Anda di halaman 1dari 8

BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

1.0 Tujuan dan Ruang Lingkup


1.1. Tujuan

PY
Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui pengoperasian WWT secara benar dengan output (air
buang) yang memenuhi ambang baku mutu limbah sesuai dengan peraturan-lingkungan hidup.

1.2. Ruang Lingkup


Dokument ini di gunakan untuk prosedur yang berhubungan dengan pengolahan limbah cair

CO
yaitu air yang terkontaminasi dengan bahan kimia hasil dari sisa produksi MCL dan CPL
kemudian di proses lebih lanjut melalui WWTP sehingga kembali menjadi air bersih.

2.0 Acuan
Prosedur : MSP.MFG.01
SOP : Tidak ada
Form : Tidak ada

ED
3.0 Daftar Isi
1.0 Tujuan
2.0 Acuan
3.0 Daftar Isi
LL
4.0 Prosedur
4.1 Definisi
4.2 Penanggung Jawab Aktifitas
4.3 Prosedur keselamatan kerja
RO
4.4 Persiapan Start up
4.5 Prosedur Running wwt
4.6 Prosedur Stop wwt
4.7 Prosedur penanganan limbah
5.0 Diagram Alir
6.0 Lampiran
NT

4.0. Prosedur

4.1 Definisi
Mengoperasikan mesin WWT secara aman dan menghasilkan baku mutu limbah air tidak
melebihi ambang batas yang di tentukan bagi kegiatan industri, Mengacu kepada keputusan
CO

Walikota Cilegon No. 4 tahun 2002

4.2 Penanggung Jawab Aktifitas


PIC bertanggung jawab terhadap kenyamanan karyawan yang di beri tugas untuk
mengoperasikan wwt dan mengkontrol kualitas hasil pengolahan limbah air dalam batas normal
UN

dan tidak mencemari lingkungan.


Bersegera melakukan tindakan perbaikan jika terjadi kerusakan pada peralatan mesin maupun
penyimpangan hasil pengolahan limbah di luar ambang batas ketentuan baku mutu air.

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 1 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

PY
4.3 Prosedur Keselamatan Kerja
4.3.1 PPE yang dibutuhkan :
• PPE Standart PT BlueSope Steel
• Rubber glove/cotton glove, Dust masker bila saat handling kapur
• Gunakan Face seal saat handling bahan kimia

CO
• Ear muffs/ear plugs bila diperlukan
• test fungsi shower & Eye wash sebelum memulai pekerjaan

4.3.2 Instruksi keselamatan kerja


• Handling chemical mengacu kepada MSDS terbaru di BSI

ED
• Take Two sebelum melakukan pekerjaan
• Pada setiap melakukan pekerjaan maintenance harus mengisolasi induk sumber energy
Listrik, Mekanis, Udara bertekanan, Aliran Air maupun cairan bahan kimia.
• Pastikan anda selalu merelease sisa sumber energy sampai batas aman
• Lakukan test (test before touch) pada jenis peralatan yang di isolasi

LL
4.4. Persiapan Start up WWT
4.4.1 Persiapan
1. Check Chemical
RO

− Pastikan kebutuhan bahan kimia H2S04 (50%) tersedia sesuai kebutuhan


− Pastikan kebutuhan Ferric Chloride (33%) tersedia sesuai kebutuhan
− Pastikan level tank Sodium Metabisulfit dengan konsentrasi 10% tidak low
− Pastikan level tank lime hydrate Ca(OH)2 dengan konsentrasi 10% tidak low
− Pastikan level tank polymer dengan konsentrasi 0,1% tidak low
NT

− Pastikan level waste balance tank tidak boleh kurang dari 25%
2. Check Pump
a. Delivery pump (P1 dan P2 )
− Buka full valve inlet dan valve outletnya.
− ON-kan power lokal switch
b. Polymer dosing pump (P13 dan P14)
CO

− Buka valve inlet dan valve water addition dengan flow rate 20 Ltr/Hr.
− ON- kan power lokal switch
c. Sodium Metabisulphite Pump (P15)
− Buka valve inletnya
− ON- kan power lokal switch
UN

d. Ferric Chloride Pump (P16)


− ON-kan power lokal switch
e. Sulfuric acid (H2SO4) Pump (P18) dan (P17)
− ON- kan power lokal switch

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 2 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

f. Hydrate lime Solution Pump (P5)


− Buka full valve inlet dan outlet, buka valve return ±50%

PY
g. DAF Recycle Pump No. 1 dan No. 2 (P3 dan P4)
− Buka full valve inlet
− ON-kan power lokal switch
h. Sand filter feed pump (P7 dan P8)
− Buka full valve inlet dan outlet

CO
− ON- kan power lokal switch
i. DAF Sludge Pump
− Buka full valve inlet
− ON- kan power lokal switch
3. Check Stirer switch "On" power lokal
− Balance Tank Stirer (S8)

ED
− Polymer Tank Stirer (S4)
− Sodium Metabisulphite Tank Stirer (S3)
− Reduction Tank Stirer (S1)
− Neutralisation Tank Stirer (S2)
− Floculations Tank Stirer (S7)
LL− Buka Valve Air Bubbling Lime Solution Tank
4. Check DAF scraper Tank
− ON- kan power lokal switch
5. Check Activated Carbon Filter (Acc1 and Acc2)
− Untuk pengoperasian Acc1. Buka full valve (V67,V70, V79,V81)
RO

− Untuk pengoperasian Acc2. Buka full valve (V73,V75,V79,V81)


6. Start Up Waste Water Treatment Plant

Lokal Control Panel Operasi


1. ON- kan power control panel
NT

2. Reset Semua Alarm


3. Lihat Posisi delivery pump level selector
− Switch to balance tank adalah untuk waste balance tank
− Switch to reverse tank adalah untuk waste reverse tank.
4. Switch "AUTO" semua pump
− Delivery Pump (P1) atau (P2)
CO

− DAF Recycle Pump (P3) dan (P4)


− Sand filter feed pump (P7) atau (P8)
− Sand filter back wash pump (P11)
− Acid dosing pump (P18) dan (P17)
− Polymer Pump (P13) dan (P14)
UN

− Sodium dosing pump (P15)


− Ferric Chloride dosing pump (P16) dan (P17)
− DAF Sludge Pump (P24)

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 3 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

5. Switch "AUTO" semua stirrer


− Balance Tank stirrer (S8)

PY
− Reduction Tank Stirrer (S1)
− Neutralisation Tank Stirrer (S2)
− Flooculation Tank Stirrer (S7)
6. Start Push button stirrer
− Sodium tank stirrer (S3)

CO
− Polymer Tank Stirrer (S4)
7. Switch "Auto" Solenoid Valve
− DAF Air Floating (AB1) dan (AB2)
− Neutralisation hydrate Lime Dosing Solenoid (SV1)
− Flooculation Tank Lime Dosing Solenoid (SV2)
− DAF No.1 dan DAF No.2 Polymer Pump Water addition Solenoid (SV10) dan (SV11)

ED
8. Setting flow operation Controllers :
− Reduction tank acid dosing (PH1), Set PH 2.5 ~ 4.0
− Reduction Tank Sodium dosing (RH1), Set PH 250 ~ 300 mV
− Reduction Tank Ferric dosing stroke 10 ~ 30 pada seting speed 10 ~ 15
− Neutralisation Tank Lime Dosing (PH2), Set pH 6.0
LL
− Flocculation tank lime dosing (PH3), Set PH 7.0
− Sand filter feed tank, Set pH interlock < 6 dan >9
9. Semua equipment akan start secara otomatis
− Switch ke "auto" delivery pump (P1) atau (P2)
Catatan :
RO

Setelah pump delivery No.1 (P1) atau Pump Delivery No.2 (P2) running maka semua
equipment yang di switch "auto" akan running.
− Adjust pressure relief valve DAF recycle pump No.1dan No.2 sampai dengan
penunjukan pressure gauge 450 Kpa.
− Adjust udara buble DAF recycle pump No. 1 dan No. 2 (AB1) dan (AB2) dengan flow
NT

rate 3 ~ 4 Ltr/menit.
− Adjust polymer water addition sampai dengan penunjukan flow rate di rotameter pada
skala 20 Ltr/Hr.
− Setelah semua equipment running, lakukan pemeriksaan kembali seperti pada normal
running 3.2
CO

4.5 Running WWT


Untuk normal running, lakukan monitoring proses diantaranya :
1. Check kondisi – semua pompa mungkin ada yang tidak normal (kebocoran atau vibrasi)
2. Check kondisi – semua stirrer mungkin juga ada yang tidak normal (putaranya colape)
3. Check alarm di control panel
UN

4. Check secara visual bentuk hasil proses di antaranya:


− Oil Skimmer – dapat memisahkan oil dengan optimal
− Tank DAF No. 1 dan Tank DAF No. 2 sempurna dalam pembentukan flooc
− Waste water treatment outlet - (pH , TDS , Warna air)

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 4 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

5. Stabilitas PH dan RH di control panel


6. Menjaga level chemical tank jangan sampai low atau tidak kurang dari 25%

PY
7. Menjaga PH proses waste water treatment dalam batas - batas standard.
− PH reduction tank acid - standard 2.0 ~ 4.0
Bila PH reduction tank acid melebihi set point kita harus menambah speed atau stroke
H2SO4 dosing pump dan begitu pula kalau kurang dari set point kita harus
menurunkan speed atau stroke H2SO4 dosing pump.

CO
− RH reduction tank sodium, setpoint 250 ~ 300
− PH Neutralisation lime tank, setpoint 6.0
− PH flocullation llime tank , setpoint 7.0
− Periksa pH pada air buangan (wwt outlet / di parit) minimal – satu kali per shift.
Standard baku mutu limbah waste water treatment 6.8 ~ 8.0 pH.
− Lakukan Re-calibration semua pH meter (probe) di wwt plant

ED
Secara periodik minimal 2x per minggu.
8. Check Level Waste Sludge Tank.
Bila Level Sludge Tank ± 40 %, start filter press feed pump No.1(P-19) atau No.2 (P-20)
untuk mengepress sludge, kemudian masukan solid sludge kedalam box trailer untuk
dikirim ke PPLI. Dan air dari hasil pemisahan sludge itu di kembalikan ke balance tank
9. Check level Waste Oil+Air+Sludge ( WPS # 1145 ) di dalam Tank
LL
Bila level Waste Oil+Air+sludge di dalam tank sudah mencapai ± 75% , Maka segera
lakukan proses selanjutnya yaitu dengan cara sebagai berikut :
- Buka valve suction dan discharge pump (P-23) .
- Start pump (P-23) dan supply limbah Oil+Air+Sludge kedalam holding sludge tank.
RO
- Kemudian dilute dengan limbah sludge yang ada di dalam holding sludge tank dengan
perbandingan 1M3 Oil+Air+Sludge di banding 2M3 sludge.
- Proses selanjutnya yaitu di press bersamaan dengan sludge, Kemudian terjadi solid
sludge dan di kirim ke perusahaan yang di tunjuk untuk di proses lebih lanjut.

4.6 Stop proses WWT


NT

Untuk melakukan stop proses waste water treatment plant, kita cukup melakukan select
“OFF” pada selector switch delivery pump No.1 atau pump No.2 di control panel WWTP
Setelah pump delivery No.1 atau Pump No. 2 "OFF" maka proses WWT akan berhenti operasi
secara automatic, setelah ± 20 menit switch turn off.
CO

4.7 Prosedur Penanganan Limbah


1 Limbah air yang tergolong sudah terkontaminasi dengan bahan kimia yang di hasilkan dari
sisa proses MCL dan CPL maupun activitas lainya harus disupply ke tempat penampungan
limbah air (balance tank) yang tersedia di wwtp dan kemudian di proses lebih lanjut.
2 Adapun balance tank dan receiver tank yang tersedia di WWTP hanya mampu
UN

menampung limbah air dengan total kapasitas 150 M3 maximum.


3 Jika balance tank dan receiver tank terjadi over kapasitas /over flow yang sehingga dapat
memenuhi bunded area, maka untuk sementara kegiatan produksi di MCL dan CPL harus

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 5 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

hentikan sampai batas waktu yang ditentukan dan baru bisa melanjutkan produksinya
setelah di dapat hasil investigasi yang jelas.

PY
4 Menghindari pencemaran/polusi air yang dihasilkan dari produk WWT. Air hasil dari
pengolahan sebelum dibuang ke kanal harus difilter lagi melalui sand filter tank dan
carbon active tank. Selanjutnya lakukan control pada air buangan terakhir cek pH 7-8
dilakukan minimum 1x/shift dan cek parameter isian baku mutu limbah minimal 1x/bulan
ke laboratorium yang ditunjuk.

CO
5 Limbah bulky bin kosong dari kemasan bahan kimia yang digunakan untuk proses WWT
harus dikembalikan ke supplier untuk dilakukan isi ulang.
6 Limbah plastik, rags dan sarung tangan sisa dari hasil pemeliharaan mesin harus
ditampung di bak sampah yang sudah disediakan di area tersebut, kemudian dikirim ke
perusahaan pengolahan limbah yang disyahkan oleh pemerintah.
7 Penanganan limbah bahan kimia bila terjadi tumpah/splash, penyimpanan bahan kimia
harus diletakan pada bunded area yang terlapisi dengan FRP untuk menghindari supaya

ED
bahan kimia tersebut tidak meresap ke dalam tanah. Dan bila ada genanganan bahan kimia
segera diakumulasikan dengan air dan dipompa ke receiver/balance tank WWT.

4.8 Prosedur penanganan limbah Oil+Sludge+Water (WPS#1145)


LL
Safety :
1. Siapkan PPE, Ruber Glove dan safety goggles
2. Pastikan spill kit tersedia di areaWWT
3. Pastikan conection hose terikat dengan klem yang standard
RO
4. Jangan inject WPS #1145 Kedalam holding tank bilamana holding tank sudah penuh
5. Periksa diaphragma sludge pump kondisinya baik dan tidak ada yang bocor

Transfer waste oil sludge :


1. Check level tank waste oil sludge +/- 50 %
2. Drain air dari tank waste oil sludge supaya kandungan airnya lebih sedikit
NT

3. Check level holding sludge tank +/- 50 %


4. Start pump waste oil untuk sirkulasi dan tutup transfer yang ke holding sludge tank sambil
di aduk agar waste sludge yang padat menjadi encer
5. Buka valve yang ke holding tank dua-duanya
6. Tutup 70 % buka-an valve return yang ke waste oil tank
CO

Transfer Hydrate lime (Kapur)


1. Siapkan hose 1”x 10 meter untuk transfer cairan kapur
2. Sebaiknya pekerjaan ini di lakukan pada saat wwt sedang tidak running, tujuanya untuk
menjaga supaya holding tank tidak terjadi over flow
3. Conect hose 1’’ ke pipa return hydrate lime (kapur)
UN

4. Inject kapur powder kedalam tank dan aduk dengan air apabila tank kapur low level (25%)
5. Buka valve hydrate lime yang ke holding sludge tank,dan tutup valve return yang ke tank
lime hydrate

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 6 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

6. Inject hydrate lime ke dalam holding sludge tank, perbandingan bila mengolah WPS#1145
cukup di tambah 100 liter kapur yang sudah di dilute dengan air dari hydrate lime tank

PY
7. Monitor hasil proses mesin press, harus di dapat sludge yang padat (Solid) dan kering
8. Limbah sludge yang sudah padat (solid) di di kirim ke perusahaan yang di tunjuk untuk di
lakukan proses lebih lanjut
9. Ganti filter press bila hasil pengepresan sludge sudah tidak bisa padat.

CO
4.9 Parameter acuan, Untuk proses waste water treatment

ED
LL
RO
NT
CO
UN

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 7 of 8


BSI STANDARD OPERATING PROCEDURE

WASTE WATER TREATMENT PLANT

PY
4.10 WWT- Proses Schematic

CO
ED
LL
RO
NT
CO
UN

Doc. No. SOP.MFG.04.06 Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai