Anda di halaman 1dari 6

PT.

KASIH AGRO MANDIRI


No. Dok 01/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Limbah No. Revisi 0
Bahan Berbahaya dan Beracun
Tgl. Berlaku 21 Januari 2021

1. Tujuan
1.1 Memberikan panduan dalam penanganan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3).
1.2 Menjadi aturan penanganan limbah B3 di area operasional perusahaan
1.3 Memastikan semua limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan operasional
ditangani dan dikendalikan sesuai dengan persyaratan hukum yang berlaku,
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.

2. Referensi Terkait
2.1 Permentan No. 11/Permentan/OT.140/3/2015 Tentang Sistem Sertifikasi
Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.
2.2 PP No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
2.3 Permen LHK No P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 Tentang
Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun.

3. Tugas dan Tanggung Jawab


Mill Manager Memastikan seluruh karyawan/pekerja mengikuti prosedur ini.
Asisten Kepala Melakukan briefing, pengarahan, sosialisasi sekaligus
mengawasi pelaksanaan dan penerapan prosedur ini di lapangan.
Bagian/Staff K3L :
- Melakukan inspeksi berkala (bulanan) kinerja K3L di lapangan.
- Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan aspek-aspek K3L dengan tim
manajerial perkebunan.
- Menganalisa kinerja K3L dan melaporkan secara berkala kepada Mill
Manager.
Seluruh Karyawan, Kontraktor dan Pekerja Lapangan :
- Menjalankan ketentuan-ketentuan dalam prosedur ini dalam pekerjaannya.
- Mengikuti arahan (briefing/induction), pelatihan (training) atau awareness K3L
baik yang dilakukan oleh masing-masing pengawas lapangan maupun staff
K3L ataupun pihak yang kompeten atau berwenang lainnya

Hal 1 dari 6
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 01/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Limbah No. Revisi 0
Bahan Berbahaya dan Beracun
Tgl. Berlaku 21 Januari 2021

4. PROSEDUR
4.1 Umum
4.1.1 Identifikasi Limbah
Setiap limbah yang dihasilkan harus dipisahkan sesuai dengan jenis
dan karakteristiknya sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut. Untuk
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti oli bekas, bekas
kemasan herbisida, bekas kemasan oli, dll harus dipisahkan dengan
limbah domestik seperti plastik, kayu, sampah rumah tangga, kertas
dan limbah non-B3 lainnya.
4.1.2 Jenis Limbah
Tabel 1. Jenis-jenis Limbah B3 dan Limbah Non B3
Kategori
No Wujud Jenis Limbah
Limbah
1. Limbah B3 Padat Bekas Kemasan herbisida/ pestisida
Sprayer (cap) bekas/appron bekas
Bekas filter oli/bahan bakar
Aki bekas
Kain majun/sarung tangan/bahan
terkontaminasi oli/bahan bakar/ bahan
kimia
Spill kit terkontaminsasi pestisida/oli/
grease/bahan bakar dan bahan kimia
lainnya
Cair Oli bekas
Bahan kimia cair kadaluarsa
Gas/ Emisi genset, asap, kendaraan
udara bermotor, emisi boiler
2. Limbah Padat Tandan kosong (Efluent Fruti Bunch)
Non B3 Botol/plastik/kaleng bekas makanan
dan minuman
Kertas/kardus bekas
Bekas kayu packaging/furniture/
perlengkapan sejenis
Besi scrap
Karung bekas
Sludge
Cair Limbah cair bekas cucian kendaraan

Hal 2 dari 6
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 01/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Limbah No. Revisi 0
Bahan Berbahaya dan Beracun
Tgl. Berlaku 21 Januari 2021

4.1.3 Sumber Limbah serta Upaya Pengelolaan atau Pemanfaatan


Limbah dikelola sesuai dengan sifat dan jenis limbah tersebut. Untuk
jenis limbah yang dapat dimanfaatkan, penghasil limbah harus
melakukan pencatatan terhadap volume limbah yang dapat
dimanfaatkan tersebut sebagai bagian dari upaya 3R limbah (Reuse,
Reduce, dan Recycle). Adapun tabel jenis serta upaya pengelolaan
limbah adalah sebagaimana berikut:

Tabel 2. Jenis dan upaya pengelolaan limbah

Sumber Karakteristik Upaya


Jenis Wujud Pengelolaan/ Keterangan
Penghasil
Pemanfaatan
Oli bekas Bengkel Cair Cairan Disimpan Diangkut oleh pihak
Mudah di TPS kedua dan dikelola/
Terbakar Limbah dimanfaatkan oleh
B3 pihak ketiga
Kemasan Bekas Gudang Padat Beracun Disimpan Diangkut oleh pihak
B3 Kimia di TPS kedua dan dikelola/
Ember/Jerigen Limbah dimanfaatkan oleh
B3 pihak ketiga
Bekas Filter Oli Bengkel Padat Padatan Disimpan Diangkut oleh pihak
Mudah di TPS kedua dan dikelola/
Terbakar Limbah dimanfaatkan oleh
B3 pihak ketiga
Kain majun, Bengkel, Padat Padatan Disimpan Diangkut oleh pihak
Sarung tangan, Genset, Mudah di TPS kedua dan dikelola/
Bahan terkonta- Gudang Terbakar Limbah dimanfaatkan oleh
minasi oli/bahan Pestisida B3 pihak ketiga
bakar/bahan
kimia
Aki Bekas Bengkel Padat Korosif Disimpan Diangkut oleh pihak
di TPS kedua dan dikelola/
Limbah dimanfaatkan oleh
B3 pihak ketiga
Lampu TL Bekas Bengkel Padat Krosif Disimpan Diangkut oleh pihak
di TPS kedua dan dikelola/
Limbah dimanfaatkan oleh
B3 pihak ketiga
Limbah Laboratoriu Padat Beracun Disimpan Diangkut oleh pihak
Laboratorium m di TPS kedua dan dikelola/
Limbah dimanfaatkan oleh
pihak ketiga
B3
Hal 3 dari 6
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 01/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Limbah No. Revisi 0
Bahan Berbahaya dan Beracun
Tgl. Berlaku 21 Januari 2021

4.2 Tata Cara Pengelolaan Limbah B3


4.2.1 Penyimpanan Limbah B3 bertujuan mencegah terlepasnya limbah B3
ke lingkungan sebelum dilakukan pengumpulan oleh kolektor limbah
B3 sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat
dihindari.
4.2.2 Persyaratan Pengemasan Limbah B3
 Setiap kemasan limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak,
bebas dari perkaratan dan kebocoran.
 Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan dengan
karakteristik limbah B3 dengan mempertimbangkan segi keamanan
dan kemudahan penanganannya.

 Kemasan dapat berupa bahan plastik atau logam dengan syarat


bahan kemasan tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpan

Limbah B3 yang tidak saling cocok tidak boleh disimpan dalam satu
kemasan
 Kemasan yang telah berisi limbah B3 harus diberi penandaan
simbol dan label sesuai aturan. Simbol adalah gambar yang
menyatakan karakteristik limbah B3. Label adalah tulisan yang
menunjukkan antara lain karakterisitik dan jenis limbah B3.
4.2.3 Mekanisme dan Tanggung Jawab Khusus Pengelolaan Limbah B3
 Penghasil Limbah B3 :
 Menampung limbah B3 yang dihasilkan dalam wadah khusus
yang bersimbol dan label.
 Mencegah kemungkinan terjadinya kontaminasi limbah B3
(secondary containment atau cover).
 Melakukan pencatatan limbah B3 yang dihasilkan (catatan:
kuantitas dapat diukur berdasarkan satuan volume, berat atau
jumlah fisik material) berdasarkan Lembaran Kegiatan Penghasil
Limbah B3.
 Mengirimkan limbah B3 ke TPS limbah B3 dilengkapi dengan
Surat Pengantar Pengiriman Limbah B3 untuk diserahkan
kepada petugas TPS limbah B3 paling lambat satu bulan sekali.
 Memastikan catatan limbah B3 dan Surat Pengantar Pengiriman
Limbah B3 terdokumentasi dengan baik.

Hal 4 dari 6
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 01/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Limbah No. Revisi 0
Bahan Berbahaya dan Beracun
Tgl. Berlaku 21 Januari 2021

 Petugas TPS Limbah B3


 Menerima limbah B3 dan melakukan pencatatan dalam Buku
Harian pencatatan limbah B3.
 Melengkapi limbah B3 dengan symbol dan label.
 Memastikan bahwa masa lama penyimpanan limbah B3
maksimal 90 hari.
 Membuat rekapitulasi Lembar Kegiatan Penyimpanan Limbah
B3.
 Bagian HSE/K3 dan Lingkungan (K3L)
 Mensosialisasikan mekanisme pengelolaan limbah B3.
 Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan limbah B3 dari
penghasil untuk dikirimkan ke TPS B3 satu bulan sekali.
 Membuat neraca limbah B3 sesuai catatan rekapitulasi kegiatan
limbah B3 di TPS Limbah B3.
 Membuat neraca limbah B3 kepada Dinas Pemerintah terkait
secara berkala 3 bulan sekali menggunakan formulir Neraca
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
 Pengambilan Limbah B3 oleh Kolektor Limbah B3
 Staff HSE berkoordinasi dengan kolektor limbah B3 dalam hal
jadwal pengambilan limbah B3.
 Setiap pengiriman limbah B3 harus dilengkapi dengan Dokumen
Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest).
4.2.4 Alat Pelindung Diri
 Untuk pengelolaan limbah B3, APD didasarkan pada MSDS sesuai
dengan karakterisitik masing-masing limbah.

5. PENYIMPANAN REKAMAN
Penyimpanan dokumen dilakukan selama satu (1) tahun, untuk dokumen berikut:
5.1 Lembar Kegiatan Penghasil Limbah B3
5.2 Lembar Kegiatan Penyimpanan Limbah B3

Hal 5 dari 6

Anda mungkin juga menyukai