BATCHING PLANT
B-1
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-2
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
4. Mulai Beroperasi
Uaha atau kegiatan operaional Usaha Batching Plant sudah beroperai sejak Tahun
2020.
Luas Lahan
B-3
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
Luas lahan untuk rencana usaha dan/atau kegiatan Batching Plant adalah
20.000 m2. Adapun rencana jenis penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel B.1. Rencana Jenis Penggunan Lahan
No Jenis Penggunaan Ukuran (M2) Persentase (%)
1 Basecamp 500 2,5
2 Bengkel/Workshop 50 0,25
3 Genset 10 0,05
4 Batching Pltant 750 3,75
5 Tangki Air 20 0,1
6 Ruang Operator 20 0,1
7 Tempat Bahan Baku 10.000 50
8 Parkir, taman, space, dll 12.100 39,5
Total 20.000 100
Sumber: PT. Passokorang, 2021
Kapasitas Produksi
Kemampuan produksi campuran aspal usaha dan/atau kegiatan Batching
Plant adalah sekitar 50-60 ton/jam. Operasional Batching Plant, bersifat temporer
karena bergantung pada kegiatan proyek yang diterima oleh pemrakarsa. Rata-rata
waktu efektif adalah sekitar 2-4 bulan/tahunnya.
Tabel B.2. Rencana Kapasitas Produksi
No Jenis Produk Kapasitas Keterangan
1 Batching Plant ±50-60 ton/jam temporer
Sumber: PT. Passokorang, 2021
B-4
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
Penggunaan energi
Energi listrik yang digunakan bersumber dari PT. PLN ( Persero) dengan
kapasitas daya sekitar 350 KVA. Untuk menunjang kegiatan maka akan disiapkan
1 unit mesin generator set dengan kapasitas sekitar 250kVA.
Penggunaan bahan bakar
Bahan bakar digunakan untuk mengoperasikan alat berat seperti excavator,
genset, dan lain-lain. BBM yang digunakan merupakan BBM untuk industri. Jenis
dan perkiraan pemakaian bahan bakar yang digunakan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel B.4. Rencana Jenis dan Perkiraan Pemakaian Bahan Bakar
No Jenis Bahan Jumlah Pemakaian Keterangan
Solar
1 1 unit 20 liter/jam ±20 liter/jam
excavator
8-10 liter/ton Produksi 50-60 ton/jam, sehingga
2 Solar genset 1 unit
produksi memerlukan ±400-480 liter/jam
penggantian 22 liter setelah 250
18,48
3 Oli excavator 2 unit jam operasional (asumsi 7
liter/bulan
jam/hari)
kap 4 liter; penggantian setelah
4 Oli Genset 1 unit 1,33 liter/bulan
500 jam operasional (±3 bulan)
Sumber: PT. Passokorang, 2021
Air Bersih
Air bersih diperoleh dari sumur bor yang ada di lokasi kegiatan atau
disuplay dari air kemasan yang didatangkan ke lokasi. Air bersih digunakan
untuk kebutuhan MCK. Kebutuhan air untuk MCK adalah sekitar 1.920
liter/hari atau 1,92 m3/hari.
B-5
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-6
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
Jumlah
Kualifikas
No Jenis Pekerjaan Laki- Jumlah Asal
Wanita i
laki
6 Security 1 - SMK 1 Lokal
7 Operator Alat Berat 1 - SMK 1 Lokal
8 Operator Batching Plant 3 - STM/SMK 3 Lokal
9 Sopir Dump Truk 3 - SMK 3 Lokal
Jumlah 15 0 15
Sumber: PT. Passokorang, 2021
Operasional kerja akan dilakukan selama 6 hari, dari Hari Senin-sampai
Sabtu. Waktu kerja yaitu 7 jam/hari, dimulai masuk pukul 8.00 sampai pukul
16.00 dimana pada pukul 12.00–13.00 digunakan sebagai jam istirahat dan kerja
di atas pukul 16.00 maka dihitung sebagai jam lembur. Pemberian upah kepada
karyawan akan disesuaikan dengan standar UMP yang berlaku di Propinsi
Sulawesi Barat atau sesuai kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak.
b. Pengangkutan Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong sebagian besar akan didatangkan dari luar
lokasi. Bahan baku sepertiaspal mentah, batu split, semen untuk AMP, serta
bahan penolongseperti Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi untuk keperluan
mesin dan peralatan berat, serta untuk pembakaran AMP, bahan-bahan untuk
konsumsi pekerja, dan lain-lain. Pengangkutan bahan baku dan penolong akan
dilakukan oleh perusahaan yang menjadi mitra usaha atau dilakukan sendiri oleh
pemrakarsa.
c. Operasional Batching Plant
Batching plant dalam melakukan proses produksinya pertama-pertama
akan mengisi material-material yang diperlukan dalam campuran beton ke dalam
sistem aggregate bins. Material-material tersebut kemudian akan ditimbang
beratnya bersamaan dengan menimbang air untuk memastikan takaran campuran
beton.
Selain itu dalam proses pencampuran perlu melakukan penimbangan
semen serta juga aditif. Setelah semua hal sudah dilakukan maka semuanya akan
dicampur ke dalam mixer sesuai dengan kecepatan yang diinginkan agar semua
campuran tersebut dapat membentuk campuran beton yang merata.
B-7
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-8
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
B-9
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-10
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
600liter/hari atau sekitar 0,60 m3/hari dan 4 orang x 120 liter/hari = 480 liter/hari
atau sekitar 0,48 m3/hari.
Tabel B.6. Rincian Rencana Penggunaan Air
Jenis Durasi Pemakaian
No Kapasitas Satuan Sumber
Pemakaian Pemakaian (m3/hari)
50 Air Tanah& Air
1 Pekerja 12 orang 7 jam 0,60
liter/hari kemasan
120 Air Tanah & Air
2 Pekerja 4 orang 24 jam 0,48
liter/hari kemasan
Total volume pemakaian air/hari 1,03
Sumber : Hasil Perhitungan, 2021
h. PengangkutanHasil Produksi
Pengangkutan hasil produksi berupa produk campuran beton ke lokasi
pengaspalan atau proyek pembangunan jalan akan dilakukan oleh pemrakarsa atau
perusahaan mitra penyedia truk pengangkut campuran beton.
B-11
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B. Peningkatan Pendapatan
a. Sumber Dampak
Penerimaan upah tenaga kerja operasional dan keuntungan dari masyarakat
yang memperoleh kesempatan berusaha.
b. Jenis Dampak
Peningkatan pendapatan bagi tenaga kerja operasional dan masyarakat sekitar
yang memperoleh kesempatan berusaha.
c. Besaran Dampak
Jumlah pendapatan yang diperoleh tenaga kerja dibandingkan dengan Upah
Minimun Propinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 2.571.328 per
bulan sesuai PP No.36 Tahun 2021 tentang Pengupahan atau sesuai kontrak
yang telah disepakati.
B-12
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
Timbulnya sikap dan persepsi. Sikap dan persepsi positif timbul jika
perusahaan melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja operasional dan
sebaliknya sikap dan persepsi negatif muncul jika tidak merekrut masyarakat
lokal di sekitar lokasi.
c. Besaran Dampak
Terdapat sekitar puluhan RT di sekitar lokasi yang berpotensi bersikap dan
berpersepsi positif dan negatif terhadap kegiatan penerimaan tenaga kerja.
c. Besaran Dampak
Kualitas udara dan kebisingan di dalam dan sekitar lokasi dibandingkan dengan
baku mutu.
B-13
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
a. Sumber Dampak
Kegiatan pengangkutanyang menambah beban jalan.
b. Jenis Dampak
Terjadinya kerusakan badan jalan.
c. Besaran Dampak
Panjang jalan di sekitar lokasi yang mengalami kerusakan dan tonase
kendaraan tidak melebihi 40 ton.
c. Besaran Dampak
Terdapat sekitar 7 RT di sekitar lokasi yang berpotensi mengalami penurunan
derajat kesehatan.
B-14
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
B. Timbulnya Getaran
a. Sumber Dampak
Operasional mesin Batching Plant di lokasi kegiatan.
b. JenisDampak
Timbulnya getaran.
c. Besaran Dampak
Nilai getaran yang ditimbulkan ketika mesin Batching Plant dioperasikan.
B-15
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
Tahapan kerja pada saat pengoperasian mesin Batching Plant oleh tenaga kerja
operasional.
b. JenisDampak
Terjadinya gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja seperti
gangguan pernafasan, gangguan pendengaran, dan kecelakaan kerja lainnya.
c. Besaran Dampak
Terdapat sekitar 16 orang tenaga kerja berpotensi mengalami kecelakaan kerja.
B-16
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
a. Sumber Dampak
Emisi gas buang yang dihasilkan oleh gensetserta bunyi yang dihasilkan dari
pengoperasian genset.
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara dan timbulnya kebisingan.
c. Besaran Dampak
Kualitas udara dan derajat kebisingan dibandingkan dengan baku mutu.
B. Timbulnya Getaran
a. Sumber Dampak
Pengoperasian mesin dan peralatan kerja di ruang bengkel.
b. JenisDampak
B-17
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-18
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
b. JenisDampak
Terjadinya penurunan kualitas air dan tanah karena ceceran/tumpahan limbah
cair seperti sisa-sisa oli.
c. Besaran Dampak
Kualitas air permukaan dan air tanah serta tanah di lokasi dibandingkan dengan
baku mutu.
B-19
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-20
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
b. JenisDampak
Penurunan kuantitas air tanah akibat operasional kegiatanyang memerlukan air
secara kontinu.
c. Besaran Dampak
Perubahan level muka air tanah dalam lokasi.Penggunaan air sekitar 1,03
m3/hari untuk aktifitas MCK.
B-21
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
B-22
DPLH – USAHA
BATCHING PLANT
a. Sumber Dampak
Kegiatan pemutusan hubungan kerja pada tahap pasca operasional.
b. JenisDampak
Terjadinya penurunan pendapatan tenaga kerja akibat pemutusan hubungan
kerja.
c. Besaran Dampak
Besarnya penurunan penghasilan tenaga kerja operasional setelah dilakukan
pemutusan hubungan kerja.
B. Peningkatan Pengangguran
a. Sumber Dampak
Kegiatan pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan dengan tenaga kerja.
b. Jenis Dampak
Peningkatan pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja.
c. Besaran Dampak
Meningkatnya pengangguran akibat tenaga kerja yang diPHK.
C. Keresahan Masyarakat
a. Sumber Dampak
Penurunan pendapatan dan hilangnya pekerjaan tetap akibat pemutusan
hubungan kerja.
b. Jenis Dampak
Timbulnya keresahan masyarakat khususnya tenaga kerja yang diPHK.
c. Besaran Dampak
Jumlah tenaga kerja operasional yang diputuskan hubungan kerjanya.
B-23
DPLH - USAHA
BATCHING PLANT (BT)
Sebaran partikel dan debu dari kandang selama kegiatan pembongkaran mesin
dan peralatan produksi serta bunyi yang timbul dari kegiatan tersebut.
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara dan timbulnya kebisingan.
c. Besaran Dampak
Kualitas udara dan derajat kebisingan dibandingkan dengan baku mutu.
B-24