Anda di halaman 1dari 22

Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT.

MARVAIN Tahun 2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Marvein adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan komoditas batuan yang berkantor di

Desa Barangka Kecamatan Magnitu Kabupaten Kepulauan

Sangihe Provinsi Sulawesi Utara. Perusahaan ini merencanakan

kegiatan penambangan dengan luas area IUP 5 Ha yang terletak

di Desa Pananekeng dan Santiago, Kecamatan Tahuna Barat,

Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.

Proses regulasi telah berjalan dengan keluarnya tahap

perizinan eksplorasi yang dituangkan dalam surat keputusan dari

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor :

503/DPMPTSPD/IUPEKSPLORASI/40/II/2020. Kegiatan eksplorasi

telah berlangsung dalam waktu dua hari, sehingga didapatkan

hasil survei yang kemudian dianalisis berdasarkan potensi

kelayakan sumber cadangan yang ekonomis untuk ditambang.

Endapan cadangan yang layak ditambanga berdasarkan

dari hasil kegiatan ekplorasi tahun 2020, bahwa luas area yang

layak ditambang 1,86 Ha, dengan ketebalan endapan pasir 20

1 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

meter. Kelayakan cadangan memenuhi kriteria untuk ditambang,

sehingga PT. Marvein melakuakn tahapan peningkatan satatus

perizinan yaitu pengurusan izin operasi produksi. Salah satu

persyaratan dalam pengajuan izin operasi produksi adalah

pembuatan laporan rencana pembangunan sarana prasarana

penunjang kegiatan operasi produksi. Pada pelaporan ini akan

menjabarkan rencana sarana prasana pendukung dalam

kegiatan operasi produksi.

Selanjutnya untuk melengkapi permohonan Ijin Usaha

Pertambangan (IUP) Operasi Produksi, selain dokumen-dokumen

lainnya, manajemen Perusahaan mempersiapkan dokumen

Rencana Pembangunan Sarana dan Prasaran Penambangan dan

Produksi ini.

1.2. Lokasi dan Luas Wilayah Ijin Usaha Pertambangan

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi

Sulawesi Utara Nomor : 503/DPMPTSPD/WIUP/333/XII/2019,

bahwa luas area IUP PT. Marvein adalah 5 Ha. Blok IUP

merupakan lahan hak pakai, dan sebagian wilayah merupakan

kawasan perkebunan milik masyarakat setempat. Sisa area yang

tidak ekonomis ditambang merupakan lahan perkebunan dan

daerah aliran sungai, yang mana sangat berpengaruh terhadap


2 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

situasi lingkungan.

Gambar 1.1 Peta lokasi WIUP PT. Marvein Desa Pananekeng


dan Santiago, Kecamatan Tahuna Barat.

Tabel 1.1. Titik kordinat Blok WIUP Desa Pananekeng dan


Santiago, Kecamatan Tahuna Barat.

3 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

1.3 Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan


Setempat

Kesampaian lokasi ( Blok WIUP ) dari kota Manado ke

Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat dijangkau dengan

menggunakan pesawat terbang dengan waktu tempuh ± 50

menit dan jika menggunakan kapal laut, waktu tempuh ± 9

jam. Kemudian jarak bandara Kepulauan Sangihe dengan Lokasi

IUP sekitar 8 Km atau waktu tempuh ± 17 menit.

4 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

BAB II

RENCANA PENAMBANGAN

2.1 Jumlah Cadangan Sumber Daya

Sumberdaya mineral adalah suatu kosentrasi dari material

yang memiliki nilai ekonomi pada atau diatas kerak bumi dengan

bentuk kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki prospek

yang beralasan yang pada akhirnya dapat diekstraksi secara

ekonomi.

Metode perhitungan sumber daya material yang tereka

dapat dilakukan dengan hasil survei secara lagsung dilapangan.

Beberapa data yang dijadikan dasar perhitungan adalah

ketebalan material dan luasa area, maka akan kita dapatkan

volume sumberdaya material dengan tingkat keyakinan geologi

yang rendah.

Metode perhitungan yang dipakai untuk menghitung

sumberdaya material tertunjuk dalam Blok WIUP yang kami

kelolah adalah Meotde Cut & Fill dengan metode ini dapat

menghitung volume sumberdaya batuan (pasir) dengan

menggunakan aplikasi Global Mapper yaitu data DEM (Digital

Elevation Model) seperti misalnya DEM SRTM merupakan data raster

yang selain mempunyai nilai dalam koordinat X dan Y (Longitude

dan Latitude), juga memiliki nilai dalam koordinat Z yaitu berupa

5 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

nilai ketinggian. Beberapa data lapangan yang diperlukan

diantaranya adalah data ketebalan material, luasan area dan

data topografi.

Gambar 4.5. Metode perhitungan sumber daya IUP PT.


Marvein dengan menggunkan metode Cut & Fill
dengan program global mapper.

Sedangkan dalam perhitungan sumberdaya terukur kami

menggunakan metode mean area. Metode ini digunakan untuk

material homogen dalam bidang datar, diamana dengan

mengetahui luasan penampang dan jarak antar kedua

penampang. Perhitungan volume cadangan cukup sederhana dan

dapat memberikan estimasi perhitungan yang akurat, rumus

dengan metode mean area dapat dilihat pada gambar 4.5.

Metode ini mempertimbangkan beberapa aspek geologi

dilapangan, yakni luasan area yang ekonomis untuk layak

ditambang, sehingga ada kemungkinan pengurangan atau

pembatasan area yang prospek dan ekonomis untuk ditambang.

6 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

Gambar 4.6. Metode perhitungan jumlah cadangan IUP PT.


Marvein dengan menggunkan metode mean
area.

2.2 Klasifikasi dan Jumlah Sumberdaya

Klasifikasi sumberdaya berdasarkan Pedoman Pelaporan,

Sumberdaya dan Cadangan Mineral dalam SNI 4726:2011,

bahwa klasifikasi sumberdaya adalah suatu proses pengumpulan,

penyaringan serta pemgolahan data dan informasi dari suatu

jebakan mineral untuk memperoleh gamabaran yang ringkas

mengenai jebakan itu berdasarkan kriteria keyakinan geologi

dan kelayakan tambang. Sementara sumberdaya mineral adalah

suatu kosentrasi dari material yang memiliki nilai ekonomi pada

atau diatas kerak bumi dengan bentuk kualitas dan kuantitas

tertentu yang memiliki prospek yang beralasan yang pada

akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomi.

Klasifikasi sumberdaya dibagi dalam tiga bagian yaitu,

sumberdaya mineral tereka, tertunjuk dan terukur.

7 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

2.2.1 Sumberdaya tereka

Sumberdaya tereka adalah sumberdaya mineral yang

tonase, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan

tingkat keyakinan geologi rendah. Perhitungan sumberdaya

material yang tereka dapat diketahui dengan mengalikan

ketebalan material yang diukur dilapangan dengan luasan area,

yakni ketebalan material 40 meter dan luasan area 5 ha atau

50000 m2. Sehingga akan didapatkan sumberdaya material

tereka 2.000.000 m3.

2.2.2 Sumberdaya tertunjuk

Sumberdaya mineral tertunjuk adalah sumberdaya mineral

yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar dan

kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan

geologi medium. Perhitungan sumberdaya dengan menggunakan

metode cut dan fill, diestimasikan bahwa ketebalan material

pasir 40 meter dengan luas 5 ha dan nilai topografi.

Berdasarkan perhitungan tersebut dengan menggunakan

program global mapper jumlah sumberdaya material pasir pada

lokasi penyelidikan yaitu sebesar 1.292.923,60 m3.

2.2.3 Sumberdaya terukur

Sumberdaya mineral terukur adalah sumberdaya mineral

yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar dan

kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan


8 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

geologi yang tinggi. Prospek area yang layak ditambang adalah

setelah dilakukan survei dan analisis adalah sebesar 1,86 ha dari

5 ha total luasan area IUP PT. Marvein. 3,14 ha yang tidak bisa

ditambang karena merupakan kawsan perkebunan masyarakat

setempat dan area aliran sungai. Sehingga dapat di asumsikan

bahwa luas area 1,86 ha dengan ketebalan material tambang 20

meter. Dengan metode mean area sehingga didapatkan jumlah

cadangan sebesar 319.207,63 m3.

Gambar 2.1. Peta area luasan blok yang prospek daerah


penyelidikan IUP PT. Marvein.

Dalam analisis sumberdaya mineral yang terdapat pada

lokasi penyelidikan PT. Marvein, maka dapat ditinjau tingakatan

sumberdaya mineralnya dalam tabel berikut.

9 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

Tabel. 2.1 Estimasi Sumberdaya Material PT. Marvein.

2.3 Rencana Penambangan

2.3.1 Tahap Kegiatan Penambangan

Metode penambangan yang akan dilakukan yaitu

penambangan secara terbuka dengan metode open cast mining

atau side hill type. open cast mining adalah sistem

penambangan yang dilakukan pada endapan material yang

berada pada kondisi topografi yang berbukit, dengan demikian

medan kerja penggalian dilakukan dari bawah keatas atau

sebaliknya (side hill type). Dari hasil survei dan analisis kegiatan

eksplorasi bahwa luasan area yang berpotensi untuk ditambang

adalah hanya 1,86 ha dari total 5 ha WIUP yang ada. Dasar

elevasi penambangan yaitu berada di ketinggian 75 mdpl dan

sementara elevasi tertinggi lokasi penambangan yaitu 95 mdpl,

yang berarti ketebalan material 20 meter yang layak untuk

digali. Dasar elevasi penambangan dengan melihat selisih

ketinggian dasar sungai 5 meter, kondisi ini tidak akan

10 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

mencemari sungai pada saat dilakukan pembukaan lahan.

Arah Kemajuan Tambang

open cast mining

11 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

Gambar 2.2 Sketsa rencana kemajuan tambang dan desain


lahan pasca tambang .

2.3.2 Pembersihan Tempat Kerja (Land Clearing)

Land clearing, yaitu kegiatan penggusuran pohon-pohon

dan semak belukar agar diperoleh daerah penambangan yang

sudah bersih dan siap untuk ditambang. Agar mempermudah

pengerjaan pengupasan tanah penutup serta pelaksanaan

penambangan. Peralatan yang digunakan untuk land clearing

adalah excavator. Kegiatan ini akan dilakukan bertahap sesuai

dengan kemajuan tambang.

2.3.3 Pengupasan Tanah Penutup (Overburden Removal)

Pengupas Tanah pucuk merupakan bagian dari tanah penutup

yang mengandung unsur hara yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan

(vegetasi) sehingga dalam penanganan tanah pucuk ini dilakukan

tersendiri. Tanah pucuk dikupas dengan batasan 0,3 meter dari

permukaan tanah merata seluruh permukaan lokasi tambang dan di

tempatkan dengan jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi

penggalian, hal ini dimaksudkan agar dapat mudah dimanfaatkan

untuk kegiatan reklamasi. Pembuangan tanah penutup kedalam

areal tambang (inside dump) yaitu digunakan sebagai

penimbunan kembali tanah (back filling). Peralatan yang

12 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

digunakan untuk pengupasan tanah penutup adalah excavator, yang

dilakukan pada saat bersamaan melakukan penggalian pasir.

2.4 Rencana Produksi

Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan sebagai bagian dari

rencana strategis, penambangan hanya dibagi dalam satu blok

penambangan dengan luas area penambangan sebesar 1,86 Ha.

Total wilayah penambangan dalam kurun waktu 5 tahun ke

depan adalah seluas 0,87 Ha, yang dapat tertambang seluas

1,86 Ha, luasan 3,14 Ha yang tidak dapat tertambang adalah

lahan yang menjadi bagian Blok WIUP lahan perkebunan

masyarakat yang tidak ekonomis untuk ditambang. jumlah

cadangan material pasir pada lokasi yang dapat tertambang

adalah sebanyak 31.9207,63 m³.

Rencana produksi penambangan tahun 2020 yang akan

dipertahankan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan sebagai

berikut :

Tabel 2.2. Rencana Produksi Bulanan dan target capaian


Tahun 2020.

13 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

2.5 Peralatan Penambangan

2.5.1 Peralatan Utama

Alat berat yang digunakan sebagai alat gali dan alat

muat adalah Eksavator jenis komatsu PC-200 dengan

spesifikasi 0.97 m3 sedangkan untuk alat angkutnya digunakan

truck dengan berbagai merek dengan kapasitas 4 m3.

Pengadaan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan

penambangan pasir vulkanik adalah alat-alat berat pemindahan

pasir, adapun jenis jenis peralatan yang digunakan dalam pra-

operasional maupun penambangannya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3Jenis-Jenis Peralatan Penambangan

No. Jenis Peralatan Jumlah


1 Excavator PC-200 1
2 Dump Truck 4 kubic 1
3 Ayakan Pasir 1
Jumlah 3

Keseluruhan peralatan merupakan alat milik pribadi sehingga

14 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

pihak perusahaan menanggung nilai penyusutan alat pertahun

dalam waktu masa tambang 5 tahun.

2.5.2 Peralatan di Stockpile

Peralatan stockpile merupakan bagian dari peralatan

utama kegiatan penambangan, karena kegiatan penambangan

tidak memerlukan stockpile khusus, akan tetapi material pasir

batuan akan dikumpulkan yang tidak jauh dari lokasi

penggalian. Pemindahkan material pasir akan dilakukan dengan

mengunakan dump truck.

2.5.3 Peralatan Pendukung

Peralatan pendukung kegiatan penambangan juga

termasuk dalam peralatan utama kegiatan penambangan yaitu

berupa ayakan pasir, yang digunakan untuk memishkan antara

material pasir halus dan material pasir kasar.

2.5.4 Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang

Jadwal kegiatan penambangan akan dilakukan di awal tahun

2021, dengan masa ijin operasi produksi penambangan selama 5

tahun. Umur tambang 10 tahun 6 bulan dengan luas area prospek

layak untuk ditambang adalah seluas 1,86 Ha dan volume cadangan

sebesar 319.207,63 BCM.

15 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

BAB III

RENCANA PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA

3.1. Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana dan prasarana

3.1.1. Rehabilitas Jalan Tambang

Rehabilitasi jalan tambang akan dilakukan sesuai dengan

kemajuan tambang. Jalan tambang akan berubah dan berpindah

16 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

tempat sesuai dengan rencana dan kondisi medan dilapangan

pada saat melakukan penggalian. Lebar jalan tambang adalah 8

meter sesuai dengan standarisasi dari keselamatan dan kesehtan

kerja. Jalan tambang pada tapak akhir penambangan akan

dijadikan sebagai jalan perkebunan masa pascatambang 5 tahun

kedepan.

3.1.2. Rehabilitasi Pada Area Produksi (Washing Plant)

Rehabilitasi pada area produksi akan dilakukan setiap saat

sesuai dengan kondisi penambangan, meratakan area tapak

tambang jika dianggap membahayakan pada saat menambang,

melakukan pemindahan material bongkahan besar yang tidak

layak untuk dipasarkan. Pembuatan saluran air ke kolam

pengendapan sehingga material yang terganggu dapat

berkumpul dikolam sedimen. Penggalian kolam sedimen jika

terjadi pendangkalan oleh material sedimen. Pos cheker akan

berubah tempat sesuai dengan kemajuan tambang.

3.2. Operasional Sarana Penunjang

Disamping peralatan tambang seperti yang telah

disebutkan sebelumnya, maka demi kelancaran kegiatan

penambangan diperlukan beberapa sarana penunjang lainnya,

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kantor yang berfungsi sebagai pusat pengendalian operasi

17 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

dan kegiatan administrasi serta pengawasan lainnya.

2. Bengkel dan gudang, yaitu sebagai tempat perawatan

(maintenance) kendaraan/alat berat dan alat perlengkapan

lainnya serta sebagai tempat penyimpanan kaperluan

lapangan.

3. Base-camp dan perumahan karyawan, yaitu berupa

bangunan permanen yang berfungsi sebagai tempat tinggal

bagi karyawan.

4. Sarana penerangan dan sarana ibadah merupakan semua

sarana yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari bagi karyawan baik yang terlibat langsung

maupun tidak langsung dalam kegiatan penambangan.

5. Tangki persediaan bahan bakar yang berguna mensuplai

kebutuhan bahan bakar bagi semua peralatan yang

digunakan dalam kegiatan penambangan.

6. Kendaraan lapangan, yaitu sebagai alat transportasi guna

menunjang kelancaran pengawasan dari kantor ke tempat

kegiatan.

7. Alat komunikasi, yaitu berguna memperlancar hubungan

komunikasi dan kontrol kegiatan. Alat keselamatan kerja dan

alat pelindung diri (APD), yaitu meliputi peralatan pemadam

kebakaran dan P3K. Sedang APD, yaitu perlengkapan yang

dipergunakan bagi pekerja untuk melindungi diri dari bahaya


18 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

seperti: topi kerja (helm), kaos tangan, sepatu lapangan,

masker, kacamata dan sebagainya.

8. Pembuatan Pos Cheker di lokasi penambangan.

BAB IV

KESIMPULAN

Kelancaran operasional dan produksi, akan berjalan

dengan baik, apabila Perusahaan merencanakan pembangunan,

rehabilitasi, pemeliharaan/perawatan sarana dan prasarana serta

pembebasan lahan/tanah. Hal ini dilakukan baik di area

19 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

tambang, stock pile, area produksi dan area dermaga/Terminal

Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).

Berdasarkan jumlah cadangan sumberdaya, metode dan tahapan

kegiatan penambangan, dan rencana produksi, serta kondisi

sarana & prasarana yang sudah ada saat ini, maka perusahaan

menyusun Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana ini

sebagai salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan operasi

dan produksi.

Dalam hal ini, terdapat Sarana Utama dan Sarana

Pendukung/Penunjang yang akan dibangun, dan direhabilitasi,

adalah sebagai berikut:

1. Sarana dan Prasaran Utama berdasarkan lokasi meliputi:

Jalan dan Jembatan di Area Tambang, Pembebasan lahan dan

Pemadatan dan Perkerasan Tanah/Lahan di Area Stock Pile,

Rehabilitasi dan Perkerasan di Area Produksi (Washing Plant) dan

Pemasangan Bronjong dan Pemadatan Area Dermaga serta

pembersihan jalan akses.

2. Sarana dan Prasarana Penunjang antara lain mencakup:

Utilitas Air dan Daya Listrik, Utilitas Mekanik, Tangki Penyimpan

BBM dan Mess Karyawan

Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana ini,

merupakan langkah awal, dan membutuhkan kesiapan lebih

20 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara
Dokumen Rencana Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Operasi Produksi PT. MARVAIN Tahun 2020

lanjut dalam manajemen proyek, terkait dengan hal-hal alokasi

dan penyediaan dan ketersediaan sumberdaya, baik sumber

daya manusia (pekerja/tukang), bahan atau material, dukungan

lingkungan serta penyediaan aspek finansial secara tepat waktu.

Semoga dengan tersusunnya dokumen ini dapat memenuhi


persyaratan dalam pengajuan Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi dan selanjutnya memberikan dasar bagi
Perusahaan dalam mempersiapkan dan melaksanakan operasi
dan produksi.

21 Desa Pananekeng & Santiago, Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara

Anda mungkin juga menyukai