Konsep Dan Implementasi Ta'dib Di Pesantren
Konsep Dan Implementasi Ta'dib Di Pesantren
Makalah disusun guna memenuhi tugas kuliah Kapita Selekta Pendidikan Pesantren
DOSEN PENGAMPU :
Disusun oleh :
Ummul Imamah
NIM : 235007067
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw, keluarga dan para shahabatnya. Penulis
bersyukur kepada Allah yang maha Esa karena bisa menyelesaikan penulisan makalah
ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan
Pesantren.
Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
BAB II KESIMPULAN...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Berdasarkan uraian singkat di latar belakang, maka penulis hendak
merumuskan masalah, sebagai berikut:
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kesimpulan bahwa ketiganya mempunyai satu tujuan dalam dunia
pendidikan yaitu menghantarkan anak didik menjadi yang “seutuhnya”,
perfect man, sehingga mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik.
(Jaya, 2020)
7
mudah untuk menerima nilai-nila etika lainnya saat dia besar
nanti.” (Al Mawardi, 2013)
8
digaulinya. Ibnu Hazm memperingatkan agar tidak bergaul dengan
orang-orang yang tercela moralnya, dengan mengatakan "jauhilah
berteman dengan teman yang buruk." Beliau memberikan arahan
kepada mereka yang mencari kemulian dan keutamaan untuk
selalu bermajlis bersama mereka yang memilki kemuliaan dan
keutamaan.
1. Pengajaran ()التعليم
9
“Hal yang paling bermanfaat bagi pribadi dan publik adalah ilmu
tentang apa yang menyelamatkan jiwa dari keadaan-keadaan
buruk. Dengan mengetahui ilmu syar’i dia mengetahui halal
haram dan bagaimana menjauhiny dan denganilmu dia mengetahui
akhlak-akhlak baik dan bagaimana melaziminya.
4. Berbahasa ))اللغة
Ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab dan akhlak.
Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum
menggeluti suatu bidang ilmu dan menemukan berbagai macam khilaf
ulama. Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata
pada seorang pemuda Quraisy,
11
keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan
terbukti berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral,
spiritual dan etos social anak. Hal ini karena pendidik adalah figur terbaik
dalam pandangan anak, yang sopan santunnya, tindak tanduknya, disadari
atau tidak akan ditiru anak didiknya (Manan, 2017).
1. Ta’lim
2. Pergaulan keseharian
3. Penanaman kedisiplinan
12
kedisiplinan dengan memberikan saksi kepada santri yang indispliner.
Penegakkan kedisiplinan mencakup : disipliin ibadah, disiplin akhlak,
disiplin belajar, disiplin lingkungan dan disiplin bahasa.
BAB II
KESIMPULAN
Pendidikan adab, moral, dan perilaku merupakan materi pertama dan utama
yang diajarkan di lingkungan pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan
Islam yang fokus pada pengembangan spiritual dan akhlak, membentuk pribadi yang
berakhlak mulia, memiliki kesadaran agama yang kuat, dan mampu menjalankan
kehidupan sehari-hari dengan baik.
Metode yang dipandang paling utama dan paling efektif dalam penanaman
adab adalah keteladanan, yakni pendidik memberikan contoh dalam ucapan, sikap dan
perilaku yang baik untuk ditiru oleh peserta didik sehingga peserta didik pun memiliki
ucapan, sikap dan perilaku yang baik pula.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. (2021). Konsep Ta’dib Syed Muhammad Naquib Al-Attas Dan Implikasinya
Dalam Pendidikan Islam. AN NUR: Jurnal Studi Islam, 13(1), 32–50.
Al Hazimy, K. (2000). Ushulu at Tarbiyah al Islamiyah (1 ed.). Daar Alam al Kutub.
Al Mawardi, A. B. M. (2013). Adab ad Dunya wa ad din (1 ed.). Daar al Minhaj.
Ferren Audy Febina Sitompul, Meisyah Nurliza Lubis, Nadhirotul Jannah, & Mardinal
Tarigan. (2022). Hakikat dan Tujuan Pendidikan dalam Islam: Konsep Tarbiyah,
Ta’lim, dan Ta’dib. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 5411–5416.
Firdaus. (2020). Konsep Pendidikan Dalam Perspektif Muhammad Natsir. Al-Hikmah:
Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 17(2), 15–25.
Hasib, K. (2010). Pendidikan Konsep Ta’dib Sebagai Solusi Pendidikan Islam di Era
Global. At-Ta’dib, 5(1).
Ibnu Hazm, A. bin A. (1434). al akhlak wa as sair fi mudawati an nufus (2 ed.). Daar Ibnu
al Jauzi.
Jaya, F. (2020). Konsep dasar dan tujuan pendidikan dalam islam: Ta’lim, tarbiyah dan
ta’dib. Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1).
Manan, S. (2017). Pembinaan akhlak mulia melalui keteladanan dan pembiasaan. Jurnal
Pendidikan Agama Islam-Ta’lim,. Ta’lim: Jurnal Pendidikan Agama Islam , 15(1),
49-65.
Nata, A. (2010). Ilmupendidikan Islam (1 ed.). Kencana.
Ridwan, M. (2018). Konsep Tarbiyah, Ta’lim Dan Ta’dib Dalam Al-Qur’an. Nazhruna:
Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 37–60. https://doi.org/10.31538/nzh.v1i1.41
14