MAKALAH
OPTIMASI EKONOMI
2.1 Optimasi Ekonomi
Optimisasi ekonomi merupakan suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal
atau optimal dalam perekonomian, khususnya perusahaan (nilai efektif yang dapat
dicapai). Terminologi optimalisasi ekonomi adalah maksimalisasi output dan
minimalisasi input. Pilihan yang optimal merupakan solusi yang efisien (berhasil
guna) dan efektif (berdaya guna) merupakan hasil akhir dari pengambilan keputusan.
Fungsi teknik optimasi adalah hasil dari fungsi atau model ekonomi, yang
mana harus dicari kebenaran teorinya secara ekonomi. Teknik optimasi adalah
metode dalam memformulasikan kerangka fungsional antara factor yang mampu
menjelaskan komposisi ideal dalam mencari solusi secara optimal. Jika ingin
menyajikan teknik optimasi maka yang perlu dipelajari adalah hubungan ekonomi.
TR = 200Q – 20Q²
Q TR = 200Q – 20Q² TR
0 200(0) – 20(0)² 0
2 200(2) – 20(2)² 320
4 200(4) – 20(4)² 480
6 200(6) – 20(6)² 480
8 200(8) – 20(8)² 320
10 200(10) – 20(10)² 0
12 200(12) – 20(12)² -480
14 200(14) – 20(14)² -1120
15 200(15) – 20(15)² -1500
c d
b e
Total Revenue
a f
g
h
i
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TR 0 480 480 480 320 0 -480 -1120 -1500
Kuantitas
Dapat disimpulkan bahwa penerimaan total perusahaan dan komoditas yang dijual
dapat dijelaskan menggunakan persamaan, tabel dan grafik.
Pada tabel berikut dapat dilihat bahwa terdapat daftar biaya total yang
meruapakan hipotesis perusahaan, yang kemudian akan digunakan untuk
memperoleh biaya rata – rata dan biaya marginal.
Dapat dilihat bahwa ketika biaya total sebesar $8,00 jumlah produksinya sebanyak 1
unit, kemudian semakin meningkat jumlah komoditas, biaya total juga semakin
tinggi.
Biaya rata – rata adalah biaya total yang dibagi dengan jumlah komoditas
(AC=TC/Q) yang mengacu pada tabel maka Q = 2, TC = $18,00 maka AC = $9,00,
dan seterusnya.
Kemudian biaya marginal adalah perubahan biaya total per unit yang terjadi akibat
kuantitas yang diproduksi berubah jumlahnya (MC=ΔTC/ΔQ) di mana Δ = delta
adalah “perubahan dari variabel”. Maka dapat disimpulkan pada tabel diatas biaya
marginal mula – mula rendah, lalu kemudian meningkat seiring dengan
bertambahnya kuantitas.
Berdasarkan biaya total, biaya rata – rata dan biaya marginal, maka dapat
digambarkan kurva untuk ketiga biaya tersebut yang dapat dilihat pada gambar kurva
diatas, di mana kurva biaya rata – rata (AC) dan biaya marginal (MC) dapat
diturunkan dari Kurva biaya total (TC)
2.3 Analisis Optimasi
Pada gambar diatas . laba total (π) adalah π = TR-TC. Kerugian terbesar ditunjukkan
pada titik H karena π = $90 – $140 = -$50. Titik impas ditunjukkan pada titik B dan
D dimana π = 0. Sedangkan laba terbesar ditunjukkan pada titik C dimana selisih
positif antara TC dan TR sangat besar yakni π = $210 – $180 = $30
2. Optimisasi dengan Analisis Marginal
Menurut Salvatore D. pada analisis marginal, perusahaan memaksimumkan
laba bila pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Selama kemiringan
kurva TR atau MR melebihi kurva TC atau MC, akan bermanfaat bagi perusahaan
untuk memperluas output dan penjualan. Perusahaan akan memperoleh penerimaan
total lebih banyak dari pada biaya totalnya, sehingga laba total akan meningkat.
Contoh Pada gambar diatas , hal ini terjadi pada titik Q = 1 dan Q = 3. Pada Q = 3,
MR = MC sehingga mencapai titik π maksimal. Oleh karena itu, menurut marginal
analisis, selama manfaat marginal dari suatu aktivitas (seperti memperluas output dan
penjualan) melebihi biaya marginalnya, maka akan bermanfaat bagi perusahaan
untuk meningkatkan aktivitas (memperluas output). Manfaat bersih total (laba)
mencapai maksimum pada saat manfaat marginal (penerimaan) sama dengan biaya
marginal.
2.4 Optimasi Dengan Kalkus
Dalam suatu perusahaan, manajemen selalu berupaya mendapat tujuan
optimal. Oleh sebab itu konsep derivasi diperlukan untuk mencapai tujuan yang
optimal. Konsep derivasi adalah sebuah konsep yang menyatakan perubahan dari
variabel terikat / dependen sebagai akibat dari perubahan variabel yang
mempengaruhinya ( bebas/ independen). Bila dalam konsep matematis variabel
terikat adalah Y dan variabel bebas adalah X. maka derivasi yang dapat dinyatakan
adalah
∂Y ∆Y
Derivasi Y = Y ' = =
∂X ∆X
Rumus ini dapat dibaca sebagai perubahan / delta (∆ ¿ dari variabel terikat/dependen
(Y) akibat adanya perubahan dari variabel bebas/independen (X).
contoh dari penerapan derivasi yang digunakan dalam suatu perusahaan yang
memiliki data empiris antara penjualan total (TR) dengan jumlah yang telah dijual
selama beberapa tahun, yang diestimasi menjadi fungsi penerimaan total adalah
TR = 40Q-0,2Q
Dengan persamaan tersebut dapat ditentukan fungsi derivasinya yang merupakan
marginal revenue (MR) adalah
∂TR
MR= = 40 Q1−1 – 2(0,2)Q 2−1
∂Q
∂TR
MR = = 40 – (0,4)Q
∂Q
Maka untuk memaksimumkan penerimaan total, dapat digunakan rumus
MR = 0 atau 40 – (0,4)Q = 0
40 = (0,4)Q
40
Q=
0,4
Q = 100 unit
Untuk memaksimumkan penjualan perusahaan sebaiknya menjual 100 unit. Dengan
jumlah yang dijual tersebut, maka perusahaan dapat memperoleh penerimaan total
maksimum yaitu
TR = 40Q-0,2Q 2
TR = 40(100)-0,2(1002)
TR = $2.000,00
Contoh lain yang dapat dilihat dalam penerapan fungsi derivasi adalah dalam
memaksimumkan profit yang diinginkan perusahaan dengan data empiris laba yang
telah diperoleh selama beberapa tahun dan diestimasi menjadi fungsi profit berikut :
π=−2 Q2 +150 Q−1.000
, ∂π
Dimana fungsi derivasi profit adalah π = =−4 Q+150, kemudian untuk
∂Q
memperoleh profit maksimum, perlu dicari berapa jumlah (Q) yang harus diproduksi
dan dijual, maka fungsi derivasi profit harus dinolkan sehingga :
∂π
π ,= =0
∂Q
-4Q + 150 = 0
4Q = 150
150
Q=
4
Q = 37,4 unit
Agar profit maksimum, jumlah yang dijual adalah 37,5, maka jumlah profit
maksimumnya adalah :
π=−2 Q 2 +150 Q−1000
π=−2 ( 37,5 )2 +150(37,5)−1000
π=−2.812,5+ 5.625−1000
π=$ 1.812,5
Profit maksimum perusahaan tersebut adalah $1.812,5 dengan volume yang terjual
adalah 37,5 unit. Selain tujuan memaksimumkan penjualan total dan profit, deviasi
juga mampu digunakan untuk menganalisis jumlah yang optimal diproduksi agar
biaya yang ditanggung oleh perusahaan minimum. Berikut adalah contoh fungsi
biaya total (TC).
