Anda di halaman 1dari 14

RINCIAN TEKNIS

Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3


Kegiatan Pembangunan SPBU
PT. Putra Sale Bangkit Bersama

Jl. Trikora
Kelurahan Kemuning Kecamatan Banjarbaru
Selatan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan

BANJARBARU, 2022
Rincian Teknis Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah B3 Pembangunan SPBU

PT. Putra Sale Bangkit Bersama

A. Nama, Sumber, Karakteristik dan Jumlah Limbah B3 yang Akan


Disimpan
Sebelum melakukan kegiatan Penyimpanan Limbah B3, dilakukan identifikasi
Limbah B3 dengan tujuan untuk mengetahui kategori bahaya, sumber,
karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan per satuan waktu. Kategori
bahaya dapat diketahui dalam daftar Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IX PP Nomor 22 Tahun 2021. Limbah B3 kategori 1 adalah limbah B3
yang memiliki dampak akut (cepat/tiba-tiba) dan langsung terhadap manusia,
serta dampak negatif terhadap lingkungan hidup, sedangkan Limbah B3 kategori 2
adalah limbah B3 yang memiliki efek tidak akut (tunda) dan memberikan dampak
tidak langsung bagi manusia dan lingkungan hidup. Limbah B3 kategori ini
memiliki toksisitas yang cenderung bersifat sub-kronis atau kronis (jangka
panjang).
Identifikasi Limbah B3 dari Pembangunan dan Operasional Kantor,
Warehouse dan Fasilitas Pendukung. Putra Sale Bangkit Bersama :
Tabel 1. Identifikasi Limbah B3 PT. Putra Sale Bangkit Bersama
Kode Kategori Prakiraan
Sumber Limbah B3
No. Nama Limbah Karakteristik Jumlah
B3 Limbah
1. Minyak Pemeli haraan B105d 2 Mudah 50 liter/3
pelumas bekas Genset terbakar bulan
hidrolik, mesin, gear,
lubrikasi, insulasi,
heat transmission,
grit chambers,
separator dan/atau
campurannya
2. Limbah Kantor B107d 2 Berbahaya 2 pcs/bulan
elektronik terhadap
termasuk lingkungan

1
Kode Kategori Prakiraan
Sumber
No. Nama Limbah Limbah Karakteristik Jumlah
B3 B3 Limbah
lampu TL, cathode
ray tube (CRT), dan
Printed circuit
board (PCB)

3. Filter bekas dari Pemak aian B109d 2 Berbahaya 4


aktivitas genset terhadap buah/tahun
pengendalian lingkungan
pencemaran udara

4. Majun dan Pemeliharaan B110d 2 Berbahaya 20 kg/bulan


sarung tangan bekas genset terhadap
terkontaminasi lingkungan

5. Kemasan bekas Kantor B321-4 2 Berbahaya 1 kg/3


tinta terhadap bulan
lingkungan
6. Baterai bekas Kantor B355-2 2 Berbahaya
terhadap
lingkungan
7. Aki/baterai Pemeli haraan A102d 1 Berbahaya 1 pcs/18
bekas genset terhadap bulan
lingkungan

B. Dokumen yang Menjelaskan tentang Tempat Penyimpanan Limbah


B3

B.1. Lokasi Tempat Penyimpanan Limbah B3


Rencana lokasi pembangunan fasilitas TPS LB3 harus memenuhi persyaratan
ruangan/ bangunan penyimpanan kemasan limbah B3 adalah :
1. Memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai dengan
jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan/akan
disimpan.
2. Bangunan beratap dari bahan tidak mudah terbakar dengan ventilasi
yang memadai.
3. Bebas banjir dan tidak rawan bencana alam
4. Mudah dijangkau oleh akses keluar masuk unit pengambil LB3
5. Titik koordinat TPS LB3
6. Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
7. Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang memadai
untuk mencegah terjadinya akumulasi gas di dalam ruang penyimpanan,

