300
250
200
Rerata
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berdasarkan kurva di atas dapat diketahui cutah hujan tahunan tertinggi
yang terdapat di Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan
Selatan adalah pada tahun 2010 dan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2006.
2. Kurva Curah Hujan Bulanan
Berdasarkan tabel tersebut di atas, serapan tenaga kerja dari sektor nelayan
padatahan 2011 sebesar 28,26%. Jadi masih ada angkatan kerja yang bisa terserap
di sector pertambangan di estimasi bertambah 3 % yang awalnya pada tahun 2011
sebesar 2,4%. Angkatan kerja yang tidak terserap lapangan kerja pada umumnya
bekerja di sawah maupun di kebun masyarakat, maupun buruh harian pada
kontraktor yang secara temporer mendapat pekerjaan kontruksi di daerah ini. Hal
ini cukup signifikan untuk mengurangi angka penganguran di daerah setempat.
Diharapkan dengan beroperasinya kegiatan penambangan Batubara di daerah ini,
kesempatan kerja dan serapan tenaga kerja semakin meningkat khususnya di
Angsana dan di desa-desa tetangga sekitar lokasi tambang.
2.2.3.3. Sosial Budaya
Batasan sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan kawasan yang
merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung
norma dan nilai tertata yang sudah mapan, sesuai dengan proses dinamika sosial
suatu kelompok masyarakat yang diperkirakan mengalami perubahan mendasar
akibat rencana kegiatan nantinya. Kemungkinan yang akan terkena dampak dari
adanya kegiatan tersebut adalah masyarakat di sekitar proyek. Cakupan batas
sosial kegiatan penambangan batubara oleh PT. Borneo Indobara adalah Desa
Angsana dan Bunati Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada lokasi rencana lokasi tambang ditemukan bahwa nilai budaya dan
adat istiadat setempat masih begitu kuat eksistensinya di masyarakat, baik dalam
konteks hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia maupun
manusia dengan lingkungannya. Dalam hal hubungan manusia dengan Tuhannya,
baik orang Banjar, maupun suku-suku minoritas yang lain sangat meyakini
mengenai adanya kekuatan yang lebih tinggi yang mengatasi kekuatan manusia
dan alam yaitu kekuatan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu, masyarakat
meyakini bahwa manusia harus taat dan patuh terhadap Tuhan yang Maha Kuasa.
Dalam hal hubungan manusia dengan manusia, dikalangan masyarakat di Desa
Angsana masih menjunjung tinggi adat istiadat setempa tseperti orang tua harus
dihormati dan orang seusia harus saling menghargai. Adat istiadat seperti ini
masih cukup melekat kuat baik di kalangan orang tua maupun di kalangan
generasi muda.
2.2.4. Komponen Lingkungan Kesehatan Masyarakat
Kondisi kesehatan lingkungan pada Desa Angsana sesuai hasil wawancara
sebagai berikut :
a. Sumber air yang digunakan masyarakat berasal dari sumur gali dan sumur
pompa serta pesisir pantai Bunati dan Angsana.
b. Perumahan warga pada umumnya permanen.
c. Pembuangan sampah RT dilakukan di tempat pembuangan sampah, dilahan
kosong.
d. Jamban keluarga menggunakan jamban sendiri, jamban umum.
e. Sumber air untuk mencuci berasal dari sumur gali, sumur pompa dan air hujan.
2.2.5. Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat atau disingkat PPM adalah
upaya dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian, pendidikan, sosial
budaya, kesehatan, dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang, baik
secara individu maupun kolektif agar tingkat kehidupa masyarakat sekitar
tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu,
pertama menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang (enabling). Kedua, memperkuat atau daya yang dimiliki masyarakat
(empowering). Ketiga, memperdayakan dalam arti pula melindungi.
Tambang adalah termasuk sumber kekayaan alam yang tidak dapat
diperbaharui. Kemampuan sumberdaya alam yang tersedia sangat terbatas untuk
menyerap pengaruh-pengaruh aktivitas manusia. Oleh sebab itu, untuk kelanjutan
usaha pertambangan, maka seyogyanya pengelolaannya dilakukan secara bijak
dan berdasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan pertambangan sebagaimana
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Pengembangan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas
masyarakat yang bermukim dilingkar tambang sehingga mampu mengejar
ketertinggalan dalam berbagai bidang kehidupan. Secara normatif, kewajiban
pengembangan masyarakat hanya mengikuti pengembangan kualitas sumberdaya
manusia, kesehatan dan pertumbuhan ekonomi. Sebagai perusahaan pertambangan
PT. Borneo Indobara bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat local
sekitar. Dalam hal ini masyarakat local yang sejahtera sangat penting untuk
kemitraan dan kerjasama dengan pemerintah, karyawan, dan masyarakat local.
