Anda di halaman 1dari 11

BUNGA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Matematika Keuangan

Dosen Pengampu : Eva Margaretha Saragih, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:
1. Ade Irma 18051030
2. Rafli Hermawan 18051033
3. Endang Lastiur Siregar 18051039
4. Monica Juwita F. Panjaitan 18051044
5. Bulan Atikah Harahap 18051046

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP )

Pendidikan Matematika

Universitas Asahan ( UNA )

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhadullilah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan inayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah matematika ini, Makalah matematika ini ditulis untuk memenuhi

tugas dan materi yang telah diberikan oleh guru, sebagai nilai tambahan.

Adapun materi yang ditulis adalah materi matematika ekonomi tentang bunga majemuk. Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis berusaha menyampaikan dan menyajikan dengan bahasa yang cukup
sederhana disertai beberapa contoh, dengan harapan agar mudah dimengeri atau dipahami oleh para siswa,
penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Bunga
Tunggal dan Bunga Majemuk.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis dan karena itu, segala
saran dan kritik insyaallah akan penulis terima dengan senang hati, demi kesempurnaan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kepada sahabat terdekat dan guru matematika yang telah memberi dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Akhirul kata, penulis ucapkan selamat memakai makalah ini dan semoga
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

PENULIS.
DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR .................................................................................. i


II. DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PEMBAHASAN (BUNGA MAJEMUK) ........................................................
A. Pengertian dan Konsep Bunga Majemuk ........................................................................ 1
B. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk ............................................................ 1
C. Perhitungan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN (BUNGA TUNGGAL) .........................................................
A. Pengertian dan Rumus Umum Bunga Tunggal .............................................................. 4
B. Cara Menghitung Bunga Tunggal ................................................................................... 4
C. Contoh Soal Bunga Tunggal dan Pembahasannya .......................................................... 5
BAB III PENUTUP .......................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8
BAB I
PEMBAHASAN
BUNGA MAJEMUK (COMPOUND INTEREST)

A. Pengertian dan Konsep Bunga Majemuk


Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu
tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p % kali modal yang kita bungakan.
Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode
berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya (menjadi bunga
berbunga), maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.
Bunga merupakan pertambahan pada jumlah uang yang semula dipinjamkan atau yang
diinvestasikan. Bunga majemuk adalah suatu jumlah yang menyebabkan modal bertambah dalam sejumlah
waktu yang diberikan.. jumlah bunga majemuk dan modal disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu
yang sama yang berturut turut di sebut periode konversi atau periode bunga dan biasanya dalam waktu tiga
bulan (kuartalan ), enam bulan atau satu tahun.
Sistem pembayaran suatu nilai transaksi dengan menggunakan sistem bunga majemuk atau
dimasyarakat lebih dikenal dengan sistem bunga berbunga, setiap periode pembayaran bunga transaksi
maka bunga transaksi tersebut ditambahkan pada nilai pokok transaksi untuk mendapatkan total nilai
pokok perperiode dan selanjutnya merupakan nilai pokok transaksi yang baru.
Dimana nilai pokok transaksi yang baru ini akan ditambah bunga transaksi yang baru lagi. Tingkat
bunga ( suku bunga ) yang di tutup sebagai suku bunga tahunan disebut tingkat nominal. Bunga majemuk
terjadi jika bunga yang dibayarkan selama periode pertama investasi ditambahkan kepada pokoknya, lalu
pada periode kedua, bunga yang diterima dihitung atas nilai penjumlahan yang baru ini.

B. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode sedangkan bunga majemuk
dihitung berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan bunga.

C. Perhitungan
Rumus untuk bunga majemuk adalah sebagai berikut :

- Rumus ini digunakan pada sistem pembayaran suku bunga yang dibayarkan setiap tahun sekali.
Fn = P(1 + i)n

Ket :
Fn = total nilai kredit dengan n periode
P = total nilai kredit awal periode
i = tingkat bunga per periode perhitungan bunga,
n = banyak periode (th) / jangka waktu pembayaran suku bunga.
Contoh 1
Pak Budi membeli secara kredit sepeda motor dengan uang muka Rp 2.000.000,- sisanya Rp 10.000.000,-
diangsur selama 4 tahun. Tingkat suku bunga kredit flat sebesar Rp 18%. Berapakah total kredit Pak
Budi yang harus dibayarkan selama 4 tahun kredit ?
Jawaban :
Dik. P = Rp 10.000.000,-
i = 18%
n = 4 tahun
Dit. Total kredit yang harus dibayar selama 4 th (F4)
Peny.
Fn = P (1 + i )n
F4 = Rp 10.000.000 ( 1 + 18% )4
= Rp 10.000.000 (1,18)4
= Rp 10.000.000 x 1,93877776
= Rp 19.387.777,6

Contoh 2
Si Tukul menabung sebesar Rp 2.500.000,- selama dua tahun dengan pembanyaran bunga setiap bulan
dan tingkat suku bunga pertahun sebesar 6%. Tentukan total tabungan Si Tukul selama dua tahun jika
pembayaran bunga setiap tahun ?
Jawaban :
Dik. P = Rp 2.500.000,-
Total tabungan Si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap tahun sebagai berikut :
Fn = P (1 + i )n
Fn = Rp 2.500.000 ( 1 + 6% )2
F2 = Rp 2.500.000 ( 1,06 )2
= Rp 2.500.000 x 1,1236
= Rp 2.809.000,-

Contoh 3
Inda sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp 50.000.000 dengan tingkat bunga 2% pertahun yang
dihitung setiap tahun. Berapa besar uang Indah bila ia hendak mengembalikannya pada akhir tahun ke-3 ?
Jawaban :
Dik. i = 2%
P = Rp 50.000.000
n = 3 th
Dit. Fn = ...?
Peny.
Fn = P (1 + i )n
Fn = Rp 50.000.000 ( 1 + 2% )3
Fn = Rp 50.000.000 ( 1 + 0,02 )3
Fn = Rp 50.000.000 x ( 1,02 )3
Fn = Rp 50.000.000 x 1,061208
Fn = Rp 53.060.400

- Jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun, rumusnya menjadi :

Fn = P ( 1 + i/m)nm
Ket :
Fn = total nilai kredit dengan n periode
P = total nilai kredit awal periode
i = suku bunga transaksi
m = frekuensi pembayaran suku bunga dalam setahun dan,
n = banyak periode (th) / jangka waktu pembayaran suku bunga.

Contoh 4
Si Tukul menabung sebesar Rp 2.500.000,- selama dua tahun dengan pembanyaran bunga setiap bulan
dan tingkat suku bunga pertahun sebesar 6%. Tentukan : Total tabungan si Tukul selama dua tahun jika
pembayaran bunga setiap bulan ?
Jawaban :
Total tabungan si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap bulan sebagai berikut :
Fn = P ( 1 + i / m )nm
F2 = Rp 2.500.000 (1 + 6% / 12)2(12)
= Rp 2.500.000 ( 1 + 0,005)24
= Rp 2.500.000 (1,005 )24
= Rp 2.500.000 x 1,127159776
= Rp 2.817.889,441

Contoh 6
Inda sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp 50.000.000 dengan tingkat bunga 2% pertahun yang
dihitung bulanan. Berapa besar uang Indah bila ia hendak mengembalikannya pada akhir tahun ke-2 ?
Jawaban :

Dik. P = Rp 50.000.000,-
i = 2%
n = 2 th
m = 12 kali
Dit. Fn = ...?
Peny.
Fn = P ( 1 + i/m )nm
Fn = Rp 50.000.000 ( 1 + 2% / 12)2(12)
Fn = Rp 50.000.000 ( 1 + 0,02 / 12)24
Fn = Rp 50.000.000 ( 1 + 0,001667)24
Fn = Rp 50.000.000 x ( 1,001667 )24
Fn = Rp 50.000.000 x 1,04078443196
Fn = Rp 52.039.221,5982
BAB II
PEMBAHASAN
BUNGA TUNGGAL

A. Pengertian dan Rumus Umum Bunga Tunggal


Bunga (interest) adalah balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayarkan dengan
kreditor serta debitor . Definisi bunga berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni
merupakan suatu upah atau imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modalyang dibayar pada
waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan.
Bunga tunggal adalah bunga yang diberikan hanya untuk sejumlah uang yang ditabungkan
sedangkan bunganya tidak berbunga lagi.
Tiga variable yang mempengaruhi bunga tunggal Bunga tungal yakni:

 Uang pokok. Uang yang dubungakan atau disebut juga sebgai pokok pinjaman yang
disimpan dengan satuan mata uang.
 Tarif bunga
 Jangka waktu atau periode, merupakan satuan waktu perhitungan bunga yang
diberlakukan. Bila tingkat bunga 3 % perbulan maka Dalam menghitung hasil bunga bisa
dilakuan perbulan. Begitupun juga apabila satuan waktunya dihitung perhari jadi
bunganya dapat disesuaikan. contohnya saja seperti data bunga 2% perbulan dijadikan
perhari menjadi 2% dibagi 30 ( asumsi jumlah hari dalam satu bulan )

Rumus Umum Bunga Tunggal

B=M×t×i%
dengan,
B = bunga setelah t waktu
M = modal/ besarnya tabungan
i% = suku bunga
t = waktu
Ma=M+B
dengan,
Ma = modal akhir
M = modal awal
B = bunga

B. Cara Menghitung Bunga Tunggal


Apabila si peminjam modal membayar bunga pada setiap priode bunga, ini berarti bahwa
besarnya modal yang dijadikan dasar perhitungan bunga untuk setiap priode bunga tidak
bertambah atau tetap jumlahnya. Sistem bunga yang diperhitungkan dengan dari suatu modal yang
tetap jumlahnya disebut dengan sistem Bunga Tunggal.
Perhitungan bunga terhadap modal :
Misalkan
M = Modal pinjaman pokok
i = p % = suku bunga per priode
n = banyaknya priode
Maka Besarnya bunga setelah n priode adalah dengan catatan priode bunga harus sesuai dengan
priode waktu.
Dan untuk mencari nilai akhir dari modal, didapat dengan menambahkan jumlah bunga (B) dengan
Modal (M).

Ada beberapa kasus perhitungan bunga seperti pada contoh dibawah ini, namun dalam
penyelasaian perhitungannya hampir sama, kita hanya perlu menyesuaikan priode bunga dengan
priode waktu.
Contoh :
Modal sebesar Rp. 800.000,00 disimpan di bank dengan suku bunga tunggal 15% setahun.
Hitunglah besarnya bunga setelah 5 tahun !
Hitunglah besarnta bunga setelah 2 bulan 8 hari !
Berapakah nilai akhir modal itu setelah disimpan selama 10 bulan ?

Jawab
Dari soal diketahui :
M = 800.000
p = 15
Bunga (B) setelah 5 tahun (n= 5), maka

Jadi, besarnya bunga setelah 5 tahun adalah Rp. 600.000,00.


Besar bunga setelah 2 bulan 8 hari.
Tempo/lama simpanan dijadikan hari semua. Dalam soal tidak diketahui umur tahun dalam hari,
maka dianggap 1 tahun = 360 hari sehingga
t = 68 hari, maka.

Catatan: Penyebut 36.000 pada rumus diatas didapat dari 360 hari x 100

Nilai akhir modal adalah jumlah yang disimpan berikut bunga simpanan setelah jangka waktu
tertentu. Dalam hal ini jangka waktunya adalah 10 bulan. Oleh karena itu, lebih dahulu harus
dicari bungaya setelah 10 bulan (b = 10).

Nilai akhir modal dalam rupiah (Na) setelah 10 bulan adalah :


Na = M + B
Na = 800.000 + 100.000
Na = 900.000
Jadi, besarnya nilai akhir modal itu setelah 10 bulan adalah
Rp. 900.000,00.

C. Contoh Soal Bunga dan Pembahasannya


Contoh Soal 1:
Ani memiliki uang sebesar RP. 300.000,00. Uang tersebut ia tabung di Bank dengan bunga tunggal
16 % per tahun. Berapakah besar bunga yang didapat Ani setelah satu tahun?
Jawab :
Modal (M)= RP. 300.000,00.
Persentase(P) = 16%
Lamanya = 1 tahun Bunga = M x P x 1= 300.000 x 16 % x 1 = Rp. 48.000
Jadi besar bunga yang didapat Ani setelah satu tahun adalah Rp. 48.000,00

Contoh Soal 2:
Rido menabung dibank pada 3 bulan dengan nominal sebesar Rp. 1000.000,00. Maka hitunglah
uang rido pada saat ini apabila bakn tersebut memberi bunga sebesar tunggal8 %?

Jawab :
Modal (M)= Rp. 1000.000,00.
Persentase(P) = 8 %
Lamanya (w) = 3 bulan Bunga = M x P x W= Rp. 1000.000,00 x 8% x 3/12 = Rp. 20.000
Uang ridosekarang =Rp.1000.000,00+Rp.20.000,00=Rp.1020.000,00
Maka jumlah uang ridosaat ini ialahRp.1020.000,00

Contoh Soal 3:

Angga mempunyai uang Rp 6000.000,00 kemudian ia menabungnya di bank dengan bunga 12%
per tahun. Maka apabila bunga yang diterima Angga sebesarRp. 540.000,00 Lalu berapakah lama
sandi menabung?

Jawab : Modal (M)= Rp.6000.000,00.


Persentase(P)=12%
Bunga = Rp. 540.000,00

Maka lama uang angga dalam tabungan yakni 9 bulan

Contoh Soal 4:
Ami menaruh sebagian dari uangnya di bank dengan nominalRp.700.000,00. Lalu 5 bulan
kemudian ami mendapatkan hasil dari bunga dengan sebesar Rp. 43.750,00. Maka berapakah
julah besarnya suku bunga di Bank itu!

Jawab :
Modal = Rp.700.000,00
Lama = 5 bulan
Bunga = Rp. 43.750,00

Maka suku bunga tersebut sebesar5%


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bunga merupakan pertambahan pada jumlah uang yang semula dipinjamkan atau yang
diinvestasikan. Bunga majemuk adalah suatu jumlah yang menyebabkan modal bertambah dalam sejumlah
waktu yang diberikan.. jumlah bunga majemuk dan modal disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu
yang sama yang berturut turut di sebut periode konversi atau periode bunga dan biasanya dalam waktu tiga
bulan (kuartalan ), enam bulan atau satu tahun.
Rumus untuk bunga majemuk adalah sebagai berikut :

- Rumus ini digunakan pada sistem pembayaran suku bunga yang dibayarkan setiap tahun sekali.
Fn = P(1 + i)n

- Jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun, rumusnya menjadi :

Fn = P ( 1 + i/m)nm

B. SARAN
Penulis menyusun makalah laporan ini agar para pembaca lebih mudah dalam memahami materi
yang penulis susun mengenai materi hitung keuangan tentang bunga majemuk dan bunga tunggal. Penulis
mengambil dari berbagai sumber agar teruji kebenarannya. Untuk itu penulis berharap pembaca dapat
dengan mudah belajar menggunakan laporan makalah ini. Belajarlah dengan membaca adalah salah satu
sarana memperoleh ilmu, karena ilmu adalah jalan memperoleh kekayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Daiman, E, 1994. matematika untuk SMA kelas 1. Bandung, Geneca Exact Bandung.

Nasution, Andi Hakim, dkk.1996. Matematika 1 untuk SMA. Jakarta, departemen pendidikan dan
kebudayaan.

Noor Mandiri, BK & Sucipto Endas ; Matematika SMU Penerbit Erlangga 2003.

Anda mungkin juga menyukai