BAB II
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
TELAH BERJALAN
Gambar 2. 1.
Kondisi Ruas Jalan Desa Danau Lancang Menuju PKS PT. Kharisma Wirajaya Palma
Gambar 2. 3. Peta Kesesuaian Lokasi Kegiatan PT. Kharisma Wirajaya Palma dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kampar 2019 - 2039
Gambar 2. 4. Peta Kesesuaian Lokasi Kegiatan PT. Kharisma Wirajaya Palma dengan Kawasan Hutan Provinsi Riau
Gambar 2. 5. Peta Kesesuaian Lokasi Kegiatan PT. Kharisma Wirajaya Palma dengan PIPPIB Revisi XVII
Pada awal pembangunan pabrik kelapa sawit atas nama PT. Kharisma
Wirajaya Palma mengacu pada Keputusan Bupati Kampar No. 100/TAPEM/
302 tanggal 26 November 2015 tentang Pemberian Izin Lokasi untuk
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit pada lahan seluas ± 13,89 Ha yang terletak
di Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.
Dari luas lahan lama yang telah diberikan izin lokasi yaitu 138.900 m2
(13,89 Ha), luas total bangunan pabrik sebelum perubahan serta sarana
penunjang yang telah dibangun seluas 37.532 m2. Sedangkan sisanya seluas
24.968 m2 merupakan lahan bukan bangunan yang awalnya digunakan untuk
pembangunan fasilitas penunjang lainnya seperti garasi mobil, TPS LB3, jalan
akses, dll.
Tabel 2. 3. Perbandingan Luas Penggunaan Lahan PKS PT. Kharisma Wirajaya Palma
Luas lahan (m2) Persentase (%)
No Penggunaan Lahan
Lama Baru Lama Baru
1 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 38500 38500 27,70 13,81
2 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 38000 63695 27,34 22,84
3 IPAL Domestik - 909 0,33
4 TPS Limbah B3 - 18 0,01
5 Kantor 300 300 0,22 0,11
6 Gudang 216 216 0,16 0,08
7 Musholla 16 16 0,01 0,01
8 Perumahan (Mess) 27000 27000 19,42 9,68
9 Penampungan Air Baku/waduk 10000 6650 7,19 2,38
10 Lahan bukan bangunan 24968 140596 17,96 50,76
- Lapangan Bola Volley
- Lapangan Bola Kaki
Luas Total 62500 277900 100,00 100,00
Sumber : PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
Jenis bangunan yang ada di lokasi usaha dan/atau kegiatan PKS PT.
Kharisma Wirajaya Palma berdasarkan luas, dan penggunaannya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. 4 Jenis, Luas, dan Penggunaannya Bangunan yang Ada PT. Kharisma
Wirajaya Palma
No Jenis Bangunan Luas (m2) Kegunaan
1 Area Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 38500 Area produksi dan penyimpanan
CPO, kantor, pembangkit listrik,
WTP, dll
2 Instalasi Pengolahan Air Limbah 63695 Pengelolaan limbah cair produksi
(IPAL) Produksi CPO
3 IPAL Domestik 909 Pengelolaan air limbah domestik
4 TPS Limbah B3 18 Penyimpanan sementara Limbah B3
5 Kantor 300 Administrasi/Tata Usaha
6 Gudang 216 Penyimpanan suku cadang
Letak atau posisi bangunan yang ada di lokasi kegiatan PKS PT.
Kharisma Wirajaya Palma dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2. 6. Tata Letak Lahan (Site Plan) Area Pabrik Kelapa Sawit PT. Kharisma Wirajaya Palma
Gambar 2. 7. Tata Letak Lahan (Site Plan) Area IPAL PT. Kharisma Wirajaya Palma
• Timbangan Mekanik
• Timbangan Elektronik
• Lantai Jembatan Timbang
b. Pengolahan TBS
Dalam proses pengolahan sawit ada beberapa tahapan yang
dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :
sangat perlu. Metoda pemurnian air ada 2 yaitu Internal Treatment dan
External Treatment. External treatment dengan Tawas, Flokulan dan
soda. Sementara di internal khusus untuk air boiler digunakan Demin
Plant dengan Kation–Anion mengingat air Sungai Tamaluku
mengandung silica tinggi (>10%).
viii. Power Plant. Terdiri dari 1 D-Generator 600 KW dan 1 Diesel Generator
200 KW serta 2 unit Steam Turbine 1600 KW. Turbin digerakkan oleh
steam untuk power dan penerangan, namun pabrik pada saat melakukan
proses pengolahan tidak memakai Genset 200 KW melainkan Genset
dengan kapasitas 600 KW yang digunakan pada saat start proses dan saat
stop proses.
TBS 100%
Mesokarp Biji
– –
Loading Ramp
Oil
Digester
Screw Press
Cake Braker
Sand Trap Tank
Conveyor
Nut, 12%
Kernel Silo
Oil
Recovery
c. Pengangkutan CPO
Setelah dilakukan pengolahan tandan buah segar menjadi CPO dan inti
sawit di PKS PT. Kharisma Wirajaya Palma, selanjutnya hasil CPO dan inti
Realisasi
No Posisi Jabatan Total
KBT KHT KHL
2. Payroll & Personalia 1 1
3. Pembukuan / Accounting 1 1
4. Kerani Produksi 1 1
5. Gudang 1 1
6. Kerani Timbangan 2 2
7. Office Girl 1 1
8. Driver Mill Mgr 1 1
Sub Total 9 9
III. Security
1. Danton 1 1
2. Anggota 6 6
Sub Total 1 6 7
IV. Laboratorium
1. Analis 2 2
2. Pembantu Analis 2 2
3. Sample Boy / Girl 2 2
4. Mandor Sortasi 1 1
5. Anggota Sortasi 10 10
6. Kerani Sortasi 1 1
Sub Total 3 15 18
V. Bengkel
1. Mandor Bengkel 1 1
2. Listrik 1 2 3
3. Mekanik 7 2 9
4. Kerani Bengkel 1 1
Sub Total 2 10 2 14
VI. Coumpound
1. Mandor 1 1
2. Opr. Wheel Loader 2 2
3. Sopir Mobil Pool 1 1
4. Tukang kebun/Spare man 2 5 7
5. Sopir DT Colt Diesel 1 1
Sub Total 7 5 12
Grand Total 14 78 7 107
Sumber : PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
Tabel 2. 9. Jenis Tenaga Kerja pada Pabrik Kelapa Sawit berdasarkan Pendidikan dan
Asal Tenaga Kerja
Pekerja Tetap Pekerja Tidak Tetap Asal
Pekerja
Lokal (L)/Luar
Per Satuan Tugas Jumlah Pendidikan Jumlah Pendidikan
Daerah (LD)
Manager Proyek (PKS) 1 S1 - L/LD
Asisten 7 S1 - L/LD
Kepala Tata Usaha (KTU) 1 S1 - L/LD
Mandor/Kerani 15 SMU/S1 - - L/LD
Security - 10 SMU L/LD
Operator, Analyst, Technician, 65 SMU/S1 - L/LD
Sortasi
Helper - 8 SMU L/LD
Total 89 18 107
Sumber : PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
padat, limbah gas emisi dan partikulat, limbah non LCPKS (air limbah
domestik) serta sampah padat domestik.