2.3. Pelingkupan
2.3.1. Proses Pelingkupan
Potensi dampak penting dari kegiatan penambangan batubara yang akan
dilakukan oleh PT. Borneo Indobara di Angsana merupakan kegiatan
pertambangan batubara. Dampak penting yang diperkirakan akan timbul
merupakan hasil dari rangkaian proses identifikasi dan pelingkupan dampak
potensial dengan mendasarkan pada interaksi antara deskripsi rencana kegiatan
dengan kondisi rona lingkungan hidup awal. Proses pelingkupan yang dilakukan
untuk menelaah dampak potensial dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Dampak Potensial
Secara hipotetik, komponen lingkungan yang potensial terkena dampak
proyek adalah sebagai berikut :
a. Komponen fisik kimia
1. Perubahan Bentang Lahan
Dampak terhadap komponen fisik kimia berupa perubahan bentang lahan
merupakan dampak primer yang disebabkan oleh kegiatan penambangan
terutama akibat kegiatan pembukaan lahan untuk badan jalan angkut
material, pembersihan dan pengupasan tanah penutup pada tahap kegiatan
penambangan. Perubahan bentang lahan ini akan berdampak terhadap
perubahan jenis dan fungsi ekosistem (komponen biologi), dan
peningkatan erosi. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak
terhadap komponen bentang lahan antara lain :
a) Operasional : Pembukaan jalan angkut material, clearing (pembersihan)
dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup proses
penambangan pasir dan batu dan reklamasi..
b) Pasca Operasi : Kegiatan rehabilitasi/penataan dan reklamasi lahan/
revegetasi lahan bekas tambang.
2. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
Komponen udara akan mengalami dampak oleh aktivitas proyek, yang
menyebabkan perubahan dan penurunan kualitas udara, yaitu dengan
meningkatnya konsentrasi gas ambien, debu, maupun peningkatan
kebisingan. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap
komponen udara dan kebisingan antara lain :
a) Konstruksi : Mobilisasi alat dan material, pembuatan jalan angkut, dan
pembangunan sarana penunjang dan perumahan.
b) Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping
(pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan
batu, reklamasi, dan pengangkutan dan pemuatan hasil tambang.
Dampak terhadap komponen udara dan kebisingan merupakan dampak
primer, sedangkan dampak sekundernya adalah menurunnya kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan.
3. Transportasi
Komponen transportasi yang akan terkena dampak adalah peningkatan
volume lalu lintas akibat kegiatan penambangan ini. Beberapa kegiatan
yang menimbulkan dampak terhadap komponen transportasi antara lain :
a) Konstruksi : Mobilisasi alat dan material
b) Operasional : Kegiatan penambangan pasir dan batu serta pengangkutan
dan pemuatan hasil tambang.
Dampak peningkatan volume lalu lintas akan mengakibatkan dampak
turunan berupa potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas, penurunan
kualitas udara dan peningkatan kebisingan. Tetapi di sisi lain akan
memberikan dampak positif.
4. Penurunan Kualitas Air Sungai
Komponen perairan sungai yang akan terkena dampak adalah akibat
meningkatnya laju erosi dan sedimentasi dari kegiatan penambangan.
Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen
perairan sungai antara lain : Dampak penurunan kualitas air sungai akan
mengakibatkan dampak turunan berupa terganggunya kehidupan flora
fauna di sungai.
b. Komponen Biologi
1) Tergangunya Biota Darat
Komponen biota darat dijabarkan dalam kepadatan satwa dan vegetasi baik
yang dilindungi maupun tidak. Dengan adanya kegiatan penambangan ini,
dampak yang timbul terhadap biota darat adalah menurunnya populasi satwa
liar dan dilindungi maupun vegetasi darat.
Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen biota darat
tersebut antara lain :
a) Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping
(pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan batubara,
dan reklamasi, serta pemuatan hasil tambang ke kapal.
b) Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas
tambang.
2) Terganggunya Biota Perairan
Terganggunya biota perairan berupa terganggunya kehidupan nekton di
sungai. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan ini adalah
berupa menurunnya kuantitas biota perairan tersebut. Kegiatan yang
menimbulkan dampak terhadap komponen biota perairan antara lain :
a) Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping
(pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan
batu, serta operasional sarana penunjang.
b) Pasca Operasi : Kegiatan rehabilitasi/penataan dan reklamasi lahan/
revegetasi lahan bekas tambang.
Menurunnya biota perairan terutama nekton akan berdampak pada
menurunnya pendapatan (mata pencaharian) sebagian masyarakat yang
sehari-harinya menangkap ikan di perairan.
c. Komponen Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
1) Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Kegiatan penambangan akan menimbulkan dampak positif dengan
terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat.
Dampak ini merupakan dampak primer yang terjadi dalam tempo yang
cukup lama. Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen
kesempatan kerja dan berusaha tersebut antara lain :
a) Konstruksi : Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan
material, serta pembangunan sarana penunjang dan perumahan.
b) Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping
(pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan
batu, reklamasi, pengangkutan dan pemuatan hasil tambang,
operasional sarana penunjang.
c) Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas
tambang.
2) Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Komponen pendapatan masyarakat dan PAD dijabarkan ke dalam
pendapatan, kesejahteraan, dan pemasukan ke kas daerah. Dampak
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan PAD merupakan
dampak turunan dari kesempatan kerja dan peluang berusaha. Beberapa
kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen pendapatan
masyarakat dan PAD antara lain :
a) Pra Konstruksi : Perizinan Lokasi
b) Konstruksi : Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan
material, serta pembangunan sarana penunjang dan perumahan.
c) Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping
(pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan
batu, reklamasi, pengangkutan hasil tambang, operasional sarana
penunjang.
d) Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas
tambang.
3) Persepsi Masyarakat
Komponen persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari kegiatan-
kegiatan yang berlangsung pada semua tahap kegiatan proyek. Beberapa
kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen ini antara lain :
a) Pra Kontruksi : Studi kelayakan dan detail desain serta perizinan
lokasi.
b) Konstruksi : Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan
material, dan pembangunan sarana penunjang dan perumahan.
c) Operasi : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan)
tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu,
reklamasi, operasional sarana penunjang.
d) Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas
tambang.
4) Kesehatan Masyarakat
Komponen kesehatan masyarakat terutama disebabkan oleh perubahan
kualitas llingkungan akibat kegiatan konstruksi dan operasional
penambangan. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap
komponen ini antara lain :
a) Konstruksi : Kegiatan mobilisasi alat dan material.
b) Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping
(pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan
batu.
c) Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas
tambang.
Selengkapnya dampak potensial yang berpengaruh terhadap komponen
lingkungan terlihat pada Tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 2.16. Matrik Identifikasi Dampak Kegiatan Penambangan Batubara PT.
Borneo Indobara
Komponen Kegiatan
Komponen Pra Pasca
No Kontruksi Operasi
Lingkungan Kontruksi Operasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A GEOFISIK-KIMIA
1 perubahan
bentang alam
2 Kerusakan jalan
3 Kualitas udara
dan kebisingan
4 Transportasi
5 Kualitas air
sungai
6 Sedimentasi dan
erosi
7 Gangguan lalu
lintas
8 Run off
9 Kualitas air
permukaan
10 Kualitas air tanah
11 Iklim mikro
12 Kualitas tanah
13 Timbulan sampah
dan sanitasi
lingkungan
B BIOLOGI
1 Vegetasi
2 Fauna
3 Biota perairan
C SOSEKBUDKESMAS
1 Kesempatan kerja
dan peluang
usaha
2 Pendapatan
masyarakat dan
PAD
3 Persepsi
masyarakat
4 Gangguan
kesehatan
masyarakat
Keterangan :
1. Perizinan Lokasi
2. Rekrutmen Tenaga Kerja
3. Mobilisasi Peralatan
4. Land Clearing dan Stripping
5. Pembuatan Jalan Masuk
6. Pembuatan Barak dan Mess
7. Penambangan Pasir dan Batu
8. Pengangkutan material pasir dan batu
9. Penataan lahan (reklamasi)
2. Evaluasi Dampak Potensial
a) Komponen Fisik Kimia
1) Perubahan bentang lahan
Dampak terhadap perubahan bentang lahan disebabkan oleh kegiatan
penambangan terutama dengan pembersihan dan pengupasan tanah
penutup. Dampak ini berlangsung lama dan menyebabkan dampak
lanjutan pada komponen lingkungan lain. Dengan menggunakan
kriteria dampak besar dan penting maka dampak terhadap bentang
lahan merupakan dampak negatif besar dan penting.
2) Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan Komponen udara
akan mengalami dampak oleh aktivitas proyek, yang menyebabkan
perubahan dan penurunan kualitas udara, baik konsentrasi gas ambien,
debu, maupun meningkatnya kebisingan. Dampak ini berlangsung lama
dan menyebabkan dampak lain berupa perubahan tingkat kesehatan
masyarakat, sehingga dengan kriteria dampak besar dan penting,
dampak ini tergolong dampak negatif besar dan penting.
