Anda di halaman 1dari 34

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(DPLH)

DISUSUN OLEH:

UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG


KECAMATAN RETEH KABUPATEN
INDRAGIRI HILIR TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Kesehatan merupakan salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib

disyukuri, tanpa kesehatan kehidupan kita tidak berarti apa apa, kesehatan juga merupakan

hak asasi setiap individu yang harus dihargai dan juga merupakan investasi dalam

meningkatkan produktifitas kerja guna mencapai kesejahteraan di masyarakat pada

umumnya. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Kemudian dalam rangka mendukung dan mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2020,

maka UPT Puskesmas Pulau Kijang selaku pemrakarsa bermaksud untuk mengembangkan

dan mengoperasikan lebih lanjut Puskesmas dan Sarana Penunjangnya di Kelurahan Pulau

Kijang Kecamatan Reteh untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat Kecamatan Reteh.

Merujuk pada undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan; maka rencana Usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan perlu

dilengkapi dengan suatu dokumen lingkungan hidup dan izin lingkungan. Usaha dan/atau

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemrakarsa wajib memiliki dokumen Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), dan

Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan UKL-UPL, sebagaimana merujuk pada

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Namun dikarenakan usaha dan/atau kegiatan

pemrakarsa telah berjalan, maka pemrakarsa wajib menyusun Dokumen Pengelolaan

Lingkungan Hidup (DPLH) sebagai persyaratan untuk memperoleh Izin Lingkungan

sebagaimana ketentuan yang termuat dalam Peraturan Menteri Lingkungan dan Kehutanan

Republik Indonesia Nomor 102 tahun 2016 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan

Hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki Izin Usaha dan/atau kegiatan tapi

belum memiliki dokumen lingkungan. Dokumen ini disusun berguna untuk melengkapi

dokumen-dokumen lain yang telah disusun sebelumnya.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan

saran, masukan dan bantuannya dalam proses penyusunan Dokumen Pengelolaan

Lingkungan Hidup (DPLH), dengan harapan dapat kami gunakan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dan dapat bermanfaat


sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak terkait dalam pengambilan kebijakan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Tembilahan, 2020

Kepala UPT Puskesmas Pulau


Kijang Kecamatan Reteh

MUSTAKIM, SKM
NIP. 19790514 200604 1 013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN ........................................... 1
1.1 Identitas ......................................................................................................................... 1
1.2 Perizinan yang Dimiliki ................................................................................................ 1
1.3Usaha dan Kegiatan yang Berjalan ................................................................................ 1
1.4 Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan ............................................. 1
BAB II KEGIATAN YANG BERJALAN ......................................................................... 3
2.1 Lokasi Puskesmas ......................................................................................................... 3
2.2 Batas Wilayah Kegiatan ................................................................................................ 5
2.3 Jenis Kegiatan ............................................................................................................... 6
2.4 Lokasi dan Lahan Kegiatan ........................................................................................... 8
2.5 Listri Penerangan........................................................................................................... 8
2.6 Air Bersih ...................................................................................................................... 9
2.7 SDM .............................................................................................................................. 10
2.8 Perizinan ........................................................................................................................ 11
BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG TELAH TERJADI SERTA
PENGOLAHAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN YANG TELAH
DILAKUKAN .................................................................................................................. 12
3.1 Kualitas Udara Ambint dan Kebisingan........................................................................ 12
3.2 Kebisingan .................................................................................................................... 12
3.3 Kualitas udara indoor..................................................................................................... 13
3.4 Kualitas Air Permukaan ................................................................................................ 13
3.5 Kualitas Air Limbah ...................................................................................................... 13
3.6 Aspek Lingkungan Biologi ........................................................................................... 14
3.7 Aspek Sosial dan Persepsi Masyarakat ......................................................................... 14
3.8 Dampak Sampah Non Medis dan Medis ...................................................................... 15
BAB IV JUMLAH JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG DIBUTUHKAN............................................................. 16
4.1 Rencana Pemantauan Lingkungan ................................................................................ 16
4.2 Aspek Biologi (Vektor Penyakit dan Vegetasi) ............................................................ 18
4.3 Aspek Lingkungan Sosial ............................................................................................. 20
4.4 Aspek Kesehatan Masyarakat ....................................................................................... 20
BAB I
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB USAHA

1.1 Identitas :
2. Nama usaha : UPT Puskesmas Pulau Kijang
3. Alamat usaha : Jl. Kesehatan No 01. Kel. Pulau Kijang
4. Nomor Telepon : 0812-7097-9070
5. Email : pskmpulaukijang@gmail.com
6. Nama penanggung Jawab usaha : Mustakim, SKM
7. Jabatan penanggung jawab usaha : Kepala UPT Puskesmas
8. Instansi yang membina usaha : PEMDA Kab. INHIL

1.2 Perizinan yang dimiliki


2. Izin usaha atau Kegiatan : 445/Yankes-Mankes/SIOP/III/20191326
3. Izin perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)

1.3 Usaha atau kegiatan yang telah berjalan


2. Nama usaha : UPT Puskesmas Pulau Kijang
3. Lokasi usaha : Jl. Kesehatan No 01. Kel. Pulau Kijang
4. Mulai operasional : Tahun 1971
5. Deskrifsi usaha :-
a. Kegiatan utama dan kegiatan pendukung
b. Informasi kegiatan dan kondisi lingkungan disekitar
c. Kegiatan yang mejadi sumber dampak dan besaran dampak lingkungan yang
telah terjadi
6. Uraian mengenai komponen kegiatan yang telah berjalan dan dampak lingkungan
yang ditimbulkan

1.4 Upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan


Pada bagian ini diuraikan melalui tabel/matriks. Yang merangkum :
1. Sumber jenis dan besaran dampak yang disi dgn informasi megenai jenis
a.kegiatan penghasil dampak
b. jenis dampak
c. besaran dampak
2. Upaya pengelolaan Lingkungan
a. pengelolaan ling.hidup
b.lokasi UPT Puskesmas Pulau Kijang
3. upaya pemantauan lingkungan

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 1


a. Pemantauan lingkungan hidup
b. lokasi
c. periode pemantauanlingkungan hidup
4. Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
a. melaksanakan pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup
b. melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.
c. menerima pelaporan secara berkala atas hasil pelaksanaan komitmen pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan lingkup tugas instansi yang
bersangkutan dan ketentuan peraturan perundang-undangan

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 2


BAB II
KEGIATAN YANG TELAH BERJALAN

Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun


2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
Dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 250/M/10/1994 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Pengendalian Dampak terhadap Lingkungan Hidup pada sektor industri.
Melalui Surat Edaran Sekretariat Jenderal Kementerian Jesehatan Republik Indonesia
Nomor: HK.02.02/III/4004/2019, tentang Aplikasi Registrasi Puskesmas, bersama ini kami
menyampaikan draft Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) dari kegiatan
Puskesmas kami yang disusun secara benar sesuai dengan kondisi spesifik kegiatan dan
spesifik lokasi yang dapat diuraikan sebagai berikut:
2.1. Lokasi Puskesmas
Nama Puskesmas : UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG
Alamat Kantor : Jl. Kesehatan No. 01 Kel. Pulau Kijang
Kec. Reteh Kabupaten Indragiri Hilir
Telephone : 0812-7097-9070
email : Pskmpulaukjang@gmail.com
Nomor NPWP : 76.343.394.3-213.000
Penanggung jawab : Pemerintah Daerah Kab. Inhil
Lokasi Puskesmas : Kelurahan Pulau Kijang
 Jalan : Jl. Kesehatan No. 01
Kel. Pulau Kijang
 Kelurahan/ Kelurahan : Pulau Kijang
 Kecamatan : Reteh
 Kota/ Kabupaten : Indragiri Hilr
 Provinsi : Riau
Tahun Pendirian : Tahun 1970
No. Izin Mendirikan Bangunan :-
Penanggung Jawab DPLH : Puskesmas Pulau Kijang
Telephone : 0812-7097-9070
Status lahan Puskesmas : Hibah
Struktur organisasi : Terlampir
Pemanfaatan lokasi kegiatan :
 Sebelah Utara : Jl. Teladan
 Sebelah Selatan : Jl. Kelurahan
 Sebelah Timur : Jl. Pahlawan

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 3


 Sebelah Barat : Jl. Kesehatan

Letak lokasi kegiatan dari aktivitas lainnya :


 Fasilitas Umum :
1. Sekolah : ± 30 M
2. Pasar : ± 250 M
3. Sarana ibadah : ± 40 M
4. Kantor Koramil 07 : ± 30 M
5. Pemukiman Penduduk : ± 10 M

Gambar. 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
KABAG TU
MISBAHUDDIN, SKM

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 4


2.2. Batas Wilayah Kegiatan
a. Batas Kegiatan
Batas wilayah kerja kegiatan UPT Puskesmas Pulau Kijang yang meliputi :
 Sebelah Utara : Berbatasan Kec. Sungai Batang
 Sebelah Selatan : Berbatasan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
 Sebelah Timur : Berbatasan Selat Berhala Prov Jambi
 Sebelah Barat : Berbatasan Kecamatan Keritang

b. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang


Tabel 2.2. Jenis Pelayanan
No Nama Kelurahan/ Desa Jumlah Penduduk/ Jiwa
1 Kelurahan Pulau Kijang 14.517
2 Kelurahan Madani 1.841
3 Kelurahan Metro 2.027
4 Seberang Pulau Kijang 1.138
5 Pulau Kecil 5.676
6 Mekar Sari 981
7 Sanglar 6.178
8 Seb. Sanglar 4.071
9 Sei. Undan 1.829
10 Sei. Terab 542
11 Sei. Mahang 838
12 Tj Labu 1.150
13 Pulau Ruku 1.618
14 Sei. Asam 1.430
 Sumber: Statistik Kecamatan Reteh

c. Batas Ekologis
Berdasarkan tapak lokasi kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijang yang terletak disekitar keramaian penduduk, maka kegiatan ini akan hanya
melibatkan ekosistem darat.
d. Batas Administratif
Batas wilayah administratif meliputi wilayah kerja di Kecamatan Reteh
Provinsi Riau
e. Batas Sosial

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 5


Batas sosial adalah pusat Pelayanan Kesehatan di Jalan Kesehatan No.01
Kelurahan Pulau Kijang,Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau
dan pemukiman masyarakat yang bermukim diwilayah Puskesmas Pulau Kijang dan
wilayah kerja Puskesmas Pulau Kijangdan sekitarnya yang ada kaitannya dengan
keberlangsungan kegiatan Pelayanan Puskesmas Pulau Kijang

2.2. Jenis Kegiatan


Jenis kegiatan yang dilakukan oleh Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijang adalah kegiatan Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat wilayah kerja di
Kelurahan Pulau Kijang pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir
pada umumnya.
2.2.1. Kegiatan Pelayanan
2.2.1.a. Pelayanan
a). Jenis Pelayanan
Tabel 2.3. Jenis Pelayanan

JENIS PELAYANAN Detail Pelayanan KETERANGAN


Pelayanan Non Stop 24 jam  Pelayanan Gawat Darurat
 Apotik
Pelayanan Medis Umum  Poli Klinik Umum
 Poli Klinik Gigi
 Poli KIA
Pelayanan Medis Spesialis  Tidak ada
Sumber : Puskesmas Pulau Kijang 2020
b). Waktu Pelayanan
 Hari Kerja adalah 6 (enam) hari dimulai hari senin sampai hari Sabtu
- Jam pelayan :
 Senin s/d Kamis : 08.00 s/d 13.45 WIB
 Jum’at : 08.00 s.d 11.30 WIB
 Sabtu : 08.00 s/d 13.00 WIB
 Saat sebelum apel pagi dan sesudah apel siang pegawai diwajibkan
untuk mengisi absen.
 Setiap Pegawai UPT Puskesmas wajib mengikuti apel
 Untuk pelayanan UGD 24 Jam : penetapan pegawai piket berdasarkan
jadwal yang telah tetapkan

c). Jumlah Shif, karyawan yang bertugas di bagian pelayanan adalah 3 shif dan
karyawan yang bertugas dikantor, bekerja sesuai dengan hari dan jam kerja
yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Sedangkan kapasitas tempat tidur sebanyak 6 (enam ) tempat tidur,
dengan jenis kamar perawatan sebagai berikut :

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 6


Tabel 2.4 Nama Ruangan dan Jumlah Tempat Tidur
No Nama Ruangan Jumlah Tempat Tidur
1 Ruang Rawat Inap 1 2
2 Ruang Rawat Inap 2 2
3 Ruang Rawat Inap 3 2
4 Ruang Rawat Inap 4 2
TOTAL 8
Sumber:: puskesmas Pulau Kijang 2020

2.2.1.b. Peralatan
Pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijangmenggunakan alat-alat
yang digunakan untuk melayani pasien.Puskesmas Pulau Kijang juga mempunyai
fasilitas pemeriksaan penunjang medis sebagai berikut :
 Laboratorium
 Ruang IGD
 Ruang Bersalin/ VK
Sedangkan Fasilitas Peralatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijang
sesuai dengan nama ruangan sebagai berikut terlampir.

