Anda di halaman 1dari 38

Laporan Antara

Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

ANALISIS SUMBER DAYA ALAM


DAN FISIK LINGKUNGAN
PERKOTAAN FAKFAK
Bab ini mengulas mengenai analisis dari beberapa aspek diantaranya
sumberdaya alam dan fisik lingkungan, sosial budaya, kependudukan, lekonomi
dan sektor unggulan, serta sumberdaya buatan dalam lingkup kabupaten dan pada
akhirnya menjadi bahan justifikasi penentuan deliniasi kawasan yang termasuk
dalam Wilayah Perkotaan Fakfak.

4.1 ANALISIS SUMBER DAYA AIR


Air permukaan dan air tanah merupakan sumner air utama yang digunakan
masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Sampai saat ini, air permukaan
sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri,
pembangkit tenaga listrik dan keperluan domestik lainnya. Penggunaan air tanah
umumnya masih terbatas untuk air minum, rumah tangga, sebagian industri, usaha
pertanian pada wilayah dan musim-musim tertentu.
1. Air Permukaan
Kabupaten Fakfak memiliki karakteristik alam yang khas, kondisi topografis
yang bervariasi mulai dari dataran rendah sampai dengan daerah perbukitan.
Sumber air permukaan di Kawasan Perkotaan Fakfak terdiri dari air sungai dan air
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 1
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

laut, dilihat dari kondisi hidrologi ditandai dengan mengalirnya beberapa sungai di
sekitar wilayah kota yaitu sungai Kali Mati, sungai Air Besar, sungai Sekartemin dan
sungai Werba. Sungai-sungai ini telah dimanfaatkan Pemerintah Daerah sebagai
sumber air baku untuk air minum oleh PDAM khususnya untuk sungai Kali Mati, Air
Besar dan Sekartemin yang dikosumsi oleh penduduk di Distrik Fakfak dan
sebagian Distrik Fakfak Tengah. Sedangkan untuk penduduk Distrik Fakfak Tengah
dan Fakfak Barat (Kampung Kiat) dengan membuat saluran pipa yang diambil dari
sumber air di bukit/dataran tinggi yang disalurkan ke rumah-rumah.
Sementara aliran sungai Werba juga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
tenaga air. Hanya saja debit air sungai-sungai tersebut sangat dipengaruhi oleh
itensitas curah hujan, sehingga pelayanan air bersih belum mencakup ke seluruh
wilayah perkotaan Fakfak. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, penduduk
Kawasan Perkotaan Fakfak selain memanfaatkan air dari PDAM ataupun dari
sungai-sungai tersebut, juga menggunakan air hujan yang ditampung.
Di samping sungai, sumberdaya air yang terdapat di kawasan perencanaan
adalah ekosistem perairan yang dalam hal ini adalah ekosistem pesisir dan laut.
Ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di Kawasan Perkotaan Fakfak adalah
hutan mangrove, padang lamun dan sebagian kecil terumbu karang. Ketersediaan
sumberdaya pesisir dan laut yang terdapat di Kawasan Perkotaan Fakfak pada saat
ini khusus untuk hutan mangrove sudah mulai berkurang karena kawasannya
digunakan untuk kawasan permukiman nelayan. Hal lain yang mengganggu pada
keseimbangan ekosistem pesisir dan laut di kawasan perencanaan adalah kegiatan
reklamasi yang akan menggangu pada kondisi tata air.
2. Air Tanah
Air tanah sering disebut air tawar karena tidak berasa asin. Berdasarkan
lokasi air, maka air tanah dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu air permukaan
tanah dan air jauh dari permukaan tanah Air permukaan tanah sangat tergantung
pada air hujan. Yang termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa,
danau, waduk (buatan). Air permukaan tanah sering dicemari oleh sampah
keluarga, kotoran hewan, limbah industri dan limbah domestik.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 2


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 3


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Tata guna sumberdaya air dapat dilihat dari ketersediaan air baik berupa air
tanah maupun air permukaan di kawasan perencanaan. Ketersediaan sumberdaya
air di Kawasan Perkotaan Fakfak sangat banyak, berasal dari beberapa sumber
baik air tanah maupun air permukaan. Hal ini disebabkan karena letak wilayahnya
yang berbukit-bukit dan didominasi oleh Hutan, sehingga ketersediaan air di
kawasan perencanaan sangat banyak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari akan air bersih, penduduk di kawasan Perkotaan Fakfak menggunakan
air yang bersumber dari air tanah dan air permukaan. Sistem pengambilan air
bersih yang dilakukan di Distrik Fakfak barat (Kampung Kiat) dan Distrik Fakfak
Tengah dilakukan dengan membuat saluran pipa dari sumber air dari bukit di
dataran tinggi yang dialirkan ke rumah-rumah atau sungai dekat perkampungan.
Sedangkan untuk Distrik Fakfak dan sebagian Distrik Fakfak Tengah umumnya
menggunakan air bersih dengan sistem perpipaan PDAM.
Berdasarkan data dari PDAM Kabupaten, bahwa sumber air baku yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah bersumber dari Air
Besar dengan debit 4000 l/dtk, kampung Sungai dengan debit 6 l/dtk dan Kalimati
dengan debit 30 l/dtk. Semua sumber air baku ini belum dimanfaatkan secara
optimal, karena sampai tahun 2006, yang baru dimanfaatkan adalah Kampung
Sungai 50%, Kalimati dimanfaatkan 67% sedangkan dari sumber Air besar baru
dimanfaatkan 0,5%.
Jenis dan bentuk pengembangan sumber daya air dilakukan dengan cara
penanggulangan masalah sumber daya air dapat dengan pola usaha tani yaitu
antara lain: reboisasi, penghijauan, social forestry, aneka usaha kehutanan, hutan
rakyat, agroforestry, pengkayaan tanaman, suksesi alami, reklamasi bekas
tambang.
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Fabfab -
Kabupaten Fakfak penghijauan lingkungan, penanaman tanaman pakan,
penanaman tanaman
keindahan
1. Reboisasi merupakan upaya rehabilitasi berupa kegiatan penanaman pohon
yang dilaksanakan di dalam kawasan hutan;
2. Penghijauan merupakan upaya memulihkan ataumemperbaiki kembali
keadaan lahan kritis diluar kawasan hutan agar dapat berfungsi sebagai
media produksi dan mengatur tata air serta tanaman penguat teras;
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 4
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

3. Social forestry merupakan suatu sistem pengelolaan hutan yang ditujukan


untuk memperoleh manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar
hutan dengan mengusahakan tanaman penghasil komoditas non kayu;
4. Aneka usaha kehutanan merupakan suatu kegiatan pemanfaatan lahan
oleh petani untuk memproduksi hasil-hasil komoditi non kayu yang biasanya
diproduksi sebagai hasil hutan non kayu (sampingan);
5. Hutan Rakyat merupakan hutan yang tumbuh atau dikembangkan pada
lahan milik rakyat/adat/ulayat atau lahan-lahan lainnya yang berada di luar
kawasan hutan;
6. Agroforestry merupakan menejemen pemanfaatan lahan secara optimal dan
lestari, dengan cara mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan pertanian
pada unit pengelolaan sosial, ekonomi dan budaya dimana masyarakat
berperan serta;
7. Pengkayaan Tanaman merupakan peningkatan potensi kawasan hutan
bekas tebangan (log over area) yang telah mengalami kerusakan dengan
penanaman tanaman komersial;
8. Suksesi Alami merupakan pemulihan kembali hutan yang telah mengalami
penurunan potensi namun masih cukup sumber biji, khususnya di daerah
rawa, dengan memanfaatkan proses pertumbuhan tegakan secara alami;
9. Penghijauan lingkungan merupakan kegiatan penghijauan yang dilakukan
diluar kawasan hutan yang run off-nya nya tinggi, khususnya di kawasan
permukiman;
10. Penanaman tanaman pakan dan penanaman tanaman keindahan.

