Anda di halaman 1dari 45

Tata Laksana

Pengelolaan Limbah B3
Hera Hendayani, S.Si, MPSDA
JF Pengendali Dampak Lingkungan
Ahli Muda

Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 dan Dinas Lingkungan Hidup


Penerbitan Persetujuan Lingkungan di Fasilitas Provinsi Jawa Barat
Pelayanan Kesehatan
Selasa, 20 Juni 2023
Outline

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP

POTENSI PENCEMARAN LIMBAH FASYANKES

PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS

PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS

Marketing Campaign 2
01
Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
PP No 22 Tahun 2021
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
Memperpendek birokrasi perizinan, dan memperkuat
penegakan hukum, tanpa mengurangi tujuan dan fungsinya

(Integrasi Izin Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha)


PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN
NOMOR 5 TAHUN 2021 PEMERINTAH
Tentang Penyelenggaraan Perizinan NOMOR 22 TAHUN
Berusaha Berbasis Risiko 2021
Tentang Penyelenggaraan
dan
MELINDUNGI KUALITAS LINGKUNGAN DAN MEMPERMUDAH
Perlindungan Lingkungan
KEGIATAN BERUSAHA Hidup
KBLI (Klasifikasi Kode KBLI 86101 : Aktivitas Rumah Sakit Pemerintah
Baku Usaha
Lapangan Indonesia) Kode KBLI 86103 : Aktivitas Rumah Sakit Swasta
Marketing Campaign 4
PEMBAGIAN KEWENANGAN
Berdasarkan Lampiran I PP 5 Tahun 2021 Sektor Kesehatan, Obat dan Makanan

Marketing Campaign 5
DEFINISI
Rincian Teknis • Persyaratan yang harus dipenuhi setiap orang yang
Penyimpanan LB3 menghasilkan Limbah B3 sehingga dapat melakukan
Penyimpanan Limbah B3

Persetujuan • Bentuk persetujuan teknis Pengelolaan Limbah B3 dari


Teknis PLB3 Pemerintah atau Pemda berdasarkan standar Pengelolaan
Lilmbah B3

Surat Kelayakan
Operasional • Surat kelayakan pemenuhan standar pengelolaan limbah B3
(SLO PLB3) dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan Limbah B3

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Pernyataan


Persetujuan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah
Lingkungan mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah
Marketing Campaign 6
Penaatan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Suatu Kegiatan/Usaha

PENGENDALIAN PENGELOLAAN LB3


• Rincian Teknsi/Standar
PENCEMARAN AIR penyimpanan LB3
• Pemenuhan baku mutu • Pertek dan SLO pengumpulan,
• Pertek dan SLO pembuangan pemanfaatan, pengolahan, dst.
LB3
air limbah
• Pemenuhan ketentuan teknis DOKUMEN & • Pendataan dan identifikasi LB3
• Ketaatan perpindahan LB3
• Pelaporan
Dst. PERSETUJUAN • Pengelolaan Limbah B3 oleh
Pihak Penghasil Kepada Pihak ke-
LINGKUNGAN 3 Pengelola Lanjut
• Pelaporan
Dst.
PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA
• Pemenuhan baku mutu emisi
• Pertek dan SLO Emisi
• Pemenuhan ketentuan teknis
• Pelaporan
Dst. 7
Kendala Penaatan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
03
01 Perizinan Ketidaktepatan pemilihan pihak ke-3
Fasyankes belum memiliki perizinan Kurang teliti dalam pemilihan
pengelolaan lingkungan seperti pihak ke-3 pengolah limbah B3
persetujuan teknis air limbah, emisi, sehingga timbul adanya
maupun pengelolaan limbah B3 ketidaksesuaian antara limbah B3
(izin/rincian teknis TPS Limbah yang dikelola dengan perizinan
B3, dst) yang dimiliki pihak ke-3

02 Kewajiban Pemantauan Pelaporan 04


Beberapa fasyankes belum rutin
Kewajiban pengukuran
melakukan pelaporan pengelolaan
kualitas air ataupun emisi dan pemantauan lingkungan melalui
menjadi kendala terutama SIMPEL/SIRAJA ataupun secara
dalam hal biaya/anggaran manual kepada DLH kab/kota, DLH
Jabar dan KLHK 8
02
Potensi Pencemaran
Limbah Fasyankes
Sumber: RS, Lab,
Puskesmas, Klinik &
POTENSI Praktek Dokter

