EKU 111 A5
“HARGA KESEIMBANGAN PASAR”
OLEH KELOMPOK 6:
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
LATAR BELAKANG
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa.
Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan
produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi
dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa.
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas keseimbangan. Artinya,
permintaan akan selalu berinteraksi dengan penawaran sehingga membentuk harga dan kuantitas
keseimbangan. Jadi, harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk di saat permintaan dan
penawaran menemui suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di perpotongan antara kurva permintaan
dan kurva penawaran yang disebut titik keseimbangan. Kuantitas keseimbangan merupakan
jumlah suatu barang atau jasa yang terbentuk saat terjadi harga keseimbangan.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis dengan
jumlah yang ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila kurva
permintaan dan penawaran berpotongan
POKOK PEMBAHASAN
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp3.000,- jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga
sebesar Rp3.000,- dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat buku tulis berjumlah 600
buah.
b. Menentukan Keseimbangan Secara Grafik
Kurva DD menggambarkan permintaan buku tulis dan kurva SS menggambarkan
penawaran buku tulis. Kedua kurva tersebut dilukis berdasarkan angka permintaan dan
penawaran yang terdapat dalam tabel penghitungn harga keseimbangan. Pada harga
melebihi dari Rp.3000 kurva penawaran berada disebelah kanan kurva permintaan, ini
berarti penawaran melebihi permintaan. Keaadaan ini tidak stabil dan harga akan
mengalami penurunan. Pada harga kurang dari Rp.3000 keadaan yang sebaliknya
berlaku. Kurva permintaan berada di sebelah kanan kurva penawaran, yang berarti
permintaan melebihi penawaran. Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga tidak
stabil, yaitu cendrung mengalami kenaikan. Pada harga Rp.3000 kurva permintaan dan
penawaran saling berpotongn yaitu di titik E. Perotongan ini berarti permintaan sama
dengan penawaran dan mencapai keaadan keseimbangan.
Contoh pertama:
Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran Qs = 4P – 50. Tentukanlah berapa
harga jumlah dan keseimbangan!
Jawab :
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan disisi permintaan dan
penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan harga,keseimbangan akan kembali ke titik
awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor cateris paribus seperti teknologi untuk sisi
penawaran atau pendapatan untuk sisi permintaan ,keeimbangan tidak kembali ke titik awal.
a. Pergeseran Permintaan
Kembali pada contoh di atas mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di
depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan
harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi
jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk
yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan
maka jumlah jeruk yang diminta akan turun.
Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
b. Pergeseran Kurva Penawaran
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami
pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor
harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.
Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun,
ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang.
Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan
harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di
masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini
yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan
harga.
Tabel di atas jika dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini
Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal
ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva
penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan
bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan
mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
Pergeseran dapat pula terjadi secara stimulan antara pemintaan dan penawaran. Misalakan
pada saat kita krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimana harga susu meningkat secara drastis.
Apabila dianalisis secara seksama penyebab kenaikan harga ini dapat terjadi karena dua hal,
pertama, karena pelemahan kurs rupiah pada saat itu mnyebabkan kenaikan biaya produksi
dikarenakan komposisi bahan baku impor yang tinggi, kenaikan biaya produksi ini menyebabkan
pergeseran kuv penawaran ke arah kiri (kurva penawaran menurun).
Kedua, penyebab kenaikan harga kedua karena situasi dan kondisi yang tidak kondusif
pada saat itu, menyebabkan sebagian besar masyarakat mengambil keputusan untuk melakukan
penimbunan barang sebagai upaya antisipatif kelangkaan barang, keputusan untuk menimbun
barang ini menyebabkan kenaikan kurva pemntaan secra drastis (kuva ermintaan meningkat), atau
kuva permintaan bergeser ke kanan atas. Pergeseran kurva penawaran ke kiri dan kurva ke kanan,
menyebabkan kenaikan harga jeruk secara drastis.
Surplus produsen = harga yang diterima penjual – biaya produksi yang dipikul penjual
Contohnya, Andi adalah produsen jaket kulit. Dalam memproduksi satu jaket kulit ,
Andi menghabiskan biaya Rp 600.000,00. Andi menjual jaket kuli tersebut dengan harga
Rp 900.000,00/jaket. Dari contoh diatas dapat kita ketahui bahwa Biaya produksi satu jaket
kulit adalah Rp 600.000,00 dengan harga jual satu jaket kulit adalah 900.000,00. Maka
surplus produsen atau keuntungan yang didapat oleh Andi adalah dengan cara mengurangi
Harga yang ditawarkan dengan Biaya produksi sehingga keuntungannya senilai Rp
300.000,00.
2. Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh
komsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang
konsumen bersedia membayarnya. Konsumen membeli barang yang membuat mereka
sejahtera/memberikan nilai guna. Surplus konsumen mengukur jumlah berapa banyak
kesejahteraan yang diperoleh oleh masyarakat.
Surplus Konsumen berkaitan erat dengan kurva permintaan suatu barang. Dalam
kurva permintaan, pada setiap kuantitas yang diminta, harga kesediaan ditunjukkan oleh
kurva-kurva permintaan sama dengan kesediaan membayar pembeli marginal (marginal
buyer) yaitu pembeli akan meninggalkan pasar apabila harga naik sedikit saja. Luas daera
dibawah kurva permintaan dan diatas garis harga merupakan ukuran surplus konsumen
dalam suatu pasar. Karena tinggi kurva permintaan merupakan ukuran nilai suatu barang
menurut si pembeli yaitu kerelaan untuk membayar barang itu. Perbedan antara kereleaan
untuk membayar dengan harga pasar adalah tergantung pada setiap konsumen saat
pembelian. Maka jumlah luas daerah dibawah kurva permintaan dan garis harga
merupakan jumlah surplus konsumen dari semua pembeli disuatu pasar yang menjual
barang maupun jasa.
Surplus konsumen = nilai barang bagi pembeli – harga yang dibayarkan pembeli
Contoh, Ani ingin membeli mobil bekas. Dia menggambarkan Rp 100jt untuk
dibelanjakan. Jika dia membeli mobil sesuai dengan kriteria yang diinginkan seharga 60jt,
dapat dikatakan bahwa dia meiliki surplus konsumen sebesar 40jt. Dengan kata lain
baginya mobil tersebut seharga 100jt namun pada akhirnya dia mendapat mobil itu dan
surplus sebesar 40jt untuk dibelanjakan membeli barang-barang lain sesuai keinginanya.
Jika keseimbangan terjadi sehingga harga pasar telah terbentuk maka tentu akan
ada konsumen yang diuntungkan karena merasa bahwa harga itu terlalu rendah. Demikian
pula tentu ada produsen yang merasa diuntugkan karena setelah dipertimbangkan harga
keseimbangan itu terlalu tinggi.
Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat dalam menganalisis dampak campur tangan
pemerintah. Campur tangan pemerintah dianggap makin buruk bila total kehilangan
surplus ekonomi ( kehilangan surplus konsumen + surplus produsen ) makin besar. Dalam
buku teks berbahasa Inggris, ini disebut deadweight loss.
3. Efisiensi Pasar
Surplus konsumen dan surplus produsen adalah metode-metode dasar yang digunakan
para ekonom untuk mempelajari kesejahteraan pembeli dan penjual dalam suatu pasar.
caranya adalah dengan mengukur jumlah surplus produsen dan surplus konsumen (surplus
total). Alat untuk mengukur kemakmuran masyarakat adalah menggunakan surplus total.
Surplus konsumen
Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayarkan pembeli
Surplus produsen
Surplus produsen = Nilai yang diterima penjual – Biaya penjual
Jumlah yang dibayarkan oleh pembeli = jumlah yang diterima penjual, jadi keduanya saling
meniadakan
Surplus total = Nilai bagi pembeli – Biaya penjual
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas
adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara
pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan
sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan disisi permintaan dan
penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan harga,keseimbangan akan kembali ke titik
awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor cateris paribus seperti teknologi untuk sisi
penawaran atau pendapatan untuk sisi permintaan ,keeimbangan tidak kembali ke titik awal.
Surplus konsumen sama dengan jumlah yang akan dibayarkan pembeli dikurangi jumlah
yang sebenarnya dibayarkan pembeli untuk memperoleh suatu barang. Surplus konsumen ini
merupakan ukuran keuntungan yang dinikmati pembeli dari keikutsertaannya di sebuah pasar.
Secara grafis surplus konsumen dapat dihitung berdasarkan luas bidang yang terletak di bawah
kurva permintaan dan di atas garis harga.
Surplus produsen adalah jumlah pembayaran yang diterima penjual dikurangi biaya yang
dibebankan dalam memproduksi suatu barang. Surplus produsen ini merupakan ukuran
keuntungan produsen atau penjual dari keikutsertaannya di sebuah pasar. Secara grafis surplus
produsen dapat dihitung berdasarkan luas bidang yang terletak di bawah garis harga dan di atas
kurva penawaran.
Seorang perencana sosial yang baik harus memutuskan dahulu bagaimana
mengukur kemakmuran masyarakat, caranya adalah dengan mengukur jumlah surplus produsen
dan surplus konsumen (surplus total). Alat untuk mengukur kemakmuran masyarakat adalah
menggunakan surplus total.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/apa-bedanya-surplus-produsen-dan-surplus-konsumen.html (Diakses
pada 2 Oktober 2017)
https://latipahrabbani3103.wordpress.com/2013/12/14/mekanisme-pasar-permintaan-dan-
penawaran/ (Diakses pada 2 Oktober 2017)