4.2 ANALISIS SUMBER DAYA TANAH


Tanah termasuk salah satu sumber daya alam non-hayati yang penting
untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi
berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan
secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa
organik. Pengelolaan sumber daya non-hayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dan kondisi cemaran lingkungan yang ada.
Manfaat sumber daya tanah antara lain :
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 5
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang


dibutuhkan oleh tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat produksi suatu tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur
hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan haruslah sesuai
dan seimbang
2. Penyedia makanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang
menguraikan sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan
oleh tanaman dan organisme lain
3. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tanah merupakan tempt
manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam
tanah, hidup pula berbagai organisme tanah.
Penggunaan tanah yang paling luas adalah untuk sektor pertanian yang
meliputi penggunaan untuk pertanian tanaman pangan, pertanian tanaman keras,
untuk kehutanan maupun untuk ladang pengembalaan dan perikanan. Untuk
daerah perkotaan penggunaan tanah yang utama adalah untuk permukiman,
industri, dan perdagangan serta penggunaan untuk rekreasi. Penggunaan
sumberdaya tanah untuk berbagai penggunaan bertujuan untuk menghasilkan
barang penggunaan bertujuan untuk menghasilkan barang-barang pemuas
kebutuhan manusia yang terus meningkat sebagai akibat pertambahan penduduk
dan perkembangan ekonomi. Untuk mengejar tingkat kesejahteraan penduduk dan
memacu pertumbuhan ekonomi tinggi, penggunaan sumberdaya tanah sering
kurang bijaksana atau kurang memperhatikan kelestarian sumber daya tanah itu
sendiri.
Pengelolaan sumber daya tanah di Kawasan Perkotaan Fakfak dipandang
penting dan didasari oleh pertimbangan bahwa proses-proses pembangunan yang
akan terjadi masih akan ditumpukan pada potensi sumber daya tanah. Oleh
karenanya, sumber daya tanah dengan segala komponen yang ada di dalamnya
termasuk air, biota, dan lainnya harus dikelola secara baik. Empat sub-agenda
dirumuskan dalam hal - hal berikut ini : (1) penatagunaan sumberdaya tanah, (2)
pengelolaan hutan, (3) pengembangan pertanian dan pedesaan, dan (4)
pengelolaan sumberdaya air. hal penting perlu dicatat dalam hal ini pengelolaan
sumber daya tanah di Kawasan Perkotaan Fakfak antara lain: proses-proses
eksploitasi sumber daya tanah semakin meningkat. Keadaan ini perlu mendapat

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 6


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

perhatian yang serius bagi yang akan terlibat langsung dalam usaha-usaha
pengelolaan lingkungan, pengelolaan sumberdaya tanah harus dilakukan secara
terpadu. Ini berarti bahwa pengelolaan empat aspek di atas (sumber daya tanah,
hutan, pertanian, dan sumber daya air) tidaklah boleh dilakukan secara parsial oleh
karena keterkaitan yang erat di antaranya.
Faktor-faktor pembentuk tanah diantaranya adalah iklim, iklim adalah rata-
rata cuaca dalam periode yang panjang. Sedangkan unsur-unsur iklim yang
mempengaruhi proses pembentukan tanah yaitu suhu dan curah hujan, suhu akan
berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka
proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan
cepat pula, suhu udara rata-rata di Kawasan Perkotaan Fakfak sama seperti halnya
Kabupaten Fakfak yaitu 28,1oC dengan suhu udara minimal adalah 22,2oC dan
maksimum 29,1oC. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2009 adalah 84,9%
dengan kecepatan angin adalah berkisar antara 04-06 knot. (lihat Tabel 4.1 )
Tabel 4.1. Suhu Udara Maksimum dan Minimum Mutlak ( oC) Kabupaten Fakfak,
Tahun 2006 - 2009
2006 2007 2008 2009
No Bulan
Min Max Min Max Min Max Min Max
1 Januari 22,6 30,1 22,2 22,1 22,1 30,9 22,1 31,3
2 Februari 23,1 30,1 22,3 21,4 21,4 30,4 20,9 30,5
3 Maret 22,8 30,7 22,5 21,7 21,7 29,7 22,2 29,8
4 April 22,9 29,9 22,1 22,4 22,4 30,6 22,7 30,1
5 Mei 22,3 29,4 22,3 22,2 22,2 31,2 22,1 30,0
6 Juni 22,3 28,1 21,9 20,4 20,4 30,2 21,9 29,0
7 Juli 22,2 27,0 22,1 21,6 21,6 30,4 22,3 27,9
8 Agustus 21,2 27,0 22,1 20,0 20,0 31,0 22,2 27,5
9 September 21,9 27,5 20,8 22,3 22,3 32,0 21,3 28,7
10 Oktober 21,0 29,4 22,2 22,4 22,4 31,4 22,4 30,0
11 November 22,0 29,7 21,3 21,6 21,6 30,4 21,7 30,6

12 Desember 22,3 30,6 18,5 20,6 20,6 30,5 22,2 31,3

Rata-
22,3 29,1 21,7 21,6 21,6 30,7 22,0 29,7
rata
Sumber: Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2010.

Curah hujan, Curah hujan merupakan parameter iklim terpenting untuk


pertanian daerah tripika, baik dalam keadaan berlebih ataupun kekurangan.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 7


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Dengan suhu yang dapat dikatakan nisbi seragam, sebaran curah hujan
merupakan patokan utama yang digunakan untuk membuat penggolongan iklim
tropika.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 8


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Curah hujan berkaitan erat dengan kelembaban tanah. Di dalam taksonomi


tanah (USDA) dikenal empat pola kelengasan tanah yang ada di daerah tropika,
termasuk Indonesia diantaranya: Udic, Ustic, Aridic dan Acuic. Curah hujan akan
berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian
tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
Curah hujan di Kawasan Perkotaan Fakfak bervariasi untuk masing-masing
daerah yang ada di setiap kampung. Berdasarkan data lima tahun terakhir
diketahui bahwa rata-rata setiap tahunnya Kawasan Perkotaan Fakfak mengalami
curah hujan yang frekwensinya sama. Jumlah curah hujan di Kawasan Perkotaan
Fakfak adalah sebesar 3.265 mm/tahun, dengan jumlah hari hujan pada tahun
2009 adalah sebanyak 210 hari (lihat Tabel 4.2 dan Tabel 4.3). Berdasarkan hasil
wawancara dengan badan meteorologi dan geofisika kabupaten bahwa curah hujan
yang paling tinggi terdapat di Distrik Fakfak, Fakfak Timur dan Fakfak Barat yaitu
sebesar 3500 mm/tahun, sedangkan curah hujan yang termasuk kriteria sedang
terdapat di Distrik Kokas, Teluk Patipi, Kramomongga dan Bomberay. Disamping
itu, ada pula daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat rendah yaitu
terdapat di dataran Otoweri sebelah utara Distrik Kokas.
Tabel 4.2. Banyaknya Curah Hujan Kawasan Perkotaan Fakfak Tahun 2005 - 2009
Tahun
No Bulan
2005 2006 2007 2008 2009
1 Januari 484 385 208,4 2001,1 213,4
2 Februari 169 225 132,3 198,3 257,5
3 Maret 197 288 176,3 267,9 324,1
4 April 620 210 248,7 154,0 229,6
5 Mei 373 308 457,9 166,2 243,8
6 Juni 378 575 256,0 192,8 419,7
7 Juli 273 442 338,9 110,8 476,4
8 Agustus 85 178 539,1 230,6 493,1
9 September 164 445 145,4 130,6 112,4
10 Oktober 44 225 247,9 140,0 101,7
11 November 140 237 108,5 151,3 182,1
12 Desember 282 171 108,5 163,7 210,7
Jumlah 3.209 3.689 3.067,9 2.106,3 3.265
Sumber: Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2010

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 9


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 10


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Tabel 4.3. Banyaknya Hari Hujan Kabupaten Fakfak Tahun 2005-2009

No Bulan Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1 Januari 21 24 9 16 11
2 Februari 20 17 17 18 18
3 Maret 15 23 16 19 23
4 April 22 19 17 12 16
5 Mei 26 20 25 14 16
6 Juni 24 23 24 22 16
7 Juli 18 26 27 10 16
8 Agustus 9 20 25 10 29

9 September 17 18 17 16 27

10 Oktober 23 11 16 10 12
11 November 19 14 16 13 10
12 Desember 18 13 16 16 16
Jumlah 232 228 225 1.76 210
Sumber: Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2010

Pendekatan dan metode yang digunakan untuk melindungi tanah agar tidak
rusak dapat dilakukan dengan cara:
1. Tidak menggunakan tanah secara berlebihan, menggunakan cara
pengelolaan yang tepat
2. Melindungi tanah dari energi perusak
3. Memperkecil energi perusak
4. Meningkatkan ketahanan tanah terhadap energi perusak
5. Peningkatan produktivitas tanah dengan cara memperbaiki sifat dan
kualitas tanah dan lahan
6. Memberikan bahan organik dsb kedalam tanah guna memperbaiki kondisi
tanah yang sudah rusak
7. Metode yang digunakan dalam konservasi tanah yaitu dengan cara:
8. Menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya
9. Memberikan perlakuan pada tanah dengan cara melindungi permukaan air
tanah, biasanya dilakukan dengan tanaman, atau disebut juga dengan cara
vegetatif
10. Melakukan pekerjaan teknik sipil pada tanah, disebut juga cara mekanisme
11. Memperbaiki masukan bahan untuk memperbaiki sifat tanah, biasanya

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 11


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

dengan bahan kimia (krilum, kapur dsb) disebut cara kimia.