PENCEMARAN NON-B3 limbah padat yang dihasilkan dari


LIMBAH kegiatan di fasyankes di luar medis yang
LIMBAH PADAT berasal dari dapur, perkantoran, taman,
dan halaman yang dapat dimanfaatkan
FASYANKES kembali apabila ada teknologinya
SEGREGASI
LIMBAH
MEDIS • limbah infeksius,
EMISI AIR • imbah patologi,
LIMBAH limbah benda tajam,
UDARA/GAS •
LIMBAH • Limbah farmasi,
• limbah sitotoksis,
B3 • limbah kimiawi,
• limbah radioaktif,
• limbah kontainer
semua limbah yang semua air buangan dari bertekanan, dan
berbentuk gas yang kegiatan di rumah sakit • limbah dengan
kandungan logam berat
berasal dari kegiatan termasuk air limbah
yang tinggi.
pembakaran di rumah dari toilet,
sakit seperti, boiler dapur,laundry, kegiatan E-Waste (Lampu TL), minyak
insinerator dan genset, pencucian alat, dan NON-
pelumas bekas, majun
kendaraan sebagainya. MEDIS terkontaminasi, sludge IPAL
Mayoritas Kondisi Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes

Umumnya

1. Belum mengidentifikasi limbah B3


yang dihasilkan
2. Belum melakukan pencatatan &
pengisian neraca LB3
3. Menyerahkan LB3 ke pihak ketiga
yang belum memiliki izin/ persetujuan • Fasyankes fokus pada pelayanan
teknis dan SLO Kesehatan
4. Belum melaporkan pengelolaan LB3 • SDM terbatas
yang dilakukan • Fasilitas pengolah limbah medis
5. Belum memiliki fasilitas TPS LB3 yang (insinerator) yang dimiliki
memadai fasyankes belum memenuhi
6. Belum memiliki izin/rincian teknis TPS persyaratan teknis
LB3
7. Belum memiliki izin/ persetujuan KARENA • Lokasi fasyankes dekat dengan
permukiman penduduk, tidak
teknis dan SLO insinerator LB3 memenuhi persyaratan untuk
mengoperasikan insinerator
Contoh
Permasalahan
Limbah Medis

Fasilitas Bangunan
TPS LB3 dan tata
kelola yang belum
memenuhi standar
PermenLHK No. 6
tahun 2021
Contoh
Permasalahan
Limbah Medis
03
PENGELOLAAN LIMBAH
B3 MEDIS
Berdasarkan PermenLH No. 56 Tahun 2015
POTENSI
LIMBAH B3
DARI NON-MEDIS MEDIS
FASYANKES • Limbah elektronik (lampu • Limbah infeksius (A337-1)
PP 22 TAHUN TL, dst) [B107d] • Produk farmasi kedaluwarsa

2021
• Aki bekas [A102d] (A337-2)
• Kemasan Bekas B3 [B104d] • Bahan kimia kedaluwarsa
• Limbah Oli/ Pelumas Bekas (A337-3)
[B105d] • Peralatan laboratorium
• dst terkontaminasi B3 (A337-4)
• dst

15
LIMBAH
MEDIS DARI
FASYANKES
Berdasarkan
Lampiran IX
PP 22 TAHUN
2021

16
REGULASI PENGELOLAAN LB3 DI FASYANKES

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Acuan teknis
sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang » UU 1/1970 ttg Keselamatan Kerja
Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja » UU 36/2009 ttg kesehatan (fasyankes
lbh banyak drpd P.56)
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang » UU 32/2009 ttg PPLH
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan » PP 22/2021 ttg PLB3
Lingkungan Hidup » PMK 46/2015 akreditasi PKM, Klinik,
Praktek mandiri
Mengatur pengelolaan limbah dari penetapan hingga » PMK 9/2014 ttg klinik
pembuangan. » PMK 7/2019 ttg Kesehatan
Lingkungan RS
Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara » PermenLHK 56/2015 ttg tata cara &
dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari persyaratan teknis PLB3 Fasyankes
Fasyankes
» PermenLHK 6/2021 ttg Tata Cara dan
Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan, Persyaratan Pengelolaan Limbah
pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di Bahan Berbahaya dan Beracun
Fasyankes
Struktur PermenLHK No. 56/2015
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tata Cara
Pengurangan dan 01 07
Pengelolaan Limbah B3 yang
timbul dari fasilitas pelayanan
Pemilahan Penjaminan kesehatan meliputi tahapan:
Perlindungan