2
serta memasang kasa atau bahan lain untuk mencegah masuknya burung
atau binatang kecil lainnya ke dalam ruang penyimpanan.
8. Dinding terbuat dari bahan tidak mudah terbakar.
9. Memiliki sistem penerangan (lampu/cahaya matahari) yang memadai
untuk operasional atau inspeksi rutin. Jika menggunakan lampu, maka
lampu penerangan harus dipasang minimal 1 meter di atas kemasan, sakelar
harus terpasang di sisi luar bangunan.
10. Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol) sesuai
dengan tata cara yang berlaku.
11. Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak
bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat melandai
kearah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Pada
bagian luar bangunan, kemiringan lantai diatur sedemikian rupa
sehingga air hujan dapat mengalir menjauhi bangunan penyimpanan.
12. Luas area tempat penyimpanan disesuaikan dengan jumlah limbah yang
ditampung untuk waktu maksimum 90 hari.

R. Genset Kantor Warehouse


TPS
LB3

TPS Limbah B3

Gambar 1. Sketsa Letak TPS Limbah B3 dalam lokasi kegiatan

3
Tabel 2. Kesesuaian Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
Limbah B3 yang disimpan
Kategori 2
No. Fasilitas Sumber
Kategori 1 Spesifik Spesifik
tidak
spesifik umum khusus
1 Bangunan ⋁ ⋁ ⋁ ⋁
2 Tangki dan/atau kontainer ⋁ ⋁ ⋁ X
3 Silo X X X X
4 Tempat penumpukan limbah B3 X X X ⋁
(waste pile)
5 Waste impoundment X X X ⋁
6 Bentuk lainnya sesuai ⋁ ⋁ ⋁ ⋁
perkembangan IPTEK
Sumber : Permen LHK 6/2021

B.2 Desain, Rancang Bangun dan Tata Letak Tempat


Penyimpanan Limbah B3
Pada fasilitas tempat penyimpanan limbah B3 bangunan menggunakan
bahan yang tidak mudah terbakar. Pada lantainya mempunyai kemiringan 20
menuju ke bak kontrol.
Tabel 3. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan TPS Limbah B3

No. Jenis Bahan


1 Atap Gavalum
2 Rangka atap Baja ringan
3 Dinding Beton ¾
Baja ringan
4 Ventilasi Kawat steaming
5 Lantai Cor beton
6 Pintu Aluminium

4
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING

3m

2m
1,5m

3m
DENAH TPS LIMBAH B3
2m A
Keterangan :
BF A. Majun bekas & Filter bekas
C 3m
B.
C.
Catridge bekas dan lampu TL bekas
Aki bekas dan baterai bekas
G D. Drum oli bekas berisi
Pas. Pallet kayu
D D E. Drum oli bekas kosong
F. APAR (3 kg)
G. Wastafel

Gambar 2. Layout TPS Limbah B3

C. Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3


Untuk pengemasan limbah B3 PT. PSBB akan menggunakan kemasan
antara lain :
o Drum untuk limbah cair
o Jumbo bag untuk limbah padat
o Kemasan yang sesuai karakteristik limbah B3
o Mampu mendukung limbah B3 tetap berada di dalamnya.
o Mempunyai penutup yang kuat agar tidak terjadi tumpah/bocor

Tabel 4. Symbol Limbah B3


No. Nama Symbol Keterangan
1. Minyak pelumas bekas
hidrolik,
mesin, gear, lubrikasi, insulasi,
heat
transmission, grit
chambers,
separator dan/atau
campurannya

5
No. Nama Symbol Keterangan

2. Limbah elektronik termasuk


lampu TL, cathode ray tube
(CRT), dan Printed circuit board
(PCB)

3. Filter bekas dari


aktivitas
pengendalian pencemaran
udara

4. Majun dan sarung tangan


bekas terkontaminasi

5. Kemasan bekas tinta

6. Baterai bekas

7. Aki/baterai bekas
D. Persyaratan Lingkungan Hidup
D1. Prosedur Pengelolaan Limbah B3
Untuk fasilitas penyimpanan sementara limbah B3 yang akan dibangun
oleh PT. Putra Sale Bangkit Bersama dengan dimensi panjang 3 m lebar 3 meter
dan tinggi 3 meter dengan konstruksi mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam
bangunan tersebut diberi /dibagi sekat untuk meletakkan limbah B3 berdasarkan
jenis dan karaktertistik masing-masing limbah B3 seperti olie bekas, aki bekas, dan
limbah dari perkantoran (misalnya catrdridge bekas, lampu TL, baterai bekas, dll).

