“ Latihan “
Oleh :
2. Dengan data yang tercantum pada tabel berikut, carilah AFC, AVC, AC dan MC
kemudian gambarkan grafiknya.
Q TFC TVC TC
0 $ 100 $0 $ 100
1 100 100 200
2 100 150 250
3 100 250 350
4 100 400 500
5 100 600 600
Jawab :
1. AFC (Average Fixed Cost) = TFC / Q
AFC merupakan biaya tetap rata-rata per unit produksi.
AFC(0) = $100 / 0 = Undefined (Tidak dapat dibagi dengan nol)
AFC(1) = $100 / 1 = $100
AFC(2) = $100 / 2 = $50
AFC(3) = $100 / 3 = $33.33
AFC(4) = $100 / 4 = $25
AFC(5) = $100 / 5 = $20
0 0 40
1 20 60
2 40 70
3 60 75
4 80 78
5 100 85
6 120 95
7 140 110
8 160 135
9 180 165
10 200 200
b. Untuk menghitung hasil penjualan total pada berbagai tingkat produksi dengan harga pasar
barang sebesar Rp 90.000, kita dapat mengalikan jumlah penjualan dengan harga pasar.
Berikut adalah perhitungannya:
c. Untuk menunjukkan keseimbangan yang dicapai oleh perusahaan tersebut, kita dapat
menggunakan grafik dengan sumbu horizontal yang menunjukkan jumlah produksi dan
sumbu vertikal yang menunjukkan harga dan biaya. Jumlah produksi yang dijual dapat
ditentukan oleh titik di mana harga pasar dan biaya marginal bertemu. Berikut adalah grafik
yang menggambarkan keseimbangan tersebut:
P
^
|
Harga | .
Pasar | .
| .
| .
| .
| .
| .
| .
| .
| .
| .
+----------------------------------------> Jumlah Produksi
Produksi yang Dijual
Dalam grafik di atas, titik P adalah titik keseimbangan di mana harga pasar dan biaya
marginal bertemu. Jumlah produksi yang dijual pada titik ini adalah sekitar 6 unit (tergantung
pada keakuratan perhitungan biaya marginal).
4. Apa sajakah ciri sebuah pasar kompetitif (Pasar Persaingan Sempurna)? Jenis
minuman mana sajakah dari daftar berikut yang sesaui dengan cirri-ciri tersebut?
Mengapa yang lain tidak sesuai?
a. Air Keran
b. Air kemasan botol
c. Coca Cola
d. Bir
Jawab :
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna (pasar kompetitif) meliputi:
a. Banyak penjual dan pembeli: Pasar ini memiliki banyak penjual dan pembeli yang
beroperasi tanpa pengaruh tunggal yang signifikan. Setiap penjual atau pembeli tidak
memiliki kekuatan untuk secara langsung mempengaruhi harga pasar.
b. Produk homogen: Produk yang ditawarkan oleh penjual dalam pasar persaingan
sempurna serupa atau homogen, artinya mereka memiliki karakteristik yang serupa
dan tidak ada perbedaan signifikan antara produk-produk tersebut.
c. Transparansi informasi: Informasi tentang harga dan karakteristik produk mudah
diakses dan diketahui oleh semua penjual dan pembeli dalam pasar. Tidak ada
informasi asimetris yang signifikan.
d. Mudah masuk dan keluar dari pasar: Tidak ada hambatan masuk yang signifikan bagi
produsen baru untuk masuk ke pasar, dan produsen yang ada dapat dengan mudah
keluar dari pasar jika tidak menghasilkan keuntungan.
Dari daftar minuman yang di berikan, Air Keran adalah yang paling sesuai dengan ciri-ciri
pasar persaingan sempurna. Hal ini karena:
1. Air Keran biasanya tersedia dalam jumlah yang cukup banyak di pasar.
2. Produk Air Keran adalah homogen, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara
satu sumber air keran dengan yang lainnya.
3. Informasi mengenai Air Keran, termasuk harganya, sangat transparan dan mudah
diakses oleh semua orang.
4. Tidak ada hambatan masuk yang signifikan bagi produsen baru untuk memasuki
industri penyediaan air.