Tabel 2.5 Daftar Fasilitas Peralatan


No Nama Ruangan Fasilitas Peralatan
1 Ruang Laboratorium Terlampir
2 Ruang IGD Terlampir
3 Ruang VK (Kamar Bersalin) Terlampir
4 Ruang Poli Gigi Terlampir
5 Ruang Poli Umum Terlampir
6 Ruang Poli KIA Terlampir
Sumber : puskesmas Pulau Kijang 2020

2.2.1.d. Proses Kegiatan


Proses Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dapat dilihat seperti proses berikut:
 Kegiatan Yang Sudah Beroperasi
 Proses Pelayanan Bersalin
Tahapan dari proses pelayanan bersalin adalah mulai dari : pendaftaran,
pemeriksaan pasien, pemberian obat, rawat jalan atau rawat inap. Jika
rawat inap, maka lanjut ke kamar perawatan yang telah disediakan.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 7


 Proses Penanganan Pasien Rawat Inap
Proses pemulangan pasien rawat inap adalah: pemeriksaan pasien,
analisa hasil pemeriksaan oleh dokter, penyelesaian administrasi, pasien
dinyatakan pulang. Berikut Gambar Proses Penanganan Pasien di
Puskesmas Pulau Kijang.

Gambar .2.2
Proses Penanganan Pasien
ALUR PASIEN PUSKESMAS PULAU KIJANG
RUANG GAWAT DARURAT / UGD

RUANG BERSALIN

PASIEN BARU / LAMA RUANG PERAWATAN

RUANG RUANG BP UMUM


PENDAFTARAN & RUANG TUNGGU RUANG KIA, MTBS & KB
REKAM MEDIK RUANG BP GIGI PULANG / DIRUJUK

LOKET OBAT
LABORATORIUM

2.4. Lokasi dan Lahan Kegiatan


Lokasi kegiatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijang yang terletak di
Kelurahan Pulau Kijang Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri hilir Provinsi Riau.
Jenis penggunaan lahan yang dikuasai Puskesmas Pulau Kijang disajikan pada table
2.6 berikut:
Tabel 2.6. Penggunaan Lahan dan Peruntukannya
JENIS PENGGUNAAN LUAS AREAL KETERANGAN
%

1. Konstruksi Bangunan 1.500 m²
2. Kantor 10 X 17 m²
3. Listrik Rawat Jalan 6.000 watt
Listrij Rawat Inap 1.300 Watt
Luas Lahan Yang Dikuasai 2.630 m²
E. Status Lahan
Milik Puskesmas
(Hibah)
Sumber :puskesmas Pulau Kijang 2020

2.5. Listrik Penerangan


Sumber listrik (catu daya) untuk kebutuhan kegiatan Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Pulau Kijang dipasok dari Perusahaan Pelayanan Listrik Nasional (PT.PLN )

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 8


sebesar 6000 KVA dan untuk Gedung rawat Inap sebesar 1.300 KVA. Sedangkan
rencana untuk penerangan didalam ruang perawatan, kantor, akan digunakan berbagai
jenis bola lampu yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan dihalaman
depan puskesmas, terdapat lampu halogen. Rincian kebutuhan listrik disajikan pada
tabel 2.7 berikut :

Tabel 2.7. Penggunaan Listrik ( Catu Daya )


Kapasitas Pemakaian/
Jenis Energi Sumber Maintenance
Terpasang Bulanan
Listrik 6.000Watt 6.000 watt PLN PLN
1.300Watt 1.300 watt PLN PLN
Sumber : puskesmas Pulau Kijang 2020

2.6. Air Bersih


Air bersih untuk Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijang dipasok dari
pipa distribusi ke tengki penampungan dari sumur Bor Untuk keperluan perawatan,
sedangkan pengeluaran lainnya digunakan untuk domestik dan lainnya. Tabel 5,
penggunaan air bersih dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.8. Penggunaan Air


Sumber Kapasitas Diolah / Tidak
Pemakaian/hari
Pipa :
Domestik (MCK) 36.2 Tidak diolah
Kegiatan Medik 65 Tidak diolah
Dapur & Kantin 7 Tidak diolah
Laboratorium 2 Tidak diolah
Radiologi Lab 2 Tidak diolah
HD 20 Tidak diolah
Total 145
Sumber : puskesmas Pulau Kijang 2020

Gambar. 3
Diagram Neraca Air Di Puskesmas Pulau Kijang
Distribusi Pipa Bak Penampung
sumur bor 20 M3/hari

Domestik Kegiatan Dapur&Kanti Laboratorium


5 m3/Hari Medik n 0,009 m3/Hari
3,4 m3/Hari 3 m3/Hari
Air Limbah Air Limbah
Domestik Medik Air Limbah Laboratorium
5 m3/Hari 3,4 m3/Hari 0,009 m3/Hari
Air Limbah Menjadi Makanan
Dapur&Kantin dan Minuman
2,4 m3/Hari 0,6 m3/Hari
Septik Tank Diolah Dalam
FAH IPAL
5 m3/Hari 13,4 m3/Hari

Masuk Ke Kolam
Resapan DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 9
13,4 m3/Hari
2.6.SDM
Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijang sebanyak 21 orang dengan rincian seperti disajikan pada tabel 2.9. Tenaga kerja
yang dipekerjakan umumnya adalah masyarakat kabupaten Indragiri Hilir yang
mempunyai bidang keahlian sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan dalam
pelayanan kesehatan .
Tabel 2.9
Ketersediaan Ketenagaan UPT Puskesmas Pulau KijangTahun 2020

No Jenis Ketenagaan Jumlah Status Kepegawaian Keterangan


1 Dokter Umum 2 PNS
1 HONORER
2 Dokter Gigi 1 TKS
3 Apoteker 1 PNS
4 Sarjana Keperawatan 1 PNS
2 HONORER
5 SKM Kesling 1 PNS KAPUS
SKM Efidemologi 1 PNS KABAG TU
6 SKM Promkes 1 HONORER
7 Sarjana Administrasi 3 HONORER
D4. Kebidanan 2 PNS
3 Honorer
8 D3. Kebidanan 11 PNS
2 PTT
8 HONORER
9 D3. Keperawatan 3 PNS
2 PTT
6 HONORER
10 D3. Analis 1 HONORER
11 D3.Kesehatan 1 HONORER
Lingkungan
12 Asisten Farmasi 1 HONORER
13 SPK 3 PNS
14 SPG 1 PNS
14 SLTA 2 PNS
1 HONORER
  Jumlah 61
Sumber: Puskesmas Pulau Kijang 2020
2.7. Perizinan
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau Kijang telah mengurus perizinan-
perizinan yang diperlukan sebagai berikut :
DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 10
a. Akta Pendirian Puskesmas Pulau Kijang tanggal 20 januari 1990
b. Surat Ijin Puskesmas Pulau Kijang :
c. PL-
d. IMB-
e. Sertifikat Lahan-
f. Izin usaha perdagangan (SIUP) nomor ......./Perindag-
BTM/PM/V....../20...
g. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) nomor: .
h. Nomor Pokok Wajib Pajak : 76.343.394.3-213.000
i. Surat Keterangan Domisili Usaha nomor : Kel.Pulau kijang

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 11


BAB III

DAMPAK LINGKUNGAN YANG TELAH TERJADI SERTA PENGOLAHAN DAN


PEMANTAUAN LINGKUNGAN YANG TELAH DILAKUKAN

Jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Kijangadalah sebagai berikut :
3.1. Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan
a. Sumber Dampak
Akibat aktivitas disekitar Puskesmas, menyebabkan terjadinya dampak negatif
berupa peningkatan kebisingan dan keberadaan partikel debu selama tahap
pembangunan dan tahap operasional.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak pada pencemaran udara adalah TSP, H 2S,NH3,Sox,Nox,O3, CO,
CO2, Pb
c. Sebaran Dampak
Sebaran dampak yang akan terjadi adalah disekitar lokasi Puskesmas Pulau
Kijangdan masyarakat sekitar yang menyebar melalui udara.
d. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak pada pencemaran udara agar tidak melewati baku mutu
udara ambient, mengacu kepada PP. No.41 Tahun 1999 (0,23 mg/m³) dan KEP-
48/MENLH/11/1996 (55 dBA).

3.2. Kebisingan
a. Sumber Dampak
Akibat operasional Puskesmas Pulau Kijang, operasional dilokasi kegiatan
menyebabkan terjadinya dampak negatif berupa peningkatan kebisingan .
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah gangguan pendengaran
c. Sebaran Dampak
Sebaran dampak kebisingan kebisingan yang berasal dari operasional genset,
hanya berkisar disekitar lokasi kegiatan.
d. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak pada pencemaran kebisingan agar tidak melewati baku
mutu kebisingan mengacu kepada KEP-48/MENLH/11/1996 (55 dBA).

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 12


3.3. Kualitas Udara Indoor
a. Sumber Dampak.
Dalam pengawasan kualitas udara Indoor didalam ruangan Pukesmas Pulau
Kijang, adalah merupakan komponen lingkungan yang diperkirakan akan
terkena dampak dari operasional pelayanan kesehatan.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah penurunan kualitas udara indoor akibat
kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Sebaran Dampak
Sebaran dampak akan berpengaruh terhadap kondisi ruangandidalam gedung
Puskesmas Pulau Kijang
d. Tolok Ukur Dampak.
Tolok ukur dampak adalah dilakukan pengawasan kualitas udara indoor didalam
ruangan perawatan Puskesmas Pulau Kijangdiusahakan agar kualitas udara
indoortidak melewati baku mutu menurut Kep.Menkes Nomor 1204 Tahun 2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan puskesmas
3.4. Kualitas Air Permukaan
a. Sumber Dampak
Sedangkan sumber dampaknya adalah berasal dari kegiatan operasional
pembuangan limbah cair Puskesmas Pulau Kijang.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan
disekitar lokasi kegiatan
c. Sebaran Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah penambahan pencemar air
permukaan disekitar lokasi kegiatan
d. Tolok Ukur Dampak.
Kualitas air permukaan yang berada disekitar lokasi kegiatan Puskesmas Pulau
Kijang adalah merupakan tolok ukur dampak dalam menentukan penilaian.
3.5. Kualitas Air Limbah
a. Sumber Dampak.
Sumber dampak berasal dari operasional Puskesmas yang menghasilkan limbah
cair.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah berupa dampak negatif terhadap penurunan
kualitas lingkungan akibat buangan limbah cair yang tidak memenuhi stándar baku
mutu.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 13


c. Sebaran Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah penurunan kualitas
lingkungan akibat buangan limbah cair dari outlet IPAL Puskesmas Pulau Kijang.
d. Tolok Ukur Dampak.
Tolok ukur dampak selama tahap operasional Puskesmas Pulau Kijang, belum
ditemukan adanya penurunan kualitas lingkungan yang dapat mempengaruhi
perubahan ekosistem akibat buangan limbah cair.
3.6. Aspek Lingkungan Biologi
3.6.1. Vegetasi
a. Sumber Dampak.
Sumber dampak berasal dari proses pembangunan pusklesmas dan proses
pembuatan taman disamping dan didepan halaman rumah sakit.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah berupa dampak positif menghasilkan keindahan
serta udara sejuk sedangkan dampak negatif adalah keberadaan vektor binatang
pengganggu berupa kecoak, nyamuk, tikus.
c. Sebaran Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah peningkatan kualitas
lingkungan berupa penurunan suhu, debu disekitar lokasi taman.
d. Tolok Ukur Dampak.
Tolok ukur dampak selama tahap operasional puskesmas Pulau Kijang, ditemukan
adanya penurunan suhu udara yang dapat mempengaruhi perubahan ekosistem
akibat pembuatan taman dan perubahan vegetasi.
3.6.2. Vektor Penyakit
a. Sumber Dampak.
Sumber dampak berasal dari pelayanan medis dan operasional fasilitas non medis
menjadi media tempat perindukan vektor.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah berupa keberadaan vektor pengganggu berupa
nyamuk, lalat, kecoak yang dapat mengganggu karyawan, pengunjung dan pasien
selama berada di puskesmas
c. Sebaran Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah gangguan nyamuk, lalat
selama berada di lokasi puskesmas.
d. Tolok Ukur Dampak.
Tolok ukur dampak selama tahap operasional Puskesmas Pulau Kijang, adalah
diperkirakan adanya gangguan terhadap karyawan, pengunjung dan pasien akibat
keberadaan vektor.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 14


3.7. Aspek Sosial dan Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah berasal dari proses penerimaan karyawan dan
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pulau Kijang yang kurang baik.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi pada komponen kesehatan masyarakat adalah kurang
puas dengan pelayanan kesehatan serta rasa kurang senang akibat proses
rekruitmen tenaga kerja.
c. Sebaran Dampak
Prakiraan sebaran dampak adalah timbulnya rasa kurang puas dengan pelayanan
kesehatan serta aksi protes akibat proses rekruitmen tenaga kerja.
d. Tolok Ukur Dampak.
Tidak terjadinya atau tidak ditemukan adanya keluhan dari masyarakat yang di
sebabkan oleh operasional Puskesmas Pulau Kijang
3.8. Dampak Sampah Non Medis dan Medis
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah berasal dari operasional pusksmas yang menghasilkan
sampah non medis dan medis.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah terjadinya peningkatan jumlah sampah non
medis dan medis selama tahap operasional puskesmas
c. Sebaran Dampak
Prakiraan sebaran dampak adalah timbulnya tumpukan sampah non medis dan
medis yang menyebabkan adanya lalat, kecoak, semut dan bau kurang sedap
akibat keberadaan sampah.
d. Tolok Ukur Dampak.
Tidak terjadinya atau tidak ditemukan adanya keluhan dari masyarakat yang di
sebabkan oleh tumpukan sampah non medis dan medis di Puskesmas Pulau
Kijang. Tolok ukur dampak adalah tidak ditemukannya adanya sampah berserak
dan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah. Dan Kep.Menkes Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Standar Pengelolaan
Lingkungan puskesmas

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 15


BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG DIBUTUHKAN

Adapun Upaya Pemantauan Lingkungan yang dilakukan oleh pihak managemen


Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau Kijangdalam upaya pemantauan lingkungan
adalah sebagai berikut :

4.1 Rencana Pemantauan Lingkungan.

4.1. Aspek Lingkungan Fisik-Kimia


4.1.1. Kualitas Kebisingan
a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah terjadinya perubahan kualitas udara
akibat aktivitas didalam dan di luar gedung Puskesmas Pulau Kijang
b. Sumber Dampak,
Sanitasi lingkungan Puskesmas Pulau Kijang khususnya tingkat pengelolaan
lingkungan fisik.
c. Parameter Lingkungan.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah tingkat kebisingan di Puskesmas Pulau
Kijangyang di sesuaikan dengan Kep.Menkes Nomor 1204 Tahun 2004 tentang
persayaratan Kesehatan Lingkungan rumah sakit.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengendalikan
konsentrasi kebisingan disekitar Puskesmas Pulau Kijang.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan kebisingan dilakukan disekitar bangunan genset, depan, gedung
Puskesmas Pulau Kijang
f. Periode Pemantauan.
Periode pemantauan dilakukan minimal dua kali setiap tahun selama tahap operasi.
g. Pelaksana
Pelaksana adalah Puskesmas Pulau Kijang.
h. Pengawas.
Pengawas adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten INHIL.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 16


4.1.2. Kualitas Udara Indoor
a. Dampak Penting dan Sumber Dampak.
Kualitas udara indoor yang dipantau adalah keberadaan kuman pathogen di dalam
ruang pelayanan medis. Untuk meningkatkan pengawasan terhadap ruang pelayanan
medis dan pengelolaan sanitasi, maka pemantauan kualitas udara indoor dilakukan
sekali enam bulan selama tahap operasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga
kualitas udara didalam ruangan sehingga kondisi ruangan tetap sehat dan aman
terhadap seluruh karyawan, pengunjung serta pasien.
b. Sumber Dampak .
Sumber dampak terhadap kualitas udara indoor adalah berasal dari
segala aktivitas pelayanan medis selama tahap operasi.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah banyaknya angka kuman
pathogen didalam ruang pelayanan medis yang didasarkan pada Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:1204 / MENKES
/ SK / X / 2004.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk memantau lebih jauh mengenai
pelaksanaan pengelolaan kualitas udara indoor yang sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku.
e. Metode Pemantauan.
Dalam mengantisipasi keberadaan kuman pathogen di ruang pelayanan medis,
dilakukan 2 cara pengendalian yaitu;
- Pengendalian kuman pathogen dengan menggunakan sinar Ultra Violet (UV)
didalam ruangan bekas pakai pasien. Sehingga dalam penyinaran tersebut selama 2
jam, maka dipastikan segala kuman pathogen sudah steril.
- Dilakukan dengan menggunakan Hepa filter diruang OK, ruang CSSD, ruang ICU,
ruang NICU. Sedangkan pemeriksaan alat kesehatan dalam ruang ICU
menggunakan desinfektan chlor 30 menit

4.1.3. Kualitas Air Permukaan.


a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah terjadinya perubahan kualitas air
permukaan di sepanjang saluran kota di samping gedung Puskesmas Pulau Kijang
b. Sumber Dampak,
Sumber dampak adalah berasal dari kegiatan pelayanan medis, operasional fasilitas
non medis, pengelolaan limbah cair didalam IPAL, sistem penangan sampah dan
sanitasi lingkungan yang kurang memadai.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 17


c. Parameter Lingkungan.
Parameter lingkungan yang digunakan adalah parameter baku mutu air permukaan
sesuai dengan PP No.82/2001.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui adanya
pencemaran air di saluran kota di samping Puskesmas Pulau Kijangyang
diakibatkan oleh buangan limbah cair dari IPAL Puskesmas.
e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada saluran kanal (saluran kota) di dekat buangan
limbah cair Puskesmas Pulau Kijang.
f. Periode Pemantauan.
Periode pemantauan selama tahap operasi sudah sering dilakukan pemeriksaan
kualitas air permukaan, sebab dari hasil analisa laboratorium outlet IPAL Puskesmas
sudah memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Dan untuk
selanjutnya, selain pemeriksaan kualitas pemantauan air permukaan juga dilakukan
dengan cara kuantitas.

4.1.4 Kualitas Air Limbah


a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau dalam kualitas air limbah adalah
terjadinya perubahan kualitas air permukaan akibat buangan limbah cair dari IPAL
Puskesmas Pulau Kijang.
b. Sumber Dampak Yang Dipantau.
Sumber dampak yang dipantau akibat perubahan kualitas air permukaan yang
berasal dari proses buangan limbah cair dari IPAL Puskesmas Pulau Kijang.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah parameter kualitas air limbah yang
memenuhi baku mutu air limbah dengan mengacu kepada Kep-51/MENLH/1995.
e. Metode Pemantauan.
Metode pemantauan kualitas air limbah adalah dilakukan dengan cara
mengambil sampel air limbah di inlet dan outlet dengan alat water
sampler. Di mana parameter yang diukur langsung dilapangan adalah
suhu dan pH. Sedangkan parameter lainnya dibawah ke laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

4.2. Aspek Biologi ( Vektor Penyakit dan Vegetasi )

4.2.1 Vektor Penyakit :

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 18


a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau dalam aspek lingkungan biologi adalah
keberadaan vektor penyakit seperti serangga, tikus, kecoa dan hewan lainnya di
Puskesmas Pulau Kijang. Selain vektor penyakit, juga dilakukan pemantauan terhadap
vegetasi tanaman.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak adalah berasal dari berbagai media yang berada pada ruang pelayanan
medis dan fasilitas penunjang non medis yang tidak memenuhi syarat sehingg potensi
untuk menularkan bibit penyakit serta menjadi tempat perindukan vektor.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor:1204 / MENKES / SK / X / 2004, tentang
persyaratan kesehatan lingkungan puskesmas.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi
seluruh Puskesmas Pulau Kijangbaik luar gedung maupun didalam gedung.
e. Metoda Pemantauan.
Metode pemantauan yang dilakukan adalah; melakukan pengamatan visual serta
dengan menggunakan instrumentForm Inspeksi Kesehatan Lingkungan yang baku dari
SK Menkes Nomor 1204 tahun 2004. Hasil pemantauan lingkungan dengan metode
visual dilaksanakan setiap minggu dengan cara; melakukan pemantauan langsung
kepada beberapa areal yang dianggap potensial terdapat kecoa, nyamuk,lalat, dan
tikus. Sehingga apabila ditemukan binatang vektor penyebab penyakit, maka segera
dikendalikan melalui spraying untuk jenis serangga dan umpan beracun untuk
pengendalian jenis tikus.
f. Periode Waktu Pemantauan.
Periode waktu pemantauan vektor, dilakukan secara kontinue di seluruh
gedung .Puskesmas Pulau Kijang

4.2.2. Vegetasi
a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah kegiatan penghijauan yang dilakukan
pada halaman luar Puskesmas Pulau Kijang. Berbagai jenis tanaman hias yang
ditanam sehingga menyebabkan perubahan lingkungan biologi.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak adalah adanya kegiatan revegetasi tanaman di halaman luar gedung,
tetapi pekerjaan tersebut tidak banyak menemukan kendala.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 19


Parameter lingkungan yang dipantau adalah komposisi jenis dan tutupan vegetasi pada
taman disekeliling Puskesmas Pulau Kijang.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui kondisi tanaman
tumbuh dengan baik. Sehingga dapat menyebabkan penurunan suhu, mencegah
kebisingan dan mengurangi polusi udara.
e. Metode Pemantauan
Metode pemantauan yang dilakukan adalah identifikasi tumbuhan vegetasi yang ada di
Puskesmas Pulau Kijang

4.3 Aspek Lingkungan Sosial


a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah masalah penerimaan tenaga kerja
dari berbagai disiplin ilmu pada masa tahap operasi dengan melibatkan masyarakat
tempatan yang dianggap mampu dalam rekrutan tenaga kerja lokal. Masyarakat
tempatan yang dimaksud adalah penduduk Kabupaten INHIL yang sudah lama
menetap atau tenaga kerja yang lahir di Kabupaten INHIL.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak adalah penerimaan tenaga kerja non lokal dan lokal.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah sikap menerima atau menolak tenaga
kerja yang melamar di Puskesmas Pulau Kijangyang dapat melahirkan persepsi positif
masyarakat.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui apakah ada keluhan
atau sikap tidak setuju terhadap tenaga kerja yang ditolak oleh manajemen Puskesmas
Pulau Kijang. Tetapi sejak adanya penerimaan tenaga kerja lokal, belum ada sikap
protes dari calon tenaga kerja yang ditolak oleh manajemen Puskesmas Pulau Kijang
e. Metode Pemantauan.
Metode pemantauan adalah dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada calon
karyawan yang dilakukan oleh manajemen SDM Puskesmas Pulau Kijang
f. Lokasi dan Periode Waktu Pemantauan.
Lokasi dan periode waktu pemantauan adalah dilakukan di Puskesmas Pulau Kijang
dan periode pemantauannya adalah dilakukan setiap penerimaan tenaga kerja.
g. Biaya Pemantauan Lingkungan.
Biaya pemantauan lingkungan adalah ditanggung oleh Puskesmas Pulau Kijang .
h. Institusi Pengawas.
Institusi pengawas adalah Dinas Tenaga Kerja Kabupaten INHIL

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 20


4.4 Aspek Kesehatan Masyarakat, yang terdiri dari; Pengendalian Infeksi, Cakupan
Pelayanan Kesehatan, Gangguan Kesehatan.

4.4.1 Pengendalian Infeksi :


a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau pada infeksi nosokomial adalah berbagai
kejadian infeksi nosokomial.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak infeksi nosokomial adalah berasal dari prosedur atau cara kerja yang
tidak akseptik dan tidak anti septik. Seperti; alat yang tidak steril, higiene perorangan
petugas rumah sakit yang kurang, kebersihan dan sanitasi puskesmas yang kurang
baik, padatnya penderita di ruangan dan konstruksi puskesmas yang salah.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah keberadaan bakteri pathogen dan jumlah
kuman didalam ruang perawatan, alat-alat medis dan alat-alat makan/minum.
f. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui dan mencegah
adanya kejadian infeksi nosokomial terhadap karyawan, pasien, petugas dan
pengunjung.
g. Metode Pemantauan.
Metode pemantauan adalah dilakukan dengan cara bekerja sama dengan petugas
medical record untuk mengetahui kejadian infeksi nosokomial.
h. Biaya Pemantauan Lingkungan.
Biaya pemantauan lingkungan ditanggung oleh Puskesmas Pulau Kijang.
i. Institusi Pengawas.
Institusi pengawas adalah Dinas Kesehatan Kota Batam dan pelaporan adalah Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten INHIL
4.4.2. Cakupan pelayanan kesehatan
a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat yang diberikan oleh Puskesmas Pulau Kijang .
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak adalah berasal dari kegiatan operasional Puskesmas Pulau Kijang.
Berupa tanggapan masyarakat yang datang berobat mengenai tingkat pelayanan
Puskesmas Pulau Kijang.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 21


Parameter lingkungan yang dipantau adalah tentang persepsi masyarakat mengenai
cakupan pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh Puskesmas Pulau Kijang.
Untuk memonitorng secara langsung tingkat kepuasan masyarakat, maka pada setiap
nurse station di sediakan angket khusus untuk pasien. Sehingga dari angket tersebut,
dapat dianalisa mengenai tanggapan masyarakat terhadap keberadaan Puskesmas
Pulau Kijang
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat terhadap cakupan layanan kesehatan.
e. Biaya Pemantauan ditanggung oleh Puskesmas Pulau Kijang

4.4.3.Gangguan kesehatan
a. Dampak Besar dan Penting Yang Dipantau.
Dampak besar dan penting yang dipantau adalah terjadinya gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang kurang baik.
b. Sumber Dampak.
Sumber dampak yang menyebabkan gangguan kesehatan adalah limbah dari
Puskesmas Pulau Kijang, operasional fasilitas medis, fasilitas penunjang medis dan
fasilitas penunjang non medis.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah jenis penyakit yang terjadi disekitar
lingkungan Puskesmas Pulau Kijang dan dan jumlah penderita penyakit yang
berhubungan dengan gangguan kesehatan akibat kondisi sanitasi lingkungan yang
kurang baik. Selama tahap operasional Puskesmas Pulau Kijang, belum ditemukan
adanya gangguan penyakit disekitar lingkungan pemukiman masyarakat akibat limbah
cair dari operasional puskesmas.
d. Tujuan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui jenis penyakit dan
penderita jumlah penyakit yang berhubungan dengan gangguan kesehatan akibat
sanitasi lingkungan yang kurang baik selama tahap operasioanl berlangsung.
e. Metode Pemantauan.
Metode pemantauan dilakukan pada pengguna jasa pelayanan medis yang datang ke
Puskesmas Pulau Kijang, dengan cara melakukan wawancara langsung atau sistem
pengisian angket.
f. Periode Pemantauan.
Periode pemantauan dilakukan setiap pasien rawat inap yang dirawat di Puskesmas
Pulau Kijang
g. Biaya Pemantauan Lingkungan.

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 22


Biaya pengelolaan lingkungan ditanggung oleh Puskesmas Pulau Kijang .
h. Institusi pengawas adalah pelaporan adalah Dinas Lingkungan HidupKabupaten
INHIL.

Tabel IV.1. Upaya Pemantauan Lingkungan Sekitar dan Karyawan


Komponen Aspek Yang Cara Frekuensi Pelaksana
Kegunaan
Yang Dipantau Dipantau Pemantauan Pemantauan Pemantauan
1, BBM
- bensin Jumlah bensin Pengukuran Setiap masuk Direktur Kesesuaian
yang masuk volume Koperasi antara
permintaan
dan
penerimaan
2. Peralatan Distribusi
- Peralatan Kondisi kerja Pengecekan Harian/ Maintenance Kelancaran
Bantu untuk kerja Mingguan distribusi

3. Saluran
Saluran air Kondisi saluran Visual Mingguan Karyawan Menjaga K3
hujan dan genangan air
Saluran Kondisi saluran Visual & Setiap 6 bulan Karyawan Untuk
domestic analisa sekali koperasi memantau
laboratorium kualitas air
4. Sistem Efisiensi Penggunaan Energi
Efisiensi Penggunaan Mencek Kwh Setiap bulan Maintenance/ Mengurangi
Penggunaan listrik meter listrik facility biaya dan
Energi yang terpakai optimalisasi
penggunaan
sumber daya
mineral
6. Kesehatan Karyawan dan Buruh
Kesehatan Kondisi Medical Setiap ada Human Kesehatan
Karyawan kesehatan record keluhan Resource Dept. Karyawan
dan Buruh kesehatan
Sumber: Puskesmas Pulau Kijang 2020

DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 23


DPLH UPT Puskesmas Pulau Kijang 24
Tabel

Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan
Pemantauan
Lingkungan
Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sumber Besaran Lokasi Periode Pemantauan Lokasi Periode
Jenis Dampak
Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Pemantauan Pemantauan
Hidup
Tahap Operasional
Operasional Penurunan Jumlah limbah - Membuat Instalasi Pengelolaan Air Lokasi IPAL Selama Melakukan Lokasi IPAL Periode pemantauan - Pelaksana :
UPT kualitas air yang dihasilkan Limbah (IPAL) operasional pengambilan dan badan air lingkungan untuk Sanitarian/Te naga
Puskesmas permukaan untuk limbah sehingga air limbah yang dihasilkan UPT sampel air penerima limbah cair Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring akibat limbah cair adalah 300 dapat dikelola sesuai Peraturan Puskesmas limbah dan dilakukan setiap Sungai Piring
pelayanan cair domestik liter perhari Menteri Lingkungan Hidup dan Sungai badan air bulan dan badan air
penunjang seperti dari Kehutanan RI Nomor P.68/Menlhk/ Piring penerima penerima 6 bulan - Pengawas : DLHK
medik dan kamar Setjen/Kum.1 menyesuaika sekali selama UPT Kab.INHIL, Dinkes
pelayanan mandi/toilet, /8/2016 n dengan Puskesmas Kab. INHIL
non medik kran cuci tentang Baku Mutu Air Limbah baku mutu Sungai Piring
tangan Domestik yang telah beroperasional
- Melaksanaka n operasional dipersyaratka
Dan pemeliharaan n.
/maintenance IPAL sesuai standard
operating procedure (SOP), - Pelaporan : DLHK
sehingga air limbah sesuai dengan Kab.INHIL, Dinkes
baku mutu. Kab. INHIL
- Dalam rangka mengurangi volume
air limbah yang dibuang ke badan
perairan umum, maka perlu ada
pemisahan antara saluran drainase
dengan saluran air limbah.
Operasional Limbah padat Volume - Mengumpulk an limbah padat B3 ke UGD, ruang Setiap hari Mengumpulka TPS setiap hari selama - Pelaksana :
UPT B3 timbulan tong/tempat sampah yang sudah perawatan, selama tahap n dan tahap operasional Sanitarian/Te naga
Puskesmas limbah padat diberi stiker merah bertuliskan limbah TPS operasional mencatat dan frekuensi Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring B3 medis yang B3 jumlah limbah pelaporan 3 bulan Sungai Piring
dihasilkan 3 kg yang sekali
pelayanan
setiap hari dihasilkan - Pengawas : DLHK
penunjang
seperti dari setiap
medik dan tensi air raksa, harinya,
pelayanan termometer air disimpan ke
TPS dan
dimusnahkan
non medik raksa, jarum - Melakukan penyimpanan limbah B3 di Kab.INHIL,
suntik, botol dalam tempat penyimpanan sementara Dinkes Kab.INHIL.
infus (TPS)
- Pelaporan : DLHK
Kab.INHIL.
Operasional Limbah Cair Volume limbah - Oli bekas dapat digunakan sebagai cat Diruang Selama - Untuk Diruang Selama kegiatan - Pelaksana :
UPT B3 yang di hasilkan pagar besi yang berkarat generator set kegiatan limbah oli generator set operasional UPT Sanitarian/Te naga
Puskesmas 10 m³ setiap dan operasional bekas dan Puskesmas Sungai Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring hariseperti dari operasional UPT dilakukan operasional Piring dengan Sungai Piring
pelayanan tinta printer, oli mesin Puskesmas observasi mesin frekuensi pelaporan
penunjang bekas. Sungai di engine 3 bulan sekali. - Pengawas : DLHK
medik dan Piring generator Kab.INHIL
pelayanan set, dan
non medik operasional - Pelaporan : DLHK
mesin. Kab.INHIL
Operasional Peningkatan Volume limbah - Membedakan tong pembuangan TPS Selama Mengumpulkan TPS Selama kegiatan - Pelaksana :
UPT Limbah medis medis yang limbah, untuk limbah medis di beri kegiatan dan mencatat operasional UPT Sanitarian/Te naga
Puskesmas dan non medis dihasilkan 15- stiker kuning bertuliskan limbah operasional jumlah buangan Puskesmas Sungai Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring 17 kg perbulan medis, untuk non medis diberi stiker UPT limbah yang Piring Sungai Piring
pelayanan dan non medis hitam bertuliskan limbah non Puskesmas dihasilkan
penunjang 1-2 kg perhari medis Sungai setaip hari - Pengawas : DLHK
medik dan Piring Kab.INHIL
pelayanan
non medik
- Pelaporan : DLHK
Kab.INHIL
Operasional Potensi Ada/tidak - Penempatan bahan Di seluruh Selama Wawancara Di seluruh Selama kegiatan - Pelaksana :
UPT kebakaran adanya kejadian /material yang mudah terbakar pada ruangan UPT kegiatan dengan ruangan UPT operasional UPT Sanitarian/Te naga
Puskesmas kebakaran di tempat / ruang terpisah dengan Puskesmas operasional pengelola Puskesmas Puskesmas Sungai Kesling UPT Puskesmas
Sungai Piring UPT Puskesmas sumber api / sumber kebakaran Sungai Piring UPT dan Sungai Piring Piring Sungai Piring
pelayanan Sungai Piring - Membuat sistem perlindungan Puskesmas karyawan
penunjang bahaya kebakaran dengan membuat Sungai UPT - Pengawas :
medik dan jalur evakuasi menuju pintu keluar Piring Puskesmas DAMKAR
pelayanan yang aman Sungai Kab.INHIL
non medik - Menyediakan alat pemadam pada Piring
masing- masing sudut gedung yang - - Pelaporan : DLHK
memenuhi standar yang dipersyaratka Kab.INHIL dan
n untuk UPT Puskesmas Sungai DAMKAR
Piring Kab.INHIL
Seperti
APAR
- Memberikan pelatihan dan
penyuluhan terhadap tenaga kerja
dalam menghadapi kebakaran sesuai
dengan kebutuhan
- Melaksanaka n pemeliharaan secara
rutin terhadap peralatan, jaringan
listrik, alat pemadam kebakaran
sesuai dengan SOP.
- Kerjasama dengan instansi teknis
Pemadam Kebakaran dalam rangka
penanggulag an bahaya
kebakaran
Operasional Persepsi Timbulnya Merespon secara aktif Disekitar Selama Merespon Di seluruh Selama kegiatan - Pelaksana : UPT
UPT masyarakat keresahan Terhadap laporan masyarakat yang lokasi UPT kegiatan secara aktif ruangan UPT Operasional di UPT Puskesmas Pulau Kijang
Puskesmas Masyarakat berhubungan dengan dampak operasional Puskesmas Operasional terhadap Puskesmas Puskesmas Pulau
Sungai Piring akibat Pulau KIjang masyarakat laporan Sungai Piring Kijang - Pengawas : UPT
Pelayanan operasional yang Puskesmas Pulau Kijang
Penunjang terutama terkait berhubungan
medis dan penyakit dan dengan - Pelaporan : UPT
pelayanan non limbah yang dampak Puskesmas
medik dihasilkan UPT operasional Pulau Kijang
Puskesmas UPT
Sungai Piring Puskesmas
Sungai Piring
DENAH UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG TAHUN 2019/2020

RUANG RAWAT INAP


Parkir
Kamar Poli
Lantai 1 wc Ruang Lansia
Inap
Ruang Apotik Parkir Septi
tunggu mbulance Tank Kamar Kamar wc
Ruang Ruang
Ruang Jaga wc Inap Inap
Loket Poli KIA UGD Septi
Ruang Tank
Ruang
Tunggu Jaga
Poli Umum Gzi dan PK Petugas wc
immunisasi
WCwc Gudang Gudang Obat
Poli gigi LAB Patri
Septi
Tank

wc wc

wc wc
Tengki air
Septi Septi
Tank Tank

Lantai 2
Tangga Ruang
KA.TU

Ruang
Ruang BNDHR Pengelolaan
ADM
Ruang
Limbah
KA.PKM

Ruang
Program WC WC
terpadu
WC WC
GEDUNG LAMA
AULA

Anda mungkin juga menyukai