

perubahan relatif dalam variabel terikat ( y)


Elastisitas y terhadap x =
perubahan relatif dalam variabel bebas (x)

Δ y/ y Δy x
Eyx = = .
Δ x/ x Δx y
Eyx = elastisitas y terhadap x
∆y = perubahan variable terikat (y)
∆y = perubahan relative dalam variable terikat (y)
y
∆x = perubahan variable bebas (x)
∆x = perubahan relative dalam variable terikat (y)
x

2.1 Elaslas tisitas busur dan Elastisitas titik


Ada dua cara pengukuran elastisitas suatu fungsi, yaitu elastisias busur
(arc elasticity) dan elastisitas titik (poin elasticity). Elastisitas busur mengukur
elastisitas suau fungsi diantara dua titik sepanjang suatu busur. Sementara
elastisitas titik mengukur elastisitas suatu fungsi pada suatu titik tertentu.
Elastisitas dapat digunakan untuk mengukur ketanggapan permintaan atau
penawaran suatu barang terhadap terhadap perubahan harganya atau
pendapatan konsumen.
Sesuai dengan definisi, maka elastisitas busur dan elastisitas titik dapat
dinyatakan sebagai berikut :
 Elastisitas busur
Elastisitas y terhadap x diantara dua buah titik sepanjang
busur dari fungsi y = f(x), dapat dinyatakan oleh.

Δy x
E= .
Δx y
 Elastisias titik
Dengan mengambil harga limit untuk ∆x→0 dari persamaan
didapat elastisitas titik dari y = f(x) sebagai berikut.

Δy x dy x
E=limit ¿ . .=¿ .
∆ x →0 Δx y dx y

E = koefesien elastisitas (dibaca elastisitas saja).

2.2 Sifat keelastisitasan suatu fungsi


Untuk mengetahui sifat keelastisitas (ketanggapan) suatu fungsi dapat
dilihat dari harga mutlak koefesien elastisitasnya |E|, sebagai berikut :
 Bila |E|=1, maka fungsi tersebut elastis satuan
 Bila |E|= > 1, maka fungsi tersebut elastisias
 Bila |E|= < 1, maka fungsi tersebut tidak elastisias
 Bila |E|= 0, maka fungsi tersebut tidak elastisias sempurna
 Bila |E|= ∞, maka fungsi tersebut elastisias sempurna
2.3 Inerpretasi Terhadap Koefesien Elastisitas
Tanda positif atau negative dari nilai koefesien elastisitas (E), bukanlah
menyatakan tanda aljabar, melaikan menyatakan arah hubungan antara
variable bebas x denga variable terikat y. nelai E yang positif menejukan
bahwa hubungan antara variable bebas x dengan variable terikat y adalah
searah. Sedangkan nilai x yang negative (E dengan tanda negaif) menunjukan
bahwa hubungan antara variable bebas x dengan variable terikat y
berlawanan arah (hubungan terbalik). Interpretasi terhadap nilai elastisitas
suatu fungsi y = f(x) adalah sebagai berikut :
 E’ = k (positif k), maka arti bahwa nilai variable bebas x naik 1%,
maka variable terikat y naik sebesar k%; atau bila variable bebas x
turun 1%, maka variable terikat y turun sebesar k%.
 E = . k (negate k), memiliki arti bahwa bila variable bebas x naik
1% maka variable terikat y turun sebesar k% ; atau bila variable
bebas turun 1%,maka variable terikat y naik sebesar k%.

3. Elas tisitas permintaan dan penawaran


3.1 elastisitas permintaan
elastisitas perminaan (terhadap harga) dari suatu barang adalah
perbandingan antara perubahan relative kuantitas barang yang diminta oleh
pembeli (konsumen) terhadap perubahan relative harga barang tersebut.
Elastisitas busur dan elstisitas titik dari fungsi permintaan Q d = f(p), dapat
dinyatakan sebagai berikut :
 Elastisitas (Busur) permintaan

