MATERI VII

MAKSIMUM DAN MINIMUM

1
 Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi kurva f(x) pada
suatu interval dapat ditentukan dengan turunan yaitu :
FOC (turunan pertama), SOC (turunan Kedua).

2
1. MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI UNIVARIAT

✘ Titik-titik Belok ✘ Syarat Orde Pertama (FOC)

dy dy
 Y   0atau  Y  0
dx dx
Ekstrim

✘ Syarat Orde Kedua (SOC)

d2y
2
 Y   0
dx
✘ Titik Pelana
✘ Syarat Orde Pertama (FOC)

dy
 Y  0
dx

✘ Syarat Orde Kedua (SOC)

d2y
2
 Y   0
dx
✘ Titik Ekstrim Relatif
✘ Syarat Orde Pertama (FOC)
dy
 Y  0
dx

✘ Syarat Orde Kedua (SOC)

d2y
Maksimum : 2  Y   0
dx
d2y
Minimum : 2  Y   0
dx
 Langkah-langkah menentukan nilai maksimum dan minimum
fungsi f(x) adalah:

𝒅𝒚
1. Harga maks dan min didapat dengan mencari turunan pertamanya
𝒅𝒙
= 0 atau disebut dengan syarat FOC, untuk mencari nilai X.
2. Harga Y dicari dengan mensubstitusikan harga X ke dalam fungsi Y
3. Untuk mengetahui Jenis titik baliknya (minimum atau maksimum),
maka harga X dimasukkan ke persamaan turunan keduanya atau
disebut dengan syarat SOC
4. Untuk mengetahui titik beloknya, maka harga turunan keduanya di
𝑑2𝑦
nolkan, atau = 0, Sehingga didapat harga X
𝑑𝑥
5. Garis memotong sumbu Y, di mana X = 0
6
Contoh:
Tentukanlah harga maks, min dan titik belok suatu fungsi berikut ini:
1 1
Y = X 3 - X 2 -2X + 5
3 2
Penyelesaiannya:
𝒅𝒚
1. Harga maks dan min didapat dengan mencari turunan pertamanya =
𝒅𝒙
0 atau disebut dengan syarat FOC
𝒅𝒚 1 1
= Y′ = 3 X 3−1 - 2 X 2−1 - 2 (1) 𝑋1−1 + 0
𝒅𝒙 3 2
𝒅𝒚
= Y′ = X 2 - X-2
𝒅𝒙
X2 - X - 2 = 0
(X – 2)(X + 1) = 0
𝑋1 = 2 dan 𝑋2 = -1 7
2. Harga Y dicari dengan mensubstitusikan harga X ke dalam
fungsi Y
𝑋1 = 2  Y = 1 X 3 - 1 X 2 -2X + 5 𝑋2 = -1  1 1
Y = 3 X 3 - 2 X 2 -2X + 5
3 2

1 1 1 1
Y = 3 (2)3 - 2 (2)2 -2(2) + 5 Y = 3 (−1)3 - 2 (−1)2 -2(-1) + 5

1 1 1 1
Y = 3 (8)- 2 (4) - 4+ 5 Y = -3 - +2+5
2

Y = 2,67 - 2 - 4 + 5 Y = 6,17

Y = 1,67

Jadi titik baliknya berada di A = ( 2; 1,67) dan B (-1; 6,17)

8
3. Untuk mengetahui Jenis titik baliknya (minimum atau maksimum), maka
harga X dimasukkan ke persamaan turunan keduanya atau disebut dengan
syarat SOC
𝑑2𝑦
Turunan pertama Turunan kedua = Y′′ = 2X 2−1 - (1)𝑋1−1 - 0
𝑑𝑦 𝑑𝑥
= Y′ = X 2 - X – 2
𝑑𝑥
𝑑2𝑦
= Y′′ = 2𝑋 - 1
𝑑𝑥

𝑑2𝑦
𝑿𝟏 = 2  Y′′ = 2(2) – 1 = 3 (Positif)  = Y′′ = > 0 (𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚)
𝑑𝑥

Nilai/harga Titik Balik Min berada pada titik A (2; 1,67)