Tabel 2. 10. Spesifikasi Lama Unit Pengolahan Limbah Cair PKS pada IPAL PT.
Kharisma Wirajaya Palma
Kedalaman Luas Volume
No. Komponen IPAL WPH
(m) (m2) (m3)
1. Kolam Pendingin
a. Cooling Pond (40 x 40 m) #1 6 1600 9.600 2- 3 hari
b. Cooling Pond (40 x 40 m) #2 6 1600 9.600 2- 3 hari
2. Kolam Pencampuran
a. Mixing Pond (40 x 70 m) #1 6 2800 16.800 5 hari
b. Mixing Pond (40 x 70 m) #2 6 2800 16.800 5 hari
3. Kolam Anaerob
a. Anaerob Primer (40 x 70 m) 6 2800 16.800 40 hari
b. Anaerob Sekunder (40 x 70 m) 6 2800 16.800 20 hari
4. Kolam Fakultatif
a. Fakultatif (40 x 70 m) 6 2800 16.800 15- 20 hari
Tabel 2. 11. Spesifikasi Baru Unit Pengolahan Limbah Cair PKS pada IPAL PT.
Kharisma Wirajaya Palma
Luas Volume
No. Komponen IPAL
(m2) (m3)
A. Cooling Pond
1. Cooling Pond (100 x 28 x 5 m) - Kolam#1A 2800 14000
2. Cooling Pond (100 x 28 x 5 m) - Kolam#1B 2800 14000
B. Acid Pond
3. Acid Pond (60 x 15 x 5 m) - Kolam#2A 900 4500
4. Acid Pond (28 x 98 x 5 m) - Kolam#2B 2744 13720
C. Mixing Pond
5. Mixing Pond 1 (79 x 32 x 5 m) - Kolam#3 2528 12640
6. Mixing Pond 2 (76 x 32 x 5 m) - Kolam#4 2432 12160
D. Anaerob Pond
7. Anaerob Pond 1 (75 x 29 x 5 m) - Kolam#5 2175 10875
8. Anaerob Pond 2 (77 x 31 x 5 m) - Kolam#6 2387 11935
9. Anaerob Pond 3 (78 x 31 x 5 m) - Kolam#7 2418 12090
10. Anaerob Pond 4 (76 x 24 x 5 m) - Kolam#8 1824 9120
E. Aerob Pond
11. Aerob Pond 1 (76 x 25 x 5 m) - Kolam#9 1900 9500
12. Aerob Pond 2 (75 x 24 x 5 m) - Kolam#10 1800 9000
13. Aerob Pond 3 (75 x 24 x 5 m) - Kolam#11 1800 9000
F. Facultatif Pond
14. Facultatif Pond 1 (73 x 24 x 5m) - Kolam#12 1752 8760
15. Facultatif Pond 2 (74 x 25 x m) - Kolam#13 1850 9250
16. Facultatif Pond 3 (74 x 25 x 5 m) - Kolam#14 1850 9250
G. Sedimentation Pond
17. Sedimentation Pond 1 - Kolam#15 2533 12665
18. Sedimentation Pond 2 (110 x 28 m) - Kolam#16 3080 15400
19. Sedimentation Pond 3 (110 x 31 m) - Kolam#17 3410 17050
20. Sedimentation Pond 4 (110 x 30 m) - Kolam#18 3300 16500
H. Neutralizing Pond
21. Neutralizing Pond 1 (110 x 30 m) - Kolam#19 3300 16500
22. Neutralizing Pond 2 (63 x 40 m) - Kolam#20 2520 12600
23. Neutralizing Pond 3 (47 x 36 m) - Kolam#21 1692 8460
24. Neutralizing Pond 4 (110 x 90 m) - Kolam#22 9900 21500
Total 63695 290475
Sumber : PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
IPAL yang telah ada saat ini sebanyak 24 unit kolam dengan fungsi kolam
yang berbeda masing-masingnya. Fungsi dari masing-masing kolam tersebut
tidak berubah dan hanya menambah jumlah unit kolam dimana fungsinya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
ii. Limbah B3
mengacu pada rincian teknis yang telah disusun dan berpedoman pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : P.6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
Limbah B3. Limba B3 yang dikelola dengan cara pengemasan dan pemberian
simbol/label limbah B3. Bentuk pelaksanaan pengelolaan yang dilakukan oleh
PT. Kharisma Wirajaya Palma juga telah dituang dalam pelaksanaan Standart
Operational Procedure (SOP) Penyimpanan Limbah B3.
Dengan kapasitas olah 1.200 ton TBS per hari (20 jam operasional)
diperkirakan dapat menghasilkan limbah padat sebagai berikut janjang
kosong ± 264 ton per/hari (± 22%), serabut ± 120 ton/hari (± 10%), cangkang
108 ton/hari (± 9%), dan lumpur (sludge) 6 ton/hari (± 0,5%). Limbah padat
yang dihasilkan tersebut merupakan limbah organik yang dapat terurai atau
dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar dan pembuatan pupuk
(composting). Sedangkan cairan hasil olahan sludge centrifuge masuk ke kolam
limbah dan diproses selanjutnya diterangkan pada uraian sistem Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Pada waktu proses pengolahan, gas juga timbul sebagai akibat reaksi
kimia maupun fisika. Adakalanya limbah yang terjadi sulit dihindari sehingga
harus dilepaskan ke udara. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, setiap
gas yang timbul pada rangkaian proses telah dapat diupayakan
pengendaliannya untuk diminamilisir volumenya. Salah satunya yaitu dengan
menggunakan pola perebusan vertikal.
Jenis gas yang bersifat racun antara lain SO2, CO, NO, timah hitam,
amoniak, asam sulfida dan hidrokarbon. Pencemaran yang terjadi dalam udara
dapat merupakan reaksi antara dua atau lebih zat pencemar. Misalnya reaksi
fotokimia, yaitu reaksi yang terjadi karena bantuan sinar ultraviolet dari sinar
matahari. Kemudian reaksi oksidasi gas dengan partikel logam dengan udara
sebagai katalisator.
Limbah gas dan partikel dari pabrik pengolah kelapa sawit berupa
emisi asap yang berasal dari boiler dengan partikulat gas (berupa kerikil-
kerikil terkondensasi dan jelaga berukuran 20 - 130 mikron). Asap boiler
berwarna hitam berupa jelaga sebagai hasil pembakaran tidak sempurna dari
campuran sabut/serabut dan tempurung/cangkang sebagai bahan baku.
Pengendalian emisi asap tergantung pada tipe dan umur boiler. Terdapat tiga
tipe pengendalian asap dan debu yang sudah dikenal yaitu:
bulan sesuai Perda Kabupaten Kampar Nomor 7 Tahun 2012 yang mewajibkan
seluruh perusahaan wajib membayar retribusi sampah di wilayah operasional
kegiatan yang dilakukannya serta mengikuti Peraturan Bupati Kampar Nomor
40 Tahun 2018 tentang Upaya Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Sumber air baku dipenuhi dari sungai yang berada di sekitar lokasi PKS
yaitu Sungai Tamaluku yang berjarak ± 1.200 meter dari lokasi PKS. Sungai ini
memiliki lebar 6 – 7 meter dengan kedalaman bervariasi yaitu 2 – 5 meter.
Sungai Tamaluku ini pada kondisi normal memiliki debit air sebesar 25 – 35
m3 per menit dan pada kondisi kemarau 10 – 15 m3/menit. Debit air ini secara
hitungan kasar masih cukup dapat memenuhi kebutuhan air untuk kegiatan
peningkatan kapasitas olah di PKS dan fasilitas pendukung lainnya.
Jumlah (m3/hari)
No Penggunaan Air
Lama Baru
1. Kantor, Perumahan, dan Fasilitas Umum 100 100
2. Pencucian Pabrik 45 45
3. Pressing Station 100 110
4. Claybath 30 60
5. Vacuum Injector 20 20
6. Steam Boiler 380 600
7. Clarification 125 125
8. Bearing Cooler, Fan Bearing, Under 125 165
Furnace
9. Turbo Alternator 75 75
Total 1000 1300
Sumber : PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
Tabel 2. 14. Neraca Massa Insinerator (Tungku Bakar) PT. Kharisma Wirajaya Palma
Kapasitas TBS Diaplikasikan Dimasukkan ke
Kapasitas bahan Abu yang dihasilkan
olah /jam ke lahan tungku bakar
baku / jam (kg) (kg)
(kg) (kg) (kg)
60.000 12.000 1.200 10.800 108
No Parameter Parameter
Non Logam
1 Partikel 350 mg/Nm3
2 Sulphur Dioxide, SO2* 800 mg/Nm3
3 Nitrogen Dioxide, NO2* 1000 mg/Nm3
4 Hydrogen Fluoride, HF 10 mg/Nm3
No Parameter Parameter
5 Total Reduce Sulphur, H2S* 35 mg/Nm3
6 Hydrogen Chloride, HCI* 5 mg/Nm3
7 Free Chlorine, Cl2 10 mg/Nm3
8 Ammonia, NH3* 0.5 mg/Nm3
9 Opacity 35 %
Logam
1 Arsenic, As 8 mg/Nm3
2 Cadmium, Cd 8 mg/Nm3
3 Zinc, Zn 50 mg/Nm3
4 Antimon , Sb 8 mg/Nm3
5 Mercury, Hg 5 mg/Nm3
6 Lead, Pb 12 mg/Nm3
Baku
No Parameter
Mutu/Konsentrasi
1 Partikulat 300 mg/mj
2 Sulfur Dioksida (SO2) 600 mg/mj
3 Nitrogen Oksida (NO2) 800 mg/m3
4 Hidrogen Klorida 5 mg/m3
5 Gas Klarin (Cb) 5 mg/m3
6 Ammonia (NH3) 1 mg/m3
7 Hidrogen Florida (HF) 8 mg/m3
8 Opasitas 30 %
▪ Emisi Genset 1 koordinat N : 00° 49' 34,80"E : 100° 55' 02,96 "
dan Emisi Genset 2 koordinat N : 00° 49' 34,51" dan E: 100° 55'
02,64"
▪ Emisi Boiler 1 koordinat N : 00° 49' 34,90" dan E: 100° 55' 04,31"
; dan Emisi Boiler 2 koordinat N : 00° 49' 35,82" dan E: 100° 55'
04,39"
▪ Emisi Tungku Bakar 1 koordinat N : 00° 49' 32,83" dan E: 100°
55' 04,95" dan Emisi Tungku Bakar 2 koordinat N: 00° 49' 32,41"
dan E: 100° 55' 05,20"
o Kewajiban:
o Larangan:
'-!1
,,
-
▪ Baku Mutu Air Limbah
Koordinat Penaatan
No. Sumber
Lintang Utara Bujur Timur
1. Outlet IPAL 00° 49' 35,15" 100° 55' 38,20"
Koordinat Lokasi
No Titik Pemantauan
Lintang Bujur
1 Hulu Sungai Tamaluku 049’39,1” 10055’50,5”
2 Hilir Sungai Tamaluku 049’40,3” 10055’50,9”
3 Tengah Sungai (outfall parit – sungai) 049’39,8” 10055’55,1”
Koordinat Penaatan
No. Sumber
Lintang utara Bujur timur
1. Outlet IPAL Domestik 00° 49' 39,45" 100° 54' 57,17"
Koordinat Penaatan
No. Sumber
Lintang utara Bujur timur
1. Outfall IPAL Domestik 00° 49' 39,45" 100° 54' 57,17"
Koordinat Penaatan
No. Sumber
Lintang utara Bujur timur
1. Hulu parit alam 00° 49' 41,38" 100° 54' 53,23"
2. Hilir parit alam 00° 49' 38,15" 100° 55' 02,81"
GEOMETRI RUAS
UNCONTROL
Nama Ruas Jalan Desa
Kode Pendekat Jalan Desa
Tipe Jalan 2/2 UD
Sumber : Dokumen Teknis Rekomendasi Penanganan Dampak Lalu Lintas PT. Kharisma Wirajaya Palman, 2021
V = FV x 0,5 x [1 + (1-V/C)0,5]
Tabel 2. 19. Penentuan Nilai FV pada Ruas Jalan Tahun 2021 ( Km/Jam )
Kecepatan
Faktor Koreksi FV
Nama Ruas Jalan Bebas Fvo + FVw
(km/jam)
(FV0) FVw FFsf FFcs
Jl. Desa Danau Lancang 42 3 0.93 0.94 45 40
Sumber : Dokumen Teknis Rekomendasi Penanganan Dampak Lalu Lintas PT. Kharisma Wirajaya Palman, 2021
Setelah diperoleh kecepatan bebas (FV) pada ruas jalan yang terkena
dampak di sekitar pembangunan PT. Kharisma Wirajaya Palma, dapat
diketahui kecepatan sebenarnya untuk setiap ruas jalan seperti yang tertera
pada tabel di atas.
jalan yang terkena dampak oleh Pengembangan Pabrik Kelapa Sawit PT.
Kharisma Wirajaya Palma dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2. 20. Kinerja Ruas Jalan Area PT. Kharisma Wirajaya Palma
No Nama Ruas Jalan Kapastitas Volume VCR LOS Kecepatan Kepadatan
1 Jl. Desa Danau Lancang 1403.38 170 0.16 A 40 212,77
Sumber : Dokumen Teknis Rekomendasi Penanganan Dampak Lalu Lintas PT. Kharisma Wirajaya Palman, 2021
f. Kondisi Persimpangan
Apabila dari hasil analisis menunjukan kinerja simpang sudah tidak
layak lagi, maka perlu adanya pemecahan masalah. Akhir dari analisis ini
bertujuan untuk merencanakan pola serta ukuran yang sesuai dan memenuhi
sasaran yang diharapkan untuk kondisi lingkungan tertentu. Analisis
diperhitungkan terhadap data kondisi saat ini untuk melihat kemampuan dan
kapasitas jalan supaya tidak terjadi kemacetan lalu lintas dan dapat
meningkatkan kapasitas dan kinerja simpang yang ditinjau.
o Kapasitas (C)
o Derajat Kejenuhan (DS)
o Tundaan
o Peluang Antrian
Sumber : Dokumen Teknis Rekomendasi Penanganan Dampak Lalu Lintas PT. Kharisma Wirajaya Palman, 2021
Sumber : Dokumen Teknis Rekomendasi Penanganan Dampak Lalu Lintas PT. Kharisma Wirajaya Palman, 2021
Tabel 2.22 di atas merupakan hasil analisa kinerja Simpang Desa Danau
Lancang dan dapat disimpulkan bahwasanya Simpang Desa Danau Lancang
dengan Derajat Kejenuhan (DS) 0.16.
a. Iklim
Gambaran mengenai keadaan iklim di wilayah kajian diperoleh dari
data sekunder yang bersumber dari pengukuran BMKG Stasiun Meteorologi
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada periode 10 tahun terakhir (2011 -
2020). Data iklim yang akan diuraikan meliputi data temperatur dan
kelembaban udara, penyinaran matahari serta kecepatan dan arah angin .
1. Temperatur
Temperatur rata-rata terendah di wilayah studi dan sekitarnya adalah
25,3°C terjadi pada bulan April 2020 dan suhu rata-rata tertinggi 28,8°C yang
terjadi pada bulan Mei 2018. Selama periode 2011-2020 suhu udara rata-rata
sebesar 26,81 - 28,09°C.
2. Kelembaban
Kelembaban udara terendah sebesar 69 % terjadi pada bulan Juli 2020
dan tertinggi sebesar 90,0 % terjadi pada bulan Maret 2011 dengan
kelembaban udara rata-rata tahunan adalah 74,7 - 81,8 %.
3. Penyinaran Matahari
Intensitas penyinaran matahari terendah sebesar 18 % terjadi pada
bulan Oktober 2016 dan Desember 2020. Penyinaran tertinggi terjadi pada
bulan Mei 2013 sebesar 73 % dengan lama penyinaran rata-rata tahunan 39,7
– 58,4 %.
2. Geologi
Jenis formasi batuan yang terdapat di sekitar areal operasional PKS PT.
Kharisma Wirajaya Palma berdasarkan Peta Geologi Indonesia Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi 1996 berada pada formasi Endapan
Aluvium Tua (Qp) dan tidak dijumpai jenis formasi batuan lainnya di sekitar
lokasi kegiatan. Adapun kondisi geologi di sekitar lokasi kegiatan disajikan
pada Gambar 2.6.
Tahun Rata-rata
No. Bulan Unsur Iklim
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tahunan
Penyinaran Matahari (%) 62 57 44 66 38 35 58 57 46 34 49,7
10 Oktober Temperatur (oC) 28,0 27,4 27,5 27,1 28,0 27,0 27,4 27,5 28,2 26,8 27,49
Arah & Kec Angin (knot) SE/5 SE/6 E/6 S/5 S/8 VRB/6 S/5 SW/5 SW/5 SE/5 5-8
Kelembaban (%) 79 80 80 83 80 82 83 74 69 77 78,7
Penyinaran Matahari (%) 39 48 50 56 18 35 50 44 51 48 43,9
11 November Temperatur (oC) 27,4 26,9 27,2 27,1 27,4 27,0 27,5 27,2 27,5 27,1 27,23
Arah & Kec Angin (knot) SE/6 NW/6 NE/6 S/6 SE/6 NW/5 N/4 NW/5 NW/5 NW/5 4-6
Kelembaban (%) 83 83 81 78 85 82 77 78 74 77 79,8
Penyinaran Matahari (%) 53 30 48 49 51 50 32 44 41 45 44,3
12 Desember Temperatur (oC) 27,2 26,6 27,2 26,4 26,6 26,5 26,9 27,7 26,8 26,2 26,81
Arah & Kec Angin (knot) SE/5 NW/6 NE/6 W/5 N/5 N/4 N/5 NW/7 NW/5 NW/5 4-7
Kelembaban (%) 84 84 86 83 86 82 79 79 73 81 81,7
Penyinaran Matahari (%) 59 28 33 45 85 39 36 39 32 18 41,4
Keterangan : Temperatur (oC); Kecepatan Angin (km/jam); Kelembaban (%); Penyinaran Matahari (%)
Ozon (O3)
Ozon telah menjadi suatu isu aktual karena kaitannya dengan satu efek
global pencemaran udara yaitu penipisan lapisan Ozon di atmosfer atas bumi
kita. Ozon merupakan salah satu pencemar udara yang terus meningkat
konsentrasinya. Dampak ozon terhadap kesehatan manusia yaitu :
Ozon pada konsentrasi 0,3 ppm dapat berakibat iritasi terhadap hidung
dan tenggorokan. Kontak dengan ozon pada konsentrasi 1,0 – 3,0 ppm selama
2 jam mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi pada beberapa
orang yang sensitif. Sedangkan kontak dengan konsentrasi 9,0 ppm selama
beberapa waktu dapat mengakibatkan edema pulmonal pada kebanyakan
orang.
pertukaran udara dalam paru-paru. Hal yang terakhir ini dipengaruhi oleh
aktivitas tubuh, sedang tidur atau olah raga.
Debu/Partikulat (PM10)
Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa
alamiah dan dapat pula disebabkan karena ulah manusia, lewat kegiatan
industri dan teknologi. Partikel yang mencemari udara banyak macam dan
jenisnya, tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi
yang ada. Mengenai macam dan jenis partikel pencemar udara serta sumber
pencemarannya telah banyak. Secara umum partikel yang mencemari udara
dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel
Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel terhirup
ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru
menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel
yang berukuran kurang dari 5 mikron tertahan di saluran nafas bagian atas,
sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron tertahan pada saluran
pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3
mikron, masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli.
Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, ikut keluar saat nafas
dihembuskan. Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang
disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam
paru-paru. Penyakit Pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis
partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis
penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak
kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis
dan Beriliosis.
Tabel 2. 24. Hasil analisis Kualitas Udara Ambien Semester II Tahun 2021
Hasil Uji pada Kode Sampel
No. Parameter Satuan BM*
1 2 3
1 Sulfur Dioksida (SO2) µg/Nm3 900 44,4 38,1 47,6
2 Nitrogen Dioksida (NO2) µg/Nm3 400 54,4 41,7 <23,5
3 Karbon Monoksida (CO) µg/Nm3 30000 9276,1 8359,9 8390,6
4 Hidrocarbon (HC) µg/Nm3 160 19,6 13,1 6,54
5 Amoniak (NH3) ppm 2 <0,4 <0,4 <0,4
6 Hidrogen sulfida (H2S) ppm 0,02 <0,006 <0,006 <0,006
7 Debu (TSP) µg/Nm3 230 193 211 173
Maks. 70
8. Kebisingan Lingkungan db(A)
Maks. 85
Sumber: PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
Keterangan: 1 = Depan Kantor ; 2 = Dalam Pabrik ; 3 = Perumahan Karyawan
Dari hasil sampling udara ambien yang disajikan pada Tabel 2.24
menunjukkan kondisi kualitas udara di lokasi pengukuran tidak melewati NAB
yang ditetapkan Lampiran VII Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas udara masih dalam
kondisi baik pada tiga lokasi pemantauan.
Tabel 2. 25. Data hasil uji kualitas emisi pada Boiler PT. Kharisma Wirajaya Palma
No. Parameter Satuan BM* Hasil Analisis Hasil Koreksi
1 Partikulat mg/m3 300 111 220
2 Sulfur Dioksida (SO2) mg/m3 600 29,8 59
3 Nitrogen Dioksida (NO2) mg/m3 800 165 327
4 Hidrogen klorida (HCl) mg/m3 5 <0,210 <0,210
5 Gas klorin (Cl2) mg/m3 5 0,3 0,6
6 Ammonia (NH3) mg/m3 1 0,4 0,8
7 Hidrogen Florida (HF) mg/m3 8 <0,002 <0,002
8 Opasitas % 30 25 -
9 Karbon Monoksida (CO) mg/m3 - 194 -
* Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 Lampiran VII.
Tabel 2. 26. Data kualitas emisi pada Genset PT. Kharisma Wirajaya Palma
No. Parameter Satuan BM* Hasil Analisis Hasil Koreksi
1 Partikulat mg/m3 150 55,2 53,7
2 Sulfur Dioksida (SO2) mg/m3 800 14,4 14,02
3 Nitrogen Dioksida (NO2) mg/m3 1000 282 274
4 Karbon Monoksida (CO) mg/m3 600 172 167
5 Laju Alir Nm3/menit - 26,6 -
* Permen LH No. 13 Tahun 2009 Lampiran I.1.a.2 (Minyak)
Tabel 2. 27. Data kualitas emisi pada Insinerator PT. Kharisma Wirajaya Palma
Hasil Analisis
No. Parameter Satuan BM*
1 2
1 Opasitas % Maks. 35 32 34
* Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 Lampiran VB
Berdasarkan tabel di atas hasil analisis kualitas emisi yang berasal dari
boiler, genset dan insinerator tidak dijumpai nilai yang melebih baku mutu yang
ditetapkan untuk masing-masing unit mesin. Hal ini menunjukan bahwa kondisi
boiler, genset dan insinerator dalam kondisi prima dan layak pakai.