D2. Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan Limbah B3


Untuk limbah padat maupun limbah cair yang memiliki sifat B3 seperti
bekas lampu TL, oli bekas perbaikan/maintenance, aki bekas, filter bekas, kemasan
terkontaminasi, majun dan sarung tangan bekas terkontaminasi, kemasan bekas
tinta. Semuanya dikelola tersendiri dengan melakukan proses penyimpanan
sementara dan bekerja sama dengan pihak pengelola limbah B3 dalam bentuk
padat dan cair sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22
Tahun 2021. Beberapa ketentuan terkait pengelolaan limbah B3 adalah sebagai
berikut :
1. Tata cara penyimpanan limbah B3 diatur agar seluruh limbah B3 disimpan
sesuai jenis, karakteristik pada tempat yang ditentukan, menghindari
tumpahan, ceceran dari jenis limbah yang disimpan, mencatat setiap
perpindahan limbah B3, mengisi neraca limbah pada periode waktu penaatan.
2. Melakukan penyimpanan limbah B3 yang dihasilkannya paling lama 90
(sembilan puluh) hari sejak limbah B3 dihasilkan dan sebelum
menyerahkannya kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau
penimbun limbah B3.
3. Bila limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima puluh) kilogram
per hari, penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah

7
B3 yang dihasilkannya lebih dari sembilan puluh hari sebelum diserahkan
kepada pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3, dengan
persetujuan instansi yang bertanggung jawab.

D3. SOP Tanggap Darurat untuk titik kumpul darurat apabila ada bahaya

Berikut beberapa hal dasar yang perlu Anda pertimbangkan ketika memilih
lokasi titik kumpul di tempat kerja:
a. Aksesibilitas
Pertama, lokasi titik kumpul harus mudah dijangkau, bebas hambatan, dan
berada pada jarak yang aman dari bahaya, termasuk memperhitungkan
kemungkinan bahaya runtuhan gedung, bahaya kebakaran, dan bahaya
lainnya.
Mengacu Permen PUPR No.14 Tahun 2017, jarak minimum titik kumpul dari
bangunan gedung adalah 20 meter untuk melindungi pengguna bangunan
gedung dan pengunjung bangunan gedung dari keruntuhan atau bahaya
lainnya.
Pastikan juga lokasi titik kumpul tidak menghalangi kendaraan
penanggulangan keadaan darurat, baik mobil pemadam kebakaran atau
ambulans. Hindari menentukan lokasi titik kumpul di area yang terdapat
banyak instalasi listrik, lalu lintas ramai, atau medan berbahaya.
b. Luas Area
Titik kumpul juga harus cukup besar untuk menampung seluruh orang
yang berada di tempat kerja (termasuk karyawan, kontraktor, atau tamu
perusahaan) agar tidak berdesak-desakan atau membatasi pergerakan jika
terjadi ledakan atau keadaan darurat sekunder. Menurut Permen PUPR
No.14 Tahun 2017, titik kumpul dapat berupa jalan atau ruang terbuka.
Tempat parkir yang luas dan ruang terbuka lainnya dapat dijadikan sebagai
titik kumpul yang aman. Menjadikan lobi atau dekat area pintu keluar
bukanlah solusi yang tepat.
c. Keamanan
Titik kumpul juga harus cukup jauh dari bahaya langsung lainnya, sehingga
tidak ada orang yang berada dalam bahaya tambahan selama keadaan

8
darurat. Ini dapat mencakup area di dekat sungai, pohon besar, pagar, atau
penghalang lainnya.
Hal ini tentu harus diimbangi dengan kemudahan untuk menjangkau titik
kumpul. Salah satu tantangan yang sering dihadapi saat menentukan titik
kumpul adalah menemukan lokasi pada jarak yang aman dan mudah
diakses oleh pekerja berusia lanjut atau penyandang disabilitas.
Titik kumpul harus ditandai dengan jelas menggunakan rambu K3 titik
kumpul. Rambu K3 titik kumpul harus dipasang cukup tinggi sehingga tidak
tertutup oleh pejalan kaki atau kendaraan yang melintas dan cukup besar
untuk dilihat dalam kondisi pencahayaan yang buruk.

R. Genset
Kanto Warehouse
r

Gambar 3. Sketsa proses evakuasi dalam keadaan darurat ke


Assembly Point

9
D4. SOP tanggap darurat untuk letak APAR dan eyewash /wastafel di
TPS LB3
Ada beberapa hal yang harus dicermati oleh pemilik APAR sebelum
menempatkan APAR, yaitu pemilihan tempat APAR, posisi penempatan APAR yang
ideal dan pemberian tanda APAR dengan detail sebagai berikut:
APAR harus diletakan pada area yang tidak terhalang benda- benda lain
dan mudah diakses.
Tempatkan atau pasang APAR pada dinding dengan jarak 125 cm dari atas
lantai atau minimal 15 cm dari atas lantai.
Jangan lupa pasang tanda APAR di atas APAR ketika sudah dipasang.
Jarak APAR satu dengan lainnya adalah 15 meter, namun bisa dirubah dan
diatur ulang sesuai saran dari pakar K3.
Poin-poinnya adalah sebagai berikut:
Tempatkan APAR di tempat yang mudah diakses dan tidak terhalang oleh
bendabenda lain.
Pasang APAR pada dinding, minimal 15 cm dari atas lantai atau idealnya
125 cm dari atas lantai
Lengkapi dengan tanda APAR yang dapat dipasang tepat di atas APAR.

D5. SOP Penyimpanan Limban B3 ke TPS Limbah B3


SOP (Standar Operasional Prosedur) pemindahan limbah B3 dari sumber
limbah ke TPS limbah B3, yaitu :
1) Limbah B3 dilakukan pewadahan/kemasan dari masing – masing
sumber penghasil limbah B3
2) Pewadahan/Kemasan dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak.
3) Bentuk ukuran dan bahan kemasan disesuaikan dengan karakteristik
limbah B3.
4) Limbah yang tidak sesuai karakteristiknya tidak boleh dicampur dalam
satu kemasan.
5) Pengisian kemasan harus mempertimbagkan kemungkinan
pengembangan volume limbah, pembentukan gas, atau naiknya tekanan.
6) Jika kemasan sudah tidak layak (Pengkaratan/rusak permanen, bocor),
limbah dipindah ke kemasan lain yang layak.

10
7) Dari masing – masing sumber, limbah B3 dipindahkan ke TPS Limbah B3
oleh petugas yang bertanggung jawab menggunakan trolly atau lainnya.
8) Petugas yang melakukan pemindahan wajib menggunakan APD
9) Limbah B3 disimpan di TPS Limbah B3 dengan penempatan sesuai
dengan karakteristik limbah B3.
10)Dilakukan pencatatan jenis dan volume Limbah B3 yang masuk dan keluar
di TPS Limbah B3.

Gambar 5. Diagram alir SOP Penyimpanan Limbah B3

11
Gambar 6. Proses penyimpanan dari Sumber Limbah B3 ke TPS LB3

E. Kewajiban pemenuhan Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3


E1. Internalisasi Biaya Lingkungan

12
No Uraian Unit Biaya (Rp.) Total (Rp.)
1. Pembuatan TPS LB3 1 15.000.000,00 15.000.000,00
2. Biaya Peneingkatan 1 10.000.000,00 10.000.000,00
Kapasitas
3. Biaya Pemantauan 1 5.000.000,00 5.000.000,00
4. Pemeliharaan 1 5.000.000,00 5.000.000,00
Total 35.000.000,00
Tiga Puluh Lima Juta Rupiah

13

Anda mungkin juga menyukai