IDENTITAS KEGIATAN
BAB II
Gambar 1
PETA LOKASI
b. Lama Usaha.
Usaha atau kegiatan akan berlangsung terus menerus sesuai perkembangan
penyediaan kebutuhan konsumen yaitu daging ayam.
c. Kapasitas Kandang.
Rencana kegiatan peternakan ayam pedaging dengan jumlah populasi 14.000
ekor dalam 2 ruang kandang menggunakan sistem close house (sistem tertutup).
d. Penggunaan Lahan.
Luas bangunan rencana peternakan sebesar 864 m² untuk pembangunan
kandang tipe close house dan gudang serta mess karyawan terdiri dari 2 lantai.
Tabel 1
PENGGUNAAN LAHAN
e. Bibit Ternak.
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha
peternakan. Rencananya bibit ayam atau day old chicken (DOC) diperoleh dari PT.
Cemerlang Unggas Lestari melalui perjanjian kerjasama dengan pemrakarsa.
Pemasukan ayam bibit dilakukan secara bertahap. Secara singkat DOC ayam yang
sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat
dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan
mengkilap, ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram, tanggal
menetas tidak lebih lambat atau cepat. Sedangkan dalam pemeliharaan bibit
dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak akan segera diberi
perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas
Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas.
Tabel 2
KOORDINAT
NO BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN (LS)
1. 110°47.951’T 7°5.754’S
2. 110°47.948’T 7°5.764’S
3. 110°47.983’T 7°5.775’S
4. 110°47.986’T 7°5.767’S
telah dinyatakan bahwa rencana lokasi pembangunan Kandang Ayam telah sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten Grobogan. Lokasi usaha atau kegiatan
tersebut merupakan sebidang tanah pekarangan D.I. kondisi exiting lahan berupa
tanah pekarangan dengan bangunan permanen diatasnya, terletak di dalam
dominasi kawasan peruntukan permukiman perdesaan Kecamatan Toroh dan
berada diluar deliniasi rencana perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B), sehingga diperbolehkan untuk pengembangan
A. TAHAP PRA-KONSTRUKSI.
1. Sosialisasi Warga Sekitar.
Sosialisasi diperlukan untuk menjalin interaksi yang positif dengan warga
masyarakat sekitar, harapannya juga agar tidak muncul persepsi yang negatif
terhadap rencana pembangunan Kandang Ayam. Sosialisasi telah dilakukan
oleh pihak pemrakasa kepada warga sekitar dengan disaksikan oleh ketua RT
dan RW dan diketahui oleh Kepala Desa dan Pihak Kecamatan yaitu pada hari
pada hari Kamis, 6 Desember 2019, di Dusun Mojolegi RT. 06 / RW. 01 Desa
Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Prakiraan dampak yang akan timbul : Adanya sikap dan persepsi positif
atau negatif dari masyarakat terkait dengan rencana kegiatan
pembangunan gudang.
2. Pengurusan Perijinan
Izin-izin yang dibutuhkan seperti, Ijin Lingkungan dan IMB akan diurus di
DPMPTSP Kabupaten Grobogan.
B. TAHAP KONSTRUKSI.
1. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi.
Tenaga kerja yang akan diterima adalah tenaga kerja yang mempunyai
komitmen dan sesuai kualifikasi. Adapun kebutuhan tenaga kerja mengikuti
perkembangan teknis.
Prakiraan dampak yang akan timbul : Terbukanya lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Gambar 2
SEPTIC TANK
C. TAHAP OPERASI.
1. Rekruitmen Tenaga Kerja.
Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 3 orang. Rekrutmen tenaga kerja
memprioritaskan warga sekitar lokasi yang terkena dampak langsung dengan
kegiatan. Adapun posisi tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari :
Tabel 3
KEBUTUHAN TENAGA KERJA TAHAP OPERASI
NO DEPARTEMEN JUMLAH
1. Kepala Kandang 1 orang
2. Anak Kandang 2 orang
Jumlah 3 orang
Sumber Data : Peternakan Ayam Tulus Rahayu
2. Jam Kerja
Adapun jam kerja 24 jam terbagi dalam 2 shift. Shift 1 mulai dari pukul 07.00
Tabel 4
KEBUTUHAN TENAGA KERJA TAHAP OPERASI
VOLUME JUMLAH
KEGIATAN JUMLAH KONVERSI
SATUAN KARYAWAN
Karyawan 0,54 lt/hr 3 orang 1,62 lt/hr 0,00162 m3/hr
Jumlah 1,62 lt/hr 0,00162 m3/hr
Sumber Data : Peternakan Ayam Tulus Rahayu
Dengan adanya timbulan sampah tersebut Peternakan Ayam Pedaging menyediakan tong
sampah terpilah organik dan anorganik sebanyak 5 unit untuk menampung dan mengelola
sampah yang dihasilkan dari kegiatan karyawan. Sampah organik dikelola dengan
melakukan pengomposan dalam komposter berukuran 1 m x 1 m. Sedangkan, sampah
anorganik ditampung pada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) berukuran 2
m x 2 m untuk dapat dimanfaatkan kembali dan sisanya dibuang ke TPA.
Tabel 5
VOLUME TIMBULAN LIMBAH B3
NO JENIS LIMBAH VOLUME PERIODE
1. Padat 20 Kg Periode
2. Cairan 10 Liter Bulanan
Sumber Data : Peternakan Ayam Tulus Rahayu
Tabel 6
LIMBAH KOTORAN TERNAK
JUMLAH VOLUME JUMLAH
JUMLAH TOTAL
POPULASI KOTORAN TOTAL
14.000 0,15 kg/ekor/hr 2,100 kg/hr 2,10 ton/hr
Jumlah 2,10 ton/hr
Sumber Data : Peternakan Ayam Tulus Rahayu
Tabel 7
DURASI KENDARAAN
NO PENGGUNA JENIS KENDARAAN DURASI
1. Karyawan Sepeda motor Setiap hari
2. Pakan Truk 1 x seminggu
3. Panen Truk Akhir periode
4. Limbah Ternak Truk Setiap hari
Sumber Data : Peternakan Ayam Tulus Rahayu
Tabel 8
PEMBERIAN PAKAN TERNAK
UMUR UMUR PAKAN (KG/HARI) RATA-RATA RESIKO
0 - - - 0.042 -
1 - 0.013 195 0.049 0.4
2 - 0.015 225 0.059 0.5
3 - 0.018 270 0.075 0.6
4 - 0.021 315 0.094 0.7
5 - 0.024 360 0.117 0.8
6 - 0.027 405 0.144 0.9
7 I 0.031 465 0.175 1
8 - 0.035 525 0.210 1.1
9 - 0.041 615 0.248 1.2
10 - 0.046 690 0.290 1.3
11 - 0.052 780 0.334 1.4
12 - 0.058 870 0.382 1.5
13 - 0.064 960 0.433 1.6
14 II 0.070 1.050 0.487 1.7
15 - 0.076 1.140 0.543 1.8
16 - 0.082 1.230 0.602 1.9
17 - 0.088 1.320 0.664 2
18 - 0.094 1.410 0.727 2.1
19 - 0.100 1.500 0.794 2.2
20 - 0.107 1.605 0.862 2.3
21 III 0.113 1.695 0.932 2.4
22 - 0.118 1.770 1.004 2.52
23 - 0.124 1.860 1.078 2.64
24 - 0.130 1.950 1.153 2.76
25 - 0.135 2.025 1.230 2.88
26 - 0.141 2.115 1.308 3.00
27 - 0.146 2.190 1.387 3.12
Jumlah 1.969 29.535
Sumber Data : Peternakan Ayam Tulus Rahayu
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan untuk ternak ayam sebanyak 14.000 ekor
dalam satu periode selama 27 hari adalah 29.535 Kg/periode atau 29,53
ton/periode. Sedangkan, pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam
diperkirakan rata-rata dua kali lipat dari jumlah konsumsi pakan per hari.
Tabel 9
PEMBERIAN MINUM TERNAK
UMUR UMUR MINUM (LITER/HARI) RATA-RATA BB/EKOR
(HARI) (MINGGU) PER EKOR TOTAL (KG)
0 - - - 0.042
1 - 0.026 390 0.049
2 - 0.03 450 0.059
3 - 0.036 540 0.075
4 - 0.042 630 0.094
5 - 0.048 720 0.117
6 - 0.054 810 0.144
7 I 0.062 930 0.175
8 - 0.07 1.050 0.210
9 - 0.082 1.230 0.248
Jadi kebutuhan air minun ternak sebanyak 14.000 ekor dalam satu periode
selama 27 hari adalah 59.070 liter/periode atau 59,07 m³/periode.
Tabel 10
VOLUME TIMBULAN SAMPAH
Gambar 3
ALUR PENGGUNAAN AIR PERBULAN KANDANG AYAM
a. Jaringan Listrik.
Jaringan listrik yang ada di lingkungan ini tersedia dengan daya 5 KVA.
c. Jaringan Drainase.
Kondisi drainase yang ada cukup memadai.
d. Pengelolaan Sampah.
Pengelolaan sampah direncanakan dengan menyediakan tempat khusus
untuk sampah organik dan anorganik.
c. Limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan Kandang Ayam karena tidak
termasuk limbah B3 maka limbah tersebut dimasukkan ke septic tank
yang terdapat dilokasi Kandang Ayam sendiri.
BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN HIDUP
SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
5. Peraturan Bupati Grobogan No. 64 Tahun 2017 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL) di Kabupaten Grobogan.
Kegiatan Operasi Pembangunan Kandang Ayam atas nama Tulus Rahayu di Desa
Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan tentu akan mengubah rona
lingkungan hidup awal. Oleh karena itu diperlukan identifikasi rona lingkungan hidup
awal yang meliputi :
KOMPONEN GEO-FISIK-KIMIA
A. KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Grobogan secara geografis terletak diantara 110°15’BT - 111°25’BT
dan diantara 7°LS - 7°30’LS. Dilihat dari tata ruang Provinsi Jawa Tengah,
Kabupaten Grobogan terletak diantara dua pegunungan Kendeng yang
membujur dari arah barat ke timur.
Gambar 5
PETA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN
C. IKLIM
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Semarang dari
tahun 2013 – 2015, rona lingkungan hidup awal pada komponen iklim wilayah
Kecamatan Purwodadi termasuk daerah beriklim tropis dengan suhu minimum
rata-rata 28°C hingga maksimumrata-rata 34°C.
D. KONDISI GEOLOGI
Pemetaan geologi dilakukan di daerah lokasi usaha / kegiatan dan sekitarnya.
Daerah ini termasuk kedalam Zona Antiklinorum Kendeng. Pemetaan ini
dimaksudkan untuk dapat mengetahui keadaan geologi dari daerah pemetaan
dan menambah pengetahuan mengenai pemetaan geologi bagi penyusun.
Pemetaan geologi dilakukan dengan berbagai tahapan, yaitu ; Tahapan
persiapan, Tahapan survei pendahuluan/Reconnaissance, Tahapan pekerjaan
lapangan, dan Tahapan pengolahan data serta pembuatan laporan.
E. KONDIS GEOMORFOLOGI
Aspek geomorfologi dari daerah pemetaan terdiri dari Satuan Fluvial (F1),
Satuan Dataran Bergelombang Lemah (D1), Satuan Perbukitan Landai Struktural
Terdenudasi (S8), dan Satuan Punggungan Antiklin (S9). Stratigrafi daerah
pemetaan tersusun atas Satuan Endapan Lempung, Lanau, Pasir; Satuan
Batulanau; Satuan Batugamping Pasiran; Satuan Batu Gamping Masif.
G. KONDIS HIDROGEOLOGI
Air khususnya air bersih merupakan salah satu sumber daya alam dan
kebutuhan hidup yang paling penting dan merupakan unsur agi semua mahluk
hidup di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung.
Jenis Akuifer : Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir.
Tipe Akuifer : Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas.
Tingkat Keterusan : Rendah sampai dengan sedang.
Muka Air Tanah : Beragam dari dekat muka tanah sampai dengan
yang lebih dari 6 meter.
Debit Sumur : < 4 liter/detik.
Kualitas Air : Baik
Tabel 11
Flora (tumbuh-tumbuhan) di sekitar lokasi kegiatan
NO. NAMA TUMBUHAN NAMA ILMIAH
1. Alang-alang Imperata cylindrical
2. Jati Tectona grandis
3. Jeruk bali Citrus x paradise
4. Jeruk nipis Citrus aurantifolia
5. Kelapa Cocos mucifera
6. Labu Cucurbita spp
7. Mahoni Swietenia mahagoni
8. Mawar Rosa sp
9. Melati Jasminum sambac
10. Mangga Mangifera indica
11. Nangka Artocarpus heterophyllus
12. Papaya Carica papaya
13. Pisang Musa paradisiaca
14. Sukun Artocarpus communis
15. Sangketan Heliotropium indicum
16. Sawo Zapota
17. Tebu Sacharum officinale
18. Ubi kayu Manihot utilisima
A. KONDISI DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan pada tahun 2015
sebesar 107.280 jiwa, terdiri dari penduduk laki laki sebanyak 52.960 jiwa dan
penduduk perempuan 54.320 sebanyak jiwa. Sex ratio penduduk Kecamatan
Toroh, Kabupaten Grobogan sebesar 97 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 97 sampai dengan 98 penduduk laki laki.
Tabel 12
Jumlah Penduduk Kecamatan Toroh Tahun 2012 – 2016
NO. TAHUN JUMLAH
1. 2012 105.714
2. 2013 106.249
3. 2014 106.773
4. 2015 107.280
5. 2016 107.698
Sumber data : BPS Kabupaten Grobogan Tahun 2017
Tabel 13
Kepadatan Penduduk Kecamatan Purwodadi Tahun 2012-2016
NO. TAHUN LUAS WILAYAH KEPADATAN PENDUDUK
1. 2012 119,31 Km² 105.714
2. 2013 119,31 Km² 106.249
3. 2014 119,31 Km² 106.773
4. 2015 119,31 Km² 107.280
5. 2016 119,31 Km² 107.698
Sumber: Dispendukcapil dan BPS Kab. Grobogan Tahun 2017