Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LIMBAH CAIR DAN IZIN


PEMBUANGAN AIR LIMBAH

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Wisata Menanggal No. 38 Surabaya
1
DASAR HUKUM
 UU. No.32 tahun 2009 ttg. PPLH
 UU no.23 tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 PP. No. 82 tahun 2001 ttg. Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
 Peraturan Daerah Prop Jatim No. 2 Tahun 2008 tentang PKA &
PPA di Jawa Timur
 PERMENLHK Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air
Limbah .
 PERMENLHK No. p.68/2016 TTG BMAL ALDO
 PERGUB JATIM Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Industri Dan/Atau Kegiatan Usaha Lainnya
 PERGUB JATIM Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang
Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Dan/Atau Kegiatan Usaha
Lainnya
2
3
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PROKASIH PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

SUPER Pengendalian Pencemaran Air


KASIH
Restribusi
PROPER
Izin Pemanfaatan Izin Pembuangan
Limbah Air Limbah
Rencana Penanggulangan
Pencemaran Air
Keadaan Darurat
Inventarisasi Penghitungan
dan Identifikasi Daya Tampung
Sumber Pencemar Beban Pencemar
Baku Mutu
Air Limbah

Rencana Penetapan Mutu Air


Pendayagunaan Titik Pantau Sasaran
Air
TATA Klasifikasi Pemantauan Status
KONSERVASI
RUANG Mutu Air dan Kualitas Air Mutu Air
AIR
Baku Mutu Air

Pengelolaan Kualitas Air


PENGAWASAN & PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
PP No. 82/2001

WEWENANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR (Pasal 5)


Pusat : Lintas Propinsi & Negara
Propinsi : Mengkoordinasikan yang lintas Kab./ Kota
Kab./ Kota : Pengelolaan Kualitas Air di Kab./ Kota

PEMANTAUAN KUALITAS AIR PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PENGAWASAN (Pasal 44)


(Pasal 13) (Pasal 18)

1. Sumber Air yang berada dalam 1. Pengendalian pencemaran air 1. Bupati/ Walikota wajib
wilayah Kab./Kota : oleh Kab./ pada sumber air lintas melakukan pengawasan
Kota Propinsi & Negara : oleh thd. Penaatan
2. Sumber Air lintas Kab./ Kota : Pusat persyaratan dalam izin
dikoordinasikan oleh Propinsi 2. Pada Sumber air lintas Kab./ PLC
Dilaksanakan oleh masing- Kota : oleh Propinsi 2. Pelaksanaan
masing Kab./ Kota pengawasan dilakukan
3. Pada Sumber air yang berada
3. Sumber Air lintas Propinsi & pada Kab./ Kota : oleh oleh PPLHD
Negara : oleh Pemerintah Pusat Kabupaten/ Kota
Kab/ Kota
4. Dilaporkan ke Bupati/Walikota,
Gubernur & Menteri Sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan sekali
IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR
Parameter Uji Berbagai Jenis Industri

No. Jenis Industri Parameter Kunci


1. Soda Kostik pH, TSS, Cl2 tersisa, Cu, Pb, Zn, Cr, Ni, Hg
2. Tekstil pH, BOD, COD, TSS, fenol, total, krom total, amonia total (NH3-N), sulfida
(sebagai S), minyak & lemak
3. Pupuk pH, COD, TSS, minyak & lemak, NH3-N, TKN
4. Pulp & paper pH, BOD, COD, TSS
5. Ethanol pH, BOD, COD, TSS, sulfida (S)
6. Pelapis Logam pH, TSS, CN, Crom Total, Cr6+, Cu, Zn, Ni, Cd, Pb.
7. MSG pH, BOD, COD, TSS
8. Sabun, deterjen, dan pH, BOD, COD, TSS, Minyak & Lemak, fospat, MBAS
produk minyak Nabati
9. Bir pH, BOD, COD, COD, TSS
10. Minuman Ringan pH, BOD, TSS, minyak & lemak

Next
IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR
Parameter Uji Berbagai Jenis Industri

No. Jenis Industri Parameter Kunci


11. Penyamakan Kulit pH, BOD, COD, TSS, Krom total, minyak & lemak, nitrogen total (sbg. N), amonia
total (sbg N), sulfida (sbg. S)
12. Kawasan Industri pH, BOD, COD, TSS
13. Pembuat Pestisida pH, COD, BOD, Phenol, Bensen, Toluen, Total-CN, Cu, Total NH3, Total Bahan
Aktif
14. Pharmasi pH, BOD, COD, TSS, total – N, Phenol
15. Batere Kering pH, COD, TSS,, TSS, Minyak Lemak, Zn, Hg, Mn, Cr, Ni,
(alkalien – Mangan)
16. Batere Kering pH, COD, TSS, NH3-N total, Minyak & Lemak, fospat, Hg, Mn
(Karbon – Seng)
17. Pabrik Cat pH, BOD, TSS, Hg, Zn, Cu, Cr+6, Ti, Cd, Fenol, Minyak & Lemak

Back
AMANAT PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS:
Dalam Setiap Keputusan/Peraturan MENLH
Tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri/Usaha/Kegiatan
Setiap Penanggungjawab kegiatan industri wajib:
a. Melakukan pengelolaan limbah cair sehingga mutu limbah cair yang dibuang ke
lingkungan tidak melampaui Baku Mutu Limbah Cair yang telah ditetapkan
b. Tidak mempunyai bypass/bocoran langsung ke lingkungan
c. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang kedap air sehingga tidak terjadi
perembesan limbah cair ke lingkungan
d. Memasang alat ukur debit atau laju air limbah cair dan melakukan pencatatan debit
harian limbah cair tersebut
e. Tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk mencampurkan buangan air bekas
pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair
f. Memeriksakan kadar parameter Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam
Lampiran Keputusan ini secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan
g. Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hujan
h. Melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya
i. Menyampaikan laporan tentang catatan debit harian, kadar parameter Baku Mutu
Limbah Cair, produksi bulanan senyatanya sebagaimana dimaksud dalam huruf c, e, g
xsekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada Kepala Bapedal, Gubernur, Instansi
teknis yang membidangi industri lain yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Next
INDUSTRI/USAHA/KEGIATAN YG BELUM DITETAPKAN BMAL

BMAL INDUSTRI
/USAHA
/KEGIATAN YG
BELUM
DITETAPKAN

9
INDUSTRI/USAHA/KEGIATAN YG BELUM DITETAPKAN BMAL
PEMRAKARSA INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB

Data Badan air Penilaian klasifikasi Badan Air Kelas I


penerima dan kelas air Badan Air
karakteristik air Penerima
limbah sebelum Penetapan Status
diolah : BOD dan Badan Air Kelas II, BMAL
COD III dan IV Industri/Kegiatan
Golongan I
Penilaian data
buangan air Air limbah sebelum diolah
limbah (BOD dan BOD < 1500 ppm dan COD
COD) < 3000 ppm

Air limbah sebelum diolah BOD >


1500 ppm dan COD > 3000 ppm

Penetapan Status BMAL


Industri/Kegiatan
Golongan I
10
PROSEDUR PENGURANGAN PARAMETER UJI AIR LIMBAH

PEMRAKARSA INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB

Industri/ melakukan analisa parameter air Penilaian Buangan Air


Kegiatan limbah paling sedikit 10 x dan limbah berdasarkan
Beroperasi parameter
seluruh data dikumpulkan paling
lama dalam waktu 5 th konsentrasi
pencemar
effluent
IPAL < 25% Penetapan
dan/atau < pengurangan
75% parameter buangan
influent air limbah
IPAL dari Industri/Kegiatan
kajian air limbah yang
dihasilkan untuk baku mutu
penentuan golongan kajian seluruh (XLVII)
meliputi : parameter (XLVII)
Industri/ Penilaian Buangan Air
1) bahan baku digunakan;  5 X berturut-
Kegiatan ilmbah berdasarkan
2) proses yang terjadi; turut pengamatan
Baru parameter
3) produk yang dihasilkan; paling cepat 1
4) Identifikasi setiap mggu pengumpulan
senyawa yang terkandung data plg lama 1 thn 11
(1, 2 dan 3)
12
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
 Pasal 3
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik
 wajib melakukan pengolahan air limbah domestik yang dihasilkannya.

Rumah susun, penginapan, asrama, pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan,


perkantoran, perniagaan, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi,
permukiman, industri, IPAL kawasan, IPAL permukiman, IPAL perkotaan,
pelabuhan, bandara, stasiun kereta api,terminal dan lembaga pemasyarakatan.

tanpa menggabungkan dengan melalui penggabungan air limbah dari


pengolahan air limbah dari kegiatan kegiatan lainnya ke dalam satu sistem
lainnya pengolahan air limbah

parameter tambahan 
ditambahkan kadar paling ketat
PERIZINAN IPLC (PP No.82/2001)
Ps.35-36
1 PEMANFAATAN Hasil kajian pengaruh thd:
air limbah ke tanah  pembudidayaan ikan, hewan,
 dan tanaman;
 kualitas tanah dan air tanah;
 kesehatan masyarakat.
Ps.37-41
PEMBUANGAN
2
air limbah ke air atau EVALUASI (90 HARI)
sumber air

persyaratan izin wajib dicantumkan :


BUPATI / WALIKOTA
kewajiban mengolah air limbah;
 mutu dan kuantitas air limbah
 cara pembuangan air limbah;
PENERBITAN IZIN
sarana dan prosedur tanggap darurat;
 pemantauan mutu dan debit air limbah;
PS. 42  Setiap orang dilarang
 Dokumen lingkungan
membuang limbah padat dan 14
 larangan pembuangan sekaligus dan
atau gas ke dalam air dan atau
pengenceran laporan swapantau
sumber air.
PEMANFAATAN • Setiap usaha/kegiatan yang akan memanfaatkan air limbah
KE TANAH ke tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota.
• Dasar Kajian Dokumen Lingkungan (Kep MenLHK 28/2003 15
16
TAHAPAN PERIZINAN
administrasi;
1. pengajuan permohonan izin;  isian formulir permohonan izin;
2. analisis dan evaluasi permohonan izin  izin operasional usaha
3. penetapan izin dan/atau kegiatan;
 Dokumen/izin lingkungan

teknis

PERATURAN BUPATI  upaya pencegahan


/WALIKOTA pencemaran, minimisasi air
limbah, efisiensi energi dan
PERSYARATAN DAN TATA CARA sumberdaya
1. penunjukan instansi yang  kajian dampak pembuangan air
bertanggungjawab limbah terhadap
2. persyaratan perizinan; pembudidayaan ikan, hewan,
3. prosedur perizinan; dan tanaman, kualitas tanah
4. jangka waktu berlakunya izin; dan air tanah, serta kesehatan
5. berakhirnya izin masyarakat 17
PERSYARATAN PERIZINAN kuantitas Kode nama
Berapa yang
Sumber air boleh dibuang ?
alamat limbah
koordinat
jabatan Ruang lingkup
nama air limbah yang
diberi izin
Identitas yang Titik penaatan
diberi izin Peta lokasi

Apa yang boleh dibuang ?


siapa Dimana boleh di Titik
Acuan buang ? pembuangan
peraturan
konsentrasi

Proses Baku mutu

perizinan Bagaimana beban


sanksi kapan boleh dibuang ?
flowmeter
Pelaporan Persyaratan
Jika terjadi
pelanggaran Masa
Pemantauan Emergency respon
izin berlaku
izin Laboratorium
terakreditasi / Saluran kedap air
ditunjuk gubernur Log book
5 tahun Minimum 1 x pemantauan
satu bulan harian
Formulir permohonan izin paling sedikit
memuat informasi:

 identitas pemohon izin;


 ruang lingkup air limbah;
 sumber dan karakteristik air limbah;
 sistem pengelolaan air limbah;
 debit, volume, dan kualitas air limbah;
 lokasi titik penaatan dan pembuangan air limbah;
 jenis dan kapasitas produksi;
 jenis dan jumlah bahan baku yang digunakan;
 hasil pemantauan kualitas sumber air; dan
 penanganan sarana dan prosedur penanggulangan
keadaan darurat.

19
Permendagri
No.19/2017

20
21
22
23
24
25
PELAKU USAHA LEMBAGA OSS IPLC KOMITMEN
PEMENUHAN

 NIB; MENTERI  LAUT


 IL definitif;
GUB 
 Izin K/O KOM
LAUT/DELEGASI DR
 pernyataan
MENTERI
 kajian PLC ke air pemenuhan ttd
permukaan; manajer BID LH BUPATI  IPLC,
 informasi tata letak LAND APPLICATION
industri/UNIT
 pengelolaan Air Limbah;
 neraca air dan Air Limbah
 Informasi IPAL;
 upaya pengelolaan Air Limbah;
 uraian penanganan kondisi darurat
 SOP tanggap darurat IPAL
 pakta integritas.
26
 informasi mengenai produksi;
 neraca massa air dan Air Limbah;
 rencana pengelolaan Air Limbah;
 rona lingkungan pada lokasi pemanfaatan Air Limbah ke tanah; dan
 pakta integritas.

 kajian pembuangan Air Limbah ke laut;


 informasi mengenai tata letak industri keseluruhan dan penandaan unit
yang berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah;
 neraca air menggambarkan keseluruhan sistem pengelolaan Air Limbah;
 informasi mengenai deskripsi dari sistem pengolahan IPAL;
 informasi yang menjelaskan upaya yang dilakukan dalam pengelolaan Air
Limbah;
 informasi uraian penanganan kondisi darurat Pencemaran Laut;
 prosedur operasional standar tanggap darurat
 tanggap darurat IPAL; dan
 pakta integritas
27
LENGKAP TIDAK LENGKAP/
BENAR TIDAK BENAR

tanda bukti
tanda bukti ketidaklengkapan
validasi dokumen  10 hari 
lebih  BATAL

BA KOM BA KOM TDK


TERPENUHI TERPENUHI

SRT REKOM SRT REKOM


TERPENUHI TDK TERPENUHI

28
USAHA  5 TH

 sumber Air Limbah; Izin Pembuangan Air


 sistem pengelolaan Air Limbah; Limbah;
 debit Air Limbah, Baku Mutu Air Limbah dan
beban pencemaran yang diizinkan dibuang ke sistem elektronik
terintegrasi
lingkungan;
 koordinat dan nama lokasi:
1. titik penaatan,
2. Titik Pembuangan Air Limbah; dan
3. titik pemantuan kualitas air di badan air
atau laut.
 penanganan sarana dan prosedur
penanggulangan keadaan darurat; sistem elektronik
 prosedur operasional standar tanggap darurat terintegrasi
 tanggap darurat IPAL; dan surat pernyataan belum
 kewajiban dan larangan. terpenuhinya komitmen

PRMHN ULANG
29
30
1. kajian pembuangan Air Limbah ke air permukaan
1. kapasitas produksi;
2. proses produksi;
3. diagram alir proses produksi;
4. rona lingkungan pembuangan Air Limbah meliputi:

a) identifikasi Badan Air penerima Air Limbah;


b) arah dan kecepatan air di Badan Air;
c) kualitas sumber air;
d) Status Mutu dan Kelas Air;
e) daya tampung beban pencemaran dengan mempertimbangkan
morfologi Badan Air dan topografi;
f) pemanfaatan Badan Air oleh masyarakat;
g) informasi ekosistem sumber air termasuk sensitif area,biota air,
vegetasi, permukiman dan lain-lain; dan
h) kegiatan lain di sekitar usaha dan/atau kegiatan.

31
2. dokumen tata letak (layout) industri keseluruhan dan
penandaan unit yang berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah

1. Titik pengambilan air baku,


2. unit proses pengolahan air baku;
3. proses produksi penghasil Air Limbah;
4. kegiatan pendukung yang menghasilkan Air Limbah;
5. IPAL;
6. Titik Penaatan
7. Titik Pembuangan
8. Titik Pemantauan Kualitas Air

32
3. neraca air dan Air Limbah yang menggambarkan keseluruhan
sistem yang berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah

1) sumber dan volume pengambilan air baku


pada Titik Asupan (intake);
2) proses pengolahan air bersih;
3) pemanfaatan air baku untuk proses
industri;
4) pemanfaatan air baku untuk kegiatan
kegiatan pendukung yang menghasilkan
Air Limbah;
5) sistem pengolahan Air Limbah dan saluran
pembuangan;
6) sumber dan volume Air Limbah;
7) debit Pembuangan Air Limbah (m3/detik);
dan
8) pengelolaan lumpur endap (sludge), flok,
dan padatan yang terbentuk.

33
4. dokumen mengenai deskripsi dari sistem IPAL

1) desain dan uraian mengenai teknologi pengolahan


Air Limbah yang digunakan;
2) kapasitas IPAL terpasang;
3) kapasitas IPAL sebenarnya;
4) kualitas air limbah baik inlet maupun outlet;
5) lokasi dan titik koordinat inlet dan outlet;
6) lokasi dan titik koordinat outfall; dan
7) tata letak saluran Air Limbah.

34
5. dokumen yang menjelaskan upaya yang dilakukan dalam
melakukan pengelolaan Air Limbah

1) minimalisasi Air Limbah;


2) efisensi air;
3) efisiensi energi; dan
4) sumberdaya yang dilakukan berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah.

6. dokumen uraian penanganan kondisi darurat Pencemaran Air

7. prosedur operasional standar tanggap darurat IPAL

8. Pakta integritas

1) pernyataan bahwa dokumen yang disampaikan asli


2) data yang disampaikan benar dan menjadi tanggung jawab pemohon; dan
3) pernyataan bahwa dalam proses perizinan tidak mengeluarkan biaya selain
yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

35
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai