Anda di halaman 1dari 4

TIPOLOGI PERMUKIMAN KUMUH

Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupakan pengelompokan perumahan kumuh
dan permukiman kumuh berdasarkan letak lokasi secara geografis. Tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh terdiri dari perumahan kumuh dan permukiman kumuh:

a. di atas air;
b. di tepi air;
c. di dataran rendah;
d. di perbukitan; dan
e. di daerah rawan bencana.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan maka di Kecamatan Mamajang topologi
permukiman kumuhnya adalah dataran rendah. Dataran adalah bagian atau sisi bidang tanah yang
tampak datar, rata, dan membentang.

ANALISIS SWOT SAMBUNG JAWA

IFAS KEKUATAN/ STRENGTHS (S) KELEMAHAN/


WEAKNESSES(W)

1. Meningkatnya infrastruktur berupa 1. Tidak teraturnya tata


Saluran drainase, jalan lingkungan, guna tanah dan sering
pengelolaan sampah dan menimbulkan banjir
penyediaan air bersih sehingga yang akhirnya
akses lokasinya menjadi lebih baik. menimbulkan
2. Masyarakat memiliki lapangan penurunan lingkungan
usaha konveksi dan perdagangan di yang semakin parah.
Kelurahan Sambung Jawa. 2. Rendahnya penghasilan
3. Terdapat kelompok masyarakat masyarakat
yang bertugas membina remaja di mengakibatkan sulitnya
EFAS Kelurahan Sambung jawa sehingga pengembangan,
meminimalisir terjadinya tindak pemeliharaan rumah
kriminalitas dan memperbaiki dan lingkungan
keadaan sosial permukiman sehingga
lingkungannya tidak
layak huni.
3. Kebiasaan sosial
masyarakat yang
mengkonsumsi
minuman keras
PELUANG/ STRATEGI SO STRATEGI WO

OPPOTUNITIES (O)

1. Terdapat beberapa program 1. Memanfaatkan bantuan pemerintah 1. Peningkatan kualitas dan


pemerintah yang menangani untuk pengadaan infrastruktur serta pelayanan dasar permukiman
kawasan permukiman rehabilitasi bangunan rumah yang (jalan, air bersih, drainase,
kumuh di Kelurahan tidak layak huni. persampahan, sanitasi)
sambung jawa untuk 2. Peningkatan kesejahteraan
perbaikan dan penambahan masyarakat melalui edukasi, 2. Pendampingan/penyuluhan
penyediaan fasilitas umum. pemberian modal usaha dan untuk menumbuhkan inisiatif
2. Membuka lapangan kerja keterampilan untuk membuka mandiri masyarakat terhadap
berupa pengembangan usaha. usaha-usaha dalam upaya
industry rumah tangga 3. Mengoptimalkan partisipasi meningkatkan perekonomian.
sehingga mengurangi tingkat masyarakat terkait pelaksanaan
3. Peningkatan kesadaran
pengangguran. program pembinaan keadaan sosial masyarakat terhadap pentingnya
3. Tingkat kesejahteraan masyarakat. kesehatan lingkungan dan
masyarakat meningkat edukasi pola hidup sehat.
disebabkan oleh pembinaan
masyarakat yang mulai
membaik.
STRATEGI ST

ANCAMAN/ TREATHS (T) 1. Pembentukan tim khusus dan tim STRATEGI WT


pelaksanaan program didampingi
1. Program perbaikan 1. Mencegah munculnya
pemerintah kota dan staf
infrastruktur kawasan kawasan permukiman
kecamatan/kelurahan untuk
kumuh dari berbagai kumuh baru serta
menyesuaikan berbagai program dari
sumber pendanaan pemeliharaan sarana dan
beberapa sumber dana yang berbeda
seringkali tidak sesuai prasarana lingkungan yang
agar saling melengkapi dan tidak
dengan kebutuhan. buruk.
berulang target pelaksanaan
2. Munculnya banyak 2. Memberikan bimbingan dan
programnya.
pesaing baru yang pemantauan terkait produk
2. Menciptakan peluang-peluang pasar
memiliki produk yang yang dihasilkan, serta
(Membuka gallery terkait produk
sama terkait usaha membuat ide usaha lain.
industri rumah tangga, Memasarkan
industry rumah tangga 3. Peningkatan peran
produk melalui pameran dan internet.
masyarakatnya. pemerintah melalui
3. Memanfaatkan wadah
3. Masih rendahnya sosialisasi serta
PKK(pemberdayaan Kesejahteraan
kesadaran masyarakat pembentukan komunitas
Keluarga) dan Karang Taruna agar
terhadap kegiatan dalam menciptakan
membuat kegiatan yang lebih produktif
pemberdayaan sosial kesadaran masyarakat terkait
dengan cara yang lebih bersahabat
yang dilaksanakan. pemberdayaan sosial.
sehingga masyarakat lebih tertarik dan
sadar akan pentingnya program
pemberdayaan sosial.
ANALISIS SWOT KELURAHAN MANDALA

IFAS KEKUATAN/ STRENGTHS (S) KELEMAHAN/


WEAKNESSES(W)

1. Infrastruktur yang 1. Tingkat keteraturan bangunan


meningkat setelah adanya rendah, jarak antar bangunan
perbaikan sehingga akses sangat rapat dan terdapat
pelayanannya secara sejumlah bangunan rumah
perlahan mulai membaik kondisinya buruk/tidak layak
2. Masih terpeliharanya kultur huni.
gotong royong dan tingkat 2. Kondisi sosial ekonomi dan
kedekatan antar warga pendidikan masyarakatnya
sangat baik, mudah untuk yang rendah mengakibatkan
bekerjasama. munculnya perilaku
menyimpang yang berdampak
EFAS 3. Adanya pelatihan-pelatihan
pada kehidupan
yang dapat
keseluruhannya
mengembangkan tingkat
3. Kurang sadarnya masyarkat
kreatifitas masyarakat
permukiman kumuh dalam
membuka usaha sendiri.
PELUANG/ STRATEGI SO STRATEGI WO

OPPOTUNITIES (O) 1. Program rehabilitasi 1. Peningkatan kualitas dan


bangunan rumah yang tidak pelayanan infrastruktur dasar
1. Terbukanya layak huni. permukiman (jalan, air bersih,
kesempatan mendapatkan 2. Optimalisasi partisipasi drainase, persampahan,
bantuan dana perbaikan masyarakat dalam sanitasi dan permukiman) yang
sarana dan prasarana dari implementasi program berada dalam kondisi buruk /
pemerintah. pembangunan/perbaikan tidak sesuai standar
2. Partisipasi masyarakat permukiman kumuh. 2. Peningkatan kesadaran
dalam menjalankan 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat terhadap
program pemberdayaan masyarakat melalui edukasi pentingnya menjaga
masyarakat dalam upaya usaha mandiri, pemberian lingkungan sosial dan edukasi
peningkatan masyarakat modal usaha dan pola hidup sehat serta
sangat tinggi keterampilan untuk pentingnya pendidikan .
3. Terbukanya peluang membuka usaha/jasa. 3. Pendampingan/penyuluhan
wirausaha bagi masyarakat untuk menumbuhkan
setempat (berdagang/ inisiatif mandiri
jasa) . masyarakat dalam menjaga
kelanjutan program-
program perbaikan
permukiman kumuh.

ANCAMAN/ TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Rendahnya kualitas 1. Peningkatan anggaran dan 1.


lingkungan seperti pencarian alternatif sumber
terjadinya tindak pembiayaan untuk program
kriminalitas dan perbaikan permukiman
hunian yang tidak kumuh .
kondusif di kelurahan 2. Menciptakan kegiatan
mandala berbasis pendidikan yang
2. Rendahnya kesadaran dibantu oleh beberapa
masyarakat terhadap lembaga.
pendidikan 3. Memanfaatkan hasil
3. Kurangnya lapangan pelatihan yang telah
kerja dilaksanakan untuk
membuka usaha industry
rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai