Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak
B
Ab ini membahas mengenai analisis sosial budaya di Wilayah
Perkotaan Fakfak dengan bahasan mengenai elemen-elemen kota
yang memiliki nilai historis dan budaya, nilai dan norma yang dianut
dalam masyarakat setempat (local wisdom) di Kawasan Perkotaan
Fakfak serta peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
dan lingkungan
yang topografinya tinggi, karena lahan dan lokasi yang mendukung (cukup
strategis) serta jauh dari lokasi penduduk. Dalam pengelolaannya sistem open
dumping cenderung tidak memberikan proses sanitasi yang baik mengingat cairan
sampah (lindi) yang terjadi tidak mengalami pengolahan terlebih dahulu. Apabila ini
terjadi maka cairan lindi akan bergerak terus ke bawah lapisan tanah dan
mencemari air tanah yang tidak mustahil air tanah ini mengalir ke kawasan
Perkotaan Fakfak. Untuk itu dikemudian hari pengelolaan sampah di Kawasan
Perkotaan Fakfak perlu dipertimbangkan cara atau teknologi lain yang lebih aman
seperti dilakukannya sistem sanitary landfill atau dengan pengelolaan 3R (reclye,
reduce, reuse).
Secara keseluruhan luas penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan adalah
sebesar 3.004,65 Ha, mempunyai kondisi sumberdaya lahan dan tanah yang
berbeda-beda untuk masing-masing kawasan, dibagian selatan pada umumnya
didominasi oleh kawasan perkantoran, Kawasan terbangun baik yang berupa
kawasan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan perkantoran.
Kawasan terbangun ini mengarah ke daerah pesisir yang berada di bagian selatan
Kawasan Perkotaan Fakfak.
Keterkaitan antar fungsi dalam pusat kota di tujukan berdasarkan struktur
ruang kawasan perkotaan dimana masing-masing kp memiliki fungsi yang
terhubung oleh jaringan jalan. Sistem pusat pelayanan dan kegiatan dalam struktur
ruang Kawasan Perkotaan Fakfak, dikembangkan dalam 3 (tiga) pusat yaitu pusat
kota, sub pusat kota dan lingkungan.
1. Pusat Kota (pusat kegiatan); sebagai pusat primer terletak di Kelurahan
Wagom, Kelurahan Fakfak Utara dan Kelurahan Fakfak Selatan (BWK I/ Blok
A ), melayani seluruh sub pusat kota.
2. Sub pusat kota; sebagai pusat pelayanan sekunder dan berperan sebagai
pendukung kegiatan pada sub kota. Penempatan sub pusat kota ditetapkan
pada pusat-pusat BWK atau Blok dan kawasan-kawasan dengan kegiatan
yang cukup komplek dan atau kegiatan khusus guna terbentuknya
desentralisasi pelayanan pusat kota dengan skala pelayanan satu atau
beberapa bagian wilayah kota.
3. Pusat Lingkungan; merupakan pusat ketiga dari sistem pusat pelayanan dan
kegiatan di Kawasan Perkotaan Fakfak, dimana fungsinya untuk bagian
wilayah lingkungan.
Bab Analisis Sosial Budaya Perkotaan V-7
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak
h. Material
Peran material berkenaan dengan komposisi visual dalam perancangan.
Komposisi yang dimaksud diwujudkan oleh hubungan antar elemen visual.
i. Tekstur
Dalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu yang dilihat
dari jarak tertentu maka elemen yang lebih besar dapat menimbulkan efek-
efek tekstur.
j. Warna
Dengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna), dapat
memperluas kemungkinan ragam komposisi yang dihasilkan.
ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas balk dalam bentuk area/kawasan
maupun dalam bentuk area memanjang jalur di mana dalam penggunaannya lebih
bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Tujuan pembentukan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Fakfak adalah untuk menjaga keserasian dan
keseimbangan ekosistem perkotaan; mewujudkan keseimbangan antara
lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Fungsi dari keberadaan ruang terbuka di Perkotaan Fakfak adalah sebagai
pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan; pengendali pencemaran dan
kerusakan tanah, air dan udara; tempat perlindungan plasma nuftah dan
keanekaragaman hayati; pengendali tata air; dan sarana estetika kota. keberadaan
ruang terbuka saat ini di Kawasan Perkotaan Fakfak dirasa masih sangat kurang,
hal ini tentunya perlu perhatian dengan cara peningkatan kualitas dan kuantitas
dari ruang terbuka di kawasan perkotaan hal ini dilakukan agar nilai manfaat
lingkungan tetap terjaga, sebagaimana manfaat dari adanya ruang terbuka yaitu
adalah sebagai sarana untuk mencerminkan identitas daerah sarana penelitian;
sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial; meningkatkan nilai ekonomi
lahan perkotaan; menimbulkan rasa bangga dan meningkatkan prestige daerah,
sarana aktivitas sosial bagi anak, remaja dewasa dan manula, sarana ruang
evakuasi untuk keadaan darurat, memperbaiki iklim mikro dan meningkatkan
cadangan oksigen di perkotaan.
kebutuhan akan keseimbangan antara ketentuan elemen bagi pejalan kaki untuk
menciptakan pusat kota yang nyaman untuk dinikmati serta pembagian dari akses-
akses pelayanan umum lainnya. Perubahan-perubahan rasio penggunaan jalan
raya yang dapat mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki dapat dilakukan
dengan memperhatikan aspek- aspek sebagai berikut:
Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana komersial
seperti toko, restoran, cafe.
Street furniture berupa pohon-pohon, rambu-rambu, lampu, tempat
duduk, dan sebagainya.
Fasilitas jalur pedestrian di Kawasan Perkotaan Fakfak dibutuhkan pada:
Pada daerah-daerah perkotaan secara umum yang jumlah
penduduknya tinggi.
Pada jalan-jalan pasar dan perkotaan.
Pada daerah-daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi,
seperti misalnya pada jalan-jalan pasar dan perkotaan.
Pada lokasi-lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi,
dengan periode yang pendek, seperti misalnya terminal dan kereta
api, sekolah, rumah sakit, dan lapangan olah raga.
Pada lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari
tertentu, misalnya lapangan/gelanggang olah raga, masjid.
Pada daerah-daerah rekreasi.
pemerintahan, pusat jasa dan kantor, pusat perbelanjaan dan bangunan yang
dijadikan sebagai pendukung kegiatan kawasan perkotaan lainnya.