Anda di halaman 1dari 4

PT.

MULTIGUNA AGRO SEJAHTERA


PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
Jln Lintas Timur Km. 11 Desa Banjar Balam, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, Prov Riau

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


EFISIENSI & POTENSI PENGHEMATAN PEMAKAIAN AIR
PT. MULTIGUNA AGRO SEJAHTERA

PT. Multiguna Agro Sejahtera (PT MAS) merupakan salah satu perusahaan
yang berinvestasi pada bidang Industri Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) yang
berlokasi di Jalan Lintas Timur Km 11 Dusun II, Desa Banjar Balam, Kecamatan
Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu. PT MAS melakukan operasional Industri Pengolahan
Minyak Kelapa Sawit (PMKS) dengan kapasitas pengolahan sebesar 15 (lima belas)
ton berondolan/jam beserta fasilitas pendukungnya pada lahan seluas ± 7,4145 Ha.
Kegiatan utama PT MAS yaitu kegiatan Industri Pengolahan Kelapa Sawit
menjadi Crude Palm Oil (CPO), sedangkan kegiatan pendukung meliputi kegiatan
kantor dan perumahan karyawan. Produk yang dihasilkan oleh kegiatan PT MAS
berupa Crude Palm Oil (CPO) ini berasal dari pengolahan kelapa sawit (berondolan).
Kegiatan Pengolahan kelapa sawit ini juga menghasilkan air limbah produksi dan
limbah domestik dari kegiatan fasilitas pendukung. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengelolaan limbah produksi dan limbah domestik sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air
Limbah.
Dalam proses pengolahan PT MAS tergolong dalam kegiatan dengan potensi
pencemar air tinggi yaitu dengan nomor KBLI 10431. Maka dari itu, perlu dilakukan
rangkaian tindakan Pencegahan Pencemaran (P2). Salah satu komitmen yang
dilakukan oleh PT MAS adalah dengan cara melakukan kegiatan proses pengolahan
dalam pemakaian air baik itu aktivitas karyawan di area pabrik ataupun perumahan
sesuai standart Baku Mutu, terutama dalam efisiensi penghematan pemakaian air
bersih dan air tanah. Hal ini dikarenakan pemakaian air yang berlebihan akan sangat
berdampak pada debit air Limbah Domestik (LD) dan IPAL produksi. Untuk
mencapai target penghematan dalam pemakaian air PT MAS telah membuat aturan
tertulis, yang dijadikan sebagai aturan dalam kegiatan proses pengolahan dan
aktivitas perumahan karyawan.
Air baku untuk kegiatan operasional PKS dan fasilitas pendukung PT MAS
berasal dari air permukaan (Sungai Tebat). Air sungai di pompa ke waduk untuk
selanjutnya masuk ke dalam tanki tower dan dialirkan ke clarifier kemudian
diinjekkan tiga bahan penunjang yaitu soda, tawas, dan flokulen untuk memisahkan
lumpur dengan air. Setelah itu air akan masuk ke water bashin kemudian akan
dipompo menuju tangki tower air bersih melalui sand filter (penyeringan air) untuk
dapat di distribusikan ke PKS dan fasilitas pendukung yang membutuhkan air,
diantaranya :
Proses kegiatan pengolahan meliputi :
1. Proses Produksi (Klarifikasi)
2. Boiler Feed Water
3. Regenerasi Kation Produksi

Proses Pendukung meliputi :


1. Operasional Laboratorium
Penggunaan air untuk kegiatan operasional laboratorium yaitu sebagai
proses ekstraksi dan pencucian alat-alat ekstraksi.
2. Operasional Kantor
Penggunaan air untuk kegiatan operasional kantor yaitu kebutuhan kamar
mandi.
3. Operasional Perumahan
Penggunaan air untuk kegiatan operasional perumahan yaitu kebutuhan
sehari-hari (mandi, mencuci dan masak).

