02-Isi RKAB Binuang

Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran Belanja PT.
BANGUN SARANA NUSANTARA
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Bangun Sarana Nusantara merupakan badan usaha
yang bergerak dibidang pertambangan komoditas batuan yang
beralamat di Jalan Mesjid Jami Lorong 4 Kelurahan Polewali
Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi
Barat. PT. Bangun Sarana Nusantara meiliki wilayah izin usaha
pertambangan di Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten
Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan pertambangan
berada di Blok WIUP yang secara admnistratif terletak di Desa
Mirring dengan luas lokasi secara keseluruhan adalah 27 Ha.
Kesampaian lokasi IUP berjarak sekitar 15 km kearah timur
Kota Polewali. Akses dari jalan utama ke arah jalan poros
Makassar-Polewali hanya berjarak 500 m berupa jalan tambang.
Akses jalan menuju lokasi penyelidikan pada umumnya mudah
dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda
dua. Pemanfaatan lahan oleh masyarakat setempat pada wilayah
IUP Operasi Produksi ini sebagian besar berupa perkebunan coklat
dan jati putih.
1| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran Belanja PT. BANGUN SARANA NUSANTARA
Gambar 1.1 Peta lokasi WIUP PT. Bangun Sarana Nusantara Desa
Mirring, Kecamatan Binuang.
Tabel 1.1 Titik kordinat Blok WIUP Desa Mirring, Kecamatan

Binuang.
PT. Bangun Sarana Nusantara terdiri dari direksi dan
beberapa karyawan pelaksan teknis diantaranya adalah mulai dari
direktur, Kepala Teknik Tambang (KTT), Operator Excavator dan
Crusher, Sopir HDT, Security, Cheker, Staf Administrasi dan Montir.

Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi Manajemen PT. Bangun

Sarana Nusantara.

1.2 Legalitas
Tabel 1.2. Legalitas IUP Batuan PT. Bangun Sarana Nusantara.

BAB II
PERSETUJUAN DAN REALISASI RKAB TAHUN 2021

SERTA RKAB TAHUN 2022
2.1. SUMBERDAYA DAN CADANGAN
Sumberdaya mineral adalah suatu kosentrasi dari material
yang memiliki nilai ekonomi diatas kerak bumi dengan bentuk
kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki prospek yang
beralasan yang pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomi.
Klasifikasi sumberdaya dibagi dalam tiga bagian yaitu, sumberdaya
mineral tereka, tertunjuk dan terukur. Sumberdaya tereka adalah
sumberdaya mineral yang tonase, kadar dan kandungan mineral
dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi rendah.
Sumberdaya mineral tertunjuk adalah sumberdaya mineral yang
tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar dan kandungan
mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi
medium. Sumberdaya mineral terukur adalah sumberdaya mineral
yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar dan
kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi
yang tinggi
Cadangan adalah bagian dari cadangan terukur yang dapat
ditambang berdasarkan kondisi teknis dan ekonomi saat ini.

Cadangan bagian dari sumberdaya material terukur yang layak
untuk ditambang setelah dilakukan survei lanjut dan analisis
potensi material cadangan. Dalam perihitungan cadangan
digunakan metode dan estimasi sebagai berikut:
Dalam analisis sumberdaya mineral yang terdapat pada
lokasi penyelidikan PT. Bangun Sarana Nusantara, maka dapat
ditinjau tingkatan sumberdaya mineralnya dalam tabel berikut.
Tabel 2.1. Neraca Sumberdaya Tahun 2021 dan Tahun 2022

2.2 KEGIATAN PENAMBANGAN
2.2.1 Metode Penambangan
Metode penambangan yang akan dilakukan yaitu
penambangan secara terbuka dengan metode open cast mining
atau side hill type. open cast mining adalah sistem penambangan
yang dilakukan pada endapan material yang berada pada kondisi
topografi yang berbukit, dengan demikian medan kerja penggalian
dilakukan dari bawah keatas atau sebaliknya (side hill type). Dari
hasil survei dan analisis kegiatan eksplorasi bahwa luasan area
yang berpotensi untuk ditambang adalah 27 Ha. Dasar elevasi
penambangan yaitu berada di ketinggian 15 mdpl dan sementara
elevasi tertinggi lokasi penambangan yaitu 105 mdpl, ketebalan
material 90 meter yang layak untuk digali. Dasar elevasi
penambangan dengan melihat dasar tapak dataran pemukiman
penduduk.

Arah Kemajuan Tambang
open cast mining
Gambar 2.1 Sketsa rencana kemajuan tambang dan desain

lahan pasca tambang.
2.2.2 Pengupasan dan Penimbunan Overburden/Batuan

Penutup
Land clearing adalah kegiatan pembersihan lahan dari
pohon-pohon dan pengupasan top soil , material pasir yang
bercampur dengan tanah dan akar poho dengan kedalam 60 cm.
Kegiatan tree cutting (penebangan pohon) dilakukan secara
bersamaan pada saat Land clearing.
Luas area yang prospek untuk layak ditambang seluas 19,2
ha, dengan umur tambang 7 tahun. Total cadangan yang layak
ditambang sebesar 1.477.000 BCM, diamana kedalaman elevasi
tambang 15 mdpl dan titik tertinggi bukit tambang 105 mdpl. Dari

perhitungan kelayakan tambang bahwa luas cadangan yang dapat
tertambang dalam kurun waktu 1 tahun sebesar 3 ha.
Tabel 2.2 Rencana dan Realisasi Kemajuan Tambang Tahun 2021 dan
Rencana Tahun 2022.
Tabel 2.3 Rencana dan Realisasi Elevasi Kedalaman Tambang
2.2.3 Produksi Batuan
Kegiatan penggalian dilakukan dengan menggunakan alat
gali Eskavator PC 200 merek komatsu dengan kapasitas bucket 1
m3, Eskavator Breaker PC 200, sedangkat alat angkut

menggunakan alat muat DT Hino kapasitas 10 m3. Kegiatan gali
muat akan dimulai dari arah barat Blok WIUP kearah timur sesuai
dengan arah perubahan ketinggian kontur.
Sesuai rencana, kami akan menyuplai material sebesar 60
ret/hari ~ 600 m3/hari. Sehingga untuk memenuhi target tersebut
digunakan 2 unit alat gali muat dan 2 unit alat angkut kapasitas 10
m3. Rentang waktu kerja selama 8 jam, dan mkasimal kerja alat
hanya 6 jam.
Tabel 2.4 Rencana Realisasi Penambangan Tahun 2021 dan Rencana

Tahun 2022.
2.2.4 Biaya Penambangan
Rencana biaya kegiatan penambangan pada tahun 2022
terdiri dari biaya land clearing (Pengupasan tanah penutup) dan
biaya mineral getting (penggalian). Anggaran biaya penambangan
pertahun diestimasikan dalam biaya penggunaan bahan bakar dan
minyak pelumas. Hal tersebut dikarenakan peralatan tambang
10 | Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

merupakan milik perusahaan sendiri. Dari perencanaan estimasi
anggaran biaya pertambangan dalam satu tahun yaitu sebesar Rp.
816.960.000,-. Namun yang terealisasi di tahun 2021 dengan
estimasi biaya sebesar Rp. 9.261.059.
Tabel 2.5 Rencana dan realisasi biaya kegiatan penambangan

tahun 2021 rencana tahun 2022.
2.3 PENGOLAHAN
2.3.1. Metode Pengolahan
Dalam penambangan batuan basal andesit ini dilengkapi
dengan pengolahan khusus yaitu berupa unit stone crusher plant.
Material galian akan dikumpulkan di stock pile yang telah
ditentukan dan terdekat dengan unit stone crusher plant. stone
crusher plant merupakan jenis alat berat yang digunakan untuk
memecahkan batu menjadi berbagai ukuran (sesuai dengan yang

diinginkan). Alat ini memiliki berbagai ukuran, berdasarkan pada
kapasitas kemampuan kerjanya (dalam satuan ton/jam).
2.3.2. Hasil Pengolahan
Hasil dari pengolahan diasumsikan hanya 90 % dari total
raw material tambang yang masuk di crusher. Realisasi ditahun
2021 sebesar 2.305 m3 dari perencanaan yaitu sebesar 181.440
m3.
2.3.3. Recovery Pengolahan
Rencana produksi pada tahun 2021 yaitu sebesar 181.440
m3 dan yang terealisasi yaitu sebesar hanya sebesar 2.305 m3.
Untuk tahun 2022 akan ditargetkan jumlah produksi sebesar
181.440 m3 dari jumlah produksi penambangan sebesar 201.600
m3. Sementara spesifikasi hasil produk terbagi atas tiga jenis
ukuran material kerikil yaitu ukuran 0,5 cm, 1 – 2 cm dan 2 – 3
cm.
Tabel 2.6 Rencana dan Realisasi Pengolahan 2021 dan 2022

2.3.4. Daftar Peralatan Pengolahan
Tabel 2.7 Daftar Peralatan.
2.3.5. Biaya Pengolahan
Biaya pengolaha dihitung berdasarkan besarnya biaya
penggunaan energi yang digunakan berupa energi listrik dan Bahan
Bakar Minyak (BBM). Dari data perusahaan bahwa penggunaan
listrik rata-rata Rp. 10.308.698,-/bulan dan Penggunaan BBM
sebesar Rp. 16.500.000,-/bulan dengan jumlah produksi perbulan
rata-rata sebesar 192 m3/bulan. Dari data tersebut bahwa realisasi
biaya tahun 2021 sebesar Rp. 321.704.381,-/tahun dengan
jumlah produksi 2.305 m3/tahun.
Tabel 2.8 Rencana dan realisasi Biaya Pengolahan Tahun 2021 dan
Rencana Tahun 2022.

Sumber data : PT. BSN
2.4. PEMASARAN DAN PERSEDIAAN (INVENTORY)
2.4.1. Pemasaran dan Persediaan
Target sasaran penjualan material pasir adalah kepada
pihak kontraktor di proyek pemeritah maupun kepada pihak
umum. Persediaan dan produksi selalu relevan sehingga stok
sesuai dengan permintaan pelanggan. Beberapa proyek
infrastruktur yang menjadi target di daerah maupun diluar daerah
Polewali Mandar. Sulawesi Barat merupakan daerah yang
berkembang sehingga banyak proyek perencanaan pemerintah
membutuhkan material batuan dalam volume yang besar. Dari
rencana penjualan tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 31.752.000.000,-.
Akan tetapi yang terealisasi hanya sebesar Rp. 1.755.000.000,-
dan akan direncanakan kembali pada tahun 2022 dengan target
sebesar Rp. 31.752.000.000,-/bulan.
Tabel 2.9 Rencana dan Realisasi Penjualan Tahun 2021 dan 2022

Tabel 2.10 Realisasi Inventori Hasil Penambangan
Tabel 2.11 Realisasi Inventori Produk Hasil Pengolahan

2.4.2. Biaya Pemasaran dan Persediaan
Biaya pemasaran sama sekali tidak ada karena biaya dan
ongkos material pasir ditanggung sendiri oleh pihak pembeli.
Tabel 2.12 Rencana Biaya Pemasaran Tahun 2021 dan rencana

Realisasi tahun 2022.
2.5. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
2.5.1. Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Peraturan yang berlaku di bidang pertambangan saat ini
menuntut untuk melakukan kegiatan evaluasi dan dokumentasi
terhadap dampak lingkungan untuk semua pengajuan proyek-

proyek penambangan, prosedur evaluasi dan dokumentasi tersebut
terangkum dalam studi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).
Tabel 2.13 Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Tahun

2021 dan 2022.
Tabel 2.14 Rencana dan Realisasi Penggunaan Lahan Untuk Kegiatan

Pertambangan Tahun 2021 dan tahun 2022.
Tabel 2.15 Rencana dan Realisasi Pembukaan Lahan Tahun 2021 dan
Rencana Pembukaan Lahan Tahun 2022.

Tabel 2.16 Rencana dan Realisasi Tahun 2021 dan Rencana

Reklamasi Tahun 2022.
Rencana Reklamsi tahun 2022 seluas 1,03 Ha, sementara
rekalmasi ditahun 2021 belum berjalan dimana kegiatan
penambangan masih berlangsung di area selaus 1 Ha. Produksi
tambang terus berjalan secara vertikal sehingga penambahan luas
area pembukaan lahan secara horizontal tidak megalami kemajuan
yang signifikan.
2.5.2. Biaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Meskipun kegiatan reklamasi belum akan tetapi pemantauan
lingkungan dan kualitas air tetap dilakukan, sebagaimana yang
ditetatapkan dalam cost produksi dengan anggaran pertahun

sebesar Rp. 8.341.024,-. Anggaran tersebut dialokasikan dalam 4
kali triwulan, biaya tersebut telah terperinci dalam tabel berikut;
Tabel 2.17 Rencana Biaya Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan

Tahun 2021 dan Rencana Biaya Tahun 2022.
2.6 Keselamatan Pertambangan.
2.6.1 Statistik Keselamatan Pertambangan
Statistik kecelakaan tambang ditetapkan setiap tahunnya
berdasarkan kekerapan dan keparahan kecelakaan yang terjadi
pada pekerja tambang dimana nilai FR dan SR dapat dihitung
dengan persamaan matematis yang telah ditetapkan pada Kepmen
ESDMNo.1827.K/30/2018 .
Pada kegiataan eksplorasi bisa dicapai zero accident
balance, dan semoga pada kegiatan operasi produksi kondisi ini
dapat selalu dipertahankan.
 Tingkat Kekerapan Kecelakaan (Frequently Rate) =
Jumlah Korban Kecelakaan Kumulatif X 1.000.000

Jumlah jam kerja kumulatif

 Tingkat Keparahan Kecelakaan (Safery Rate) =
Jumlah Hari Kerja yang hilang X 1.000.000

Jumlah jam kerja kumulatif
Data diperoleh dengan mencatat kejadian-kejadian yang
mengakibatkan kecelakaan dalam pelaksanaan penambangan
selama satu tahun kerja. Statistik tersebut menampilkan data-data
kejadian bulanan yang diakumulasikan dalam suatu variabel
tahunan. Kebutuhan data meliputi pengelompokan kejadian
kecelakaan yaitu; ringan, berat, fatality dan dibandingkan dengan
kumulatif hilangnya waktu produktif kerja (jam kerja bulanan serta
tahunan) dan total hari kerja (total hari kerja selama satu bulan
dan dikumulatifkan dalam satu tahun).
Tabel 2.18 Rekap Kecelakaan Tahun 2021 .
Jumlah
Kecelakaan Jml Hari
Jam
Tahun Kecil Ringan Berat Mati
2020 0 0 0 0 0 8
Dari data diatas nilai FR dan SR pada tahun 2020 dapat dihitung
sebagai berikut :
FR = 0 X 1.000.000 = 0
2500
SR = 0 X 1.000.000 = 0
2500

2.6.2 Rencana dan Realisasi Penggunaan Bahan Peledak

Tahun 2020 dan Rencana Tahun 2021.
Kegiatan penambangan batuan basal andesit belum
dilakukan peledakan, hal tersebut masih dapat digali dengan
menggunakan alat berat berupa Excavtor Breaker PC 200 sebanyak
2 unit dibantu dengan Excavator Loading PC 200 2 Unit.
Penggunaan alat berat masih memungkinkan dengan melihat
kondisi material yang masih dipengaruhi oleh tingkat pelapukan
batuan yang tinggi.
Tabel 2.19 Rencana dan Realisasi Penggunaan Bahan Peledak

Tahun 2021 dan Rencana Tahun 2022.
2.6.3 Rencana dan Realisasi Penggunaan Bahan Bakar Cair

Tahun 2021 dan Rencanan tahun 2022.
Bahan bakar cair adalah bahan bakar kebutuhan peralatan
tambang yang sangat vital dalam kegiatan sehari-sehari. Bahan
bakar cair yang dibutuhkan dalam kegiatan penambangan yakni

Solar, Oli dan Gemuk. Dalam kegitan pertambangan PT. Bangun
Sarana Nusantara telah megalokasikan anggaran yang termasuk
dalam biaya produksi dan pengolahan yang terdiri dari anggaran
Solar sebesar Rp. 974.160.000,-/ tahun dengan jumlah 88.560
liter/tahun, anggaran biaya Oli sebesar Rp. 36.000.000,-/ tahun
dengan jumlah 1.440 L/tahun dan anggaran biaya Gemuk sebesar
Rp. 4.800.000,-/ tahun dengan jumlah 240 Kg/tahun. Sehingga
total anggaran biaya BBC dari realisasi penambangan tahun 2020
adalah sebesar Rp. 1.014.960.000,-. Kemudian rencana
penggunaan BBC ditahun 2021 yaitu terdiri dari anggaran Solar
sebesar Rp. 6.652.800.000,-/ tahun dengan jumlah 604.800
L/tahun , anggaran biaya Oli sebesar Rp. 201.600.000,-/ tahun
dengan jumlah 8.064 L/tahun dan anggaran biaya Gemuk sebesar
Rp. 26.880.000,-/ tahun atau sebanyak 1.344 L/tahun. Sehingga
total rencana biaya BBC sebesar Rp. 6.881.2800.000,-.
Tabel 2.20 Rencana Penggunaan Bahan Bakar Cair Tahun 2020

dan 2021.

2.6.4 Rencana Pembangunan tempat Penimbunan Bahan

Bakar Cair Tahun 2021.
Lokasi kegiatan pembangunan tempat penimbunan bahan
Bakar Cair, sebagaimana perencanaan penambangan bahwa titik
lokasinya berada di pinggir jalan pintu masuk Wilayah IUP. Hal
tersebut untuk menghindari pembongkaran tempat BBC jika ada
perubahan dari kemajuan tambang. Dipastikan lokasi tempat BBC
steril dari aktivitas yang dapat memicu munculnya titik api.
Tabel 2.21 Rencana pembangunan tempat penimbunan bahan

bakar cair tahun 2022

2.6.5 Rencana Pengujian Kelayakan Penggunaan Peralatan

dan/atau instalasi Tahun 2022.
Tidak ada kegiatan pengujian kelayakan penggunaan
peralatan penambangan dalam rencana penambangan yang kami
lakukan ditahun 2021 maupun rencana penambangan ditahun
2022. Semua yang digunakan merupakan peralatan yang telah uji
kelayakan diawal produksi penambangan.
Tabel 2.22 Rencana Pengujian Kelayakan Penggunaan Peralatan

dan/atau Instalasi Tahun 2022.
2.6.6 Rencana dan Realisasi Program dan Biaya

Keselamatan Pertambangan Tahun 2021 dan
Rencana Tahun 2022
Rencana dan realisasi program keselamatan dan kesehatan
pertambangan yang telah dilakukan di tahun 2021 meliputi
pengadaan APD untuk perkerja tetap, pelaporan 4 kali,
pemeriksaan kesehatan berkala 2 kali, penyediaan obat-obatan
P3K, pengendalian debu 8 kali dan audit internal SMKP Minerba.
Anggaran rencana dan realisasi program keselamatan
pertambangan tahun 2021 sebesar Rp. 8.500.000,-/pertahun, dan

rencana tahun 2022 akan dilakukan pengendalian untuk
keselamatan kerja dengan metode dan taget yang sama sehingga
acuan penentuan anggaran sama dengan tahun sebelumnya
ditahun 2021.
Tabel 2.23 Rencana dan Realisasi Program dan Biaya Pengelolaan

Keselamatan Pertambangan Tahun 2021 dan Rencana
Tahun 2022.
2.7 Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan.
Tidak ada keterlibatan usaha jasa pertambangan dalam
kegiatan penambangan di wilayah IUP PT. Bangun Sarana
Nusantara, adapun alat gali dan Alat muat yang merupakan alat
milik perusahaan sendiri.

2.8 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Tanggung jawab sosial kami selaku pelaku usaha
pertambangan terhadap masyarakat sekitar lokasi penambangan
dilakukan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500/m3
penjualan. Jika target produksi tercapai 16.800 m3/bulan, maka
setiap bulannya biaya pengembangan masyarakat senilai Rp
8.400.000,- yang akan di serahkan langsung ke kepala desa untuk
pengelolaannya. Dapat digunakan untuk bantuan langsung
pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi warga sekitar.
Tabel 2.24 Rencana dan Realisasi Biaya Program Pengembangan

Masyarakat Tahun 2020 dan Rencana Tahun 2021.
2.9 Keuangan dan Penerimaan Negara.
2.9.1 Keuangan
Perhitungan keuangan dalam rencana kegiatan anggaran
biaya telah termaktub dalam kajian kelayakan study. Periode
penambangan tahun berjalan 2021 dan rencana 2022 tidak ada
pinjaman bank, nilai amortisasi dan Depresiasi sehingga nilai

proyeksi aliran kas tidak dicantumkan akan tetapi pada pelaporan
ini diprioritaskan laporan laba rugi dan harga pokok penjualan
sebagaimana terlampir pada tabel berikut;
Tabel 2.25 Proyeksi Aliran Kas

Tabel 2.26 Laporan Laba Rugi Rencana dan Realisasi Tahun 2021 dan Rencana Tahun 2022

Tabel 2.27 Harga Pokok Penjuala Batuan Rencana dan Realisasi Tahun 2021 dan Rencana Tahun 2022

2.9.2 Penerimaan Negara.
Kegiatan pertambangan dan Pengolahan hasil produksi yang
kami lakukan memberikan pemasukan bagi negara dan daerah
dalam bentuk penerimaan Negara adalah PPH Pasal 22 tentang
penjualan komoditas bukan logam dan batuan.
Tabel 2.28 Penerimaan Negara Rencana dan Realisasi Tahun 2021

dan Rencana Tahun 2022.
31 | Desa Pananekeng, Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara

02-Isi RKAB Binuang

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

02-Isi RKAB Binuang

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran Belanja PT.

BANGUN SARANA NUSANTARA

1.1 Latar Belakang

PT. Bangun Sarana Nusantara merupakan badan usaha

yang bergerak dibidang pertambangan komoditas batuan yang

beralamat di Jalan Mesjid Jami Lorong 4 Kelurahan Polewali

Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi

Barat. PT. Bangun Sarana Nusantara meiliki wilayah izin usaha

pertambangan di Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten

Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan pertambangan

berada di Blok WIUP yang secara admnistratif terletak di Desa

Mirring dengan luas lokasi secara keseluruhan adalah 27 Ha.

Kesampaian lokasi IUP berjarak sekitar 15 km kearah timur

Kota Polewali. Akses dari jalan utama ke arah jalan poros

Makassar-Polewali hanya berjarak 500 m berupa jalan tambang.

Akses jalan menuju lokasi penyelidikan pada umumnya mudah

dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda

dua. Pemanfaatan lahan oleh masyarakat setempat pada wilayah

IUP Operasi Produksi ini sebagian besar berupa perkebunan coklat

dan jati putih.

1| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

Tabel 1.1 Titik kordinat Blok WIUP Desa Mirring, Kecamatan

PT. Bangun Sarana Nusantara terdiri dari direksi dan

beberapa karyawan pelaksan teknis diantaranya adalah mulai dari

direktur, Kepala Teknik Tambang (KTT), Operator Excavator dan

Crusher, Sopir HDT, Security, Cheker, Staf Administrasi dan Montir.

2| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi Manajemen PT. Bangun

3| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

Tabel 1.2. Legalitas IUP Batuan PT. Bangun Sarana Nusantara.

4| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

PERSETUJUAN DAN REALISASI RKAB TAHUN 2021

2.1. SUMBERDAYA DAN CADANGAN

Sumberdaya mineral adalah suatu kosentrasi dari material

yang memiliki nilai ekonomi diatas kerak bumi dengan bentuk

kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki prospek yang

beralasan yang pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomi.

Klasifikasi sumberdaya dibagi dalam tiga bagian yaitu, sumberdaya

mineral tereka, tertunjuk dan terukur. Sumberdaya tereka adalah

sumberdaya mineral yang tonase, kadar dan kandungan mineral

dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi rendah.

Sumberdaya mineral tertunjuk adalah sumberdaya mineral yang

tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar dan kandungan

mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi

medium. Sumberdaya mineral terukur adalah sumberdaya mineral

yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar dan

kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi

Cadangan adalah bagian dari cadangan terukur yang dapat

ditambang berdasarkan kondisi teknis dan ekonomi saat ini.

5| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

Cadangan bagian dari sumberdaya material terukur yang layak

untuk ditambang setelah dilakukan survei lanjut dan analisis

potensi material cadangan. Dalam perihitungan cadangan

digunakan metode dan estimasi sebagai berikut:

Dalam analisis sumberdaya mineral yang terdapat pada

lokasi penyelidikan PT. Bangun Sarana Nusantara, maka dapat

ditinjau tingkatan sumberdaya mineralnya dalam tabel berikut.

Tabel 2.1. Neraca Sumberdaya Tahun 2021 dan Tahun 2022

6| Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat

2.2 KEGIATAN PENAMBANGAN

2.2.1 Metode Penambangan

Metode penambangan yang akan dilakukan yaitu

penambangan secara terbuka dengan metode open cast mining

yang dilakukan pada endapan material yang berada pada kondisi