ΔQ ❑ /Q ΔQ ❑
d P d
n d= = .
Δ P /P Q ❑ ΔP
d
 Elastisitas (titik) permintaan
dQ ❑
p d
nd= .
Q ❑ dP
d
nd = elastisitas permintaan , P = harga per unit barang, Q d =
kuantitas barang yang diminta.
3.2 Elastisitas Penawaran
elastisitas penawaran (terhdap harga) dari suatu barang adalah
perbandingan antara perubahan relative kuantitas barang yang diawarkan
penjual (produsen)terhadap perubahan relative harga barang yang tersebut.
Elastisitas busur dan elastisitas titik darifungsi penawaran Q s = f(p), dapat
dinyatakan sebagai berikut.
 Elastisitas Penwaran

ΔQ ❑ /Q ΔQ ❑
s P s
n s= = .
Δ P /P Q ❑ Δ P
s
 Elastisitas (titik) permintaan

dQ ❑
p s
ns= .
Q ❑ dP
s
ns = elastisitas penwaran, p = harga per unit barang, Qs = kuantitas
barang yang ditawarkan.
Contoh 1
Fungsi permintaan terhadap sejenis barang dalah Qd = 49 – P2
Pertanyaan
a. Hitunglah elastisitas permintaan barang tersebut pada
tingkat harga 3 per unit dan tentukanlah pula sifat
keelastisitasanya pada kondisi itu
b. Berikanlah makna dari nilai elastisitas pada butir (a).
c. Bila harga turun 2%, tentukan elastisitas busurnya.
Penyelesaian
a. Elastisitas (titik) permintaan pada tingkat harga 3 per
unit
dQ ❑
Qd = 49-P → d 2
=−2 P
dp
P = 3, maka Qd = 49 – 9 = 40
Maka elastisitas permintaan pada titik (3,40) adalah
dQ ❑
p d 3
nd¿ ❑ . = .(−2 p)
Q dP 40
d
−6 p −6(3)
¿ ¿ =−0,45
40 40
Jadi, elastisitas permintaan terhadap barang tersebut
pada tingkat harga 3 per unit = -0,45. Oleh karena |n d| =
0,45 < 1, maka sifat permintaan atas barang tersebut
adalah tidak elastis (inelastis).
b. nd = 0,45, memiliki makna (arti) bahwa bila harga per
unit barang tersebut naik 1%, maka kuantitas barang
diminta oleh pembeli turun 0,45%. Sebaliknya bila
harga per unit barang tersebut turun 1%, maka
kuantitas barang yang diminta oleh pembeli naik 45%,
dengan kata lain, bila harga per unit barang tersebut
naik 100%, maka kualitas barang yang diminta oleh
pembeli turun 45%, sebaliknya bila harga per unit
barang tersebut turun 100%, maka kuantitas barang
yang diminta naik 45%.
c. Elastisitas (busur) permintaanya
Perubahan harga , ∆p = 2% . (p) = 2% .(3) = 0,06
Harga yang baru, P1 = P-∆p
= 3- 0,06 = 2,94
Permintaan baru , Qd1 = 49-P12
= 49-(2,94)2= 40,35
Perubahan permintaan, ∆Qd = Qd1-Qd
= 40,35 – 40 = 0,35
ΔQ ❑
d 0,35
Perubahan permintaan relatif, =
Q❑ 40
d
Jadi elastisitas (busur) permintaanya
ΔQ
Q 0,35
n ❑= = /(−2 %)=¿ -0,44
d Δp 40
p

Catatan : nilai ∆p/p diberi tanda minus karena


perubahan menurun dan sekaligus menunjukkan slope
kurva permintaan yang negative.
4. Fungsi marginal
Dalam bab 4 dan 6 telah di bahas mengenai fungsi penermaan total atau fungsi hasil
penjualan total,penerimaan rata-rata, fungsi biaya total dan biaya rata-rata, pada bagian ini
akan di bahas mengenai fungsi marginal yaitu turunan pertama dari suatu fungsi antara lain :
fungsi penerimaan marginal,biaya marginal,konsumsi marginal,tabungan marginal dan fungsi
pembentukan modal /aliran infestasi bersih, selain itu akan di bahas kembali mengenai
masalah optimisasi yaitu penerimaan yang maksimum,laba yang maksimum dan biaya yang
minimum dengan pendekatan turunan.
 Peneimaan marginal (MR)
penerimaan marginal atau hasil penjualan marginal atau
marginal refenu adalah tambahan penerimaan akibat tambahan satu
unit barang yang di jual. Fungsi penerimaan marginal merupakan
turunan pertama dari funsi penerimaan totalnya dinyatakan sebagai R=
f (Q) maka fungsi penerimaan marginalnya adalah

d (R)
MR= R’ =
dQ
 Biaya marginal (MC)
Biaya marginal atau marginal cost adalah tambahan biaya akibat
tambahan satu unit produksi. Fungsi biaya marginal merupakan turunan
(pertama) dari fungsi biaya total . bikla fungsi biaya totalnya di nyatakan
sebagai C=f(Q), maka funsi biaya marginalnya adalah

d (C)
MC=C’
dQ
 Konsumsi marginal (MPC)
konsumsi marginal atau hasrat konsumsi marginal adalah
perubahan konsumsi akibat adanya perubahan satu unit pendapatan.
Fungsi konsumsi marginal merupakan turunan pertama dari fungsi
konsumsinya. Bila fungsi konsumsi di nyatakan sebagai C = f(Y),Y
=pendapatan, maka fungsi konsumsi marginalnya adalah

d (C)
MPC = C’
dY

 Tabungan Marginal (MPS)


Tabungan marginal atau hasrat tabungan marginal adalah
perubahan tabungan akibat perubahan satu unit pendapatan.Fungsi
tabungan marginal merupakan turunan pertama dari fungsi tabungan.
Bila Fungsi tabungan dikatakan sebagai , S = f(Y), Y=pendapatan dan S=
Tabungan, maka Fungsi tabungan marginalnya adalah

d (S )
MPS = S’ = .
dY
 Laju Pembentukan modal
Bila pembentukan modal di pandang kontinu sepanjang waktu,
maka persediaan modal (stok kapital) dapat dinyatakan sebagai fungsi
dari waktu yaitu Kt = f(t) turunan pertgama dari fungsi persediaan
modal ini di sebut laju pembentukan modal ( Rate of capital formation) .
laju pembentukan modal pada waktu t sama dengan laju aliran investasi
vbersih (rate of net invesment flow) pada waktu t, yang dinyatakan
dengan It = f(t) jadi fungsi laju pembentukan modal/ aliran investasi

d ( Kt )
bersih dapat dinyatakan sebagai It = K’t= ..
dt
Kt = modal pada tahun yang ke t

It = investasi pada tahun yang ke t


selanjutnya untuk mengingat kembali fungsi penrimaan, fungsi
biaya, fungsi konsumsi, fungsi tabungan, beserta fungsi-fungsi marginal
dan fungsi rata-ratanya dapat di ikhtisarkan sbb :

Penerimaan Biaya
Fungsi penerimaan total Fungsi biaya total
R = f(Q) C = f(Q)
Fungsi penerimaan marginal Fungsi biaya marginal
d (R) d (C)
MR= MC=
dQ dQ
Fungsi penerimaan rata-rata Fungsi biaya rata-rata
R C
AR = Ŕ= AC = Ć=
Q Q

Konsumsi Tabungan
Fungsi konsumsi Fungsi tabungan
C = f(Y) S = f(Y)
Fungsi konsumsi marginal Fungsi tabungan marginal
d (C) d (S )
MPC= MPS=
dY dY
Fungsi konsumsi rata-rata Fungsi tabungan rata-rata
C S
APC = Ć= APS = Ś=
Y Y

Y = C+ S

MPS + MPC = 1

Contoh 5

Fungsi total penerimaan sebuah perusahaan perdagangan dinyatakan oleh


R = f(Q) = -5Q2 + 30Q

R = total penjualan dan Q = kuantitas barang

Tentukanlah :

(a) Fungsi penerimaan marginalnya.


(b) Fungsi penerimaan rata-ratanya.
(c) Besarnya penerimaan marginal, penerimaan rata-rata dan penerimaan total, bila barang yang
terjual 3 unit.

Penyelesaian

(a) Fungsi penerimaan marginalnya


R=−5 Q2 +30Q
' d( R)
MR=R = =−100+30
dQ
(b) Fungsi penerimaan rata-ratanya
R −5Q 2
AR= =
Q Q
¿−5 Q+30
(c) Penerimaan marginal, bila Q = 3 → MR = -10Q + 30
= -10(3) + 30
=0
Penerimaan rata-rata, bila Q = 3 → AR = =5Q + 30
= -5(3) + 30
= 15
Penerimaan total, bila Q = 3 →R = -5Q2 + 30Q
= -5(3)2 + 30(3) = 45

Contoh 6

Fungsi biaya total sebuah perusahaan manufaktur ditunjukkan oleh

C = f(Q)) = 2,5Q2 – 20Q + 100

C = biaya total dan Q = kuantitas barang yang diproduksi


Tentukanlah

(a) Fungsi biaya marginalnya


(b) Fungsi biaya rata-ratanya
(c) Bila perusahaan berproduksi sebanyak 6 unit, tentukannlah biaya marginal, biaya rata-rata,
dan biaya totalnya.

Penyelesaian

(a) Fungsi biaya marginalnya


C = f(Q)) = 2,5Q2 – 20Q + 100, maka
d (C)
MC = f’(Q) = =5 Q−20
dQ
(b) Fungsi biaya rata-rata
C 2,5 Q2−20 Q+100 100
AC=f (Q)= = =2,5 Q−20+
Q Q Q
(c) Biaya marginal, bila Q = 6 → MC = 5(6) – 20 = 10
Biaya rata-rata, nila Q = 6 → AC = 2,5(6) – 20 = 11,66
Biaya total, bila Q = 6 → C = 2,5(6)2 - 20(6) + 100 =70

Contoh 7

Bila fungsi konsumsi suatu masyarakat, C = f(Y) = 50 + 0,8Y + 0,2 √ Y

C = konsumsi dan Y = pendapatan.

Tentukannlah

(a) Fungsi hasrat konsumsi marginal (MPC)-nya


(b) Fungsi hasrat konsumsi rata-ratanya (APC)
(c) Besar hasrat konsumsi marginal dan konsumsi rata-rata bila pendapatannya 100.

Penyelesaian

C = 50 + 0,8Y + 0,2 √ Y → C = 50 + 0,8Y + 0,2Y1/2


(a) Fungsi hasrat konsumsi marginalnya
d (C ) 0,1
MPC= =0,8+0,1Y 1 /2 =0,8+
dY √Y
(b) Fungsi hasrat konsumsi rata-ratanya
C
APC =
Y
1/2
50+0,8 Y +0,2 Y
= Y
50 0,2
+0,8+
= Y √Y
(c) Hasrat konsumsi marginalnya, bila Y = 100
0,1 0,1
0,8+ =0,8+
MPC = √Y √100
= 0,8 + 0,01 = 0,81
Hasrat konsumsi rata-ratanya, bila Y = 100
50 0,2
+0,8+
APC = Y √Y
50 0,2
+0,8+
= 100 √ 100
= 1,32

Contoh 8

Bila fungsi tabungan suatu masyarakat, S = f(Y) = -5 + 0,8 lnY.

S = tabungan dan Y = pendapatan.

Tentukanlah

(a) Fungsi hasrat tabungan marginalnya (MPS)


(b) Besarnya hasrat tabungan marginal bila pendapatannya 10.

Penyelesaian

S = -5 + 0,8 lnY

(a) Fungsi hasrat tabungan marginal


d (S ) 0,8
=
MPS = dY Y
(b) Hasrat tabungan marginal, bila Y = 10
0,8 0,8
= =0 , 08
MPS = Y 10

Contoh 9 – 9

Stok kapital (K) pada suatu daerah pada yahun ke t ditunjukkan oleh fungsi

K = f(t) = 30 t 5/3 + 120t

Tentukannlah

(a) Fungsi aliran investasi bersih pada tahun ke t


(b) Berapa besar (aliran) investasi bersih pada awal tahun (t = 0)?

