Anda di halaman 1dari 80

BAB V

DETAIL DESAIN

5.1 Skenario Desain


5.1.1 IPAL (Annisa Fairuz Elkansha/2010943018)
Air limbah kegiatan domestik harus diolah lebih lanjut agar tidak menghasilkan dampak
negatif bagi lingkungan sekitarnya. Untuk mencegah hal tersebut maka suatu wilayah
harus menerapkan sistem pengolahan yang tepat dalam penanganan limbah sebelum
dibuang ke badan air. Air limbah yang berasal dari air bekas dan air kotor (sistem
tercampur) akan diolah di IPAL. Suatu unit pengolahan air limbah dirancang harus
dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Karakteristik dan kualitas air buangan yang akan diolah;
2. Kriteria desain masing-masin unit pengolahan;
3. Teknologi dan peralatan serta operator yang tersedia;
4. Biaya pembangunan dan pemelihariaan unit pengolahan.
Bangunan pelengkap adalah bangunan yang diperlukan untuk memperlancar sistem
aliran dan juga kemudahan dalam perawatan. Bangunan pelengkap dikawasan IPAL
terdiri dari:
1. Gudang;
2. Kantor;
3. Laboratorium;
4. Pintu masuk;
5. Pos jaga;
6. Jalan akses masuk IPAL;
7. Tempat parkir;
8. Fasitiltas pemeliharaan;
9. Fasilitas air bersih; dan
10. Lainnya.
Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dipengaruhi oleh beberapa hal
yaitu karakteristik dan kualitas air limbah yang harus memenuhi baku mutu yang
berlaku, debit air limbah, dan juga fluktuasi air limbah. Unit yang digunakan pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yaitu:
1. Saluran Pembawa;
2. Fine Screen;
3. Grease Trap;
4. Grit Chamber;
5. Bak Sedimentasi I;
6. Activated Sludge;
7. Bak Sedimentasi II
8. Bak Desinfeksi;
9. Gravity Thickener;
10. Sludge Drying Bed
5.1.2 IPLT (Siti Finni Varuzsha/2010941024)
Kegiatan domestik pasti akan menghasilkan limbah, apabila limbah yang dihasilkan
tidak diolah lebih sebelum dibuang ke badan air terdekat, maka akan menghasilkan
dampak negatif bagi lingkungan di sekitarnya. Untuk mencegah hal tersebut, maka
suatu wilayah harus menerapkan sistem pengolahan yang tepat dalam penanganan
limbah sebelum dibuang ke badan air. Air limbah berupa lumpur dari septic tank akan
diolah di IPLT.
IPLT Kecamatan Koto Tangah direncanakan dibangun di atas ketinggian 510 mdpl dan
berada dekat dengan badan air. Bangunan pengolahan lumpur yang digunakan yaitu bak
pengumpul, tangki imhoff, kolam stabilisasi anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam
maturasi. Kebutuhan unit bangunan pelengkap di kawasan IPLT di antaranya:
1. Pintu masuk;
2. Pos jaga;
3. Tempat parkir dan garasi;
4. Fasilitas pemeliharaan dan keamanan;
5. Laboratorium;
6. Kantor;
7. Gudang;
8. Fasilitas air bersih;
9. Buffer zone;
10. Kolam pengering lumpur; dan
11. Sumur monitoring kualitas air.

5.2 Layout BPAL


5.2.1 IPAL (Annisa Fairuz Elkansha/2010943018)
Layout menggambarkan secara keseluruhan sistem pengolahan air limbah mulai dari
jumlah setiap unit beserta elevasi masing-masing unit. Siteplan IPAL dan layout IPAL
dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2.

KELOMPOK III A
Gambar 5.1 Siteplan IPAL Kecamatan Koto Tangah

KELOMPOK III A V-3


Gambar 5.2 Layout IPAL Kecamatan Koto Tangah

KELOMPOK III A V-4


5.2.2 IPLT (Putri Delia/2010941018)
Layout menggambarkan secara keseluruhan sistem pengolahan air limbah mulai dari jumlah
setiap unit beserta elevasi masing-masing unit. Siteplan IPLT dan layout IPLT dapat dilihat
pada Gambar 5.3 dan Gambar 5.4

KELOMPOK III A V-
Gambar 5.3 Siteplan IPLT Kecamatan Koto Tangah

KELOMPOK III A V-6


Gambar 5.4 Layout IPLT Kecamatan Koto Tangah

KELOMPOK III A V-7


5.3 Unit Pengolahan Air Limbah
5.3.1 Unit Pengolahan Pendahuluan (Preliminary Treatment)
5.3.1.1 Unit Pengolahan Pendahuluan IPAL
Preliminary treatment merupakan pengolahan awal pada limbah yang disaring supaya
partikel-partikel seperti pasir, plastik, kayu dan sampah terpisah dari air sehingga tidak
merusak alat-alat yang ada pada tahapan instalasi pengolahan air limbah. Bangunan
pengolahan yang digunakan pada preliminary treatment adalah saluran pembawa,
barscreen dan grit chamber.
5.3.1.1.1 Saluran Pembawa (Gema Andriza/2010942023)
Saluran pembawa berfungsi menyalurkan air buangan ke fine screen dan untuk
menyalurkan air buangan dari satu unit pengolahan ke unit pengolahan selanjutnya.
1. Kriteria Desain
Kriteria desain untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.1 dibawah ini:
Tabel 5.1 Kriteria Desain Saluran Pembawa
No. Kriteria Desain Range Desain dipilih
1. Koefisien kekasaran 0,011 - 0,015 0,013
2. Kemiringan (S) 0,002
3. Kecepatan minimum aliran pada saluran (Vmin) > 0,381 m/s
4. Kecepatan air dalam pipa (v) 0,5 - 2 m/s 1 m/s
Sumber: Metcalf dan Eddy, 1991.

Desain dipilih untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.1. beberapa
keterangan tambahan yang dibutuhkan dalam desain ini adalah:
1. Fmd = 1,2 - 2 (yang digunakan 1,2);
2. Bentuk Saluran = persegi Panjang (L = 2h), dimana L = lebar, h = tinggi.
2. Desain yang dirancang
a. Koefisien kekasaran (n)= 0,013;
b. Kemiringan (S) = 0,002;
c. Kecepatan (v) = 1 m/dtk.
3. Data
Beberapa data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap I
1. Qpeak (dari perhitungan tahap I) = 0,084 m3/s
2. Qmin (dari perhitungan tahap I) = 0,013 m3/s
b. Tahap II
1. Qpeak (dari perhitungan tahap II) = 0,104 m3/s
2. Qmin (dari perhitungan tahap II) = 0,016 m3/s
c. Tahap III
1. Qpeak (dari perhitungan tahap III) = 0,131 m3/s
2. Qmin (dari perhitungan tahap III) = 0,020 m3/s
4. Perhitungan
Diameter pipa inlet
Debit Pipa Inlet (Qmaks) = 0,131 m3/s (Tahap III)
Q =v×A
0,131 m /s
3
=1×A
A = 0,131 m2
0,131 m 2
= ¼ π (D)2
D = 0,408= 410 mm = 400 mm
KELOMPOK III A
Cek kecepatan pipa Tahap I
Q
V = peak
A
0,084 m 3 /s
=
1/4 π 0,4 2
= 0,66 m3/s … OK! (v = 0,5 - 2 m/s)
Cek kecepatan pipa Tahap II
Q
V = peak
A
0,104 m 3 /s
= 2
1/4 π 0,4
= 0,82 m /s … OK! (v = 0,5 - 2 m/s)
3

Cek kecepatan pipa Tahap III


Q
V = peak
A
0, 131 m 3 /s
=
1/4 π 0,4 2
= 1,04 m3/s … OK! (v = 0,5 - 2 m/s)
Contoh Perhitungan Tahap III
a. A cross = Qpeak/v
= 0,131 m3/s / 1 m/s
= 0,131 m2
b. Perhitungan Lebar dan kedalaman saluran
A cross = Qpeak/v
= 0,131 m3/s / 1 m/s
= 0,131 m2
b × h = 0,131 m2
2h × h = 0,131 m2
h = 0,255 m
b = 2 × 0,255 m = 0,510 m
c. Cek Vmaks
Vmaks = 1/n × R2/3 × S1/2 = 1/n × ((b × h)/(b + 2h))2/3 × S1/2

( )
2 /3
1 0,510 m × 0,255 m
= × × 0,002
1/ 2
0,013 0,510 m + (2 × 0,255)
= 0,879 m/s … OK (v = 0,5 – 2 m/s)
Lebar (b) = 0,510 m
Tinggi bak = 0,255 m + 0,12 m = 0,375 m
 Cek kecepatan pada saat Qmin
 Vmin = 1/n × R2/3 × S1/2 = 1/n × ((b × h)/(b + 2h))2/3 × S1/2 (bxh)

( )
2 /3
1 0,510 m × 0,255 m
0,131 = × × 0,0021/ 2 x 0,616 x h
0,013 0,510 m + (2 × 0,255)
h = 0,242 m
3
Qmin 0,020 m /s
V= = = 0,628 m/s …. OK (v = 0,5 – 2 m/s)
A min 3
0,131 m x 0,242

KELOMPOK III A
 Headloss
Headloss dapat ditentukan dengan rumus:
1 2 /3 1/ 2
V= × R × s
n
Untuk nilai R (jari-jari hidrolik) dapat dicari dengan rumus:
A b×h
R= =
P b + 2h
0,534m × 0,217 m
=
0,534 m + (2 × 0,217 m)
= 0,127 m/s
Maka dengan Panjang saluran 10 m, headloss saluran ini adalah:
1 /2
1 2 /3 H
V = ×R ×
n p
1 /2
1 H
0,879 m/s = × (0,110) 2/ 3 ×
0,013 10
H = 0,202 m
Rekapitulasi perhitungan desain saluran pembawa yang lainnya dapat dilihat pada
Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Rekapitulasi Perhitungan Desain Saluran Pembawa
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qpeak (m³/s) 0,084 0,104 0,131
Across (m²) 0,104 0,104 0,131
Tinggi air (m) 0,205 0,230 0,255
Tinggi Bak (m) 0,325 0,350 0,375
Panjang (m) 10 10 10
Lebar (m) 0,410 0,460 0,510
Diameter Pipa (mm) 400
Vmaks (m/s) 0,758 0,816 0,875
Qmin (m³/s) 0,013 0,016 0,020
Vmin (m/s) 0,860 0,744 0,628
Headloss (m) 0,202 0,202 0,202
Sumber: Perhitungan TB PBPAL , 2023.

5.3.1.1.2 Fine Screen


Fine screen adalah rangkaian kisi-kisi yang berguna untuk menyaring benda-benda
kasar yang terapung yang dapat mengganggu jalannya proses pengolahan air limbah.
Material-material yang dimaksud bisa berupa potongan-potongan kain, daun, kertas,
akar, plastik, ranting, batu-batuan, dst. Adapun elemen saringan bisa berupa bar
(batangan) paralel, wire mesh, wire rod serta perforated plate dengan bentuk bukaan
berupa circular, rectangular dan square.
1. Data
a. Qmaks tahap I = 0,084 m3/detik;
b. Qmaks tahap II = 0,104 m3/detik;
c. Qmaks tahap III= 0,131 m3/detik.
2. Kriteria desain dan desain terpilih
Kriteria desain dan desain terpilih fine screen dapat dilihat pada Tabel 5.3.

KELOMPOK III A
Tabel 5.3 Kriteria Desain Fine Screen
Kriteria Desain Range Desain Terpilih
Faktor bentuk ()*
O 1,79
2,42 2,42
1,83
1,67
Tear shape 0,76
Jarak bukaan antar screens (b) 25,4–50,8 mm atau 1-2 in 1 mm
Lebar penampang batang () 5,08 –15,24 mm atau 0,2-0,6 in 1 mm
Sudut antara kisi-kisi dengan bidang
30 o – 45o 300
horizontal ()
Kecepatan aliran air (vs) (0,5 – 2) m/dtk 1 m/dtk
Kedalaman (h) (25,4 – 38,1) mm 30 mm
Head loss (HL) ≤ 152,4mm
Sumber: C.C. Lee & Shun Dar Lin , 2007

3. Desain yang Dirancang


Data mengenai desain terpilih dapat dilihat pada Tabel 5.3. Beberapa keterangan
tambahan yang dibutuhkan dalam desain ini adalah:
a. Jarak bukaan antar batang (b’) = 30 mm = 0,03 m;
b. Kemiringan batang (ɵ) = 450;
c. Kecepatan pada bar (Vb) = 1 m/det;
d.  = 0,01
e.  = 2,42
Contoh Perhitungan Tahap III
1) Surface area (Across)
Across = Qpeak/V

Across = 0,131 m3/s / 1 m/s

= 0,131 m2

Across =bxh

Across = 2h x h

0,131 m2 = 2h2

h = 0,255 m

b = 2xh

= 2 x 0,255 m = 0,510 m
2) Tinggi air (Y1)
Across 0,131 m 2
Y1 = =
L 0,510 m
KELOMPOK III A
= 0,257 m
3) Panjang batang (Y’)
Y1 0,257 m
Y’ = =
sin θ sin 30
= 0,514 m

4) Jumlah batang (n)


L = n x  + (n + 1) b
0,514 m = n x 0,01 + (n + 1) 0,03
0,514 m = 0,01 n + 0,03 n + 0,03
n = 12 batang
5) Bukaan total (btotal)
btotal =L–nx
= 0,514 m – (12 x 0,01)
= 0,394 m
6) Luas bukaan total (Atotal)
Atotal = Y’ x btotal
= 0,514 m x 0,394 m
= 0,202 m2
7) Cek terhadap kecepatan
Q peak 0,131 m 3 /dtk
vmaks = =
Atotal 0,202
= 0,653 (0,6 - 3 m/dtk) ................OK!!
8) Headloss sebelum bar (Hv)
vmaks = √ 2 x g x Hv = √2 x 9,81 m2 / s 2 x Hv
0,653 m/dtk = (19,62 Hv)
Hv = 0,0214 m
9) Headloss total (Hlttl)
Hlttl =  ( / b)4/3 Hv sin 

( )
4/3
0,01
= 2,42 x 0,021m x sin 30
0,03
= 0,044 m = 44 mm < 152,4 mm ............................. OK !!
10) Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2)
Y2 = Y1 - Hlttl
= 0,257 m – 0,044 m
= 0,213 m

KELOMPOK III A
Tabel 5.4 Rekapitulasi Perhitungan Desain Fine Screen Tahap I, II, III
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qpeak (m /dtk)
3
0,084 0,104 0,131
Surface Area Across (m )
2
0,084 0,104 0,131
Tinggi Air (Y1) (m) 0,204 0,228 0,257
Panjang Batang (Y’) (m) 0,410 0,460 0,514
Jumlah Batang (n) (buah) 10 11 12
Jumlah Batang (btotal) (m) 0,315 0,350 0,394
Luas Bukaan Total (Atotal) (m )
2
0,130 0,160 0,202
Cek Kecepatan (Vmaks) (m/dtk) 0,650 0,652 0,653
Cek Kecepatan (Hv) (m) 0,214 0,214 0,214
Headloss total (Hlttl) (mm) 0,044 0,044 0,044
Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2) (m) 0,160 0,184 0,213
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Limbah, 2023

Denah Saluran Pembawa dan Fine Screen dan Potongan Saluran Pembawa dan Fine
Screen dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan Gambar 5.6.

KELOMPOK III A
Gambar 5.5 Denah Saluran Pembawa dan Fine Screen

KELOMPOK III A V-14


Gambar 5.6 Potongan Saluran Pembawa dan Fine Screen

KELOMPOK III A V-15


5.3.1.1.3 Grit Chamber (Annisa Fairuz Elkansha/2010943018)
a. Fungsi
Grit chamber berfungsi memisahkan pasir, kerikil, biji-bijian, serta partikel padat
lainnya dan partikel-partikel yang bersifat abrasif yang mempunyai spesific gravity
lebih besar dari material organik. grit chamber diletakkan setelah fine screen. Tipe
grit yang digunakan adalah horizontal grit chambers. Jumlah chamber yang
digunakan pada unit ini ada 2 buah.
b. Kriteria Desain dan Desain yang Digunakan
Kriteria grit chamber dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Kriteria Desain Grit Chamber
Parameter Range Tipical
a. Waktu detensi 120-300 dt 300 dt
b. Dimensi
 Kedalaman (h) 2-5 m
 Lebar (L) 2-7 m 2m
 Lebar:Kedalaman 1:1-5:1 1:1
 Panjang 7 – 27 m
 Panjang : Lebar 2,5:1 – 5:1 5:1
c. Kecapatan horizontal (V) 0,25 – 0,4 m/s
d. Kecepatan mengendap untuk
meremoval (Vs):
 Material 65-mesh (0,21 1 -1 1,13 m/s
mm) 0,6 – 0,9 m/s
 Material 100-mesh (0,15
mm)
Sumber : Davis, 2003
1. Data
Beberapa data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Tahap I
Qpeak = 0,084 m3/detik;
b. Tahap II
Qpeak = 0,105 m3/detik;
c. Tahap III
Qpeak = 0,131 m3/detik;
d. BOD influen = 152 mg/L
e. COD influen = 423 mg/L
f. TSS influen = 336 mg/L
2. Perhitungan
Tahap III
1) Volume Grit Chamber
V = Qpeak x td
3
0,131 m /detik
= x 300 dt = 19,65 m3
2
2) Dimensi Grit
Berdasarkan kriteria disain pada Tabel 5.5, diambil P = 7 m dan L = 2 m
Maka kedalaman (h):
H = V/(P x L)
= 19,65 m3/ (7 m x 2 m)
= 1,4 m = 1 (kriteria 1-5 m) + 0,3 m freeboard
= 1,7 m
3) Check Rasio
P:L = 5 : 1……Ok
KELOMPOK III A
L:H = 1 : 1 …..Ok
4) Laju akumulasi Grit (Vg)
Vg = Quantity of gritx Qpeak
= 0,04 m3 / 1000 m3 x 0,131 m3/dt
= 0,45 m3/ hari
5) Volume hopper
Tinggi hopper = 0,5 m
Panjang hopper =5m
Lebar hopper =1m
Volume hopper =PxLxT
= 5 m x 1 m x 0,5 m
= 2,5 m3
6) Periode Pengurasan
Volume hopper
Periode Pengurasan = Laju akumulasi Grit
2,5 m 3
=
0,45 m 3 /hari
= 6 hari
7) Diameter pipa
A = Q/v
¼ πD2 = (0,131 m3/dt)/(0,6 m/dt)
D = 0,527 m = 527 mm = 550 mm Diameter pasaran
8) Perhitungan Parshall Flume
Asumsi lebar leher = 6 in, dengan asusmsi panjang:lebar = 2:1, maka panjang
leher = 12 in, maka:
K = 2,060
n = 1,580
Q = 0,131 m3/det = 4,62 ft3/dtk
H=
√n Q

K
=

1,580 4,62

2,060
= 0,521 m

9) Berat Lumpur
Berat lumpur = Qlumpur x ρ
= 0,45 m3/hari x 1,03 kg/L x 1000 L/1 m3
= 466 kg/hari
3. Penyisihan di Grit Chamber
BOD influen = 152 mg/L
BOD effluentt = 152 mg/L – (5% x 152 mg/L)
= 144,4 mg/L
TSS influen = 336 mg/L
TSS effluentt = 336 mg/L – (10% x 336 mg/L)
= 302,4 mg/L
COD influen = 423 mg/L
COD effluentt = 423 mg/L – (5% x 423 mg/L)
= 406,2 mg/L
Rekapitulasi perhitungan desain saluran pembawa yang lainnya dapat dilihat pada
Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Kriteria Desain Grit Chamber Tahap I, II, dan III
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qpeak (m3/dtk) 0,084 0,105 0,131
td (dtk) 300

KELOMPOK III A
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
V (m3) 12,6 15,75 27,15
h (m) 1,3 1,5 1,7
L (m) 2
P (m) 7
Diameter Pipa (mm) 550
Laju akumulasi grit (Vg) 0,29 0,36 0,45
Tinggi Hopper (m) 0,5
Panjang Hopper (m) 5
Lebar hopper (m) 1
Volume hopper (m3) 2,5
BOD effluent (mg/L) 144,4
COD effluent (mg/L) 406,2
TSS effluent (mg/L) 302,4
Periode pengurasan (hari) 9 7 6
Parshall Flumes(m) 0,435 0,412 0,621
Lebar leher Parshall Flumes(m) 0,152
Berat Lumpur (kg/hari) 381 502 649
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Limbah, 2023
Denah grit chamber dan potongan grit chamber dapat dilihat pada Gambar 5.7 dan
Gambar 5.8.

KELOMPOK III A
Gambar 5.7 Denah Grit Chamber

KELOMPOK III A V-19


Gambar 5.8 Potongan Grit Chamber

KELOMPOK III A V-20


5.3.1.1.4 Grease Trap (Gema Andriza/2010942023)
Penyisihan minyak dan lemak menggunakan grease trap dilakukan di awal sistem
pengolahan untuk mencegah terjadinya gangguan pada unit pengolahan selanjutnya.
Kriteria desain grease trap dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Kriteria Desain Grease Trap
Parameter Kriteria Desain Desain Dipilih
Jumlah kompartemen di dalam 2 kompartemen 2
tangka
Waktu Detensi 5-20 menit 5 menit
Kecepatan aliran 2-6 jam 5 m/jam
Sumber: Petunjuk Teknis Tata Cara Perencanaan IPLT Sistem Kolam

1. Informasi yang dibutuhkan


a. Debit air buangan yang akan diolah
Debit Tahap I = 302,98 m3/hari
Debit Tahap II = 376,95 m3/hari
Debit Tahap III = 471,78 m3/hari
b. Influen Grease Trap
TSS = 335 mg/l
BOD = 152 mg/l
COD = 423 mg/l
Minyak dan lemak = 77 mg/l

2. Perhitungan desain 1
Tahap I:
Volume dibutuhkan = debit influen x waktu detensi
= 302,98 m3/hari x 0,0035 hari
= 1,06 m3
Debit influen
Luas area dibutuhkan =
kecepatan aliran
302,98 m3/hari
=
120 m/hari
= 2,52 m2
Tahap II:
Volume dibutuhkan = debit influen x waktu detensi
= 376,95 m3/hari x 0,0035 hari
= 1,31 m3
Debit influen
Luas area dibutuhkan =
kecepatan aliran
376,95 m3/hari
=
120 m/hari
= 3,14 m2
Tahap III:
Volume dibutuhkan = debit influen x waktu detensi
= 471,78 m3/hari x 0,0035 detik
= 1,65 m3
Debit influen
Luas area dibutuhkan =
kecepatan aliran
471,38 m3/hari
=
120 m/hari
= 3,92 m2
KELOMPOK III A
Rasio P:L = 2 : 1
(2L)(L) = 4 m2
2L2 = 4 m2
L = 1,41 m
P = 2L = 2,82 m
Panjang kompartemen 1 = 2/3P = 0,23 m
Panjang kompartemen 2 = 1/3P = 0,12 m
A’ = 1,41 m x 2,82 m = 4 m2
Diameter Pipa
A = Q/v
¼ πD2 = (0,131 m3/dt)/(5 m/dt)
D = 0,182 m = 182 mm = 200 mm Diameter pasaran
→ Periksa kecepatan aliran
Tahap I
v = debit influen/luas permukaan
v = 302.98 m3/hari / 4 m2
= 75,7 m/hari = 3,15 m/jam (OK, 2-6 m/jam)
Tahap II
v = debit influen/luas permukaan
v = 376,95 m3/hari / 4 m2
= 94,237 m/hari = 3,92 m/jam (OK, 2-6 m/jam)
Tahap III
v = debit influen/luas permukaan
v = 471,78 m3/hari / 4 m2
= 117,945 m/hari = 4,91 m/jam (OK, 2-6 m/jam)

Kedalaman tangki
Kedalaman aktif (V/A’) = 0,41 m
Tinggi area pengendapan = 0,3 m
Tinggi scum = 0,2 m
Freeboard = 0,3 m + Tinggi total = 0,3 + 0,91 = 1,21 m
Volume tangki = 4 m2 x 1,21 m = 4,84 m3

Efisiensi unit pengolahan Tangki grease trap


Perhitungan ini diasumsikan efisiensi penyisihan sebesar 95%.
Konsentrasi lemak dan minyak dalam efluen = (1-0,95) x 77 mg/l = 4 mg/l
Hasil Perhitungan Grease Trap Tahap I, II dan III dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Grease trap Tahap I, II dan III
Parameter Tahap I Tahap II Tahap III
3
Debit Influen (m /hari ) 302,98 376,95 471,78
Volume Tangki (m3) 3,08 3,83 4,84
Diameter Pipa (mm) 200
Panjang grease trap (m) 2,24 2,50 2,82
Lebar grease trap (m) 1,12 1,25 1,41
Tinggi grease trap (m) 1,21 1,21 1,21
Kedalaman Aktif (m) 0,41
Tinggi Area pengendapan 0,3
Sumber: Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

Denah grease trap dan potongan grease trap dapat dilihat pada Gambar 5.9 dan
Gambar 5.10.

KELOMPOK III A
Gambar 5.9 Denah Grease Trap

KELOMPOK III A V-23


Gambar 5.10 Potongan Grease Trap

KELOMPOK III A V-24


5.3.1.1.5 Tangki Aliran Rata-Rata (TAR) (Annisa Fairuz Elkansha/2010943018)
a. Fungsi
Fungsi dari Tangki Aliran Rata-Rata (TAR) adalah:
1. Menyeragamkan debit air limbah domestic yang berfluktuasi pada kondisi puncak
dan minimum;
2. Meningkatkan kemampuan dari proses berikutnya;
3. Mengurangi ukuran atau dimensi dan biaya dari fasilitas pengolahan berikutnya.
Kegunaan aplikasi TAR adalah:
1. Meningkatkan kinerja pengolahan biologi karena mengurangi potensi shock loading
serta dapat menstabilkan pH;
2. Mengurangi luas filter;
3. Kontrol beban pencemaran pada proses kimia dapat dilakukan.
b. Kriteria Desain
Kriteria Desain dan desain terpilih kriteria desain untuk tangki aliran rata-rata dapat
dilihat pada Tabel 5.9 di bawah ini:
Tabel 5.9 Kriteria Desain Tangki Aliran Rata-Rata (TAR)
Kriteria Range Desain Dipilih
Slope Desain (2–3): 1 3: 1
Kedalaman air minimum (hmin) (1,5 – 2) m 2m
Ambang bebas (hfb) 1 1m
Freeboard (0,5-1) m 1m
Laju pemompaan udara (Qudara) 0,01 – 0,015 m3/m3-menit 0,01 – 0,015 m3/m3-menit
Bentuk tangka Persegi
Sumber: Wastewater Engineering, Metcalf & Eddy, 1998

c. Data
Tahap I:
Qpeak = 0,084 m3/detik
Qmin = 0,013 m3/detik
Qmax = 0,103 m3/detik
Qavg = 0,086 m3/detik
Tahap II:
Qpeak = 0,105 m3/detik
Qmin = 0,016 m3/detik
Qmax = 0,138 m3/detik
Qavg = 0,115 m3/detik
Tahap III:
Qpeak = 0,131 m3/detik
Qmin = 0,020 m3/detik
Qmax = 0,190 m3/detik
Qavg = 0,158 m3/detik
d. Perhitungan
a. Sistem Inlet
1) Pipa Inlet Utama (Qpeak = 0,131 m3/detik)
Qpeak =vxA
0,131 m /detik
3
= 2,5 m/detik x A
A = 0,052 m2
KELOMPOK III A
D = (4A/ π)1/2
= [(4 x 0,076 m2)/ π] 1/2
= 0,258 m
= 300 mm
Cek kecepatan tahap III:
v = Qpeak/A
= (0,131 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,85 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap I:
v = Qpeak/A
= (0,084 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,48 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap II:
v = Qpeak/A
= (0,105 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,19 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
2) Pipa Inlet Tiap Tangki
Qpeak =vxA
0,131 m /detik
3
= 2,3 m/detik x A
A = 0,057 m2
D = (4A/ π)1/2
= [(4 x 0,057 m2)/ π] ½
= 0,269 m
= 300 mm
Cek kecepatan tahap III:
v = Qpeak/A
= (0,131 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,85 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap I:
v = Qpeak/A
= (0,084 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,48 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap II:
v = Qpeak/A
= (0,105 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,19 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
b. Sistem Outlet
1) Pipa Outlet Utama (Qpeak = 0,131 m3/detik)
Qpeak =vxA
0,131 m /detik
3
= 2,5 m/detik x A
A = 0,052 m2
D = (4A/ π)1/2
= [(4 x 0,052 m2)/ π] 1/2
= 0,258 m
= 300 mm
Cek kecepatan tahap III:
v = Qpeak/A
= (0,131 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,85 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap I:
v = Qpeak/A
= (0,084 m3/detik)/ (π/4 x 0,3002) m2
= 1,48 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)

KELOMPOK III A
Cek kecepatan tahap II:
v = Qpeak/A
= (0,105 m3/detik)/ (π/4 x 0,3002) m2
= 1,19 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
2) Pipa Outlet Tiap Tangki
Qpeak =vxA
0,131 m /detik
3
= 2,48 m/detik x A
A = 0,053 m2
D = (4A/ π)1/2
= [(4 x 0,053 m2)/ π] ½
= 0,259 m
= 300 mm
Cek kecepatan tahap III:
v = Qpeak/A
= (0,131 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,85 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap I:
v = Qpeak/A
= (0,084 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,48 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
Cek kecepatan tahap II:
v = Qpeak/A
= (0,105 m3/detik)/ (π/4 x 0,32) m2
= 1,19 m/detik (v dalam pipa 0,6 – 3 m/detik)
c. Mass Loading dan Dimensi Tangki
Tahapan perhitungan pada perencanaan TAR:
Perhitungan volume mengikuti prosedur perhitungan Buku B: Panduan Perencanaan
Teknik Terperinci Sub-Sistem Pengolahan Terpusat tahun 2017.
Tahap I:
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Volume Kumulatif Tahap I
Vinfluen Vefluen Diferensial
Persen Vinfluen Vefluen
Jam kumulatif kumulatif kumulatif
Aliran(%) (m3/jam) (m3/jam)
(m3/jam) (m3/jam) (m3/jam)

00 – 01 1,25 45,47 151,55 45,47 151,55 -106,09


01 – 02 1,3 47,28 151,55 90,93 303,10 -212,17
02 – 03 1,64 59,65 151,55 138,21 454,65 -316,44
03 – 04 2 72,74 151,55 197,86 606,20 -408,34
04 – 05 4 145,49 151,55 270,61 757,75 -487,14
05 – 06 8,33 302,98 151,55 416,10 909,30 -493,21
06 – 07 8,33 302,98 151,55 719,08 1.060,85 -341,78
07 – 08 7 254,60 151,55 1.022,06 1.212,40 -190,35
08 – 09 5,3 192,77 151,55 1.276,66 1.363,95 -87,29
09 – 10 5 181,86 151,55 1.469,43 1.515,50 -46,07
10 – 11 4,3 156,40 151,55 1.651,29 1.667,05 -15,76
11 – 12 3,5 127,30 151,55 1.807,69 1.818,61 -10,91
12 – 13 4,2 152,76 151,55 1.935,00 1.970,16 -35,16
13 – 14 4 145,49 151,55 2.087,76 2.121,71 -33,95
14 – 15 3 109,12 151,55 2.233,25 2.273,26 -40,01
15 – 16 3 109,12 151,55 2.342,36 2.424,81 -82,44
16 – 17 4 145,49 151,55 2.451,48 2.576,36 -124,88

KELOMPOK III A
Vinfluen Vefluen Diferensial
Persen Vinfluen Vefluen
Jam kumulatif kumulatif kumulatif
Aliran(%) (m3/jam) (m3/jam)
(m3/jam) (m3/jam) (m3/jam)

17 – 18 6 218,23 151,55 2.596,97 2.727,91 -130,94


18 – 19 5,6 203,68 151,55 2.815,20 2.879,46 -64,26
19 – 20 5,3 192,77 151,55 3.018,88 3.031,01 -12,12
20 – 21 4,8 174,59 151,55 3.211,66 3.182,56 29,10
21 – 22 3,9 141,85 151,55 3.386,24 3.334,11 52,13
22 – 23 3 109,12 151,55 3.528,09 3.485,66 42,43
23 – 24 1,25 45,47 151,55 3.637,21 3.637,21 0,00
Jumlah 100 3.637,21
Rata-
151,55
rata
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

Diagram Massa Inflow Tahap I


4,000.00
3,500.00
Vol. Kumulatif (m3/jam)

3,000.00
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00
500.00
0.00
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (jam)

Vinfluen kumulatif (m3/jam) Vefluen kumulatif (m3/jam)


Gambar 5.11 Plot Volume Kumulatif Tahap I
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

a. Tentukan volume yang masuk ke dalam bak.


Contoh, periode 00.00 – 01.00 = 45,47 m3/detik
b. Tentukan volume pemompaan yang keluar dari bak. Volume ini ditentukan dengan
asumsi bahwa volume total dibagi total periode, yaitu 24 jam.
= Volume total/ total periode
= 3.637,21 / 24
= 151,55 m3/detik
c. Tentukan volume influen kumulatif.
Contoh:
Volume periode 00.00 – 01.00 = 45,47 m3/detik
Volume periode 01.00 – 02.00 = 45,47 m3/detik + 47,28 m3/detik
= 90,93 m3/detik
d. Tentukan volume efluen kumulatif.
Contoh:
Volume periode 00.00 – 01.00 = 151,55 m3/detik
Volume periode 01.00 – 02.00 = 151,55 m3/detik + 151,55 m3/detik
= 303,10 m3/detik

e. Tentukan perbedaan kumulatif.


KELOMPOK III A
Contoh, periode 00.00 – 01.00:
Vol. inf kumulatif – Vol. eff kumulatif = 45,47 m3/detik – 151,55 m3/detik
= -106,09 m3/detik
f. Tentukan volume tangki.
Volume tangki = |perbedaan nilai kumulatif terkecil| + perbedaan nilai kumulatif
terbesar
= |-493,21 m3| + 52,13 m3
= 545,34 m3
g. Tentukan dimensi tangki.
Volume bak = factor keamanan x volume tangki
= 1,1 x 545,34 m3
= 599,873 m3
Asumsi h = 3,5 m (termasuk freeboard)
P:L=2:1
Maka,
Volume =Axh
A = Vol/h
= 599,873 m3 / 3,5 m
= 171,392 m2
A =PxL
171,392 m2 = 2L2
L2 = 85,696 m2
L = 9,25 m
P = 18,51 m
Jadi, dimensi bak adalah 18,51 m x 9,25 m x 3,5 m
h. Disusun kembali agar waktu dan aliran yang pertama melebihi rata-rata pada Tabel
5.10.
Dalam perhitungan ini pada periode 06.00 – 07.00 dengan volume 302,98 m3
i. Volume pada saat aliran rata-rata di periode 06.00 – 07.00.
Vstorage = Vsp + Vic – Voc
= 0 m3 + 302,98 m3 – 151,55 m3
= 151,43 m3
j. Hitung konsentrasi yang meninggalkan bak penyimpanan.
Contoh, periode 07.00 – 08.00.
Xoc = [(Vic x Xic) + (Vsp x Xsp)]/(Vic + Vsp)
= [(254,60 m3 x 400 mg/L) + (151,43 m3 x 370 mg/L)]/(254,60 +151,43)
= 163 mg/L
k. Hitung laju pembebanan massa perjam.
Xoc = [(254,60 m3) x (400 mg/L) x (24 jam/1 hari) x (1kg/1000 g)]/1000
= 2,44 kg/hari

KELOMPOK III A
Tabel 5.11 Perhitungan Volume Kumulatif Setelah Penyusunan Ulang Tahap I
BOD Ekualisasi M BOD Ekualisasi TSS Ekualisasi M TSS Ekualisasi
Jam Vin (m3) Vstorage (m3) BOD (mg/L) TSS (mg/L)
(mg/L) (kg/hr) (mg/L) (kg/hr)
07 – 08 254,60 103,05 148 334 148 0,90 334 2,04
08 – 09 192,77 144,28 153 332 151 0,71 333 1,54
09 – 10 181,86 174,59 156 336 155 0,68 334 1,46
10 – 11 156,40 179,44 152 338 154 0,57 337 1,26
11 – 12 127,30 155,19 157 340 154 0,48 339 1,04
12 – 13 152,76 156,40 159 339 158 0,58 340 1,24
13 – 14 145,49 150,34 150 333 155 0,52 336 1,17
14 – 15 109,12 107,90 148 335 149 0,39 334 0,87
15 – 16 109,12 65,47 149 335 149 0,39 335 0,88
16 – 17 145,49 59,41 156 334 154 0,54 334 1,17
17 – 18 218,23 126,09 151 338 152 0,79 337 1,77
18 – 19 203,68 178,22 147 336 149 0,72 337 1,65
19 – 20 192,77 219,45 149 332 148 0,69 334 1,54
20 – 21 174,59 242,48 152 334 150 0,64 333 1,39
21 – 22 141,85 232,78 153 340 152 0,52 336 1,14
22 – 23 109,12 190,35 156 339 154 0,41 340 0,89
23 – 24 45,47 84,26 146 341 154 0,16 339 0,37
00 – 01 45,47 -21,82 150 334 147 0,16 339 0,37
01 – 02 47,28 -126,09 158 335 165 0,18 336 0,38
02 – 03 59,65 -217,99 157 336 159 0,22 334 0,48
03 – 04 72,74 -296,80 158 334 156 0,28 337 0,59
04 – 05 145,49 -302,86 149 327 167 0,52 341 1,19
05 – 06 302,98 -151,43 152 332 7646 1,11 12822 93,24
06– 07 302,98 0,00 146 339 140 1,06 346 2,52
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

KELOMPOK III A V-30


Tahap II:
Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Volume Kumulatif Tahap II
Vinfluen Vefluen Diferensial
Persen Vinfluen Vefluen
Jam kumulatif kumulatif kumulatif
Aliran(%) (m3/jam) (m3/jam)
(m3/jam) (m3/jam) (m3/jam)

00 – 01 1,25 56,57 188,55 56,57 188,55 -131,99


01 – 02 1,3 58,83 188,55 115,39 377,11 -261,71
02 – 03 1,64 74,21 188,55 189,61 565,66 -376,05
03 – 04 2 90,51 188,55 280,11 754,21 -474,10
04 – 05 4 181,01 188,55 461,13 942,76 -481,64
05 – 06 8,33 376,95 188,55 838,08 1.131,32 -293,24
06 – 07 8,33 376,95 188,55 1.215,03 1.319,87 -104,84
07 – 08 7 316,77 188,55 1.531,80 1.508,42 23,38
08 – 09 5,3 239,84 188,55 1.771,64 1.696,98 74,67
09 – 10 5 226,26 188,55 1.997,91 1.885,53 112,38
10 – 11 4,3 194,59 188,55 2.192,49 2.074,08 118,41
11 – 12 3,5 158,38 188,55 2.350,88 2.262,64 88,24
12 – 13 4,2 190,06 188,55 2.540,94 2.451,19 89,75
13 – 14 4 181,01 188,55 2.721,95 2.639,74 82,21
14 – 15 3 135,76 188,55 2.857,71 2.828,29 29,41
15 – 16 3 135,76 188,55 2.993,47 3.016,85 -23,38
16 – 17 4 181,01 188,55 3.174,48 3.205,40 -30,92
17 – 18 6 271,52 188,55 3.445,99 3.393,95 52,04
18 – 19 5,6 253,42 188,55 3.699,41 3.582,51 116,90
19 – 20 5,3 239,84 188,55 3.939,25 3.771,06 168,19
20 – 21 4,8 217,21 188,55 4.156,46 3.959,61 196,85
21 – 22 3,9 176,49 188,55 4.332,95 4.148,16 184,78
22 – 23 3 135,76 188,55 4.468,70 4.336,72 131,99
23 – 24 1,25 56,57 188,55 4.525,27 4.525,27 0,00
Jumlah 100,00 4.525,27        
Rata-
  188,55        
rata
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

Diagram Massa Inflow Tahap II


Vol. Kumulatif (m3/jam)

5,000.00
4,500.00
4,000.00
3,500.00
3,000.00
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00
500.00
0.00
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (jam)

Vinfluen kumulatif (m3/jam) Vefluen kumulatif (m3/jam)


Gambar 5.12 Plot Volume Kumulatif Tahap II
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023
a. Tentukan volume yang masuk ke dalam bak.
KELOMPOK III A
Contoh, periode 00.00 – 01.00 = 56,57 m3/detik
b. Tentukan volume pemompaan yang keluar dari bak. Volume ini ditentukan
dengan asumsi bahwa volume total dibagi total periode, yaitu 24 jam.
= Volume total/ total periode
= 4.525,27 / 24
= 185,55 m3/detik
c. Tentukan volume influen kumulatif.
Contoh:
Volume periode 00.00 – 01.00 = 56,57 m3/detik
Volume periode 01.00 – 02.00 = 56,57 + 58,83 m3/detik
= 115,39 m3/detik
d. Tentukan volume efluen kumulatif.
Contoh:
Volume periode 00.00 – 01.00 = 188,55 m3/detik
Volume periode 01.00 – 02.00 = (188,55 + 188,55) m3/detik
= 377,11 m3/detik
e. Tentukan perbedaan kumulatif.
Contoh, periode 00.00 – 00.01:
Vol. inf kumulatif – Vol. eff kumulatif = 115,39– 188,55 m3/detik
= -261,71 m3/detik
f. Tentukan volume tangki.
Volume tangka = |perbedaan nilai kumulatif terkecil| + perbedaan nilai
kumulatif terbesar
= |-481,64 m3| + 196,85 m3
= 678,49 m3
g. Tentukan dimensi tangki.
Volume bak = factor keamanan x volume tangki
= 1,1 x 678,49 m3
= 764,33 m3
Asumsi h = 3,5 m (termasuk freeboard)
P:L=2:1
Maka,
Volume =Axh
A = Vol/h
= 764,33 m3 / 3,5 m
= 213,23 m2
A =PxL
213,23 m2 = 2L2
L 2
= 106,61 m2
L = 10,32 m
P = 20,65 m
Jadi, dimensi bak adalah 20,65 m x 10,32 m x 3,5 m
h. Disusun kembali agar waktu dan aliran yang pertama melebihi rata-rata pada
Tabel 5.12.
Dalam perhitungan ini pada periode 06.00 – 07.00 dengan volume 376,95 m3
i. Volume pada saat aliran rata-rata di periode 06.00 – 07.00.
Vstorage = Vsp + Vic – Voc
= 0 m3 +376,95 m3 – 188,55 m3
= 188,4 m3
j. Hitung konsentrasi yang meninggalkan bak penyimpanan.
Contoh, periode 07.00 – 08.00.
Xoc = [(Vic x Xic) + (Vsp x Xsp)]/(Vic + Vsp)
= [(316,77 m3 x 400 mg/L) + (188,4 m3 x 370 mg/L)]/(316,77+
188,4)
KELOMPOK III A
= 138 mg/L
k. Hitung laju pembebanan massa perjam.
Xoc = [(316,77 m3) x (400 mg/L) x (24 jam/1 hari) x (1kg/1000
g)]/1000
= 3,04 kg/hari

KELOMPOK III A
Tabel 5.13 Perhitungan Volume Kumulatif Setelah Penyusunan Ulang Tahap II
BOD Ekualisasi M BOD Ekualisasi TSS Ekualisasi M TSS Ekualisasi
Jam Vin (m3) Vstorage (m3) BOD (mg/L) TSS (mg/L)
(mg/L) (kg/hr) (mg/L) (kg/hr)
07 – 08 316,77 128,22 148 334 148 1,13 334 2,54
08 – 09 239,84 179,50 153 332 151 0,88 333 1,92
09 – 10 226,26 217,21 156 336 155 0,85 334 1,81
10 – 11 194,59 223,25 152 338 154 0,71 337 1,57
11 – 12 158,38 193,08 157 340 154 0,60 339 1,29
12 – 13 190,06 194,59 159 339 158 0,73 340 1,55
13 – 14 181,01 187,04 150 333 155 0,65 336 1,46
14 – 15 135,76 134,25 148 335 149 0,48 334 1,09
15 – 16 135,76 81,45 149 335 149 0,49 335 1,09
16 – 17 181,01 73,91 156 334 154 0,68 334 1,45
17 – 18 271,52 156,88 151 338 152 0,98 337 2,20
18 – 19 253,42 221,74 147 336 149 0,89 337 2,05
19 – 20 239,84 273,02 149 332 148 0,86 334 1,92
20 – 21 217,21 301,68 152 334 150 0,79 333 1,74
21 – 22 176,49 289,62 153 340 152 0,65 336 1,42
22 – 23 135,76 236,82 156 339 154 0,51 340 1,11
23 – 24 56,57 104,84 146 341 154 0,20 339 0,46
00 – 01 56,57 -27,15 150 334 147 0,20 339 0,46
01 – 02 58,83 -156,88 158 335 165 0,22 336 0,47
02 – 03 74,21 -271,21 157 336 159 0,28 334 0,60
03 – 04 90,51 -369,26 158 334 156 0,34 337 0,73
04 – 05 181,01 -376,80 149 327 167 0,65 341 1,48
05 – 06 376,95 -188,40 152 332 7646 1,38 12822 116,00
06– 07 376,95 0,00 146 339 140 1,32 346 3,13
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

KELOMPOK III A V-34


Tahap III:
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Volume Kumulatif Tahap III
Vinfluen Vefluen Diferensial
Persen Vinfluen Vefluen
Jam kumulatif kumulatif kumulatif
Aliran(%) (m3/jam) (m3/jam)
(m3/jam) (m3/jam) (m3/jam)
00 – 01 1,25 70,80 235,99 70,80 235,99 -165,19
01 – 02 1,3 73,63 235,99 144,42 471,97 -327,55
02 – 03 1,64 92,88 235,99 237,31 707,96 -470,65
03 – 04 2 113,27 235,99 350,58 943,95 -593,36
04 – 05 4 226,55 235,99 577,13 1.179,93 -602,80
05 – 06 8,33 471,78 235,99 1.048,91 1.415,92 -367,01
06 – 07 8,33 471,78 235,99 1.520,70 1.651,91 -131,21
07 – 08 7 396,46 235,99 1.917,16 1.887,89 29,26
08 – 09 5,3 300,18 235,99 2.217,33 2.123,88 93,45
09 – 10 5 283,18 235,99 2.500,51 2.359,87 140,65
10 – 11 4,3 243,54 235,99 2.744,05 2.595,85 148,20
11 – 12 3,5 198,23 235,99 2.942,28 2.831,84 110,44
12 – 13 4,2 237,87 235,99 3.180,16 3.067,83 112,33
13 – 14 4 226,55 235,99 3.406,70 3.303,81 102,89
14 – 15 3 169,91 235,99 3.576,61 3.539,80 36,81
15 – 16 3 169,91 235,99 3.746,52 3.775,79 -29,26
16 – 17 4 226,55 235,99 3.973,07 4.011,77 -38,70
17 – 18 6 339,82 235,99 4.312,89 4.247,76 65,13
18 – 19 5,6 317,17 235,99 4.630,06 4.483,75 146,31
19 – 20 5,3 300,18 235,99 4.930,23 4.719,73 210,50
20 – 21 4,8 271,86 235,99 5.202,09 4.955,72 246,37
21 – 22 3,9 220,88 235,99 5.422,97 5.191,71 231,27
22 – 23 3 169,91 235,99 5.592,88 5.427,69 165,19
23 – 24 1,25 70,80 235,99 5.663,68 5.663,68 0,00
Jumlah 100 5.663,68
Rata-
235,99
rata
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

Diagram Massa Inflow Tahap III


6,000.00
Vol. Kumulatif (m3/jam)

5,000.00

4,000.00

3,000.00

2,000.00

1,000.00

0.00
0 5 10 15 20 25 30

Waktu (jam)

Vinfluen kumulatif (m3/jam) Vefluen kumulatif (m3/jam)


Gambar 5.13 Plot Volume Kumulatif Tahap III
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

KELOMPOK III A
a. Tentukan volume yang masuk ke dalam bak.
Contoh, periode 00.00 – 01.00 = 70,80 m3/detik
b. Tentukan volume pemompaan yang keluar dari bak. Volume ini ditentukan
dengan asumsi bahwa volume total dibagi total periode, yaitu 24 jam.
= Volume total/ total periode
= 5.663,68 / 24
= 235,99 m3/detik
c. Tentukan volume influen kumulatif.
Contoh:
Volume periode 00.00 – 01.00 = 70,80 m3/detik
Volume periode 01.00 – 02.00 = 70,80 + 73,63 m3/detik
= 144,42 m3/detik
d. Tentukan volume efluen kumulatif.
Contoh:
Volume periode 00.00 – 01.00 = 235,99 m3/detik
Volume periode 01.00 – 02.00 = (235,99 + 235,99) m3/detik
= 471,97 m3/detik
e. Tentukan perbedaan kumulatif.
Contoh, periode 00.00 – 01.00:
Vol. inf kumulatif – Vol. eff kumulatif = 70,80 – 235,99 m3/detik
= -165,19 m3/detik
f. Tentukan volume tangki.
Volume tangki= |perbedaan nilai kumulatif terkecil| + perbedaan nilai kumulatif
terbesar
= |-602,80 m3| + 246,37 m3
= 849,17 m3
g. Tentukan dimensi tangki.
Volume bak = factor keamanan x volume tangki
= 1,1 x 849,17 m3
= 934,09 m3
Asumsi h = 3,5 m (termasuk freeboard)
P:L=2:1
Maka,
Volume =Axh
A = Vol/h
= 934,09 m3 / 3,5 m
= 266,88 m2
A =PxL
266,88 m 2
= 2L2
L2 = 133,44 m2
L = 11,55 m
P = 23,10 m
Jadi, dimensi bak adalah 23,10 m x 11,55 m x 3,5 m
h. Disusun kembali agar waktu dan aliran yang pertama melebihi rata-rata pada
Tabel 5.14.
Dalam perhitungan ini pada periode 06.00 – 07.00 dengan volume 471,78 m3
i. Volume pada saat aliran rata-rata di periode 06.00 – 07.00.
Vstorage = Vsp + Vic – Voc
= 0 m3 +471,78 m3 – 235,99 m3
= 235,79 m3
j. Hitung konsentrasi yang meninggalkan bak penyimpanan.
Contoh, periode 07.00 – 08.00.
Xoc = [(Vic x Xic) + (Vsp x Xsp)]/(Vic + Vsp)

KELOMPOK III A
= [(396,46 m3 x 400 mg/L) + (235,79 m3 x 370 mg/L)]/( 396,46 +
235,79)
= 389 mg/L
k. Hitung laju pembebanan massa perjam.
Xoc = [(396,46 m3) x (400 mg/L) x (24 jam/1 hari) x (1kg/1000 g)]/1000
= 3,80 kg/hari

KELOMPOK III A
Tabel 5.15 Perhitungan Volume Kumulatif Setelah Penyusunan Ulang Tahap III
BOD Ekualisasi M BOD Ekualisasi TSS Ekualisasi M TSS Ekualisasi
Jam Vin (m3) Vstorage (m3) BOD (mg/L) TSS (mg/L)
(mg/L) (kg/hr) (mg/L) (kg/hr)
07 – 08 396,46 160,47 148 334 148 1,41 334 3,18
08 – 09 300,18 224,66 153 332 151 1,10 333 2,40
09 – 10 283,18 271,86 156 336 155 1,06 334 2,27
10 – 11 243,54 279,41 152 338 154 0,89 337 1,97
11 – 12 198,23 241,65 157 340 154 0,75 339 1,61
12 – 13 237,87 243,54 159 339 158 0,91 340 1,94
13 – 14 226,55 234,10 150 333 155 0,82 336 1,83
14 – 15 169,91 168,02 148 335 149 0,60 334 1,36
15 – 16 169,91 101,95 149 335 149 0,61 335 1,37
16 – 17 226,55 92,51 156 334 154 0,85 334 1,82
17 – 18 339,82 196,34 151 338 152 1,23 337 2,75
18 – 19 317,17 277,52 147 336 149 1,12 337 2,56
19 – 20 300,18 341,71 149 332 148 1,07 334 2,41
20 – 21 271,86 377,58 152 334 150 0,99 333 2,17
21 – 22 220,88 362,48 153 340 152 0,81 336 1,78
22 – 23 169,91 296,40 156 339 154 0,64 340 1,39
23 – 24 70,80 131,21 146 341 154 0,25 339 0,58
00 – 01 70,80 -33,98 150 334 147 0,25 339 0,58
01 – 02 73,63 -196,34 158 335 165 0,28 336 0,59
02 – 03 92,88 -339,44 157 336 159 0,35 334 0,74
03 – 04 113,27 -462,16 158 334 156 0,43 337 0,92
04 – 05 226,55 -471,60 149 327 167 0,81 341 1,85
05 – 06 471,78 -235,80 152 332 7646 1,72 12822 145,18
06– 07 471,78 0,00 146 339 140 1,65 346 3,92
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

KELOMPOK III A V-38


Cara menentukan volume bak ekualisasi yang dibutuhkan adalah dengan menggambar
garis tangen titik terendah dan tertinggi diagram akumulasi volume influen sejajar dengan
garis tangen rerata volume influen. Sengan demikian didapat volume bak ekualisasi yang
dibutuhkan adalah (1.470 m²-570 m² = 900 m³)

Volume Kumulatif Influen IPAL


6,000.00
5,663.68
5,592.88
5,422.97
5,202.09
5,000.00 4,930.23
4,630.06
4,312.89
4,000.00 3,973.07
3,746.52
3,576.61
3,406.70
3,180.16
3,000.00 2,942.28
2,744.05
2,500.51
2,217.33
2,000.00 1,917.16
1,520.70
1,000.00 1,048.91
577.13
350.58
237.31
0.00 70.80144.42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Gambar 5.14 Grafik Volume Kumulatif Influen IPAL


Dengan demikian, volume bak ekualisasi yang dibutuhkan adalah sebesar 900 m².
Direncanakan bak ekualisasi memiliki 1 bak dengan rincian:
Volume total yang dilayani = 900 m³
Kedalaman bak = 3,5 m
Tangki ekualisasi direncanakan berbentuk persegi, sehingga:
A = S²
266,88 m² = S²
S = 16,3 m
P = 16,3 m
L = 16,3 m
Freeboard =1m
Volume 1 bak ekualisasi = 16,3 m x 16,3 m x 3,5 m = 930 m²

KELOMPOK III A
Tabel 5.16 Perbandingan Debit Akumulasi Sebelum dan Sesudah Ekualisasi
Jam Debit Sebelum Ekualisasi (m3) Debit Sesudah Ekualisasi (m3)
00 – 01 70,8 70,8
01 – 02 144,42 70,8
02 – 03 237,31 73,63
03 – 04 350,58 92,88
04 – 05 577,13 113,27
05 – 06 1.048,91 226,55
06 – 07 1.520,70 471,78
07 – 08 1.917,16 471,78
08 – 09 2.217,33 396,46
09 – 10 2.500,51 300,18
10 – 11 2.744,05 283,18
11 – 12 2.942,28 243,54
12 – 13 3.180,16 198,23
13 – 14 3.406,70 237,87
14 – 15 3.576,61 226,55
15 – 16 3.746,52 169,91
16 – 17 3.973,07 169,91
17 – 18 4.312,89 226,55
18 – 19 4.630,06 339,82
19 – 20 4.930,23 317,17
20 – 21 5.202,09 300,18
21 – 22 5.422,97 271,86
22 – 23 5.592,88 220,88
23 – 24 5.663,68 169,91

Grafik perbandingan sebelum dan sesudah ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 5.14,
5.15 dan 5.16

Perbandingan Konsentrasi BOD Sebelum dan Sesudah


Ekualisasi
350
300
250
200
Konsentrasi

150
100
50
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (jam)

BOD sebelum Ekualisasi BOD Sesudah Ekualisasi

Gambar 5.15 Grafik Perbandingan Konsentrasi BOD Sebelum dan Sesudah Ekualisasi

KELOMPOK III A
Perbandingan Konsentrasi TSS Sebelum dan Sesudah
Ekualisasi
750
650
550
450
Konsentrasi

350
250
150
50
-50 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Waktu (jam)

TSS Sebelum Ekualisasi TSS Sesudah Ekualisasi

Gambar 5.16 Grafik Perbandingan Konsentrasi TSS Sebelum dan Sesudah Ekualisasi

Perbandingan Debit Akumulasi Sebelum dan


Sesudah Ekualisasi
Debit Akumulasi (m3)

6,000.00
5,000.00
4,000.00
3,000.00
2,000.00
1,000.00
0.00
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (jam)

Debit Bak Sebelum Ekualisasi Debit Bak Sesudah Ekualisasi

Gambar 5.17 Grafik Perbandingan Debit Akumulasi Sebelum dan Sesudah Ekualisasi

a. Dimensi Impeller
Tahap I:
Asumsi jumlah blade 6 buah
Diameter impeller = 1/6 x l tangki
= 1/6 x 18,51 m = 3,08 m
Tinggi impeller (Hi) = 1/4 x T tangki
= 1/4 x 3,5 m = 0,88 m
Lebar impeller blade (q) = 1/5 x d impeller
= 1/5 x 3,08 m
= 0,62 m

KELOMPOK III A
Panjang impeller blade (r) = r (lebar impeller blade) = 0,88 m
Diameter central disk(s) = 1/3 x l tangki
= 1/3 x 18,51 m
= 6,17 m
b. Daya yang digunakan dalam proses pada TAR
Tahap I:
P = ½ Cd p A v3
=½ x 1,8 x 1000 kg/m3 x ¼ π x (6,17 m)2 x (2,5 m/s)3
= 10.897,76 Watt

Tabel 5.17 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Ekualisasi


BOD Mass Loading TSS Mass Loading
Rasio
Unequalized Equalized Unequalized Equalized
Peak/Average 1,284 1,379 1,673 1,287
Minimum/Average 0,325 0,589 0,394 0,615
Peak/Minimum 3,948 2,342 4,243 2,093
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023

Tabel 5.18 Rekapitulasi Perhitungan Unit Tangki Aliran Rata-Rata


Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qinfluen (m3/s) 0,1032709 0,1375714 0,189606
Volume (m3) 367,42 457,13 572,13
Jumlah Bak 2
Diameter Pipa Inlet (mm) 300
Diameter Pipa Outlet (mm) 300
Panjang Bak (m) 18,51 20,65 23,1
Lebar Bak (m) 7,25 8,08 9,04
Tinggi Bak (m) 3,5
Diameter Impeller (m) 3,085 3,442 3,85
Tinggi Impeller (m) 0,875 0,875 0,875
Lebar Impellerblade (m) 0,617 0,688 0,77
Panjang Impellerblade (m) 0,617 0,688 0,77
Diameter central disk (m) 6,17 6,883 7,7
Qefluen (m3/s) 0,0860591 0,1146428 0,158005
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAL, 2023
Gambar denah dan potongan TAR In-Line dapat dilihat pada Gambar 5.18 dan
Gambar 5.19.

KELOMPOK III A
Gambar 5.18 Denah Tangki Aliran Rata Rata

KELOMPOK III A V-43


Gambar 5.19 Potongan Tangki Aliran Rata Rata

KELOMPOK III A V-44


5.3.2 Unit Pengolahan Primer (Primary Treatment)
5.3.2.1 Unit Pengolahan Primer IPAL
5.3.2.1.1 Bak Sedimentasi I (Gema Andriza/2010943023)
Tangki sedimentasi merupakan bangunan pengolahan yang menyisihkan partikel padat
(settleable solids dan floating material) dari cairannya akibat gaya gravitasi. Prinsip
kerja dari tangki sedimentasi ini adalah air yang mengandung partikel didiamkan dalam
kondisi aliran tenang (laminer). Jika padatan dengan nilai specific gravity (Sg) >liquid
akan mengendap dan jika nilai Sg<liquid maka partikel akan terapung.
Tangki sedimentasi digunakan sebagai:
a. Satu-satunya tingkat pengolahan dengan waktu detensi (td) besar dan surface
loading yang kecil;
b. Pengolahan pendahuluan sebelum pengolahan biologi;
c. Metode pengolahan yang memanfaatkan resirkulasi lumpur untuk membantu
pengendapan;
d. Tangki retensi air hujan /buangandaririolterpisah/kombinasi;
e. Tangki detensi untuk klorinasi.
Kriteria desain untuk bak sedimentasi I dapat dilihat dalam Tabel 5.24.
Tabel 5.24 Kriteria Desain Bak Sedimentasi I
Kriteria Desain Range Desain Dipilih
Waktu detensi (td) (1,5-2,5) jam 2,5 jam
Overflow rate:
debit rata-rata (Qr) (30-50) m3/m2/hari 40 m3/m2/hr = 4,63 x 10-4 m3/m2/detik
debit maksimum (Qp) (80-120) m3/m2/hari 80 m3/m2/hr= 9,259 x 10-4 m3/m2/detik
Beban pelimpah (weirloading) 125-500 m3/m2/hari 0,00578 m3/m/detik
Kedalaman bak (H) (3-5) m 4m
Kemiringan dasar (s) (1-2) m
Efluen penyisihanTSS (50-65) % 65 %
Efluen penyisihan BOD (30-40) % 40 %
Efluen penyisihanCOD (30-40) % 40 %
Efluen penyisihan Posfat (10-20) % 15 %
Perbandingan panjang dan lebar p : l = (4-6) : 1 4: 1
Sumber: Metcalf & Eddy, 2003

1. Desain yang dirancang


a. Suhu air buangan = 25 oC
b. Viskositas kinematis T 25 oC = 0,898 × 10-6 m2/detik
c. Konstanta kohesi (k) = 0,05
d. Berat jenis (s) = 1,25
e. Gaya gravitasi (g) = 9,81 m/detik2
f. Diameter partikel (d) = 100 µm = 100 × 10-6 m
g. Faktor friksi Darcy Weisbach (f) = 0,025
2. Data
a. Tahap I
Qekualisasi = 0,086 m3/det;
b. Tahap II
Qekualisasi = 0,114 m3/det;
c. Tahap III
Qekualisasi = 0,158 m3/det;
d. TSS (konsentrasi) = 151,2 mg/L
e. BOD (konsentrasi) = 97 mg/L
f. COD (konsentrasi) = 338 mg/L

KELOMPOK III A
3. Perhitungan
a. Jumlah bak sedimentasi primer yang akan didesain adalah sebanyak 4 bak untuk
tahap I, II, dan III
b. Influen
1) Pipa Inlet cabang
Qekualisasi tahap I = 0,086 m3/detik
Qekualisasi tiap bak = 0,02 m3/detik
v influen = 1,191 m/detik (0,6 -3 m/detik)
Atiap bak = Qekualisasi bak/v
= 0,02m3 /detik : 1,191 m/ detik
= 0,017 m2
A = ¼ x  x (d2)
d2 =Ax4/
= 0,017 x 4 / 
d = 0,148 m = 150 mm (diameter pasaran = 150 mm)

Cek kecepatan tahap I (4 bak)


4 Qekualisasi 4 x 0,082 m 3 /detik
v= = = 1,19 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
n π d2 4 x 3,14 x 0,1502
Cek kecepatan saat pengurasan (3 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,082 m 3 /detik
v= = = 1,58 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
n π d2 3×3,14×0,150 2
Cek kecepatan tahap II (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,57 m/detik (v= 0,6–3m/s) OK!
nπ d 4 x 3,14 x 0,150
Cek kecepatan saat pengurasan (3 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= = = 2,15 m/detik (v= 0,6–3m/s) OK!
n π d2 3×3,14×0,150 2
Cek kecepatan tahap III (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,183 m 3 /detik
v= = = 2,18 m/detik (v= 0,6–3m/s) OK!
n π d2 4 x 3,14 x 0,1502
Cek kecepatan saat pengurasan (3 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,183 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 2,98 m/detik (v=0,6–3m/s) OK!
nπ d 3×3,14×0,150
2). Pipa inlet utama
Qekualisasi tahap I = 0,082 m3/detik
V influen = 1,191 m/detik (0,6 -3 m/detik)
Q rata-rata 0,086 m 3 /detik
A = = = 0,072 m/det ik
v 1 ,191 m/detik
d2 =Ax4/
= 0,072 x 4 / 
d = 0,298 m (diameter pasaran = 300 mm)
Cek kecepatan inlet utama tahap I :
4 x Q ekualisasi 4 x 0,086 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,19 m/detik (v = 0,6 – 3 m/s) OK!
πd 3,14 (0, 300 m)
Cek kecepatan inlet utama tahap II :

KELOMPOK III A
4 x Q ekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= = = 1,57 m/detik (v = 0,6 – 3 m/s) OK!
π d2 3,14 (0,300 m)2
Cek kecepatan inlet utama tahap III :
4 x Q ekualisasi 3
4 x 0,158 m /detik
v= 2
= 2
= 2,19 m/detik (v = 0,6 – 3 m/s) OK!
πd 3,14 (0,110 m)
c. Sistem Outlet
1) Pipa Outlet cabang
Qekualisasi tahap I = 0,086 m3/detik
Qekualisasi tiap bak = 0,02 m3/detik
v influen = 1,191 m/detik (0,6 -3 m/detik)
Atiap bak = Qekualisasi bak/v
= 0,02m3 /detik : 1,191 m/ detik
= 0,017 m2
A = ¼ x  x (d2)
d2 =Ax4/
= 0,017 x 4 / 
d = 0,148 m = 150 mm (diameter pasaran = 150 mm)
Cek kecepatan tahap I (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,082 m 3 /detik
v= = = 1,19 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
n π d2 4 x 3,14 x 0,1502
Cek kecepatan saat pengurasan (3 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,082 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,58 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
nπ d 3×3,14×0,150
Cek kecepatan tahap II (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,57 m/detik (v= 0,6–3m/s) OK!
nπ d 4 x 3,14 x 0,150
Cek kecepatan saat pengurasan (3 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= = = 2,15 m/detik (v= 0,6–3m/s) OK!
n π d2 3×3,14×0,150 2
Cek kecepatan tahap III (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,183 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 2,18 m/detik (v= 0,6–3m/s) OK!
nπ d 4 x 3,14 x 0,150
Cek kecepatan saat pengurasan (3 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,183 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 2,98 m/detik (v=0,6–3m/s) OK!
nπ d 3×3,14×0,150
Pipa Outlet utama
Qrata-rata tahap I
= 0,082 m3/detik
V influen = 1,191 m/detik (0,6 -3 m/detik)
Q rata-rata 0,082 m 3 /detik
A = = = 0,068 m/det ik
v 1 ,191 m/detik
d2 =Ax4/
= 0,068 x 4 / 
d = 0,294 m (diameter pasaran = 300 mm)
Cek kecepatan inlet utama tahap I :

KELOMPOK III A
4 x Q ekualisasi 4 x 0,082 m 3 /detik
v= = = 1,19 m/detik (v = 0,6 – 3 m/s) OK!
π d2 3,14 (0, 300 m)2
Cek kecepatan inlet utama tahap II :
4 x Q ekualisasi 3
4 x 0,114 m /detik
v= 2
= 2
= 1,66 m/detik (v = 0,6 – 3 m/s) OK!
πd 3,14 (0,300 m)
Cek kecepatan inlet utama tahap III :
4 x Q ekualisasi 4 x 0,158 m 3 /detik
v= = = 2,30 m/detik (v = 0,6 – 3 m/s) OK!
π d2 3,14 (0,110 m) 2
d. Dimensi Bak Tahap I
3
Qekualisasi 0,086 m /detik
As = = =185,74 m
2
OR -4 3 2
4,63×1 0 m / m /detik
Asumsi, P : L =4:1
Kedalaman (t) =4m
A = n × (P × L)
185,74 m2 = 4 × (4L × L)
185,74 m 2
= 16 L2
L = 3,40 m = 3,40 m
P =4L
= 4 × 3,40 m
= 13,6 m
Volume tangki = 4 × (13,6 m × 3,40 m × 4 m) = 742,98 m3

e. Laju overflow dan waktu detensi rata-rata


1) Laju overflow rata-rata
3
Qekualisasi 0,086 m /detik -4 3 2
OR = = = 4,64×1 0 m / m /detik
A 4 × (13,6 m×3,40 m)
= 40,17 m3/m2/hari (OR = 30-50 m3/m2/hari) OK
2) Waktu detensi rata-rata
3
Volume 742,98 m
Td = = = 8.639,31 detik
Qekualisasi 0,086 m 3 /detik
= 2,39 Jam (Td = 1,5-2,5 jam) OK!
3) Waktu detensi pengurasan
3
Volume 4 x (13,6 x 3,40 x 4) m
Td = = = 8.639,309 detik
Qrata-rata 0,086 m 3 /detik
= 2,39 Jam (Td = 1,0-2,5 jam) OK!
4) Kecepatan Scoure dan Horizontal
8k [s - 1]gd 1/2 8(0,05)( 0,25)(9,81)(100 x10 -6 1/2
v scoure  [ ] [ ]
f 0,025
= 0,013 m3/detik
Dibandingkan kecepatan scoure yang dihitung pada tahap kecepatan horizontal aliran
ekualisasi sebelumnya (aliran ekualisasi dibagi dengan luas permukaan melintang
saat dilewati aliran).

KELOMPOK III A
Qekualisasi 0,086 m 3 /detik -4 3
Vh = = = 4,71 × 1 0 m /detik
Ax 4 x (3,40 m × 13,6 m)
Nilai kecepatan horizontal pada saat aliran puncak, jauh lebih kecil dibandingkan
dengan kecepatan scoure. Karena itu material yang telah mengendap tidak
tersuspensi.
f. Cek dimensi tiap tahap
1) Tahap II
Laju overflow rata-rata
3
Qekualisasi 0,114 m /detik -4 3 2
OR = = = 6,14×1 0 m / m /detik
A 4 ×( 13,6 m × 3,4 m)
= 53.05 m3/m2/hari (OR = 30-50 m3/m2/hari) .................................Tidak OK!
Karena laju overflow rata-rata tidak memenuhi kriteria desain, maka perlu
ditambah satu bak lagi untuk tahap II ini, sehingga bak yang digunakan
berjumlah 5 bak. Jadi volume total yang diterima bak:
Volume total bak = 5 × (13,6 m × 3,4 m × 4 m) = 924,8 m3
Sehingga dengan volume total bak yang baru, perlu dilakukan pengecekan lagi
pada laju overflow rata-ratanya.
Laju overflow rata-rata
3
Q rata-rata 0,114 m /detik -4 3 2
OR = = = 4,931×1 0 m / m /detik
A 5×(13,6 m×3,4 m)
= 42,60 m3/m2/hari (OR = 30-50 m3/m2/hari)........................................OK!
Waktu detensi rata-rata
n (P×L×t) 5 (13,6×3,4×4) m 3
Td = = =8.146,71 detik
Q rata-rata 0,114 m 3 /detik
= 2,26 Jam (Td = 1,5-2,5 jam)..................................................................OK!
Waktu detensi pengurasan
3
n (P×L×t) 5 (13,4×3,35×4) m
Td = = =8.146,71 detik
Q rata-rata 0,114 m 3 /detik
= 2,26 Jam (Td = 1,5-2,5 jam)..................................................................OK!
1) Tahap III
Laju overflow rata-rata
Qekualisasi 0,158 m 3 /detik -4 3 2
OR = = = 6,83×1 0 m / m /detik
A 5×(13,6 m×3,4 m)
= 59,04 m3/m2/hari (OR = 30-50 m3/m2/hari) ...............................Tidak OK!
Karena laju overflow rata-rata tidak memenuhi kriteria desain, maka perlu
ditambah dua bak lagi untuk tahap III ini, sehingga bak yang digunakan
berjumlah 6 bak. Jadi volume total yang diterima bak:
Volume total bak = 6 × (13,4 m × 3,35 m × 4 m) = 1.109,76 m3
Sehingga dengan volume total bak yang baru, perlu dilakukan pengecekan lagi
pada laju overflow rata-ratanya.
Laju overflow rata-rata
3
Qekualisasi 0,158 m /detik -4 3 2
OR = = = 5,695×1 0 m / m /detik
A 6×(13,6 m×3,40 m)
= 49,204 m3/m2/hari (OR = 30-50 m3/m2/hari)......................................OK!
Waktu detensi rata-rata
n (P×L×t) 6 (13,6×3,4×4) m 3
Td = = =7024 detik
Qekualisasi 0,158 m 3 /detik
KELOMPOK III A
= 1,95 Jam (Td = 1,5-2,5 jam)..................................................................OK!
Waktu detensi pengurasan
3
n (P×L×t) 6 (13,6×3,4×4) m
Td = = =7024 detik
Qekualisasi 0,158 m 3 /detik
= 1,95 Jam (Td = 1,5-2,5 jam)..................................................................OK!

Cek kecepatan inlet, outlet, dan inlet cabang saat pengurasan tahap II (4 bak)
Q ekualiasasi tahap II =0,114 m3/detik
Qekualiasasi 1 bak tahap II = 0,03 m3/detik
v influen = 1,482 m/detik (0,6 -3 m/detik)
Atiap bak = Qekualisasi bak/v
= 0,03m3 /detik : 1,482 m/ detik
= 0,020 m2
A = ¼ x  x (d2)
d2 =Ax4/
= 0,020 x 4 / 
d = 0,159 m = 175 mm (diameter pasaran = 175 mm)
Cek kecepatan tahap inlet cabang (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,185 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
nπ d 4 x 3,14 x 0,175
Cek kecepatan tahap outlet cabang (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,185 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
nπ d 4 x 3,14 x 0,175
Cek kecepatan tahap inlet cabang saat pengurasan (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,114 m 3 /detik
v= = = 1,185 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
n π d2 4 x 3,14 x 0,1752

Cek kecepatan inlet, outlet, dan inlet cabang saat pengurasan tahap III (4 bak)
Q ekualiasasi tahap II =0,158 m3/detik
Qekualiasasi 1 bak tahap II = 0,04 m3/detik
v influen = 1,482 m/detik (0,6 -3 m/detik)
Atiap bak = Qekualisasi bak/v
= 0,04m3 /detik : 1,855 m/ detik
= 0,022 m2
A = ¼ x  x (d2)
d2 =Ax4/
= 0,022 x 4 / 
d = 0,165 m = 175 mm (diameter pasaran = 175 mm)
Cek kecepatan tahap inlet cabang (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,158 m 3 /detik
v= = = 1,64 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
n π d2 4 x 3,14 x 0,1752
Cek kecepatan tahap outlet cabang (4 bak)
4 Qekualisasi 4 x 0,158 m 3 /detik
v= 2
= 2
= 1,64 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
nπ d 4 x 3,14 x 0,175
Cek kecepatan tahap inlet cabang saat pengurasan (4 bak)
KELOMPOK III A
4 Qekualisasi 4 x 0,158 m 3 /detik
v= = = 1,64 m/detik (v= 0,6–3 m/s) OK!
n π d2 4 x 3,14 x 0,1752

m. Sludge hopper/ ruang lumpur


1) S. gravity (Ssl) = 1,03
% solid (Ps) = 6%
Qekualisasi satu bak = Qekualisasi tot/n
= 0,086 m3/detik /4 = 0,021 m3/detik = 21 L/detik
TSS influen = 151,2 mg/L
BOD influen = 97 mg/L
COD influen = 338 mg/L
Amonium influen = 32 mg/L
Penyisihan TSS = (151,2 mg/L × 65%)
= 98,28 mg/L
Penyisihan BOD = (97 mg/L × 40%)
= 39 mg/L
Penyisihan COD = (338 mg/L × 40%)
= 135 mg/L
Penyisihan Amonium = (32 mg/L x 50%)
= 16 mg/L
TSS efluen = TSS influen – penyisihan TSS
= 151,2 mg/L – 98,28 mg/L
= 52,98 mg/L
BOD efluen = BOD influen – penyisihan BOD
= 97 mg/L – 39 mg/L
= 58 mg/L
COD efluen = COD influen – penyisihan COD
= 338 mg/L – 135 mg/L
= 203 mg/L
Amonium efluen = 32 mg/L – 16 mg/L
= 16 mg/L
Total solid = (TSSinf – TSSef) × Qrata-rata
= (151,2 mg/L – 52,98 mg/L) × 0,021 m3/detik
1000 L 1 kg 86400 detik
× 6 × = 178,21 kg
1 0 mg 1 hari
3
m
Ws
2) Volume Lumpur =
ρ w Ssl Ps
178,21 kg
= = 2885,42 L
1 kg/L×1,03×0,06
= 2,88 m3
Qlumpur = 2,88 m3/hari = 0,000033 m3/s
Qeffluen = Qekualisasi- Qlumpur
= 0,158 m3/s - 0,000033 m3/s =0,15796 m3/s
Berat lumpur = 2,88 m3/hari x 1,03 kg/m3 =2,996 kg/hari
3) Periode pengurasan
Direncanakan:
Panjang ruang lumpur = lebar bak = 7 m
Lebar ruang lumpur = lebar zona pengendapan = 6 m
Tinggi ruang lumpur =2m
KELOMPOK III A
Dimensi pancungan = 0,5 m × 0,5 m × 0,5 m
Sehingga ruang lumpur = volume limas – volume pancungan
= (1/3 × 7 × 6 × 2) – (1/3 × 0,5 × 0,5 × 0,5)
= 27,96 m3
Periode pengurasan = volume ruang lumpur : volume lumpur
= 27,96 m3 : 2,88 m3/hari
= 9,71 hari = 10 hari
4) Waktu pengurasan = 15 menit = 900 detik
5) Kec. pengurasan (v) = 1 m/detik
6) Debit pengurasan (Qp)
3
V. Ruang Lumpur 2,88 m
Qp = = = 0,0032 m3/detik
Waktu Pengurasan 900 s
7) Diameter pipa pengurasan
Qp = v × ¼ π d2
0,0032 m /detik
3
= 1 m/dt × ¼ π d2
d = 0,063 m = 100 mm (pasaran)
n. Outlet zone
Panjang total total weir tiap bak
Q tiap bak
p=
beban pelimpah
0,021 m 3 /detik
p= = 3,63
0,00578 m 3 /m/detik
p 3,63
N= = = 0,26 ≈ 1 buah
2L 2×7 m
Tinggi muka air setelah melewati pelimpah, hl
Lebar saluran pelimpah (b) = 0,5 m
Lebar bak-(n×lebar pelimpah)
s=
n-1
7 m-(1×0,5)
s= = 0m
1-1
o. Alat ukur (V-notch)
V-notch yang dipakai adalah V-notch standar 90o, dengan jarak dari pusat ke pusat V
notch (b) sebesar 20 cm. Dengan demikian, jumlah total V-notch pada setiap bak.
n = (L/b) × N
7m
n= ×1=14 buah
0,5

20 cm

Gambar 5.22 Detail V-notch


Debit tiap V-notch saat Qmaks, qmaks
Q tiap bak
q maks =
n
0,021 m 3 / detik 3
q maks = = 0,0015 m /d e t i k
14
p. Tinggi muka air pada saat Qmaks, H

( )
qmaks 2/3
( )
3 2/3
0,0015 m /detik
H = H = =0,0103 m
1,417 1,417
KELOMPOK III A
a. Pompa Lumpur
Debit (Q) = 0,021 m3/s
Elevasi Bak Sedimentasi I = 387 m
Elevasi bak pengumpul lumpur = 388 m
Kecepatan = 0,99 m/s
Efisiensi pompa (η) = 80%
Massa jenis air (γ) = 9.810 kg/m2 s2
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2
0,0015
Kecepatan pengurasan = Q/A =
0,25 x 0,1 x 0,1 x 3,14
=0,191
1) Head
a) Headloss Mayor
f L v2
Hmayor =
2gD
0,02 × 30 m × (0,191 m/s)2
Hmayor =
2 × 9,81 m/ s2 × 0,1 m
Hmayor = 0,058 m
b) Headloss Minor
2
K v
Hminor =
2g
- Gate Valve
2
0,12 (0,67 m/s)
Hminor = 2
2 × 9,81 m/ s
Hminor = 3 × 10-3 m

- Bend 90o
2
0,75 (0,67 m/s)
Hminor = 2
2 × 9,81 m/ s
Hminor = 17 × 10 m
-3

- TeeAll
2
0,25 (0,67 m/s)
Hminor =
2 × 9,81 m/ s 2
Hminor = 6 × 10-3 m
Hminor = 4 Gate Valve + 1 Bend 90o + 1 Tee All
Hminor = 4 × 3 × 10-3 m + 1 × 17 × 10-3 m + 1 × 6 × 10-3 m
Hminor = 35 × 10-3 m
c) Head Statis
Head statis = Elevasi tertinggi – Elevasi terendah
Head statis = 7 m – 6 m
Head statis = 1 m
d) Total Head
Total Head = Head Statis + Headloss Mayor + Headloss Minor
Total Head = 1 m + 0,058 m + 35 × 10-3 m
Total Head = 1,043 m
Daya Pompa
γ× H×Q
Daya Pompa =
η
KELOMPOK III A
9.810 kg/ m 2 / s2 ×1,043 m×0,005 m 3 /s
Daya Pompa =
0,8
Daya Pompa = 63,95 W
Berdasarkan hasil referensi, pompa dengan daya 100 W ada di pasaran.
Head Pompa
Daya Pompa × η
Head Pompa =
γ× Q
0,00100 kW×0,8
Head Pompa = 2 2 3
9.810 kg/ m s ×0,005 m /s
Head Pompa = 0,000016 m

Perhitungan desain bak sedimentasi I dapat dilihat pada Tabel 5.25.


Tabel 5.25 Hasil Perhitungan Kriteria Desain Bak Sedimentasi I
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qekualisasi (m3/detik) 0,086 0,114 0,158
Jumlah bak (bak) 4 5 6
Kecepatan inlet dan outlet cabang (m/detik) 1,19 1,185 1,64
Kecepatan inlet dan outlet cabang saat pengurasan 1,19 1,185 1,64
(m/detik)
Kecepatan inlet dan outlet utama (m/detik) 1,19 1,66 2,30
Kecepatan inlet dan outlet utama saat pengurasan 1,19 1,66 2,30
(m/detik)
Panjang bak (m) 13,6 13,6 13,6
Lebar bak (m) 3,4 3,4 3,4
Tinggi bak (m) 4 4 4
Panjang ruang lumpur (m) 7
Lebar ruang lumpur (m) 6
Tinggi ruang lumpur (m) 2
Volume ruang lumpur (m3) 27,96
Periode pengurasan (hari) 10
Waktu pengurasan (detik) 900
Diameter pipa pengurasan (mm) 100
Alat ukur V-notch (buah) 14
Daya pompa (W) 63,95
Diameter (d)
Inlet utama (mm) 300
Inlet cabang (mm) 150
Outlet utama (mm) 300
Outlet cabang (mm) 150
Qlumpur (m3/detik) 0,000033
Qefluen (m3/detik) 0,086 0,114 0,158
TSS efluen (mg/L) 52,98
BOD efluen (mg/L) 58
COD efluen (mg/L) 203
Amonium efluen (mg/L) 16
Volume lumpur (m3) 2,88
Laju overflow rata-rata (m3/m2/hari) 40,17 42,60 49,204
Waktu detensi (jam) 2,39 2,26 1,95
Waktu detensi saat pengurasan (jam) 2,39 2,26 1,95
Berat lumpur yang dihasilkan (kg/hari) 2,996
Gambar denah dan potongan bak sedimentasi I dapat dilihat pada Gambar 5.22 dan
Gambar 5.23.

KELOMPOK III A
KELOMPOK III A
Gambar 5.22 Denah Bak Sedimentasi 1

KELOMPOK III A V-62


Gambar 5.23 Potongan Bak Sedimentasi 1

KELOMPOK III A V-63


5.3.3 Unit Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
5.3.3.1 Unit Pengolahan Sekunder IPAL
5.3.3.1.1 Activated Sludge (Annisa Fairuz Elkansha/2010943018)
Activated sludge bertujuan untuk menghilangkan limbah organik sederhana dan mudah
urai, serta fosfor dan amonium. Metode pengolahannya dengan cara limbah cair
disalurkan ke sebuah bak dan di dalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya
akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung di dalam tangki tersebut selama
beberapa waktu.
1. Data
Beberapa data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. QEffluen Sedimentasi I tahap I = 0,086 m3/detik
b. QEffluen Sedimentasi I tahap II = 0,114 m3/detik
c. QEffluen Sedimentasi I tahap III = 0,158 m3/detik
d. BOD pada influen = 58 mg/L (efluen BOD dari Bak Sedimentasi 1)
e. TSS pada influen = 52,98 mg/L (efluen TSS dari Bak Sedimentasi 1)
f. COD influen = 203 mg/L (efluen COD dari Bak Sedimentasi 1)
g. Ammonium influen = 16 mg/L (efluen Amonium dari Bak Sedimentasi 1)
h. Fosfat influen = 5 mg/L;
i. BOD efluen = 3 mg/L; (Penyisihan 95%)
j. TSS efluen = 2,6 mg/L; (Penyisihan 95%)
k. Desain tangki = 2 buah;
l. γ = 0,5 mg/mg;
m. MLVSS (X) = 1500 mg/L;
n. Kd = 0,06 d-1;
o. Persentase penyisihan BOD pada bak sedimentasi primer = 40 %;
p. Persentase penyisihan TSS pada bak sedimentasi primer = 65 %;
q. Persentase penyisihan COD pada bak sedimentasi primer = 40 %
2. Kriteria Desain Terpilih
Sistem lumpur aktif yang direncanakan dengan sistem tercampur sempurna. Kriteria
desain dan desain terpilih dari activated sludge tipe tercampur sempurna dapat dilihat
pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30 Kriteria Desain Activated Sludge
Kriteria Desain Range Desain Dipilih
ϴc (hangat) 5-15 hari 8 hari
ϴ (HRT) 4-8 jam 6 jam
VSS/SS 0,5-0,8 0,8
Suspended solid pada efluen 10-30 mg/L 20 mg/L
Kebutuhan udara kg/kg BODu
0,8-0,85 0,8
disisihkan
Waktu aerasi (T) 2-3 jam 2 jam
Rasio sirkulasi lumpur 75-100 % 75 %
Efisiensi pengolahan BOD 80-95 % 90%
Efisiensi pengolahan TSS 80-90 % 90%
Konsentrasi solid 2-6% 4,4%
F/M 0,2-0,4 0,4
Qr/Q 0,25-1 0,476
MLVSS 1.500-3.000 1.500

3. Perhitungan
Contoh Perhitungan Tahap III
a. Pembebanan BOD dan TSS pada instalasi

KELOMPOK III A
86400 detik
QEffluen Sedimentasi I tahap III = 0,158 m3/detik
hari
Desain tangki yang dirancang berjumlah 2 buah, maka
QEffluen Sedimentasi I per tangki = 0,158 m3/detik/2 tangki
= 0,079 m3/detik
Berdasarkan debit tangki maka ditentukan besar diameter pipa inlet dan outlet
yang digunakan pada unit ini.
1). Diameter inlet utama:
Asumsi v = 1 m/detik
Q =vxA
0,158 m3/detik = 1 m/detik x A
A =Q/v
0,158 m 3 /detik 0,312 m3/detik
A =
1 m/detik 1 m/detik
A = 0,158 m2
A = 0,25 x π x D2
0,158 m2 = 0,25 x π x D2
D = 0,448 m (diameter pasaran 450 mm)
Cek kecepatan tahap I =Q/A
= 0,086 m3/detik/(0,25 x 3,14 x (0,422 m)2)
= 0, 615 m/detik…..........OK (0,5–2 m/detik)
Cek kecepatan tahap II =Q/A
= 0,114 m3/detik/(0,25 x 3,14 x (0,422 m)2)
= 0,815 m/detik…...........OK (0,5–2 m/detik)
Cek kecepatan tahap III = Q / A
= 0,158 m3/detik/(0,25 x 3,14 x (0,422 m)2)
= 1,130 m/detik …..........OK (0,5–2 m/detik)
2). Diameter inlet cabang
Activated Sludge dirancang dengan 2 tangki sehingga Q per tangki yaitu 0,114
m3/detik dengan asumsi v = 1 m/detik
Q per tangki =vxA
0,079 m3/detik = 1 m/detik x A
A = 0,079 m2
0,077 m 2
= 0,25 x π x D2
D = 0,317 m (diameter pasaran 350 mm)
Cek kecepatan tahap I =Q/A
= 0,086 m3/detik/(0,25 x 3,14 x (0,313 m)2 )
= 1,11 m/detik …............OK (0,5–2 m/detik)
Cek kecepatan tahap II =Q/A
= 0,114 m3/detik/(0,25 x 3,14 x (0,313 m)2)
= 1,482 m/detik …..........OK (0,5–2 m/detik)
Cek kecepatan tahap III =Q/A
= 0,158 m3/detik/(0,25 x 3,14 x (0,313 m)3)
= 1,96 m/detik...............OK (0,5 – 2 m/detik)
3). Diameter outlet utama = diameter inlet utama = 450 mm
Karakteristik lumpur primer
1). BOD pada influen = 58 mg/L x 10-6 kg/mg x 1000 L/m3
= 0,058 kg/m3
2). Beban BOD = 0,058 kg/m3 x 13.305,6 m3/hari
= 771,72 kg/hari
3). COD pada influen = 203 mg/L x 10-6 kg/mg x 1000 L/m3
KELOMPOK III A
= 0,203 kg/m3
4). Beban COD = 0,203 kg/m3 x 13.305,6 m3/hari
= 2.701,03 kg/hari

5). Fosfat pada influen = 5 mg/L x x 10-6 kg/mg x 1000 L/m3


= 0,005 kg/m3
6). Beban Fosfat = 0,005 kg.m3 x 13.305,6 m3/hari
= 66,52 kg/hari
7). Amonium influen = 16 mg/L x x 10-6 kg/mg x 1000 L/m3
= 0,016 kg/m3
8). Beban Amonium = 0,016 kg.m3 x 13.305,6 m3/hari
= 212,8896 kg/hari
9). TSS pada influen = 52,98 mg/L x 10-6 kg/mg x 1000 L/m3
= 0,0529 kg/m3
10). Beban TSS = 0,0529 kg/m3 x 13.305,6 m3/hari
= 704,93 kg/hari
b. Karakteristik lumpur primer
BOD disisihkan = 771,72 kg/hari x 0,40 = 308,68 kg/hari
TSS disisihkan = 704,93 kg/hari x 0,65 = 458,20 kg/hari
Berat spesifik lumpur = 1.050 kg/m3
Konsentrasi solid = 4,4% = 0,044 kg/kg
Beban TSS pada influen
Qlumpur =
Berat jenis lumpur x Konsentrasi solid
704,93 kg/hari
Qlumpur (Tahap III) =
1.050 kg/ m 3 x 0,044 kg/kg
= 15,25 m3/hari
c. Laju aliran, BOD dan TSS pada efluen primer (infulen sekunder)
Laju aliran = 13.305,6 m3/hari – 15,25 m3/hari
= 13.290,34 m3/hari
BOD = 771,72 kg/hari – 308,68 kg/hari
= 463,03 kg/hari
463,03 kg/hari x 1000 g/kg 19.345,289 kg/hari x 1000 g/kg
= 3 3
13.305,6 m /hari 13.716,72 m /hari
39.068,895 kg/hari x 1000g/kg 39.068,895 kg/hari x 1000g/kg
27.730,160 m3/hari 27.730,160 m3/hari
3.622,5 kg/hari x 1000g/kg
27.692,62 m3/hari
= 34,8 g/m3
= 34,8 mg/L = So
TSS = 704,93 kg/hari – 458,20 kg/hari
= 246,72 kg/hari
18,5 kg/hari x 1000 g/kg 1.305,958 kg/hari x 1000g/kg
= 3
13.305,6 m /hari 27.730,160 m3/hari
1.286,88 kg/hari x 1000g/kg
27.692,62 m3/hari
= 18,54 g/m3
= 18,54 mg/L = So
d. BOD5 terlarut keluar dari pengolahan (S) di efluen
BODefluen = S + BOD5 efluen SS
1). BOD5 efluen SS (asumsi 63% biodegradable)
Solid efluen biodegradable
KELOMPOK III A
= 34,8 mg/L x 0,63 = 36,54 mg/L
Ultimate BODu dari solid efluen biodegradable
= 36,54 mg/L x 1,42 mg O2/mg sel
= 51,88 mg/L
BOD5 = 0,67 x BODu
= 0,67 x 51,88 mg/L = 34,76 mg/L
2). BOD5 terlarut influen yang keluar dari pengolahan
BOD5efluen = S + BOD5
34,8 mg/L = S + 34,76 mg/L
S = 0,035 mg/L
Efisiensi pengolahan (E)
1). Efisiensi pengolahan biologi berdasarkan BOD terlarut
E=
So-S
So
x 100
So-S
So
x 100 =
34,8 (
34,8 - 0,035
x100 ) (
1.408,894 - 5,62
1.408,894 )
x 100%

(
130,81- 5,62
130,81 )
x 100% = 34,79 %
2). Efisiensi pengolahan keseluruhan termasuk pengolahan primer
E= (
58 mg/L – 3 mg/L
58 mg/L )
x 100
217,69 mg/L–20 mg/L
217,69 mg/L
x 100 = 95 %

e. Volume reaktor dengan persamaan


θc Q ( S0 - S ) mg/L
V =
MLVSS (1+ k x θc )
8 hari ( 13.290,34 m 3 /hari ) ( 0,5 ) ( 34,8 - 0,035 ) mg/L
V =
1500 mg/L (1 + 0,06 x 8 hari)
12 hari ( 12.940,855 m /hari ) ( 0,5 )( 136,2 – 5,007 ) mg/L
3

2.400 mg/L (1 + 0,06 x 12)


V = 832,482 m3
Volume untuk 1 tangki = 832,482 m3: 2 = 416,241 m3
f. Dimensi Activated Sludge
Bentuk tangki persegi panjang
Volume 1 tangki = 416 m3
Rasio P:L = 2:1
Kedalaman air =3m
Freeboard = 0,5 m
L x 2L x 3 m = 416 m3
416 m 3 2.471,31 m 3
L2 =
6m 8,8 m


P
568,36 m2
2
L
= 16,5 m
= 8,3 m

Freeboard = 0,5 m
Kedalaman total = 3,5 m
Volume tangki = P x L x Kedalaman Total
= 16,5 m x 8,3 m x 3,5 m
= 485 m3
g. Laju aliran lumpur yang dibuang dari Activated Sludge
V = 832,482 m3
VSS = 0,8 SS

KELOMPOK III A
VX
c = Q wr X r  Q e X e
832,482 m 3 x 1.500 mg/L
10 hari = 3
Q wa (3000 mg/L) + (13.305,6 m /hari) ( 58 mg/L x 0,8)
Qwa = 201,2 m3/hari
h. Estimasi lumpur yang dibuang tiap hari
1). Yield observasi
γ
 obs = 1  k dθc
0,5
=
1 + 0,06 x 15
= 0,263

2). Pertambahan massa MLVSS


px = γ obs x Q(So-S) : 1000 g/kg
= 0,263 x 13.305,6 m3/hari x 34,8 – 0,035 g/m3/(1.000 g/kg)
= 121,65 kg/hari
3). Pertambahan MLSS (TSS)
pss = 121,65 kg/hari : 0,8
= 152,06 kg/hari
4). TSS yang hilang dalam efluen
pe = (13.305,6 – 201,2 m3/hari) x 3 g/m3 / 1.000 g/kg
= 39,31 kg/hari
5). Lumpur yang harus dibuang
= pss - pe
= 152,06 kg/hari – 39,31 kg/hari
= 112,752 kg/hari
i. Estimasi laju pengembalian lumpur aktif
VSS dalam aerator = 1.500 mg/L
VSS dalam RAS = 9.300 mg/L x 0,8
= 7.440 mg/L
1500(Q+Qr) = 7.440 s x Qr
Qr/Q = 0,476
Qr = 0,476 x 13.305,6 m3/hari
= 6.333,46 m3/hari
= 0,073 m3/detik
Setelah mengetahui nilai Qr adalah 0,073 m3/detik, maka dihitung diameter
resirkulasi yang akan digunakan.
Q =vxA
A =Q/v
0,073 m 3 /detik 0,072 m 3 /detik
A =
0,6 m/detik 0,6 m/detik
A = 0,122 m 2

A = 0,25 x π x D2
0,122 m2 = 0,25 x π x D2
D = 0,394 m (diameter pasaran 400 mm)
j. Cek waktu retensi hidrolis, HRT (ϴ)
V
ϴ =
Q

KELOMPOK III A
832,482 m 3 2.543,2 m 3
=
13.305,6 m 3 /hari 12.940,855 m 3 /hari
= 0,0625 hari x 24 jam/hari = 1,5 jam
k. Cek Rasio F/M
So  S
U = θX
( 34,8 - 0,035 ) mg/L
=
(0,27 hari) (1.500 mg/L)
= 0,085 hari-1
l. Cek laju pembebanan organik dan massa ultimate BODu yang digunakan
BOD5 = 0,67 x BODu
BOD5 digunakan = Q (So – S)/0,67
13.305,6 m 3 /hari ( 34,8 - 0,035 ) mg/L
=
0,67 x 1000g/kg
3
12.940,855 m /hari (136,2 - 5,007) mg/L
0,67 x 1000g/kg
= 690,385 kg/hari

m. Kebutuhan oksigen teoritis


QS o  S
 1,42p x
O2 = 1000g/kg f
= 690,385 kg/hari – 1,42 (121,65 kg/hari)
= 517,63 kg/hari
n. Volume udara yang dibutuhkan
Asumsi berat udara 1,202 kg/m3 dan mengandung 23,2% oksigen
Efisiensi transfer oksigen untuk peralatan aerasi = 8%
Faktor keamanan = 2 untuk volume aktual blower
1). Udara teoritis
517,63 kg/hari 1.837,498 kg/hari
Udara =
1,202 kg/ m x 0,232 g/udara 1,202 kg/ m 3 x 0,232 g/udara
3

= 1.856,239 m3/hari
2). Udara teoritis yang dibutuhkan pada efisiensi transfer oksigen 8%
Udara = (1. 856,239 m3/hari)/0,08
= 23.202,98 m3/hari = 16,113 m3/menit
3). Desain udara yang dibutuhkan (dengan faktor keamananan 2)
Udara = (16,113 m3/menit) x 2 = 32,22 m3/menit
o. Volume udara yang dibutuhkan per unit massa BOD5 disisihkan dan per unit
volume air buangan dan Activated Sludge
1). Udara yang disuplai per kg BOD5yang disisihkan
Udara = udara teoritis  1000g/kg 
Q  So  Sg/m 3
23.202,98 m 3 /hari x (1000 g/kg)
Udara =
(13.305,6 m 3 /hari x ( 34,8 - 0,035))g/ m 3
3
82.365,38 m /hari x (1000 g/kg)
3 3
(12.940,855 m /hari) x (136,2-5,007)g/ m
= 50,16 m3 udara/kg BOD5
2). Udara yang disuplai per m3 air buangan yang diolah
Udara teoritis
Udara =
Q

KELOMPOK III A
23.202,98 m 3 /hari
Udara =
13.305,6 m 3 /hari
= 1,74 m3 udara/m3 air buangan
3). Udara yang disuplai per m3 Activated Sludge
Udara teoritis
Udara =
volume tangki
3 3
23.202,98 m /hari 82.365,38 m /hari
Udara =
832,482 m 3 2.543,2 m 3
= 27,87 m3/(m3.hari)

p. Cek waktu retensi hidrolis, HRT (ϴ) Tahap I dan II


Tahap I
86400 detik 86400 detik
1). Aliran Q disain = 0,086 m3/detik x
har i hari
= 7.430,4 m3/hari
2). Laju aliran = aliran Q desain - Qlumpur
= 7.430,4 m3/hari – 15,25 m3/hari
= 7.415,142 m3/hari
V
3) ϴ =
Q
832,482 m 3 2.543,2 m 3
=
7.415,142 m 3 /hari 12.940,855 m 3 /hari
= 0,11 hari x 24 jam/hari = 2,69 Jam
(  = 4 - 8 jam)..Tidak OK!
Tahap II
86400 detik 86400 detik
1). Aliran Q disain = 0,114 m3/detik x
hari hari
= 9.849,6 m3/hari
2). Laju aliran = aliran Q desain - Qlumpur
= 9.849,6 m3/hari –15,25 m3/hari
= 9.834,342 m3/hari
V
3) ϴ =
Q
3 3
832,482 m 2.543,2 m
=
9.834,342 m 3 /hari 12.940,855 m 3 /hari
= 0,084 hari x 24 jam/hari = 2,03 jam
(  = 4 - 8 jam)..Tidak OK!
q. Nilai COD dan fosfat efluen
COD influen = 203 mg/L
Penyisihan COD = 85% x 203 mg/L
= 172,55 mg/L
COD efluen = 203 mg/L –172,55 mg/L
= 30,45 mg/L
Fosfat influen = 5 mg/L
Penyisihan fosfat = 40% x 7 mg/L
= 2 mg/L
Efluen fosfat = 5 mg/L – 2 mg/L
= 3 mg/L
Tabel 5.31 Rekapitulasi Perhitungan Activated Sludge

KELOMPOK III A
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qefluen (m3/detik) 0,086 0,114 0,158

KELOMPOK III A
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Jumlah tangki (tangki) 2 2 2
Diameter pipa utama (mm) 450
Diameter pipa cabang (mm) 350
Diameter pipa resirkulasi (mm) 400
Panjang tangki (m) 8,3
Lebar tangki (m) 16,5
Tinggi tangki (m) 3,5
Volume tangki (m3) 485
Qlumpur (m3/hari) 15,25
Qr (m3/hari) 3.454,61 4.688,41 6.333,46
Qwa (m3/hari) 70,6 110,71 201,2
HRT (jam) 1,5
O2 (kg/hari) 203,826 338,317 517,638
Udara yang dibutuhkan (m3/menit)
Udara yg disuplai per m3 ab (m3/m3) 3,19 2,35 1,74
Udara yang disuplai per m3 activated sludge (m3/m3.hari)
COD efluen (mg/L) 30,45
Fosfat efluen (mg/L) 3
c (hari) 10
Sumber: Data Tugas Besar Perencanaan BangunaPengolahan Air Limbah, 2023

KELOMPOK III A
Gambar 5.28 Denah Activated Sludge

KELOMPOK III A V-88


Gambar 5.29 Potongan Activated Sludge

KELOMPOK III A V-89


5.3.3.1.2 Secondary Clarifier (Annisa Fairuz Elkansha/2010943018)
Secondary Clarifier adalah pengendapan partikel flokulen dalam suspensi encer, di
mana selama pengendapan terjadi saling interaksi antar partikel. Bersatunya beberapa
partikel membentuk gumpalan akan memperbesar rapat masanya, sehingga akan
mempercepat pengendapannya. Secondary Clarifier berfungsi untuk memisahkan
lumpur dengan air limbah ke unit selanjutnya.
1. Data
a. Qinfluen tahap I = 0,086 m3/detik
b. Qinfluen tahap II = 0,114 m3/detik
c. Qinfluen tahap III = 0,158 m3/detik
d. Qinfluen desain tahap 1 = 7.430,4 m3/hari
e. Qinfluen desain tahap 2 = 9.849,6 m3/hari
f. Qinfluen desain tahap 3 = 13.651,2 m3/hari
2. Kriteria Desain Terpilih
Kriteria desain dan desain terpilih dari Secondary Clarifier dapat dilihat pada Tabel
5.32.
Tabel 5.32 Kriteria Desain Secondary Clarifier
Kriteria Desain Range Desain Dipilih

