(DPLH)
DISUSUN OLEH:
Kesehatan merupakan salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
disyukuri, tanpa kesehatan kehidupan kita tidak berarti apa apa, kesehatan juga merupakan
hak asasi setiap individu yang harus dihargai dan juga merupakan investasi dalam
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Kemudian dalam rangka mendukung dan mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2020,
maka UPT Puskesmas Pulau Kijang selaku pemrakarsa bermaksud untuk mengembangkan
dan mengoperasikan lebih lanjut Puskesmas dan Sarana Penunjangnya di Kelurahan Pulau
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan; maka rencana Usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan perlu
dilengkapi dengan suatu dokumen lingkungan hidup dan izin lingkungan. Usaha dan/atau
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemrakarsa wajib memiliki dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman
sebagaimana ketentuan yang termuat dalam Peraturan Menteri Lingkungan dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 102 tahun 2016 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki Izin Usaha dan/atau kegiatan tapi
belum memiliki dokumen lingkungan. Dokumen ini disusun berguna untuk melengkapi
Lingkungan Hidup (DPLH), dengan harapan dapat kami gunakan sebagai pedoman dalam
Tembilahan, 2020
MUSTAKIM, SKM
NIP. 19790514 200604 1 013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN ........................................... 1
1.1 Identitas ......................................................................................................................... 1
1.2 Perizinan yang Dimiliki ................................................................................................ 1
1.3Usaha dan Kegiatan yang Berjalan ................................................................................ 1
1.4 Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan ............................................. 1
BAB II KEGIATAN YANG BERJALAN ......................................................................... 3
2.1 Lokasi Puskesmas ......................................................................................................... 3
2.2 Batas Wilayah Kegiatan ................................................................................................ 5
2.3 Jenis Kegiatan ............................................................................................................... 6
2.4 Lokasi dan Lahan Kegiatan ........................................................................................... 8
2.5 Listri Penerangan........................................................................................................... 8
2.6 Air Bersih ...................................................................................................................... 9
2.7 SDM .............................................................................................................................. 10
2.8 Perizinan ........................................................................................................................ 11
BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG TELAH TERJADI SERTA
PENGOLAHAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN YANG TELAH
DILAKUKAN .................................................................................................................. 12
3.1 Kualitas Udara Ambint dan Kebisingan........................................................................ 12
3.2 Kebisingan .................................................................................................................... 12
3.3 Kualitas udara indoor..................................................................................................... 13
3.4 Kualitas Air Permukaan ................................................................................................ 13
3.5 Kualitas Air Limbah ...................................................................................................... 13
3.6 Aspek Lingkungan Biologi ........................................................................................... 14
3.7 Aspek Sosial dan Persepsi Masyarakat ......................................................................... 14
3.8 Dampak Sampah Non Medis dan Medis ...................................................................... 15
BAB IV JUMLAH JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG DIBUTUHKAN............................................................. 16
4.1 Rencana Pemantauan Lingkungan ................................................................................ 16
4.2 Aspek Biologi (Vektor Penyakit dan Vegetasi) ............................................................ 18
4.3 Aspek Lingkungan Sosial ............................................................................................. 20
4.4 Aspek Kesehatan Masyarakat ....................................................................................... 20
BAB I
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB USAHA
1.1 Identitas :
2. Nama usaha : UPT Puskesmas Pulau Kijang
3. Alamat usaha : Jl. Kesehatan No 01. Kel. Pulau Kijang
4. Nomor Telepon : 0812-7097-9070
5. Email : pskmpulaukijang@gmail.com
6. Nama penanggung Jawab usaha : Mustakim, SKM
7. Jabatan penanggung jawab usaha : Kepala UPT Puskesmas
8. Instansi yang membina usaha : PEMDA Kab. INHIL
Gambar. 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
KABAG TU
MISBAHUDDIN, SKM
c. Batas Ekologis
Berdasarkan tapak lokasi kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijang yang terletak disekitar keramaian penduduk, maka kegiatan ini akan hanya
melibatkan ekosistem darat.
d. Batas Administratif
Batas wilayah administratif meliputi wilayah kerja di Kecamatan Reteh
Provinsi Riau
e. Batas Sosial
c). Jumlah Shif, karyawan yang bertugas di bagian pelayanan adalah 3 shif dan
karyawan yang bertugas dikantor, bekerja sesuai dengan hari dan jam kerja
yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Sedangkan kapasitas tempat tidur sebanyak 6 (enam ) tempat tidur,
dengan jenis kamar perawatan sebagai berikut :
2.2.1.b. Peralatan
Pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijangmenggunakan alat-alat
yang digunakan untuk melayani pasien.Puskesmas Pulau Kijang juga mempunyai
fasilitas pemeriksaan penunjang medis sebagai berikut :
Laboratorium
Ruang IGD
Ruang Bersalin/ VK
Sedangkan Fasilitas Peralatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijang
sesuai dengan nama ruangan sebagai berikut terlampir.