Berdasarkan amanat dalam UUPA 1960 yang melaksanakan konservsi


tanah adalah: memelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta
mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau
instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan memperhatikan pihak yang
ekonomis lemah, ketentuan tersebut dipertegas dalam berbagai UU berikutnya, dan
yang terakhir UU no 32/2004 yang sekaligus menekankan bahwa dalam
konservasi SDA masyarakat berada di depan, dan pemerintah hanya berfungsi
sebagai regulator dan fasilitator. Selain itu perhatian tergadap aspek konservasi
sumber daya tanah menjadi penting sebab konservasi merupakan upaya
pencegahan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki tanah yang rusak,
memelihara serta menaikkan kesuburan tanah agar tercapai produksi setinggi-
tinggi dalam waktu yang tak terbatas.

4.3 ANALISIS TOPOGRAFI DAN KELERENGAN


Kondisi topografis Kawasan Perkotaan Fakfak bervariasi, mulai dari dataran
rendah sampai dengan daerah perbukitan. Dilihat dari aspek topografisnya,
Kawasan Perkotaan Fakfak didominasi oleh wilayah dengan kondisi kemiringan >
40%, yang disusun dengan wilayah dengan kemiringan 0-15%. Sedangkan yang
lainnya adalah wilayah dengan kemiringan berkisar antara 15 - 40%. Pada kondisi
kemiringan 0-5% di Kawasan Perkotan Fakfak dapat dikembangkan sebagai
kawasan permukiman karena memiliki kontur yang cocok untuk bermukim,
sedangkan pada kondisi kemiringan 15-40% dapat di kembangkan sebagai
kawasan lindung atau kawasan wisata alam, berdasarkan kondisi aktual Wilayah
Perkotaan Fakfak berbatasan dengan Laut Seram, sehingga pengembangan dapat
diarahkan pada potensi yang ada yaitu sebagai wisata laut dengan unsur utama
adalah pemandangan laut (waterfront). Kondisi ketinggian dan kelerengan
Kawasan Perkotaan Fakfak dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 12


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 13


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 14


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 15


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

4.4 ANALISIS KLIMATOLOGI


Kajian meteorologi dan klimatologi yang benar akan mengubah pandangan
kita terhadap cuaca dan iklim dari faktor penghambat menjadi faktor penunjang
yang sangat bermanfaat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pendugaan hasil
pada berbagai kegiatan. Penerapan ilmu cuaca dan iklim tersebut diantaranya
pada bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, kelautan, teknik sipil,
kesehatan, perhubungan serta pertahanan negara.

Tiga manfaat pokok dari informasi data cuaca dan iklim yakni:

1. Meningkatkan kewaspadaan terhadap akibat-akibat negatif yang dapat


ditimbulkan oleh keadaan cuaca/iklim yang ekstrem misalnya kekeringan,
banjir serta angin kencang.
2. Menyesuaikan diri atau berusaha untuk menyelnggarakan kegiatan dan
usaha yang serasi dengan sifat cuaca dan iklim sehingga terhindar dari
hambatan atau kerugian yang diakibatkannya.
3. Menyelenggarakan kegiatan dan usaha di bidang teknik, sosial dan ekonomi
dengan menerapkan teknologi pemanfaatan sumber daya cuaca dan iklim.

Metode yang dilakukan pada analisis klimatologi di Kawasan Perkotaan


Fakfak adalah dengan pendekatan keilmuan dari berbagai sudut pandang, karena
wilayah yang dibahas adalah kawasan perkotaan maka pendekatan yang dilakukan
adalah dengan menggunakan pendekatan klimatologi perkotaan (urban
climatology) klimatologi yang membahas berbagai iklim dalam perencanaan
maupun penataan kota. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh tingkat
kenyamanan udara sebaik-baiknya, perolehan data penelitian klimatologi kota
dapat dilakukan dengan teknik observasi bergerak (moving observation technique),
artinya pengukuran dilakukan pada tempat yang berbeda dan dalam waktu yang
relatif singkat. Pada prinsipnya teknik observasi bergerak merupakan upaya untuk
meliputi keseluruhan daerah penelitian dalam waktu sesingkat mungkin dengan
alat dan tenaga yang terbatas, sehingga distribusi unsur iklim dan perubahan unsur
iklim dapat diketahui.Titik observasi dipilih dengan interval 300-400m agar didapat
data yang menyeluruh. Rute pengukuran dipilih sedemikian rupa sehingga waktu
yang digunakan dapat sesingkat mungkin. Pengecekan dilakukan dengan
pengukuran ulang pada titik yang sama dan waktu yang berbeda.
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 16
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Pengukuran iklim di Kawasan Perkotaan Fakfak dapat berperan bagi usaha


perikanan budidaya, penangkapan dan pengolahan, perkebunan dan lain-lain.
Kondisi iklim di Kawasan Perkotaan Fakfak sebagai mana kondisi iklim yang
dijelaskan pada bahasan sebelumnya yang juga merupakan potensi sumberdaya
tanah bahwa iklim di Kawasan Perkotaan Fakfak yaitu 28,1 oC dengan suhu udara
minimal adalah 22,2oC dan maksimum 29,1oC. Rata-rata kelembaban udara pada
tahun 2009 adalah 84,9% dengan kecepatan angin adalah berkisar antara 04-06
knot. Kondisi tersebut berpotensi untuk pengembangan kegiatan usaha baik
dibidang sosial, ekonomi maupun bidang lainnya yang terkait dengan perubahan
iklim yang ada.

4.5 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM (ZONA LINDUNG)


Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menjadi orientasi
pembangunan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia sejak
diperkenalkan dalam World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang
diterbitkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP), International
Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), dan World Wide
Fund for Nature (WWF) pada 1980. Pada dasarnya, pembangunan berkelanjutan
merupakan integrasi tiga pilar, yakni: ekonomi, lingkungan dan sosial yang dapat
dicapai melalui pengembangan dua strategi utama, yakni: strategi pertumbuhan
hijau (Green Growth Strategies) dan ekonomi hijau (Green Economy). Sehingga
kedua strategi tersebut menjadi fokus dalam mendukung pencapaian
pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Secara internasional,
belum terdapat kesepakatan tentang pengertian strategi pertumbuhan hijau
ataupun ekonomi hijau tersebut. Namun, Pemerintah Indonesia secara sukarela
berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan
usaha sendiri dan sebesar 41% jika mendapat bantuan internasional pada tahun
2020 untuk bidang BAU (business as usual). Hal tersebut dinyatakan pada
pertemuan G-20 di Pittsburgh, Pensylvania, Amerika Serikat tanggal 25 September
2009. Untuk memenuhi komitmen tersebut, pemerintah telah mengeluarkan
Peraturan Presiden No 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca (RAN- GRK). Pada pasal 6 Perpres tersebut mengharuskan
Gubernur menyususun Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 17
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

(RADGRK). Implementasi RAN/RAD- GRK diprioritaskan kepada bidang berbasis


lahan, khususnya kehutanan dan pertanian. Pada tahun 2000 sektor berbasis
lahan menyumbang emisi GRK sekitar 65% dari emisi nasional. Emisi tersebut
berasal dari perubahan penggunaan lahan dan kehutanan (Land Use Change and
Forestry/LUCF) sebesar 47%, kegiatan pertanian (5%) dan kebakaran lahan
gambut 13 %.
Analisis sumberdaya alam di Kawasan Perkotaan Fakfak berprinsip sistem
pembangunan yang berkelanjutan dengan mengedepankan konsep green city,
pengelolaan sumber daya alam (kawasan lindung) dilakukan atas dasar
pencapaian luas/kuantitas dan peningkatan kualitas dari kawasan lindung.
Pecapaian luas kawasan lindung ditempuh, melalui : (a) peningkatan fungsi
kawasan lindung di dalam dan di luar kawasan hutan; (b) pemulihan kembali
secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah fungsi; (c) pengalihan fungsi
secara bertahap kawasan hutan cadangan dan hutan produksi terbatas menjadi
hutan lindung; (d) pembatasan pengembangan prasarana wilayah di sekitar
kawasan lindung untuk menghindari tumbuhnya kegiatan perkotaan yang
mendorong alih fungsi kawasan lindung; (f). penetapan luas kawasan hutan
minimal 30% dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS).
Sementara itu, peningkatan kualitas kawasan lindung dilakukan, melalui:
a. Optimalisasi pendayagunaan kawasan lindung hutan dan non hutan melalui
jasa lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
b. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan
pada kawasan lindung;
c. Pencegahan kerusakan lingkungan akibat kegiatan budidaya;
d. Rehabilitasi lahan kritis di kawasan lindung; dan
e. Penyusunan arahan insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi dalam
hal alih fungsi dan/atau penerbitan izin pembangunan dan/atau kegiatan di
kawasan lindung.
Pengelolaan Kawasan Lindung yang baik adalah pengelolaan kawasan
lindung yang menjamin tidak terjadinya perubahan fungsi kawasan lindung,
kepastian keberadaan lokasi kawasan lindung, pemanfaatan kawasan lindung
secara lestari dan upaya perlindungan serta peningkatan fungsi kawasan lindung.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 18


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Tahapan pengelolaan kawasan yang menunjang hal tersebut meliputi tahapan:


(1) Penataan kawasan lindung,
(2) Pengelolaan kawasan lindung,
(3) Perlindungan dan peningkatan fungsi kawasan lindung.

(1) Penataan Kawasan Lindung


Penataan Kawasan Lindung dimasudkan sebagai kegiatan rancang bangun
unit pengelolaan kawasan lindung. Mencakup pengelompokkan sumberdaya
hutan sesuai dengan tipenya dan potensi yang terkandung di dalamnya
dengan tujuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi
masyarakat secara lestari.

(2) Pengelolaan Kawasan Lindung


Prinsip dasar pengelolaan kawasan lindung ditujukan untuk meningkatkan
manfaat kawasan lindung secara lestari. Tiga pilar pengelolaan kawasan
lindung lestari yakni lingkungan, sosial dan ekonomi, sebagai bentuk
pengelolaan dalam meningkatkan fungsi kawasan lindung yang dapat
menunjang kehidupan manusia. Secara konseptual, kerangka dasar
pengelolaan kawasan lindung seperti Gambar 4-4.

Gambar 4.4 Pengelolaan Kawasan Lindung di Kawasan Perkotaan Fakfak

Terjaminnya variabilitas ekologi, variabilitas ekonomi dan kualitas


lingkungan akan berdampak terhadap terjaminnya kelestarian kawasan
lindung yang dikelola. Kebijakan yang mendukung pengelolaan kawasan

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 19


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

lindung akan sangat mendukung tercapainya kelestarian kawasan lindung.


Di sisi lain, aspek nilai etika/budaya juga sangat berpengaruh dalam sistem
pengelolaan kawasan lindung. Masyarakat dengan nilai etika/budaya yang
baik, akan berakibat pada terjaganya kawasan lindung. Dengan demikian,
kelestarian kawasan lindung akan terjamin.
(3) Perlindungan dan peningkatan fungsi kawasan lindung
Dalam beberapa hal, Kawasan Lindung sering dijadikan sebagai areal
cadangan untuk kegiatan budidaya yang menyebabkan kawasan lindung
mengalami tekanan terhadap pengurangan luasan maupun fungsi kawasan
Oleh karena itu, kegiatan perlindungan di kawasan lindung menjadi penting.
Perlindungan di kawasan lindung ditujukan dalam rangka melindungi kawasan
tersebut dari konversi lahan, perambahan kawasan, kebakaran, penebangan liar
serta penambangan liar. Kegiatan-kegiatan tersebut diprediksi dapat mengganggu
fungsi pokok kawasan lindung dan keanekaragaman hayati.
Mengacu pada landasan hukum dan prinsip pengelolaan kawasan lindung,
dalam mewujudkan capaian luas kawasan lindung dapat dilakukan melalui
intervensi sebagai berikut:
1. Dukungan RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten dalam memberi kepastian
sebaran dan luas kawasan lindung;
2. Dukungan arah kebijakan jangka panjang maupun jangka menengah di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota pro perlindungan kawasan lindung
yang mendukung arah kebijakan pengelolaan kawasan lindung;
3. Dukungan program dan kegiatan dalam meningkatkan kondisi dan fungsi
kawasan lindung;
4. Kegiatan Sosial di tataran masyarakat yang mendukung keberadaan dan
kondisi kawasan lindung;
5. Kegiatan ekonomi yang mampu meningkatkan manfaat kawasan lindung
dalam menunjang kesejahteraan masyarakat.
Tipe kawasan lindung di Kawasan Perkotaan Fakfak dikelompokkan ke
dalam beberapa tipe (tipologi), yaitu:
1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, meliputi:
a) Kawasan hutan lindung;
b) Kawasan resapan air.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 20


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

2. Kawasan perlindungan setempat:


a) Sempadan pantai;
b) Sempadan sungai;
c) Kawasan sekitar mata air;
d) RTH di kawasan perkotaan.
3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya:
a) Cagar alam;
b) Pantai berhutan bakau;
c) Kawasan suaka margasatwa;
d) Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya;
e) Kawasan mangrove.
4. Kawasan pelestarian alam, meliputi:
a) Taman nasional;
b) Taman hutan raya;
c) Taman wisata alam.
5. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
6. Kawasan rawan bencana alam, meliputi:
a) Kawasan lindung rawan bencana alam geologi, gerakan tanah, sesar
dan gempa;
b) Kawasan rawan tanah longsor;
c) Kawasan rawan gelombang pasang;
d) Kawasan rawan banjir.
7. Kawasan lindung geologi, meliputi:
a) Kawasan cagar alam geologi dan kawasan kars;
b) Kawasan rawan bencana alam geologi;
c) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.
8. Kawasan lindung lainnya (terumbu karang).

4.6 KAWASAN YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KAWASAN BAWAHANNYA


Kawasan Lindung ini terdiri dari hutan lindung dan kawasan resapan air.
1. Hutan Lindung
Hutan lindung merupakan kawasan hutan yang karena keadaan sifat
alamnya diperuntukkan guna pengaturan tata air, pencegahan bencana
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 21
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan. Kriteria hutan lindung:


 Kawasan hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan lindung menurut
ketentuan pusat maupun provinsi
 Kawasan hutan dengan analisis faktor kemiringan lereng, jenis tanah
dan curah hujan melebihi nilai skor >175
 Kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng >40%
 Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian > 2.000 meter dpl.

Kawasan hutan lindung di Kawasan Perkotaan Fakfak ditetapkan


berdasarkan pada kelerengan dan fungsi kawasan sebagai kawasan hulu
dari sebagian besar sungai dan mata air potensial, walau terletak pada
ketinggian tidak sampai 2000 meter dpl; dan juga memperhatikan adanya
potensi/rawan bencana gerakan tanah dan gempa. Beberapa
pulau/kepulauan diperairan barat Fakfak ditetapkan pula sebagai hutan
lindung untuk menjaga keberadaan terumbu karang disekitar pulau dan
kerentanan pulau-pulau kecil dari kerusakan.
Pada kawasan hutan lindung dikenakan ketentuan:
 Tidak diijinkan melakukan pemanfaatan ruang yang mengubah
bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi
hidrologis serta kelestarian flora dan fauna.
 Pemanfaatan diijinkan apabila dilakukan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, penyelidikan serta bagi kepentingan pendidikan.
Pemanfaatan oleh penduduk sekitar/penduduk asli masih
memungkinkan dengan pengawasan ketat, dengan luasan tetap dan
masih dalam batas memelihara kelestarian alam lingkungan sesuai
daya dukungnya.(Mengacu pada PP nomor 26 Th 2008 pasal 99 (1)).
2. Kawasan Resapan Air
Kawasan Hutan Resapan Air adalah kawasan dengan kemampuan tinggi
dalam meresapkan air hujan sebagai pengontrol tata air permukaan, terutama
tersebar di lokasi dengan ciri: 1) Batuan porositas dan tanah permeabilitas tinggi;
2) umumnya berada di hulu DAS dengan lereng sedang; dan sesuai fungsinya maka
seharusnya merupakan kawasan bervegetasi lebat dan diperuntukkan bagi
kawasan lindung dengan pemanfaatan ruang berupa hutan. Di Kawasan Perkotaan
Fakfak kawasan ini tersebar di seluruh kawasan. Dengan demikian kawasan hulu
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 22
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

sungai di wilayah ini dipertahankan sebagai kawasan hutan dengan pengendalian


pemanfaatan ruang secara ketat.