TC=−2 Q2+100 Q+ 4.000
Maka fungsi biaya marginal (MC) diperoleh dengan menderivasi fungsi biaya total
yaitu :
∂TC
MR= =2 ( 2 ) Q 2−1−1(100)Q 1−1
∂Q
∂TC
MR= =4 Q−100
∂Q
Dengan tujuan agar perusahaan mampu menanggung biaya minimum, maka MC=0,
sehingga :
∂TC
MR= =4 Q−100=0
∂Q
4Q = 100
100
Q= =25 unit
4
Berdasarkan perolehan hasil di atas dapat diputuskan agar perusahaan menanggung
biaya minimum, maka jumlah produksi adalah 25 unit, dengan demikian biaya total
minimumnya adalah :
TC=2 Q 2−100 Q+ 4.000
TC=2(25)2−100(25)+ 4.000
TC = 1.250 – 2.500 + 4.000
TC = $2.750,00
Berikut informasi penerapan titik maksimum pada perusahaan “Gula Saya”, dengan
harga yang berlaku adalah Rp10.000
Tabel 1.1 TR, MR dan AR dari Penjualan Gula Saya
Q TR = 10.000Q AR MR
2 20.000 10.000 0
4 40.000 10.000 10.000
6 60.000 10.000 10.000
8 80.000 10.000 10.000
10 100.000 10.000 10.000
100,000
80,000
TR
60,000 TC
MR
40,000 MC
20,000
0
2 4 6 8 10
30,000
25,000
20,000
15,000
π
10,000
5,000
0
2 4 6 8 10
` Sebagai contoh, total revenue mungkin saja dipengaruhi (atau fungsi dari)
output dan advertising secara sekaligus. Total cost dapat saja dipengaruhi oleh
pengeluaran atas biaya tenaga kerja dan juga kapital. atau, total profit mungkin
dipengaruhi oleh penjualan barang X dan Y sekaligus.
Banyak perusahaan yang memproduksi produk yang lebih dari satu jenis, serta
kegiatan yang lebih dari satu jenis ini memakai sarana dan prasarana yang berfungsi
ganda atau rangkap, artinya fasilitas perusahaan bukan hanya dipergunakan untuk
menghasilkan 1 jenis produk, melainkan digunakan juga untuk memproduksi produk
jenis lain/diversifikasi. Sehingga struktur biaya akan berbeda atau otomatis berperan
ganda untuk menanggung beberapa jenis produk yang dihasilkan. Karenanya penting
dicari solusi dalam menentukan kombinasi optimum sebagai dasar pengambilan
keputusan bagi perusahaan.
Sebagai pemisalan adalah apabila Perusahaan Abdi Jaya memproduksi dua jenis
komoditas antara lain X dan Y. dengan informasi yang berasal dari data empiris
diperoleh bahwa fungsi profitnya adalah sebagai berikut:
π = 60X - 3X ^ 2 - XY - 2Y ^ 2 + 50Y
perusahaan ingin mencari solusi optimum berapa X dan Y yang harus dijual agar
perusahaan mampu mendapatkan profit maksimum. Untuk memperoleh solusi
tersebut, dengan memakai komposisi dua jenis komoditas yang berbeda. dapat
dirumuskan fungsi derivasi profit dari masing-masing jenis komoditas dengan cara
berikut ini:
ꝍn
Derivasi X = ꝍ x = 60-6X-Y dan
ꝍn
Derivasi Y = ꝍ x = -X-4Y+50
Dengan kedua fungsi derivasi di atas, dapat dicari profit maksimum (derivasi profit sama
dengan nol) dengan susunan:
41,74
Y= 4 = 10,43 unit
Dengan demikian, perusahaan akan mengalami profit maksimal ketika menjual 8,26 unit
komoditi X dan 10,43 unit komoditi Y. Besarnya total maksimal profit dapat diketahui
dengan mensubstitusikan nilai X dan Y ke dalam persamaan profit. Hasil perolehan jumlah
komoditas tersebut dapat digunakan untuk menentukan besaran profit maksimum perusahaan
tersebut, yakni:
untuk memecahkan persoalan optimasi ini, maka dapat diterapkan model subtitusi
fungsi kendala ke dalam fungsi profit, dengan memilih salah satu X atau Y, misalnya
Y= 14X sehingga :
∂π =0
∂X
50 - 8X = 0
X = 50
8
X = 6,25 unit
Berdasarkan hasil ini diperoleh jumlah komoditas Y yang dijual dengan memasukkan
jumlah X ke fungsi kendala, yaitu :
Y = 14-X
Y = 14 – (6,25)
Y = 7,75 Unit
Meskipun dengan kendala produksi yang terjual maksimal 14 unit, perusahaan masih
mampu mencapai profit maksimum apabila komoditas X dijual sebanyak 6,25 dan
komoditas Y sebanyak 7,75 unit. Dengan demikian total profit maksimum yang
dicapai adalah sebesar $1.425,50.
Contoh soal :
X + Y < 12
Dari penyelesaian optimisasi tanpa kendala diperoleh X = 4,28 dan Y = 11,43 yang
bila dihasilkan semua membutuhkan kapasitas produksi sebesar (4,28 + 11,43) =
15,71 unit, melebihi kapasitas produksi 12 unit yang dimiliki perusahaan.
Permasalahan yang harus diselesaikan perusahaan sekarang adalah mencari nilai X
dan Y yang dapat menghasilkan laba maksimum sesuai dengan kendala keterbatasan
kapasitas produksi. Permasalahan optimisasi selengkapnya menjadi sebagai berikut :
Metode Substitusi
Penyelesaian dengan metode substitusi dapat dilakukan melalui beberpa langkah
sebagai berikut:
Langkah 1: Memecahkan persamaan fungsi kendala untuk salah satu dari variabel
keputusan, Dari fungsi kendala X + Y < 12 dapat dituliskan
X + Y = 12
atau X = 12 - Y
Langkah 2: Mensubstitusikan nilai variabel keputusan tersebut ke dalam fungsi
tujuan sehingga
menjadi fungsi tujuan terkendala.
∂π =0
∂X
2Y – 21 = 0
Y = 10,5
X = 12 – Y
= 12 - 10,5
= 1,5
b. π = TR – TC
= [1000Q – Q2] – [50.000 + 100Q]
= 900Q – Q2 – 50.000
Turunan pertama -> π Marginal = 900 – 2Q Q = 450
π = (900 x 450) – (450)2 – 50.000
= 405.000 – 202.500 – 50.000 = 152.500
Petunjuk: Fungsi tersebut maksimum atau minimum pada saat “profit marjinal = 0”
Jawab :
31,5 – 1,2Q – 0,06Q2 = 0
Dua opsi Q yang ada dapat dicari dengan rumus:
(−𝑏 ± √(𝑏2−4𝑎𝑐))/2𝑎
Q1= -35 unit dan Q2 = 15 unit
Turunan kedua (turunan dari profit marjinal) menjadi -> 1,2 – 0,12Q
Subtitusikan kedua Q yg ada:
Q1= -35 1,2 – 0,12(-35) 5,4 (maksimum)
Q2 = 15 1,2 – 0,12(15) -0,6 (minimum)
3. Optimisasi Multivariat
Dilakukan dengan metode turunan parsial -> dianalisis secara terpisah, dan
dilambangkan dengan notasi ∂
Misalkan, fungsi laba total (π) tergantung dr penjualan 2 komoditas merek “X” dan
“Y”.
π = f (X,Y) = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y
Diturunkan parsial menjadi,
∂π/∂X = 80 – 4X – Y
∂π/∂Y = -X – 6Y + 100
Berapa merek “X” dan “Y” yang harus terjual jika ingin penjualan maksimal? Dan
berapa laba total yang maksimal?
Jawab :
∂π/∂X 80 – 4X – Y = 0
∂π/∂Y -X – 6Y + 100 = 0
Kalikan persamaan pertama dengan -6 (usaha untuk mengeliminasi Y)
-480 + 24X + 6Y = 0
100 – X – 6Y = 0
-380 + 23 X =0
Sehingga X = 380/23 X = 16,52
Subtitusikan X ke dalam salah satu persamaan,
80 – 4(16,52) – Y = 0
80 – 66,08 = Y Y = 13,92