𝑑2𝑦
𝑿𝟐 = -1  Y′′ = 2(−1) – 1 = -3 (negatif)  = Y′′ = < 0 (𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚)
𝑑𝑥
Nilai/harga Titik Balik Max berada pada titik B (−1; 6,17)
 4. Untuk mengetahui titik beloknya, maka harga turunan
𝒅𝟐 𝒚
keduanya di nolkan, atau = 0, Sehingga didapat harga X:
𝒅𝒙
𝑑2 𝑦
= 2𝑋 – 1 𝑋𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑘 = 0,5  Y = 1 X 3 - 1 X 2 -2X + 5
𝑑𝑥
3 2
0 = 2𝑋 – 1
1 1
Y = 3 (0,5)3 - 2 (0,5)2 -2(0,5) + 5
2𝑋 = 1
1 Untuk mencari
1 1
𝑋= = 0,5 titik pada Y Y = 3 (0,125)- 2 (0,25) - 1+ 5
2

Y = 0,042 - 0,125 - 1 + 5

Y = 3,92
Titik beloknya = (0,5; 3,92)
10
5. Garis memotong sumbu Y, di mana X = 0

1 1
Y = X 3 - X 2 -2X + 5
3 2

1 3 1
Y= (0) - (0)2 -2(0) +5
3 2

Y=5

Grafik tersebut memotong sumbu Y dengan titik potong (0, 5)

 Y
titik balik Max B (-1; 6,17) 6,17 titik potong (0, 5)
5

Gambar grafik 3,9

Titik beloknya = (0,5; 3,92)

1 1
Y = X 3- X 2-2X + 5
3 2

titik baliknya Min A = ( 2; 1,67) X

1,67

-1 0 0,5 1 2

12
 Penerapan Ekonomi
d
✘ Syarat Orde Pertama (FOC)   0
dQ

✘ Syarat Orde Kedua (SOC)

d 2
Keuntungan Minimum : 2
    0
dQ

d 2
Keuntungan Maksimum : 2
    0
dQ

13
 Contoh Pada Penerapan Ekonomi:

✘ Bila diketahui fungsi keuntungan suatu barang adalah π = Q³ – 6Q² + 4Q,

maka tentukanlah berapakah jumlah kuantitas barang yang harus dijual
agar tercapai keuntungan maksimum.
Penyelesaian:
1. FOC
d
 3Q 2  12Q  4  0
dQ
Selesaikan dengan mengunakan rumus ABC, sehingga dapa nilai :

Q1  3,6. dan Q2  0,37

14
 ✘ Syarat Orde Kedua (SOC)

d 2
2
 6Q  12
dQ

Nilai di atas di subsitusikan dengan nilai Q1 dan Q2:

Q1= 3,6

   6(3,6)  12  9,6 >0 Keuntungan Minimum

Q2=0,37

   6(0,37)  12  9,78 <0 Keuntungan Maksimum

15
Sehingga π = Q³ – 6Q² + 4Q, dengan Q = 0,37 unit, akan
mencapai keuntungan maksimum dari penjualan barang
tersebut adalah:
πMAKS = 0,37³ – 6(0,37)² + 4(0,37)
π MAKS = 0,37³ – 6(0,37)² + 4(0,37)
πMAKS =0, 7066
2. MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI MULTIVARIAT (3 Peubah) : Z = f(X,Y)

2. Menentukan jenis titik stationer adalah

1. Syarat bidang singgung (SOC),
mendatar adalah FOC 𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑖𝑚 → (𝐹𝑋𝑋 ) ((𝐹𝑌𝑌 ) - (𝐹𝑋𝑌 )2 > 0
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑎 → (𝐹𝑋𝑋 ) ((𝐹𝑌𝑌 ) - (𝐹𝑋𝑌 )2 < 0
dz
 FX  0
dx 3. Menentukan titik ekstrim (Max dan Min)

dz
 FY  0 Maksimum : FXX  FYY  0
dy
Minimum : FXX  FYY  0
4. Menentukan Z Max Titik statisioner
Contoh Soal

Diketahui fungsi multivariat Z = -x2 + 12x – y2 + 10y – 45,

tentukanlah titik stationer, max dan min

Penyelesaianya:
1. Syarat bidang singgung mendatar adalah FOC
dz dz
 FX  2 X  12  FY  2Y  10
dx dy
0  2 X  12 0  2Y  10
2 X  12 2Y  10
X 6 Y 5 Titik statisioner A = (6,5)
2. Menentukan jenis titik stationer adala (SOC)
Ekstrim : FXX FYY  FXY
2
0 Pelana : FXX FYY  FXY
2
0

dz dz
 FX  2 X  12  FY  2Y  10
dx dy
2
d z d 2z
 FXX  2 2
 FYY  2
dx 2 dy

menentukan nilai Fxy melalui fungsi Z   X 2  12 X  Y 2  10Y  45

FXY  0
Jenis titik stationer  (2)(2)  0  4 Ekstrim, karena  0
 3. Menentukan titik ekstrim (Max dan Min)

Maksimum : FXX  FYY  0 Minimum : FXX  FYY  0

2 d 2z
d z
 FXX  2 2
 FYY  2
dx 2 dy

𝐹𝑋𝑋 = 𝐹𝑌𝑌
-2 = -2

Merupakan titik ekstrim Max

20
 4. Menentukan Z Max Titik statisioner A = (6, 5)

𝑍𝑀𝑎𝑥 = -X2 + 12X – Y2 + 10Y – 45

𝑍𝑀𝑎𝑥 = -(6)2 + 12 (6) – (5)2 + 10 (5) – 45
𝑍𝑀𝑎𝑥 = -36+ 72 – 25 + 50 – 45
𝑍𝑀𝑎𝑥 = - 36+ 72 – 25 + 50 – 45 = 16

21
 3. MAKSIMUM DAN MINIMUM BERSYARAT (Langrange Multiplier)

✘ Metode untuk menentukan harga/nilai maksimum atau minimum relatif dari

suatu fungsi yang dibatasi oleh suatu kondisi (constrain conditions). Misal:
Fungsi yang akan dicari maksimum dan/atau minimum z = f(X,Y) dan
g(X,Y).
✘ Prosedur yang dilakukan adalah menyusun fungsi bantu yang dinyatakan
sebagai berikut:
F = f(X,Y) + λ g(X,Y)
Dalam hal ini parameter λ yang bebas dari x, y, dan z dinamakan Lagrange
Multiplier.

22
 Langkah-langkah Penyelesaian metode Langrange Multiplier
1. Membentuk Fungsi Langrange Multiplier terlebih dahulu:
F = f(X,Y) + λ g(X,Y)
2. Untuk menentukan titik stationer fungsi z = f(X,Y) harus memnuhi syarat
orde pertama (FOC), dengan Mencari turunan , yaitu:

FX = 0 fX + λ gX = 0 Per (1)

λ = λ ..... Per (3)

FY = 0 fY + λ gY = 0 Per (2)

Fλ = 0 g(X,Y) = 0 Per (4).. Tidak diturunkan

23
 Nilai Persamaan (3) disubsitusikan ke persamaan (4), sehingga kita dapat
nilai ke (5)
 Nilai persamaan ke (5) kita subsitusikan ke persamaan ke (3), maka
diperoleh nilai titik A (X,Y) dan Nilai titik B(X,Y)
3. Untuk menentukan jenis titik ekstrim (SOC)
 apakah titik Ekstrim (maks/min) atau Titik Pelana
Cara PERTAMA:
Titik Ekstrim : (𝐹𝑋𝑋 ) ((𝐹𝑌𝑌 ) - (𝐹𝑋𝑌 )2 > 0
Titik Pelana : (𝐹𝑋𝑋 ) ((𝐹𝑌𝑌 ) - (𝐹𝑋𝑌 )2 < 0
Perlu penyidikan lebih lanjut bila : (𝐹𝑋𝑋 ) ((𝐹𝑌𝑌 ) - (𝐹𝑋𝑌 )2 = 0
 MATERI VIII
HITUNGAN INTEGRAL

25
 1. INTEGRAL TAK TENTU

Integral merupakan kebalikan dari turunan.