Penyelesaian

K = f(t) = 30 t 5/3 + 120t

(a) Fungsi aliran investasi bersih


2
dK
t= =50 t 3 +120
dt
(b) Besar (aliran) investasi bersih pada tahun awal (t = 0)
2
3
t =50(0 ) +120=120
5. Masalah optimasi
Penerapan optimas , khusus untuk fungsi kuadrat tegak melalui informasi titik puncak

−b −D
kurva/fungsi yaitu titik P( x= , y= ). Pada subbab ini, akn dipelajari kembali penerapan
2a 4a
optimasi suatu fungdi melalui informasi tuunanya , baik untuk fungsi kuadrat, fungsi eksponen
dan logaritma maupun untuk fungsi kubik.
 Penerimaan total yang maksimum
Bla fungsi penerapan total dinyatakan sebagai R=f (Q), maka
penerimaan total akan maksimum bial dipenuhi syarat

' d (R)
(a) R = =0( syarat yang dipelukan)
dQ
(b)
R = {{d} ^ {2} (R)} over {d {Q} ^ {2}} <0 (syarat yang mencukupi
 Penerimaan total maksimum
dari pajakBla fungsi penerimaan total dari pajak dinyatakan sebagai
T =f (Q), maka penerimaan total dari pajak yang diterima oleh pemerintah T,
akan maksimum bial dipenuhi syarat

' d( T )
(a) T = =0( syarat yang dipelukan)
dQ
(b)
R = {{d} ^ {2} (T)} over {d {Q} ^ {2}} <0 (syarat yang mencukupi
 Laba/profit yang maksimum
Besarnya laba dirumuskan , π=R−C . Bila fungsi laba dinyatakan sebagai π=f (Q),
maka laba akan mencapai maksimum bila syarat dipenuhi:

' d ( π)
(a) π = =0 (syarat yang dipelukan)
dQ
(c)
π = {{d} ^ {2} (π)} over {d {Q} ^ {2}} <0 (syarat yang mencukupi
 Biaya total yang minimm
Bila fungsi baya total dinyatakan sebai C=f (Q) , maka biaya total akan
mencapai minimum, bila syarat dipenuhi :

' d(C)
(a) C = =0(syarat yang dipelukan)
dQ
(b)
C = {{d} ^ {2} (AC)} over {d {Q} ^ {2}} >0 (syarat yang mencukupi

 Biaya rata-rata yang minimum


Bila fungsi biaya rata-rata dinyatakan sebai AC=f (Q), maka biaya
rata-rata akan mencapai minimum, bila dipenuhi syarat:

' d ( AC )
(a) A C = =0( syarat yang dipelukan)
dQ
(b)
AC = {{d} ^ {2} (AC)} over {d {Q} ^ {2}} >0 (syarat yang mencukupi
6. Penerimaan total, peneriaan marginal dan elastisitas permintaan
Bila fungsi penerimaan sejenis barang Q d =( P ), dinyatakan dalam P=f ( Q d )

Penerimaan total , R=QP=Q. f ( Q d )

R PQd
penerimaan rata-rata, AR= = =P
Qd Qd

d (R )
Penerimaan marginal , MR=R' =
dQ

1
Hubungan antara MR= AR 1+( nd )
Contoh :
seorang produsen memilki fungsi permintaan atas barangnya berbentuk: Q d =5−0,25 P .
Sementara biaya rata-rata untuk memproduksi tiap unit barang adalah Ć=3. Tentukanlah laba
maksimum yang dperolehnya.

Penyelesaian
Q d =5−0,25 P .

1
Q d =5− P→ P=20−4 Q
4

Fungsi penerimaan total , R=P . Q


¿ ( 20−4 Q ) Q¿ 20 Q−4 Q2
Fungsi biaya total , C=Q . Ć

¿ Q .3=3 Q Fungsi laba/profit, π=R−C

¿ ( 20 Q−4 Q 2 )−3 Q ¿ 17 Q−4 Q 2


Laba tersebut akan maksium bila dipenuhi syarat:

'
(1) syarat yang diperlukan π =0

π ' =17−8 Q0=17−8Q8 Q=17Q=2,125

(2) syarat yang mencakupi π<

d (π ' )
π= =−8<0 →maksimum pada Q=2,125
dQ

Besarnya laba maksimum

Subtitusikan Q=2,125 ke fungsi laba diperoleh laba maksimum sebagai berikut:


2
π ' =17−8 Q π (maks )=17 ( 2,125 )−4 ( 2,125 ) =18,063

Jadi laba maksimum yang diperoleh adalah 18,063

TABEL KERJA KELOMPOK 2

NO NAMA KONTRIBUSI PARAF


IRFAN ELASTISITAS
CANDRA ADIWINATA FUNGSI MARGINAL
LITA FARLITA MASALAH OPTIMASI

Anda mungkin juga menyukai