Konsentrasi lumpur dalam bak aerasi,


3.000 – 6.000 mg/L 4.000 mg/L
MLSS

Laju beban padatan pada tangki


1,0 – 5 kg MLSS/m2.hari 2,5 kg MLSS/m2.hari
pengendapan, SLR

Rasio resirkulasi, Qr/Q 0,5 – 20 10

Rasio BOD dan BOD removal 85-90% 90%

Waktu detensi (Td) 2-3 jam 3 jam


Sumber: Metcalf & Eddy, 2003

Perhitungan Desain
Mendesain bak secondary clarifier
- Rasio resirkulasi lumpur, R
X
R=
XR-X
dimana:
R = rasio resirkulasi lumpur
X = konsentrasi MLSS, mg/l
XR = konsentrasi MLSS yang diresirkulasi dari clarifier (4.000-12.000 mg/l)
3
(4.000 g/ m )
R= 3
(8.000 - 4.000) g/ m
R = 1… OK! (rentang: 0,5-2,0)
- Dimensi Clarifier
Waktu detensi pada unit clarifier umumnya selama 2 sampai 3 jam, pada contoh ini
dirancang selama 3 jam (≈ 0,13 hari).
Volume clarifier dibutuhkan = debit influen × waktu detensi
Volume clarifier dibutuhkan = debit influen × waktu detensi

KELOMPOK III A
Volume clarifier dibutuhkan = 13.651,2 m3/hari × 0,13 hari = 1.774,6 m3
Dirancang kedalaman kolam = 2 m, maka luas permukaan kolam
3
1.774,6 m
A= = 887,3 m2
2m
Diameter kolam
D = √ 4×887,3 m 2 /π
D = 33,6 m ≈ 34 m
luas permukaan kolam dengan diameter 34 m
A = ¼ × π × (34 m)2 = 907,46 m2
Periksa surface overflow rate (SOR)
SOR = debit influen / luas permukaan
SOR = 13.651,2 m3/hari / 907,46 m2
SOR = 15,04 m3/m2.hari……OK! (rentang: 8-16 m3/m2.hari)
Periksa laju beban padatan (SLR)
(Q + QR) (X)
SLR =
A
di mana: SLR = laju beban padatan, kg/ m2.jam
Q = debit influen rata-rata, m3/hari
QR = debit resirkulasi lumpur aktif, m3/hari
X = konsentrasi MLSS, mg/l
A = luas Clarifier Sekunder, m2
13.651,2 m 3 /hari+(1× 13.651,2 m 3 /hari) ( 4.000 g / m 3 )(1 kg/1000 g)
SLR =
907,46 m 2 (24 jam/hari)
SLR = 3,13 kg MLSS/m2.jam….OK! (rentang 1,0-5 kg MLSS/ m2.jam)
- Operasional
Beroperasi 2 bak, maka Q Tahap I = 7.430,4 m3/hari / 2 bak = 3.715,2 m3/hari /bak
Tahap I, V = Q × td = 3.715,2 m3/hari × 0,13 hari = 482,976 m3
Tahap II, V = Q × td = 4.924,8 m3/hari × 0,13 hari = 640,224 m3
Tahap III, V = Q × td = 6.825,6 m3/hari × 0,13 hari = 887,328 m3
Cek waktu detensi operasional
Td = V/Q = 482,976 m3 / 3.715,2 m3/hari = 0,13 hari (0,083-0,13 hari) OK!
Td = V/Q = 640,224 m3 / 4.924,8 m3/hari = 0,13 hari (0,083-0,13 hari) OK!
Td = V/Q = 887,328 m3 / 6.825,6 m3/hari = 0,13 hari (0,083-0,13 hari) OK!
- Maintanence, 1 bak beroperasi, sehingga di cek waktu detensi masih memenuhi
kriteria atau tidak
Tahap I
Td = V/Q = 482,976 m3/ 7.430,2 m3/hari = 0,065 hari
Tahap II
Td = V/Q = 640,224 m3/ 9.849,6 m3/hari = 0,065 hari

Tahap III
KELOMPOK III A
Td = V/Q = 887,328 m3/ 13.651,2 m3/hari = 0,065 hari = 1,56 jam

- Diameter pipa Inlet dan Outlet


2) Diameter pipa utama
Tabel 5.33 Diameter Pipa Utama
Kriteria Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Debit (m3/detik) 0,082 0,114 0,183
Diameter (mm) 400 400 400
Kecepatan (m/detik) 0,852 1,185 1,902
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah, 2023

3) Diameter pipa cabang


Tabel 5.34 Diameter Pipa Cabang
Kriteria Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Debit (m3/detik) 0,082 0,114 0,183
Diameter (mm) 400 400 400
Kecepatan (m/detik) 0,852 1,185 1,902
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah, 2023
Efisiensi unit pengolahan
1. BOD
- Estimasi efisiensi penyisihan = 88%
- BOD efluen = (1-0,88) × 68,78 mg/l = 8,25 mg/l
2. COD
- Estimasi efisiensi penyisihan = 73%
- COD efluen = (1-0,73) × 143,07 mg/l = 38,63 mg/l
3. TSS
- Estimasi efisiensi penyisihan = 50%
- TSS efluen = (1-0,50) × 166,5 mg/l = 83,25 mg/l
Tabel 5.35 Rekapitulasi Unit Bak Secondary Clarifier
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qrata desain (m3/hari) 7.101,2 9.891,662 15.826,275
Qefluen (m3/detik) 0,082 0,114 0,183
Diameter bak (m) 36
Voluime clarifier (m3) 1.774,6
Diameter pipa (mm) 400
Diameter Kolam (m) 34
Luas Permukaan bak (m) 1.017,36
Surface Overflow Rate (SOR), m3/m2.hari 15,04
Laju beban padatan (SLR), kg/ m2.jam 3,13
Waktu detensi (hari) 0,13
Waktu detensi maintanance (jam) 1,56
BOD efluen (mg/l) 0,36
COD efluen (mg/l) 54,81
TSS efluen (mg/l) 1,3
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah , 2023

Denah dan potongan bak secondary clarifier dapat dilhat pada Gambar 5.31 dan
Gambar 5.32.

KELOMPOK III A
Gambar 5.30 Denah Secondary Clarifier

KELOMPOK III A V-93


Gambar 5.31 Potongan Secondary Clarifier

KELOMPOK III A V-94


5.3.4 Unit Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
5.3.4.1 Unit Pengolahan Tersier IPAL
5.3.4.1.1 Tangki Injeksi Larutan Klorin (Gema Andriza/2010943023)
1. Kebutuhan Klorin
Unit pengolahan desinfeksi berfungsi untuk mereduksi bakteri patogen khususnya
golongan E.coli di dalam efluen hasil pengolahan air buangan sebelum dibuang ke
badan air penerima dan mengurangi konsentrasi amonia yang terdapat dalam air
buangan.
Kriteria desain unit pengolahan desinfeksi dapat dilihat pada Tabel 5.40.
Tabel 5.40 Kriteria Pengolahan dengan Disinfeksi
Kriteria Desain Range Desain Terpilih
 Dosis kaporit (3 – 10) mg/l 6 mg/l
 Kadar chlor dalam NaOCl 10 %
 Waktu kontak (td ) (15 – 45) menit 45 menit
Menggunakan bak khlorinasi
 Kecepatan pada saluran bak khlorinasi (vL) (2–4,5) m/jam 3,6 m/jam= 0,06 m/dt
 Berat jenis kaporit
(0,8–0,88) kg/l 0,85 kg/l
Sumber : Wastewater Engineering, Metcalf & Eddy, 1991.
1. Data
Jumlah tabung pelarut klorin 1 tabung;
Qinfluen Tahap I dari secondary clarifier = 0,086 m3/detik
QinfluenTahap II dari secondary clarifier = 0,114 m3/detik
QinfluenTahap III dari secondary clarifier = 0,158 m3/detik
Qinfluen Tahap I dari secondary clarifier = 7.430,4 m3/hari
QinfluenTahap II dari secondary clarifier = 9.849,6 m3/hari
QinfluenTahap III dari secondary clarifier = 13.651,2 m3/hari
2. Perhitungan
1) Tahap III
i. Kebutuhan klorin harian
Q × dosis khlorin × 1000 L/m 3
klorin liquid = 6
10 mg/kg
3
13.651,2 × 6 mg/L × 1000 L/ m
= 6
10 mg/kg
= 81,907 kg/hari
ii. Hitung volume harian larutan NaOCl digunakan
Larutan 10% = 100 g/L = 100 kg/m3
81,907 kg/hari
Volume = 3 = 0,819 m3/hari
100 kg /m
iii. Tangki penyimpanan untuk larutan NaOCl jika waktu pengiriman dari vendor
ke instalasi adalah 2 hari. Minimal 10 hari waktu pasokan untuk cadangan
dengan laju peluruhan 0,03%
Volume tangki = volume larutan NaOCl × total waktu penyimpanan larutan
= 0,819 m3/hari × (2 hari + 10 hari) = 9,828 m3
Faktor koreksi = (0,03%/hari) × 12 hari = 0,36%
volume tangki × %larutan NaOCl
Kebutuhan volume =
%larutan NaOCl-faktor koreksi
KELOMPOK IIIA
9,828 m 3 × 10%
=
10% - 0,36%
= 10,195 m3

Dimensi tangki pelarut


t =3m
V 10,195 m 3
A =t = = 3,398 m3
3m
¼ π D2 = 3,398 m3
D = 2,080 m
Dimensi pipa
1. Pipa inlet dan outlet utama
Cek Tahap I
Qrata-rata per bak = 0,086 m3/detik
Vinfluen = 0,6 m/detik (0,6 - 3 m/detik)
Q rata-rata 0,086 m 3 / detik
A = = = 0,086 m2/detik
v 1 m/detik
d2 = A × 4 /π
= 0,086 m2/detik × 4 / 3,14
d = 0,330 m ( diameter pasaran 400 mm)
Cek kecepatan tahap I = Q / A
= 0,086 m3/detik /(0,25 × 3,14 × (0,4 m)2 )
= 0,684 m/detik…................ OK (0,5 – 2 m/detik)
Cek kecepatan tahap II = Q / A
= 0,114 m3/detik /(0,25 × 3,14 × (0,4 m)2 )
= 0,907 m/detik…................ OK (0,5 – 2 m/detik)
Cek kecepatan tahap III = Q / A
= 0,158 m3/detik /(0,25 × 3,14 × (0,4 m)2 )
= 1,257 m/detik …................ OK (0,5 – 2 m/detik)

Penyisihan Coliform
Coliform influen = 10000000 MPN/100 ml
Penyisihan Coliform = ( 10000000 MPN/100 ml x 99,97 %)
= 9997000 MPN/100 ml
Coliform effluen = Coliform influen - Penyisihan Coliform
= 10000000 MPN/100 ml - 9997000 MPN/100 ml
= 3000 MPN/100 ml
Tabel 5.41 Hasil Perhitungan Kriteria Desain Tangki Tangki Injeksi Larutan Chlor
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qinfluen (m3/hari) 7.430,4 9.849,6 13.651,2
Jumlah tangki (tangki) 2 2 2
Diameter tangki (m) 1,535 1,767 2,080
Tinggi tangki (m) 3 3 3
Volume tangki (m3) 5,349 7,091 9,828
Coliform efluen (MPN/100 ml) 3000
Kebutuhan Klorin Liquid (kg/hari) 44,584 59,097 81,907
Diameter pipa utama (mm) 400 400 400
Sumber: Perhitungan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah, 2023

KELOMPOK IIIA
2. Kontak Khlorin
Pengadukan kontak khlorin yang direncanakan dengan baffled channel dengan kriteria
sebagai berikut:
Tabel 5.42 Kriteria Desain Baffled Channel
Parameter Satuan Nilai Sumber
Gradien Kecepatan (G) /s 10-60 Droste, 1997
Waktu detensi Menit 15-45 Droste, 1997
Kecepatan aliran dalam bak (v) m/s 0,1-0,4 Huisman, 1981

1. Tahap III
Asumsikan beberapa trial error dimensi cross section tangki kontak klorin dan
tentukan panjang serta kecepatan aliran.
a. Dimensi asumsi
Lebar =2m
Kedalaman = 1,5 m
Jumlah saluran paralel = 2
Maka panjang yang diperlukan:
13.651,2 m 3 /hari
1
L=
(
2 × 1440
mnt
hari )
× 45 menit ×
2 m × 1,5 m
= 71,7 m

Cek kecepatan pada aliran puncak


3
13.651,2 m
1
v=
(
( 2 ) 1440
mnt
hari )
(60
dtk
mnt
×
) 2 m × 1,5 m
= 0,026 m/dtk

b. Cek angka dispersi pada tangki kontak klorin menggunakan persamaan


D = 1,01 u (NR)0,875
1) Hitung bilangan Reynold
Nr = 4 vR/u
v = 0,026 m/dtk
u = 1,003 × 10-6 m2/dtk

NR = (
( 4 ) 0,026
m
dtk )
(2 m × 1,5 m) / (2 × 1,5 m+ 2 m)
= 63.010,97
-6 2
1,003 × 10 m /dtk
2) Tentukan koefisien dispersi
D = 1,01 u (NR)0,875
D = 1,01 × 1,003 × 10-6 m2/dtk (63.010,97)0,875
D = 0,0160 m2/dtk
3) Tentukan bilangan dispersi
m2 dtk
Dt 0,0160 (45 mnt × 60 )
d= 2 = dtk mnt = 0,0085
L 2
(71,7 m)
c. Headloss Baffle
Asumsi gradien kecepatan = 50/dtk
2
2 2 -6 m
G uT (50/dtk) × 1,003 × 10 × 45 menit × 60 sekon/menit
h= = dtk = 0,69 m
g
9,81 m/sekon
3
0, 158 m /dtk
Q
w= = m = 8,69 m
vh 0,026 × 0,69 m
dtk
KELOMPOK IIIA
d. Cek kecepatan belokan pada tahap I dan II
0,086 m 3 /dtk
Q
v = wh = m = 0,019 m/s
6,60 × 0,69 m
dtk

0,114 m3 /dtk
Q
v = wh = m = 0,019 m/s
8,70 × 0,69 m
dtk
e. Perhitungan jumlah baffle

L bo
Jumlah Baffle = Panjang Saluran/( + Wch + p baffle + Wa)
2
0,4
= 71,7 m /( m + 0,4 m + 1,6 m + 0,05 m)
2
= 31,86 ≈ 32 buah

f. Perhitungan panjang tangki

Ptangki = (Jumlah baffle × Wa) + (JumlahWch × Wch)


= (32 × 0,05m) + (13 × 0,4 m)
= 1,6 m + 5,2 m
= 6,8 m
Tabel 5.43 Hasil Perhitungan Kriteria Desain Desinfeksi
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qrata-rata (m3/hari) 7.430,4 9.849,6 13.651,2
Jumlah Bak 2
Panjang Saluran (m) 38,7 51,3 71,7
Panjang Tangki (m) 6,8
Lebar (m) 2
Tinggi (m) 1,5
Jumlah Baffle 32

KELOMPOK IIIA
Gambar 5.36 Denah Tangki Desinfeksi

KELOMPOK IIIA V-113


Gambar 5.37 Potongan A-A Tangki Kontak Desinfeksi

KELOMPOK IIIA V-114


Gambar 5.38 Potongan B-B Tangki Kontak Desinfeksi

KELOMPOK IIIA V-115

Anda mungkin juga menyukai