Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

MATA KULIAH MIKROEKONOMI

DOSEN PENGAMPU :

Nurmala Sari, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nadya Agustin Dwi Putri

NIM. A1A119047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
LATIHAN/TUGAS 3

Kerjakan latihan berikut dengan tepat.

1. Peningkatan produksi bisa dilaksanakan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Jelaskan
alasan dilakukannya peningkatan hasil produksi!

Jawab:

Peningkatan hasil produksi penting dilakukan oleh seorang produsen karena dengan
meningkatkan hasil produksi maka akan meningkat pula laba yang akan diperoleh.

Optimalisasi produksi adalah suatu cara meningkatkan nilai dari suatu produksi dengan
pengarus variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas
produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain. Konsep
efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga.
Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari
konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat
menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut
konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode
EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan
(carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ
mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini
juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya
persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yglebih besar dari tingkat
permintaan.

2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat
produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan
selama pemenuhan.

Economic Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan
dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai
kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar
agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan
untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk
memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk
optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada
prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi
yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).

b. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut
biaya penyimpanan (holding cost).

ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi
berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan
digunakan. Biaya ini terdiri dari :

(1) biaya mesin-mesin menganggur

(2) biaya persiapan tenaga kerja langsung

(3) biaya scheduling

(4) biaya ekspedisi dan sebagainya.

Least Cost Combination

Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya
terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau
Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan
kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu.
2. Jelaskan bagaimana tahapan mengenai hubungan diantara tingkat produksi yang terjadi dari
hukum hasil lebih yang semakin berkurang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
dalam proses produksi tersebut!
Jawab:
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan
semakinberkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti
ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam 3 tahap :
1. Tahap pertama      : produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
2. Tahap kedua            : produksi total pertambahannya.
3. Tahap ketiga            : produksi total semakin lama semakin berkurang.
TABEL 1.1     Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi
Tanah TenagaKerja TP MP AP Tahap
(Hektar) (orang) (unit)
1 1 150 150 150 Pertama
1 2 400 250 200
1 3 810 410 270
1 4 1080 270 270 Kedua
1 5 1290 210 258
1 6 1440 150 240
1 7 1505 65 215
1 8 1520 15 180
1 9 1440 -80 160 Ketiga
1 10 1300 -140 130
 
Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di
atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah.
Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3)
mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2,
dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama
yang setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari
yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi
marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi
marjinal.Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4
menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi
jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana
produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak
akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja
bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15
unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi
total menurun. produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.  

3. Menurut Anda, seberapa pentingkah pembuatan kombinasi pengguanan faktor produksi


(input) oleh seorang produsen?
Jawab:
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara faktor produksi (input) dan hasil produksi
(output). Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada proses produksi. Produksi yang
dihasilkan dengan menggunakan faktor alam disebut produksi alami. Sedangkan jika produksi
dilakukan dengan memanipulasi faktor- faktor produksi disebur produksi rekayasa. Produksi
yang bersifat alami tidak dapat dikontrol, baik dari sisi efisiensi maupun efektivitasnya sebab
ia bersifat eksternal. Kelebihan dan kekurangan produksi alami merupakan suatu yang
seharusnya diterima oleh pemakai. Sedangkan produksi rekayasa adalah produksi yang
bersifat internal. Produksi seperti ini dapat dikontrol oleh pemakai. Efektivitas dan efisiensi
produksi dapat diatur dengan menggunakan teknologi. Secara total, saat ini ada lima hal yang
dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya
fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi
(information resources).

Pembuatan kombinasi penggunanan faktor produksi (input) oleh seorang produsen dapat
meminimumkan biaya produksi. Untuk memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus
meminimumkan biaya produksi. Untuk analisis meminimumkan biaya produksi perlu dibuat
garis biaya sama atau garis harga atau isocost. Garis harga adalah garis yang menunjukkan
berbagai kemungkinan kombinasi dua macam faktor produksi (misal : X1 dan X2) yang dapat
diperoleh dari sejumlah modal tertentu ( misal : M). Untuk membuat garis harga ini
diperlukan data (a) harga faktor-faktor produksi yang dipergunakan, dan (2) sejumlah modal
yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi yang dipergunakan.

4. Seandainya pola produksi suatu barang ditunjukan dengan fungsi P=12L2-L3. Berapakah
produksi maksimumnya? Gambarlah dengan menggunakan kurva produksi!
Jawaban di file Excel

Anda mungkin juga menyukai