02 Personel
Pengelolaan
Pengurangan Dan
Pemilahan Limbah B3
Simbol
Penyimpanan Limbah B3

06 Pengangkutan
03 Tata Cara
Penguburan
Limbah B3
Tata Cara Pengolahan Limbah
Penyimpanan B3

05 Penguburan Limbah

04 Tata Cata
Pengolahan
B3

Tata Cara Pemberian,Kode, Penimbunan Limbah B3


Format, Pengisian Manifes dan
Pelektana Simbol dan Label
PENGELOLAAN LB3 MEDIS DI FASYANKES
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES

Penguburan
Pengurangan&Pemilahan Penyimpanan Pengangkutan • Pada lokasi yang sulit
/tidak terjangkau oleh
• Menghindari penggunaan material • Penyimpanan dilakukan di • LB3 Medis diangkut pihak ke-3 berijin
yang mengandung B3 TPS RS oleh transporter • Sesuai P.56/2015 ttg
• Melakukan tata kelola yang baik • Jenis limbah B3 Covid menuju pihak tata cara persyaratan
dalam pengadaan bahan kimia & umumnya bersatu dengan pengolah teknis pengelolaan lb3
farmasi ruangan non-Covid-19 dari fasyankes
• Mewadahi LB3 sesuai dengan
kelompok/karakteristik LB3

Penimbunan Pengolahan
• Penimbun dilakukan oleh • LB3 medis diolah
pihak ke-tiga yang berizin pihak ke-3
berizin
PENGURANGAN CONTOH

 Hindari penggunaan material yang


mengandung bahan berbahaya dan
beracun apabila terdapat pilihan yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good
house keeping) setiap bahan atau material
yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan dan/atau pencemaran terhadap Spygnometer merkuri Spygnometer digital
lingkungan serta pengelolaan bahan kimia
dan farmasi untuk menghindari
penumpukan dan kadaluarsa
 Melakukan pemisahan aliran limbah
menurut jenis, kelompok, dan/atau
karakteristik limbah; TERMOMETER MERKURI TERMOMETER DIGITAL
 Pencegahan dan perawatan berkala
terhadap peralatan sesuai jadwal. Tidak melakukan pembelian alkes mengandung
merkuri
(sesuai RAN PPM bhw merkuri dihapus 2020)
MENGURANGI LB3 MENJADI NON B3
DISINFEKSI Limbah B3 menjadi Limbah
SEPARASI LB3 BERDASARKAN
Non B3 WARNA DAN JENIS
Selain diserahkan ke pihak ketiga berizin, fasyankes
juga dapat mengolah LB3 menjadi non B3, sesuai
dengan P56 Tahun 2015 (Pasal 38)
PEMILAHAN DAN PEWADAHAN
• Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh penghasil
limbah (mis: perawat). Di setiap sumber/ ruangan
ditempatkan wadah yang sesuai dengan limbah yang MERAH
dihasilkan.
• Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok limbah dan
KUNING
diberikan kantong plastik sesuai warna.
• Volume paling tinggi Limbah yang dimasukkan ke dalam
wadah atau kantong Limbah adalah 3/4 (tiga per empat) KUNING
Limbah dari volume, sebelum ditutup secara aman dan
dilakukan pengelolaan selanjutnya
• Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat UNGU

dilakukan tindakan. Setelah menyuntik, suntik langsung


dimasukan ke dalam safety box tanpa menutup kembali.
• Pemadatan atau penekanan Limbah dalam wadah atau COKLAT

kantong Limbah dengan tangan atau kaki harus dihindari


secara mutlak.
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS
PENGANGKUTAN • Pengumpulan limbah minimum
Dalam Fasyankes setiap hari atau sesuai
(in situ) kebutuhan.
Internal • Setelah limbah diambil dari
Fasyankes sumbernya
Perpindahan Limbah
• Limbah diangkut sebelum
B3 Fasyankes penuh (3/4 dari volume limbah)
• Tidak dianjurkan melakukan
Dilakukan oleh: pemadatan/penekanan pada
a. Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah B3 saat pengumpulan limbah
yang dihasilkannya dari lokasi Penghasil untuk menghindari risiko
Limbah B3 ke: tertusuk
1. tempat Penyimpanan Limbah B3 yang
digunakan sebagai depo pemindahan;
atau Menuju Depo atau
2. Pengolah Limbah B3 yang memiliki Pengolah kluster
izin/pertek dan SLO Pengelolaan
Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3; atau
b. Pengangkut Limbah B3 yang memiliki
izin/pertek dan SLO Pengelolaan Limbah
Pengangkutan
B3 untuk Kegiatan Pengangkutan Limbah Eksternal dilakukan oleh
B3, jika Pengangkutan Limbah B3 dilakukan
transporter
di luar wilayah kerja fasilitas pelayanan
yang berijin.
kesehatan.
PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH MEDIS
› Memiliki TPS LB3 dan menyimpan limbah B3 pada TPS LB3
› Mengurus perizinan TPS LB3 yang saat ini berubah menjadi
standar/rincian teknis yang terintegrasi dengan persetujuan
lingkungan (precautionary principle)
› Taati persyaratan teknis TPS LB3 (penggunaan simbol, label,
pewadahan, pengemasan dan penyimpanan, sistem tanggap darurat
spt eyewash, log book & neraca LB3, prinsip cradle to grave, SOP
(tanggap darurat, kebakaran, tumpahan, etc))
› Bangunan TPS yang memenuhi persyaratan harus sesuai dengan
PermenLHK No 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

WAKTU PENYIMPANAN P.56/Menlhk- Setjen/2015

LB3 dengan karakteristik Infeksius, benda tajam, dan LB3 dengan karakteristik bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, atau sisa
patologis disimpan paling lama kemasan, radioaktif, farmasi, sitotoksik, peralatan medis yang
› 2 hari pada tempertaur lebih besar dari 0 derajat memiliki kandungan logam tinggi, dan tabung gas atau kontainer
celsius, atau bertekanan disimpan paling lama
› 90 hari pada temperatur sama dengan atau lebih kecil › 90 hari : 50 Kg / hari
dari 0 derajat celsius › 180 hari : kurang dari 50 Kg / hari untuk LB3 kategori 1
PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
Pengolahan › Autoklaf (tipe alir gravitasi
Termal dan/atau tipe vakum)
› Microwave (gelombang
Pengolahan
mikro)
Limbah B3 › Iradiasi frekuensi radio
Fasyankes › Insinerator

Pengolahan Limbah B3
dilakukan secara termal oleh: Pengolahan › Disinfeksi Kimiawi
a. Penghasil Limbah B3 yang
Non Termal › Proses Biologis
memiliki Izin/Pertek dan › Enkapsulasi
SLO Pengelolaan Limbah B3
› Inertisasi
untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3; atau
b. Pengolah Limbah B3 yang
memiliki Izin/Pertek dan Fasyankes yang akan mengolah limbahnya pada
SLO Pengelolaan Limbah B3
insinerator/ autoklaf/ pengolahan secara termal harus
untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3 (hanya
memiliki Pertek dan SLO Pengelolaan Limbah B3
insinerator) untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3 dari KLHK
PENGOLAHAN LIMBAH B3 FASYANKES SECARA
TERMAL
PERSYARATAN TEKNIS INSINERATOR
1. Nama Insinerator : -
2. Kapasitas insinerator : -
3. Sistem Pengumpanan : Semi Otomatis
4. Temperatur ruang bakar pertama : 800°C – 1.000°C
5. Temperatur ruang bakar kedua : 1.000°C – 1.200°C
6. Volume ruang bakar pertama : -
7. Volume ruang bakar kedua : -
8. Tinggi cerobong : -
9. Diameter cerobong : -
10. Bahan bakar : Gas/Solar
11. Alat pengendali pencemaran udara : Wet scrubber/Cyclone

PERSYARATAN ADMINISTRASI LIMBAH YANG DILARANG


MASUK KE INSINERATOR
Persetujuan Teknis di Bidang Pengelolaan Limbah
01 B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3 › Limbah B3 radioaktif
› Limbah B3 dengan karakteristik
02 Persetujuan Lingkungan mudah meledak
Surat Kelayakan Operasional di Bidang Pengelolaan › Limbah B3 merkuri
03 Limbah B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3
PENGOLAHAN LIMBAH B3 FASYANKES SECARA
TERMAL

IRADIASI
FREKUENSI RADIO
AUTOKLAF GELOMBANG MIKRO

LIMBAH YANG DILARANG

› patologis › patologis › patologis


› bahan kimia kedaluwarsa, › bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, › bahan kimia kedaluwarsa,
tumpahan, atau sisa kemasan atau sisa kemasan tumpahan, atau sisa
› radioaktif › radioaktif kemasan
› farmasi › farmasi › radioaktif
› sitotoksik › sitotoksik › farmasi
› peralatan medis yang memiliki › sitotoksik
kandungan logam berat tinggi

Hasil Pengolahan LIMBAH NON B3


PENGUBURAN
UNTUK LIMBAH BENDA TAJAM

Hanya untuk
Limbah Patologis
Benda tajam
Lokasi penguburan dan fasilitas penguburan
limbah medis wajib memiliki/mendapatkan
persetujuan dari DLH kabupaten/kota

PERSYARATAN KEGIATAN
UNTUK
LIMBAH
01 Tidak ada fasilitas insinerator di wilayah tsb PATOLOGIS
02 Pada kondisi darurat, dan setelah disinfektasi
atas limbah
03 Dilakukan oleh penghasil
KEWAJIBAN LAIN
Persyaratan Pengelolaan LB3 oleh pihak
ketiga jasa pengelola Checklist Pengangkutan LB3 Medis
sebelum dikelola lebih lanjut:

Pengelola LB3 Medis (pengolah) :


• MoU penghasil dengan pengolah/pengumpul dan
transpoter (tiga pihak/tripartit)
• Memiliki izin/ pertek dan SLO dari KLHK untuk mengolah
LB3 sesuai dengan LB3 yang dihasilkan
• Surat Pernyataan Tidak Bermasalah dengan Lingkungan
• Memiliki festronik
Pengangkut LB3 Medis : PT XXXX
• MoU penghasil dengan pengolah/pengumpul dan
transpoter (tiga pihak/tripartit)
• Memiliki rekomendasi dari KLHK untuk mengangkut LB3
sesuai dengan LB3 yang dihasilkan
• Memiliki izin dari Kemenhub untuk mengangkut LB3 sesuai
dengan LB3 yang dihasilkan
• Nomor kendaraan, spesifikasi kendaraan sesuai dengan izin
• Memiliki festronik
PELAPORANPermenLHK 6/2021
PENCATATAN PENGELOLAAN
Penghasil LB3 wajib melakukan pelaporan rutin LIMBAH B3 (LOG BOOK)
PLB3 (neraca LB3) secara berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam 6 (enam) bulan melalui
aplikasi SIRAJA (https://plb3.menlhk.go.id)

Catatan: sebagian kabupaten/kota masih mewajibkan


pelaporan secara hardcopy

Pelaporan
› Memudahkan pengawasan PLB3 sejak
dihasilkan, diangkut, diolah, dimanfaatkan,
diekspor, dan ditimbun (dilandfill).
› Mengetahui penyebaran limbah B3 dan juga
ketaatan dari setiap penghasil dan pengelola
limbah B3.
› Untuk mengetahui kinerja PLB3 yang dilakukan
oleh pengelola LB3
› Sebagai bahan pertimbangan dalam
pemberian perpanjangan izin PLB3
Format
PELAPORAN Neraca
Penghasil LB3 wajib melakukan pelaporan rutin Limbah B3
PLB3 (neraca LB3) secara berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam 6 (enam) bulan
melalui aplikasi SIRAJA
(https://plb3.menlhk.go.id)
KINERJA
Catatan: sebagian kabupaten/kota masih mewajibkan PENGELOLAAN
pelaporan secara hardcopy LIMBAH B3

Pelaporan PermenLHK 6/2021


› Memudahkan pengawasan PLB3 sejak
dihasilkan, diangkut, diolah, dimanfaatkan,
diekspor, dan ditimbun (dilandfill).
› Mengetahui penyebaran limbah B3 dan juga
ketaatan dari setiap penghasil dan pengelola
limbah B3.
› Untuk mengetahui kinerja PLB3 yang dilakukan
oleh pengelola LB3
› Sebagai bahan pertimbangan dalam
pemberian perpanjangan izin PLB3
04

PERIZINAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Berdasarkan PP No 22 Tahun 2021
PENGELOLAAN LIMBAH
BERBAHAYA DAN
BERACUN (LB3)
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (P3LH)
Bab VII. Pengelolaan Limbah B3 dan
Pengelolaan Limbah nonB3

Marketing Campaign 34
Ruang Lingkup a. Penetapan Limbah B3;
PENYELENGGARAAN b. Pengurangan Limbah B3;
Pengelolaan
STANDAR/
c. Penyimpanan Limbah B3; RINCIAN
Limbah B3 d. Pengumpulan Limbah B3;
TEKNIS

(Pasal 274 – 449) e. Pengangkutan Limbah B3;


f. Pemanfaatan Limbah B3;
PERSETUJU
AN TEKNIS
g. Pengolahan Limbah B3; DAN SLO
h. Penimbunan Limbah B3;
i. Dumping (Pembuangan) Limbah B3;
j. Pengecualian Limbah B3;
k. Perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Pemulihan Fungsi
Lingkungan Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3;
dan
n. Pembiayaan.
Amanat PP 22 /2021
pasal 449 huruf a sd huruf q:
Untuk mengatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri LHK mengenai ketentuan:

Tata cara uji karakteristik Fasilitas penimbunan LB3


Tata kerja tim ahli Uji total konsentrasi zat pencemar
untuk penimbunan LB3
Rincian persyaratan tempat
penyimpanan LB3 Rincian persyaratan lokasi
untuk fasilitas penimbunan LB3
Tata cara pengemasan LB3, Pelabelan
LB3, dan Pemberian Simbol LB3 Tata cara persyaratan
pemanfaatan lingkungan hidup
Spesifikasi dan rincian
penggunaan alat angkut Tata cara dan rincian penutupan
bagian paling atas fasilitas
Rincian dan penggunaan manifes penimbusan akhir
pengangkutan LB3
Rincian persyaratan perstujuan
Rincian pemanfatan LB3 teknis untuk kegiatan dumping
Rincian pengolahan LB3 Tata cara permohonan dan
Baku mutu emisi penerbitan penetapan
penghentian kegiatan dumping 36
PERUBAHAN MENDASAR
DALAM PP 22/2001 TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NONB3, SERTA
PERMEN 6/2021

Perubahan Frasa
Perubahan Status
01 beberapa jenis Limbah B3
IZIN TPS LIMBAH STANDAR/RINCIAN TEKNIS
B3 PENYIMPANAN LIMBAH B3
Perizinan Pengelolaan
02 Limbah B3 IZIN
PERSETUJUAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3 YANG
PENGELOLAAN
DIIKUTI SURAT KELAYAKAN
LIMBAH B3
OPERASIONAL (SLO)
03 Konsekuensi Hukum
IZIN LINGKUNGAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN

PERSETUJUAN UJI SETELAH PERTEK PLB3 TERBIT


Marketing Campaign COBA 37
PERUBAHAN MEKANISME PERIZINAN

Terdapat kewajiban kepada setiap usaha Pengumpulan Limbah B3


Kegiatan pengelolaan
dan/atau kegiatan wajib Amdal atau limbah b3 meliputi:
UKL-UPL yang melakukan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3 wajib memiliki: Pemanfaatan Limbah B3

Pengolahan Limbah B3
Persetujuan teknis PLB3
Penimbunan Limbah B3
SLO-PLB3

untuk setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-


UPL yang melakukan kegiatan Dumping (pembuangan
Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PSLB3, tanpa
disertai dengan kewajiban memiliki SLO-PLB3.
Marketing Campaign 38
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Izin TPS LB3 Selama ini
Kedepan,
terintegrasi ke dalam Kewenangan
tidak ada
NIB atau dokumen izin TPS LB3
izin TPS LB3
AMDAL, UKL-UPL ada di
berdiri
(tergantung risiko Kab/Kota
sendiri
Pelaku Usaha)

a. Standar Penyimpanan Usaha dan/


Limbah B3 Cukup dengan
Kegiatan Wajib
diintegrasikan ke NIB memenuhi persyaratan
SPPL
& ketentuan teknis TPS
LB3 yg ditetapkan
b. Rincian Teknis Usaha dan/
Penyimpanan Limbah Kegiatan Wajib
Perubahan
B3 yang dimuat dalam Amdal dan UKL-
UPL, serta instansi Dokumen
Persetujuan
pemerintah yang Bila terjadi Amdal, UKL-UPL,
Lingkungan
menghasilkan perubahan karena atau disesuaikan
Limbah B3 pengembangan dengan
kegiatan peraturan

Marketing Campaign 39
MEKANISME INTEGRASI STANDAR/RINCIAN TEKNIS
PENYIMPANAN LIMBAH B3

Izin TPS LB3 terintegrasi ke dalam NIB atau dokumen AMDAL, UKL-UPL
(tergantung risiko Pelaku Usaha)

Standar Penyimpanan Rincian Teknis Penyimpanan


Limbah B3 Limbah B3

Diintegrasikan ke dalam NIB Diintegarsikan dalam Persetujuan Lingkungan

Untuk Usaha dan/ Kegiatan Untuk Usaha dan/ Kegiatan Wajib Amdal dan UKL-UPL,
Wajib SPPL serta instansi pemerintah yang menghasilkan Limbah B3
Secara otomatis akan Kewenangan pengintegrasian disesuaikan dengan pihak yang
muncul pada saat menerbitkan Perizinan Berusaha/ NIB (PP 5 Tahun 2021)
pendaftaran pada sistem
OSS RBA (sistem masih Pengintegrasian dilakukan dengan mengajukan permohonan
belum dapat diakses) perubahan Persetujuan Lingkungan dengan memasukkan
Rincian Teknis Limbah B3 ke dalam Persetujuan Lingkungan.

Marketing Campaign 40
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3
MELIPUTI

Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3


yang akan disimpan

Dokumen yang menjelaskan tentang tempat


Penyimpanan Limbah B3

Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan


Limbah B3

Persyaratan lingkungan hidup

Kewajiban pemenuhan rincian teknis Penyimpanan


Limbah B3.
Marketing Campaign 41
PERMOHONAN DAN PENERBITAN PERSETUJUAN
TEKNIS DAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL
Persetujuan Teknis (Pertek) dan CARA PENGAJUAN PERTEK
Surat Kelayakan Operasional (SLO) WAJIB dimiliki oleh :
Bersamaan
KEGIATAN PERTEK SLO KEWENANGAN dengan PL
(PEJABAT PENERBITAN) 1. Wajib
AMDAL
PENGUMPULAN LB3 ✔ ✔ Menteri, Pengajua
Gubernur, n
Bupati, sendiri
Walikota Diajukan
PEMANFAATAN LB3 ✔ ✔ Menteri 2. Wajib
sebelum
UKL-UPL
PENGOLAHAN LB3 ✔ ✔ Menteri Pangajuan
PL
PROSES PENERBITAN
PERTEK PEJAB PEMERIKSAAN DOKUMEN (2 hari
PEMOHON
AT kerja)
PENER PERUBAHAN PERTEK dapat
BIT VERIFIKASI (7 hari kerja)
dilakukan :
Dilengkapi persyaratan teknis  Sebelum terbitnya Pertek
& PENERBITAN PERTEK (7 hari atau
kelengkapan dokumen kerja)
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO)

Sebagai dasar dimulainya


SL OPERASIONAL PLB3
Sebagai dasar dimulainya PENGAWASAN
O terhadap PLB3

PROSES
PENERBITAN
LAPORAN SLO
PENJELASAN VERIFIKASI
PEMBANGUNAN (10 hari
PELAKU USAHA FASILITAS
LAPORAN UJI COBA PLB3 kerja)

PERSETUJUAN PENERBIT
LINGKUNGAN AN
SLO PLB3
(7 hari
KONSEKUENSI HUKUM TERBITNYA PP 22/2021
Pasal Peralihan
Permohonan perpanjangan izin Pengelolaan Limbah B3
Izin Pengelolaan yang telah dinyatakan lengkap persyaratan administrasi
Limbah B3 yang telah dan teknis sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini,
terbit, dinyatakan dilanjutkan sampai dengan terbitnya Persetujuan Teknis
tetap berlaku sampai dan/atau perubahan Persetujuan Lingkungan dengan
berakhirnya masa mengubah rencana pengelolaan dan pemantauan
berlaku izin lingkungan hidup

Jenis Limbah B3 yang telah menjadi Limbah nonB3 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIV Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 dan telah memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3, izin yang dimiliki harus dilakukan perubahan Persetujuan
Lingkungan dengan mengubah rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup untuk kegiatan pengelolaan Limbah nonB3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan
Menteri ini mulai berlaku.
Marketing Campaign 44
Terima Kasih.
Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Barat
(022) 87353565
dlh@jabarprov.go.id
http://dlh.jabarprov.go.id

Formulir Pertek Formulir Pertek Formulir Pertek


Air limbah dan Rintek LB3 Emisi

Anda mungkin juga menyukai