Sementara itu, Air kemasan botol, Coca Cola, dan Bir tidak sepenuhnya sesuai dengan ciri-
ciri pasar persaingan sempurna. Hal ini karena:
- Air kemasan botol: Pasar air kemasan botol sering kali didominasi oleh beberapa
perusahaan besar yang menguasai sebagian besar pangsa pasar, sehingga tidak
memenuhi kriteria banyak penjual. Produk-produk air kemasan botol juga bisa
berbeda dalam merek, ukuran, atau sumber air.
- Coca Cola: Coca Cola adalah merek minuman tertentu yang memiliki keunggulan
merek yang kuat dan ciri khasnya sendiri. Pasar minuman ringan, termasuk Coca
Cola, sering kali didominasi oleh beberapa perusahaan besar dan tidak memenuhi
kriteria banyak penjual.
- Bir: Pasar bir sering kali dikuasai oleh beberapa perusahaan besar yang mengontrol
sebagian besar pangsa pasar. Produk-produk bir juga bisa berbeda dalam merek, rasa,
dan karakteristik lainnya.
a. Biaya marginal (MC) dapat dihitung sebagai selisih biaya total antara dua tingkat produksi
yang berurutan. Hasil penjualan marginal (MR) dapat dihitung sebagai selisih hasil
penjualan total antara dua tingkat produksi yang berurutan.
Tingkat Biaya Marginal (ribu Hasil Penjualan Marginal
Produksi Rp) (ribu Rp)
0 - -
1 5 50
2 7 40
3 8 30
4 10 20
5 12 10
6 14 -5
7 16 -15
8 18 -20
9 20 -30
10 22 -40
Dari data di atas, harga barang tersebut dapat diperoleh dengan mencari tingkat produksi di
mana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC). Dalam kasus ini, pada
tingkat produksi 4, hasil penjualan marginal adalah 20 ribu Rupiah dan biaya marginal adalah
10 ribu Rupiah. Oleh karena itu, harga barang tersebut adalah 20 ribu Rupiah.
b. Perusahaan dapat beroperasi dengan menguntungkan pada tingkat produksi di mana hasil
penjualan total melebihi biaya total. Dalam kasus ini, tingkat produksi terbaik adalah 9, di
mana hasil penjualan total adalah 80 ribu Rupiah dan biaya total adalah 150 ribu Rupiah. Pada
tingkat produksi ini, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar hasil penjualan total
dikurangi biaya total, yaitu 80 ribu Rupiah - 150 ribu Rupiah = -70 ribu Rupiah (merupakan
kerugian).
c. Untuk menggambarkan keadaan keseimbangan perusahaan secara grafik, kita perlu membuat
grafik kurva hasil penjualan total (total revenue), kurva biaya total (total cost), dan kurva hasil
penjualan marginal (marginal revenue). Berikut adalah grafik yang menggambarkan keadaan
tersebut:
|
TR | ..
| .
| .
| .
| .
|.
---------------|---------------------------------
|
| ..
TC | .
| .
| .
| .
| .
|.
Pada grafik di atas, sumbu horizontal menggambarkan tingkat produksi, sedangkan sumbu
vertikal menggambarkan nilai hasil penjualan total (TR) dan biaya total (TC). Kurva hasil
penjualan total (TR) menunjukkan pertumbuhan yang cenderung melambat seiring peningkatan
tingkat produksi. Kurva biaya total (TC) menunjukkan pertumbuhan yang cenderung
meningkat dengan tingkat produksi.
Titik keseimbangan terjadi di titik di mana kurva hasil penjualan marginal (MR) dan kurva
biaya marginal (MC) saling memotong. Namun, tanpa data biaya marginal yang tepat, tidak
dapat menarik garis MC pada grafik. Namun, titik keseimbangan akan terletak pada titik di
mana MR = MC.
6. Misalkan suatu industri penerbitan buku bersifat kompetitif dan mulai beroperasi
pada keseimbangan jangka panjang.
Jawab :
Contoh hipotetis pasar persaingan monopolistik:
Misalkan terdapat pasar minuman ringan dengan beberapa produsen yang menawarkan produk-
produk yang mirip, tetapi memiliki sedikit perbedaan dalam merek, rasa, atau kemasan. Setiap
produsen memiliki kekuatan untuk mengontrol harga produk mereka sendiri, tetapi tidak
sepenuhnya mengendalikan seluruh pasar.
Penjelasan mengapa contoh tersebut dikategorikan sebagai pasar persaingan monopolistik
adalah sebagai berikut:
1. Banyak produsen: Ada beberapa produsen yang beroperasi di pasar ini. Meskipun tidak
ada satu produsen tunggal yang mendominasi pasar secara keseluruhan, setiap produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga produk mereka sendiri.
2. Produk yang mirip tetapi berbeda: Meskipun produk-produk yang ditawarkan memiliki
karakteristik yang mirip, seperti minuman ringan, ada perbedaan kecil dalam merek,
rasa, atau kemasan antara produk-produk tersebut. Perbedaan ini dapat menjadi faktor
penting bagi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
3. Diferensiasi produk: Produsen dalam pasar ini berusaha untuk membedakan produk
mereka dari produk pesaing dengan menekankan atribut khusus, branding, atau
pengemasan yang unik. Diferensiasi ini membantu mereka menciptakan permintaan
yang relatif elastis untuk produk mereka.
4. Kontrol harga terbatas: Meskipun produsen dalam pasar ini memiliki kekuatan untuk
mengontrol harga produk mereka sendiri, mereka harus mempertimbangkan reaksi
pesaing dan preferensi konsumen. Jika produsen menaikkan harga terlalu tinggi,
konsumen mungkin beralih ke produk pesaing dengan karakteristik serupa. Sebaliknya,
jika produsen menurunkan harga, mereka dapat mengalami penurunan keuntungan.
5. Non-price competition: Di pasar persaingan monopolistik, produsen juga berkompetisi
dalam hal promosi, iklan, branding, dan inovasi produk. Mereka mencoba menarik
konsumen dengan mengedepankan elemen non-harga untuk membedakan produk
mereka dari pesaing.
Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen memiliki beberapa kontrol atas harga dan
berupaya membedakan produk mereka untuk menarik konsumen. Namun, persaingan dari
produsen lain tetap ada, meskipun tidak seketat dalam pasar persaingan sempurna.
9. Jika TC jangka pendek dari suatu perusahaan untuk berbagai tingkat output adalah
sebesar nilai-nilai dalam tabel dan P = $ 8 maka keuntungan maksimal perusahaan?
Q 0 1 2 3 4 5 6 6,5 7 8
TC 8 20 23 24 25,40 28 32 35,10 40 64
Jawab :
Untuk menghitung keuntungan maksimal perusahaan, kita perlu menggunakan persamaan
keuntungan (π) yang didefinisikan sebagai selisih antara hasil penjualan total (TR) dan biaya
total (TC).
Dalam kasus ini, kita diberikan data biaya total (TC) untuk berbagai tingkat output dan harga
per unit (P) sebesar $8. Kita dapat menggunakan persamaan berikut untuk menghitung
keuntungan (π) untuk setiap tingkat output:
π = TR - TC
Namun, kita tidak memiliki data hasil penjualan total (TR) dalam tabel yang diberikan. Oleh
karena itu, kita perlu menghitung hasil penjualan total terlebih dahulu dengan menggunakan
harga per unit (P) dan tingkat output (Q). Dalam kasus ini, tingkat output (Q) diberikan dalam
tabel.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung keuntungan maksimal perusahaan:
1. Hitung hasil penjualan total (TR) dengan menggunakan persamaan TR = P * Q. Dalam
kasus ini, P = $8 dan Q adalah tingkat output yang diberikan dalam tabel.
Q TR = P * Q
0 $0
1 $8
2 $16
3 $24
4 $32
5 $40
6 $48
6.5 $52
7 $56
8 $64
2. Gunakan data hasil penjualan total (TR) dan data biaya total (TC) dari tabel untuk
menghitung keuntungan (π) dengan menggunakan persamaan π = TR - TC.
Q TC TR π = TR - TC
0 $8 $0 -$8
1 $20 $8 -$12
2 $23 $16 -$7
3 $24 $24 $0
4 $25.40 $32 $6.60
5 $28 $40 $12
6 $32 $48 $16
6.5 $35.10 $52 $16.90
7 $40 $56 $16
8 $64 $64 $0
3. Temukan tingkat output di mana keuntungan (π) mencapai maksimum. Dalam tabel
ini, keuntungan (π) mencapai nilai tertinggi sebesar $16.90 pada tingkat output 6.5.
Jadi, keuntungan maksimal perusahaan adalah $16.90 pada tingkat output 6.5.