Jika F(x) didiferensial menghasilkan f(x), maka f(x) di integral menghasilkan F(x)
sehingga dinotasikan sebagai berikut :

 fx dx  F ( X )  C

26
KAIDAH-KAIDAH INTEGRAL TAK TENTU

✘ Jika n bilangan rasional dan n ≠ 1, maka

1
 dx  X n 1
n
X
n 1
✘ Jika f fungsi yang terintegralkan dan c suatu konstanta, maka

 c f x dx  c  f x dx
✘ Jika f dan g fungsi-fungsi yang terintegralkan, maka

  f x   g x dx   f x dx   g x dx

2. INTEGRAL TERTENTU
Integral tertentu didefinisikan f(x)

sebagai area yang dibatasi oleh

kurva f, dan garis vertikal x = a
dan x = b, dinotasikan sebagai:
a

 f ( X )  F ( X )b  F (a)  F (b)

a

b a b
 f(x) = 3𝑋 2 − 4 𝑋 + 1
Contoh 3

Hitunglah න 3𝑋 2 − 4 𝑋 + 1 𝑑𝑥
1

1 3

Jawab:

 
3


3
(3 x 2
 4 x  1) dx  x 3
 2 x 2
x1
1

   
 33  2.32  3  13  2.12  1  12

29 F(a) F(b)
 Penerapan Ekonomi

✘ SURPLUS KONSUMEN (CS) dan

1. SURPLUS KONSUMEN (CS)
Fungsi Permintaan (Pd)
SURPLUS PRODUSEN (PS)
X0
P
 Pd .dX
0
 P0 x 0
f(Ps)
CS 2. SURPLUS PRODUSEN (PS)
P0 Fungsi Penawaran (Ps)
PS
SP

X0
f(Pd)
P0 X 0   Ps.dX
0
0 X0 X
 Contoh Soal

Penawaran dan permintaan akan suatu barang di pasar masing-masing ditunjukkan oleh
Ps = -30 + 5X dan Pd = 60 – 4X. Hitunglah masing-masing surplus yang diperoleh
konsumen dan produsen dengan nilai Xo = 10 dan Po = 20?
Penyelesaiannya: X0

1. SURPLUS KONSUMEN (CS)  Pd dX  P x

0
0 0

`10

 60  4 X
0
dX  (20)(10)
10
1 0 1 1 
 (60) X (4) X 11   200
0 1 11 0

 60 X  2 X 2 
10
0  200

   
 60(10)  2(10) 2  60(0)  2(0) 2  200  200
 X0
2. SURPLUS PRODUSEN (PS) P0 X 0   Ps.dX
0
10
(20)(10)    30  5 X dX
0
10
1 1 
 200  (30) X 01  (5) X 11 
0 1 11 0
10
5 
 200  30 X  X 2 
2 0
 5   5 
 200   (30)(10)   (10) 2    (30)(0)   10) 2   750
 2   2 

32
 P

✘ Grafik 60

CS = 200
Po=20 Pd = 60 – 4X
PS = 750
X
6 Xo= 10 15

Ps = -30 + 5X
Jika Ps = 0, maka X = 6
Ps = -30 + 5X
Jika X = 0, maka Ps = -30
Pd = 60 – 4X
-30
Jika Pd = 0, maka X = 15
Jika X = 0, maka Ps = 60
33
3. INTEGRAL GANDA Kalau benda di batasi oleh:
X=a ;X=b
Y = g(x) ; Y = h(x)
✘ Bentuk Umum Z=0 ; Z = f(X,Y)
d b b g ( x)
 
c a
Z dx dy 
a h( x)
f ( X , Y ) dx dy
h(y) g(y)
y
Kalau benda di batasi oleh:
d X = g(y) ; X = h(y)
g(x)
Y=c ;Y=d
Z = f(X,Y)

c
Z=0
Z=0 ; Z = f(X,Y)
h(x)
d g ( y)

a b
x
 
c h( y )
f ( X , Y ) dx dy
 Jawab: 2 Y2
Contoh Soal:  0 Y
dx dy
Jika diketahui sebuah garfik dengan
fungsi Z, dengan batas-batas yang 2 Y2
telah ditentukan luas sustu benda 
0 Y
X 0 dx dy
tersebut? Y2
2 1 
y 
0 0 1
X 0 1 dy 
Y
d
Y²

