PENDAHULUAN
Sulawesi Selatan.
tambang.
Hari kerja
berikut;
1.4.1. Morfologi
2’ 56” -50 21’ 16” Lintang Selatan (LS) dan antara 119056’
sebagai berikut:
a. Kependudukan
Jumlah penduduk, luas wilayah, desa dan kelurahan di Kabupaten Sinjai tahun 2014
Nama Jumlah Luas wilayah Jumlah Jumlah
kecamatan penduduk desa kelurahan
Kecamatan 15.687 Jiwa 99,47 km2 7 -
Bulupoddo
Kecamatan 7.963 Jiwa 7,55 km2 4 -
Pulau
Sembilan
Kecamatan 24.311 Jiwa 135,53 km2 7 2
Sinjai Barat
Kecamatan 19.073 Jiwa 66,97 km2 7 1
Sinjai Borong
Kecamatan 36.918 Jiwa 131,99 km2 10 1
Sinjai Selatan
Kecamatan 27.507 Jiwa 129,70 km2 10 1
Sinjai Tengah
Kecamatan 30.421 Jiwa 71,88 km2 12 1
Sinjai Timur
Kecamatan 43.505 Jiwa 29,57 km2 - 6
Sinjai Utara
Kecamatan 31.112 Jiwa 147,30 km2 10 1
Tellu Limpoe
Tabel 1.2. Jumlah penduduk, luas wilayah, desa dan kelurahan di
Kabupaten Sinjai tahun 2014 (Wikipedia, 2019).
suku bugis.
b. Pendidikan
unit.
c. Kesehatan
35,68persen.
36.130 ekor.
f. Transportasi
sebanyak 11 unit, mini bus 110 unit, Pick up 139 unit, dan
Tengah
umum ini, adalah tim yang dibentuk oleh CV. Panaikang Prima
2. Supervisir 1 orang
3. Geologist 4 orang
4. Surveyor 4 orang
3. Kompas geologi
4. Palu geologi
5. Kamera digital
6. Ransel
7. Kantong sampel
8. Meteran
mandala geologi.
1975).
Pliosen.
Gambar 2.1. Peta Geomorfologi Lengan Selatan Pulau Sulawesi
(Wilson, 1995).
Di sebelah Barat gunung Cindako dan sebelah Utara
tak selaras.
disebelah Baratnya.
(Tmps).
Plistosen.
2. Sesar Palu-Koro
4. Sesar Walanae
1. Sesar Kalamisu
Sesar ini secara regional sama dengan Sesar Walanae. Sesar ini
sekitar N 325 °E. Sesar ini memanjang dari barat laut hingga
relatif turun adalah blok sesar bagian timur laut (Pusat Sumber
2. Sesar Panggo
Sesar ini mempunyai arah umum timur laut – barat daya dengan
3. Sesar Pangesoran
Sesar ini mempunyai arah umum timur laut – barat daya dengan
bagian yang relatif turun adalah blok sesar bagian barat laut
4. Sesar Kampala
Sesar ini mempunyai arah umum timur laut – barat daya dengan
aktivitas vulkanisme.
geologi.
Kemiringan BedaTinggi
No Relief Lereng ( % ) ( m)
1 Topografi dataran 0–2 <5
2 Topografi bergelombang lemah 3–7 5 – 50
3 Topografi bergelombang lemah – kuat 8 – 13 25 – 75
4 Topografi bergelombang kuat –perbukitan 14 – 20 50 – 200
5 Topografi perbukitan – tersayat kuat 21 – 55 200 – 500
6 Topografi tersayat kuat – pegunungan 56 – 140 500 – 1000
7 Topografi pegunungan > 140 > 1000
Daerah penyelidikan berada di Kelurahan Biringere dan
(1979).
tufanya berkisar dari tufa breksi, tufa lapili, dan tufa kristal yang
trakit dan basal, dengan ukuran 1/2 - 70 cm, rata- rata 10 cm.
Sinjai dan ada yang berlapis. Didaerah yang agak jauh terdiri
1. Sesar Kalamisu
Sesar ini secara regional sama dengan Sesar Walanae. Sesar ini
sekitar N 325 °E. Sesar ini memanjang dari barat laut hingga
tenggara.
2. Sesar Panggo
Sesar ini mempunyai arah umum timur laut – barat daya dengan
daerah penyelidikan.
3. Sesar Pangesoran
Sesar ini mempunyai arah umum timur laut – barat daya dengan
4. Sesar Kampala
Sesar ini mempunyai arah umum timur laut – barat daya dengan
daerah penyelidikan.
KEGIATAN PENYELIDIKAN
Pemetaan Nasional)
Peta geologi regional skala 1 : 250.000; Peta Geologi
struktur geologi.
sampel/conto batuan.
pada peta.
(OB).
lanjut.
3.2.2. Pemboran
dianalisis kualitasnya.
Gambar 3.3. Kegiatan Pemboran di Lapangan untuk Mengambi
contoh batuan dalam bentuk core.
geologi.
Prima Coal.
Luas ABCD = 0.5 (X2 - X1) (Y2 - Y1) + 0.5 (X3 - X2) (Y3 – Y2)
– 0.5(X3 – X4) (Y3 + Y4) – 0.5 (X4 – X1) (Y4 – Y1). Dapat
Yn+1 ).
proyeksi (Ai) dengan jarak antara pusat massa dari dua segitiga
2008)
Vi= Ai.di
Keterangan :
Vi = Volume prisma
Ai = Luas bidang permukaan proyeksi
base desain.
1. Peta Topografi.
geologi).
lain.
data elevasi roof dan floor batubara. Peta situasi dan data-data
data bor, uji puritan, uji sumur, atau dari singkapan. Peta ini
parameter kualitas.
BAB IV
HASIL PENYELIDIKAN
4.1. Geologi
4.1.1. Geomorfologi
a. Satuan Geomorfologi
morfologi, yaitu:
1. satuan geomorfologi perbukitan lereng denudasinal dengan
erosi kecil.
denudasional.
b. Sungai
hujan atau mata air dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pada
4.1.2. Stratigrafi
sebagai berikut;
a. Satuan Batupasir
(Wenworth, 1922).
Wacke (Pettijohn,1975).
b. Satuan Tufa
nikol silang, tekstur fitric tuff, ukuran butir 0,16 – 0,9 mm,
c. Mineral Batubara
Formasi Walanae.
Gambar 4.8. Singkapan Sisipan Mineral Batubara pada
Daerah Penyelidikan.
dikontrol
Foto 4.4. oleh aktivitas
Tumpukan Sesar
batuan Walanae
beku sebagai bahanyang berlangsung di
baku chipping
lapangan.
secara random.
Membuat sketsa atau foto dari struktur geologi maupun
stereografis.
geologi tersebut.
cadangan dalam Blok WIUP tanah urug yang kami kelolah adalah
kontur desain bench rencana rona akhir. Dalam hal ini pengaruh
assay.
Open/new.
litologi.
66 mDpl
1. 18
mDpl
penambangan.
66 mDpl
rona awal dan blok model rencana mine close diperoleh volume
sebesar :
= 281.016 m3
Sedangkan volme trass tertambang dihitung dengan
sebagai berikut :
= 266.965 m3
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
bergelombang denudasional.
mengalami longsoran.
5.2. Saran
tercecer di jalan.