3) Transportasi
Komponen transportasi yang akan terkena dampak adalah peningkatan
volume lalu lintas akibat kegiatan penambangan ini. Dampak ini
berlangsung lama (selama kegiatan penambangan), jumlah manusia
yang terkena cukup banyak, dan dampak ini berpotensi mengakibatkan
terjadinya kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalan, dan kemacetan lalu
lintas, sehingga merupakan dampak negatif besar dan penting.
Kecelakaan dan kemacetan tidak termasuk dampak besar dan penting
karena jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil (intensitas
kecil) dan dapat ditanggulangi secara sederhana dengan pemasangan
rambu-rambu lalu lintas sepanjang jalan.
4) Sedimentasi dan Erosi
Komponen erosi dan sedimentasi tergolong dampak negatif besar dan
penting karena berlangsung cukup lama (selama kegiatan penambangan
berlangsung) dan cakupan wilayah yang terkena dampak ini cukup luas
(termasuk sungai), serta mempengaruhi komponen lingkungan hidup
lainnya.
5) Penurunan Kualitas Air
Komponen perairan sungai yang akan terkena dampak adalah akibat
meningkatnya laju erosi dan sedimentasi daari kegiatan penambangan
ini. Dampak ini berpengaruh luas dan berlangsung lama, berdampak
pada komponen lain dan akan berbalik terhadap keberlanjutan rencana
kegiatan, sehingga tergolong dampak negatif besar dan penting.
b) Komponen Biologi
1) Tergangunya Biota Darat
Komponen biota darat dijabarkan dalam kepadatan satwa dan vegetasi
baik yang dilindungi maupun tidak. Dampak terhadap biota darat ini
akibat perubahan bentang lahan, sehingga sebagian vegetasi pada lahan
tersebut mengalami distorsi. Karena fungsi ekosistem kawasan yang
banyak, maka dampak yang muncul termasuk dampak negatif besar dan
penting.
2) Terganggunya biota perairan Terganggunya biota perairan berupa
terganggunya kehidupan nekton. Komponen ini merupakan salah satu
rantai dalam ekosistem, meskipun tidak memiliki peran secara luas.
Dampak terhadap biota perairan berdampak cukup luas sehingga
dikategorikan sebagai dampak besar dan negatif penting.
c) Komponen Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
1) Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Peluang bekerja dan berusaha merupakan dampak yang dapat
berlangsung lama, jumlah manusia yang terkena dampak juga banyak,
dan dapat berbalik selama ada penerimaan tenaga kerja dan peluang
berusaha. Dampak ini akan menurun pada peningkatan pendapatan
masyarakat, sehingga dampak ini tergolong dampak positif besar dan
penting.
2) Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan PAD
Komponen pendapatan masyarakat dan PAD dijabarkan ke dalam
pendapatan, kesejahteraan, dan pemasukan ke kas daerah. Dampak ini
berlangsung lama, jumlah manusia yang terkena dampak cukup
banyak, dan berbalik terhadap kegiatan proyek, sehingga dikategorikan
sebagai dampak positif besar dan penting.
3) Persepsi Masyarakat
Komponen persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari
kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada semua tahap kegiatan
proyek. Persepsi beragam ini merupakan turunan dari peningkatan
pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah. Dengan demikian
dampak ini tergolong besar dan penting.
4) Kesehatan masyarakat Komponen kesehatan masyarakat terutama
disebabkan oleh perubahan kualitas lingkungan akibat kegiatan
konstruksi dan operasional penambangan serta pasca operasi. Dampak
ini bersifat lama, akumulatif, berdampak luas, sehingga dikategorikan
dampak negatif besar dan penting.
2.3.2. Hasil Proses Pelingkupan
Dampak Penting Hipotetik
Setelah dilakukan evaluasi terhadap potensi dampak dari kegiatan
penambangan yang akan dilakukan oleh PT. Borneo Indobara maka diperoleh
dampak penting hipotetik antara lain :
a. Komponen Geofisik Kimia
1) Perubahan bentang lahan
2) Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
3) Gangguan lalu lintas
4) Sedimentasi dan erosi
5) Penurunan kualitas air sungai
6) Kerusakan Jalan
7) Kualitas tanah
b. Komponen Biologi
1) Tergangunya biota darat
2) Terganggunya biota perairan
c. Komponen Sosial Ekonomi Budaya Dan Kesehatan Masyarakat
1) Kesempatan kerja dan peluang berusaha
2) Peningkatan pendapatan masyarakat dan PAD
3) Persepsi masyarakat
4) Kesehatan masyarakat
Langkah-langkah pelingkupan mulai dari identifikasi dampak potensial
menjadi dampak penting hipotetik disajikan pada Gambar 2.1. berikut ini.