Gambar .2.2
Proses Penanganan Pasien
ALUR PASIEN PUSKESMAS PULAU KIJANG
RUANG GAWAT DARURAT / UGD
RUANG BERSALIN
LOKET OBAT
LABORATORIUM
Gambar. 3
Diagram Neraca Air Di Puskesmas Pulau Kijang
Distribusi Pipa Bak Penampung
sumur bor 20 M3/hari
Masuk Ke Kolam
Resapan DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 9
13,4 m3/Hari
2.6.SDM
Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijang sebanyak 21 orang dengan rincian seperti disajikan pada tabel 2.9. Tenaga kerja
yang dipekerjakan umumnya adalah masyarakat kabupaten Indragiri Hilir yang
mempunyai bidang keahlian sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan dalam
pelayanan kesehatan .
Tabel 2.9
Ketersediaan Ketenagaan UPT Puskesmas Pulau KijangTahun 2020
Jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijangadalah sebagai berikut :
3.1. Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan
a. Sumber Dampak
Akibat aktivitas disekitar Puskesmas, menyebabkan terjadinya dampak negatif
berupa peningkatan kebisingan dan keberadaan partikel debu selama tahap
pembangunan dan tahap operasional.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak pada pencemaran udara adalah TSP, H 2S,NH3,Sox,Nox,O3, CO,
CO2, Pb
c. Sebaran Dampak
Sebaran dampak yang akan terjadi adalah disekitar lokasi Puskesmas Pulau
Kijangdan masyarakat sekitar yang menyebar melalui udara.
d. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak pada pencemaran udara agar tidak melewati baku mutu
udara ambient, mengacu kepada PP. No.41 Tahun 1999 (0,23 mg/m³) dan KEP-
48/MENLH/11/1996 (55 dBA).
3.2. Kebisingan
a. Sumber Dampak
Akibat operasional Puskesmas Pulau Kijang, operasional dilokasi kegiatan
menyebabkan terjadinya dampak negatif berupa peningkatan kebisingan .
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah gangguan pendengaran
c. Sebaran Dampak
Sebaran dampak kebisingan kebisingan yang berasal dari operasional genset,
hanya berkisar disekitar lokasi kegiatan.
d. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak pada pencemaran kebisingan agar tidak melewati baku
mutu kebisingan mengacu kepada KEP-48/MENLH/11/1996 (55 dBA).
4.2.2. Vegetasi
a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah kegiatan penghijauan yang dilakukan
pada halaman luar Puskesmas Pulau Kijang. Berbagai jenis tanaman hias yang
ditanam sehingga menyebabkan perubahan lingkungan biologi.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak adalah adanya kegiatan revegetasi tanaman di halaman luar gedung,
tetapi pekerjaan tersebut tidak banyak menemukan kendala.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
4.4.3.Gangguan kesehatan
a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah terjadinya gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang kurang baik.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak yang menyebabkan gangguan kesehatan adalah limbah dari
Puskesmas Pulau Kijang, operasional fasilitas medis, fasilitas penunjang medis dan
fasilitas penunjang non medis.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah jenis penyakit yang terjadi disekitar
lingkungan Puskesmas Pulau Kijang dan dan jumlah penderita penyakit yang
berhubungan dengan gangguan kesehatan akibat kondisi sanitasi lingkungan yang
kurang baik. Selama tahap operasional Puskesmas Pulau Kijang, belum ditemukan
adanya gangguan penyakit disekitar lingkungan pemukiman masyarakat akibat limbah
cair dari operasional puskesmas.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui jenis penyakit dan
penderita jumlah penyakit yang berhubungan dengan gangguan kesehatan akibat
sanitasi lingkungan yang kurang baik selama tahap operasioanl berlangsung.
e. Metode Pemantauan.
Metode pemantauan dilakukan pada pengguna jasa pelayanan medis yang datang ke
Puskesmas Pulau Kijang, dengan cara melakukan wawancara langsung atau sistem
pengisian angket.
f. Periode Pemantauan.
Periode pemantauan dilakukan setiap pasien rawat inap yang dirawat di Puskesmas
Pulau Kijang
g. Biaya Pemantauan Lingkungan.
3. Saluran
Saluran air Kondisi saluran Visual Mingguan Karyawan Menjaga K3
hujan dan genangan air
Saluran Kondisi saluran Visual & Setiap 6 bulan Karyawan Untuk
domestic analisa sekali koperasi memantau
laboratorium kualitas air
4. Sistem Efisiensi Penggunaan Energi
Efisiensi Penggunaan Mencek Kwh Setiap bulan Maintenance/ Mengurangi
Penggunaan listrik meter listrik facility biaya dan
Energi yang terpakai optimalisasi
penggunaan
sumber daya
mineral
6. Kesehatan Karyawan dan Buruh
Kesehatan Kondisi Medical Setiap ada Human Kesehatan
Karyawan kesehatan record keluhan Resource Dept. Karyawan
dan Buruh kesehatan
Sumber: Puskesmas Pulau Kijang 2020
Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan
Pemantauan
Lingkungan
Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sumber Besaran Lokasi Periode Pemantauan Lokasi Periode
Jenis Dampak
Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Pemantauan Pemantauan
Hidup
Tahap Operasional
Operasional Penurunan Jumlah limbah - Membuat Instalasi Pengelolaan Air Lokasi IPAL Selama Melakukan Lokasi IPAL Periode pemantauan - Pelaksana :
UPT kualitas air yang dihasilkan Limbah (IPAL) operasional pengambilan dan badan air lingkungan untuk Sanitarian/Te naga
Puskesmas permukaan untuk limbah sehingga air limbah yang dihasilkan UPT sampel air penerima limbah cair Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring akibat limbah cair adalah 300 dapat dikelola sesuai Peraturan Puskesmas limbah dan dilakukan setiap Sungai Piring
pelayanan cair domestik liter perhari Menteri Lingkungan Hidup dan Sungai badan air bulan dan badan air
penunjang seperti dari Kehutanan RI Nomor P.68/Menlhk/ Piring penerima penerima 6 bulan - Pengawas : DLHK
medik dan kamar Setjen/Kum.1 menyesuaika sekali selama UPT Kab.INHIL, Dinkes
pelayanan mandi/toilet, /8/2016 n dengan Puskesmas Kab. INHIL
non medik kran cuci tentang Baku Mutu Air Limbah baku mutu Sungai Piring
tangan Domestik yang telah beroperasional
- Melaksanaka n operasional dipersyaratka
Dan pemeliharaan n.
/maintenance IPAL sesuai standard
operating procedure (SOP), - Pelaporan : DLHK
sehingga air limbah sesuai dengan Kab.INHIL, Dinkes
baku mutu. Kab. INHIL
- Dalam rangka mengurangi volume
air limbah yang dibuang ke badan
perairan umum, maka perlu ada
pemisahan antara saluran drainase
dengan saluran air limbah.
Operasional Limbah padat Volume - Mengumpulk an limbah padat B3 ke UGD, ruang Setiap hari Mengumpulka TPS setiap hari selama - Pelaksana :
UPT B3 timbulan tong/tempat sampah yang sudah perawatan, selama tahap n dan tahap operasional Sanitarian/Te naga
Puskesmas limbah padat diberi stiker merah bertuliskan limbah TPS operasional mencatat dan frekuensi Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring B3 medis yang B3 jumlah limbah pelaporan 3 bulan Sungai Piring
dihasilkan 3 kg yang sekali
pelayanan
setiap hari dihasilkan - Pengawas : DLHK
penunjang
seperti dari setiap
medik dan tensi air raksa, harinya,
pelayanan termometer air disimpan ke
TPS dan
dimusnahkan
non medik raksa, jarum - Melakukan penyimpanan limbah B3 di Kab.INHIL,
suntik, botol dalam tempat penyimpanan sementara Dinkes Kab.INHIL.
infus (TPS)
- Pelaporan : DLHK
Kab.INHIL.
Operasional Limbah Cair Volume limbah - Oli bekas dapat digunakan sebagai cat Diruang Selama - Untuk Diruang Selama kegiatan - Pelaksana :
UPT B3 yang di hasilkan pagar besi yang berkarat generator set kegiatan limbah oli generator set operasional UPT Sanitarian/Te naga
Puskesmas 10 m³ setiap dan operasional bekas dan Puskesmas Sungai Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring hariseperti dari operasional UPT dilakukan operasional Piring dengan Sungai Piring
pelayanan tinta printer, oli mesin Puskesmas observasi mesin frekuensi pelaporan
penunjang bekas. Sungai di engine 3 bulan sekali. - Pengawas : DLHK
medik dan Piring generator Kab.INHIL
pelayanan set, dan
non medik operasional - Pelaporan : DLHK
mesin. Kab.INHIL
Operasional Peningkatan Volume limbah - Membedakan tong pembuangan TPS Selama Mengumpulkan TPS Selama kegiatan - Pelaksana :
UPT Limbah medis medis yang limbah, untuk limbah medis di beri kegiatan dan mencatat operasional UPT Sanitarian/Te naga
Puskesmas dan non medis dihasilkan 15- stiker kuning bertuliskan limbah operasional jumlah buangan Puskesmas Sungai Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring 17 kg perbulan medis, untuk non medis diberi stiker UPT limbah yang Piring Sungai Piring
pelayanan dan non medis hitam bertuliskan limbah non Puskesmas dihasilkan
penunjang 1-2 kg perhari medis Sungai setaip hari - Pengawas : DLHK
medik dan Piring Kab.INHIL
pelayanan
non medik
- Pelaporan : DLHK
Kab.INHIL
Operasional Potensi Ada/tidak - Penempatan bahan Di seluruh Selama Wawancara Di seluruh Selama kegiatan - Pelaksana :
UPT kebakaran adanya kejadian /material yang mudah terbakar pada ruangan UPT kegiatan dengan ruangan UPT operasional UPT Sanitarian/Te naga
Puskesmas kebakaran di tempat / ruang terpisah dengan Puskesmas operasional pengelola Puskesmas Puskesmas Sungai Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring UPT Puskesmas sumber api / sumber kebakaran Sungai Piring UPT dan Sungai Piring Piring Sungai Piring
pelayanan Sungai Piring - Membuat sistem perlindungan Puskesmas karyawan
penunjang bahaya kebakaran dengan membuat Sungai UPT - Pengawas :
medik dan jalur evakuasi menuju pintu keluar Piring Puskesmas DAMKAR
pelayanan yang aman Sungai Kab.INHIL
non medik - Menyediakan alat pemadam pada Piring
masing- masing sudut gedung yang - - Pelaporan : DLHK
memenuhi standar yang dipersyaratka Kab.INHIL dan
n untuk UPT Puskesmas Sungai DAMKAR
Piring Kab.INHIL
Seperti
APAR
- Memberikan pelatihan dan
penyuluhan terhadap tenaga kerja
dalam menghadapi kebakaran sesuai
dengan kebutuhan
- Melaksanaka n pemeliharaan secara
rutin terhadap peralatan, jaringan
listrik, alat pemadam kebakaran
sesuai dengan SOP.
- Kerjasama dengan instansi teknis
Pemadam Kebakaran dalam rangka
penanggulag an bahaya
kebakaran
Operasional Persepsi Timbulnya Merespon secara aktif Disekitar Selama Merespon Di seluruh Selama kegiatan - Pelaksana : UPT
UPT masyarakat keresahan Terhadap laporan masyarakat yang lokasi UPT kegiatan secara aktif ruangan UPT Operasional di UPT Puskesmas Pulau Kijang
Puskesmas Masyarakat berhubungan dengan dampak operasional Puskesmas Operasional terhadap Puskesmas Puskesmas Pulau
Sungai Piring akibat Pulau KIjang masyarakat laporan Sungai Piring Kijang - Pengawas : UPT
Pelayanan operasional yang Puskesmas Pulau Kijang
Penunjang terutama terkait berhubungan
medis dan penyakit dan dengan - Pelaporan : UPT
pelayanan non limbah yang dampak Puskesmas
medik dihasilkan UPT operasional Pulau Kijang
Puskesmas UPT
Sungai Piring Puskesmas
Sungai Piring
DENAH UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG TAHUN 2019/2020
wc wc
wc wc
Tengki air
Septi Septi
Tank Tank
Lantai 2
Tangga Ruang
KA.TU
Ruang
Ruang BNDHR Pengelolaan
ADM
Ruang
Limbah
KA.PKM
Ruang
Program WC WC
terpadu
WC WC
GEDUNG LAMA
AULA