KEADAAN LINGKUNGAN
KECAMATAN POASIA
Stratigrafi Regional
Formasi Meluhu
Administrasi
Pembagian wilayah administrasi Kota Kendari berikut luasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kota Kendari
Luas Wilayah
Kecamatan
Jumlah Kelurahan
(Km2)
Mandonga
23,36
Baruga
49,58
16,76
Puuwatu
42,71
14,43
Kadia
9,10
3,08
Wua-Wua
12,35
4,17
Poasia
37, 74 km2
14,71
13
49,61
16,77
Kambu
23,13
Kendari
19,55
6,61
Kendari Barat
22,98
7,77
Abeli
7,89
7,82
IKLIM
Poasia hanya dikenal dua musim yakni musim hujan dan musim
kemarau. Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang
bertiup diatas wilayahnya. Menurut data yang diperoleh dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim
Kendari tahun 2010 terjadi 258 hari hujan dengan curah hujan 2.859,3
mm.Wilayah poasia merupakan daerah bersuhu tropis. Menurut data
yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun
Meteorologi Maritim Kendari selama tahun 2010 suhu udara maksimum
32,4 0C. Tekanan udara rata-rata 1.011,158 milibar dengan kelembaban
udara rata-rata 85,08 %. Kecepatan angin di Kota Kendari selama tahun
2010 pada umumnya berjalan normal, mencapai 1,814167 m/detik.[1]
Kemiringan
3
15%
merupakan
kemiringan lahan tahap kedua terluas di
wilayah Kota Kendari, tersebar merata di 3
(tiga) kecamatan yaitu Poasia, Baruga dan
Mandonga
serta
sebagian
kecil
di
Kecamatan Kendari.
Geologi
Secara umum, keadaan tanah (soil) kota Kendari ini terdiri dari tanah liat
bercampur pasir halus dan berbatu. Diperkirakan sebagai jenis aluvium
berwarna coklat keputih-putihan dan ditutupi batuan pratersier terdiri dari
batuan batu lempung bergelimer, batu pasir dan kwarsa. Dibagian pantai
batuan pratersier tersebut ditutupi batuan terumbu gamping. Keadaan batuan yang
demikian umumnya tidak meluas air atau kedap air.
Secara spesifik batuan Konglomerat dan Batu Pasir , tersebar disepanjang bagian
tengah Kecamatan Poasia sampai kearah selatan, yaitu kawasan rencana kompleks
perkantoran 1.000 Ha kearah pegunungan Nanga-Nanga.
HIDROLOGI
Pada kecamatan Poasia, terdapat beberapa sungai dengan tipe sungai tadah hujan,
dimana sungai jenis ini yaitu sungai yang volume airnya tergantung pada air hujan.
Sungai-sungai dikecamatan poaasia semuanya bersumber dari
Kali Pohara
4. Sayur-sayuran
Jenis tanaman sayur-sayuran yang diusahakan di
wilayah Kecamatan Poasia pada tahun 2013 terdapat 11
jenis komoditi. Sementara nilai produksi terbesar
dicapai oleh sayuran kacang
5. Peternakan
Sapi berjumlah 371 ekor dan ternak kecil yaitu
Kambing berjumlah 461 ekor.
6. Perikanan
Potensi pembangunan perikanan di Kecamatan Poasia
meliputi perikanan darat (tambak dan kolam).
Bencana
Gempa Bumi
Banjir
Kecamatan Poasia
Hasil interpretasi Peta Sebaran Ruang Terbangun Kota Kendari Tahun 2007 2011
memiliki laju pertumbuhan penduduk tahun 2007 2011 yang cukup tinggi yaitu
sebesar 6,90%. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, mendorong
Kecamatan Poasia sebagai wilayah yang sedang dan akan mengalami
perkembangan positif. Padatahun 2007 2011 luas lahan terbangun Kecamatan
Poasia bertambah sebesar 53,39 Ha.
Secara garis besar, perkembangan Kecamatan Poasia dipengaruhi oleh
beberapakebijakan pemerintah Kota Kendari yaitu:
a. Pemindahan pusat pemerintahan Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara ke
Kecamatan
Poasia agar tidak terpusat dan bercampur dengan pusat pemerintahan Kota
Kendari.
b. Penyebaran fasilitas pendidikan tinggi ke luar dari pusat kota yaitu
diarahkan ke Kecamatan Poasia.
c. Penyebaran lingkungan permukiman ke arah Kecamatan Poasia.
Pembangunan fasilitas perdagangan ke arah Kecamatan Poasia untuk menangkap dan
menjalin konsumen supaya tidak langsung terpusat ke pusat kota, dan sebagainya.