4.6.1 Kawasan Perlindungan Setempat


Kawasan perlindungan setempat adalah kelompok kawasan lindung yang
umumnya berupa kawasan non hutan, terdiri dari kawasan sempadan pantai dan
sempadan sungai.
1) Sempadan Pantai
Sempadan Pantai adalah kawasan di sepanjang pantai yang ditetapkan
untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai dan mencegah kerusakan
pantai. Kriteria sempadan pantai, yaitu daratan/pesisir sepanjang tepian
yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal
100 meter dari titik pasang tertinggi kearah darat. Pemanfaatan ruang
kawasan sempadan pantai di Kawasan Perkotaan Fakfak diperkirakan dari
panjang garis pantai. Daratan sepanjang tepian laut, diukur dengan jarak
proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai.
2) Sempadan Sungai
Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai termasuk
sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Kriteria
sempadan sungai adalah:
 Sekurang-kurangnya 100 meter kiri-kanan sungai besar tidak
bertanggul dan 50 meter di kiri-kanan anak sungai tidak bertanggul
yang berada di luar permukiman
 Untuk sungai bertanggul /di kawasan permukiman berupa sempadan
sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara
10-15 meter atau disesuaikan dengan Peraturan daerah setempat.
 Pemanfaatan ruang kawasan sempadan sungai di Kawasan Perkotaan
Fakfak terdistribusi di sepadan garis pantai yang melintasi kawasan
perkotaan.
3) Kawasan Sekitar Mata Air
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling lokasi mata air yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
mata air. Kriteria kawasan sekitar mata air, yaitu sekurang-kurangnya

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 23


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air. Pemanfaatan ruang kawasan
sekitar mata air di Kawasan Fakfak, memanfaatkan mata air Degen.
4) RTH di Kawasan Perkotaan
Guna memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau (persentase total 30% bagi
Kabupaten dengan penyediaan 20% publik dan 10% privat) perlu dilakukan
upaya dalam hal penyediaan, di kawasan perkotaan Fakfak penyediaan
ruang terbuka diarahkan pada kebutuhan dengan bentuk dan jenis ruang
terbuka yang disesuaikan dengan kebutuhan kawasan perkotaan.

4.6.2 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya


Kawasan Lindung dalam kelompok ini terdapat di Kawasan Perkotaan
Fakfak terutama adalah Cagar Alam yang ditetapkan dalam RTRWN yaitu Kawasan
Cagar Alam Pegunungan Fakfak, Pegunungan Kumawa dan Cagar Alam Wagura
Kote.
Kawasan Cagar Alam ditetapkan dengan kriteria:
 Memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa dan jenis
ekosistemnya.
 Memiliki kondisi alam dan fisiknya yang masih asli.
 Memerlukan konservasi karena memiliki ciri khas dan merupakan
satu-satunya contoh di wilayah Papua Barat.
1) Cagar alam
Cagar alam di Kawasan Perkotaan Fakfak dikembangkan dalam rangka
mencapai tujuan menjaga ekosistem dan segala isinya, dan dipelihara untuk
dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan/riset dan wisata alam.
2) Pantai berhutan bakau
Hutan mangrove merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di
sepanjang pantai atau muara sungai dipengaruhi oleh pasut air laut.
Mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir daerah landai yang terlindung
dari gempuran gelombang dan pasut yang kuat. Pada umumnya hutan
mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk yang dangkal, estuaria,
delta dan daerah pantai yang terlindung. Di Kawasan Perkotaan Fakfak
terutama banyak ditemui di pantai utara.
Fungsi ekologis dari ekosistem mangrove adalah:

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 24


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

 Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari


abrasi, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang diangkut oleh
aliran air permukaan.
 Sebagai penghasil sejumlah besar detritus terutama yang berasal dari
daun dan dahan pohon mangrove yang rontok. Sebagian dari detritus
ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi para pemakan
detritus, dan sebagian lagi diuraikan secara bacterial menjadi mineral-
mineral hara yang berperan dalam penyuburan perairan.
 Sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan
(feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam
biota perairan (ikan, udang dan kerang-kerangan) baik yang hidup di
perairan pantai maupun lepas pantai.
Kawasan ini dikembangkan di Kawasan Perkotaan Fakfak dengan kriteria :
koridor pantai yang sesuai, dengan lebar paling sedikit 130 kali nilai rata-
rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan, diukur dari garis
air surut terendah, kearah darat.
Di Kawasan Perkotaan Fakfak direncanakan kawasan lindung berupa pantai
berhutan bakau untuk kelestarian ekosistem pantai dan pengembangan
potensi perikanan yang diharapkan akan dilestarikan keberadaan hutan
bakau bagi ekosistem yang memadai untuk berkembangbiaknya biota
perairan dan terjaga kelestarian sumberdaya perikanan di sekitar perairan
tersebut, melalui cara- cara pengendalian pemanfatan ruang kegiatan yang
mengganggu. Dengan demikian rencana pengembangan budidaya
perikanan dan agribisnis komoditi ikan dapat terwujud dan memberikan
keuntungan ekonomi.
3) Kawasan suakamargasatwa
Penetapan kawasan suakamargasatwa di Kawasan Perkotaan fakfak di
tetapkam dengan kriteria bahwa habitat satwa dengan populasi tinggi,
satwa langka perlu dikonservasi, tempat hidup satwa migran tertentu.
4) Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya
Penetapan kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya di Kawasan
Perkotaan Fakfak ditetapkan dengan kriteria perairan laut dan darat, pesisir,
sungai gugusan karang.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 25


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

4.6.3 Kawasan Pelestarian Alam


Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya dan
taman wisata alam, penetapan kriteria untuk kawasan pelestarian alam berupa
taman nasional ditetapkan karena mempunyai luas untuk proses ekologis, khas
dan unik tumbuhan dan satwa dan gejala alam, ekosistem utuh, terbagi beberapa
zona. Kawasan pelestarian alam berupa hutan raya ditetapkan dengan kriteria
mempunyai tumbuhan dan satwa asli/bukan asli, keindahan alam dan gejala alam,
dan koleksi tumbuhan dan satwa. Kawasan pelestarian alam berupa wisata alam
ditetapkan dengan kriteria mempunyai daya tarik alam, kondisi lingkungan
mendukung pengembangan wisata alam.
Potensi alam yang dimiliki Kabupaten Fakfak yang berada di Kawasan
Perkotaan berupa wisata alam dengan kondisi lingkungan yang sangat mendukung
bagi pengembangan wisata alam, karena memiliki daya tarik alam yang sangat
baik untuk berwisata didalamnya.

4.6.4 Kawasan Cagar Budaya


Kawasan cagar budaya ditetapkan dengan kriteria Memiliki nilai penting
sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan sekurang-kurangnya berumur 50
tahun, benda alam yang dianggap penting untuk sejarah, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan. Penetapan kawasan cagar budaya di Kawasan Perkotaan Fakfak
adalah pada bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah dan memiliki sifat
ilmu pengetahuan dan kebudayaan setempat

4.6.5 Kawasan Rawan Bencana


Kawasan lindung yang termasuk dalam kelompok ini terutama adalah
kawasan rawan longsor, gempa, gerakan tanah karena sesar dan patahan atau
bencana geologi sejenis, dan kawasan rawan banjir.
Penentuan Kawasan Rawan Bencana berdasarkan pada kriteria sebagai berikut
 Wilayah yang mempunyai sejarah kegempaan yang merusak.
 Wilayah yang dilalui oleh patahan aktif.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 26


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

 Wilayah yang mempunyai catatan kegempaan dengan kekuatan


(magnitude>) lebih besar dari 5 pada skala richter
 Wilayah dengan batuan dasar berupa endapan lepas seperti endapan
sungai, endapan pantai dan batuan lapuk.
 Wilayah dengan kerentanan tinggi untuk terkena gerakan tanah,
terutama jika kegiatan manusia menimbulkan gangguan pada lereng di
kawasan ini.
 Wilayah dengan kerentanan tinggi terkena bencana gelombang pasang
dan banjir.
 Wilayah dengan kerentanan tinggi terhadap bencana tsunami
Kawasan yang termasuk rawan bencana di Kawasan Perkotaan Fakfak
diantaranya di lereng-lerang perbukitan dengan kemiringan curam, kawasan
dengan sejarah patahan dan gempa. Oleh karena itu sebagian besar wilayah ini
direncanakan sebagai kawasan lindung dan tetap dipertahankan dengan tutupan
lahan berupa hutan, kecuali di kawasan yang sesuai untuk dikembangkan
budidaya yaitu di sekitar kawasan pantai dan lereng landai. Dengan demikian
pengembangan kawasan perkotaan Fakfak, harus dibatasi mendukung fungsi
kawasan lindung.

4.6.6 Kawasan Lindung Geologi


Kawasan lindung geologi meliputi, kawasan cagar alam geologi dan
kawasan kars, kawasan rawan bencana alam geologi, kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air tanah, kriteria untuk masing masing kawasan lindung
geologi adalah memiliki wujud dan ciri geologi unik, langka dan khas, pada
kawasan kars batuan karbonat memperlihatkan bentang alam kars.

4.6.7 Terumbu Karang


Kawasan lindung lainnya yang dikembangkan di Kawasan Perkotaan Fakfak
terutama kawasan pesisir pantai dengan keberadaan terumbu karang yang
dijumpai di perairan walau tidak terlalu banyak. Terumbu karang merupakan
ekosistem yang khas yang terdapat di daerah tropis. Pada dasarnya terumbu
karang terbentuk dari endapan-endapan massif kalsium karonat (CaCO3), yang

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 27


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu.


Terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang tinggi dan kaya
dengan berbagai jenis ikan karang. Secara ekologis, terumbu karang mempunyai
fungsi dan manfaat
 Sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat dari
laut
 Sebagai habitat (tempat tinggal)
 Sebagai tempat mencari makan (feeding ground)
 Sebagai tempat penangkapan berbagai jenis biota laut konsumsi dan
berbagai jenis ikan hias;.

Oleh karena itu keberadaan kawasan terumbu karang di Kawasan


Perkotaan Fakfak perlu dijaga dan dilindungi. Kawasan terumbu karang terutama
ditemui di sekitar pantai dengan kondisi yang masih baik sehingga direncanakan
ditetapkan sebagai kawasan lindung.

4.7 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK LAINNYA (ZONA BUDIDAYA)
Pengembangan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya bertujuan untuk
menjaga kualitas daya dukung lingkungan Kawasan Perkotaan Fakfak,
mengarahkan perkembangan wilayah yang seimbang, memanfatkan lahan yang
kurang produktif, menciptakan penyerapan lapangan pekerjaan, penyediaan ruang
kegiatan perekonomian yang sesuai dengan potensinya dan menjadi pendukung
pertumbuhan pusat-pusat sesuai struktur ruang yang dikembangkan.
Sebagaimana terkait dengan tujuan pengembangan diatas, maka kriteria dan
pertimbangan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya adalah sebagai berikut
(1) Pengembangan kawasan budidaya memperhatikan tujuan percepatan
pengembangan perekonomian wilayah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
(2) Pemanfaatan ruang dengan prioritas /proporsi terbesar yaitu pemanfaatan
ruang bagi kawasan kehutanan, perkebunan, pertanian; selanjutnya
dikembangkan dengan porsi luasan ruang yang tidak dominan yaitu sektor
perikanan, dan pariwisata juga permukiman.
(3) Pengembangan kawasan budidaya memperhatikan penggunaan lahan saat

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 28


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

ini, rencana struktur ruang wilayah dan kesesuaian lahan.


(4) Pengembangan permukiman dikembangkan dengan sebaran merata di
pusat distrik disesuaikan dengan potensi pengembangan wilayah
belakangnya sebagai pendukung perekonomian masyarakat. Ketentuan
permukiman adalah kepadatan rumah > 25 unit/Ha untuk kepadatan
tinggi, 15-25 unit/Ha untuk kepadatan sedang, dan < 15 unit/Ha untuk
kepadatan rendah.
(5) Pengembangan budidaya pertanian secara khusus dikembangkan dengan
satu kawasan agropolitan didukung dengan kerjasama 5 kabupaten dan
diperkirakan dapat menampung pekerja di sektor pertanian dan agribisnis.
Kebutuhan rata- rata dalam pemanfaatan lahan garapan 5 tenaga kerja/Ha.
(6) Pengembangan budidaya tambak (perikanan darat) dilaksanakan dengan
perkiraan pemanfaatan lahan 10 tenaga kerja/Ha.
(7) Pengembangan peruntukan industri diarahkan dengan konsep agribisnis
menjadi satu kawasan dengan pengembangan perkebunan, pertanian, dan
peternakan. Secara ruang maka peruntukan industri termasuk dalam pusat
pelayanan agropolitan, yang sentral terhadap lokasi sentra produksi dan
lahan produksi dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai. Kepadatan
rata-rata kawasan adalah sedang yaitu sekitar 75 -100 jiwa/Ha.
(8) Pengembangan kawasan pertambangan didasarkan pada kelayakan
eksploitasi dari segi ekonomi, lingkungan dan biaya. Dengan demikian
pengembangan kawasan pertambangan dalam pengelolaan sumber daya
alam (zona budidaya) ini belum ditetapkan.
Pengelolaan sumber daya alam (zona budidaya) dikembangkan dengan
ketersediaan lahan yang luas dan bukan menjadi pembatas, akan tetapi
mempertimbangkan kondisi saat ini dan peluang pengembangannya, maka
intensitas dan skala kegiatan adalah menengah. Pengembangan kawasan
budidaya selanjutnya akan membutuhkan strategi dan rencana khusus dalam
penyediaan tenaga kerja lokal dan pendatang yang siap mengisi lowongan
pekerjaan. Selain itu pengelolaan terhadap sumber daya alam (zona budidaya) di
Kawasan Perkotaan Fakfak disesuaikan dengan arahan Rencana Tata Ruang
Kabupaten Fakfak, bahwa didalam rencana pola ruang.
Untuk kawasan budidaya antara lain berupa:
a) Hutan produksi dan hutan produksi terbatas;
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 29
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

b) Kawasan permukiman;
c) Perkebunan/ladang;
d) Budidaya perikanan;
e) Kawasan pariwisata.
Secara proporsional direncanakan pengembangan ruang-ruang kawasan
budidaya termasuk sektor kegiatan pertanian, perkebunan, tambak, perkotaan,
selain itu direncanakan ruang bagi penyediaan bandara, dan perkotaan Bomberay.
Kawasan wisata direncanakan sesuai potensi yaitu wisata bahari, dan wisata pantai
dengan ruang yang dibutuhkan di wilayah darat untuk akomodasi relatif tidak terlalu
luas. Disamping itu kawasan hutan produksi tetap dipertahankan dan meliputi
lahan dengan luas yang masih dominan.

4.7.1 Hutan Produksi dan Hutan Produksi Terbatas


Kawasan hutan dengan pengendalian direncanakan sebagai berikut :
1) Sebagian dari kawasan hutan produksi terbatas di Kawasan Perkotaan
Fakfak memiliki potensi sebagai hutan lindung dengan pertimbangan :
 Hasil analisis kemampuan lahan termasuk kawasan berkendala /
kemampuan kurang;
 Hasil analisis kesesuaian lahan, termasuk sangat sesuai bagi kawasan
lindung;
 Potensi sebagai kawasan resapan air;
 Rawan bencana alam karena gerakan tanah, dan gempa.
Melihat lokasi kawasan perkotaan berada diantara hutan lindung maka
kawasan hutan ini sangat tepat untuk menjadi kawasan hutan penyangga.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam rencana pola ruang kawasan perkotaan:
diusulkan sebagai kawasan hutan produksi terbatas dengan pengendalian
pemanfaatan lahan yang cukup ketat, sehingga dapat dilestarikan sebagai
kawasan hutan.
2) Sebagian kawasan hutan produksi adalah sesuai dipertahankan sebagai
kawasan hutan dengan fungsi lindung, mengingat pertimbangan :
 Hasil analisis kemampuan lahan termasuk kawasan kemungkinan
dengan kendala;
 Hasil analisis kesesuaian lahan, termasuk sesuai bagi perkebunan;

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 30


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

 Potensi berfungsi sebagai kawasan resapan air yang menjadi sumber


air bagi kawasan rencana pembangunan pertanian dan perkotaan di
Bomberay;
Dengan pertimbangan tersebut diatas maka direncanakan sebagai
kawasan hutan produksi terbatas, dipertahankan dan dikendalikan pemanfaatan
ruangnya sebagai hutan lebat.
Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan guna
produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya dan
khususnya untuk pembangunan industri dan ekspor. Hutan produksi akan
dikembangkan dalam rangka mendukung perekonomian wilayah dan kelestarian
alam dan lingkungan (ekosistem).

Berdasarkan pada kriteria dalam Keppres No. 57/89 tentang Pengelolaan


Kawasan Budidaya dan kondisi eksisting perkembangan hutan produksi, dimana
hutan produksi adalah kawasan yang memilki tipologi sebagai berikut:
 Kawasan dengan ketinggian > 1000 m dpl
 Kawasan dengan kelerengan > 40%
 Kawasan diluar kawasan hutan lindung
 Kawasan dengan kedalaman efektif lapisan tanah > 60 cm.
Hutan produksi di wilayah Kawasan Perkotaan Fakfak termasuk juga
kawasan Hutan Produksi terbatas. Hutan pada kawasan ini terutama berfungsi
sebagai penyangga bagi kawasan lindung di sekitar yaitu hutan lindung dan
cagar alam. Hutan produksi terbatas diusulkan untuk dikonservasi karena
diidentifikasi memiliki potensi gerakan tanah dan gempa akibat banyaknya sesar
aktif maupun tidak aktif disana. Antara kawasan hutan produksi dan hutan
produksi terbatas terdapat kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi;
Kawasan hutan ini menjadi potensi lahan yang cukup luas bagi pengembangan
sektor perkebunan atau hutan tanaman industri.

4.7.2 Kawasan Permukiman


Pemanfaatan ruang permukiman bertujuan untuk mendukung hunian dan
fasilitas- fasilitas pendukung bagi masyarakat Kabupaten Fakfak khususnya
masyarakat di Kawasan Perkotaan Fakfak. Pengembangan kawasan permukiman

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 31


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

didasarkan pada pertimbangan kondisi permukiman yang sudah ada saat


sekarang, baik berupa permukiman perkotaan maupun permukiman pedesaan.
Pengembangan permukiman didasarkan pada potensi wilayahnya dengan merujuk
pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang Pengelolaan Kawasan Budidaya.
Pemanfaatan ruang kawasan permukiman yang terbentuk berdasarkan
pertimbangan tersebut adalah mengelompok disekitar pesisir dan daerah belakang
pesisir. Kawasan permukiman dikembangkan di wilayah yang memiliki kriteria
sebagai berikut:
 Kawasan dengan kesesuaian lahan dengan masukan teknologi yang
ada
 Kawasan dengan ketersediaan air terjamin
 Kawasan dengan lokasi yang terkait dengan kawasan hunian yang
telah ada/berkembang
 Kawasan yang tidak terletak di kawasan tanaman pangan lahan basah.
 Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan
permukiman serta kebutuhan lahan untuk dapat menampung
penduduk pada masa yang akan datang.
Adapun rencana pengembangan permukiman diarahkan menunjang
pertumbuhan penduduk perkotaan Fakfak, dan juga menampung pendatang.
Rencana pengembangan permukiman termasuk pengembangan lingkungan
permukiman dan kelengkapan fasilitas sosial pelayanan sesuai lingkup
pelayanannya dan memperhatikan kualitas lingkungan.

4.7.3 Perkebunan/Ladang
Pemanfaatan ruang perkebunan bertujuan untuk mendukung
perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan pengembangan perekonomian
Wilayah Kawasan Perkotaan Fakfak. Pengembangan kawasan perkebunan
didasarkan pada pertimbangan kondisi eksisting (berupa perkebunan pala, kelapa,
durian, cengkeh, dan berbagai komoditi perkebunan lainnya) dan potensi
wilayahnya dengan merujuk pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang
Pengelolaan Kawasan Budidaya. Pemanfaatan ruang kawasan perkebunan yang
terbentuk berdasarkan pertimbangan tersebut adalah mengelompok dan
merupakan pemisah antara kawasan budidaya permukiman dan kawasan lindung.

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 32


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Kawasan perkebunan dikembangkan di wilayah yang memiliki kriteria sebagai


berikut:
 Kawasan dengan tidak memiliki sistem dan atau potensi
pengembangan pengairan.
 Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl.
 Kawasan dengan kelerengan < 40 %.
 Kawasan dengan kedalaman efektif tanah > 30 cm.
 Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan
perkebunan serta kebutuhan lahan untuk dapat menyerap tenaga
kerja optimal.
Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Kabupaten Fakfak,
pengembangan perkebunan di Kawasan Perkotan Fakfak (Distrik Fakfak Barat,
Distrik Fakfak dan Distrik Tengah) memiliki arah pengembangan dengan jenis
komoditas perkebunan, antara lain:
 Sentra produksi perkebunan Pala diarahkan pada daerah-daerah yang
selain merupakan kawasan hutan produksi juga merupakan kawasan
penyangga (buffer) antara kawasan lindung dan kawasan non lindung.
Arahan ruang untuk perkebunan Pala adalah di Distrik Fakfak, Fakfak
Barat, Fakfak Tengah, Teluk Patipi, Kramongmongga, Kokas, dan
Fakfak Timur.
 Sentra produksi perkebunan Kakao diarahkan pada kawasan-kawasan
yang merupakan kawasan perbukitan dan yang difungsikan sebagai
penyangga terhadap kawasan sempadan sungai dan kawasan dengan
kelerengan curam. Arahan ruang untuk perkebunan kakao adalah
hampir diseluruh Distrik, yaitu Distrik Fakfak, Fakfak Barat, Fakfak
Tengah, Teluk Patipi, Kramongmongga, Kokas, Bomberay, Karas dan
Fakfak Timur.
 Sentra produksi perkebunan Kelapa diarahkan pada kawasan-kawasan
yang merupakan kawasan dataran rendah dan pesisisr pantai dan
yang difungsikan sebagai penyangga terhadap kawasan sempadan
pantai. Arahan ruang untuk perkebunan kelapa adalah hampir
diseluruh Distrik, yaitu Distrik Fakfak, Fakfak Barat, Fakfak Tengah,
Teluk Patipi, Kramongmongga, Kokas, Bomberay, Karas dan Fakfak
Timur.
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 33
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

 Sentra produksi perkebunan Cengkeh diarahkan pada kawasan-


kawasan yang merupakan kawasan perbukitan dan yang difungsikan
sebagai penyangga terhadap kawasan sempadan sungai dan kawasan
dengan kelerengan curam. Arahan ruang untuk perkebunan cengkeh
adalah hampir diseluruh Distrik, yaitu Distrik Fakfak, Fakfak Barat,
Fakfak Tengah, Teluk Patipi, Kramongmongga, Kokas, Bomberay,
Karas dan Fakfak Timur.
Sentra produksi perkebunan Kopi Robusta diarahkan pada kawasan-
kawasan yang merupakan kawasan perbukitan dan yang difungsikan sebagai
penyangga terhadap kawasan sempadan sungai dan kawasan lindung yang berada
di bagian selatan Kabupaten Fakfak. Arahan ruang untuk perkebunan kopi adalah
Distrik Fakfak, Fakfak Barat, Fakfak Tengah, Teluk Patipi, Kramongmongga, Kokas,
Karas dan Fakfak Timur.

4.7.4 Budidaya perikanan


Rencana pengembangan kawasan perikanan dan kelautan di Kawasan
Perkotaan Fakfak berupa kawasan perikanan tangkap dan budidaya laut. Hal ini
didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Fakfak, yang didominasi
oleh perikanan tangkap.
Potensi perikanan laut yang dimiliki oleh wilayah pesisir di Kabupaten
Fakfak (kawasan perkotaan khususnya) meliputi kekayaan flora dan fauna yang
menempati ekosistem pantai. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, Kegiatan
perikanan laut/tangkap di Kawasan Perkotaan Fakfak dapat dilakukan walaupun
hanya dengan menggunakan peralatan dengan tradisional, karena ketersediaan
sumberdaya ikannya dengan kualitas dan kuantitas ikan yang melimpah.
Pengembangan budidaya perikanan dapat dikembangkan pada Distrik Fakfak
Barat, Distrik Fakfak dan Distrik Fakfak Tengah.
1. Kawasan Perikanan Tambak
Pemanfaatan ruang untuk pengembangan kawasan perikanan darat
(tambak) adalah kawasan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
 Kawasan dengan kemiringan < 8%.
 Persediaan sumberdaya air cukup.
 Memperhatikan kesesuaian lokasi, potensi, dan kecenderungan

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 34


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

perkembangan perikanan darat serta kebutuhan lahan untuk dapat


menyerap tenaga kerja optimal.
2. Kawasan Perikanan Tangkap
Kawasan perikanan tangkap di wilayah perairan Kawasan Perkotaan Fakfak
meliputi batas 4 mil laut ke arah laut lepas dari garis pantai. Potensi
perikanan tangkap di wilayah perairan Kawasan Perkotaan Fakfak ini
terutama jenis-jenis ikan karang, krustasea, moluska, dan ikan pelagis
besar, seperti tuna dan cakalang. Namun sebagian besar masyarakat masih
melakukan kegiatan penangkapan secara tradisional.
Pengembangan kawasan perikanan tangkap ini diarahkan sebagai berikut:
 Pengaturan zona penangkapan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
yaitu: o Jarak < 7 km dari pantai, untuk ukuran perahu < 5 GTo Jarak 7
- 21 km, untuk ukuran perahu 5 - 30 GT o Jarak > 21 km, untuk
ukuran perahu > 30 GT
 Pengelolaan sumberdaya perikanan yang bertanggung jawab
 Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil atau menengah
yang mampu memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan
nelayan.
 Pengembangan kapal perikanan, alat penangkapan dan teknologi
penangkapan ikan yang produktif dan ramah lingkungan.
 Pengembangan pelabuhan perikanan yang memadai bagi kegiatan
usaha perikanan tangkap.
 Pengembangan sarana prasarana pengolahan hasil perikanan pasca
penangkapan.
 Pengembangan kapasitas sumberdaya nelayan
 Peningkatan akses nelayan dalam memperoleh modal, sarana dan
prasarana pendukung, terutama pinjaman modal/kredit, perahu,
mesin, alat tangkap, sarana penunjang pemasaran dan BBM.
3. Kawasan Budidaya Perikanan Laut
Berdasarkan arahan Rencana Tata Ruang Kabupaten Fakfak,
pengembangan kawasan budidaya perikanan laut (mariculture) dilakukan di
beberapa wilayah pesisir Distrik Teluk Patipi, Distrik Fakfak Barat, Distrik
Fakfak, Distrik Fakfak Tengah, Distrik Fakfak Timur, Distrik Karas, Distrik
Bomberay sebelah utara, Distrik Kramongmongga dan Distrik Kokas.
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 35
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Pengembangan budidaya laut berupa budidaya ikan karang seperti kerapu


dan kakap, lobster, rumput laut, kerang mutiara dan teripang.
Arahan pengembangan kawasan budidaya perikanan laut ini adalah:
 Pengembangan dan pelatihan sumberdaya nelayan dalam budidaya
rumput laut, teripang, kerapu, kakap dan lobster.
 Pengembangan kerjasama, baik dengan pemerintah maupun swasta
dengan masyarakat dalam usaha budidaya laut yang membutuhkan
modal besar, seperti budidaya mutiara, kerapu dan kakap.
 Pengembangan usaha budidaya perikanan yang ramah lingkungan.
 Pengembangan usaha ekonomi produktif bagi wanita nelayan.
 Pelatihan manajemen pemasaran, mekanisme pemasaran dan rantai
pemasaran.

4.7.5 Kawasan Pariwisata


Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang juga dapat
dikembangkan di wilayah Kabupaten Fakfak pada masa yang akan datang . Jenis
kegiatan wisata yang dapat dikembangkan meliputi wisata peninggalan sejarah,
wisata budaya hingga wisata alam. Untuk rencana pengembangan wisata alam
(ecotourism) sebagai bagian dari strategi untuk memanfaatkan kekayaan alam di
wilayah Kabupaten Fakfak tanpa merusak lingkungan.
Pengembangan kawasan pariwisata didasarkan pada wilayah-wilayah yang
memiliki obyek dan daya tarik wisata serta memungkinkan dibangun akses dan
prasarana sarana dengan memadai. Pengembangan kawasan pariwisata ini
bertujuan:
 Mendukung lingkungan atau kelestarian alam (ekosistem) dan budaya
setempat.
 Mendukung perekonomian wilayah.
Kawasan yang dikembangkan dengan peruntukkan sebagai pariwisata
adalah kawasan dengan kriteria:
 Memiliki keindahan dan panorama alam.
 Memiliki kebudayaan yang bernilai tinggi.
 Memiliki bangunan sejarah.
Rencana pengembangan pariwisata dari dinas pariwisata Kabupaten

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 36


Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

Fakfak, menetapkan rencana perwilayahan kawasan pengembangan pariwisata


(KPP) yaitu:
1. KPP A, meliputi Distrik Fakfak, Distrik Fakfak Tengah dan Distrik Fakfak
Barat dengan terdapat berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata
peninggalan sejarah, dan wisata budaya.
2. KPP B, meliputi Distrik Teluk Patipi, Distrik Kokas, Distrik Kramongmongga,
Distrik Bomberay juga tersebar berbagai objek wisata, baik wisata alam,
wisata peninggalan sejarah, dan wisata budaya.
3. KPP A, meliputi Fakfak Timur dan Distrik Kokas dengan didominasi berbagai
objek wisata alam.
Sedangkan untuk rencana pengembangan paket wisata telah ditetapkan
sebagai berikut:
 Jalur paket wisata petualangan bahari yang mencakup : Pantai/Teluk
Weri- Pulau Ukmeir-Pulau Samai-Kawasan Pantai Pasir Putih 3-Pantai
Wayop-Pulau Tubbir Seram-Kepulauan Ugar Arguni Kokas-Pulau
Tuturuga dan Pulau Pisang. Adapun objek wisata dan daya tarik wisata
yang dapat dinikmati untuk paket wisata petualangan bahari ini
mencakup: pantai pasir putih 3, Pulau Ukmeir, Pulau Samai, Pantai
Wayop, Kep. Ugar Arguni Kokas, Pulau Tuturuga dan Pulau Pisang,
pantai Weri serta Pulau Tubir Seram. Sedangkan aktivitas wisata yang
dikembangkan antara lain: Wisata petualangan bahari seperti diving
dan snorkeling, wisata minat khusus penelitian ekologi terumbu
karang, dan wisata rekreasi.
 Jalur paket wisata rekreasi pantai yang mencakup: Pantai Wayob,
Pantai Pasir Putih, Pantai Wambar dan Pantai Weri. Adapun objek
wisata dan daya tarik wisata yang dapat dinikmati untuk paket wisata
rekreasi pantai mencakup: Pantai Pasir Putih, Pantai Petawarna,
Pantai Wambar, Pantai Wayob dan Pantai Weri. Sedangkan aktivitas
yang dikembangkan adalah wisata rekreatif di pantai untuk menikmati
pemandangan pantai, olah raga pantai, dan mandi di pantai.
 Jalur paket wisata eksplorasi hutan alam yang mencakup: cagar alam
pegunungan Fakfak. Adapun objek wisata dan daya tarik wisata yang
dapat dinikmati untuk paket wisata eksplorasi hutan alam adalah
cagar alam pegunungan Fakfak. Sedangkan aktivitas yang
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 37
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak

dikembangkan adalah wisata minat khusus dengan menjelajah hutan


dan pengamatan satwa dan tumbuhan.
Jalur paket wisata pengembangan sejarah dan religi yang mencakup :
peninggalan Raja Ugar-Gambar Telapak Tangan Prasejarah-Gereja Tua Pikpik-
Benteng Pertahanan Tentara Jepang Kokas-Mesjid Tua Patimburak-Tugu
Perjuangan Bumi Merah Putih. Adapun objek wisata dan daya tarik wisata yang
dapat dinikmati untuk paket wisata peninggalan sejarah dan religi adalah :
Benteng Pertahanan Tentara Jepang Kokas, peninggalan Raja Ugar, Gambar
Telapak Tangan Prasejarah, Tugu Perjuangan Bumi Merah Putih, Pulau Tubir
Seram, Gereja Tua Pikpik dan Mesjid Patimburak. Sedangkan aktivitas yang
dikembangkan adalah wisata tinggal bersama masyarakat Kokas di Patimburak,
Wisata ziarah, wisata sejarah dan Pendidikan

Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 38


Perkotaan Fakfak

Anda mungkin juga menyukai