Anda di halaman 1dari 11

Nomor surat .

17/DPN/WlUP/ll/2022
Perihal : Rencana Kerja Perusahaan
Lampiran : 9 (Sembilan) Lembar

Yth.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
c.q. Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara Di
Jakarta

Dengan Hormat,
Dengan ini kami yang bertandatangan dibawah ini, bertindak untuk dan atas nama
CV. Mamuju Tengah Perkasa menyampaikan Rencana Kerja Perusahaan untuk
keperluan kelengkapan berkas dalam pengurusan izin Surat Izin Pertambangan
Batuan (SIPB) Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam jenis Tertentu dan
Batuan.

Data dan informasi mengenai Rencana Kerja Perusahaan dimaksud, kami buat
dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengurusan izin Surat Izin Pertambangan Batuan(SIPB) Mineral Bukan
Logam,
Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan.

Atas perhatian serta persetujuan Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Pasangkayu, 07 Februari 2022


CV. Mamuju Tengah Perkasa,
Direktur
Lampiran Surat
Nomor 17/DPN/WlUP/ll/2022
Tanggal : 07 Februari 2022

RENCANA PRODUKSI PADA KEGIATAN OPERASI PRODUKSI

Rencana penambangan Pasir pada area rencana permohonan Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) PT. Dwi Perkasa Nusantara yang berlokasi di Desa Lariang,
Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu (Mamuju Tengah) adalah untuk
penambangan Pasir sistem kuari pada area sekitar 42 Ha. Berdasarkan perhitungan
sumberdaya terkira dari potensi Pasir di area WIUP PT. Dwi Perkasa Nusantara
diperoleh potensi sumberdaya terkira sebesar ± 6.300.000 m3.

Rencana produksi Pasir pada Iokasi tambang tersebut direncanakan sebanyak 4.200
m3/hari dengan pengangkutan menggunakan truk pengangkutan pasir ukuran kecil
dapat memuat sebanyak ± 10 m3, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
1. Kapasitas produksi (KP) = 4.200 m3/hari setara dengan 1.260.000 m 3/tahun
2. Umur tambang, dengan tanpa memperhitungan faktor lainnya dan dengan
asumsi waktu kerja efektif adalah 300 hari kerja/tahun, maka perkiraan umur
tambang
(dalam tahun) adalah:
Umur Tambang = 6.300.000 m 3 : 1.260.000 m3
= 5 Tahun

Tabel 1. Rencana produksi setiap tahun sampai dengan tahun ke - 5


Rencana Produksi Pertahun (m3) Total
produksi
Tahun I Tahun Il Tahun III Tahun IV Tahun V
1.260.00 1.260.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 6.300.000
0
Lampiran Surat
Nomor 17/DPN/WlUP/ll/2022
Tanggal : 07 Februari 2022

RENCANA PENGGUNAAN WILAYAH

Rencana penggunaan wilayah area permohonan Wilayah Izin Usaha Pertambangan


(WIUP) PT. Dwi Perkasa Nusantara yang berlokasi di Desa Lariang, Kecamatan Tikke
Raya, Kabupaten Pasangkayu (Mamuju Utara) adalah untuk penambangan Pasir
dengan sistem kuari dengan luasan sekitar 42 Ha.

Adapun rencana infrastruktur penunjang yang dibutuhkan dalam proses


penambangan
antara lain:

1. Bangunan kantor lapangan dengan luas bangunan yang direncanakan sebesar


6m x 8m
2. Lokasi BBM dengan luas yang direncanakan sebesar 3m x 3m
3. Pos keamanan dibangun dengan luas yang direncanakan sebesar 2m x 3m
4. Jalan tambang dengan ukuran lebar 9 m dan panjang 650 m
5. Stokpile dengan luas yang direncanakan sebesar 20 m x 20 m
Lampiran Surat
Nomor : 17/DPN/WlUP/ll/2022
Tanggal : 07 Februari 2022

RENCANA PENGGUNAAN DAN PENJUALAN KOMODITAS YANG DIMOHONKAN

Berdasarkan prospek sumberdaya Pasir yang ada umumnya digunakan atau


dimanfaatkan untuk material atau bahan konstruksi yang digunakan untuk
campuran semen, memplester, pembuatan pondasi, pengaspalan jalan dan Iain
sebagainya.

Target penjualan dari usaha pertambangan bahan galian Pasir di Desa Lariang,

Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu (Mamuju Utara) ini disesuaikan

dengan rencana produksi yaitu sekitar 1.260.000 m 3/tahun yang akan dijual kepada

masyarakat umum untuk konstruksi pembangunan. Dimana pembeli umumnya

berasal dari dalam maupun luar pulau.


Lampiran Surat

Nomor : 17/DPN/WlUP/ll/2022
Tanggal : 07 Februari 2022

RENCANA KEGIATAN EKSPLORASI YANG DIBERIKAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan pemetaan eksplorasi pertambangan untuk mengetahui potensi
sumberdaya mineral dan batuan yang akan ditambang disuatu wilayah baik letak,
posisi sebaran sumberdaya dan cadangan bahan galian tambang baik secara
kualitas maupun kuantitas agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan benar
serta memenuhi kualitas agar dapat bermanfaat secara optimal dan benar serta
memenuhi kaidah-kaidah pengendalian dampak lingkungan. Perencanaan
kegiatan eksplorasi saat ini telah diatur melalui format rencana kerja dan biaya
eksplorasi sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 25 Tahun 2018 mengenai
pengusahaan pertambangan mineral dan Batubara dan Keputusan Menteri
ESDM No. 1806 tahun
2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana
Kerja dan Anggaran Biaya, serta Laporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara.

Kegiatan Penggalian potensi pertambangan melalui pemetaan eksplorasi perlu


dilakukan untuk mengarahkan model pengusahaan/pengelolaan pertambangan
yang sesuai dengan kondisi dan daya dukung wilayah. Dengan demikian
degradasi kualitas lingkungan dapat diminimalkan. Penataan kawasan
pertambangan perlu diselaraskan dengan tata ruang wilayah sehingga tercipta
sinergi positif antar kawasan pengembangan pembangunan.

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan eksplorasi ini adalah untuk memetakan potensi dan
sebaran bahan tambang yaitu lokasi keterdapatan, bentuk dimensi penyebaran,
kuantitas, kualitas sumberdaya terukur. Diharapkan hasil eksplorasi ini nantinya
memberikan inventarisasi data-data tentang potensi sumberdaya bahan galian
tambang di lokasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) tentang
keterdapatan maupun penyebarannya serta perkiraan jumlah dan nilai
ekonomisnya, sehingga dapat memberikan gambaran perencanaan
penambangan dalam waktu ijin kegiatan tambang berlangsung.

C. TAHAPAN KEGIATAN
Adapun penyusunan kegiatan eksplorasi untuk penambangan ini dilakukan
dengan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Persiapan pekerjaan mencakup penyiapan segala keperluan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Seperti antara lain; perijinan, pengumpulan
data sekunder dan pustaka, penyiapan alat dan bahan, pembentukan tim
kerja, serta peninjauan lapangan pendahuluan. Peninjauan lapangan
pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi lapangan yang
akan dipetakan serta terkait dengan teknis mobilisasi tenaga ahli dan
peralatan. Dari gambaran kondisi lapangan ini diharapkan telah dapat disusun
teknis dan strategi pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Demikian pula dengan
kebutuhan - kebutuhan sarana dan prasana pelaksanaan pekerjaan.
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan seperti: Persiapan personil,
Peralatan lapangan dan Peta Dasar, Pengumpulan data sekunder dan Studi
pustaka. Data — data studi pustaka diperoleh dari beberapa instansi terkait
seperti:

a. Direktorat Energi dan Sumber Daya Mineral


b. Direktorat Geologi Tata Lingkungan
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
d. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat
e. Instansi terkait lainnya di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan

f. Peta Geologi Regional Lemar Palu Skala I : 100.000 serta peta topografi
skala
1 : 10.000
2. Tahap Pemetaan Lapangan
Sebelum melúlkan kegiatan pendataan, dilakukan pengkajian terhadap kondisi
lapangan menyangkut aspek kondisi geofisik, sosial, budaya, ekonomi, tata
guna lahan serta aspek keruangan lainnya. Kondisi geofisik terutama
menyangkut kondisi geologi serta model penyebaran bahan galian berdasar
data yang sudah ada. Studi tersebut dilakukan guna mendapatkan gambaran
kondisi geologi setempat. Dari hasil studi ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penyebaran lateral litologi
bahan tambang galian tambang. Pemetaan situasi/topografi dengan
mempergunakan Global Position System (GPS), kompas geologi, serta pita
ukur untuk mengetahui batasan dan sebaran serta kondisi bahan tambang.

3. Tahap Analisis Data


Adapun kegiatan analisis data yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Penggambaran peta lokasi pengamatan dan peta sebaran bahan tambang
serta untuk beberapa Iokasi bahan tambang yang potensial dengan
sumberdava yang dapat dieksploitasikan.
b. Pengkajian data geologi dan pemodelan data lainnya serta pembuatan
laporan. Berupa pengkajian Geologi, rona lingkungan kemungkinan
penambangan, hasil pemeriksaan laboratorium dan data pelengkap
lainnya, serta membuat kesimpulan/saran sebagai usulan untuk
pengembangan lebih
Ianjut.
c. Pemeriksaan/pengujian contoh - contoh bahan tambang dilokasi pemetaan
yang selanjutnya dianalisa dilaboratorium dengan tujuan mengetahui jenis
dan kualitas bahan tambang tersebut.
d. Perhitungan besarnya sumberdaya dan cadangan dari bahan tambang yang
didasarkan pada tingkat keyakinan geologipada tahap
penyelidikan/pemetaan semi mikro.
e. Pengkajian Kelayakan Tambang, dengan harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:

• Pengkajian layak tambang meliputi faktor - faktor ekonomi,


penambangan, pemasam, lingkungan, sosial, dan hukum/perundang -
undangan.

• Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumber daya


mineral akan berubah menjadi cadangan atau tidak,

• Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumber daya mineral yang layak


tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum
layak tambang tetap menjadi sumber daya mineral.
4. Tahap Penyusunan Laporan
Setelah kegiatan analisis data kemudian dilakukan penyusunan laporan Studi
eksplorasi yang merupakan salah satu persyaratan pengajuan Ijin Usaha
Pertambangan.
5. Tahap Perencanaan Tambang
Melakukan perencanaan tambang yang meliputi desain model konstruksi
tambang sesuai dengan model sebaran potensi sumberdaya dan cadangan
dari bahan galian tambang yang dijumpai selama kegiatan eksplorasi.

D. LOKASI EKSPLORASI
Lokasi kegiatan eksplorasi berada pada area sekitar permohonan Wilayah Izin
Usaha
Pertambangan (WIUP) yang berlokasi di Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya,
Kabupaten Pasangkayu (Mamuju Utara). Adapun peta pengajuan Wilayah Ijin
Usaha
Pertambangan (WIUP) PT. Dwi Perkasa Nusantara adalah sebagai berikut:

PETA WILAYAH
E. METODE EKSPLORASI
Metode yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi ini adalah pemetaan geologi
permukaan dengan penelurusan singkapan dari area sekitar permohonan
Wilayah ljin Usaha Pertambangan (WIUP) dengan basis peta dasar berupa peta
topografi skala 1 10.000. Kegiatan pemetaan geologi ini dilakukan melalui
tahapan pemetaan tinjau dan pemetaan detail.
Pemetaan geologi dari kegiatan eksplorasi ini adalah untuk mengetahui kondisi
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi serta potensi sumberdaya bahan
tambang yang ada di sekitar area permohonan WIUP. Selain itu juga dilakukan
pengambilan sampel batuan/tanah untuk analisis conto.
Adapun peralatan yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi ini meliputi:
1. Kompas geologi
2. Palu geologi
3. Pita ukur
4. GPS
5. Lensa pembesar (loupe)
6. Peta dasar topografi
7. Buku catatan 4an alat tulis
8. Kamera digital, dan lain-lain.
F. TIM PELAKSANA
Kegiatan pemetaan eksplorasi ini dilaksanakan oleh tim eksplorasi yang terdiri
dari Tim yang terbagi menjadi beberapa bidang, sesuai dengan keahlian masing-
masing yaitu:

1. Ketua tim (ahli geologi senior) : 1 orang


2. Ahli geologi junior : 1 orang
3. Ahli GIS (Geographic Information System) : 1 orang
4. Administrasi : 1 orang

G. JANGKA WAKTU
Adapun jadwal dari pelaksanaan kegiatan pemetaan eksplorasi di łokasi
permohonan ijin usaha pertambangan ini direncanakan secara bertahap selama
1 bulan dimana jangka waktu maksimal untuk eksplorasi komoditas WIUP batuan
yaitu 3 tahun, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan Eksplorasi
Maret 2022
No Kegiatan
Minggu l Minggu Il Minggu III Minggu IV
I Tahap Persiapan

2 Tahap Penelitian Lapangan

3 Tahap Analisis Data

4 Tahap Penyusunan
Laporan

Anda mungkin juga menyukai