BAB III
3.1.1 Geografis
Kabupaten Boalemo terletak antara 00° 23” 55’ Lintang Utara sampai 00°55”
38’ Li ntang Utara, serta antara 122° 01” 12’ Bujur Ti mur sampai 122° 39” 17’ Bujur
Timur, dengan luas wilayah 1.824,72 km². Dengan batas-batas wilayah seperti
terlihat pada tabel 3.1 dan Ketinggian topografi di Kabupaten Boalemo Cukup
bervariasi mulai dai 0 – 2000 mdpl. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Boalemo, wilayah Kabupaten Boalemo terdiri atas
tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Mananggu, Tilamuta, Dulupi, Botumoito,
Paguyaman, Wonosari, dan Paguyaman Pantai.
1
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
3.1.2 Iklim
2
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
Curah hujan tertinggi ada di bulan Desember yaitu 246 mm 3 dengan jumlah hari
hujan sebanyak 27 hari. Sedangkan curah hujan terendah ada dibulan September.
Tabel 3-3 : Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Boalemo Tahun 2018
Tabel 3-4 : Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan Kabupaten Boalemo, 2018
Tabel 3-5 : Rata- Rata Suhu Udara dan Kelembaban Menurut Bulan Provinsi Gorontalo,
2018
3
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
Rata- Rata-
Maksimal Minimal Maksimal Minimal
Rata Rata
Januari 34,80 22,20 26,60 93,00 78,00 85,00
Februari 34,20 22,40 26,80 94,00 75,00 85,00
Maret 35,00 20,40 26,60 97,00 75,00 84,00
April 34,20 22,00 26,70 94,00 80,00 87,00
Mei 34,00 22,40 26,80 94,00 77,00 86,00
Juni 33,80 21,00 26,40 97,00 75,00 85,00
Juli 34,00 21,20 27,00 92,00 71,00 80,00
Agustus 34,20 20,00 26,80 86,00 66,00 76,00
September 35,60 18,80 27,30 88,00 59,00 71,00
Oktober 35,20 20,60 27,30 90,00 65,00 79,00
November 35,00 22,00 27,20 90,00 76,00 84,00
Desember 34,00 22,00 26,80 93,00 78,00 86,00
Sumber : Stasiun Meteorologi Jalaluddin Gorontalo, Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika, 2018
Kota tumbuh pada dataran rendah di sepanjang pinggir pantai dengan limitasi
perkembangan berupa kondisi topografi wilayah yang berbukit. sedangkan wilayah
datar berada pada tempat -tempat yang saat ini merupakan pusat-pusat
permukiman. Kondisi geomorfologi/bentang alam merupakan elemen penting
dalam penentuan kesesuaian pemanfaatan lahan atau kemampuan daya dukung
lahan. Kabupaten Boalemo dikelilingi oleh daerah belakang (hinterland) berupa
dataran yang termasuk dalam kelas kelerengan agak curam yaitu berkisar antara
15% sampai dengan 4 0% dan kelerengan di atas 40% (sangat curam) serta beberapa
bagian wilayah dengan kelerengan antara 2% hingga 15% (landai). Kelerengan yang
cukup tinggi merupakan limitasi dalam pengembangan pusat -pusat permukiman
di Kabupaten Boalemo terutama ke arah Selatan. wilayah-wilayah dengan
4
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
kelerengan di atas 15 % dimanfaatkan untuk perkebunan dan hutan. Tinggi rata -rata
permukaan tanah di kabupaten Boalemo dari permukaan laut adalah 30,14 m.
Rincian tinggi rata-rata permukaan tanah per kecamatan dapat dilihat pada Tabel
6.5.
