Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan : penentuan kecepatan aliran gas dalam emisi sumber tidak

bergerak

Acuan Normatif
US EPA Method 2 – Determination of Stack Gas Velocity and Volumetric Flow Rate (Type S
Pitot Tube)

Ruang Lingkup
1) Pengukuran tekanan dinamik dari aliran emisi gas buang sumber tidak bergerak
2) Pengukuran tekanan statis dari aliran emisi gas buang sumber tidak bergerak
3) Penentuan berat per satuan volume emisi gas buang sumber tidak bergerak
4) Penentuan kecepatan alir emisi gas buang sumber tidak bergerak
5) Pelaporan

Pengukuran Tekanan Dinamik


Pengukuran tekanan dinamik dari aliran emisi gas buang sumber tidak bergerak dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merangkai peralatan inclined manometer seperti pada Gambar 3.2.1 untuk
pengukuran tekanan dinamik dan tekanan statik.
2) Melakukan uji kebocoran aliran gas terhadap sambungan pipa/selang dengan cara
meniup lubang pengukuran tekanan total (selang H) sehingga cairan yang ada dalam
inclined manometer bergeser, Setelah itu, tutup dengan ibu jari dan dililhat apakah
terjadi penurunan permukaan cairan pada inclined manometer.

CATATAN Pastikan tidak terjadi penurunan cairan pada inclined manometer.

3) Menentukan tekanan dinamik pada kondisi atmosfer (pipa pitot berada di luar
cerobong) dengan membaca permukaan cairan dalam manometer sebagai ho (mm)
pada skala etanol.
4) Memasukkan pipa pitot sesuai titik-titik lintas pengukuran yang telah ditentukan.
5) Mencatat tekanan dinamik dengan membaca permukaan cairan dalam inclined
manometer sebagai h1, h2, ..., hn (mm).
6) Mencatat besaran skala perbesaran inclined manometer serta
mengukur temperatur cairan inclined manometer yang digunakan.
7) Menghitung tekanan dinamik aktual menggunakan rumus sebagai berikut,

dimana:
hi = tekanan dinamik pada setiap titik lintas (mmH2O);
β = nilai pada skala inclined manometer;
ρ = berat jenis cairan dalam inclined manometer (lihat tabel tekanan uap
jenuh, dan sesuaikan dengan temperatur inclined manometer
tercatat);
hn = tinggi cairan inclined manometer pada titik lintas n (mm);
ho = tinggi cairan inclined manometer pada titik nol (mm).
GAMBAR 3.2.1 RANGKAIAN ALAT UKUR KECEPATAN ALIR DALAM GAS BUANG
Pengukuran Tekanan Statis
Untuk pengukuran tekanan statis dari aliran emisi gas buang sumber tidak bergerak dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Melepaskan selang pada posisi total sehingga selang yang terpasang hanya yang
menghubungkan pipa pitot pada posisi statik.
2) Mencatat tekanan statis awal yaitu pada posisi tabung pitot berada di luar cerobong
sebagai hsn.
3) Memasukkan pipa pitot sesuai titik-titik lintas pengukuran yang telah ditentukan.
4) Mencatat tekanan statis pada setiap titik-titik lintas pengukuran dengan
membaca permukaan cairan pada manometer (hs1, hs2, ... ,hsn).
5) Menghitung tekanan statis pada setiap titik lintas menggunakan rumus sebagai
berikut.
Δ
t
dimana:
ΔPs = tekanan statis (mmHg);
β = nilai pada skala inclined manometer;
ρ = berat jenis cairan dalam inclined manometer (lihat tabel tekanan uap
jenuh, dan sesuaikan dengan temperatur inclined manometer tercatat);
ρHg = berat jenis Hg = 13,6 g/cm3;
hsn = tinggi cairan tekanan statis pada setiap titik pengukuran (mm);
hso = tinggi cairan tekanan statis awal (mm).

Penentuan Berat per Satuan Volume


Berat per satuan volume gas buang merupakan parameter yang ditentukan oleh komposisi
gas buang atau berat jenis gas buang dengan perhitungan sebagai berikut.
h
thts tt tt
晦h
th t t
dimana:
γ = berat per satuan volume gas buang dalam cerobong (kgf/m3);
γo = berat per satuan volume gas buang basah pada kondisi normal 25oC dan 760
mmHg (kgf/m3);
Pa = tekanan atmosfer (mmHg);
Ps = nilai rata-rata tekanan statis gas buang pada setiap titik lintas (mmHg);
Δ Δ Δ
=
ts = temperatur rata-rata gas buang (oC);
M1, M2, Mn = berat molekul masing-masing komponen gas buang (kg/kmol);
X1, X2, Xn = konsentrasi masing-masing komponen gas buang (%);
Xw = persen volume uap air dalam gas buang (%).

CATATAN 1 Apabila bahan bakar yang digunakan berupa padatan atau cairan dan dibakar
dengan udara, maka nilai γo mendekati 1,3.

CATATAN 2 Nilai Xw diperoleh dari cara uji kadar uap air dalam emisi gas buang sumber
tidak bergerak secara gravimetri.

CATATAN 3 Nilai M1, M2, Mn diperoleh dari cara uji konsentrasi CO, CO2, dan O2
dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan peralatan otomatik.

Penentuan Kecepatan Alir


Kecepatan aliran gas dalam cerobong ditentukan dari hasil pengukuran tekanan dinamik,
tekanan static, komposisi gas buang, dan berat per satuan volume gas buang dengan
perhitungan sebagai berikut.
t

dimana:
vi = kecepatan aliran gas buang pada setiap titik lintas (m/det);
c = koefisien tabung pitot;
hi = tekanan dinamik pada setiap titik lintas (mmH2O);
γ = berat per satuan volume gas buang dalam cerobong (kg/m3);
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/detik2.

Pelaporan
Untuk pelaporan penentuan kecepatan alir, setidaknya perlu dicantumkan informasi sebagai
berikut.
1) Parameter yang diukur;
2) Nama petugas;
3) Tanggal dan waktu pengukuran;
4) Nomor laboratorium;
5) Nomor contoh uji;
6) Lokasi pengambilan contoh uji;
7) Data kegiatan proses;
8) Nama pengawas/ahli dan penanggung jawab pekerjaan;
9) Hasil pengukuran contoh uji.
StandarPengukuranpadaKriteriaTertentu
Penerapan Beberapa kasus yang relevan dapat digunakan aturan normatif US-EPA Method
2A, 2B, 2C, 2D, 2E, 2F, 2G, 2H.

Anda mungkin juga menyukai