2. Kebisingan
Guna mengetahui tingkat kebisingan di lokasi kegiatan maka dilakukan
pengukuran tingkat kebisingan dengan interval waktu 30 menit pada periode
Semester II Tahun 2021. Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu
Kep.48/MENLH/11/1996. Pengukuran tingkat kebisingan di lokasi kegiatan
disajikan pada Tabel 2.28.
Dari hasil pengukuran yang disajikan pada Tabel 2.28 terlihat bahwa
kondisi tingkat kebisingan di lapangan pada lokasi depan kantor sebesar 58
dB(A) dan perumahan 57 dB(A) hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada
kedua lokasi tidak melewati NAB yang ditetapkan dalam Kepmen LH No.
48/1996. Begitu juga untuk lokasi dalam pabrik (76 dBA) masih berada di
bawah NAB yang ditetapkan dalam Permenaker No. 5 Tahun 2018.
Untuk mengetahui kualitas air permukaan di badan air penerima dampak dari
outlet IPAL yaitu air Sungai Tamaluku, maka dilakukan pengambilan sampel
air permukaan pada 3 titik yaitu air Sungai Tamaluku bagian hulu, air Sungai
Tamaluku bagian hilir dan outfall air Sungai Tamaluku. Pengambilan sampel
dilakukan pada bulan Desember tahun 2021.
Tabel 2. 29. Kualitas Air Permukaan Parit Alam Bagian Outfall, Hulu dan Hilir
Hasil Uji
No Parameter Uji Unit NAB
AP-1 AP-2 AP-3
Fisika:
1 Temperature - 25 25 25 Dev. 3
2 Total Dissolved Solid, TDS mg/L 326,8 30,82 28,82 1000
3 Total Suspended Solid, TSS mg/L 28,0 18,0 16,0 50
4 Daya Hantar Listrik S/cm 666,0 61,88 56,12 -
Kimia Anorganik:
1 pH - 8,02 6,62 4,69 6-9
2 Biological Oxygen Demand, BOD5 mg/L 10,147 0,6443 1,2885 3
3 Chemical Oxygen Demand, COD* mg/L 47,91 48,35 47,94 25
4 Dissolve Oxygen, DO mg/L 4,27 4,31 4,39 4
5 Total Phosphate as P mg/L 0,279 0,0810 0,0662 0,2
6 Nitrogen, Nitrate as N (NO3-N) mg/L 2,2 1,6 1,6 10
7 Nitrogen, Nitrite as N (NO2-N) mg/L 0,0546 0,0212 0,0198 0,06
8 Ammonia, NH3N mg/L 0,916 0,302 0,179 0,2
9 Cobalt, Co mg/L <0,009 <0,009 <0,009 0,2
10 Cadmium, Cd mg/L <0,003 <0,003 <0,003 0,01
11 Chromium hexavalent, Cr6+ mg/L <0,025 <0,025 <0,025 0,05
12 Copper, Cu mg/L <0,008 <0,008 <0,008 0,02
13 Iron, Fe mg/L 0,729 0,750 0,761 -
14 Lead, Pb mg/L <0,025 <0,025 <0,025 0,03
15 Manganese, Mn mg/L 0,0420 0,0340 0,0363 -
16 Zinc, Zn mg/L 0,0329 0,0307 0,0535 0,05
17 Chloride, Cl mg/L 66,528 8,8704 7,8848 300
18 Fluoride, F mg/L 0,659 <0,181 <0,181 1,5
19 Sulphat mg/L 18,0 21,0 17,6 300
20 Hydrogen Sulfide, H2S mg/L 0,013 0,012 0,011 0,002
Kimia Organik:
1 Oil and Grease mg/L <5 <5 <5 1
2 Surfactants, MBAS mg/L <0,150 <0,150 <0,150 0,2
3 Senyawa Fenol mg/L <0,005 <0,005 <0,005 0,002
Keterangan :
AP-1 = Air Permukaan Parit Alam Bagian Outfall Sungai/Bagian Tengah (E=100 55’51,1” ; N=049’39,8”);
AP-2 = Air Permukaan Parit Alam Bagian Hulu (E=10055’50,5” ; N=049’39,1”);
AP-3 = Air Permukaan Parit Alam Bagian Hilir (E=10055’50,9” ; N=049’30,3”);
NAB = Peraturan Pemerintah No. 22/2021 (Lampiran VI Kelas II)
Sumber : UPT Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas PUPR Provinsi Riau, 2021
Berdasarkan Tabel 2.29 di atas kualitas air permukaan yang ada di lokasi
pabrik kelapa sawit PT. Kharisma Wirajaya Palma umumnya menunjukan nilai
parameter dalam Nilai Ambang Batas (NAB) kecuali pada parameter pH bagian
hilir, Chemical Oxygen Demand (COD) baik pada bagian outfall, hulu dan hilir
Sungai Tamaluku. Nilai ketiga parameter tersebut sudah berada diluar NAB yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 (Lampiran VI).
Tabel 2. 30. Kualitas Limbah Cair pada Kolam IPAL PT. Kharisma Wirajaya Palma
Kolam ke-18 Kolam ke-22
No Parameter Uji Satuan NAB
Des ’21 Jan ‘22 Apr ‘22
1 pH - 8,12 6,96 8,28 6-9
2 BOD5 mg/L 24,16 80,53 64,41 100
3 COD mg/L 255,38 276,01 191,75 350
4 Minyak & Lemak mg/L 7,01 6,15 6,7511 25
5 Nitrogen Total mg/L 42,96 38,80 39,80 50
6 TSS mg/L 52,00 56,00 32,00 250
Sumber : UPT Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas PUPR Provinsi Riau
Pengukuran volume dan debit pada unit kolam IPAL dapat dijelaskan
sebagai berikut.
parameter kualitas air yang berada di bagian inlet kecuali BOD5 dan COD.