Proses penggunaan air untuk kegiatan utama Industri Pengolahan Kelapa


Sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) akan dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL), sedangkan kegiatan pendukung akan menghasilkan air limbah untuk
di alirkan ke IPAL Domestik. Berdasarkan standart perhitungan kebutuhan air pada
pabrik berondolan kelapa sawit adalah 1,0 m³ s/d 1,3 m³/ton berondolan yang diolah.
Kebutuhan tersebut di bagi menjadi beberapa bagian meliputi :
a. Sterilizer menghasilkan air condensate;
b. Kebutuhan air pada proses boiler;
c. Kebutuhan air pada proses klarifikasi;
d. Kebutuhan air pada proses pengolahan kernel;
e. Kebutuhan air pada operasional laboratorium;
f. Kebutuhan air pada operasional kantor;
g. Kebutuhan air pada perumahan.
Berdasarkan kebutuhan air yang telah disebutkan diatas, dapat dipastikan
bahwa kegiatan yang berjalan pada PT MAS akan menghasilkan air limbah. Oleh
karena itu, PT MAS perlu lebih aktif untuk menerapkan prinsip Pencegahan
Pencemaran (P2) dengan cara menekan penggunaan air berlebih, melalui
pengaturan kondisi proses produksi sesuai dengan Standart Operasional Prosedur
(SOP).
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah proses daur ulang, atau
memanfaatkan kembali air kondensat dan air dari fat pit sebagai air pengencer
proses press. Dalam hal ini PT MAS akan menerapkan praktek penghematan air
melalui beberapa tindakan sebagai berikut :

A. Pada Proses Kegiatan Pengolahan


1. Memanfaatkan air kondensat sebagai air pengencer pada proses press;
2. Membuat bak penampung air sisa uap (kondensat) boiler yang dapat
digunakan untuk kegiatan cleaning area pabrik dan stasiun clarifikasi yang
nantinya overflow dari bak penampungan air kondensat boiler kemudian di
alirkan ke IPAL;
3. Dalam kegiatan cleaning area produksi PT MAS menggunakan air yang
berasal dari tower air waduk yang akan didistribusikan ke setiap stasiun
sebagai kegiatan cleaning yang dilakukan;
4. Aliran air hujan akan mengalir terpisah dari IPAL produksi namun
ditampung pada kolam tersendiri yang nantinya air dapat dipakai untuk
kegiatan cleaning Pabrik. Overflow kolam penampungan air hujan akan
dialirkan langsung ke sungai alam.

B. Pada Proses Pendukung


1. Pemasangan jalur instalasi air yang baik pada perumahan karyawan
termasuk memakai pompa air automatis sebagai salah satu cara
pencegahan beban listrik berlebih. Pemakaian pompa air yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan tumpahan air pada tangki penampungan.
2. Mensosialisasikan tindakan penghematan air kepada karyawan yang
tinggal di perumahan. Hal ini dilakukan agar karyawan yang berada di
perumahan dapat menutup keran air apabila selesai digunakan.
Beberapa dampak positif yang akan di dapatkan perusahaan dengan
menerapkan penghematan air adalah :
1. Penggunaan daya listrik dan pompa air yang lebih efisien;
2. Pemakaian bahan kimia untuk water treathment berkurang;
3. Kolam IPAL tidak cepat penuh;
4. Masa penggunaan bio filter IPAL domestik lebih lama;
5. Lingkungan yang tetap terjaga dari dampak pencemaran.

PT. Multiguna Agro Sejahtera sangat yakin bahwa tindakan penghematan


pemakaian air bukan hanya demi keuntungan sendiri, tetapi juga merupakan
keuntungan semua aspek, baik perusahaan maupun masyarakat sekitar lokasi
Perusahaan.
Demikian Standart Operasional Prosedur Pengendalian Pemakaian Air ini dibuat
agar dapat dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya oleh semua pihak yang
bersangkutan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Tertanda,

Management
PT. Multiguna Agro Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai