Anda di halaman 1dari 30

Nama Kelompok

“LP2M Sumbar”

Nama anggota kelompok:

1. Rahmadhaniati / GESI Spesialist


2. Tanty Herida / District Coordinator
3. Merlita Haris Nasution / District Officer
1. Analisis Usaha Tani Padi
(Materi Hari 1, fasilitator: Rizki Abdul Basit)

Intruksi:
1. Ujicoba kalkulator AUTP melalui
tautan
https://pi-dev.co.id/timiklim/timikl
im/autp

2. Input data-data yang diperlukan


(biaya sarana produksi, biaya
tenaga kerja, dll)
3. Ujicoba pada dua model kalkulator Screenshoot hasil ujicoba AUTP Manual dan Jarwo

4. Bandingkan hasil model manual 2


AUTP MANUAL

3
AUTP TEKNIK JARWO
SUPER

4
PERBANDINGAN DARI AUTP 2
TEKNIK
 AUTP TEKNIK MANUAL  AUTP TEKNIK JARWO
Pada perhitungan ini hanya data SUPER
singkat yang dihasilkan dari  Pada perhitungan ini memiliki
perhitungan yang terdiri dari banyak informasi yang didapat
1. Total Biaya sehingga lebih terperinci
penggunaannya dan total
2. Pendapatan kotor dan
keuntungan baik bersih atau
pendapatan bersih serta benefit
kotor
per cost
CERITA HASIL AUTP 2
TEKNIK
 AUTP TEKNIK MANUAL  AUTP Teknik Jarwo Super
1. Total Biaya : Rp. 19.160.000
2. Pendapatan kotor : Rp 34.00.000
3. Pendapatan bersih : Rp
14.840.00
4. Benefit per cost : 0,77
In two2.or
Neraca
three Air
columns
(Materi Hari 1, fasilitator: Raden E Prabowo)

Instruksi:
Ikuti langkah-langkah simulasi neraca air pada tautan:
https://docs.google.com/presentation/d/1NAk8Si-37aQ
vfFpr3pYUmCP5Wtvv1ZxL/edit#slide=id.p1

Interpretasikan Grafik Neraca Air tersebut


1. Berapa Curah Hujan Bulanan di Wilayah Anda?
2. Berapa Evapotranspirasi Bulanan di Wilayah Anda?
3. Apakah ada bulan bulan tertentu mengalami defisit
neraca air? Bulan apa saja? Apakah Termasuk
Musim Tanam?
4. Bagaimana dampak iklim dari neraca air pada
pertumbuhan tanaman?
Grafik Neraca Air
5. Masukan tabel neraca air yang sudah dikerjakan
6. Masukan grafik neraca air yang sudah dikerjakan
7
HASIL PENGAMATAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN


 Provinsi : Sumatera Barat
 Kab. : Pesisir Selatan
 Sta. Iklim : Stasiun Meteorologi Maritim
Teluk Bayur
 Lintang : -99639
 Bujur : 100.37222

8
TABEL NERACA AIR STA. METEOROLOGI

Neraca Air Status


ETP Penmann Neraca Air Status
Bulan Curah Hujan ETP Thornthwaite (Penmann (Penmann
Monteith (Thornthwaite) (Thornthwaite)
Monteith) Monteith)

Jan 332,3 118,94 151,50 213,36 180,80 Surplus Surplus

Feb 80,3 117,02 140,95 -36,72 -60,65 Defisit Defisit

Mar 438,2 83,46 145,00 354,74 293,20 Surplus Surplus

Apr 235 68,42 144,28 166,58 90,72 Surplus Surplus


416,89
May 467,6 50,71 147,04 320,56 Surplus Surplus

Jun 239,6 45,47 138,32 194,13 101,28 Surplus Surplus

Jul 180,6 52,19 144,46 128,41 36,14 Surplus Surplus

Aug 369,6 60,54 141,73 309,06 227,87 Surplus Surplus

Sep 531,4 75,82 139,13 455,58 392,27 Surplus Surplus

Oct 269,1 96,12 146,18 172,98 122,92 Surplus Surplus

Nov 278,1 106,30 144,75 171,80 133,35 Surplus Surplus

Dec 679,5 108,62 150,98 570,88 528,52 Surplus Surplus


GRAFIK NERACA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
900

700

500

300
Batas Surplus

100

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
-100

-300

-500

-700

(mm)
Curah Hujan ETP Penmann Monteith ETP Thornthwaite Neraca Air (Penmann Monteith) Neraca Air (Thornthwaite)
10
INTERPRETASI DAN REKOMENDASI

1. Kabupaten Pesisir Selatan memiliki CH tertinggi pada Bulan Desember sebesar 679,5 mm; terendah pada Bulan
Februari sebesar 80,3 mm
2. ETP tertinggi pada bulan Januari ETP sebesar 151,1 mm ; sementara terendah pada Bulan Juni sebesar 138,32
mm
3. Musim tanam pertama di Kab. Pesisir Selatan terjadi pada bulan Januari - April dan Musim tanam ke 2 terjadi
pada bulan Juni - November, kondisi ini sesuai dengan surplus air (defisit) yang tersedai dan dibutuhkan tanaman
4. Masyarakat di Kab. Pesisir Selatan sudah mulai beradaptasi dengan perubahan iklim ditandai dengan periode
tanaman berdasarkan CH
5. Rekomendasi
- Masyarakat dapat menanm padi di bulan Januari (tanam 1) dan Bulan Mei (tanam 2)
- Pemerintah dapat menyediakan pupuk/benih dll pada diwaktu tsb
- Waspada adanya kejadian bencana (banjir)dengan tingginya CH pada bulan Mei, September dan Desember

11
3. Google Jamboard
(Materi Hari 1, Fasilitator: Revia Muharrami)

Instruksi
1. Buat salinan/clone format google Jamboard
https://jamboard.google.com/d/11A3q3JuamG6NTZklu1FNhDD49GqDvES_BHaWSKLhYEI/
edit?usp=sharing

2. Ujicoba isi format jamboard tersebut berdasarkan kondisi wilayah yang disepakati
3. https://jamboard.google.com/d/1pMYna12BTrAx4W0I25tB91b1l60aMvZMaxokqfRsOiE/edit?usp=shari
ng
( Link google jamboard Kabupaten Pesisir Selatan)

12
4. Interpretasi Kondisi Iklim Wilayah berdasarkan Data Iklim BMKG
(Materi Hari 2, Fasilitator: Raden E. Prabowo)

Provinsi: Sumatera Barat


Kabupaten/Kota: Kabupaten Pesisir Selatan
Kecamatan:
Kelurahan/Desa:

Stasiun Iklim: Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur


Periode Data: 2021
Lintang Derajat (LU/LS): -99639
Bujur Derajat (BT/BB): 100.37222
13
Visualisasi Data Iklim

Curah Hujan
800

700

600

500

400

300

200

100

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Puncak curah hujan ada di Desember dan


Terendah Februari
14
Visualisasi Data Iklim

Suhu udara Rataan


28.5

28

27.5

27

26.5

26
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov

Suhu udara tertinggi pada bulan Februari Paling rendah


pada bulan Agustus
Visualisasi Data Iklim

Kelembaban Relatif
88.00

86.00

84.00

82.00

80.00

78.00

76.00

74.00

72.00

70.00
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kelembaban udara paling tinggi di Juni, paling rendah pada


Februari
16
Visualisasi Data Iklim

Kecepatan Angin (2m)


0.70

0.60

0.50

0.40

0.30

0.20

0.10

-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov

Kecepatan Angin (2m)

Angin kencang pada Januari-


Februari
17
Visualisasi Data Iklim

Lama Penyinaran Matahari (n)


8.00

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Penyinaran matahari terlama di bulan Februari, paling sebentar


di bulan Desember
Dampak Terhadap Pertanian

◉ Angin kencang pada Januari-Februari.


Angin  kondisi cuaca berubah  penguapan lahan  berpengaruh pada keberhasilan
penaman benih
◉ Curah hujan tertinggi pada Desember
Curah hujan tinggi  berpotensi banjir  sawah terendam/rusak dan gagal panen
◉ Penyinaran matahari terlama di bulan Februari, paling
sebentar di bulan Desember
Semakin lama penyinaran matahari  meningkatkan laju fotosintesis, menyebabkan
kekeringan pada lahan pertanian
Waktu penyinaran yang sebentar  memperpanjang masa pertumbuhan tanaman, gagal
panen karna kondisi penyakit pada tumbuhan berkembang

19
Dampak Terhadap Pertanian

◉ Suhu udara tertinggi pada bulan Februari. Paling rendah pada


bulan Agustus
Suhu menaingkat  mengurangi hasil panen dan memicu hama, ketersediaan air
berkurang
◉ Kelembaban udara paling tinggi di Bulan Juni, paling rendah
di bulan Februari
Kelembaban tinggi  peningkatan penyerapan air dan zat mineral  meningkatkan
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman
Kelembaban rendah  penurunan penyerapan air dan zat mineral  menurunnya
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman

20
Kesesuaian antara Pola Iklim dan Waktu Tanam

Pola tanam
Dari 12 bulan 3 panen:
• September – Desember
• Januari – April
• Mei– Agustus

Kesesuaian
◉ September masa penanaman benih, tapi disatu sisi curah hujan tinggi  benih padi akan terendam,
sawah akan terendam dan ada kemungkinan banjir

21
5. Model Pendugaan Produktivitas Padi
(Materi Hari 2, Fasilitator: Delta Yova)

Instruksi:
Ikuti langkah-langkah pendugaan produktivitas padi
pada tautan:
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/160UiDw7A
DLaW46ktks7lOJVV3f7AtCEn

Interpretasikan Grafik Pendugaan Padi tersebut


1. Bagaimana dampak Perubahan iklim terhadap
produktivitas padi di wilayah Anda?
2. Bagaimana produktivitas padi pada berbagai
skenario perubahan suhu dan curah hujan?
3. Berapa potensi total kerugian di masa depan?

Visualisasi Pendugaan Produktivitas Padi

22
Analisis produktivitas padi Pesisir Selatan
SKENARIO I

Perubahan Produktivitas Padi


Periode Total Kerugian dalam Milyar Rupiah
(Terhadap 2011 - 2021)

2021 - 2050 1,13% 169

2051 - 2080 0,74% 111

2081 - 2100 0,26% 26


Produktivitas (ton/Ha)

4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9

4
5

2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056
2057
2058
2059
2060
Tahun

2061
2062
2063
2064
2065
2066
2067
2068
2069
2070
2071
2072
Estimasi Produktivitas Padi Masa Depan (Skenario 1)

2073
2074
2075
2076
2077
2078
2079
2080
2081
2082
2083
2084
2085
2086
2087
2088
2089
2090
2091
2092
2093
2094
2095
2096
2097
2098
2099
2100
SKENARIO II

Perubahan Produktivitas Padi


Periode Total Kerugian dalam Milyar Rupiah
(Terhadap 1991 - 2020)

2021 - 2050 1,34% 192

2051 - 2080 -0,75% (124)

2081 - 2100 -3,78% (384)


Produktivitas (ton/Ha)

4
5

4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056
2057
2058
2059
2060
Tahun

2061
2062
2063
2064
2065
2066
2067
2068
2069
2070
2071
2072
2073
Estimasi Produktivitas Padi Masa Depan (Skenario 2)

2074
2075
2076
2077
2078
2079
2080
2081
2082
2083
2084
2085
2086
2087
2088
2089
2090
2091
2092
2093
2094
2095
2096
2097
2098
2099
2100
SKENARIO III

Perubahan Produktivitas Padi


Periode Total Kerugian dalam Milyar Rupiah
(Terhadap 2011 - 2021)

2021 - 2050 -4,34% (659)

2051 - 2080 -8,53% (1.293)

2081 - 2100 -12,24% (1.236)


Produktivitas (ton/Ha)

4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9

4
5

2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056
2057
2058
2059
2060
Tahun

2061
2062
2063
2064
2065
2066
2067
2068
2069
2070
2071
2072
2073
Estimasi Produktivitas Padi Masa Depan (Skenario 3)

2074
2075
2076
2077
2078
2079
2080
2081
2082
2083
2084
2085
2086
2087
2088
2089
2090
2091
2092
2093
2094
2095
2096
2097
2098
2099
2100
Hasil Analisis Pesisir Selatan
Luas lahan :23885,09 ha, dengan Harga GKG Rp. 4.800 per Kg
Menggunakan parameter dan perubahan iklim sesuai dengan kondisi wilayah Pesisir Selatan.
Diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Perubahan iklim berdampak pada resiko penurunan hasil produktivitas padi.
2. Produktivitas padi pada periode I (2021-2050), skenario 1 menggunakan suhu (0,5 ), skenario 2 (1)
dan skenario 3 (1,5) terjadi perubahan produktivitas padi secara berurutan, masing-masing mencapai
1,13%, -1,34% dan -4,34%. Artinya, semakin tinggi perubahan suhu maka akan berdampak pada
penurunan produktivitas yang semakin tinggi.
3. Penurunan produktivitas memperbesar potensi terjadinya peningkatan total kerugian. Pendugaan
yang dilakukan memberikan total kerugian dimasa depan, periode I, (2021-2050 ) pada skenaroi 1
mencapai 169 M, skenario 2 mencapai 192 M dan skenario 3 mencapai 659 M.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai