Anda di halaman 1dari 39

BENTUK DAN

STRUKTUR KOTA
MATERI KULIAH PERENCANAAN KOTA
Dr. Ing. Asnawi Manaf
OUTLINE PRESENTASI
Pengertian Dasar Struktur Kota
Metode Penentuan Pusat Aktifitas Kota
Bentuk dan Model Struktur Kota
Penjelasan Tugas Kecil KELOMPOK
PENGERTIAN DASAR

Struktur Kota
Susunan dari elemen-elemen (bagian-bagian) yang saling terkait
membentuk suatu kesatuan (permukiman atau kota).

Struktur Ruang
SUSUNAN PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN dan SISTEM
JARINGAN prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. (UU. 26, 2007
Penataan Ruang, pasal 1 point 3)
PENGERTIAN DASAR

Struktur Kota
SUSUNAN PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN dan SISTEM JARINGAN
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
SISTEM PERMUKIMAN
NODAL (Pusat Permukiman): Kolektor, Distributor, Transformator,
Pelayanan Region
PATH (Jaringan): Transport Darat, Laut, dan Udara
RESOURCES (Sumber Daya) Alam dan Budi Daya: Daratan dan Lautan
TERITORY (Batas Wilayah Politik Kekuasaan Pengelolaan)
PUSAT PERMUKIMAN DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT PERMUKIMAN DAN STRUKTUR RUANG
METODE PENENTUAN PUSAT
AKTIFITAS KOTA
Studi Kasus IKK SALEM KABUPATEN BREBES
Peta Tata Guna Tanah Kecamatan Salem
ORIENTASI PELAYANAN INTERNAL KEC. SALEM

Terdapat 2 orientasi pusat


pelayanan di Kecamatan Salem
PENDEKATAN PENENTUAN IBUKOTA KECAMATAN SALEM
Langkah-langkah :
Menentukan Faktor faktor yang menentukan sentralitas
Menentukan indeks bobot faktor faktor yang menentukan sentralitas
Menentukan indeks bobot komponen dalam faktor faktor yang menentukan
sentralitas
Mengalikan faktor faktor yang menentukan sentralitas dengan indeks bobot
dan indeks bobot komponen

Faktor faktor yang menentukan sentralitas :

Sebaran Fasilitas Perekonomian, meliputi: Pasar Umum, Pasar Ikan, Pasar Hewan,
Toko/kios/warung, KUD/BUUD, Koperasi Simpan Pinjam, Badan Perkreditan, Lumbung
Desa
Sebaran Fasilitas Pendidikan, meliputi: TK, SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMA, Kursus
Sebaran Fasilitas Kesehatan, meliputi: Puskesmas/Puskesmas Pembantu, Dokter Praktek,
Bidan Praktek
Sebaran Fasilitas Peribadatan, meliputi: Masjid, Musholla, Pondok Pesantren
Mata pencaharian penduduk
Kondisi prasarana transportasi
Kepadatan Penduduk.
Indeks bobot faktor faktor yang
menentukan sentralitas
Indeks bobot komponen dalam faktor faktor
No Urutan Fasilitas Indeks Bobot yang menentukan sentralitas
1 Fasilitas Perekonomian 0.40 No Fasilitas Komponen Fasilitas Indeks Bobot
2 Fasilitas Pendidikan 0.20 1 Fasilitas Pasar Umum 0.20
Perekonomian Pasar Ikan 0.20
3 Fasilitas Kesehatan 0.20
Pasar Hewan 0.20
4 Kepadatan Penduduk 0.09
Toko/kios/warung 0.05
5 Mata Pencaharian 0.05 KUD/BUUD 0.10
6 Kualitas Jalan 0.05 Koperasi Simpan Pinjam 0.10
7 Fasilitas Ibadah 0.01 Badan Perkreditan 0.10
Lumbung Desa 0.05
2 Fasilitas TK 0.10
Pendidikan SD/MI 0.15
SMP/MTs 0.30
SMU/SMA 0.30
Kursus 0.15
3 Fasilitas Puskesmas/Pustu 0.60
Kesehatan Dokter Praktek 0.20
Bidan Praktek 0.20
4 Fasilitas Ibadah Masjid 0.50
Musholla 0.30
Pondok Pesantren 0.20
INDEKS SENTRALITAS WILAYAH DALAM KECAMATAN SALEM

Fasilitas
No Desa/ Kelurahan Mata
Pereko- Pendi- Kese- Periba- Kualitas Kepa-
Pencaha- Jumlah
nomian dikan hatan datan Jalan (%) datan
rian (%)
1 Salem 0.60 0.62 0.28 1.48 0.10 0.15 0.02 3.24
2 Bentar 0.66 0.32 0.16 0.96 0.05 0.05 0.02 2.22
3 Banjaran 0.58 0.24 0.04 1.05 0.10 0.11 0.03 2.15
4 Bentarsari 0.38 0.30 0.12 0.78 0.05 0.04 0.03 1.70
5 Tembongraja 0.24 0.30 0.16 0.84 0.05 0.04 0.01 1.64
6 Ciputih 0.70 0.15 0.00 0.48 0.10 0.05 0.02 1.49
7 Pasir Panjang 0.54 0.29 0.08 0.48 0.05 0.02 0.02 1.48
8 Indrajaya 0.44 0.22 0.04 0.52 0.05 0.03 0.01 1.31
9 Wanoja 0.34 0.16 0.16 0.56 0.05 0.03 0.01 1.31
10 Ganggawang 0.26 0.41 0.04 0.50 0.05 0.03 0.01 1.30
11 Gunung Sugih 0.24 0.19 0.04 0.54 0.05 0.03 0.02 1.11
12 Citimbang 0.42 0.07 0.04 0.32 0.05 0.02 0.01 0.93
13 Gunung Larang 0.38 0.06 0.04 0.35 0.05 0.02 0.01 0.91
14 Pabuaran 0.20 0.19 0.08 0.30 0.05 0.01 0.03 0.86
15 Gunung Tajem 0.08 0.05 0.04 0.25 0.05 0.01 0.01 0.49
16 Gunung Jaya 0.08 0.11 0.00 0.22 0.05 0.01 0.01 0.48
17 Gandoang 0.10 0.05 0.00 0.10 0.15 0.01 0.01 0.42
18 Kadumanis 0.16 0.03 0.00 0.15 0.05 0.01 0.01 0.41
19 Capar 0.08 0.03 0.04 0.07 0.05 0.00 0.01 0.29
20 Windusakti 0.08 0.05 0.00 0.05 0.05 0.00 0.01 0.24
21 Winduasri 0.08 0.03 0.00 0.05 0.05 0.00 0.01 0.22
KAWASAN IBUKOTA KECAMATAN SALEM

Luas yang
Luas Desa Prosentase
No Desa menjadi
(Ha) (%)
Wilayah IKK
1 Salem 1.075,00 743,52 69,2
2 Bentar 582,00 285,23 49,0
3 Banjaran 779,00 201,64 25,9
4 Bentarsari 562,00 200,61 35,7
5 Ciputih 928,00 93,57 10,1
Jumlah 3.926,00 1.524,60 38,8
BENTUK DAN MODEL

STRUKTUR KOTA
MODEL-MODEL STRUKTUR KOTA
Apakah semua struktur kota sama?
Apakah semua struktur kota berbeda?

Apakah Struktur Kota dapat dibedakan dengan


melihat bentuk susunannya yang tipologis?

Jawabannya YA ..
Susunan yang bersifat tipologis tersebut
dinamakan MODEL STRUKTUR KOTA
MENGUNGKAP MODEL STRUKTUR KOTA
Menyederhanakan Gambar untuk Menjelaskan Model Struktur.

Gambar alami Penyederhanaan dari jaringan


transport, Bagian RTH, Fasilitas
Pelayanan yang berbeda berdasarkan
skala pelayanan, Kesatuan Bagian Kota
MODEL STRUKTUR
Elemen-elemen Esensial
Pola Jaringan Jalan
Persebaran dari Pusat-pusat Fungsi Aktifitas
(Fasum fasos, Industri, Perumahan dsb.)
Persebaran Ruang Terbuka Hijau

Pola Pengembangan Bentuk Fisik (Susunan)


Kota
POLA JARINGAN JALAN
PERSEBARAN FUNGSI AKTIFITAS

Tersebar (desentral) Terpusat (setral)


MODEL STRUKTUR: TIPE DASAR
Tiga Tipe (Prinsip) Dasar Model Struktur
1. Prinsip Konsentris (Bentuk Paling Umum)

2. Prinsip Linear

3. Prinsip Homogen atau Merata


PRINSIP KONSENTRIS
Lihat model kota konsentris di bawah ini kira-
kira bagaimana kita mendeskrisikan ciri
konsentris?
Adanya Satu Pusat yang dominan (sentral)

Konsentrasi Pelayanan berada di suatu Pusat

Jaringan transportasi terarah ke suatu titik

Fungsi Aktifitas dan Kepadatan berkurang


semakin ke arah luar.
CONTOH MODEL KONSENTRIS
PRINSIP KONSENTRIS (KOTA-REGIONAL)
Tujuan pembentukan prinsip terpusat ini terutama didasari atas
pertimbangan akses ke pusat yang cepat dengan faktor biaya
pembangunan infrastruktur yang murah.
Permasalahan dari model ini adalah sulitnya mengantisi pasi
kota yang terus berkembang dan model ini mengurangi lahan-
lahan terbuka hijau karena pemanfaatan lahan secara intensif di
pusat kota
PRINSIP LINEAR
Lihat model kota linier di bawah ini kira-kira
bagaimana kita mendeskrisikan ciri Kota
Linear?
Lapis-lapis kepadatan fungsi aktifitas mengikuti
sepanjang jalan
Fasilitas utama tersebar sepanjang jalan utama

Jalan utama menjadi tulang punggung jaringan


jalan dengan hierarki lebih kecil
Kepadatan berkurang semakin jauh dari jalan
CONTOH LINEAR MODEL
PRINSIP LINEAR (KOTA-REGIONAL)
Prinsip linear menawarkan keuntungan dapat
menghindari perkembangan atau pemusatan
suatu aktifitas yang mengakibatkan kota
menjadi padat dipusat dan sulit dikembangan.
PRINSIP HOMOGEN ATAU MERATA
Lihat model kota homogen (merata) di bawah ini
kira-kira bagaimana kita mendeskrisikan ciri
kota homogen?
Fungsi Kegiatan Tersebar Merata (Homogen)

Pusat-pusat pelayanan tersebar (desentral)

Jaringan jalan yang netral

Kepadatan kegiatan tersebar merata


CONTOH MODEL HOMOGEN ATAU MERATA
PRINSIP HOMOGEN (KOTA-REGIONAL)
PERUBAHAN, KOMBINASI DAN PENGEMBANGAN
PENJELASAN TUGAS KECIL KELOMPOK 1
1. Gunakan foto udara untuk menganalisis struktur kota
(kecamatan) pada wilayah studi (tugas kelompok)
2. Digitasi areal-areal yang merepresentasikan tingkat
kepadatan kawasan permukiman (lihat contoh Banda
Aceh)
3. Indentifikasi dan analisis pusat-pusat aktifitas kota
(kecamatan) (lihat contoh Salem Kabupaten Brebes)
4. Buat peta struktur kota (kecamatan) yang
merepresentasikan tingkat pelayanan (lihat contoh
Banda Aceh)
5. Analisis (Penyederhaan) Struktur Kota yang telah
dihasilkan (Eksisting) untuk menghasilkan:
6. Model Sederhana Struktur Kota
LANGKAH PENGERJAAN TUGAS

1. Foto udara pada lokasi studi 2. Digitasi menurut tingkat kepadatan


2. Contoh hasil digitasi tingkat kepadatan
(buat dengan format kop seperti ini)
3. Indentifikasi pusat-pusat aktifitas kota
Gunakan Hitungan Indeks bobot faktor
faktor yang menentukan sentralitas
4. Buat Struktur Kota (seperti ini)
LANGKAH PENGERJAAN TUGAS

5. Proses analisis penyederhanaan Peta Struktur Eksisting untuk


Membuat Model Struktur Kota

Penyederhanaan dari jaringan transport, Bagian RTH, Fasilitas


Pelayanan yang berbeda berdasarkan skala pelayanan, Kesatuan Bagian Kota
MODEL STRUKTUR KOTA
6. Hasil Penyederhanaan: Model Struktur Kota
TUGAS DIBUAT DALAM FORMAT
PAPARAN (POWER POINT.PPT)

Dikumpul 2 (dua) hari sebelum kuliah YAD dalam


bentuk:
Hardcopy diprint dengan format 2 hal dalam
satu lembar kertas dan juga
Soft file dikiril melalui email:
asnawi.manaf@pwk.undip.ac.id
asnawimanaf@gmail.com
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai