Anda di halaman 1dari 3

AWAL ISLAMISASI MALUKU

Maluku pada hari ini merupakan sebuah provinsi yang meliputi bagian selatan


Kepulauan Maluku, Indonesia. Sementara itu, bagian utara kepulauan tersebut sejak 1999
menjadi provinsi tersendiri bernama Maluku Utara. Jika mengkaji sejarah, sebenarnya dahulu
wilayah yang disebut Maluku justru wilayah yang hari ini menjadi Provinsi Maluku Utara.
Dalam kitab Nagarakretagama disebutkan bahwa wilayah pengaruh kerajaan Majapahit
meliputi Maluku, Ambwan (pulau Ambon sekarang) dan Wandan (Banda sekarang). Ini
artinya Ambon dan Banda tidak termasuk bagian dari Maluku.

Saat VOC berkuasa, pembagian wilayah sesuai keterangan Nagarakretagama masih


dipertahankan. Ada tiga wilayah administrasi pemerintahan VOC, yaitu Gouvernement der
Molukken yang berpusat di Ternate, Gouvernement van Amboina yang berpusat di Ambon
dan Gouvernement van Banda yang berpusat di Banda Neira. Setelah VOC bubar, tepatnya
pada 1817, Pemerintah Hindia Belanda menyatukan ketiga pemerintahan tersebut menjadi
Gouvernement der Molukken yang berpusat di Ambon. Hal ini terus bertahan hingga setelah
Indonesia merdeka.

Pada saat NICA berkuasa, pemerintahan di Maluku sempat dibagi dua keresidenan,
yakni keresidenan Maluku Utara dan keresidenan Maluku Selatan. Ini terjadi hingga tahun
1950. Setelah era reformasi, Maluku kembali dipecah menjadi dua mengikuti konsep NICA.
Provinsi Maluku wilayahnya mencakup seluruh wilayah bekas keresidenan Maluku Selatan,
sedangkan provinsi Maluku Utara wilayahnya juga meliputi seluruh wilayah bekas
keresidenan Maluku Utara. (Usman Thalib, Sejarah Masuknya Islam di Maluku, hlm. 12-16)
Mengikuti sejarah awalnya, maka istilah Maluku dalam tulisan ini lebih banyak merujuk ke
Maluku Utara.

Asal Usul Nama Maluku

Nama Maluku telah dicatat dalam Nagarakretagama (1365) sebagai Maloko. Menurut
Pigeaud, diduga bahwa penulis kitab ini mengadopsi nama tersebut dari kebanyakan
pedagang Arab yang melakukan kegiatan perniagaan di Nusantara. Pendapat yang populer
menyatakan bahwa nama Maluku berasal dari bahasa Arab Jazirah Al-Muluk yang berarti
“negeri para raja”. Saat pedagang Arab itu mengunjungi kepulauan Maluku, mereka
menemukan banyak raja.

Catatan dari Dinasti Tang (618-906) di Cina menyebutkan suatu kawasan yang
digunakan untuk menentukan arah daerah Ho-ling (Kalingga) yang terletak di sebelah
baratnya. Kawasan ini bernama “Mi-li-ku” yang diperkirakan sebagai sebutan untuk Maluku.
Penulis-penulis Cina dari zaman Dinasti Tang tidak dapat memastikan lokasi sesungguhnya
kawasan yang ditunjuk dengan nama tersebut. Pada masa kemudian, barulah diketahui bahwa
yang dimaksud dengan “Mi-li-ku” adalah gugusan pulau-pulau Ternate, Tidore, Makian,
Bacan dan Moti. (M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-Rempah, hlm. 5-7)
Hubungan dengan Dunia Luar

Disebutnya nama Mi-li-ku dalam catatan dari Dinasti Tang maupun Maloko dalam
Nagarakretagama menunjukkan bahwa telah terjalin hubungan antara kawasan tersebut
dengan dunia luar. Hubungan itu bahkan telah ada sejak sekian ratus tahun sebelum Masehi.
Dalam perdagangan kuno internasional, Kepulauan Maluku sering dikenal sebagai
Kepulauan Rempah. Rempah-rempah, seperti cengkih dan pala, dihasilkan dan didatangkan
dari Maluku.

Bukti paling awal dari keberadaan cengkih di luar Maluku datang dari penemuan
arkeologis yang berasal dari sekitar 1700 SM di situs Mesopotamia, Terqa di Suriah
sekarang. Di antara tanaman yang umum tersisa di ruang dapur rumah tangga adalah
beberapa cengkih. Oleh karena umumnya cengkih berasal dari Maluku, kehadiran cengkih di
rumah tangga kelas menengah di Suriah menunjukkan bahwa sejak zaman awal-awal sudah
terdapat jalur perdagangan jarak jauh khusus dalam komoditas rempah yang tidak tahan lama
ini. Pada abad 3 SM, rempah ini sudah cukup dikenal di Negeri Cina hingga Kekaisaran Han
memerintahkan para bawahan istana untuk mengunyah cengkih agar napas mereka segar dan
wangi. K’ang T’ai, satu dari utusan yang dikirim oleh Pemerintah Wu dari Negeri Cina
Selatan ke Funan pada abad 3 M, melaporkan bahwa cengkih berasal dari pulau di timur.
(Leonard Y. Andaya, Dunia Maluku, hlm. xvii)

Selama berabad-abad, Maluku dengan rempah-rempahnya mempunyai daya tarik bagi


banyak bangsa. Orang Jawa menjadi penghubung perdagangan rempah antara Maluku
dengan Malaka. Tuban adalah pelabuhan terbesar di Jawa. Kota ini menjadi gudang besar
rempah-rempah dari Maluku. Dari sini, rempah-rempah kemudian dibawa ke Malaka untuk
dipasarkan ke India hingga Eropa di barat maupun ke Cina di timur. Sementara itu,
kebutuhan beras di Maluku disuplai dari Jawa yang dikenal sebagai penghasil beras. (H.
Burger, Sedjarah Ekonomis Sosiologis Indonesia 1, hlm. 33)

Islam Masuk Maluku

Pengaruh Islam telah hadir di kepulauan Maluku sejak kurun pertama tahun Hijriah.
Akan tetapi, kemungkinan besar saat itu Islam hanya dianut oleh musafir Muslim yang
singgah di Maluku. Hamka menyatakan bahwa sejak 650M atau 17 tahun setelah wafatnya
Nabi Muhammad SAW, para pedagang Arab telah membawa cengkih dan pala ke pelabuhan
di Teluk Persia untuk kemudian diperdagangkan ke Eropa. Pada masa itu ramai pedagang
Arab dan Persia berlayar ke Maluku untuk mencari rempah-rempah. Kemungkinan pedagang
Arab itu telah menikah dengan wanita pribumi, berdiam sekian lama atau meninggal di sana.
(Sejarah Umat Islam, hlm. 805)

Dalam Hikayat Ternate yang ditulis oleh Naidah disebutkan bahwa pengislaman di
sana terjadi pada 643 H (1250 M). Seorang tokoh bernama Jafar Shadik atau Jafar Nuh tiba di
Ternate dari Jawa pada Senin 6 Muharam 643 H atau 1250 M. Sementara itu, sumber-sumber
Portugis yang tiba di Maluku pada 1512 mencatat bahwa Islam telah ada di Ternate sejak
1460. Hal yang sama dikatakan oleh Tome Pires bahwa Banda, Hitu, Makian dan Bacan
sudah terdapat masyarakat Islam sejak kira-kira 50 tahun sebelum Portugis tiba. Diperkirakan
pada 1460 atau 1465. Pernyataan dari sumber-sumber Portugis ini memberi kesan kuat bahwa
Islam telah melembaga dalam kehidupan masyarakat lokal di beberapa tempat tersebut;
bukan bermakna kehadiran Islam untuk pertama kalinya di sana. (Sejarah Masuknya Islam di
Maluku, hlm. 22) Wallahu a‘lam.

Anda mungkin juga menyukai