5
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
6
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
Gambar 3-2 : Peta Topografi Kabupaten Boalemo
7
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
3.1.4 Geomorfologi
Menurut Peta geologi Lembar Tilamuta (S. Bachri, Sukido, dan N. Ratman, 1993), secara
geologis wilayah Boalemo dan sekitarnya terbentuk sejak zaman kuarter yang terjadi
selama era holosen dan pristosen dan pada zaman tersier selama era miosen,
ologosen dan eosen. Formasi geologis yang terbentuk selama itu adalah:
1. Formasi endapan danau (Qpl) yang terdiri atas batu lempung, batu pasir, dan kerikil
2. Formasi batuan gunung api Pinogu (TQpv) yang dibentuk oleh aglomerat, tufa,
lava andesit, dan basalt Penyebaran satuan batuan ini tidak terlalu luas, hanya
menempati daerah perbukitan selatan Tilamuta sampai Dulupi , berada pada
elevasi 100 – 300 m diatas muka laut. Satuan batuannya terdiri dari, aglomerat, tuf
dan lava dan kalkarenit umumnya kompak, sebagaimana yang tersingkap
pada bukit sebelah barat sungai Randangan
3. Formasi diorit Boliohuto (Tmbo) yang terdiri atas diorit, granodiorit, lava basal,
basal sepilitan. Merupakan batuan intrusi, dari sistim Pegunungan Dapi,
penyebaran sebelah barat sampai kebagian tengah daerah penelitian, berada
pada elevasi 100– 900 m di atas muka laut
4. Formasi Tinombo (Teot) yang dibangun oleh lava andesit, breksi gunung api,
batu pasir weke, dan batu lanau. Satuan batuan-batuan dari formasi tinombo (Teot)
yang berada di sebagian cekungan Marisa sebelah timur tepatnya daerah
penyelidikan, pelamparannya sebagian besar menempati komplek pebukitan dan
pegunungan Utilemba, Dapi dan Loba pada elevasi 300 – 1000 m diatas muka
laut. Batuan penyusun terdiri dari selang-seling satuan gunung api yang terdiri
dari lava basal, lava andesit dan breksi gunung api dengan batu pasir
wake, batu lanau, sebagian batuan ini telah mengalami pemalihan tingkat
rendah. Litologi satuan ini telah banyak dipengaruhi oleh adanya struktur
geologi yang berkembang terutama sesar normal, sesar geser dan intrusi oleh
batuan beku granodiorit, didaerah Dulupi pada daerah penyelidikan CAT Marisa
bagian Timur juga banyak dijumpai urat- urat kwarsa yang mengisi, celah-celah
5. dari batu pasir malihan berarah N 200 E s/d N 270 E. Kondisi batuan didalam
daerah penyelidikan relatif kompak dan banyak dijumpai rekahan dan join,
berarah N 40– 50 E, tingkat pelapukannya rendah.
6. Formasi aluvium (Qal) yang dibangun oleh batuan basir, lempung, lanau,
lumpur, kerikil dan kerakal
7. Formasi Dolokapa (Tmd) yang dibentuk oleh batu pasir, weke, batuan lumpur,
batu lanau, konglomerat, tuva lapili, aglomerat, breksi gunung api, lava andesit,
sampai basalt. Dari urut-urutan stratigrafi, Formasi Randangan dan Formasi
8
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
Dolokapa menindih tidak selaras terhadap Formasi Tinombo (Teot). Penyebaran
Formasi Randangan, dapat dijumpai pada daerah morfologi perbukitan landai
dan dataran dengan elevasi 100 – 300 m diatas muka laut, tersingkap disebelah
barat daerah penyelidikan, penyebaran tidak luas. Formasi Randangan, terdiri
dari perselingan konglomerat, batu pasir wake, batu lanau dan batu lumpur,
satuan batuan dalam formasi ini juga banyak dipengaruhi oleh struktur geologi yang
berkembang, berupa sesar normal dan sesar geser. Sedangkan Formasi Dolokapa
(Tmd), penyebarannya juga tidak luas tersingkap di timur, dibagian utara daerah
penyelidikan, sekitar daerah Tangga Jaya. Satuan batuan yang mewakili Formasi
ini terdiri dari Batupasir Wake, Batu Lanau, Konglomerat, Tuf, Aglomerat dan Breksi
Gunung Api.
8. Formasi granodiorit Bumbulan (Tpb) yang terdiri atas granodiorit, granit, dasit, dan
kuarsa. Merupakan batuan intrusi, dari sistim Pegunungan Dapi, penyebaran
sebelah barat sampai kebagian tengah daerah penelitian, berada pada elevasi
100– 900 m di atas muka laut
9. Formasi Gunung api Pani (Tppv) yang dibangun oleh batuan dasit, andesit,
tifa, aglomerat dan breksi gunung api. Terutama untuk satuan batuan gunung api
Pani (Tppv), penyebarannya didaerah penyelidikan bagian barat mulai dari
punggungan Huidu Oitelomo, Gn. Pani,bagian timurnya Huidu Sepa, Botuliodu dan
Hutiamela berada pada elevasi 200 – 900 m diatas muka laut. Batuan Gn. Api Pani,
terdiri dari Dasit, Andesit, Tuf, Aglomerat, dari kenampakan dilapangan
batuannya untuk lapisan tuf dan aglomerat, sifat fisiknya kompak dan banyak
rekahan
10. Untuk satuan breksi Wobudu (Ppwv), penyebarannya tidak luas, jenis
batuan terdiri dari breksi Gn. Api, aglomerat dan tuf
3.2 Kependudukan
Berdasarkan data jumlah penduduk Kabupaten Manokwari tahun 2018 jumlah
penduduk Kabupaten Boalemo adalah sebesar 146.640 jiwa yang terdiri dari 75.016
jiwa penduduk laki-laki dan 71.624 jiwa penduduk perempuan. Dengan luas wilayah
1.824,72 km².
Kepadatan
Luas Wilayah Penduduk
No Kecamatan Penduduk
Km2 % Orang % Orang/Km2
1 Mananggu 300,76 16,48 13 225 9,02 44
2 Tilamuta 189,38 10,38 30 916 21,08 163
3 Dulupi 299,76 16,43 17 232 11,75 57
4 Botumoito 486,87 26,68 15 529 10,59 32
9
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
Kepadatan
Luas Wilayah Penduduk
No Kecamatan Penduduk
Km2 % Orang % Orang/Km2
5 Paguyaman 195,25 10,70 33 728 23,00 173
6 Wonosari 235,88 12,93 27 462 18,73 116
7 Paguyaman Pantai 116,81 6,40 8 548 5,83 73
Boalemo 1 824,72 100,00 146 640 100,00 80
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boalemo, 2018
3.3 Pertanian
3.3.1 Hortikultura
Pada tahun 2018, jenis tanaman sayuran dengan produksi paling tinggi di Kabupaten
Boalemo adalah cabai rawit dengan produksi sebanyak 75.219 kuintal. Sementara
itu, untuk jenis tanaman buah-buahan, pisang adalah buah dengan produksi paling
banyak di Boalemo di tahun 2018, dengan nilai 34.300 kuintal.
3.3.2 Perkebunan
Data dari Dinas Pertanian menunjukkan bahwa di tahun 2018, tanaman perkebunan
di Kabupaten Boalemo didominasi oleh tanaman kelapa dengan luas 9.963,00 hektar
lahan perkebunan.
3.3.3 Peternakan
Populasi ternak di Kabupaten Boalemo pada tahun 2018 terdiri atas sapi, kambing,
babi, kuda, ayam, dan itik. Ayam buras adalah ternak dengan jumlah paling
banyak, yaitu 183.215 ekor.
10
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Aknop Kanal dan Sungai Utama Tilamuta
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN...............................................III-1
3.1.1 Geografis..........................................................................................................III-1
3.1.2 Iklim..................................................................................................................III-2
3.1.4 Geomorfologi...................................................................................................III-7
3.2 Kependudukan........................................................................................................III-8
3.3 Pertanian.................................................................................................................III-9
Tabel 3-3 : Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Boalemo Tahun 2018.......III-2
Tabel 3-4 : Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan Kabupaten Boalemo, 2018
................................................................................................................................................III-3
Tabel 3-5 : Rata- Rata Suhu Udara dan Kelembaban Menurut Bulan Provinsi Gorontalo,
2018.......................................................................................................................................III-3
11