Anda di halaman 1dari 2

KEISTIMEWAAN SIRAH NABAWIYAH

Ada banyak buku sejarah yang ditulis orang di dunia ini; baik sejarah wilayah,
sejarah politik, sejarah sosial, sejarah pemikiran, sejarah kebudayaan, sejarah agama,
maupun sejarah tokoh tertentu alias biografi. Sebagian buku ada yang diterbitkan ulang,
namun tidak sedikit yang hanya terbit sekali dua kali, setelah itu hilang dari peredaran
dan dilupakan orang. Berbeda dengan buku-buku sirah nabawiyah. Apabila datang ke
toko buku atau perpustakaan, kita akan menjumpai beragam buku sirah nabawiyah dari
berbagai penerbit dengan bermacam pendekatan. Ini menunjukkan bahwa sirah
nabawiyah mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan tema-tema sejarah lainnya.
Dalam kitabnya, Al-Jâmi‘ Ash-Shahîh li As-Sîrah An-Nabawiyyah, Dr. Saad Al-
Marshafi menyebutkan beberapa keistimewaan sirah nabawiyah sebagai berikut.

Biografi Paling Otentik Di Antara Sejarah Para Nabi


Sebelum mengutus Muhammad, Allah telah mengutus banyak nabi dan rasul
kepada umat mereka masing-masing. Akan tetapi, umat-umat itu tidak mempunyai
sumber rujukan yang otentik dalam mengkaji sejarah nabi mereka. Ada mata rantai yang
terputus antara mereka dengan para nabi tersebut. Sejarah para nabi itu sering tercampuri
berbagai macam cerita yang tidak bisa diverifikasi sehingga mereka mempertanyakan,
bahkan meragukan status kenabiannya.
Berbeda dengan para nabi terdahulu, Muhammad adalah nabi dan rasul yang bisa
kita ketahui biografinya secara terperinci. Kita bisa mengetahui gambaran fisik, akhlak,
sifat, kecenderungan, persetujuan, perkataan maupun perbuatan beliau secara terperinci.
Hal seperti ini tidak bisa ketahui dari para nabi lainnya. Kita mengetahui informasi
mengenai para nabi itu dari wahyu yang Allah turunkan kepada nabi kita Muhammad
shallallâhi ‘alayhi wa sallam, juga dari sunnah beliau.
Di antara rahmat Allah kepada umat ini adalah menganugerahinya kekuatan
ingatan dan kecepatan dalam menghafal. Anugerah ini sangat besar perannya dalam
menjaga otentisitas biografi Nabi Muhammad. Sumber primer sirah nabawiyah adalah
hadits nabawi. Para sahabat menerima hadits dari Nabi, lalu menghafalkan dan
menyampaikannya kepada murid-murid mereka, yaitu para tabi‘in. Para tabi‘in menerima
hadits dari para sahabat, lalu menghafalkan dan menyampaikannya kepada murid-murid
mereka, yaitu para tabi‘ut tabi‘in. Demikian seterusnya.
Hadits yang memuat informasi mengenai Nabi itu pertama-tama dihafal dalam
benak, kemudian dituliskan dan dikodifikasi menjadi buku. Tidak berhenti pada
kodifikasi, selanjutnya para ulama mengembangkan ilmu hadits. Mereka merumuskan
syarat-syarat yang sangat ketat bagi diterimanya sebuah hadits, seperti sanadnya harus
bersambung, perawinya harus adil, perawinya harus kuat hafalannya, dan sebagainya.
Dengan ketentuan tersebut, terjagalah keotentikan biografi Nabi Muhammad shallallâhi
‘alayhi wa sallam.

Jelas dalam Semua Periodisasinya


Kehidupan Rasulullah shallallâhi ‘alayhi wa sallam sangat jelas dalam semua
periodisasinya. Oleh karena itu, biografi beliau juga sangat terang bagaikan terangnya
sinar matahari di siang hari. Kehidupan beliau dari sejak lahir hingga wafat diketahui
oleh orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau dan menyaksikan perjuangan beliau.
Sejarah menjaga kisah hidup beliau dari orang-orang itu untuk generasi setelah mereka.
Tidak ada nabi maupun rasul terdahulu dimana kisah hidup mereka bisa diceritakan
dengan jelas sebagaimana kisah hidup beliau. Kehidupan seseorang tidak layak dijadikan
teladan apabila tidak sempurna. Kehidupan seseorang baru dipandang sempurna dan
bersih dari cela apabila diketahui oleh khalayak ramai dengan segala periode waktunya.
Biografi Nabi kita mempunyai syarat-syarat tersebut sehingga layak dijadikan teladan.

Teladan Ideal
Perjalanan hidup Rasulullah shallallâhi ‘alayhi wa sallam merupakan perjalanan
hidup manusia yang Allah muliakan dengan risâlah yang tidak mengeluarkannya dari
status sebagai manusia. Kisah hidup beliau tidak ditambah-tambahi dengan mitologi,
apalagi disematkan padanya sifat-sifat ketuhanan. Di kalangan orang Nasrani, Nabi Isa
‘alayhis salâm dianggap sebagai oknum tuhan. Akibatnya, beliau tidak bisa dijadikan
teladan bagi manusia dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya. Lain halnya dengan
Nabi Muhammad. Beliau adalah teladan ideal yang manusiawi bagi siapa pun yang ingin
hidup bahagia; baik bagi diri, keluarga maupun lingkungannya.

Komprehensif
Sirah nabawiyah memuat segala aspek kehidupan manusia secara komprehensif.
Ia merekam perjalanan hidup Muhammad muda yang dikenal sebagai figur yang amanah
sebelum Allah memuliakannya dengan risâlah. Ia merekam perjalanan hidup Rasulullah
shallallâhi ‘alayhi wa sallam sebagai seorang dai yang menyeru kepada Allah dan
mengerahkan segala kemampuannya dalam menyampaikan risalahnya. Ia juga merekam
perjalanan hidup beliau sebagai kepala negara yang memimpin rakyatnya dengan adil dan
bijak, panglima perang yang pemberani, suami dan ayah yang penuh kasih sayang di
keluarganya, serta guru yang mampu mendidik generasi terbaik sepanjang zaman. Tidak
ada tokoh lain yang memiliki semua itu dalam dirinya.

Anda mungkin juga menyukai