Tingginya nilai BOD5 dan COD pada bagian outlet menunjukan bahwa telah
terjadi proses pengendapan pada kolam IPAL. Meskipun nilai BOD5 dan COD
pada bagian outlet lebih tinggi dari pada bagian inlet, nilai kedua parameter
tersebut masih jauh di bawah Nilai Ambang Baku (NAB) mutu kualitas air
limbah domestik yang tertuang dalam Permen LHK No. 68 Tahun 2016. Begitu
juga halnya dengan nilai Total Coliform yang diuji pada kedua titik sampling.
Pada bagian outlet (ALD-2) menunjukan nilai Total Coliform yang lebih rendah
dibandingkan pada bagian inlet (ALD-1).
g. Hidrologi
Secara hidrologis daerah studi termasuk dalam ekosistem Daerah
Aliran Sungai (DAS) Kampar yang bagian hulunya berasal dari Sungai Tapung
Kanan yang mengalir dari arah Barat menuju pantai Timur Sumatera. Sungai
Tapung Kanan merupakan muara sungai dari beberapa aliran sungai dan anak
sungai lainnya, diantaranya adalah Sungai Lindai, Sungai Sontang, Sungai
Tamaluku, Sungai Kepanasan dan anak-anak sungai lainnya. Kondisi hidrologi
wilayah studi disajikan pada Gambar 2.17.
a. Demografi
Kegiatan pabrik kelapa sawit PT. Kharisma Wirajaya Palma secara
administrasi berada wilayah pemerintahan Desa Danau Lancang, Kecamatan
Tapung Hulu, Kabupaten Kampar. Kegiatan PKS cenderung memberikan dampak
pada aspek sosial baik dampak positif maupun dampak negatif.
Masyarakat yang terkena dampak dari kegiatan pabrik kelapa sawit PT.
Kharisma Wirajaya Palma ini adalah masyarakat yang berada di sekitar lokasi
kegiatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data sekunder bahwa
jumlah penduduk di Desa Danau Lancang pada Tahun 2021 sebanyak 17.124
jiwa dengan sex rasionya adalah 110,3 dan kepadatan penduduk 38 jiwa per
kilometer. Untuk lebih jelas diuraikan dalam Tabel 2.32 berikut ini.
b. Sosial Ekonomi
Secara umum jenis pekerjaan masyarakat di Kecamatan Tapung Hulu
adalah petani dan buruh tani. Hal ini dibuktikan dengan data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Kampar bahwa Kecamatan Tapung memiliki lahan kelapa
sawit terluas dibandingkan dengan kecamatan lain yang berada di Kabupaten
Kampar yaitu seluas 54.510 Ha pada Tahun 2021. Disamping itu terdapat juga
penduduk yang bekerja di sektor swasta, perdagangan dan lain sebagainya.
1. Jenis Pekerjaan
Gambaran tentang jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat di Desa Danau Lancang pada saat ini diperoleh informasi bahwa
terdapat empat jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya
untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga mereka. Jenis pekerjaan tersebut yaitu; sebagai petani,
pedagang, karyawan swasta dan wiraswasta. Disamping pekerjaan sebagai
petani sawit, juga terdapat masyarakat yang bekerja sebagai pedagang dan
berwiraswasta serta yang bekerja sebagai karyawan swasta pada perkebunan
kelapa sawit.
Pekerjaan yang dilakukan oleh responden dapat dilihat pada Tabel 2.34
berikut ini.
c. Sosial Budaya
1. Adat dan Kebiasaan
Interaksi yang terjadi dalam pergaulan sehari-hari antar warga
masyarakat di wilayah studi didasarkan pada asas kerukunan berwarga. Adat
dan kebiasaan yang berlaku di dalam kehidupan bersama didasarkan pada
adat dan kebiasaan pada etnis yang dominan. Dilihat dari etnik yang terdapat
di wilayah studi relatif heterogen, etnis mayoritas adalah etnis Jawa, meskipun
terdapat penduduk yang berasal dari etnik lainnya seperti Batak, Melayu,
Minangkabau, Sunda namun dalam jumlah yang relatif kecil.
Hasil studi menjelaskan bahwa etnis mayoritas adalah etnis Jawa, etnis
Melayu, Sunda, Minangkabau dan Batak. Dalam kehidupan sehari-hari
pergaulan antar etnis di wilayah studi lebih didominasi oleh etnis Jawa. Tata
cara kehidupan bersama diatur dalam norma adat dan sopan santun dalam
pergaulan. Peranan tokoh adat dan tokoh agama di dalam kehidupan
bermasyarakat masih dominan, hal ini terlihat jika terjadi kesalah pahaman
diantara para warga maka akan diselesaikan melalui tetua kampung dan
apabila hal-hal yang bersifat kriminal barulah penyelesaiannya dilakukan
secara hukum dengan melibatkan aparat kepolisian.
2. Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud dalam hal ini adalah jenjang pendidikan
formal yang ditamatkan. Kualitas sumberdaya manusia sangat tergantung dari
kualitas pendidikan, oleh karena itu pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting. Untuk memperoleh kualitas pendidikan yang memadai tidak
lanjut tentu tidak hanya melihat ketersediaan guru tapi juga kualitas dan
tingkat kemampuan mentransfer ilmu ke anak didik.
3. Agama
Agama merupakan salah satu aspek dari sosial budaya, dengan agama
yang dianutnya, maka orang tersebut akan menjalankan aturan-aturan serta
ritual yang sesuai dengan agama mereka yakini.
d. Kesehatan Masyarakat
Aspek kesehatan masyarakat yang menjadi fokus perhatian di wilayah
studi meliputi fasilitas kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan yang terdapat
di wilayah studi. Di Desa Danau Lancang terdapat 3 unit balai pengobatan.
Sedangkan rumah sakit terdekat berada di Desa Talang Danto Kecamatan
Tapung Hulu. Meskipun demikian akses ke fasilitas kesehatan antar desa di
Kecamatan Tapung Hulu tidak sulit dijangkau sehingga tidak ada kendala
berarti selama ini. Pada tahun 2019 terdapat 4 bayi di Desa Danau Lancang
yang menderita gizi buruk. Selanjutnya dilihat penyakit yang pernah diderita
oleh para responden dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2. 46. Jumlah Respomden Berdasarkan Cara Mengobati Penyakit Yang Diderita
No Penyakit Kulit Frekuensi Persen (%)
1 Pengobatan Tradisional 2 6,7
2 Membeli Obat di Toko Obat 9 30,0
3 Berobat ke puskesmas/klinik 18 60,0
4 Berobat ke Rumah sakit/dokter praktek 1 3,3
Total 30 100,0
Sumber : Olahan Data Primer Tahun 2022
Gambar 2. 23. Jumlah Responden Berdasarkan Sumber Air MCK Tahun 2022
No Sumber Air MCK Frekuensi Persen (%)
1 Air Hujan 3 10,0
2 Air Sumur 27 90,0
Total 30 100,0
Sumber : Olahan Data Primer Tahun 2022
Tabel di atas menjelaskan dimana sumber air untuk MCK dalam rumah
tangga mereka sebagian besar berasal dari air sumur gali, sedangkan sumber
air minum semuanya menyatakan dari air galon.
Tabel 2. 48. Jumlah Responden Berdasarkan Cara mengelola Sampah Rumah Tangga
Tahun 2022
No. Cara mengelola Frekuensi Persen (%)
1 Sampah di buang ke sungai/parit atau 2 6,7
tempat lainnya
2 Sampah dikumpulkan dan dibakar atau 28 93,3
dijadikan pupuk
Total 30 100,0
Sumber : Olahan Data Primer Tahun 2022
Gambar 2. 24. Pelaksanaan Program CSR oleh PT. Kharisma Wirajaya Palma
Salah satu wujud penerimaan itu ialah masyarakat selama ini hampir
tidak pernah melakukan sikap antipati terhadap perusahaan, pandangan
masyarakat tersebut dilandasi atas manfaat yang pernah diterima, seperti
perekrutan tenaga kerja rekanan yang mengutamakan masyarakat tempatan
dan bantuan-bantuan lain yang diberikan oleh PT. Kharisma Wirajaya Palma
kepada masyarakat setempat.
Tabel 2. 50. Pandangan Responden Tentang Manfaat Keberadaan Pabrik Kelapa Sawit
PT. Kharisma Wirajaya Palma Bagi Masyarakat
Hasil
No Sikap Responden
Jumlah (Orang) Jumlah (%)
1 Terbukanya Kesempatan Kerja 22 73,3
2 Terbukanya Peluang Usaha 2 6,7
3 Desa jadi lebih maju 6 20,0
Total 30 100,0
Sumber: Data primer Tahun 2022
Tabel 2. 51. Pandangan Responden Tentang Resiko Keberadaan Pabrik Kelapa Sawit
PT. Kharisma Wirajaya Palma Bagi Masyarakat
Hasil
No Sikap Responden
Frekuensi Jumlah (%)
1 Bangkitan Lalu Lintas 10 33,3
2 Rawan Kecelakaan Lalu Lintas 2 6,7
3 Gangguan Debu dan Bau 17 56,7
4 Kebisingan 1 3,3
Total 30 100,0
Sumber: Data primer Tahun 2022
f. Harapan Masyarakat
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung
pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan
mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada
umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat
persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud,
pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
yang lebih baik atau meningkat.
berbeda-beda. hal tersebut mungkin saja terjadi karena individu merasa tidak
memiliki kemampuan untuk menghadapi hal yang mungkin menimpanya
dikemudian hari. Dalam teori Behavior dijelaskan bahwa kecemasan muncul
melalui classical conditioning, artinya seseorang mengembangkan reaksi
kecemasan terhadap hal-hal yang telah pernah dialami sebelumnya dan
reaksi-reaksi yang telah dipelajari dari pengalamannya (Bellack & Hersen,
1988:284). Taylor (1953) dalam Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS)
mengemukakan bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif
mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari
ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman.
Perasaan yang tidak menentu ini pada umumnya tidak menyenangkan dan
menimbulkan atau disertai disertasi perubahan fisiologis (misal gemetar,
berkeringat, detak jantung meningkat) dan psikologis (misal panik, tegang,
bingung, tidak bisa berkonsentrasi). Carlson (1992:201) menjelaskan
kecemasan sebagai rasa takut dan antisipasi terhadap nasib buruk dimasa
yang akan datang, kecemasan ini memiliki bayangan bahwa ada bahaya yang
mengancam dalam suatu aktivitas dan obyek, yang jika seseorang melihat
gejala itu maka ia akan merasa cemas. Kecemasan merupakan respon
emosional yang tidak menentu terhadap suatu objek yang tidak jelas.
B. Pematangan Lahan
Tabel 2. 53. Jenis dan jumlah alat berat yang telah dan akan digunakan
No Jenis Alat Jumlah
1. HSPD 120 T 1 unit
2. Theodolite 1 unit
3. Waterpass 1 unit
4. Sepeda motor 1 unit
5. Pompa air 1 unit
6. Molen 2 unit
7. Mesin potong tripleks 1 unit
8. Alat potong besi 1 unit
9. Vibrator 1 unit
10. Trafo Las 2 unit
11. Mesin gerinda 1 unit
12. Stang blender 1 set
13. Tabung elpiji & oksigen 1 set
Sumber : PT. Kharisma Wirajaya Palma, 2021
D. Pembangunan Fisik
B. Pengolahan TBS
Aktivitas pabrik kelapa sawit yang mengolah TBS menjadi CPO dengan
menggunakan sumber energi yang berasal dari boiler, dimana pada saat boiler
C. Pengangkutan CPO
kepada pihak ketiga sebagai mitra kerja. Perekrutan tenaga kerja menjadi
tanggung jawab kontraktor pelaksana. Penerimaan tenaga kerja konstruksi
membuka kesempatan kerja bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi
kegiatan dan jumlah tenaga kerja yang direkrut sebanyak 38 orang. Kegiatan
ini telah berlangsung dan sudah berakhir.
2.5.7. Kebisingan
Sesuai dengan arahan pada dokumen RKL dan RPL dalam kajian
AMDAL yang telah disetujui maka pelaksanaan rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) telah dilaporkan pada setiap semester dan telah dilakukan
pengambilan sampel dan analisa terhadap :