c
Z = dx dy

0
2
X dy Y2
Y
Y
x
2
 Y 2  Y dy
0 2

0
 2
 1   1 
2
 1 21   1 11    Y 3    Y 2 
 Y  Y 
 2 1  11  0  3   2  0

 1 3   1 2   1 3   1 2 
   (2)    (2)      (0)    (0)  
 3  2   3  2 

8 86 2
 2 
3 3 3
4. Menghitung Panjang garis Lengkung/Busur
A. Panjang Garis Lengkung/Busur
1). Batas pada sumbu X (SX) dari 2). Batas pada sumbu Y (SY) dari
X = a, X = b Y = c, Y = d

dy 2 d dx 2

b
SX  a
1 (
dx
) dx SY 
c
1 (
dy
) dy
 B. Luas Bidang
3). Kurva memotong salah satu kurva
1). Batas bidang sumbu X
c
b L1   f ( X ) dx
LX   f ( X ) dx a
a
b
L2   f ( X ) dx
Y c

f(X) 4). Bidang diantara dua buah garis

b

a b
X SUMBU Y : SUMBU X : L1   f1 ( X ) dx
a
Y b
L2   f 2 ( X ) dx
d

2). Batas bidang sumbu Y L1   c

f 1 (Y ) dy f1(X)
a
b
d L   f1 ( X )  f 2 ( X ) dx
LY   f (Y ) dy
d
Y
c
L2   c
f 2 (Y ) dy d a

d d L
L  c
f 1 (Y )  f 2 (Y ) dy

f(Y) X
c a/c b
0 X f2(X)
 Contoh Soal
Hitunglah luas bidang/daerah yang dibatasi oleh kurva Y= X² + 3X dan garis Y=
2X +2
Penyelesaiaannya:
X² + 3X = 2X +2 X² + 3X - 2X – 2=0 X² + X – 2 = 0
(X + 2) (X - 1) = 0
(X + 2)=0 b Y= X² + 3X
X1 = -2 L   f1 ( X )  f 2 ( X ) dx
a

(X - 1) = 0 -2

X2 = 1 2
 
L   X 2  3 X  2 X  2 dx
1
0 1

Y = X² + X – 2 = 0
Y1 = (-2)² + (-2) – 2 = 0 Y= 2X +2
Y2 = (1)² + (1) – 2 = 0
39
LANJUTAN>>>>

 
L   X 2  3 X  2 X  2 dx
1

2

1

L   X 2  X  2 dx
2

1
 1   1   1 
L X 21    X 11    (2) X 01 
 2 1  11   0 1   2
1  1 
L   X 3    X 2   2 X  2
1

3  2 

 1  1    1  1    45
L   (1) 3    (1) 2   (3)(1)   (2) 3    (2) 2   (3)(2) 
40
 3  2    3  2   6
 C. Isi/Volume benda putar (I)

1). Sumbu putaran pada sumbu X 2). Sumbu putaran pada sumbu Y

b
I X    Y 2 dx d
I Y    X 2 dy
a
c

41
 3). Batas pada sumbu X dan 4). Batas pada sumbu X dan
diputar mengelilingi sumbu X diputar mengelilingi sumbu Y

b
I  2  XY dy d
I  2  XY dx
a
c

42
 Contoh Soal:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva y =
x2 + 1, sumbu x, garis x = 2 diputar mengelilingi sumbu x sejauh 360º.
Jawab y
y
y  x2 1
Mencari batas sumbu Y
y = x2 + 1, X = 0, maka Y = 1 r  x2 1
1
x
2 x
2
sumbu X I    ( x 2  1) 2 dx
x
0

 
2
I 
2
I    ( x  2 x  1) dx
4 2 1
5 x5  2
3 x3  x 0
0

I   ( 325  163  2  0)  1315

11

 ✘ sumbu Y dengan batas 0 dan 1
1

Maka I    ( x 2  1) 2 dy ;dari persamaan y = x2 + 1,

0
maka diperoleh Y², kemudia disubsitusikan menjadi:
1
I    Y 2 dy
0

1
1 
I    Y 3 
3 0
 1  1  1
I    (1) 3    (0) 3    
 3  3  3
44
 5. Menghitung Luas Bidang diantara Kurva
dengan Double Integral

X = a dan X = b Maka luas bidang diantara dua

Y = f1(X) dan Y = f2(X) kurva adalah:

Y = f1(X)

b f 1( x )
Y = f2(X) 
a f 2( x )
dx dy

45
 SEMOGA SUKSES DALAM UTS

46